• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempersiapkan Sebuah Pameran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mempersiapkan Sebuah Pameran"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Mempersiapkan Sebuah Pameran

Sebuah pameran yang baik tentunya memerlukan perencanaan yang baik pula agar tidak mengecewakan. Paling tidak, sebuah perencanaan yang baik akan mempermudah kita dalam melaksanakan serta melakukan evaluasi. Oleh karena itu, untuk mencapai pelaksanaan pameran yang baik, kita memerlukan langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan yang jelas. Langkah-langkah persiapan tersebut dimualai dengan pembentukan kepanitiaan pameran, penyusunan program atau rencana kerja, melaksanakan program kerja dan terakhir melaksanakan evaluasi kerja.

Sebagai puncak dari kegiatan berkesenian, pelaksanaan pameran memerlukan persiapan dan perencanaan yang cukup baik dan matang. Pada lingkungan pendidikan, proses persiapan pameran ini tentu saja tidak terlep[as dari peranan guru sebagai pembimbing dan fasilitator. Hal – hal yang harus dipersiapkan pada sebuah acara pameran meliputi aspek-aspek di bawah ini:

1. Menetapkan waktu pameran. Pada lingkungan pendidikan, waktu pelaksanaan pameran karya siswa akan berkaitan langsung dengan rangkaian proses pembelajaran. Oleh karena itu, penetapan pelaksanaan pameran karya siswa ini akan ditentukan oleh pihak sekolah melalui guru mata pelajaran.

2. Menetapkan tempat pameran. Tempat pameran yang pilih hendaknya merupakan tempat yang strategis. Tempat tersebut harus mudah dilalui pengunjung, memiliki sirkulasi udara yang cukup baik, serta sedapat mungkin memperoleh pencahayaan yang cukup (cahaya matahari). Dalam hal ini kita dapat melaksanakan di aula sekolah atau ruang kelas yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat lebih indah.

3. Menetapkan kepanitiaan. Sususnan panitia dalam suatu pameran sebenarnya dapat bervariasi tetapi yang terpenting staf panitia terdiri atas susunan sebagai berikut.

a. Ketua Panitia

b. Sekretaris

c. Bendahara

d. Seksi-seksi yang terdiri atas: seksi publikasi, seksi perlengkapan, seksi

dekorasi, seksi konsumsi, seksi keamanan, seksi P3K, seksi Dokumentasi.

4. Menetapkan dan mengumpulkan karya yang akan dipamerkan.

Kegiatan pameran dilaksanakan dalam rangka pembelajaran merupakan salah satu aspek pendidikan siswa secara kontekstual. Oleh karena itu,

(2)

harus diusahakan sebanyak mungkin. Setiap siswa harus mengikutsertakan karyanya untuk dipamerkan dalam kegiatan pameran karya ini.

5. Mengelompokkan karya. Karya-karya yang dipamerkan

dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Pada tahap ini panitia pelaksanaan harus mengelompokkan karya seni berdasarkan jenis dan temanya. Karya-karya senirupa dua dimensi dikumpulkan satu kelompok sedangkan Karya-karya seni rupa 3 dimensi dikelompokkan sendiri. Kemudian berdasarkan jenis aliran (missal realism, romantisme, abstrak, naturalism, ekspresionisme, impresionisme dll). Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengunjung di dalam mengapresiasi, mengamati, membandingngkan dan memberikan penilaian terhadap berbagai karya seni rupa tersebut.

6. Mencatat karya dan memberikan nama karya. Setelah karya dikelompokkan, langkah berikutnya mencatat karya-karya tersebut dengan mencantumkan judul karya, nama pencipta, serta bahan-bahan yang digunakan. Pencatatan ini diperlukan keterangan pada saat ada yang menanyakan.

Langkah-langkah persiapan pameran diatas merupakan langkah persiapan minimal yang harus dipersiapkan. Seksi-seksi lainnya harus pula mempersiapkan kegiatannya masing-masing sesuai dengan tanggungjawab dan kewajibannya.

Setelah seluruh langkah persiapan pameran diatas diyakini telah dapat diselesaikan, maka langkah selanjutnya adalah mempromosikan pelaksanaan pameran secara terbuka. Promosi ini sangat penting dan merupakan bagian yang tidak boleh terlupakan dalam rangkaian keberhasilan pameran. Dilingkungan sekolah promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara.Kita dapat melakukan dengan cara menuliskanpengumuman pada papan pengumuman sekolah, diumumkan pada saat upacara sekolah atau membuat media reklame grafis (poster, sticker, brosur, selebaran, spanduk, dsb). Jika yang kita inginkan adalah jumlah apresiaator yang luas, maka promosi melalui media grafis merupakan pilihan yang baik. Disisi lain karya grafis merupakan media ekspresi seni rupa.

