• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA KERUCUT KE KERUCUT DAN MENIRUKAN GERAKAN MENGGIRING

BOLA TERHADAP KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SMP NEGERI 4 PEKANBARU

, ,

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

ABSTRACT

Result the indetification of the problem show that inJunior High School4 Football Club of Pekanbaru not have a good psysical condition especially agility soccer dribbling. The inssues raised in this. Whethwer there is a cone to cone drill and imitating dribble movement exercise influence to agility soccer dribbling on the Junior High School 4 Football Club of Pekanbaru This is due to lack of exercise leads to psysical condition especially speed. Therefore this study aims to determine whether there are significan cone to cone drill and imitating dribble

movement to agility on Junior High School 4 Football Club of Pekanbaru. This

research is exsperimental research. The research conducted on Junior High School

4 Football Club of Pekanbaru. This research aims to know influence cone to cone

drill and imitating dribble movement to agility soccer dribbling on Junior High

School4 Football Club of Pekanbaru. Rescarch hypotheses proposed in this study is there are significant of cone to cone drill and imitating dribble movement to agility soccer dribbling on the Junior High School 4 Football Club of Pekanbaru. Data were obstained and collected through the pretest and posttest before and after exercise. Data was analyzed deskriftive result of t tes analyzes produces t

count of 4,51 and ttable 1,734 at significan level 0,05. Because t count greater than

ttabel , show that it can concluded H1 accepted. It can concluded that there are significan Cone to cone Drill and imitating dribble movement to agility soccer

dribbling on Junior High School 4 Football Club of Pekanbaru.

Keywords: Cone To Cone DrillAnd Imitating Dribble Movement, AgilitySoccer Dribbling.

1.Mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga FKIP Universitas Riau,Nim 0905132555,Alamat; Jln. Ronggowarsito.Gobah. No 93.Pekanbaru

2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (08127625002) 3.Dosen Pembimbing II,Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (0816370498)

(2)

2

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA KERUCUT KE KERUCUT DAN MENIRUKAN GERAKAN MENGGIRING

BOLA TERHADAP KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SMP NEGERI 4 PEKANBARU

, ,

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

Hasil identifikasi masalah menunjukan bahwa Tim Sepak Bola SMP Negeri 4 pekanbaru belum memiliki keterampilan yang bagus kususnya kelincahan menggiring bola(agility soccer dribbling). Hal ini di karenakan kurangnya latihan yang menjurus pada pada keterampilan tesebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh latihan menggiring bolaKerucut Ke Kerucut Dan Menirukan Gerakan Menggiring Bola terhadap kelincahan menggiring bola (agility soccer dribbling ) pada Tim sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh latihanKerucut ke Kerucut Dan Menirukan Gerakan Menggiring Bola Terhadap Kelincahan Menggiring Bola pada Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru?”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Kerucut

Ke Kerucut Dan Menirukan Gerakan Menggiring Bola terhadap Kelincahan

menggiring bola pada Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru. Hipotesis penelitian yang diajukan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihanKerucut Ke Kerucut Dan Menirukan Gerakan Menggiring Bolaterhadap kelincahan menggiring bolapada Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen.Penelitian ini dilakukan pada pada Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru. Data penelitian diperoleh dan dikumpulkan melalui tes awal dan tes akhir sebelum dan sesudah melakukan latihan Kerucut Ke Kerucut Dan Menirukan Gerakan Menggiring Bola. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.Hasil analisis uji t menghasilkan thitung sebesar 4,51 dan ttabel 1,734 pada taraf signifikan 0,05. Berarti thitung> ttabel.Dapat disimpulkan Ho lebih besar daripada Hi. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Kerucut Ke Kerucut dan

Menirukan Gerakan Menggiring Bola terhadap Kelincahan menggiring bola pada

Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru.

Kata Kunci: Latihan Kerucut Ke Kerucut Dan Menirukan Gerakan Menggiring

Bola. Kelincahan Menggiring Bola

1.Mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga FKIP Universitas Riau,Nim 0905132555,Alamat; Jln. Roggowarsito.Gobah. No 93.Pekanbaru.

