• Tidak ada hasil yang ditemukan

40 - MDGS Pedoman Organisasi HIV - AIDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "40 - MDGS Pedoman Organisasi HIV - AIDS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

0 PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 40/PER/RSI-SA/II/2014 TENTANG

PEDOMAN ORGANISASI TIM PENGENDALIAN PENYAKIT TB & HIV AIDS RUMAH SAKIT SULTAN AGUNG

Jl. Raya Kaligawe KM. 4 Semarang Telp. 024 – 6580019 Fax 024 – 6581928

(2)

1 PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 40/PER/RSI-SA/II/2014 TENTANG

PEDOMAN ORGANISASI TIM PENGENDALIAN PENYAKIT TB & HIV AIDS RUMAH SAKIT SULTAN AGUNG

Tindakan Nama Jabatan Tandatangan Tanggal

Disiapkan Dr. Erwin Budi Cahyono, SpPD Ketua Tim TB-HIV/ AIDS

2 Januari 2014

Diperiksa Dr. H. Makmur Santosa, MARS Direktur Pelayanan 7 Januari 2014

(3)

Bismillaahirrahmaanirrohiim

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 40/PER/RSI-SA/I/2014

TENTANG

PEDOMAN ORGANISASI TIM PENGENDALIAN PENYAKIT TB & HIV AIDS RUMAH SAKIT SULTAN AGUNG

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya untuk melindungi karyawan, keluarga dan masyarakat serta adanya kebutuhan untuk memaksimalkan cakupan dan kualitas program dan layanan HIV / AIDS yang komprehensif maka program Penanggulangan HIV / AIDS menjadi perhatian utama jajaran pimpinan Rumah Sakit

b. Bahwa deteksi dini infeksi HIV sangat penting menentukan prognosis perjalanan infeksi HIV dan mengurangi risiko penularan c. Bahwa untuk maksud sebagaimana huruf (a) dan (b) diatas, maka

perlu disusun Pedoman Organisasi yang mengatur tata organisasi dan tata laksana penanganan HIV – AIDS di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.07.06/III/2371/09

tentang Ijin Penyelenggaraan RS. Islam Sultan Agung Semarang 3. Peraturan Gubernur Jateng No. 20 Tahun 2011 Tentang Percepatan

Pencapaian Target Rencana Aksi Daerah MGDs Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2015.

4. SK.YBWSA Nomor : 03/SK/YBWSA/I/2011 tentang Pengesahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Islam Sultan Agung 5. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung

Nomor : 090/SK/YBW-SA/XII/2009 tentang Pengangkatan Direksi Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) Masa Bakti 2009 – 2013.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Pedoman Organisasi HIV - AIDS Rumah Sakit Islam Sultan Agung KESATU : Surat Keputusan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan

(4)

3 KEDUA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan

dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Semarang

Tanggal : 08 Rabiul Awwal 1435.H 10 J a n u a r i 2014.M RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :

1. Tim Pengendalian Penyakit Tuberkulosis (TB) Dan Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acqured Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

2. Direktur Pelayanan 3. Manajer Pelayanan Medis 4. Manajer Keperawatan 5. Manajer Penunjang Medis

6. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan 7. Instalasi Farmasi

(5)

4 LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 40/PER/RSI-SA/I/2014 TANGGAL : 10 JANUARI 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM PENGENDALIAN PENYAKIT TB & HIV AIDS

BAB I PENDAHULUAN

Dengan meningkatnya jumlah nkasus HIV AIDS khususnya pengguna Napza suntik (penasun /IDU= Injeksi Drug User), pekerja seks dan pasangan, serta waria di beberapa propinsi di Indonesia, maka kemungkinan terjadi resiko penyebaran infeksi HIV ke masyarakat umum tidak dapat diabaikan. Kebanyakan dari mereka yang beresiko tertular HIV tidak mengetahui akan status HIV mereka, apakah sudah terinfeksi atau belum.

Rumah sakit merupakan instansi kegiatan yang berperan penting mengurangi penyebaran HIV AIDS, namun kadang rumah sakit melakukan diskriminasi terhadap pasien HIV AIDS. Saat ini maasih banyak rumah sakit dan dokter yang tidak menerima klien yang terinfeksi HIV untuk berobat. Rumah sakit menganggap kasus HIV AIDS sangat kompleks dan dan problematic dikarenakan bukan hanya satu dokter dengan spesialis tertentu yang merawat pasien HIV tetapi memerlukan banyak spesialis (multidisiplin)

BAB II

GAMBARAN UMUM RSI. SULTAN AGUNG

Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) adalah rumah sakit milik Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Semarang. RSI-SA merupakan Rumah Sakit kelas B ( SK No. Hk. 03.05/I/513/2011 ) dan telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama bagi Fakultas Kedokteran Unissula dengan SK penetapan No. HK.03.05/III/1299/11.

