• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN BANGKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN BANGKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

KABUPATEN BANGKA

(2)

BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN BANGKA

Sungailiat, 22 Januari 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANGKA

LETAK GEOGRAFIS Secara Administratif Kabupaten Bangka berbatasan langsung dengan lautan dan daratan kabupaten / kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat

: Laut Natuna : Laut Natuna : Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah : Kabupaten Bangka Barat Selat Bangka dan Teluk Kelabat

Kawasan Hutan Di Kabupaten Bangka Hutan Produksi Konversi

Hutan Produksi Luas ±64386,8 Ha

Luas ± 27,23 Ha

21,36 %

Luas ± 15.528 Ha

0,009 %

Area Penggunaan Lain

AIR Luas ±1430,9 Ha

Kawasan Suaka Alam

Luas ±204.746 Ha

0,47 %

5,15 %

Hutan Lindung Luas ±15313,5 Ha

67,9 %

5,08 %

Persentase Kawasan Hutan Di Kab.Bangka 80,00% 67,90%

70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00%

21,36%

20,00% 10,00%

(3)

5,08% 0,47% 0,01% 0,00% AIR APL HL HP HPK KSA/KPA

RENCANA POLA RUANG KABUPATEN BANGKA NO I

II

Jenis Penggunaan Lahan

Luas (Ha)

Kawasan Lindung Hutan Lindung 16.897,95 Hutan Konservasi 15.619,51 Sempadan Pantai 963,43 Sempadan Sungai 1.062,64 Sempadan Danau/ Waduk/Kolong 136,32 Sempadan Rawa 1.491,35 Sempadan Industri 71,73 Ruang Terbuka Hijau akan diatur lebih lanjut Pantai berhutan bakau 600 Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan 130,12 Lindung Geologi akan diatur lebih lanjut Perlindungan Plasma Nutfah akan diatur lebih lanjut Terumbu Karang Akan diatur lebih lanjut Kawasan Budidaya Peruntukkan Hutan Produksi 70.105,04 Peruntukkan Pertanian Lahan Basah 10.346,93 Peruntukkan Pertanian Lahan Kering 4.873,94 Peruntukan Perkebunan 56.297,17 Peruntukkan Perkebunan rakyat 42.364,96 Peruntukkan Peternakan 700 Peruntukan Perikanan 615,89 Peruntukkan Pertambangan 32.566,33 Peruntukan Industri 983,13 Peruntukan Pariwisata 348,23 Peruntukan Permukiman Perkotaan 9.680,43 Permukiman Perdesaan 18364,93 Peruntukan Hutan Rakyat 13.861,72 Peruntukkan lainnya 11,75 Peruntukan Perdagangan dan Jasa 681,49 Luas Kabupaten 302.879,46

PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KAB. BANGKA C. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 9. Penetapan peraturan zonasi, Perizinan, pemberian insentif & Disinsentif, pengenaan sanksi

1.Identifikasi persoalan & problem

B. PEMANFAATAN RUANG 8. Pelaksanaan program Pemanfaatan ruang & pembiayaannya

2. Perumusan Tujuan

(4)

pemanfaatan ruang

3. Pengumpulan Data

6. Perumusan konsepsi rencana struktur & pola ruang berdasarkan skenario prakiraan pengembangan.

A. PERENCANAAN TATA RUANG (1-7)

4.a. Pengolahan dan Pengelolaan Data b. Penggambaran Keadaan Saat ini

5. Analisis Data Dasar dan Prakiraan Berdasarkan Kecenderungan yang ada

BKPRD KAB. BANGKA

• SK BUPATI NO 188.45/445/BAPPEDA/2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KAB. BANGKA. • STRUKTUR: SEKRETARIAT, POKJA PERENCANAAN TATA RUANG, POKJA PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG. • MAJELIS SABTU • 5 BESAR NASIONAL BIDANG PENATAAN RUANG 2014

PERENCANAAN TATA RUANG KOMITMEN PENATAAN RUANG: SUDAH DAN SEDANG PENATAAN RUANG

REGULASI

KETERANGAN

RTRW KAB. BANGKA KAWASAN INDUSTRI JELITIK KAWASAN INDUSTRI TELUK KELABAT RDTRK DAN PZ PERKOTAAN SUNGAILIAT

PERDA PERDA PERDA PERDA

KEDUA DI BABEL PERTAMA DI BABEL PERTAMA DI BABEL PERTAMA DI INDONESIA

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BANGUNAN GEDUNG RDTRK MERAWANG RDTRK BELINYU INSENTIF DAN DISINSENTIF