2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (08127625002) 3.Dosen Pembimbing II,Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (0816370498)

(3)

3

A. PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani yang dilakukan sejak dini merupakan awal perkembangan prestasi olahraga, hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembinaan pendidikan jasmani, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah.Sebagaimana yang dikemukakan Sajoto (1995:1) tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga ada empat, pertama untuk rekreasi, yaitu mereka melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, dilakukan dengan penuh kegembiraan, kedua untuk tujuan pendidikan kegiatan yang dilakukan adalah formal, tujuannya guna mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga yang disusun melalui kurikulum tertentu, ketiga untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani, dalam hal ini mulai dari berbagai bidang ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan manusia seperti pengetahuan kedokteran, sosial, ekonomi, linkungan hidup dan lain-lain, sedangkan keempat untuk prestasi, dalam hal ini ilmu-ilmu pengetahuan yang terkait mengenai untuk menggarap “manusia” sebagai objek yang akan diolah prestasinya, agar lebih baik ditinjau secara lebih mendalam dan lebih terperinci.

Salah satu cabang olahraga yang sangat popular adalah sepakbola, sepakbola menarik hampir semua orang untuk memainkanya karena sepakbola adalah suatu cabang olahraga yang sederhana dan menyenangkan ketika dimainkan, dengan sebuah bola dan lapangan yang luas maka sepakbola telah dapat dimainkan, oleh karenanya sepak bola merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan dengan biaya yang sangat murah. Selain itu semua pergerakan yang dibutuhkan untuk membuat tubuh menjadi sehat terdapat dalam gerakan gerakan yang dilakukan di sepakbola, seperti berlari, melompat, melempar, dan yang paling utama menendang bola (Muhammad Zein 2009:1).

Sepak bola menurut(Luxbacherdalam skripsi Mardi 2012 : 3)meliputi “kelenturan tubuh atau gerakan badan, ketangkasan dan kelincahan, ketahanan aerobik dan nonaerobik serta kekuatan otot”. Yang menjadi perhatian disini adalah kelincahan seseorang dalam permainan sepak bola, karena kelincahan tentunya mempengaruhi kemampuan teknik dasar pemainan sepak bola itu sendiri sehingga seorang pemain dapat menciptakan permainan yang bagus serta pencapaian prestasi yang gemilang dicabang olahraga tersebut.

Kelincahan menggiring bola kelincahan menggiring bola adalah merupakan kemampuan seseorang melakukan gerakan dengan cepat,lentur,licah dan seimbang di saat sedang menggiring bola.(Danny. Mielke.2003)

Dari hasil pengamatan peneliti dilapangan pada pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru, tedapat kekurangan dan kelemahan dari faktor kondisi fisik dan keterampilan yaitu lambatnya pergerakan siswa dalam mengubah arah gerak lari di saat menggiring bola dikarenakan kurangnyakelincahan menggiring bola

(agility) pada sisiwadi disebabkan tidak efektifnya latihan, metode latihan yang

kurang bagus dan kurangnya motifasi siswa saat latihan akibatnya kurangnya kelincahan siswa.

Untuk meningkatkan kelincahan banyak bentuk-bentuk latihan diantaranya : latihan Zig zag Run,latihan kerucut ke kerucut,,latihan Shuttle run,latihan

(4)

4

menggiring bola belum pernah diaplikasikan pada Pemain Sepak Bola SMP

Negeri 4 Pekanbaru. Oleh karena itu penulis ingin mengangkat sebuah permasalahan yang berjudul: “Pengaruh latihan menggiring bola Kerucut Ke

Kerucut dan Menirukan Gerakan Menggiring Bola terhadap kelincahan

menggiring bola pada Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru”. Latihan

Kerucut ke kerucut dan menirukan latihan menggiring bola merupakan latihan

kelincahan yang berguna meningkatkan kondisi fisik dan keterampilan khususnya kelincahan di saat sedang menggiring bola. Untuk melakukan latihan diperlukan kerucut 2 buah dengan jarak 10 meter dan arena lapangan 45 x 55 meter.Dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan prestasi atlet dalam olah raga tidak ada pilihan lain yaitu dengan latihan. Menurut Harsono (1988:101) “Latihan adalah proses sistematis dari latihan atau kerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari menambah beban latihan atau kerja. Yang dimaksud dengan

sistematis adalah, terencana, menurut jadwal, menurut pola dan system tertentu,

metodis, dari mudah ke sukar, latihan yang teratur, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.Berulang-ulang maksudnya ialah agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi mudah, ototmatis dan reflektif pelaksanaanya sehingga semakin menghemat energi”.