RSI-SA berlokasi di Jalan Raya Kaligawe Km. 4 Semarang. Dalam penyelanggaraan pelayanan RSI-SA memberikan pelayanan :

– Layanan Rawat Jalan

– Layanan Rawat Inap terdiri VIP, kelas I, II dan III

– Layanan Penunjang Medis ( Laboratorium, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi)

(6)

5 Rumah Sakit Islam Sultan Agung juga memiliki layanan unggulan :

– Semarang Eye Center adalah pusat layanan mata dengan fasilitas peralatan yang lengkap dan pelayanan “one stop service”.

– Lasik Center

Lasik Center merupakan pengembangan pelayanan Semarang Eye Center dengan pelayanan utama adalah pelayanan bidang refraksi mata.

– Urologi Center

Urologi Center adalah pusat layanan bidang ginjal dan saluran kemih. Dilengkapi dengan alat ESWL dan TUNA, urologi center memberikan pelayanan komprehensif bagi penderita ginjal dan saluran kemih.

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI dan TUJUAN RSI. SULTAN AGUNG

Visi

Menjadi Rumah Sakit Islam Terkemuka Dalam Pelayanan Kesehatan, Pendidikan Dan Pembangunan Peradaban Islam.

Misi

Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang selamat Menyelamatkan Dijiwai Semangat Mencintai Allah Menyayangi Sesama, Menyelenggarakan Pelayanan Pendidikan Dallam Rangka Membangun Generasi Khaira Ummah Dan Membangun Peradaban Islam Menuju Masyarakat Sehat Sejahtera Yang Dirahmati Allah.

Nilai – nilai

Nilai-nilai dasar yang diterapkan dalam pengelolaan RSI Sultan Agung bersumber dari ajaran Islam yang dirumuskan dalam akronim “IPKKI”, yaitu:

– Integritas – Profesional – Kasih Sayang – Kerjasama – Inovatif Meaning Statement

Berkhidmat menyelamatkan kehidupan manusia. Motto

(7)

6 BAB IV

(8)

7 BAB V

STRUKTUR ORGANISASI TIM TB & HIV AIDS

SK DIREKTUR RSI. SULTAN AGUNG NOMOR 009/KPTS/RSI-SA/I/2013 TENTANG TIM PENGENDALIAN PENYAKIT TUBERKULOSISI DAN HUMAN

IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ ACQUIRED IMMUNODEVICIENCY SYNDROME (AIDS) RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

(9)

8 BAB VI

URAIAN TUGAS

TIM PENGENDALIAN PENYAKIT TB DAN HIVAIDS RSI. SULTAN AGUNG SEMARANG

1. KETUA Tugas :

a. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana klinik) b. Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit terkait

dengan operasional klinik

c. Membuat program kerja klinik TB-HIV AIDS

d. Membuat prosedur kerja serta uraian tugas tim HIV AIDS e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan

f. Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan

g. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa layanan secara keseluruhan berkualitas sesuai pedoman Departemen Kesehatan RI

h. Mengkoordinir pertemuan berkala dengan seluruh staf konseling dan testing minimal satu bulan sekali

i. Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakit , lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang VCT untuk memfasilitasi pengobatan, perawatan dan dukungan j. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang

k. Melakukan monitoring internal dan penilaian berkala kinerja seluruh petugas /tim TB dan HIV AIDS

l. Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi layanan yang tepat

m. Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang

n. Memastikan logistic terkait KIE dan bahan lain yang dibutuhkan untuk pelayanan konseling dan testing

o. Memantapkan pengembangan diri melalui pelatihan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan HIV AIDS

2. WAKIL KETUA Tugas :

a. Melakukan koordinasi pelayanan TB dan HIV AIDS

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan yang komprehensif bagi pasien TB dan HIV AIDS termasuk Konseling Tes Sukarela

(10)

9 d. Membangun dan memperkuat system rujukan internal dan eksternal diantara

pelayanan TB dan HIV AIDS serta unit terkait lainnya. e. Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai standar

f. Melakukan monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kegiatan kolaborasi kegiatan penanggulangan TB dan HIV AIDS

g. Melakukan promosi komunikaasi perubahan dan membangun dukungan masyarakat bagi kolaborasi kegiatan penanggulangan TB dan HIV AIDS.