PERDA PERDA RAPERDA RAPERDA PERBUP

PERTAMA DI BABEL PERTAMA DI BABEL PROSES PENYUSUNAN 2014 PROSES PENYUSUNAN 2014 PERTAMA DI BABEL, PENGENDALIAN RUANG

PEMANFAATAN JALAN DAN SUNGAILIAT

PERBUP

PERTAMA DI BABEL

PEMBATASAN PERIZINAN TIGA JALUR JALAN DI SUNGAILIAT KAWASAN AGROPOLITAN KAWASAN MINAPOLITAN MASTERPLAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

(5)

PERBUP

MENJEMBATANI PERIZINAN SEBELUM PERDA RDTRK SUNGAILIAT DITETAPKAN PERTAMA DI BABEL PERTAMA DI BABEL ANTISIPASI PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI

MASTERPLAN DAN DED PENGEMBANGAN TERMINAL TIPE A DI AIR RUAI SUNGAILIAT MASTERPLAN PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN RSUD SUNGAILIAT MASTERPLAN PENGEMBANGAN PASAR SEMI MODERN SUNGAILIAT BKPRD

SK

PERBUP PERBUP SK

SK

PERSIAPAN PEMBANGUNAN TERMINAL TERBESAR DI BABEL, MENGHUBUNGKAN ANTAR PULAU, ANTAR PROVINSI PERSIAPAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT TYPE B/A, PERTAMA DI BABEL PERSIAPAN PENGEMBANGAN PASAR

SK

1.

SK

2.

KORDINASI PENATAAN, PEMANFATAAN, PENGENDALIAN RUANG, PERIZINAN, INSENTIF, DISINSENTIF DAN SANKSI PERTEMUAN SETIAP SABTU “MAJELIS SABTU”

PERENCANAAN TATA RUANG KOMITMEN PENATAAN RUANG: AKAN DILAKSANAKAN PENATAAN RUANG

SUBTANSI

RENCANA REGULASI

RDTRK INDUSTRI MUARA SUNGAI BATU RUSA

DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI SUNGAI BATURUSA

PERDA

RDTRK HINTERLAND PANGKALPINANG

PENATAAN RUANG DI PINGGIRAN KOTA PANGKALPINANG YANG CEPAT TUMBUH

PERDA

(6)

PERDA

RDTRK HUTAN KONSERVASI GUNUNG MARAS

KAWASAN HUTAN KONSERVASI

PERDA

RDTRK STRATEGIS BALUN IJUK

KAWASAN PENGEMBANGAN KAMPUS UBB

PERDA

RDTRK KOTA BARU AIR ANYER

KAWASAN WISATA DAN PEMUKIMAN

PERDA

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL KAB. BANGKA

PENATAAN RUANG LAUT

PERDA

PERENCANAAN TATA RUANG KOMITMEN PENATAAN RUANG: PERIZINAN JENIS PERIZINAN/DOKUMEN

REGULASI

PENDELEGASIAN PENERBITAN PERIZINAN DALAM PELAYANAN TERPADU

PERBUP

KETERKAITAN RUANG DENGAN LEMBAGA PERIZINAN

IZIN LOKASI

PERDA

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN PERIZINAN LOKASI USAHA

IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH

PERDA

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN PERIZINAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH

(7)

PERDA

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN PERIZINAN MENDIRIKAN BANGUNAN

IZIN GANGGUAN

PERDA

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN PERIZINAN HO

IZIN USAHA PERKEBUNAN

PERDA

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN

IZIN PEMANFAATAN HUTAN

PERDA

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN PERIZINAN PEMANFAATAN HUTAN

IZIN MENGGUNAKAN TANAH NEGARA

PERDA

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN PERIZINAN MENGGUNAKAN TANAH

IZIN LINGKUNGAN DOKUMEN LINGKUNGAN UKL DAN UPL

KETERANGAN

PP

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN AMDAL

PERBUP

MENGATUR KETERKAITAN RUANG DAN UKL-UPL

PEMANFAATAN RUANG 2014-2015 ADVICE PLANNING DINAMIKA RUANG MINGGUAN MAJELIS SABTU

PERIZINAN SANKSI TRIWULAN

RAKOR

TEMU RUANG

TAHUNAN DISKUSI PELAKU USAHA INVESTASI JANGKA PANJANG, BKPRD, DPRD DAN MASYARAKAT

(8)

KELEMBAGAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PEMANFAATAN RUANG

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Mempersiapkan kebijaksanaan (pengaturan) sesuai rencana tata ruang : BUPATI, BKPRD Penetapan kebijakan insentif dan disinsentif; BUPATI, BKPRD Penjabaran dalam dokumen pembangunan: BAPPEDA, BKPRD Penyusunan program pemanfaatan ruang dan pembiayaannya: LINTAS SKPD, BKPRD Pola pemanfaatan ruang: KPT, LINTAS SKPD, BKPRD. BUPATI & BKPRD: menyiapkan langkah-langkah penyisikan.  BUPATI & BKPRD: menyiapkan langkah-langkah

penertiban Pelaporan : BAPPEDA PemantauaN : LINTAS SKPD Evaluasi : BKPRD, BAPPEDA Penertiban : BKPRD, POL PP & KEPOLISIAN

Dukungan Kelembagaan Camat/Lurah BKPRD - Asist. Perekonomian dan Pembangunan - Bappeda - Dinas Pertambangan dan Energi - Disperindagkop dan UMKM - Badan Lingkungan Hidup - Adm Pertanahan Setda DishubKominfo Dishutbun Dinas PU Dinas Kelautan dan Perikanan -Disbudpar - Dinas Pertanian dan Peternakan - Kantor Pelayanan Terpadu (KPT)

Kantor Satpol PP Polisi BKPRD

Fungsi Sebagai pemberi rekomendasi awal • Pengajuan Advice Planning kepada Ketua BKPRD dari pemohon • Disposisi untuk survei pengecekan kelapangan oleh Tim Tata Ruang Bappeda Kab. Bangka : - Pengambilan titik Koordinat - Pengumpulan data terkait status lahan & identifikasi usaha yang diajukan • Memberikan keputusan atas pengajuan advice planning dengan kajian teknis melalui rapat pembahasan yang dihadiri oleh seluruh Tim BKPRD (SK Bupati Bangka Nomor 188.45/445/Bappeda/2014 tentang Pembentukan Tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kab. Bangka) • Diterus ke KPT & SKPD teknis sebagai dasar tindak lanjut administrasi perizinan

• Sebagai Tim Pengendalian Pemanfaatan Ruang

KEDUDUKAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

Pengaturan Pembinaan Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Pengawasan Pengendalian

(9)

ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG KAB. BANGKA BENTUK PENERAPAN ① Peraturan Zonasi (PERDA)

• Pembagian zonasi

Pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tertib tata ruang melalui penerapan :

- Peraturan Zonasi - Perizinan - Pemberian Insentif dan Disinsentif,

- Pengenaan Sanksi

• Ketentuan intensitas penggunaan lahan • Ketentuan aktivitas yang diijinkan, dilarang dan

bersyarat ③ Insentif & Disinsentif (PERBUP) • Memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang • Perpajakan, fiskal, penyediaan infrastruktur, penghargaan

② Perizinan Pemanfaatan

(PERDA) • Peraturan zonasi pada tingkat advis planning dan rekomendasi perijinan

④ Instrumen Sanksi (Perbup) • Memberikan efek jera dan pemulihan terhadap kerusakan yang ditimbulkan akibat pelanggaran tata ruang

• Berupa: sanksi administrasi, pidana, perdata

14

PERATURAN ZONASI dalam RTRW Bangka dan RDTRK Sungailiat Perda RTRW Kab. Bangka Perda RDTRK Sungailiat

• •

ditetapkan dengan

PERATURAN ZONASI KABUPATEN BANGKA

meliputIi

Penjabaran dari ketentuan umum peraturan zonasi yang ditetapkan dalam RTRW Kab. Bangka dan RDTRK Sungailiat Dasar dalam pemberian insentif dan disinsentif, pemberian izin, dan pengenaan sanksi

Kelengkapan dari rencana tata ruang wilayah kabupaten

memuat

Ketentuan-ketentuan zonasi yang merupakan aturan peruntukan pada setiap zona peruntukan.

