• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN KERUANGAN KAMPUNG JAWA DI KOTA TABANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN KERUANGAN KAMPUNG JAWA DI KOTA TABANAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PERKEMBANGAN KERUANGAN

‘KAMPUNG JAWA’ DI KOTA TABANAN

I GST. AGUS YUDHA DWIPAYANA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(2)

i

TESIS

PERKEMBANGAN KERUANGAN

‘KAMPUNG JAWA’ DI KOTA TABANAN

I GST. AGUS YUDHA DWIPAYANA

NIM. 10 91861 013

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR – PERENCANAAN DAN

MANAJEMEN PEMBANGUNAN DESA DAN KOTA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(3)

ii

PERKEMBANGAN KERUANGAN

'KAMPUNG JAWA' DI KOTA TABANAN

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Arsitektur,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I GST. AGUS YUDHA DWIPAYANA

NIM 10 91861 013

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(4)

iii

Lembar Pengesahan

PENELITIAN TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 18 JUNI 2015

Mengetahui

Pembimbing I

Dr. I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT NIP. 19740911 200012 1 001

Pembimbing II

Dr. Ir. Ida Ayu Armeli, Msi NIP. 19520831 198303 2 001

Ketua Program Studi Magister Arsitektur

Program Pascasarjana

Universitas Udayana

G.A.M. Suartika, ST., MEngSc., Ph.D NIP. 19691018 199412 2 001

Direktur

Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP. 19500215 198510 2 001

(5)

iv

Tesis ini Telah Diuji pada

Tanggal 18 Juni 2015

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No.: / 2015, Tanggal 2015

Ketua : Dr. I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT

Anggota

1. Dr. Ir. Ida Ayu Armeli, MSi

2. Dr. Ir. I Made Adhika, MSP.

3. G.A.M. Suartika, ST., MEngSc., Ph.D

(6)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan

Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung

wara nugraha-NYA/ kurnia-NYA, usulan penelitian ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Dr. Widya Paramadhyaksa, ST., MT, pembimbing I

yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan,

dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam

penyelesaian usulan penelitian ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis

sampaikan kepada Dr. Ir. Ida Ayu Armeli, MSi, pembimbing II yang dengan

penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada

penulis.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.

Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD. KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang

diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan

kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana

Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ir.

Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D, Dekan Fakultas Teknik Universitas

Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan

program Magister. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima

kasih kepada G.A.M. Suartika, ST., MEngSc., Ph.D, ketua jurusan program

Magister Arsitektur Universitas Udayana. Ungkapan terima kasih penulis

sampaikan pula kepada para penguji usulan penelitian, yaitu Dr. Ir. I Made

Adhika, MSP, G.A.M. Suartika, ST., MEngSc., Ph.D, N.K. Pande Dewi Jayanti,

ST., MEngSc., Ph.D, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan

koreksi sehingga usulan penelitian ini dapat terwujud seperti ini.

(7)

vi

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus

disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis,

mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Juga penulis ucapkan terima

kasih kepada Aji dan Ibu yang telah mengasuh dan membesarkan penulis,

memberikan dasar-dasar berpikir logik dan suasana demokratis sehingga tercipta

lahan yang baik untuk berkembangnya kreativitas. Akhirnya penulis sampaikan

terima kasih kepada motivator penulis Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP, Ir.

Ciptadi Trimarianto, Ph.D, I Wayan Yuda Manik, ST., MT, Presa Arbawa (Marlin

Computer), kepada isteri tercinta Ni Made Lora Eva Prapti, ST, serta anak I Gusti

Agung Bagus Rasya Nareswara Yudha, Gusti Agung Ayu Aurelia Agrasandya

Yudha, Gusti Agung Ayu Athasya Vijayalaksmi Yudha yang dengan penuh

pengorbanan telah memberikan kepada penulis kesempatan untuk lebih

berkonsentrasi menyelesaikan usulan penelitian ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu

melimpahkan rahmat-NYA kepada semua pihak yang telah membantu

pelaksanaan dan penyelesaian usulan penelitian ini, serta kepada penulis

sekeluarga.

Denpasar, 18 Juni 2015

(8)

vii

ABSTRAK

PERKEMBANGAN KERUANGAN ‘KAMPUNG JAWA’

DI KOTA TABANAN

Permukiman Kampung Jawa Tabanan saat ini memiliki tingkat kepadatan

penduduk tinggi. Berdasarkan hasil wawancara permukiman ini merupakan

permukiman pendatang dan tidak dapat terindentifikasi "dimana" dan "mengapa"

terjadi permukiman tersebut. Perkembangan permukiman ini semakin pesat

hingga membentuk Banjar dan kini mulai meluas ke wilayah sekitarnya.