Hal Untuk Persiapan Pameran

1

. Menyiapkan dan memilih Karya

Syarat utama terselenggaranya pameran adalah ketersediaan karya. Kamu dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan

(3)

bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kamu buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kamu dapat meminjam karya seniman dan atau perupa profesional untuk dipamerkan di sekolah.

Peminjaman dilakukan dengan menghubungi langsung senimannya atau menghubungi lembaga yang memiliki karya seniman tersebut seperti museum dan galeri seni rupa. Teknik dan prosedur pemilihan karya yang akan dipamerkan telah disampaikan dalam pembelajaran di kelas X dan XI. Secara khusus jika akan memilih karya seniman atau lembaga kesenian profesional, maka kriteria karya yang akan dihadirkan harus ditentukan terlebih dahulu.

Kriteria karya yang akan dipilih untuk dipamerkan disesuaikan dengan tujuan dan tema pameran. Dalam hal ini sebaiknya kamu meminta bantuan seorang kurator karya seni rupa untuk memilih dan menentukan karya serta seniman yang akan diundang berpameran.

Dalam pemilihan dan penentuan karya seniman atau lembaga kesenian profesional yang akan dipamerkan harus dilakukan dengan cermat dan hatihati karena mungkin saja karya yang akan dipamerkan memiliki nilai sejarah dan nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Kelalaian dalam penyimpanan dan pemasangan karya-karya yang akan dipamerkan tersebut dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar, tidak hanya kerugian materiil tetapi juga kredibilitas sekolah sebagai penyelenggara kegiatan pameran.

2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran

Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) agar karya yang dipamerkan dapat diapresiasi dengan baik sehingga tujuan pameran sesuai harapk. Perlengkapan yang umum disediakan dalam kegiatan pameran diantaranya adalah: ruang pamer, panil (penyekat ruangan dan untuk menyimpan karya 2 dimensi), setumpu (untuk menyimpan karya 3 dimensi), lampu sorot, sound system, poster, brosur, katalog, folder, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, tanaman hias dan lain lain.

(4)

Hal Untuk Persiapan Pameran

Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran.

Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan lancar jika semua pihak khususnya panitia melakukan kerjasama dan berkomitmen untuk mensukseskan pameran tersebut. Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pkamungan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dan sebagainya.

Jika yang dipamerkan adalah karya restropeksi (karya yang menunjukkan perjalanan kekaryaan seorang seniman) maka harus dipertimbangkan penyusunan pemajangan kerya berdasarkan urutan tahun pembuatannya atau periodesasi kekaryaannya.

Aspek yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi dua, yaitu pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder, dan sebagainya).

Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pkamungan pengunjung terhadap karya yang dipamerkan. Pelaksanaan pameran umumnya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang dimulai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing,

(5)

serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Jika kegiatan pameran seni rupa ini melibatkan seniman dan lembaga kesenian profesional, maka perwakilan mereka bisa dimintakan untuk memberikan sambutan.

Tidak hanya kepala sekolah, tokoh masyarakat atau kepala daerah dapat pula diminta sambutan sekaligus membuka kegiatan pameran. Pada saat pembukaan umumnya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia. Dalam pelaksanaan kegiatan pameran tersebut, apalagi memamerkan karya seniman dan lembaga kesenian profesional, penjagaan karya selama pameran berlangsung harus diperhatikan.

Pengunjung tidak diperkenankan untuk memegang karya yang dipamerkan tanpa seizin seniman atau lembaga kesenian yang memamerkan karyanya. Cairan keringat dan minyak dari tangan pengunjung dapat merusak karya. Penggunaan lampu kamera juga dibatasi karena tidak semua bahan yang digunakan dalam berkarya tahan terhadap cahaya yang berlebihan.

Hal Untuk Persiapan Pameran – Papan peringatan larangan memegang dan memotret perlu dipasang disekitar karya tetapi jangan sampai mengganggu keindahan pengaturan karya yang dipamerkan. Tegurlah dengan sopan jika ada pengunjung yang hendak memegang atau memotret karya. Beri pengertian mengapa karya tersebut tidak boleh dipegang atau di potret. Ruang pameran tidak boleh dibiarkan kosong tanpa petugas yang menjaga.

