ANALISIS PROXIMATE
KADAR AIR
• PRINSIP PENGUKURAN:
• METODE OVEN BAIK OVEN KERING
DAN OVEN VAKUUM:
PENGURANGAN BERAT, AKIBAT
PENGERINGAN.
• METODE OVEN KERING: BAHAN DIKERINGKAN
110 0C sampai berat konstan. (selisih berat kering konstan
dgn berat sebelumnya < 2 mg)
OVEN VAKUUM
JENIS BAHAN YG COCOK
DIUKUR METODE
• OVEN KERING: BAHAN PADAT/SEMI
PADAT/BUBUK YANG MEMILIKI KADAR AIR
DIATAS 12%, tipe komposisi bahan NORMAL. Seperti:
buah, biji, daun, umbi dll
• OVEN VAKUUM: BUAH dgn kadar pektin tinggi
(pepaya, pisang, jeruk dll), daging, ikan dan produk
pangan yang ulet teksturnya, seperti: dendeng. Demikian
pula pangan yg tinggi kadar gula dan lemaknya: permen,
ikan mas, ikan lemuru,
• Pangan dgn kadar air tinggi, seperti: juice, yogurd dan
sejenis TIDAK DIUKUR KADAR AIRNYA.
KADAR AIR : METODE DISTILASI LABU
BIDWELL STERLING
BAHAN YG COCOK DIUKUR
DGN METODE DISTILASI
• PANGAN YG RENDAH KADAR
AIRNYA: SPT: rempah-2, keju, permen
coklat, bubuk the, bubuk kopi dll, yg
GRAIN MOISTURE METER
Dipakai untuk mengukur KA biji-2 an: padi,
jagung, cengkeh, kedele, dll.
Tidak cocok utk menganalisa kadar air dgn
lebih teliti.
KADAR ABU (Apriantono dkk,
1989)
• Timbang sebanyak 3 – 5 g sampel dalam awan
tersebut,
kemudian
letakkan
dalam
tanur
pengabuan, bakar sampai didapat abu berwarna
abu-abu, atau sampai beratnya tetap. Pengabuan
dilakukan 2 tahap, pertama pada suhu 400ºC dam
kedua suhu 550ºC.
• Dinginkan dalam desikator kemudian timbang.
• Perhitungan:
PENGABUAN: UNTUK ANALISA KADAR
MINERAL, PERSIAPAN SAMPEL DGN SISTEM
ANALISA KARBOHIDRAT
• TOTAL KARBOHIDRAT = metode perhitungan
(TIDAK LANGSUNG/BY DIFFERENCE)
PRINSIP ANALISA G.R.
METODE SPEKTRO
• PRINSIP ANALISA: KADAR GR dlm SAMPEL
DITETAPKAN DGN KEMAMPUAN
MEREDUKSI GR THD CuSULFAT MENJADI
endapan Cuprooksida, yang teroksidasi oleh
ARSENOMOLIBDAT shg larut kembali
berwarna biru lebih gelap, warna ini diukur pada
panjang gelombang 540 nm SBG GLUKOSA.
Penentuan gula reduksi Metode
Nelson-Somogyi pada sampel
•
Disiapkan larutan sampel yang mempunyai kadar gula reduksi 2-8 mg/100 mL
dengan cara sebagai berikut: Ditimbang 0,5 gr bahan, lalu dimasukkan ke
dalam labu ukur 100 mL dan ditambah aquades sampai tanda batas, lalu
disaring dengan kertas saring
•
Filtrat diambil sebanyak 1 mL, dan dimasukkan dalam tabung reaksi yang
bersih
•
Ditambah 1 mL reagen Nelson dan selanjutnya diperlakukan seperti pada
penyiapan kurva standar
•
Perhitungan kadar gula reduksi sebagai berikut:
•
Keterangan : konsentrasi diperoleh dari perhitungan formula kurva standar
•
% GULA REDUKSI =
•
KONSENTRASI i X FAKOR PENGENCERAN X 100 %
•
BERAT SAMPEL
Penyiapan kurva standard
• Dibuat larutan gula standard ( 10 mL glukosa anhidrat/ 100 mL)• Dari larutan standard tersebut, dilakukan 6 pengenceran sehingga memperoleh larutan glukosa dengan konsentrasi 0, 2, 4, 6, 8, 10 mg/100 mL
• Larutan gula standard diisikan dalam tabung reaksi yang sudah dibersihkan • 1 tabung diisi dengan 1 mL aquades sebagai blanko
• Masing-masing tabung tersebut ditambah 1 mL reagen Nelson dan dipanaskan dalam penangas air selama 20 menit
• Tabung diangkat dari penangas dan segera didinginkan sampai suhu tabung mencapai 250C
• Ditambahkan 1 mL reagen Arsenomolibdat, digojog hingga semua endapan Cu2O yang ada larut kembali
• Ditambah 7 mL air suling, digojog sampai homogen
• Diukur absorbansi masing-masing larutan pada panjang gelombang 450 nm dengan menggunakan spektrofotometer
• Dibuat kurva standard yang menunjukkan hubungan antara prosentase glukosa dan absorbansi
Pembuatan LARUTAN STD
GLUKOSA
• LAR. STD GLUKOSA 10 mg/100 ml
• Rumus pengenceran V1 x M1 = V2 x M2
• UTK 2 mg/100 ml
• V1 x 10 = 100 x 2
• V1 = 200/10 = 20. ambil 20 ml dr lar std encerkan
sampai 100 ml dlm labu ukur (100 ml)
• Atau V1 x 10 = 5 x 2 = 1 ml, ambil dr lar std
encerkan sampai 5 ml. dgn cara sama cari utk 4
mg, 6 mg, 8 mg & 10 mg/100 ml.