Berdasarkan fenomena tersebut, perlu diketahui tahapan perkembangan per

periode waktu, tata zonasi, infrastruktur, sistem kemasyarakatan dan tipe

perkembangannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan

proses penelitian menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia terkait

permukiman padat penduduk. Adapun langkah penelitian yaitu grandtour,

observasi, interview, rekonstruksi dan dialog. Dari hasil penelitian disimpulkan

tahapan perkembangan dalam periode 92 tahun (1921-2012) warga pendatang

mampu membentuk Banjar Ekslusif bernama Banjar Tunggal Sari dengan jumlah

penduduk 1.978 atau 512 KK. Berdasarkan tahapan perkembangan yang terjadi

tahapan perkembangan Kampung Jawa Tabanan teridentifikasi tipe perkembangan

meloncat didasarkan variabel berupa jumlah warga pendatang dan lokasi rumah

tinggal yang diawali dengan munculnya elemen muslim yang baru terbangun.

Sistem kemasyarakatan dengan simpulan berawal dari sebuah kelompok

permukiman, menjadi sebuah organisasi berbentuk yayasan, kemudian

membentuk banjar eklusif dengan kedudukan setara dengan banjar adat, yang kini

mulai meluas hingga wilayah sekitarnya. Begitu pula dengan sistem manajemen

yang semakin kompleks, keruangan yang semakin luas dan status sosial yang

semakin kuat dengan dibangunnya fasilitas-fasilitas muslim secara swadaya dari

bantuan pemerintah daerah Tabanan maupun kerabat sejawat muslim.

(9)

viii

ABSTRACT

SPATIAL DEVELOPMENT OF ‘KAMPUNG JAVA’

IN TABANAN CITY

Settlement Kampung Jawa Tabanan currently has a high population density.

Based on the results of this settlement is a settlement interview immigrants and

can not be identified "where" and "why" of the settlements occur. This settlement

developed more rapidly to form the Banjar and are now beginning to spread to

surrounding areas. Based on this phenomenon, note the stages of development per

period of time, planning zoning, infrastructure, social system and the type of

development. This research was conducted using qualitative research process to

investigate a social phenomenon and human problems associated densely

populated settlements. The steps are grandtour research, observation, interview,

reconstruction and dialogue. The final conclusion of the development stages over

a period of 92 years (1921-2012) the immigrant population is capable of forming

Banjar Exclusive named Banjar Tunggal Sari with a population of 1,978 or 512

KK. Based on the stage of development that occurs developmentally Kampung

Jawa Tabanan identified the type of development based on variables such as the

number jumped immigrant population and location of homes that begins with the

emergence of newly awakened Muslim elements. Social system begins with the

conclusion of a group of settlements, into an organization's foundation, later

formed an exclusive banjar with equal footing with custom banjar, which is now

beginning to spread to surrounding areas. Similarly, the management system is

increasingly complex, increasingly broad spatial and social status are getting

stronger with the construction of facilities by non-Muslims from local government

assistance Tabanan Muslim colleagues and relatives.

(10)

ix

RINGKASAN

PERKEMBANGAN KERUANGAN ‘KAMPUNG JAWA’

DI KOTA TABANAN

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan

lindung yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan manusia. Permukiman adalah bagian dari lingkungan

hidup di luar kawasan lindung (kota dan desa) yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal/hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan. Layaknya permukiman di Indonesia yang berdasarkan keperaturan

Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Tata Kota, terdapat aturan kapasitas tingkat

kepadatan yang layak huni, agar tercipta permukiman sehat dan berimbang. Salah

satu permasalahan permukiman ini, terjadi pada permukiman Kampung Jawa,

Tabanan. Permukiman Kampung Jawa pada tahun sekarang memiliki tingkat

kepadatan penduduk tinggi dan jarak antar rumah yang saling berdekatan.

Berdasarkan hasil wawancara permukiman ini merupakan permukiman

pendatang, yang apabila dilihat pada tahun sekarang, tidak dapat terindentifikasi

"dimana" dan "mengapa" terjadi permukiman tersebut. Perkembangan

permukiman ini semakin pesat hingga membentuk Banjar dan kini mulai meluas

ke wilayah sekitarnya.