Petugas penjaga pameran tugasnya menjaga karya yang dipamerkan. Dan juga bertugas memberikan penjelasan singkat mengenai karya yang dipamerkan jika ada pengunjung yang bertanya. Jika ada karya yang dipamerkan akan dijual, maka penjaga pameran juga bertugas menginformasikan harga, menandai lukisan yang telah laku terjual serta mencatat calon pembeli untuk disampaikan kepada panitia yang bertugas menjual dan mengirimkan karya setelah pameran berakhir. Karya yang terjual pada saat pameran diberi kamu pada folder untuk menkamukan bahwa karya tersebut sudah laku terjual.

Cara Merencanakan Sebuah

Pameran

(6)

Kamu sudah mengetahui bahwa merencanakan sebuah pameran perlu dilakukan secara sistematis dan logis agar pada waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang baik sebuah pameran tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pada akhir bab ini kamu akan menyelenggarakan pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional.

Cara Merencanakan Sebuah Pameran .Coba pelajari kembali tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini. 1. Menentukan Tujuan

Langkah pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan tujuan pameran. Cobalah diskusikan dengan guru dan teman kamu tujuan penyelenggaraan yang paling tepat untuk kegiatan pameran seniman atau lembaga kesenian profesional di sekolah. 2. Menentukan Tema Pameran

Setelah tujuan pameran dirumuskan selanjutnya adalah menentukan tema pameran. Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai. Dengan adanya tema dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Melalui penentuan tema ini kamu akan lebih mudah menentukan jenis karya yang akan dipamerkan.

Sebagi contoh jika tujuan pameran untuk meningkatkan apresiasi kamu terhadap karya seni rupa yang dihasilkan oleh seniman profesional di

(7)

daerah tempat kamu tinggal, maka tema pameran dapat berupa ajakan untuk mencintai seni rupa daerah setempat. Dengan demikian karya yang dipilih adalah karya seniman profesional di daerah tempat tingal kamu yang karyanya dapat menumbuhkan apresiasi terhadap kerya seni rupa di daerah setempat.

3. Menyusun Kepanitiaan

Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun panitia pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Oleh karena itu tujuannya adalah untuk memamerkan karya seniman atau lembaga kesenian profesional, maka seksi yang mengurus karya yang akan dipamerkan harus bekerja lebih hati-hati. Kehati-hatian dalam merawat karya yang akan dipamerkan menunjukkan profesionalitas penyelenggaraannya. Untuk itu, perlu dibuat seksi dan atau subseksi yang secara khusus menerima karya, mencatat, mengategorikan, merawat hingga mengembalikannya.

4. Menentukan Waktu dan Tempat

Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Walaupun demikian jika memungkinkan, maka pameran tidak harus selalu diadakan pada kegiatan akhir semester. Kegiatan pameran dapat diselenggarakan pada waktu persekolahan tetapi pembukaannya dipilih pada akhir pekan atau hari libur akhir pekan sehingga tidak mengganggu jam belajar di sekolah. Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan di kelas, di aula, gedung serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah.

5. Menyusun Agenda Kegiatan

Penyusuan agenda kegiatan bertujuan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan dan tahapan kegiatan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan dapat disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu, dan tanggal).

(8)

Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran. Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Secara umum sistematika isi proposal biasanya mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, lkamusan/ dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.

A.Pengertian Pameran

Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Definisi Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.” B.Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran

Tujuan dari penyelenggaraan pameran yaitu tujuan social dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan pendidikan.

Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk meninggatkan kualitas berkarya selanjutnya. Pameran di sekolah memiliki manfaat untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi, menambah wawasan dan kemampuan dalam member evaluasi karya secara objektif, melatih kerja kelompok, mempertebal pengalaman social, melatih untuk bertanggung

(9)

jawab, bersikap mandiri serta melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan.

Fungsi utama kegiatan pameran yaitu sebagai alat komunikasi antara pencipta seni(seniman) dengan pengamat seni(apresiator). Pameran seni rupa berfungsi untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton (wartono, 1984).

C.Merencanakan Pameran 1. Menentukan Tujuan

Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan.

2. Menentukan Tema Pameran

Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan.

3. Menyusun Kepanitiaan

Agar penyelenggaraan pameran berjalan dengan lancer perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitia inti dan dibantu dengan seksi-seksi.

a.Ketua

Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran. Seorang ketua harus memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat sabar dan bijaksana penuh rasa tanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah menjadi garapannya.

b.Wakil Ketua

Tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti (melaksanakan) tugas ketua, apabila ketua berhalangan. c.Sekretaris

Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi di antaranya menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran, mengarsip surat-surat penting tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur.

