• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II

Alfi Noviyana1

1Dosen Program Studi Kebidanan Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ABSTRACT

Background: The utilization of learning resources is an attempt to use various resources of knowledge in form of messages, people, materials, tools, techniques, and environment in the context of specific subjects.

Objective: This study aims to determine the relationship between using of learning resources and academic achievement in Midwifery Care II subject.

Methods: The study was observational analytic with cross sectional design. The subjects were students fourth semester of Kusuma Husada Midwifery Academy of Surakarta. The utilization of learning resources is measured by questionnaires made by the researcher that has been tested validity and reliability. Measuring Learning achievement was measured base on the documentation of the course grade on Midwifery Care II subject.

Results: The results of study using Spearman rank correlation test showed a correlation coefficient ρ = 0.527 (p = 0.000). Conclusion: There was a significant correlation between the use of learning resources and academic achievement of students in Midwifery Care II subject of Kususma Husada Midwifery Academy of Surakarta. More optimal utilization of resources to learn was better learning achievement achieved in the context of Midwifery Care II subject.

Keywords: Learning resources, learning achievement, midwifery care.

PENDAHULUAN

Pemanfaatan sumber belajar secara optimal diasumsikan dapat meningkatkankan prestasi belajar mahasiswa. Melalui pemanfaatan sumber-sumber belajar yang tersedia diharapkan dapat menumbuhkan perilaku ilmiah dalam bentuk kemampuan berpikir kritis dan analitis, bersikap selektif terhadap segala informasi yang diperolehnya dan sikap kemandirian dalam belajar guna menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) yang semakin pesat.

Belajar mandiri bagi mahasiswa merupakan suatu keharusan agar mampu menyerap dan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menyerap setiap mata kuliah yang diikutinya. Belajar mandiri menjadi pilihan

mengingat tidak semua konsep dan fakta dapat diajarkan oleh seorang pendidik kepada mahasiswa.

Kemandirian belajar mahasiswa tercermin

pada keaktifan mahasiswa dalam

memanfaatkan sumber belajar. Kebutuhan mahasiswa yang berbeda-beda memerlukan sumber belajar yang memadai. Sumber belajar yang ada, mempunyai berbagai bentuk bisa berupa pesan, orang, benda atau alat pelajaran, ruang atau tempat, media massa, peristiwa yang sedang terjadi, pesan maupun teknik. Sumber belajar yang beraneka macam ini akan menyediakan fungsinya masing-masing sesuai

dengan kebutuhan mahasiswa dalam

menambah pengetahuan untuk kepentingan belajarnya. Pemanfaatan sumber belajar secara optimal oleh mahasiswa selanjutnya akan

(2)

berdampak pula terhadap capaian prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan (Mahendra, 2005)

Keberhasilan mahasiswa dalam kegiatan belajar secara formal akan tercermin dalam pencapaian prestasi belajar mahasiswa pada setiap mata kuliah yang diajarkan di perkuliahan. Prestasi belajar dipengarungi oleh berbagai macam faktor yang berkaitan erat dengan kegiatan belajar. Sumber belajar termasuk didalam salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, tepatnya faktor eksternal atau faktor yang berkaitan dengan hal-hal yang berasal dari luar diri pembelajar. Upaya untuk mengoptimalkan sumber belajar merupakan sesuatu yang penting karena dengan penggunaan sumber belajar akan dihasilkan proses pembelajaran yang berkualitas, menarik dan menyenangkan bagi para pembelajar (Kurniawan, 2007). Prestasi belajar yang dicapai mahasiswa juga akan menunjukkan sejauh mana keberhasilan lembaga pendidikan dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

Prestasi belajar mahasiswa sangat luas cakupannya sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan. Penelitian ini fokus pada prestasi belajar Asuhan Kebidanan II (persalinan). Sumber belajar yang dimanfaatkan pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II dapat mewakili sumber belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa kebidanan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti telah melakukan penelitian yang mengkaji hubungan pemanfaatan sumber

belajar dengan pencapaian prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.

METODOLOGI

Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi balajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II Mahasiswa Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.

Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. Alasan dipilih lokasi tersebut karena dapat dijadikan sumber informasi yang menyediakan data-data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Populasi yang akan diambil pada penelitian ini adalah mahasiswa yang terdaftar pada kelas di mana mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan) diberikan yakni mahasiswa semester IV tingkat ke-2 dengan menggunakan keseluruhan populasi (total populasi), karena populasi kurang dari 100 yakni 77 responden, selain itu total populasi diambil dengan pertimbangan semakin banyak sampel semakin representatif.