(10)

Teks zonasi (zoning text) dan peta zonasi (zoning map), yang memuat ketentuanketentuan: 1. Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang yang berisikan kegiatan yang diperbolehkan, yang meliputi diperbolehkan tanpa syarat, diperbolehkan dengan syarat, atau diperbolehkan dengan pengecualian; dan kegiatan yang tidak diperbolehkan 2. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang sekurang-kurangnya terdiri atas koefisien dasar bangunan maksimum, koefisien lantai bangunan maksimum, dan koefisien dasar hijau minimum 3. Ketentuan prasarana dan sarana minimum sebagai kelengkapan dasar fisik lingkungan yang mendukung berfungsinya zona secara optimal 4. Ketentuan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang pada kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana, kawasan keselamatan operasi penerbangan dan kawasan lainnya

a. Ketentuan teknis yang disyaratkan dalam pemberian izin berfungsi b. Ketentuan penetapan zona yang mendapatkan insentif sebagai dan dikenakan disinsentif termasuk ketentuan rinci teknis pelaksanaannya c. Dasar penerapan sanksi administratif d. Ketentuan pengaturan terhadap perubahan peraturan zonasi

ADVICE PLANNING 2014 No.

Bulan Diizinkan Tidak Diizinkan 1 Januari 6 -2 Februari -1 3 Maret 2 -4 April

(11)

7 -5 Mei 5 1 6 Juni 11 1 7 Juli 3 -8 Agustus 7 -9 September 10 Oktober 11 November 12 Desember 7

(12)

0

Total

CONTOH KASUS ADVICE PLANNING KEGIATAN ATAU USAHA

ADVICE PLANNING DIIZINKAN

TIDAK DIIZINKAN

Perumahan atau Permukiman

1. Fredy Nenjaya (Perumahan)

1.

PT. Matras Natur Resort (Resort di Hutan Produksi Konversi)

Industri

1. CV. Ayi Jaya (Smelter)

1.

Pariwisata

1. PT. Wattana Segar Alam (Hotel Bintang 3 di Kawasan Pariwisata, pengurangan luas lahan izin lokasi karena terkendala sempadan pantai)

1. PT. Sumampau Resort Bangka Lestari (Wisata Kebun Binatang di Kawasan Hutan Lindung)

PT. Adhiguna Bangun Nusantara (Industri Kepelabuhan dan Terpadu di Laut), 2. PT Mitra Sukses Globalindo (Smelter di Kawasan Perdagangan dan Jasa)

PERIZINAN Mekanisme perijinan adalah sebagai unsur terdepan dalam pengendalian pemanfaatan IZIN PEMANFAATAN RUANG

Maksud

Sebagai upaya pengendalian pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang

• Tujuan

• • • •

Oleh Pemkab Bangka Kepada Calon pengguna ruang yang akan melakukan kegiatan pemanfaatan ruang pada suatu kawasan/zona berdasarkan arahan rencana pola ruang

(13)

Izin Lokasi Izin Lingkungan (HO, AMDAL, RKL, UKL) Izin penggunaan pemanfaatan tanah Izin mendirikan bangunan Izin usaha perkebunan Izin pemanfaatan hutan Izin mengunakan tanah negara

Diberikan

Terdiri atas

Menjamin pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang, peraturan zonasi, dan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang Menghindari dampak negatif pemanfaatan ruang Melindungi kepentingan umum

REKAPITULASI IZIN LOKASI UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TAHUN 2009 s/d 2013 TAHUN 2009 2010

KECAMATAN Puding Besar

50

Bakam

82

Mendo Barat Riau Silip

2011 2012 2013 LUAS (hektar) Mendo Barat 2060.28 8708 2509.8 Belinyu 200 Riau Silip 1859 Belinyu 9628.8 Riau Silip 5043.8

(14)

Mendo Barat 1064 Merawang 100 Total 31305.68

PEMBERIAN INSENTIF DAN PENGENAAN DISINSENTIF PERBUP NO 19 THN 2014 TUJUAN

• Meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang;

• Memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang; dan

• Meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang. 01

BENTUK PEMBERIAN INSENTIF

Perangkat/upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dg RTR

merupakan PEMBERIAN INSENTIF diatur oleh • • • tata cara •

Insentif diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang didorong pengembangannya

Pemkab Bangka ke masyarakat Pemanfaat Ruang

Insentif fiskal, dapat berupa: o pemberian keringanan pajak dan Retribusi

(15)

Insentif non fiskal, dapat berupa: o kemudahan perizinan o penyediaan prasarana dan sarana umum o penghargaan dari pemkab dan/atau publisitas atau promosi

BKPRD KPT DPPKAD

02

Perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan. atau mengurangi kegiatan yg tidak sejalan dg RTR • merupakan PENGENAAN DISINSENTIF • tata cara • • • diatur oleh • • •

Disnsentif diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasi pengembangannya Disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak orang