Menurut John Ellinger (2012:8) menyatakan bahwa setiap latihan harus memiliki tujuan tertentu. Fokuskan pada satu atau dua keterampilan saja per minggu. Buatlah jadwal latihan yang mencakup keterampilan yang berbeda setiap minggunya. Setelah tim Anda sudah mulai bertanding, berikanlah latihan-latihan khusus untuk meningkatkan beberapa keterampilan yang belum dikuasai dengan baik oleh tim Anda setiap kali mereka berlaga. Kebugaran fisik adalah syarat mutlak.

Adapun menurut R.Soekarman (1987:61) “dalam latihan perlu ditekankan bahwa latihan itu harus khusus meningkatkan kekuatan atau system energi yang digunakan dalam olah raga yang bersangkutan”.Contohnya kecepatan, kelincahan, daya tahan pada cabang olah raga sepakbola.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh macam- macam latihan kelincahan (agility) yaitu : latihan zig – zug run,latihan shuttle run,latihan

Hourglass Drill, latihan kerucut ke kerucut , latihan menirukan gerakan menggiring bola,dan latihan (Jay Dawes.Mark Roozen 2011:44). Namun dalam

rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan menggiring bola kerucut ke kerucut dan menirukan gerakan menggiring

bola terhadap kelincahan menggiring bola pada Pemain Sepak Bola SMP Negeri

4 Pekanbaru. Apakah terdapat pengaruh latihan kerucut ke kerucut dan

menirukan gerakan menggiring bola terhadap kelincahan menggiring bola pada

Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru. Melihat rumusan maslah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan kerucut ke

kerucut dan menirukan gerakan menggiring bolaterhadap kelincahan menggiring

(5)

5

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan salah satu penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan sebab dan akibat. Penelitian eksperimen yang biasanya dilakukan oleh ilmu pasti biasanya dilakukan dilaboraturium dengan lingkungan alami yang biasanya subjek tidak merasa sedang diteliti (Prasetyo B.dan Miftahul Jannah, 2005 : 156 – 157).

Populasi dan sample

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru yang mengikuti ekstrakurikuler berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota poulasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah sample relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2008:124).Instrumen Penelitian yaitu soccer dribbling test adapun Tujuan penelitian ini Untuk mengukur kelincahan menggiring bola (agility) dan Peralatan yang digunakan yaitu tongkat/lembing 6 buah, Stopwatch, buku dan pena.

Prosedur Penelitian

Melakukan tes awal (Pretest) dengan menggunakan soccer driblling

testuntuk mengetahui kemampuan kelincahan menggiring bola, pelaksanaanya

yaitupada aba siap, testee berdiri dibelakang garis start dan berada, pada aba-aba ya, testee mulai menggiring bola ke arah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah di tetapkan sampai ia melewati garis finish,kemudian bila salah arah dalam menggiring bola ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi dan selama itu pula stopwatch tetap jalan, lalu bola di giring oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila.testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja,testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah,testee menggunakan anggota badan lainnya selain kaki,untuk menggiring bolaWaktu yang ditempuh oleh testee mulai dari aba-aba “ya” sampai ia melewati garis

finish,Soccer Dribbling Test” (Nurhasan,2001). Setelah dilakukan tes awal baru

diberikan perlakuan latihan kerucut ke kerucut dan menirukan gerakan

menggiring bola 16 kali pertemuan. Setelah itu lakukan kembali tes akhir

(posttest) dengan menggunkan Soccer Dribbling testsetelah diberikan latihan.Setelah didapat data pretest dan posttest lalu diuji normalitas, Uji t dan uji homogenitas

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian

Setelah dilakukan soccer dribbling test sebelum dilaksanakan latihan

kerucut ke kerucut danmenirukan gerakan menggiring bola maka dapat diperoleh

(6)