Berdasarkan fenomena tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

Bagaimana tahapan perkembangan wilayah terkait besaran jumlah penduduk dan

kecepatan perkembangan massa bangunan per periode waktu (time series) dengan

(11)

x

tujuan hasil yaitu peta rekonstruksi dan tahapan perkembangan yang terjadi

berdasarkan hasil wawancara. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana

kecendrungan tipe perkembangan atau perembetan dicapai melalui tahapan

perkembangan, keberadaan permukiman secara periode yang didialogkan dengan

teori pemekaran dan pertumbuhan kota.

Landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Teori

Permukiman, Teori Struktur Ruang Kota, Teori Proses Pemekaran dan

Pertumbuhan Kota, Teori Morfologi, Teori Migrasi yang digunakan sebagai

acuan dalam mendukung dan memecahkan masalah penelitian. Masing teori yang

digunakan mempunyai relevansi terhadap penelitian yang dilakukan di antaranya

teori permukiman dalam penelitian terkait definisi perumahan dan permukiman,

dasar-dasar perencanaan perumahan permukiman serta elemen dasar perumahan

permukiman. Teori struktur ruang dan kota dalam penelitian terkait proses

terbentuknya sebuah kota berdasarkan struktur pada umumnya dan faktor-faktor

daya tarik dan pendukung, pada teori ini juga disampaikan pola keruangan kota

menurut para ahli. Teori migrasi dalam penelitian ini terkait pengaruh

perpindahan penduduk terhadap kepadatan dalam proses pembentukan kota

disuatu wilayah meliputi faktor penarik dan faktor pendorong.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu dengan proses

penelitian dan pemahaman berdasarkan pada metodelogi yang menyelidiki suatu

fenomena sosial dan masalah manusia terkait permukiman pendatang padat

penduduk. Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan ialah

(12)

xi

menemukan fenomena, observasi dengan melihat langsung objek secara mikro

guna memperoleh tema-tema temuan, interview dengan cara wawancara langsung,

rekonstruksi dengan menggabungkan hasil wawancara berupa temuan yang

kemudian membentuk sebuah peta rekonstruksi, dialog dengan mengaitkan hasil

wawancara dan teori yang didapat melalui studi literatur dengan simpulan temuan

berupa kecendrungan arah perkembangan dan besaran perkembangan keruangan

pada setiap tahapan Perkembangan Keruangan Kampung Jawa, di Kota Tabanan.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa besaran perkembangan

yang terjadi terkait kecepatan penduduk dengan kurun waktu 92 tahun

(1921-2012) warga pendatang mampu membentuk banjar ekslusif bernama Banjar

Tunggal Sari dengan jumlah penduduk 1.978 atau 512 KK. Tipe perembetan yang

terjadi ialah tipe perembetan sporadis didasarkan oleh variabel berupa jumlah

warga pendatang dan lokasi rumah tinggal acak yang diawali oleh elemen-elemen

muslim yang baru terbangun. Selain itu, sistem kemasyarakatan dan sosial dengan

simpulan berawal dari sebuah kelompok permukiman, menjadi sebuah organisasi

berbentuk yayasan, yang kemudian membentuk banjar eklusif dengan kedudukan

setara dengan banjar adat, yang kini mulai meluas hingga wilayah sekitarnya.

Begitu pula dengan sistem manajemen yang semakin kompleks, keruangan yang

semakin luas dan status sosial yang semakin kuat dengan dibangunnya

fasilitas-fasilitas muslim secara swadaya, bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan,

dan kerabat sejawat muslim.

(13)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ...

i

PRASYARAT GELAR ...

ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ...

v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... ix

RINGKASAN ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xix

DAFTAR GRAFIK ... xx

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ...xxiii

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 Halaman

(14)

xiii 1.4.1 Manfaat Akademis ... . 6 1.4.2 Manfaat Praktis. ... 6 1.5 Batasan Penelitian... 7 1.5.1 Batasan Waktu ... . 7 1.5.2 Batasan Lokasi . ... 7 1.5.3 Batasan Pembahasan ... . 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ...