3. SEKRETARIS Tugas :

a. Bertanggung jawab terhadap Ketua Tim TB dan HIV AIDS

b. Bertanggung jawab terhadap pengurusan perijinan klinik VCT dan registrasi konselor VCT

c. Melakukan surat menyurat dan administrasi terkait

d. Melakukan tata laksana dokumen, pengarsipan, melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data

e. Membuat pencatatan dan pelaporan 4. DOKTER / DOKTER SPESIALIS

a. Melakukan koordinasi pelaksanaan pelayanan medis

b. Melakukan pemeriksaan medis, pengobatan, perawatan maupun tindak lanjut terhadap klien

c. Melakukan rujukan (pemeriksaan penunjang, laboratorium, dokter ahli dan konseling lanjutan)

d. Melaksanakan konsultasi kepada dokter ahli e. Membuat laporan kasus

5. KONSELOR Tugas :

a. Membangun hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan kepada klien b. Berfikir positif / pemahaman positif terhadap tata nilai klien

c. Menyiapkan psikologis klien melalui pre test dan pasca test d. Memfasilitasi klien untuk mengikuti test HIV AIDS

e. Membuka dan menyampaikan hasil test bersama klien secara tepat, singkat dan benar

f. Menjaga kerahasiaan klien

g. Mendata semua kegiatan konsultasi

h. Membuat lapotran kegiatan konsultasi kepada Tim untuk dilaporkan lebih lanjut i. Berkonsultasi dengan dokter spesialis atas klien yang ditangani jika dibutuhkan

(11)

10 j. Bekerjasama dengan divisi-divisi yang ada di Tim VCT/CST agar terbentuk

kerjasama yang sinergis

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh coordinator Klinik 6. KEPERAWATAN

Tugas :

a. Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam maemberikan asuhan keperawatan

b. Menerapkan prioritas asuhan keperawatan dan membantu orang-orang untuk meningkatkan kualitas hidup

c. Sebagai konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas dalam menghadapi perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan kematian

d. Sebagai komunikator dan pendengar yang baik dalam memberikan dukungan dan motivasi

e. Membantu pasien sebagai individu agar kemampuan mereka meningkat sehingga tercipta kenyamanan untuk meningkatkan kualitas hidup

f. Bekerja sama dengan divisi-divisi yang ada di Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang sinergis

7. PETUGAS LABORATORIUM Tugas :

a. Mengambil sampel darah klien sesuai dengan SPO

b. Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur dan standar laboratorium yang telah ditetapkan.

c. Menerapkan kewaspadaan baku dan transmisi d. Melakukan pencegahan pasca pajanan okupasional

e. Mengikuti perkembangan kemajuan dan teknologi pemeriksaan laboratorium f. Mencatat hasil testing HIV dan sesuaikan dengan nomor identifikasl klien g. Menjaga kerahasiaan hasil testing HIV

h. Melakukan pencatatan, menjaga kerahasiaan dan merujuk ke laboratorium rujukan.

8. PETUGAS FARMASI Tugas :

a. Mengelola obat ARV yang berasal dari GF ATM komponen AIDS

b. Menyediakan dan memberikan obat ARV yang berasal dari resep dokter spesialis c. Mencatat pemasukan dan pengeluaran obat ARV secara teratur

d. Mempersiapkan ARV bagi ODHA e. Menjaga kondisi ARV supaya tetap baik f. Menjaga kerahasiaan ODHA

(12)

11 g. Mengusulkan pengadaan obat ARV ke GF ATM Komponen AIDS

h. Bekerjasama dengan divisi-divisi yang ada di Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang sinergis

9. PENCATATAN dan PELAPORAN Tugas :

a. Melakukan pendaftaran klien

b. Menyiapkan CM dan formulir Rekam Medis Pasien VCT

c. Menghubungi petugas laboratorium pada saat ada pelayanan darah d. Mengatur jadwal tugas konselor

e. Mengusulkan kebutuhan administrasi klinik VCT f. Membuat laporan bulanan klinik VCT

g. Turut menjaga kerahasiaan klien yang berkunjung ke klinik VCT

h. Bekerjasama dengan divisi-divisi yang ada di Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang sinergis

i. Bertanggungjawab dalam system pencatatan dan pelaporan klinik VCT secara penuh

10. HUMAS Tugas :

a. Menyelenggarakan promosi komunikaasi perubahan dan membangun dukungan masyarakat bagi kolaborasi kegiatan penanggulangan TB dan HIV AIDS.