Variabel bebas penelitian adalah pemafaatan sumber belajar. Pemanfaatan sumber belajar adalah menggunakan berbagai macam tempat asal pengetahuan baik berupa pesan orang, bahan pelajaran, alat pelajaran, teknik, lingkungan dalam konteks mata kuliah

(3)

Asuhan Kebidanan II. Variabel pemanfaatan

sumber belajar dalam pengukurannya

menggunakan skala ordinal dengan kategori: Intensitas tinggi, intensitas sedang, intensitas rendah. Sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil

yang dicapai mahasiswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang dicatat secara berkala pada indeks prestasi semester 3. Hasil pengukurannya dinyatakan dalam skala ordinal, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan sumber belajar adalah angket (kuesioner tertutup) yang bersifat langgsung dengan butir-butir pertanyaan pilihan ganda. Kriteria penentuan skor jawaban didasari pada penggunaan skala penilaian. Skala penilaian yang akan digunakan oleh peneliti adalah skala numerik dari Fox yang dikutip oleh Consuelo et. (1993). Penggunaan skala ini beralasan bahwa yang hendak diukur adalah tingkah laku atau penampilan responden. Penelitian ini menghilangkan pilihan jawaban tengah yang dalam skala penilaian berbunyi “sekali- sekali”, sehingga ada empat rentang saja yang digunakan dalam penelitian ini yakni:

1. Setiap alternatif jawaban A diberi nilai 4 2. Setiap alternatif jawaban B diberi nilai 3 3. Setiap alternatif jawaban C diberi nilai 2 4. Setiap alternatif jawaban D diberi nilai 1

Cara pengukuran pemanfaatan sumber belajar dilakukan dengan cara penelitian

lapangan yaitu terjun langsung dilokasi penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Penelitian lapangan dilakukan dengan menyebar koesioner. Hasil pengukuran kuesion diklasifikasikan ke dalam kategori yang telah ditentukan.

Pengumpulan data prestasi belajar diperoleh berdasarkan dokumentasi yang berupa indeks prestasi mata kuliah Asuhan Kebidanan II dalam kartu hasil studi semester 3` Pengelompokan nilai pada penelitian ini menggunakan rentang nilai konversi dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2005 (tabel 1).

Tabel 1. Rentang nilai konversi

Skala Nilai Absolut

Baik sekali 79 – 100

Baik 68 – 78

Cukup 56 – 67

Kurang 41 – 55

Kurang sekali 0 – 40

Pengujian validitas dalam penelitian ini berdasarkan pada jenis validitas konstruk. Rumus yang digunakan dalam analisis validitas konstruk adalah dengan korelasi product moment Pearson (Hidayat, 2007). Uji validitas dan reabilitas ini dilakukan pada mahasiswa STIKES Aisiyah Surakarta semester IV dengan 35 responden, dari 30 item pertanyaan ada 20 item yang valid, item yang tidak valid tidak dipergunakan pada penelitian. Analisis butir kuesioner dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal. Teknik pengukuran dengan

(4)

menggunakan rumus alpha Cronbach (Arikunto, 2007). Hasil dari uji reabilitas dari kuesioner rata-rata r = 0,750 dan disimpulkan reliabel.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman rank. Analisa korelasi Spearman rank digunakan untuk menguji hubungan dua variabel dengan sumber data yang tidak sama dan berskala ordinal (Sugiyono, 2007)

HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik responden

Jumlah responden dalam penelitian adalah 77 mahasiswa. Hasil penelitian terhadap responden diklasifikasikan dalam 3 kategori

yaitu intensitas tinggi, intensitas sedang dan intensitas redah. Pembagian dalam 3 kategori berdasarkan perhitungan rentang (range) dari nilai maksimum perolehan skor kuesioner dikurangi nilai minimum perolehan skor kuesioner dibagi 3, yaitu skor 72 dikurangi 38 dibagi 3 menghasilkan rentang 12 seperti dapat dibaca pada tabel 2.

Tabel 2. Kategori skala pemanfaatan sumber belajar. Skala Nilai Intensitas tinggi Intensitas sedang Intensitas rendah 62- 73 50- 61 38- 49

Tabel 3. Distribusi karakteristik responden berdasarkan pemanfaatan sumber belajar dan prestasi belajar (n = 77).