6

Hasil analisis data

Tabel 1. Analisis hasil pretest soccer dribbling test

STATISTIK PRETEST Xe A Xe B Sampel 10 10 Mean 20,53 20,95 Standar Deviasi 1,98 2,23 Varians 3,93 4,99 Minimum 17,18 17,35 Maximum 24,34 25,3 Jumlah 205,34 209,46

Dari tabel analisis hasil pretest soccer dribbling test diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pretest sebagai berikut : nilai tertinggi kelompok A adalah 24,34, nilai terendah 17,18, dengan mean 20,53 ,standar deviasi 1,98 dan varian 3,93 sementara nilai tertinggi kelompok B adalah 25,3 , nilai terendah 17,35 ,dengan mean 20,95 , standar deviasi 2,23 dan varian 4,99.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Pretest soccer dribbling test Kelompok A

No Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 17,18 – 18,97 1 10

2 18,98 – 20,77 5 50

3 20,78 – 22,57 3 30

4 22,58 – 24,37 1 10

Jumlah 10 100

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diatas, dari 10 sampel ternyata 1 orang sampel = 10% mendapatkan nilai kelincahan menggiring bola dengan rentangan nilai 17,18-18,97, kemudian 5 orang sampel = 50% mendapatkan nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 18,98-20,77, untuk 3 orang sampel= 30% mendapat nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 20,78-22,57, dan pada 1 orang sampel= 10% mendapat nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 22,58-24,37. Untuk lebih jelasnya berikut histogram data hasil pretest soccer dribbling

test Kelompok A

Gambar 1 . Histogram Data hasil Pretest soccer dribbling test Kelompok A

1 5 3 1 0 1 2 3 4 5 6 1 fr e ku e n si ab so lu t rentang waktu 17.18 - 18.97 18.98 - 20.77 20.78 - 22.57 22.58 - 24.37

(7)

7

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest soccer dribbling testkelompokB

No. Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 17,35 – 19,35 2 20

2 19,36 – 21,36 4 40

3 21,37 – 23,37 3 30

4 23,38 – 25,38 1 10

Jumlah 10 100

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diatas, dari 10 sampel ternyata 2 orang sampel = 20% mendapatkan nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 17,35 – 19,35 , kemudian 4 orang sampel = 40% mendapatkan nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 19,36 – 21,36, untuk 3 orang sampel= 30% mendapat nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 21,37 – 23,37 , dan pada 1 orang sampel= 10% mendapat nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 23,38 – 25,38. Untuk lebih jelasnya berikut histogram data hasil pretest soccer

dribbling testKelompok B

Gambar 2. Histogram Data hasil Pretest soccer dribbling test Kelompok B

Setelah dilakukan test soccer dribbling testsesudah dilaksanakan latihan

kerucut ke kerucut dan latihan menirukan gerakan menggiring bola maka didapat

data akhir dengan perincian hasil posttest soccer dribbling test pada tabel berikut : Tabel 4. Analisis Hasil Postest soccer drbbling test

STATISTIK Postest Xe A Xe B Sampel 10 10 Mean 19,97 20,43 Standar Deviasi 1,79 2,00 Variance 3,22 4,02 Minimum 16,98 17,00 Maximum 23,63 24,50 Jumlah 199,69 204,28 2 4 3 1 0 1 2 3 4 5 1 fr e ku e n si ab solut rentang waktu 17.35 - 19.35 19.36 - 21.36 21.37 - 23.37 23.38 - 25.38

(8)

8

Dari tabel analisis hasil postest soccer dribbling test diatas dapat disimpulkan bahwa hasil postest sebagai berikut : nilai tertinggi kelompok A adalah 23,63, nilai terendah 16,98 dengan mean 19,97 ,standar deviasi 1,79 dan varian 3,22 sementara nilai tertinggi kelompok B adalah 24,50 , nilai terendah 17,00 dengan mean 20,43 standar deviasi 2,00 dan varian 4,02