b. Melakukan kerjasama jejaring kerja dengan rumah sakit , lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang VCT untuk memfasilitasi pengobatan, perawatan dan dukungan

c. Menyediakan logistic terkait KIE dan bahan lain yang dibutuhkan untuk pelayanan konseling dan testing

d. Bekerjasama dengan divisi-divisi yang ada di Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang sinergis

e. Mengusulkan kebutuhan terkait pelayanan TB dan HIV AIDS f. Membuat laporan bulanan

(13)

12 BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

No. Jabatan Garis Hubungan

1 Direksi Konsultasi pelaksanaan tugas 2 Manajer Konsultasi pelaksanaan tugas

3 Kepala Instalasi Konsultasi dan koordinasi pelaksanaan tugas 4 Anggota Tim Dukungan dan kerjasama dalam pelaksanaan

tugas

BAB VIII

POLA KETENAGAAN dan KUALIFIKASI PERSONIL

JABATAN SPESIFIKASI PENDIDIKAN JUMLAH

KETUA Sarjana kesehatan 1 Orang

WAKIL KETUA Sarjana kesehatan 1 Orang

SEKRETARIS Minimal Diploma 3 1 Orang

ANGGOTA Minimal diploma 3 19 Orang

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Untuk karyawan baru mengikuti orientasi umum dan orientasi khusus, sedangkan karyawan lama hanya mengikuti orientasi khusus

No Materi Kegiatan Lama

Orientasi Pembimbing

1. Orientasi Umum

meliputi :

– Struktur organisasi & Tata Kerja RSI SA – Manajemen K3 RSI SA – KPRS – Manajemen Sanitasi dan Lingkungan – Pelayanan Islami / Prima

– Hak & Kewajiban Karyawan

Mengikuti materi kelas Sesuai dengan orientasi Umum SDI

(14)

13

No Materi Kegiatan Lama

Orientasi Pembimbing Orientasi Khusus meliputi : – Pedoman organisasi unit VCT – Pedoman Pelayanan VCT

– SPO dan alur kegiatan pelayanan VCT – Pencatatan & Pelaporan – Orientasi lingkungan RSI SA – Pengenalan struktur organisasi VCT – Peran dan tugas Tim

VCT (uraian tugas) – Pengenalan

Pelayanan VCT – Sosialisasi SPO dan

alur pelayanan VCT – Pencatatan &

Pelaporan – Pengenalan

lingkungan RSI SA

2 minggu Ketua Tim

BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

 Pertemua rutin bulanan yang diselenggarakan satu bulan sekali, guna membahas evaluasi kerja bulan berjalan, pembahasan masalah atau kendala-kendala, serta sosialisasi kebijakan terbaru di RSI. Sultan Agung

 Rapat Koordinasi yang diselenggarakan dengan mengundang unit terkait yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan klinik TB & HIV AIDS

 Pertemuan insidentil dilaksanakan sewaktu waktu jika diperlukan sifatnya mendesak dan tidak terjadwal

BAB XI PELAPORAN

1. Pelaporan Harian

Menerima dan membaca laporan kegiatan dari masing-masing anggota selama seminggu berjalan

2. Pelaporan Bulanan

Menganalisa laporan hasil kerja bulanan yang disampaikan oleh koordinator 3. Pelaporan Tahunan

– Menyusun laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas di klinik VCT – Menyusun rencana tahunan untuk klinik VCT

Referensi

Dokumen terkait

workshop /lokakarya/bedah buku dan bentuk kegiatan ilmiah lainnya. Program studi harus menciptakan suasana akademik yang kondusif antara dosen dan mahasiswa dalam

Interaksi antara perbandingan yoghurt dengan ekstrak buah jambu biji merah dan perbandingan zat penstabil memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

Lebih lanjut, metode hibrid dengan menggunakan JST-GA ini dapat menjadi pertimbangan dalam meningkatkan akurasi, selain seperti yang telah dilakukan oleh [13] yang

Tuan Guru H. Mahfuz Amin lebih banyak menempuh pendidikan nonformal dan kaji duduk baik yang diikuti dari orang tuanya sendiri, ulama di Kalimantan, Jawa dan

Oleh karena itu kami menggunakan 3 variasi ukuran pada sampel, proses pengeringan dengan cara freeze drying ini prinsip kerjanya menggunakan proses sublimasi, dimana sampel

Pada tahun 2009 pihak polisi dan tentara Nigeria melakukan pengepungan terhadap markas kelompok Boko Haram di Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno, yang dihuni oleh

Bertitik tolak dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) beserta Revisi RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010–2015 dan Rencana Strategis (Renstra)

Kebijakan dividen merupakan variabel yang penting dalam menentukan nilai suatu perusahaan apabila perusahaan memiliki return on equity yang tinggi, earning per share