(10)

Seorang bendahara bertanggung jawab penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran.

e.Seksi Kesekretariatan

Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat-menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai.

f.Seksi Usaha

Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbangan dari berbagai pihak, untuk menutupibiayapameran.

g.Seksi Publikasi dan Dokumentasi

Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum melalui berbagai media. Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran dari awal kegiatan sampai selesai(berakhir).

h.Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang

Seksi ini bertugas untuk mengatur tata ruang pameran, menghias ruang pameran, mengatur denah dan penempatan karya yang dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

· Pengaturan benda-benda yang dipajang tergantung di dinding ruangan berupa lukisan.

· Penataan benda-benda untuk mengarahkan pengunjung agar dapat berkonsentrasi waktu penonton dan melihat berbagai barang (karya) yang dipamerkan.

· Pemberian hiasan dekorasi ruangan diharapkan tidak berlebihan sehingga mengganggu penikmatan karya yang dipamerkan. · Pengaturan jalan masuk dalam ruang pameran

· penyertaan music dan lagu sebagai pengantar dan pengisi suasana pameran

i.Seksi Stand

Seksi stand adalah penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur(mengarahkan) pengunjung mulai dari masuk sampai keluar dari ruang pameran, melayani para pengunjung secara ramah dan sopan membantu memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan.

(11)

Seksi ini bertugas melakukan pencatatan dan pendataan karya(nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga,dll) serta melakukan pemilihan karya yang akan dipamerkan.

k.Seksi Perlengkapan

Seksi perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan (alat dan fasilitas lain) yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran.

l.Seksi Keamanan

Tugas seksi keamanan diantaranya menjaga ketertiban dan keamanan lokasi pameran khususnya keamanan karya-karya yang dipamerkan.

m.Seksi Konsumsi

Seksi konsumsi bertugas untuk menyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran tersebut.

4. Menentukan Waktu dan Tempat

Penentuan waktu pameran disekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran hal ini dimaksud agar tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan.

5. Menyusun Agenda Kegiatan

Dimaksud untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. 6. Menyusun Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Secara umum isi proposal biasanya mencakup; latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan kepanitiaan, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dll.

(12)

Persiapan Pameran 1. Menyiapkan dan Memilih Karya

Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya( 2dimensi atau 3dimensi), ukuran, dan criteria.

2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran

Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan(sarana dan prasarana) seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil(penyekat ruangan), lampu sorot, sound system, dan poster.

a.Ruang Pameran b.Meja

c.Buku Tamu

d.Buku Kesan dan Pesan e.Panil

f.Poster atau Brosur g.Katalog

Berisi indentitas seniman dan karya serta kuratorial (penyelenggara pameran).

h.Folder

Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual. i.Lampu Penerangan

j.Sound System

E.Pelaksanaa Pameran

1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan

Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran.

2. Penataan Ruang Pameran

Panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi tsb.

a.Penataan Alur Masuk Pengunjung, perlu disesuaikan dengan kondisi ruang.

b.Penataan dan Penempatan Karya, dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.

(13)

c.Penataan Pencahayaan, dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus(pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya).

d.Pembukaan Pameran, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog, 3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan, 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, 5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan.

e.Laporan Kegiatan Pameran

Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pameran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Kemudian, ditujukan kepada Kepala Sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya. Laporan berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan dating.

Laporan Kegiatan Pameran

Setelah kegiatan pameran berakhir, panitia harus menyusun laporan kegiatan pameran secara tertulis. Laporan dibuat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang menyelenggarakan kegiatan ini dalam bentuk tulisan. Secara singkat, isi laporan pertanggungjwaban kegiatan pameran adalah sebagai berikut:

1. Lata Belakang 2. Tujuan 3. Sasaran 4. Manfaat 5. Susunan Kepanitiaan 6. Materi Pameran

(14)

7. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan 8. Pemasukan dan dan Pengeluaran Dana 9. Kesan dan Pesan Pengunjung

10. Hambatan dan Kendala 11. Penutup

Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraannya. Laporan juga berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang. Laporan dan proposal kegiatan yang baik dapat digunakan juga sebagai contoh oleh adik-adik kelas kamu dalam perencanaan, persiapan dan pelaksanaan pameran dikemudian hari.

Mempersiapkan dan membuat Pameran Di Sekolah

hari ini saya akan memposting artikel tentang seni budaya dengan judul membuat pameran/ pergelaran di sekolah dengan sederhana.