Tabel 5. Distribusi Frekuensi hasil posttest soccer dribbling test Kelompok A

No. Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 16,98 – 18,68 1 10

2 18,69 – 20,39 6 60

3 20,40 – 22,10 2 20

4 22,11 – 23,81 1 10

jumlah 10 100

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diatas, dari 10 sampel ternyata 1 orang sampel = 10 % mendapatkan nilai kelincahan menggiring bola dengan rentang nilai 16,98 – 18,68 , kemudian 6 orang sampel = 60% mendapatkan nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 18,69 – 20,39 , untuk 2 orang sampel= 20% mendapat nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 20,40 – 22,10 , dan pada 1 orang sampel= 10% mendapat nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 22,11 – 23,81. Untuk lebih jelasnya berikut histogram data hasil posttest

soccer dribbling test kelompok A

Gambar 3. Histogram hasil Posttest soccer dribbling test kelompok A

Tabel 6. Distribusi Frekuensi hasil posttest soccer dribbling test kelompok B

No. Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 17,00 – 18,90 1 10

2 18,91 – 20,81 5 50

3 20,82 – 22,72 3 30

4 22,73 – 24,63 1 10

Jumlah 10 100

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diatas, dari 10 sampel ternyata 1 orang sampel = 10% mendapatkan nilai kelincahan menggiring bola dengan rentang nilai 17,00 – 18,90 , kemudian 5 orang sampel = 50% mendapatkan nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 18,91 – 20,81 , untuk 3 orang sampel=

1 6 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 1 fr e ku e n si ab solut rentang waktu 16.98 - 18.68 18.69 - 20.39 20.40 - 22.10 22.11 - 23.81

(9)

9

30% mendapat nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 20,82 – 22,72, dan pada 1 orang sampel= 10% mendapat nilai kelincahan menggiring bola dengan nilai 22,73 – 24,63. Untuk lebih jelasnya berikut histogram data hasil posttest

soccer driblling test kelompok B

Gambar 4 Histogram Hasil Posttest soccer dribbling test kelompok B

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan uji lilifors, hasil uji normalitas terhadap penelitian yaitu latihan kerucut ke kerucut dan latihan menirukan gerakan

menggiring bola(X) terhadap hasil soccer dribbling test (Y) dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 7. Uji Normalitas Hasil soccer dribbling test

Variabel Kelompok L hitung L tabel

Hasil Pre Test Kelompok A 0,156

0,258

Kelompok B 0,148

Hasil Postest Kelompok A 0,155

Kelompok B 0,160

Dari tabel diatas terlihat bahwa data hasil pretest soccer dribbling test setelah dilakukan perhitungan mengkasilkan kelompok A Lhitung sebesar 0,156 dan Ltabel sebesar 0,258, serta kelompok B Lhitung sebesar 0,148 dan Ltabel sebesar 0,258, ini berarti Lhitung lebih kecil dari Ltabel dapat disimpulkan penyebarannya data hasil pretest soccer dribbling test adalah berdistribusi normal. Untuk pengujian hasil posttest soccer dribbling testmengkasilkan kelompok A Lhitung sebesar0,155 dan Ltabel sebesar 0,258, serta kelompok B Lhitung sebesar 0,160 dan Ltabel sebesar 0,258. Maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran data hasil soccer dribbling test posttest adalah berdistribusi normal

1 5 3 1 0 1 2 3 4 5 6 1 fr e ku e n si ab solut rentang waktu 17.00 - 18.90 18.91 - 20.81 20.82 - 22.72 22.73 - 24.63

(10)

10

Uji homogenitas

Karena Fhit = 1,55< Ftabel = 3,16 padaα= 0,05 maka dapat disimpulkan, pada tingkat kepercayaan 95% disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama (homogen)

Uji t 1 ∑D 5,65 5,18 4,59 2 ∑D2 4,26 3,61 3,04 3 Rata d 0,57 0,52 0,46 4 N 10 10 10 5 thitung 5,19 5,12 4,51 6 ttabel 1,833 1,833 1,734

1. Data pretest dan posttest kelompok A

5,19

(11)

