• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1. Konsep Dasar

Menurut Susanto (2016:33), ”Pendekatan Sistem adalah sebuah teknik dalam menerapkan pendekatan ilmiah untuk pemecahan masalah-masalah yang komplek”.

Perlu diketahui bahwa tidak ada satu definisi yang pasti harus diikuti untuk menjabar pendekatan sistem ini, berbagai definisi yang muncul dikemukakan oleh ahli yang berbeda dengan memberikan definisi yang berbeda terhadap suatu hal yang sama.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Susanto (2016:18), “Sistem adalah sekumpulan atau group dari sub sistem atau bagian atau kompenen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Pratama (2014:7), “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling berhubungan untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.

Sedangkan menurut Sujarweni (2015:1) mengemukakan bahwa:

Sistem dilihat dari elemen-elemennya adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan, dilihat dari masukan dan keluaranya sistem adalah rangkaian yang berfungsi menerima input (masukan) mengolah input, dan menghasilkan output (keluaran) sistem yang baik akan mampu bertahan

(2)

dalam lingkungan,dilihat dari prosedur atau kegiatan sistem adalah rangkaian prosedur atau kegiatan yang dibuat untuk melaksanakan program perusahaan.

Penulis menyimpulkan sistem dilihat dari beberapa definisi diatas, sistem adalah sekumpulan group atau prosedur elmen yang saling berkaitan dan bekerjasama dalam melakukan tugas atau kegiatan bersama-sama utuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Ciri-Ciri Sistem

Menurut Susanto (2016:19) ciri-ciri sistem meliputi:

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Sistem ada karena tujuan, sistem dibangun agar tujuan yang dicapai tidak menyimpang sehingga resiko kegagalan dapat diminimalkan. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri kriterianya. Upaya untuk mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian. Jadi kalau melihat kepada alasan di atas maka kriteria suatu tujuan itu mutlak adanya.

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya. Batas sistem ini bagi umat manusia sangat relatif, tergantung kepada tingkat pengetahuan dan situasi kondisi yang dirasakan oleh orang yang

(3)

melihat sistem tersebut. Batas sistem yang mampu dibayangkan oleh seseorang akan sangat bebeda dengan batas sistem yang sebenarnya dalam dunia nyata. Karena itu penyimpangan batas sistem dari yang seharusnya akan melahirkan resiko tujuan sistem tidak akan tercapai sesuai dengan yang diharapkanya. Penyimpangan batas sistem akan melebar saat batas sistem tersebut di tentukan oleh orang yang kurang kompeten di bidang sistem tersebut.

3. Subsistem

Sub sistem merupakan kompenen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak. Suatu sub sistem akan memiliki sub sistem yang lebih kecil dan seterusnya. Istilah yang menggambarkan bagian dari suatu sistem tidak selalu harus subsistem istilah lain mungkin adalah kompenen, elemen atau unsur. Berbicara mengenai subsistem sama halnya dengan berbicara mengenai sistem, maksudnya adalah bahwa sesuatu tu dikatakan sistem atau subsistem sangatlah relatif. Baik sistem maupun subsistem hanyalah istilah yang digunakan. Subsistem istilah yang digunakan untuk menunjukan baagian dari sistem pada saat sistem tersebut menjadi konteks pembahasan.

4. Hubungan sistem vertikal dan horizontal

Hubungan vertikal disebut juga hubungan hirarki yang menggambarkan tingkatan, sedangkan hubungan horizontal menggambarkan hubungan antara subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat. Hubungan sistem pada dasarnya merupakan komunikasi dari orang-orang yang ada dalam suatu sistem. Dalam kebanyakan hal hubungan sistem ini sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu sistem karena dalam suatu sistem katakan sistem

(4)

perusahaan bagaimana tujuan sitem dapat dicapai kalau bagian-bagian sistem yang ada didalamnya tidak bisa berhubungan baik atau bekerja sama.