Pemerintah / pemerintah daerah ke masyarakat Disinsentif fiskal, dapat berupa: o pengenaan pajak dan retribusi lebih tinggi Disinsentif non fiskal, dapat berupa: o kewajiban memberi kompensasi o persyaratan khusus dalam perizinan o pembatasan penyediaan prasarana dan sarana infrastruktur, dan/atau o pemberian status tertentu dari pemerintah

BKPRD KPT DPPKAD

04

Ketentuan Pemberian Insentif Insentif Fiskal

Non Fiskal

Jenis

Tindakan BKPRD

pemberian keringanan pajak

Belum pernah

pengurangan retribusi

(16)

pemberian kompensasi

Belum pernah

kemudahan perizinan

Bebas izin gangguan untuk usaha industrui dikawasan industri

sewa ruang

Sewa ruang kegiatan smelter di kawasan industri , BOT

urun saham

BOT

penyediaan prasarana dan Pembangunan jalan & drainase di sarana kawasan Perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penghargaan

Akan diberikan setiap awal tahun

publikasi atau promosi

Akan diberikan setiap awal tahun

Ketentuan Pemberian Disinsentif Disinsentif

Jenis

Tindakan BKPRD

Fiskal

pengenaan pajak dan retribusi yang tinggi

Belum pernah

Non Fiskal

kewajiban memberi kompensasi

Belum pernah

pensyaratan khusus dalam perizinan Belum pernah kewajiban memberi imbalan;

Belum pernah

pembatasan penyediaan prasarana dan sarana

(17)

PENGENAAN SANKSI

Pengenaan sanksi merupakan tindakan penertiban yg dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTR & peraturan zonasi

Sanksi Administratif

Sanksi Pidana Ps. 63

 peringatan tertulis  penghentian sementara kegiatan  penghentian sementara pelayanan umum  penutupan lokasi  pencabutan izin  pembatalan izin  pembongkaran bangunan  pemulihan fungsi ruang; dan/atau

Sanksi Perdata

Ps. 69

 Pidana Pokok:  Penjara  Denda  Pidana Tambahan  Pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya  Pencabutan izin usaha  Pencabutan status badan hukum

Tindak pidana yang menimbulkan kerugian secara perdata

Ketentuan Sanksi oleh BKPRD Sanksi administratif berupa : Peringatan tertulis: contoh pendirian tower BTS Protelindo, dll Penghentian sementara kegiatan: contoh pendirian tower BTS Protelindo, dll Pencabutan izin: contoh pencabutan sebagian izin lokasi PT. GML Pembatalan izin: contoh izin lokasi PT. Adhiguna Bangun Nusantara Pemulihan fungsi ruang: contoh Pemulihan Fungsi dari eks tambang menjadi Ruang Terbuka Hijau oleh Perusahaan Pertambangan

POLA PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN DAN PENERTIBAN Proses

Bentuk Peran Serta

Instansi Pendukung

Pengawasan Pemanfaatan Ruang

Memberikan masukan/laporan tentang masalah yang berkaitan dengan perubahan/ penyimpangan pemanfaatan ruang dari rencana yang telah disepakati

BKPRD

Penertiban

Memberikan usulan bentukbentuk penertiban (sanksi administrasi, perdata/pidana). Menerima sanksi (administrasi, perdata/pidana) bila melakukan pelanggaran dalam pemanfaatan ruang

(18)

  

BKPRD KEPOLISIAN PENGADILAN

BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG KABUPATEN BANGKA TAHUN 2014

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

Vokalisasi lebih banyak berbeda dan sering, dalam satu daerah utama di sungai, dimana satu sub populasi yang telah diketahui dengan tingkat kekerabatan yang tinggi, dan dengan

Berapakah perbandingan komposisi karbopol dan HPMC dalam sediaan gel ekstrak kulit pisang ambon ( Musa paradisiaca L.) yang menghasilkan formula paling optimum

Untuk mengetahui apakah variabel manajemen penjualan dan praktik akuntansi memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan peneliti menggunakan regresi linier berganda dengan

“ganjaran dan hukuman itu harus datang sendiri sebagai hasil atau.. 13 buahnya segala pekerjaan dan keadaan. Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains antara model pembelajaran langsung dan

Diagnosis Transverse Myelitis bisa dilakukan dengan pemeriksaan MRI disertai dengan adanya pembengkakan pada daerah yang meradang6. Pada CSF terjadi pleositosis dan

a. Importir Umum.Yaitu perusahaan pemegang API Umum yang dapat mengimpor barang bukan limbah yang tidak diatur Tata Niaga Impornya. Importir Umum Limbah. Yaitu importir umum