Sebagai puncak dari kegiatan berkesenian, Pelaksanaan

pameran/pergelaran memerlukan persiapan dan perencanaan yang

cukup baik dan matang , dan harus serius. Pada lingkungan pendidikan, Proses persiapan pameran/pergelaran ini tentu saja tidak telepas dari peranan guru sebagai pembimbing dan fasilitator yang menuntun dan mengarahkan siswa dalam tahap tahap persiapan,perencanaan,hingga pelaksanaan pameran/pergelaran.

Pameran / pergelaran/ dan pergelaran karya seni merupakan kegiatan yang melibatkan sejumlah orang yang saling terkait dan mendukung satu sama lain. Oleh sebab itu , bentuk kerja dalampagelaran merupakan kerja kolektif. Artinya, tidak ada salah satu atau sebagaian yang berfungsi lebih penting dari pada yang lain.

Di dalam kerja kolektif, Seluruh sistem atau bagian memegang satu kunci yang sama untuk mencapai keberhasilan. Yang dimaksud dengan kunci yang sama disini adalah kebersamaan serta tanggung jawab yang sama dalam mewujudkan tujuan yang sama pula. Apabila salahsatu komponen kurang berfungsi atau sama sekali tidak berfungsi, Maka akan gagallah kegiatan tersebut atau tidak terwujudkan sebagai suatu kreasi yang baik. 1. Menentukan Tema

(15)

Langkah Pertama yang perlu untuk memperoleh perhatian dalam pelksanaan pameran adalah menentukan tema kegiatan. Penentuan tema ini dianggap perlu untuk mengarahkan kegiatan agar memiliki makna tertentu dan tidak menyimpang.

Tema merupakan titik pusat yang mewarnai serta menjiwai seluruh kegiatan dan proses kreasi dalam sebuah pameran. Dengan kata lain, Tema adalah jiwa dari suatu kreasi. Penentuan tema ini akan dapat dilakukan dengan cara mmembrikan jawabat atas pertanyaan pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman berikut ini .

a. Dalam ranka apakah kegiatan pameran itu diselenggarakan ? b. Bagi siapakah pameran itu dilaksanakan

c. Apa tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pameran tersebut ? 2. Menentukan panitia

Suatu pameran/pergelaran yang baik tentu saja membutuhkan sistem yang baik pula. Pengorganisasinya terarah, mulai dari susunan kepanitiaan, rangkaian jadwal kerja dan kegiatan, sampai pelaksanaan pameran yang telah direncanakan. Pengorganisasian seperti ini hanya mungkin terjadi apabila dikelola oleh sebuah sistem organisasi yang tertata. keorganisasian untuk kegiatan kegiatan yang bersifat insidental dan sementara seperti pameran/pagelaran ini disusun dalam bentuk panitia.

Susunan kepanitiaan sebuah pameran karya seni rupa dapat ditata seperti berikut.

a. Penanggung jawab kegiatan. disekolah,penanggung jawab seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa.

c. Penasihat dan pembina kegiatan, yaitu ibu dan Bapak guru pengajar seni Budaya.

c. Ketua panitia beserta wakilnya d. Sekretaris dan wakilnya

e. Bendahara dan wakilnya.

Panitia ini yang terdiri atas ketua,sekretaris,dan bendahara ini harus didukung oleh perangkat kerja yang ada di bawahnya.

susunan perangkat kerja ini adalah sebagai berikut.

a. Seksi pameran/pergelaran yang terdiri atas sub-subseksi:

1) pengumpulan karya

2) pengaturan ruang pameran/pergelaran 3) penempatan karya

b. Seksi Perlengkapan c. Seksi Sokumentasi

(16)

e. Seksi transportasi f . Seksi konsumsi g. Seksi p3k

serta seksi lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. 3. Menyusun Program kerja

untuk melengkapi program suatu kegiatan,langkah selanjutnya adalah menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaannya. Dalam menyusun rencana kerja dan jadwal, sebaiknya kalian mengikuti langkah langkah berikut ini. Berikut adalaha langkahnya :

a. Mengundang seluruh panitia beserta seksi seksi pelaksanaan untuk mengadakan rapat kerja.

b.Memberi pengarahan sejelas jelasnya mengenai isi program pokok dan rencana rencana umum kegiatan.

c. Mencdaftarkan seluruh jenis kegiatan dari setiap kordinator dan seksi, kemudian disusun kembali sesuai urutan kepentingan dan waktu penggarapannya. Menyesuaikan kegiatan kegiatan tersebut dengan waktu yang tersedia sehingga dapat disusun jadwal kerja yang baik.