5. Khirarki sistem

Khirarki sistem pada dasarnya menggambarkan hubungan sistem dengan sistem yang lebih besar yang disebut sebagai super sistem dan hubungan dengan sistem yang lebih kecil yang disebut sebagai sub sistem.

6. Input-proses-output

Tiga komponen sistem fungsi atau subsistem adalah input, proses, output. Sampai saat ini yang telah dipelajari adalah sub sistem sebagai salah satu ciri dari sistem dan merupakan komponen atau bagian atau elemen.Input merupakn segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Input ini bervariasi bisa berupa energi, manusia,data,,modal, bahan baku, layanan atau lainnya. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan. Input dapat diklasifikasikan kedalam tiga katagori yaitu: Serial input, Proba ble input, dan feedback input.

7. Lingkungan Sistem

Lingkungan sistem ada dua macam, lingkungan eksternal (lingkungan yang berada diluar sistem) dan lingkungan intenal (lingkungan yang berada didalam suatu sistem). Baik lingkungan internal maupun eksternal memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap sistem, sebaliknya suatu sistem sedikit sekali memiliki kemampuan untuk merubah lingkungan.

(5)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Susanto (2016:27) “klasifikasi sistem dibagi menjadi beberapa yaitu”:

1.Sistem terbuka dan tertutup

Menurut Ludwig Von Bertalanffy dalam buku (Susanto, 2016) “bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi dilingkunganya”.

2. Sistem buatan manusia dan tuhan (Allah)

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan tuhan) atau buatan manusia. Kita adalah sistem yang ada secara alamiah demikian pula dengan pohion-pohon yang ada disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi merupakan contoh lain dari sistem buatan manusia.

3. Sistem berjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual.Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapakan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat(konsep) penyusunan sistem ini sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Sistem komseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau masih diatas kertas sedangkan sistem berjalan adalah sistem yang saat ini sedang digunakan.

(6)

4. Sistem sederhana dan komplek

Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya.Kinerja dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat sedangkan kinerja tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat ditentuakn dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi. 6. Sementara dan selamanya

Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu. Sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode watu tertetu sedangka sealamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

7. Ada secara phisik dan Abstrak atau non phisik

Sistem dapat dilihat dari wujudnya yaitu ada secara phisik(artinya disini dapat diraba) dan secara abstrak (artinya disini tidak dapat diraba)

8. Sistem, subsistem, supersistem

Berdasarkan tingkatanya atau hirarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem sedangkan supersistem adalah sistem yang lebih besar

(7)

9. Bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak. Bisa beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, sedangkan tidak bisa beradaptasi artinya tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

2.1.4. Model dan Modeling Sistem

Menurut Mc Leod dalam buku Susanto (2016:30) “menyatakan bahwa “model sebagai penyederhanaan(abstraksi) dari sesuatu. Suatu model yang dibentuk akan mewakili sejumlah objek atau entitas”.

Sedangkan menurut Wilson dalam buku Susanto (2016:30) “menyatakan “model sebagai interprestasi secara eksplisit dari pemahaman tentang situasi. Pemahaman tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matematika, simbol atau kata-kata”.

Menurut Susanto (2016:30) ada beberapa jenis model yaitu: 1. Model phisik

Penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi 2. Model naratif

Penggambaran entitas dalam bentu lisan atau tulisa.Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas dari narasi atau cerita

3. Model grafik

Penggambaran suatu entitas dalam bentuk simbol, garis atau bentu lainnya. 4. Model matematika

(8)

Penggambaran suatu entitas dalam bentuk persamaan atau formula matematika.

Selain itu terdapat manfaat model menurut Susanto (2016:32) diantaranya:

1. Mempermudah pengertian, dengan model masalah yang kompleks bisa menjadi lebih sederhana

2. Mempermudah komunikasi dengan model komunikasi tidak hanya menggunakan mulut dan telinga tapi juga menggunakan mata.

3. Memperkirakan masa depan dengan model (model statistik) dapat disimpulkan perakiraan masa depan yang akan terjadi.

2.1.5. Pengertian Informasi

Menurut Pratama (2014: 9), “informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai,arti, dan manfaat”.