TOTAL GULA METODE
ANTHRON.
• Sampel yang berupa slury ditimbang sebanyak 2 gram lalu encerkan dengan 100 ml aquades dengan menggunakan labu ukur.
• Masukkan kedalam erlemeyer dan tambahkan CaCO3 1 gram, kocok hingga homogen. • Panaskan kedalam water bath dengan suhu 100° C selama 30 menit
• Kemudian dinginkan dan saring dengan kertas saring sampai mendapatkan filtrat. Lalu ambil 1 ml filtrat, dan encerkan dengan 50 ml aquades sampai tanda, kocok hingga homogen.
• Filtrat ambil 1 ml, masukkan kedalam tabung reaksi dan tambahkan 5 ml antron 0,1% di dalam ruang ruang asam. Kemudian tutup tabung reaksi tersebut dan panaskan
kedalam beaker glass dengan suhu suhu 100° C selama 12 menit.
• Dinginkan dan ukur absorbansinya dengan menggunakan forteks. Gunakan panjang gelombang 630 nm, catat berapa nilai yang tertera dalam spektofotometer.
PENETAPAN SAMPEL
• TAHAP REAKSI: 1 ml SAMPEL + ml
LAR. ANTHRONE, ULANGI SAMA SPT
LAR. STANDART
• TAHAP PERHITUNGAN: HITUNG
KADAR TOTAL GULA DARI KURVA
STANDAR.
• DARI Y = aX + b ATAU
• PATI DIHIDROLISIS DGN
ASAM, lalu dinetralkan dgn
basa GULA YG DIHSLKAN
DITETAPKAN JUMLAHNYA
DGN N-S/NELSON-SOMOGYI.
Penentuan Kadar Pati (AOAC dalam
Sudarmadji dkk., 1997)
•
Timbang 2-5 g bahan padat yang telah dihaluskan ke dalam gelas piala 250 ml,
tambahkan 50 ml aquades
•
Aduk selama 1 jam, suspensi disaring dengan kertas saring
•
Cuci dengan akuades sampai volume filtrate 250 ml. Filtrat ini mengandung
karbohidrat yang larut dan dibuang.
•
Pindahkan residu secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam Erlenmeyer
dengan pencucian 200 ml akuades.
•
Tambahkan 20 ml HCL kurang lebih 25% (berat jenis 1,125). Tutup dengan
pendingin balik dan panaskan di atas penangas air mendidih selama 2,5 jam.
•
Dinginkan dan selanjutnya dinetralkan dengan larutan NaOH 45% dan
diencerkan sampai volume 500 ml, kemudian disaring. Tentukan kadar gula
yang dinyatakan sebagai glukosa dari filtrate yang diperoleh. Penentuan
glukosa seperti pada penentuan gula reduksi. Berat glukosa dikalikan 0,9
merupakan berat pati.
PRINSIP KERJA
• PERSIAPAN SAMPEL: PDT HLSKAN + ALKOHOL,
ADUK, SARING, RESIDU CUCI DGN H20, RESIDU
PINDAHKAN KUANTITATIF DLM ERLENMEYER.
• TAHAP HIDROLISIS: HCL 25%, PENDINGIN BALIK,
WAKTU 2,5 JAM.
• TAHAP NETRALISASI: NETRALKAN NaOH 45%,
• SARING, FILTRAT TENTUKAN GR SPT PD L-E, L-S
ATAU N-S
• PRINSIP ANALISA:
• SUKROSA = (TOTAL GULA SESUDAH
INVERSI – TOTAL GULA RED. ) X 0.95
• INVERSI GULA: AMBIL ml FILTRAT BEBAS
Pb + AIR + HCL PEKAT, PANASKAN DIATAS
WATER BATH 10 MNT, DINGINKAN, +
NETRALKAN, SARING, FILTRAT PAKAI
SBG SAMPEL GULA SSDH INVERSI.
PRINSIP ANALISA SERAT
KASAR/CRUDE FIBRE
• BHN DGN TINGGI FATS, DIEKSTRAK
DULU, DIDIDIHKAN DLM LABU
PENDINGIN BALIK, SARING, RESIDU
CUCI DGN AIR PANAS, BOILING
RESIDU DGN NaOH , SARING, CUCI
DGN ALKOHOL, ETER, TIMBANG SBG
TOTAL S.K.
Analisa Kadar Serat Kasar
(Sudarmadji,dkk., 1997)
• Sampel dikeringkan dan ditimbang sebanyak 10 gram
• Pindahkan bahan ke dalam erlenmeyer 600 ml dan tambahkan 3 tetes zat anti buih
• Tambahkan 200 ml larutan H2SO40.255 N mendidih lalu tutup dengan pendingin balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digojog
• Saring suspensi dengan kertas saring dan cuci residu dengan aquades mendidih sampai residu tidak bersifat asam lagi, uji dengan kertas lakmus
• Pindahkan residu pada kertas saring ke dalam erlenmeyer, cuci sisanya dengan NaOH 0.313 N
mendidih sebanyak 200 ml kemudian didihkan dengan pendingin balik selama 30 menit (kadang kala digoyang)
• Saring larutan dengan kertas saring yang telah dipijarkan dan diketahui beratnya sambil dicuci dengan K2SO4 10%
• Cuci residu dengan aquades mendidih, dilanjutkan dengan 15 ml alkohol 95% • Keringkan kertas saring pada suhu 110°C sampai berat konstan (1-2 jam) • Dinginkan dalam desikator dan timbanglah
• Berat residu = berat serat kasar