Jadwal kegiatan pameran/pergelaran ini sebaiknya disusun dalam bentuk matriks sehingga mudah untuk mengeceknya . jadwal kegiatan ini dipampang diruang sekretariat pameran/pegelaran (misalnya meminjam ruang osis) sehingga semua siswa di sekolah dapat melihatnya .

4. menentukan Tempat Penyelenggaraan

Pameran /pergelaran yang ideal memerlukan tempat yang baik dan memenuhi persyaratan tempat itu harus mampu mendukung seluruh aspek pameran/pergelaran dan bisa ditata dengan mudah. Selain itu, faktor pencahayaannya pun harus memenuhi persyaratan.

tepat ideal yang dpaat digunakan umntuk pameran ini dapat anda tentukan seperti ruangan aula sekolah anda.

Penyelnggaraan pameran karya seni rupa yang baik memang seharusnya dilaksanakan di satu tempat secara terpusan. Akan tetapi perlu jugga dipertimbahkan apabila dua bentuk kegiatan dilaksanakan sekalihus, misalnya pameran karya seni rupa bersama pementasan karya seni musik,tari,dan teater. kedua bentuk kegiatan ini dapat dilaksanakan secara terpisah atau terpadu. AArtinya , di sekeliling ruang pameran itulah pameran pergelaran dilaksanakan

5

. Mengumpulkan Karya seni

Pameran yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah pameran/pergelaran sekolah yang diikuti oleh seluruh siswa di sekolah. Karya yang dikumpulan sudah barang tentu sangatlah banyak. Jika jumla

(17)

siswa di sekolah anda sangat banyak dan mencapai lebih dari 300 orang , diperlukan pembatasan jumlah karya yang harus dikumpulkan untuk pamerean sekolah. Pembatasan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara . yaitu:

a. Membatasi hanya 10 karya dari setiap jenis yan karya.

b. Setiap kelas mengumpulkan masing masing 5 karya seni rupa yang paling baik dari setiap jenis sehingga tidak diperlukan lagi seleksi karya. Langkah pengumpulan hasil karya ini memiliki 2 sasaran utama,yaitu : a. mengumpulkan seluruh karya yang sudah dibuat dan sudah selesai, terutama karya kelompok, untuk disimpan dan dipersiapkan dalam pameran

b. Mengukur karya karya pribadi yang belum selesai untuk segera diselnggarakan selama waktu yang tersisa menjelang pergelaran.

Pada saat pengumpulan karya ini ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seksi pameran.

a. Mencatat secara teliti setiap karya yang diserahkan. b. Menandai atau menomori karya yang diterimanya

c. simpanla semua karya itu dengan hati hati agar tidak rusak atu tergores

6. Menyeleksi Karya seni

karya yang dikumpulkan perlu diperiksa dan diseleksi. Penyeleksian karya ini dimaksud untuk memilih dan menentukan karya mana yang masih layak untuk dipamerkan.

7.Membuat Publikasi

Publikasi yang dilakukan sebagai tahap persiapan pameran/paergelran karya seni rupa diantarnya dilakukan dengan menggunakan poster. poster ini dibuat oleh panitia dengan memanfaatkan kemapuan kalian dalam membuat desain grafis. poster pagelaran harus dibuat jauh sebelum tanggal pelaksanaan pameran dan pementaan untuk di pasang di tempat tempat strategis dan dilewati banyak orang.

Pameran Karya Seni Rupa

A. Pengertian Pameran

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.

(18)

B. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Pameran, Pelaksanaan pameran

1. Tujuan

a. Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar maupun skala terbatas di sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial.

b. Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran. Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran.

c. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam.

d. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan utama pameran disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan kesenirupaan.

2. Fungsi

a. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni. Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat, menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh menonton pameran biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni.

b. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang positif terhadap siswa dan warga sekolah.

c. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan

(19)

menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.

d. Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat diketahui siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian apakah siswa yang menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif.

3. Manfaat

a. Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain.

b. Menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif;

c. Melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang lain). d. Mempertebal pengalaman sosial.

e. Melatih siswa untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri.

f. Melatih siswa untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan, (membangkitkan motivasi dalam berkarya seni).

g. Sebagai sarana untuk penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas, dan sebagainya.

isi proposal antara lain; latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan dasar penyelenggaran, tujuan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship dan lain-lain.