Menurut Helmud & Mayasari (2014:190), “informasi mengarah pada penggunaan teknologi komputer didalam organisasi untuk menyajikan menyajikan infomasi kepada pemakai. Informasi juga merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam”.

Sedangkan menurut Mardi (2016:5), “informasi adalah hasil proses atau hasil pengolahan data, meliputi hasil gabungan, analisa, penyimpulan, da pengolahan sistem informasi komputerisasi”.

Menurut Susanto (2016:40) mengemukakan bahwa:

Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Informasi meruapakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau art serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi seseorang tersebut.

(9)

Kemampuan mengolah informasi bagi suatu organisasi akan mempengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan oleh suatu organisasi. Dengan informasi yang tidak berkualitas resiko yang dialami, pemahaman dan keputusan yang diambil akan menyipan dari yang seharusnya.

Sedangkan Mc Leod mengatakan dalam buku Susanto (2016:40) “suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri “:

1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya 2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut di perlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi

3. Releven, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan informasi merupakan hasil proses pengolahan data yang diolah kemudian menghasilkan arti dan manfaat.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Pratama (2014:10), “sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama,keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih”.

Menurut Susanto (2016:55), “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.

(10)

Sedangkan menurut Laudon dalam buku Susanto (2016:55) “merupakan kompenen-kompenen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpukan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas dalam perusahaan”.

Menurut Nugroho (2016: 718), “Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan beberapa komponen dari subsistem yang saling berhubungan untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi

Komponen-komponen pada sistem informasi menurut Sarma Fuad dalam buku Pratama (2014:11) yang terdapat didalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin yaitu:

1. Input (Masukan)

Sebuah informasi berasal dari yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna.

2. Output (Keluaran)

Sebuah sistem informasi akan mengghasilkan keluaran (Output) berupa informasi,

(11)

3. Software (Perangkat Lunak)

Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi

4. Hardware (Perangkat Lunak)

Komponen Hardware (Perangkat Lunak) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer clien.

5. Database (Basis Data)

Mengingat bahwa sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupun beberapa data yang diinputkan dan diolah, maka tentu diperlukan sebuah aplikasi untuk penyimpanan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi tersebut secara komputerisasi.

6. Kontrol dan Prosedur

Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu.komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi,termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hsl ini komputer server).

7. Teknologi dan Jaringan Komputer

Komponen terakhir didalam sistem informasi ini,yaitu teknologi dan jaringan komputer, memegang peran penting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input,dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkemdali dengan baik.

(12)

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wijayanto (2001) dalam buku Mardi (2016: 4), “sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan”.

Menurut TMBooks ( 2017:6), “Sistem informasi Akuntansi merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan”.

2.1.8. Pengertan Akuntansi

fMenurut Sujarweni (2015:3), “Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang di gunakan pihak-pihak tertentu”.

Menurut Sujarweni (2015:3) “Pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan diantaranya adalah”:

1. Pihak manajemen perusahaan dimana laporan keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

2. Pemilik perusahaan, fungsi laporan keuangan digunakan untuk memberi tahu keadaan perusahaan dari sisi keuangan.

3. Investor dan pemegang sahabm, disini investor biasanya melihat laporan keuangan untuk mengambil keputusan penanaman saham

4. Kreditor atau pemberi uang biasanya melihat kesehatan perusahaanya dari laporan keuangan untuk memutuskan perusahaan layak keuangan yang ada.

(13)

5. Pemerintah, berkepentingan untuk memungut pajak berdasarkan laporan keuagan yang ada.

6. Karyawa, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui profitabilitas dan akuntabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.

2.1.9. Sistem Akuntansi

Menurut Sujarweni (2015:3), “Sistem akuntansi adalah kumpulan elemen yaitu formulir, jurnal, buku besar,buku pembantu, dan laporan yang akan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan”.