8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Hasil Penelitian oleh Asep Hermawan Tahun 2010 ... . 8

2.1.2 Hasil Penelitian oleh Nindyo Suwarno Tahun 2000 ... . 9

2.1.3 Hasil Penelitian oleh Handinoto Tahun 1999 ... . 11

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Teori Permukiman ... 14

2.2.2 Teori Struktur Ruang Kota ... 16

2.2.3 Teori Proses Pemekaran dan Pertumbuhan Kota ... 25

2.2.4 Teori Morfologi ... 31

2.2.5 Teori Migrasi ... 32

BAB III KERANGKA PIKIR, KONSEP DAN MODEL PENELITIAN .. 36

3.1 Kerangka Pikir ... 36

3.2 Konsep ... 38

(15)

xiv

BAB IV METODE PENELITIAN ... 41

4.1 Pendekatan Penelitian ... 41

4.2 Lokasi Penelitian ... 43

4.3 Jenis dan Sumber Data ... 44

4.3.1 Jenis Data ... . 45

4.3.2 Sumber Data . ... 45

4.4 Instrumen Penelitian ... 46

4.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 46

4.6 Metode dan Teknik Analisis Data ... 47

4.7 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data... 48

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

5.1 Hasil ... 50

5.1.1 Sejarah ... . 50

5.1.2 Tata Zonasi . ... 64

5.1.3 Jaringan Jalan ... . 75

5.1.4 Kajian Bangunan-bangunan Khusus. ... 83

5.2 Pembahasan... 88

5.2.1 Tahapan Perkembangan Keruangan ... . 88

5.2.2 Sistem Sosial dan Kemasyarakatan ... 95

5.2.3 Kecendrungan Tipe Perkembangan ... 110

5.3 Tema-tema Temuan ... 111

5.3.1 Perkembangan Luas Wilayah dan Tata Zonasi ... . 111

5.3.2 Perkembangan Jalan Lingkungan ... 114

(16)

xv

5.4 Konsep Temuan ... 119

5.4.1 Konsep Manajemen Keruangan dan Bangunan Khusus ... . 119

5.4.2 Konsep Tata kelola Wilayah dan Kependudukan ... 123

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 127

6.1 Simpulan ... 127

6.1.1 Tahap Perkembangan ... . 127

6.1.2 Kecendrungan Tipe Perkembangan . ... 128

6.2 Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ...xxvi

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1 Kajian Pustaka ... 12

Tabel. 4.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 47

Tabel. 4.2 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ... 49

Tabel. 5.1 Agama dan Etnis ... 91

Tabel. 5.2 Keterangan Warga Pendatang pada Stadium II ... 95

Tabel. 5.3 Keterangan Warga Pendatang pada Stadium III ... 98

Tabel. 5.4 Keterangan Warga Pendatang pada Stadium IV ... 101 Halaman

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1 Tahap Keruangan Kota Menurut Burgess ... 24

Gambar. 2.2 Tahap Keruangan Kota Menurut Homer Hyot ... 25

Gambar. 2.3 Perembetan Kosentris ... 26

Gambar. 2.4 Perembetan Linear ... 27

Gambar. 2.5 Perembetan Meloncat ... 28

Gambar. 2.6 Difusi Ekspansi ... 28

Gambar. 2.7 Difusi Relokasi ... 29

Gambar. 2.8 Difusi Gabungan ... 29

Gambar. 2.9 Difusi Kaskade ... 30

Gambar. 2.10 Difusi Hirarki ... 30

Gambar. 2.11 Difusi Hirarki ... 31

Gambar. 2.12 Difusi Hirarki ... 31

Gambar. 2.13 Fokus Studi pada Fenomena Identitas Desa ... 33

Gambar. 2.14 Hubungan Jarak dan Intentitas Pergerakan ... 35

Gambar. 2.15 Connection Based Movement ... 36

Gambar. 2.16 Node ... 37

Gambar. 2.17 Spesialisasi Dalam Tata Ruang Cluster ... 37

Gambar. 2.18 Aktivitas Perumahan ... 38

Gambar. 4.1 Lokasi Penelitian ... 44

Gambar. 5.1 Peta Rekonstruksi Sejarah Stadium I ... 52

Gambar. 5.2 Peta Rekonstruksi Sejarah Stadium II ... 56

Gambar. 5.3 Peta Rekonstruksi Sejarah Stadium III... 58 Halaman

(19)