11

5,12

3. Data posttest Kelompok A dan Kelompok B

4,51

D. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbandingan pengaruh yang signifikan antara metode latihan kerucut ke kerucut dan metode latihan

menirukan gerakan menggiring bola terhadap kelincahan menggiring bola pada

pemain sepakbola SMP Negeri 4 Pekanbaru. Berdasarkan hasil perhitungan statistik analisis uji t menghasilkan thitung kelompok A sebesar 5,19 , pada kelompok B sebesar 5,12 dengan ttabel1,734, pada kelompok A dan kelompok B sebesar 4,51 dengan ttabel1,734 pada taraf signifikan 0,05. Berarti thitung> ttabelsehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ke tiga hipotesis diterima, maka latihan kerucut ke kerucutdan latihan menirukan gerakan menggiring bola dapat

meningkatkan kelincahan menggiring bola. Peningkatan

rata-rata0,57padakelompok A dan 0,52 pada kelompok B. Maka pada peningkatan rata-rata, latihan kerucut ke kerucut lebih berpengaruh yang signifikan terhadap kelincahan menggiring bola

SARAN

Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini disarankan kepada: Diharapkan agar penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam menyusun strategi latihan dalam olahraga yang mampu meningkatkan penguasaan teknik olahraga di kalangan para siswa/atlet.

Diharapkan agar siswa/atlet menjadi dorongan penguasaan teknik yang lebih baik, sehingga kualitas permainan juga semangkin bagus.

Diharapkan bagi pelatih/guru olahraga pada Pemain Sepak Bola SMP Negeri 4 Pekanbaru, agar lebih kreatif dalam memberikan metode pembelajaran yang efektif dan efisien.

Bagi peneliti, sebagai masukan penelitian lanjutan dalam rangka pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan olahraga.

(12)

12

DAFTAR PUSTAKA

Dawes, jay.Roozen, Mark.(2011).Developin Agility and

Quickness.United State:NSCA.

Harsono.(1988).Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam

Olahraga.Jakarta

Ellinger, Jhon, (2007), latihan dasar andal sepak bola remaja, Rajawali Sport, Jakarta.

Kosasih, Engkos. (1993). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Akademika Pressindo: Jakarta

Mardi. (2012), Pengaruh Latihan Depth Jump With Lateral

Movement. Pekanbaru

Mutohir Cholik, (2007), Devolepment Indeks Olahraga Indonesia. Jakarta

Ritonga, Zulfan. (2007).Statistika untuk Ilmu-Ilmu Sosial.Cendikia Insani. Pekanbaru

Sajoto, Muhammad, (1995), Peningkatan & Pembinaan Kekuatan

Fisik Dalam

Sugiono. (2008).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif,Kualitatif dan R&D.Alpabeta. Bandung

Soekarman.(1986).Dasar Olahraga untuk Pembina Pelatih dan

atlet.Jakarta

Zein, Muhammad. (2009). Sepak Bla Indonesia Bermain dalam

Aturan.Jakarta

Joe.Luxbacher(2002).Teknik Bermain Dalam Sepakbola, Jakarta

Gambar

Tabel 1. Analisis hasil pretest soccer dribbling test
Gambar 2. Histogram Data hasil Pretest soccer dribbling test Kelompok B
Gambar 3.  Histogram hasil Posttest soccer dribbling test kelompok A
Tabel  7.   Uji Normalitas Hasil soccer dribbling test

Referensi

Dokumen terkait

Rawa adalah salah satu contoh areal lahan basah dan merupakan salah satu kawasan yang sesuai untuk habitat burung, karena di daerah ini banyak ditumbuhi tanaman

MK memutuskan untuk mempersilahkan setiap daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon atau yang lebih dikenal dengan istilah calon tunggal untuk tetap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan dari kemampuan siswa dalam menulis recount teks dari siswa kelas delapan MTs

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna berat jenis urine sebelum dan sesudah aktivitas fisik maksimal (p = 0,564) dan submaksimal (p =

3. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diteliti, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Adakah pengaruh sumber daya terhadap

Di tanah seluas 3,5 hektar, Nyoman tak hanya membangun rumah beserta alam sekitarnya, tetapi juga membangun Galeri Nu Art Sculpture Park, workshop, dan bengkel yang menghidupkan

Kami juga menguji nilai F hitung yang menunjukkan nilai 5,259 dengan nilai signifikansi 0,002 (sig&lt;0,01), berarti bahwa faktor struktur organisasi, kualitas

Berdasarkan hasil uji t-Dunnett pada Tabel 9 diperoleh sembilan genotipe yang memiliki panjang tongkol nyata lebih pendek dibanding kontrol yaitu : Campaloga, Genjah