Prosedur dalam sistem akuntansi: 1. Formulir

Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat terjadinya transaksi ekonomi diperusahaan. Dokumen dapat ditulis dalam secarik kertas untuk mendokumentasikan suatu transaksi ekonomi.

2. Jurnal

Jurnal merupakan pencatatan berupa debet dan kredit yang bersumber dari formulir (dokumen dapat ditulis dalam secarik kertas untuk mendokumentasikan suatu transaksi ekonomi)

3. Buku Besar

Buku besar ( general ledger) adalah akun-akun yang dikelompokan dan berdasarkan akun yang sudah dikelompokan tadi dilakukan penjumlahan nilai uangnya.

(14)

4. Buku Pembantu

Buku pembantu ( subsidiary ladger) adalah berfungsi untuk membantu merinci yang ada dibuku besar.

5. Laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba yang digunakan perusahaan untuk pengambilankeputusan guna mencapai tujuan perusahaan.

2.1.10. Pencatatan Akuntansi

Menurut Sujarweni ( 2015:5), “Jurnal merupakan pencatatan berupa debet dan kredit yang bersumber dari formulir ( dokumen dapat ditulis dalam secarik kertas untuk mendokumentasikan suatu transaksi ekonomi”.

Menurut Yulia (2017:27) mengemukakan bahwa “Penjualan sendiri merupakan proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak”

Menurut Sujarweni (2015:79) Penjualan tunai merupakan sistem yang diberlakukan oleh perusahaan dalam menjual barang dengan cara mewajibkan pembeli untuk melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan pada pembeli.

Prosedur yang membentuk sistem dalam sistem penjualan tunai adalah sebagai berikut:

(15)

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, bagian penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai, setelahnya pembeli membayara, bagian gudang mengirimkan barang kepada pembeli

2. Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur ini, bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita registrasi kas dan cap “Lunas” pada faktur penjualan tunai) kemudian pembeli mengambil barang.

3. Prosedur pembungkusan dan penyerahan barang

Dalam prosedur ini pengiriman hanya menyerahkan barang kepada pembeli 4. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini, bagian akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai.

Contoh Jurnal yang digunakan dalam pencatatan transaksi penjualan adalah: 1. Yaitu pada saat Toko Duta Gemilang menjual barang dagang kepada

pelanggan secara tunai maka transaksi dicatat ke dalam jurnal penjualan Kas Xxx

Penjualan Xxx

2. Pada saat pembayaran kredit jurnal yang dicatat Piutang Xxx

Penjualan Xxx

3. Pada saat melakukan pembayaran hutang Kas Xxx

(16)

Piutang Xxx

4. Jurnal yang dicatat pada saat barang dikembalikan oleh pembeli Retur Penjualan Xxx

Kas Xxx

5. Jurnal yang dicatat pada saat pembelian mendapatkan diskon atau potongan bunga

Kas Xxx Potongan Xxx

Penjualan Xxx 2.2. Peralatan pendukung

Merancang atau mendesain suatu model sistem informasi yang menggambarkan bentuk sistem secara struktural dan aktual dengan menggunakan pendekatan analisa terstruktur, dimana analisa terstruktur merupakan suatu metode analisa dengan menggunakan alat atau sarana (tools), yang mana sarana tersebut dapat digunakan untuk membuat spesifikasi sistem yang terstruktur. Adapun sarana penunjang yang akan digunakan dan dijelaskan yaitu :

2.2.1. UML (Unified Modeling Language)

Perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu adanya standarisasi agar orang diberbagai negara dapat mengerti pemodelan perangkat lunak.

(17)

Sedangkan pemodelan sendiri menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:135), “Permodelan adalah gambaran dari realita yang simple dan dihitungkan dalam bentuk pemetaan dengan aturan tertentu”.