Karakterisrik n (%)

Pemanfaatan sumber belajar Intensitas tinggi Intensitas sedang Intensitas rendah 7 (9,1) 43 (55,8) 27 (35,1) Prestasi belajar Baik sekali Baik Cukup 2 (2,6) 35 (45,5) 40 (51,9)

Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan bahwa proporsi pemanfaatan sumber belajar pada mahasiswa Akademi Kebidanan Kusuma Husada mayoritas dalam kategori intensitas sedang sebanyak 43 responden (55,8 %). Sedangkan prestasi belajar

mahasiswa semester IV untuk mata kuliah Asuhan Kebidanan II sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 40 responden (51,9 %).

2. Hubungan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar Tabel 4. Hubungan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar (n = 77).

Hubungan ρ p

Pemanfaatan sumber belajar dan prestasi belajar 0,527 0,000*

*Signifikan pada α = 0,05 (two-tailed).

(5)

Hasil uji Spearman rank menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar ρ = 0,527, artinya terdapat keeratan hubungan sedang (p = 0,000).

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini membuktikan ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa semester IV Akademi Kebidanan Karya Husada Surakarta. Sumber belajar merupakan bagian dari faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(Mahendra, 2005), di mana apabila

pemanfaatan sumber belajar diterapkan di kelas dapat mengantarkan peserta didik untuk belajar lebih bermakna, belajar menjadi nyaman dan juga menyenangkan. Suasana pembelajaran yang seperti itu dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik (Budiarto, 2007)

Nilai ρ = 0,527 menunjukkan adanya hubungan yang positif antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar yang didapatkan mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II, semakin tinggi intensitas dalam memanfaatan sumber belajar maka pengetahuan dan wawasan yang dimiliki lebih mendalam sehingga prestasi belajarnya juga semakin baik, namun apabila pembelajar kurang dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada, maka pengetahuan yang dimiliki hanya sedikit prestasi juga tidak memuaskan,

dapat dikatakan bahwa dengan pemanfaatan sumber belajar yang baik akan mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki pembelajar dan prestasi belajarnya (Iriawati, 2006).

Tingkat keeratan hubungan atau korelasi antar variabel dapat dilihat dari angka koefisien korelasi (Darwyan, 2007), penelitian ini nilai koefisien korelasi antar variabelnya 0,527 yang berarti tingkat korelasi antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan II adalah sedang atau cukup berarti.

Mengacu pada hasil penelitian ini, dapat terlihat bahwa prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi pemanfaatan sumber belajar (faktor eksternal) tetapi juga dipengaruhi faktor internal. Faktor eksternal sendiri tidak hanya terdiri dari sumber belajar tetapi ada komponen lain seperti lingkungan belajar, kurikulum pembelajaran dan lain sebagainya (Slameto, 2003). Hal ini diperkuat oleh Sutarsyah (2006) dalam penelitiannya pada pembelajaran bahasa Inggris yang memanfaatkan aneka sumber belajar di SMP 1 Pugung, menyimpulkan bahwa dalam memperbaiki prestasi belajar peserta didik tidak hanya melibatkan berbagai sumber belajar tetapi membutuhkan waktu yang lama dan tindakan yang intensif dan komprehensif .

Penelitian ini pengambilan data

pemanfaatan sumber belajar dalam konteks

mata kuliah Asuhan Kebidanan II

mengguanakan kuesioner, penghitungan skor mempunyai ketentuan bahwa semakin tinggi

(6)

nilai skor keseluruhan yang didapatkan, makin optimal pula memanfaatkan sumber belajar

Proporsi terbanyak pemanfaatan sumber belajar pada penelitian ini adalah 47 responden

(55,8 %) dengan intensitas sedang

memanfaatkan sumber belajar, pada prestasi belajar terdapat proporsi terbanyak adalah 40 responden (51,9 %) dengan kategori prestasi belajar yang cukup. Data ini menunjukkan

bahwa pemanfaatan sumber belajar

berhubungan dengan prestasi belajar, semakin besar intensitas pemanfaatan sumber belajar akan semakin besar pula prestasi belajar

mahasiswa. Namun, Karwono (2007)

menyayangkan bahwa sumber belajar yang beraneka ragam di sekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun tidak didesain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar pendidik

kecenderugan dalam pembelajaran

memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Kurang dimanfaatkannya sumber belajar mengakibatkan proses pembelajaran menjadi monoton, kurang bermakna dan menipisnya minat belajar peserta didik. Dampak dari miskinnya kebermaknaan dan minat belajar akan terungkap lewat rendahnya prestasi belajar peserta didik (Budiarto, 2007).