4.Pelaksanaan Pameran

1.Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah Pelaksanaan pameran karya seni rupa di sekolah mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyusunan laporan. Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun sebelumnya pada tahap perencanaan pameran dan persiapan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak di sekolah khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan berkomitmen untuk mensukseskan pameran tersebut

.

2.Penataan Ruang Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah

Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Denah ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya seni yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua

(20)

Sehubungan dengan penataan ruang pameran, beberapa hal yang perlu perhatikan di antaranya:

 karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendaknya tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah,

 karya dengan komposisi warna yang kurang hendaknya tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada,

 pemberian cahaya lampu jangan sampai dapat menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya,

 pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah,

 pemasangan karya yang lebih tinggi dari rata-rata tubuh pengunjung harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati,

 letakan beberapa pot bunga yang berisi tanaman hias untuk memperindah dan menyegarkan ruangan,

 letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang,

 pengelompokan karya harus memperhatikan ukuran lukisan,

 jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas,

 sediakan tempat sampah di sudut-sudut ruangan untuk menjaga kebersihan

Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur yaitu : (1) pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan satu pintu dan (2) pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan dua pintu. 3. Penataan Pencahayaan Ruang Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran seni rupa adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang

(21)

pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan dan mengganggu pandangan pengunjung.

4.Pembukaan Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah

Pelaksanaan pameran seni rupa di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu acara pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang

telah disediakan oleh panitia.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang pameran, di antaranya:

1. pengunjung diupayakan mengisi buku tamu,

2. bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog,

3. sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan;

4. untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional untuk memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung;

5. pengunjung pameran hendaknya dipersilahkan mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.

5. Laporan Kegiatan Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran seni rupa. Laporan ini ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika ada pihak sponsor yang memintanya. Sebagai penyandang dana utama kegiatan pameran, pihak sponsor tentu saja ingin mengetahui bagaimana dana yang

(22)

Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan berfungsi juga sebagai alat untuk mengevaluasi kegiatan pameran sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah pada masa yang akan datang.

A.

Pelaksaan Pameran Seni di Sekolah

a. Langkah-langkah Kegiatan Pameran di sekolah

Pelaksanaan pameran lebih tertuju pada apresiasi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan orang tua siswa, dan terutama siswa mampu meningkatkan kesadaran menghargai suatu karya. Tujuan yang lebih khusus terutama dengan tujuan pendidikan itu sendiri.

b.Tahap persiapan

· Pelajari tujuan pembelajaran SK/KD ekspresi dan apresiasi;

· Perhatikan dan laksanakan arahan dari guru bidang studi seni rupa; · Rencanakan kegiatan pameran melalui pembentukan panitia di kelas; · Susun proposal sebagai acuan kegiatan (waktu, tempat, biaya, koordinasi

dengan seni yang lain dan sekolah).

· Sosialisasikan rencana kegiatan kepada siswa peserta pameran agar mempersiapkan karya.

c. Pelaksanaan

· Menyiapkan atau membuat karya untuk pameran

· Penataan ruangan, gambar, teknik pemasangan, penugasan penjaga stand,

pembukaan dan penutupan.

· Selenggarakan diskusi karya dan pelaksanaan pameran. d. Evaluasi

· Evaluasi pameran oleh pengunjung, guru bidang studi;

· Evaluasi pameran dari mulai persiapan, pelaksanaan, dan penutupan. B. Pelaksaan Pameran Seni Secara Umum (dalam Masyarakat Luas)

a) Langkah-langkah pelaksaan Pameran Seni Secara Umum (dalam Masyarakat Luas)

(23)

I. Tema dan Materi Pameran

Dalam pelaksanaan pameran sebaiknya ditentukan terlebih dahulu materi apa yang akan dijadikan tema (judul) pameran yaitu karya seni yang akan dipertunjukan. (gambar, lukisan, patung, kriya, seni grafis, seni tapestri dan seni instalasi).

II. Pengumpulan hasil karya

Hasil karya yang dikumpulkan untuk pameran adalah karya yang sudah diseleksi terlebih dahulu sehingga karya yang dipamerkan adalah karya yang bermutu dan berbobot. Dengan demikian pengunjung yang datang saat menyaksikan tidak kecewa dengan karya yang ditampilkan dalam pameran.

III. Panitia dan Kurator

Pelaksanaan suatu kegiatan pameran akan lebih mudah apabila dibentuk kepanitiaan atau diselenggarakan oleh even organiser.