Menurut Pratama ( 2014:49) menyatakan, “UML (Unified Modeling Language) adalah standarisasi internasional untuk notasi dalam bentuk grafik, yang menjelaskan tentang analisa dan desain perangkat lunak yang dikembangkan dengan pemograman berorientasi objek”.

UML (Unified Modeling Language) menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:137) adalah sebuah standarisasi bahasa perxmodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek.

Selain itu Sukamto dan Shalahuddin (2016:140) juga menyatakan bahwa “Secara fisik UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG (Object Managenent Group). UML terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari empat macam spesifikasi, yaitu Diagram Interchange Specification, UML Infrastructure, UML Superstructure, dan Object Constraint Language (OCL)”.

Berdasarkan beberapa pengertian UML diatas disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak digunakan saat ini untuk mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek. Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori, seperti gambar dibawah ini:

(18)

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:140)

Gambar II.1 Diagram UML 1. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut dengan atribut dan metode atau operasi.

a. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki suatu kelas

(19)

Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan pada Class Diagram: Tabel II.1 Simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas

Kelas pada struktur sistem

Anatarmuka / Interface

nama_interface

Sama dengan konsep interface dalam pemorograman berorientasi objek

Asosiasi/Association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.

AsosiasiBerarah/ Direct Association Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya

juga disertai dengan multiplicity.

Generalisai Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi-spesialisasi (umum-khusus). Ketergantungan/dependency Relasi antar kelas dengan makna

kebergantungan antar kelas.

Agregasi /Agregation

Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (whole-part).

Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:146) 2. Object Diagram

Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penanaman objek dan jalannya objek adalah sistem. Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Diagram objek juga berfungsi untuk mendifinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.

(20)

Tabel II.2 Simbol Object Diagram

Simbol Deskripsi

Objek Objek dari kelas yang berjalan saat

sistem dijalankan

Link Relasi antar objek

Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:148) 3. Component Diagram

Diagram komponen dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

4. Composite Structure Diagram

Digram ini belum ada pada UML versi 2.0, baru muncul pada versi 1.x. Diagram ini menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) yang saling terhubung.

5. Deployment Diagram

Diagram ini menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram Deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal seperti sistem tambahan (embedded system), sistem Clien/server, sistem terdistribusi murni, rekayasa ulang aplikasi.

Nama_objek :nama_kelas atribut = nilai

(21)

Tabel II.3 Simbol Deployment Diagram

Simbol Deskripsi

Package Package merupakan sebuah

bungkusan dari satu atau lebih

node

Node

Kebergantungan / dependency

Link

Biasanya mengacu pada perangkat keras (hardware), perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software), jika didalam node disertakan komponen untuk

mengkosistenkan rancangan maka komponen yang diikutsertakan harus sesuai degan kompnen yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen

Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node Yang dipakai

Relasi antar node

Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:155) 6. Use Case Diagram

Use casediagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami.

package

(22)

Ada 2 hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan pada Use Case Diagram:

Tabel II.4 Simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use Case Fungsionalitas yng disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; baisanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case

Aktor/Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor

Asosiasi/Association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case yang memiliki interaksi dengan aktor

Ekstensi/Extend <<extend>>

Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu

<<include>>

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:156) nama

usecase

(23)

7. Activity Diagram

Activity Diagram atau diagram aktifitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak, yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap dimiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan pada Activity Diagram:

Tabel II.5 Simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status Awal Statusawal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanya diawali dengan kata kerja

Percabangan/desicion Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan/Join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki status akhir

Sumber :Sukamto dan Shalahuddin (2016:162) aktivitas

(24)

8. State Machine Diagram

State Machine Diagram atau Statechart diagram atau dalam bahasa Indonesia digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek. Perubahan tersebut digambarkan dalam suatu grafik berarah.

9. Sequence Diagram

Sequence Diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirim dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat sekenario yang ada pada use case.

Banyak diagram yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses itu sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah cukup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.

Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan pada Sequence Diagram:

(25)

Tabel II.6 Simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor/Actor

Atau

Tanpa waktu aktif

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor

Garis Hidup / Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

Waktu Aktif Menyatakan Objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya

Pesan Tipe Create <<create>>

Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat

Pesan Tipe Call

1 : nama_metode()

Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri. Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode yang dipanggil harus da pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang beinteraksi

Pesan Tipe Send 1 : masukan

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi keobjek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi

Pesan Tipe Return 1 : keluaran

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian

Pesan Tipe Destroy <<destroy>>

Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:166) namaaktor

(26)

10. Communication Diagram

Diagram komunikasi pada UML versi 2.x adalah penyederhanaan dari diagram kolaborasi (collaboration diagram) pada UML versi 1.x. Dan pada UML versi 2.x. diagram ini sudah tidak muncul lagi

11. Timing Diagram

Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu. Diagram ini di gunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem pada periode waktu tertentu dan biasanya di gunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat dijital karena penggambaran secara visual akan lebih mudaah dipahami dari pada dengan kata-kata.

12. Interaction overview Diagram

Diagram ini mirip dengan diagram aktivitas yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktifitas. Diagram ini adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik merepresentasikan diagram interaksi.

2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:50), ”ERD (Entity Relationship Diagram) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”.

ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS (Object Oriented Database Manajemen System) maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD.

ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangan oleh Peteer Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan berbagai notasi lain.

(27)

Sedangakan menurut Pratama (2014:49), “ERD (Entity Relationship Diagram) adalah diagram yang menggambarkan keterkaitan antartabel beserta dengan field-field di dalamnya pada suatu database sistem”.

Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan pada ERD: Tabel II. 7 Simbol ERD

Simbol Deskripsi

Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih kekata benda dan belum merupakan nama table

Atribut Field atau kolom data uyang butuh disimpan dalam suatu entitas

Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja

N

Penghubung antar relasi dan entitas dimana kedua ujungnay memiliki multipicity kemungkinan jumlah pemakai

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016: 50)

2.2.3.LRS (Logical Relationship Structure)

Menurut Fridayanthie dan Mahdiati (2016:133), “LRS (Logical Relationship Structur) adalah representasi dari struktur record- record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK). Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram” :

1. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

2. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.

Asosiasi / association

Entitas / Entity

(28)

3. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi dua foreign key yang berasal dari kedua entitas.

2.2.4. User interface

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:109)mengemukakan, bahwa: User interface atau antar muka sangan mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimplementasian oleh kelas lain. Sebuah kelas dapat mengimplementasikan lebih dari satu antarmuka dimana kelas ini akan mendeklarasikan metode pada antarmuka yang dibutuhkan oleh kelas itu sekaligus mendefinisikan isinya pada kode program kelas itu. Metode pada antarmuka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka. Antarmuka atau interface biasanya digunakan agar kelas tidak mengakses langsung ke suatu kelas, mengakses antarmukanya.

2.2.5. Java

Menurut definisi sun dalam buku Bay (2017:1), “Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada computer standalone ataupun pada lingkungan jaringan”.

Karakteristik java menurut sun dalam buku Bay (2017:2) “kelebihan dan karakteristik Java Sintaks bahasa pemograman java adalah pengembangan dari bahasa pemograman C/C++ sehingga mereka yang sudah terbiasa dengan C/C++ tidak akan mengalami kesulitan mempelajari bahasa pemograman Java”.

2.2.6. Basis Data ( Database)

Menurut Pratama (2014: 17), “Basis data ( Database) adalah elemen basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk penyimpanan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan”.

(29)

Umumnya, Sebuah basis data memiliki satu atau beberapa buah label. Setiap label memiliki field masing-masing. Ke dalam tabel dan field inilah data disimpan oleh pengguna melalui tatap muka aplikasi yang disediakan atau langsung melalui perintah di terminal (command line).