Penelitan tentang pemanfaatan sumber belajar yang dilakukan oleh Nunuk (2006) menyimpulkan bahwa pembelajaran sejarah menggunakan media VCD lebih efektif dari pada media gambar, karena VCD dapat menarik

minat peserta didik untuk belajar sehingga

mempercepat dan mempermudahkan

pencapaian tujuan pembelajaran, penelitian

tersebut menunjukkan VCD merupakan

gabungan dari berbagai macan sumber belajar secara tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Penelitian sejenis dilaksanakan oleh Budiarto (2007) yang menunjukkan prestasi belajar matematika meningkat setelah proses pembelajarannya memanfaatkan multi media. Selanjutnya penelitian oleh Iriawati (2006) tentang pengaruh sumber belajar dan kemandirian belajar tehadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi, menyimpulkan bahwa semakin baik penggunaan sumber belajar oleh peserta didik akan semakin baik prestasi belajar yang yang di hasilkan oleh pembelajar tersebut.

Prestasi belajar mempunyai peranan penting untuk mengetahui keberhasilan pembelajar dalam belajar. Prestasi belajar dari pembelajar merupakan wujud nyata dari hasil penilaian yang dilakukan pendidik atas dasar usaha yang dilakukan oleh paserta didiknya, dengan adanya pengaruh yang signifkan antara sumber belajar terhadap prestasi belajar, maka pemanfaatan sumber belajar merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang memberikan kemudahan pada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar (Enco, 2003). Banyak sekali sumber belajar yang

(7)

dapat dimanfaatkan meliputi pesan, orang, bahan, alat, lingkungan, teknik. Mahasiswa

hendaknya dapat menggunakan dan

memanfaatkan seluruh sumber belajar yang telah di didesain atau pun tidak secara optimal, karena dengan pemanfaatan sumber belajar yang optimal maka akan memberikan prestasi belajar yang sesuai dengan keinginan, tetapi

sebaliknya apabila mahasiswa tidak

memanfaatkan sumber belajar maka akan memberikan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan (Mahendra, 2005).

KESIMPULAN DAN SARAN

Pemanfaatan sumber belajar dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan II memilki hubungan yang signifikan dan positif dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta. Semakin optimal

memanfaatkan sumber belajar semakin baik prestasi belajar dalam konteks mata kuliah Asuhan Kebidanan II.

Intensitas pemanfaatan sumber belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Askeb II) pada mahasiswa tergolong dalam kategori sedang. Mahasiswa belum mengoptimalkan sumber belajar yang ada. Sumber belajar yang banyak paling dimanfaatkan adalah dosen. Mahasiswa masih cenderung tergantung pada dosen dalam

memperoleh pengetahuan. Berdasarkan

kuesioner pemanfaatan sumber belajar, sumber belajar berupa buku-buku tentang materi Askeb II juga masih jarang dimanfaatkan oleh mahasiswa. Dosen hendaknya memotivasi

mahasiswa untuk memanfaatkan sumber-sumber balajar lainnya, seperti sering memberikan tugas pada mahasiswa membuat makalah atau mencari jurnal-jurnal di internet, artikel di majalah atau koran. Metode mengajar tidak hanya presentasi (ceramah), tetapi juga menampilkan video tentang teknik-teknik menolong persalinan sehingga pembelajaran tidak monoton, melibatkan multimedia dalam pembelajaran atau bisa saja memberikan pre-test sehingga sebelum proses belajar mengajar mahasiswa sudah mempersiapkan diri, mencari informasi dari berbagai sumber belajar.

Pemanfaatan sumber belajar mahasiswa dipengaruhi oleh karakteristik mahasiswa yang bersangkutan. Karakteristik tersebut meliputi motif, nilai-nilai, sifat kepribadian dan sikap. Di kehidupan sehari-hari banyak dijumpai mahasiswa yang kurang memanfaatkan sumber belajar tetapi dapat mencapai prestasi belajar yang optimal karena mahasiswa tersebut mempunyai motif , kecerdasan, minat dan motivasi belajar dan berprestasi yang tinggi. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru. Perlu diberikan tes khusus pada calon mahasiswa yang mengukur motif, minat dan motivasi untuk kuliah di kebidanan, dengan adanya motif, minat dan motivasi menjadi bidan yang timbul dari dalam diri mahasiswa pada proses pembelajarannya akan lebih aktif berusaha memperoleh prestasi yang optimal termasuk dengan memanfaatkan sumber belajar .