xviii

Gambar. 5.4 Pasar Kampung Kodok ... 61

Gambar. 5.5 Peta Rekonstruksi Sejarah Stadium IV ... 62

Gambar. 5.6 Gambar Udara Lokasi Penelitian ... 64

Gambar. 5.7 Peta Tata Zonasi pada Stadium I ... 65

Gambar. 5.8 Peta Tata Zonasi pada Stadium II ... 66

Gambar. 5.9 Peta Tata Zonasi pada Stadium III ... 68

Gambar. 5.10 Peta Tata Zonasi pada Stadium IV ... 71

Gambar. 5.11 Jaringan Jalan pada Stadium I ... 76

Gambar. 5.12 Jaringan Jalan pada Stadium II... 79

Gambar. 5.13 Jaringan Jalan pada Stadium III ... 80

Gambar. 5.14 Jaringan Jalan pada Stadium IV ... 81

Gambar. 5.15 Perkembangan Masjid Agung Tabanan ... 84

Gambar. 5.16 Pesantren An-Nur ... 85

Gambar. 5.17 Kuburan Islam ... 86

Gambar. 5.18 SD Islam ... 87

Gambar. 5.19 Aktifitas Sholat Jumat ... 105

Gambar. 5.20 Hubungan Kekerabatan Antar Rumah ... 109

(20)

xix

DAFTAR BAGAN

Bagan. 3.1 Kerangka Pikir ... 37

Bagan. 3.2 Model Penelitian ... 40

Bagan. 5.1 Struktur Organisasi Yayasan Kampung Jawa Tahun 1940 ... 116

Bagan. 5.2 Banjar Tunggal Sari dalam Struktur Organisasi Desa Dauh Peken . ... 117

Bagan. 5.3 Struktur Organisasi Banjar Tunggal Sari Tahun 2012 ... 125 Halaman

(21)

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik. 5.1 Perkembangan Jumlah Penduduk ... 89 Grafik. 5.2 Rasio dan Pertumbuhan Kecepatan Penduduk ... 90 Halaman

(22)

xxi

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

SINGKATAN

BTS : Banjar Tunggal Sari CBD : Central Business District

KK : Kepala Keluarga

PDK : Pusat Daerah Kegiatan SIK : Selaput Inti Kota

ISTILAH

Banjar nama organisasi masyarakat Bali setingkat Dusun, di bawah

organisasi Desa atau Kelurahan.

Kampung Jawa sebutan nama kelompok permukiman warga muslim di Tabanan.

Kampung Kodok sebutan nama kelompok permukiman perkembangan warga

muslim di Tabanan pada topografi yang lebih rendah.

Kelian nama ketua pada suatu organisasi adat di Bali.

Kost sebutan atau tempat rumah tinggal yang disewakan dalam

jangka waktu pendek.

Kifayah sebutan organisasi muslim yang bergerak di bidang pemakaman.

Masjid tempat suci agama Islam.

Musholla tempat suci agama Islam dengan kapasitas lebih terbatas.

Pesantren sebutan organisasi muslim yang bergerak di bidang pendidikan.

Pionir sebutan untuk orang/ kelompok yang mengawali sesuatu hal.

Prajuru sebutan untuk seseorang yang bertugas sebagai angota dalam

satu organisasi adat di Bali.

Prakangge sebutan untuk orang/ kelompok yang memiliki hubungan

kekerabatan terhadap pihak kerajaan di Bali.

Pura tempat suci agama Hindu

Puri sebutan tempat tinggal kaum bangsawan/ raja di Bali

Satakan sebutan untuk sebuah kelompok permukiman di Bali

(23)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kelahiran Kota Tabanan ... xxix

2. Fenomena, Perkembangan dan Perubahan ... xxx

2. 1. Mata Pencaharian Pedagang di Siang Hari ... xxxi

2. 2. Mata Pencaharian Pedagang di Malam Hari ... xxxi

2. 3. Keberadaan Masyarakat Asli di Wilayah Penelitian ... xxxii

2. 4. Keberadaan Masyarakat Asli di Wilayah Sekitar ... xxxiii Halaman

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Environmental reporting, voluntary as well as mandatory, is also getting prominence in the context of corporate social responsibility. Environmental information like

› Terbentuk jauh di kulit bumi (dekat dengan dapuran magma) › Proses pendinginan di kedalaman berlangsung sangat lambat sehingga terjadi kristalisasi secara sempurna

Hasil observasi aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II mencapai kategori sangat baik, ini menunjukkan bahwa siswa senang dengan

In recognition of potential gains from increased energy trade, and as part of a wider movement to deeper regional integration within the region, and between the region and the EU,

sekolah, guru kimia pada SMA SSN memiliki kompetensi yang lebih tinggi dengan.. skor rata-rata 42,42), dan guru kimia di SMA potensial/mandiri dan SMA rintisan. memiliki kompetensi

TO THE MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF MALAYSIA ON THE RECRUITMENT AND PLACEMENT OF INDONESIAN DOMESTIC

Di samping itu, hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sunyono (2003) menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dengan eksperimen menggunakan bahan sehari -hari