2.2.7. My SQL

Menurut Bay (2017:10), “MySQL adalah server aplikasi database, pertumbuhannya disebut SQL singkatan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang difungsikan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database dan isinya bisa juga dimanfaatkan MySQL untuk menambah, mengubah, dan menghapus data dalam database”.

Menurut Sintawati dan Sari (2017:128), “MySQL adalah salah satu software untuk database server yang banyak digunakan, Mysql bersifat open source dan menggunakan SQL”. Mysql bisa dijalankan di berbagai platform minyalnya Windows, Linux dan lain sebagainya”.

Menurut Apriyanto dan Christiana (2018:112), “MySQL merupakan salah satu database popular dan mendunia, MySQL bekerja menggunakan SQL (Structure Query Language). Itu dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar pengguna database didunia untuk pengolahan data”

Berdasarkan pengertian diatas penulis simpulkan Mysql merupakan software untuk membuat dan mengolah database bisa juga dimanfaatkan untuk menambah, mengubah, dan menghapus data dalam database.

(30)

2.2.8. Netbeans

Menurut Bay (2017:3), “Netbeans adalah Integrated Development Enviroment (IDE) berbasis Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing”.

Swing sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat berjalan di berbagai macam platforms, seperti Windows, Liux, Mac OS X, and Solaris.

Nerbeans merupakan software developmet yang Open Source, dengan kata lain software ini di bawah pengembang bersama. Netbeans merupakan sebuah proyek Open Source yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh dan memiliki hampir 100 mitra.

2.2.9. Xampp

Menurut Pratama (2014: 440), “Xampp adalah aplikasi web server bersifat instan (siap saji) yang dapat digunakan baik di sistem operasi Linux maupun di sistem operasi Windows”.

Menurut Bay (2017: 7), “Xampp adalah perangkat lunak bebas (free software) yag mendukung untuk banyak sistem operasi,dan merupakan komplikasi dari beberapa program”.

Fungsi Xampp sendiri sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari bebrapa program, antara lain Apache HTTP Server, MySQL, database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl.

(31)

2.2.10. Blackbox

Menurut Maulana (2015:176) Black-BoxTesting terfokus pada unit program apakah memenuhi kebutuhan(requirment)”. Pada Balck box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian mengamati apakah hasil unit sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar

Gambar II.1 Diagram UML  1.  Class Diagram
Tabel II.1 Simbol Class Diagram
Tabel II.2 Simbol Object Diagram
Tabel II.3 Simbol Deployment Diagram
+6

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “Metode Rehabilitasi Non-Medis di Rumah Sakit Khusus Jiwa dalam Pandangan Tasawuf”, disususun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Beberapa penelitian mengenai burnout ditemukan bahwa burnout berhubungan dengan tiga faktor lain yang memiliki hubungan dengan prokrastinasi akademik, yaitu perfeksionis, minat

Model sistem deteksi terdistribusi pada jaringan sensor nirkabel yang dipengaruhi kanal fading, dengan topologi paralel dapat dilihat pada gambar.. Dari gambar tersebut terdapat

Saat kondisi kemiringan kapal sudah lebih dari 15°, Nakhoda selanjutnya memerintahkan Awak Kapal untuk meninggalkan kapal (abandonship). Tidak lama kemudian KM. Pemudi mulai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mela- kukan strategi pemberdayaan ekonomi me- lalui life skill education bagi komunitas waria agar: (a) memiliki keterampilan dan jiwa

Akan tetapi posisi Pangeran Dipati Rangga Gempol Kusumadinata, selain sebagai bupati yang memimpin pemerintahan Kabupaten Sumedang, juga sebagai kordinator para

Hal-hal yang akan menjadi obyek spesifik dalam penelitian ini meliputi: perkiraan ketinggian tsunami, geometri morfologi teluk, run-up jangkauan Tsunami, potensi

Yang bersangkutan dapat dipertimbangkan untuk naik pangkat ke Pembina (Gol. IV/a) pada periode kenaikan pangkat 1 Oktober 2004, tanpa harus didahului dengan kenaikan jabatan.