(8)

Mahasiswa dapat aktif memanfaatkan sumber belajar tentunya didukung pula dengan adanya lingkungan (fasilitas). Dari kuesioner yang dibagikan pada mahasiswa ternyata sebagian besar mahasiswa juga memanfaatkan internet untuk memperoleh pengetahuannnya, dengan kondisi yang demikian mahasiswa akan lebih semangat dalam proses pembelajaran apabila didalam kampus terdapat fasilitas internet. Menambah dan melengkapi koleksi buku-buku di perpustakaan dapat memotivasi mahasiswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, membuka laboratorium skill lab sampai sore hari sehingga memberikan waktu dan kesempatan lebih lama bagi mahasiswa untuk simullating the real experience. Semakin sering memanfaatkan

sumber belajar pengetahuan semakin

mendalam sehingga dapat meningkatkan capaian prestasi belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiarto, A. (2007). Menyertakan lingkungan dan memanfaatkan multimedia agar minat dan prestasi belajar Matematika

meningkat. Diakses dari

http://www.p4tkmatematika.com

Consuelo et al. (1993). Pengantar metodelogi penelitian (Terjemahan A. Tuwu). Jakarta: UI Press.

Hidayat, A. A. (2007). Metode penelitian kebidanan: Tteknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika.

Iriawati. (2006). Pengaruh sumber belajar dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mata pelajarn Ekonomi pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta tahun

ajaran 2005/2006. Skripsi tidak

dipublikasikan, Fakultas ilmu pendidikan UNS, Surakarta.

Karwono. (2007). Pemanfaatan sumber belajar dalam upaya peningkatan kualitas dan hasil

pembelajaran. Diakses dari

www.filesprimajati.files.wordpress.com Kurniawan, D. (2007). Mengenal sumber

belajar. Diakses dari

www.blogger.com/feeds/81359952157839 15482/post

Mahendra, D. (2005). Hubungan antara motivasi belajar dan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNS, Surakarta. Nunuk. (2007). PPPK bermedia VCD terhadap

pencapaian kompetensi belajar

sejarah(ekperimental di SMA N 1 KarangAnyar dan SMA N katrang pandan TA 2006/2008). Diakses dari http://

www.pasca.uns.ac.id.mod.php?mod=publis er&op=viewcat&cid=4

Slameto. (1995). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutarsyah, C. (2007). Pembelajaran Bahasa Inggris dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar di SMPN 1 Pugung.

Gambar

Tabel    2.  Kategori    skala  pemanfaatan  sumber  belajar.  Skala  Nilai  Intensitas tinggi   Intensitas sedang  Intensitas rendah   62- 73 50- 61 38- 49

Referensi

Dokumen terkait

THE EFFECTS OF THE CULTURAL CONFLICTS ON THE MOTHER- DAUGHTER RELATIONSHIPS AS SEEN IN AMY TAN’S THE BONESETTER’S DAUGHTER AND THE JOY LUCK CLUB.. Beserta perangkat yang

Hasil uji analisis chi square untuk hubungan keragaman bobot puyer baik pada pembelian pertama maupun kedua terhadap jumlah resep yang dilayani perhari, durasi kerja

Dari uji statistik efek stimulansia yang diberikan (uji ketahanan, aktivitas motorik dan rasa ingin tahu), antara ketiga hari pengujian tidak berbeda secara

Karakteristik Manajemen Rumah Sakit, Aspek Bisnis dan Wirausaha Rumah Sakit, Manajemen Fungsional, Manajemen Sumber Daya, Manajemen Mutu, Sistem Informasi Rumah

Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang diperlukan untuk

dan c) Pencuc~an dengan pengaduk. Mesin pencuci yang dirancang adalah dengan rnensirkulasikan air pencuci dan mengkabutkannya ke dalam lapisan minyak. Metode ini diharapkan

- Direktur agar hadir secara pribadi / tidak mewakilkan, apabila dikuasakan agar menerima kuasa penuh dari direktur untuk dapat mengambil keputusan. Demikian untuk

Promosi jabatan juga merupakan faktor lainnya yang mempengaruhi. kepuasan kerja