Kuratortugasnya yaitu memelihara, mengoleksi, menyeleksi dan menyajikan berbagai karya atau artefak seni. Dalam perkembangannya tugas kurator lebih luas dari yang diuraikan diatas, kurator bertugas pula sebagai perancang, menentukan tema, memilih seniman dan karya, memberikan pengantar pemaknaan bagi karya yang dipamerkan dan lainnya.

IV. Tempat pameran

Sebaiknya panitia pameran memilih tempat atau ruang pameran yang luas dan mewadahi bagi pengujung. Dengan adanya ruang yang kuat, pengunjung akan merasa lebih leluasa untuk bergerak pada saat menyaksikan pameran. Tempat pameran harus memiliki penunjang yang sesuai dengan karya yang digelar. Berikut ini beberapa tempat yang biasa di jadikan pameran :

Galeri: gedung atau ruangan tempat menyimpan dan memamerkan

benda atau karya seni.

Museum: tempat menyimpan hasil kebudayaan fisik yang berasal dari

berbagai kurun waktu. Biasanya memiliki ruangan untuk dipakai tempat kegiatan seni.

Sanggar:tempat berlatih atau berkarya seni dan sekaligus sebagai tempat

menggelar dan memajang karya.

Hotel: tempat kegiatan umum yang memiliki fasilitas tertentu, termasuk

(24)

V. Waktu pameran

menentukan waktu antara lain, waktu luang pengunjung, saat kunjungan wisata, liburan nasional, saat ada even tertentu, dan lain sebagainya. VI. Publikasi

Publikasi acara merupakan salah satu penunjang suksesnya sebuah pameran karena dengan publikasi ini maka masyarakan akan dapat mengetahui kapan pelaksanaannya, tempat, waktu, dan hal lainnya. Publikasi pameran yang bagus akan menghasilkan kunjungan masyarakat yang banyak dan apresiatif terhadap acara pameran tersebut. Publikasi dapat berupa dengan iklan pada surat kabar, spanduk, selembaran, pamflet, baliho, dan sebagainya.

VII. Alat-alat Penunjang

· Panel, papan peraga berbentuk persegi panjang terbuat dari lembaran papan, logam, atau bahan lain digunakan untuk menempelkan foto, gambar, dan teks

· Standar display, penopang untuk menyimpan benda tiga dimensi yang berbentuk kotak atau kubus, terbuat dari papan atau lembaran lain. · Katalog, yaitu buku yang memuat nama pelukis dan lukisan dan

informasi lainnya yang ingin disampaikan secara teratur, berurutan dan alfabetis.

(25)
(26)

DAFTAR PUSAKA

http://siswa.top/cara-merencanakan-sebuah-pameran sma-senibudaya.blogspot.com/ https://danfebs.blogspot.co.id http://djarecord.blogspot.co.id bahanbelajarsekolah.blogspot.com www.febrian.web.id berkaryasenirupa.blogspot.com bacaweh.blogspot.com/ http://hoethealth.blogspot.co.id/

(27)

TUGAS SENI BUDAYA TENTANG

PERSIAPAN PAMERAN

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

KELOMPOK 4

PURNAMA SARI

RAHMANIDA TIARA

RIFQA RISA HARISTA

RISKI SAPUTRA

ROSMALINDA YUSNITA

RUDIANSYAH

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian usaha mikro dan kecil di Kecamatan Pangean di ketahui bahwa lebih dari lima puluh persen usaha yang dilakukan adalah usaha mandiriy yaitu usaha yang

Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk Mikotricho 10, 30, dan 50 g/ tanaman, dan pengurangan pupuk N-P-K sebesar 0%, 25%, dan 50% dari anjuran secara mandiri

Penyelenggaraan pelayanan umum menurut Lembaga Administrasi Negara (2014) dapat dilakukan dengan berbagai macam pola, yaitu (1) Pola Pelayanan fungsional, yaitu pola pelayanan

Dinamika perubahan pengelolaan obat esensial yang telah terjadi di Kabupaten Bangka Barat adalah puskesmas lebih aktif terlibat dalam proses seleksi dan perencanaan. Puskesmas

Dan untuk pendugaan kadar asam lemak bebas biji nyamplung metode kalibrasi yang terbaik adalah metode PLS, data reflektan, dan perlakuan data kombinasi dari

Dengan demikian, jumlah perusahaan yang ada di dalam industri makanan dan minuman memiliki pengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas industri gula

mercubuana-yogya.ac.id sehingga layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan skala yang lebih luas; (2) Hasil pengembangan yang berupa media pembel- ajaran

Penelitian ini yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, pembahahasan yang dikaji adalah Inventarisasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dan