• Tidak ada hasil yang ditemukan

06/09/2016 MOHON ALAT KOMUNIKASI DIMATIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "06/09/2016 MOHON ALAT KOMUNIKASI DIMATIKAN"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAGIMU NEGERI

Padamu Negeri Kami Berjanji

Padamu Negeri Kami Berbakti

Padamu Negeri Kami Mengabdi

Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami

Pencipta : Koesbini

(3)

Menyanyikan Lagu

Indonesia Raya

Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku Di sanalah aku berdiri

Jadi pandu ibuku Indonesia kebangsaanku

Bangsa dan tanah airku Marilah kita berseru

Indonesia bersatu Hiduplah tanahku hiduplah negeriku

Bangsaku Rakyatku semuanya Bangunlah jiwanya bangunlah badannya

untuk Indonesia Raya Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta Indonesia raya merdeka merdeka Hiduplah Indonesia Raya.

W. R. Supratman

Reff 2 X

(4)

Ketua Majelis Pengukuhan Prof Riset

Ketua Majelis Pengukuhan

Profesor Riset

(5)

Lahir : Kediri, Jatim

E R D Y S A N T O S O

(6)

E R D Y S A N T O S O

L a h i r : K e d i r i , J a t i m

E R D Y S A N T O S O

L a h i r : K e d i r i , J a t i m

(7)

Keputusan Presiden RI

Nomor : 94/M Tahun 2009 Tanggal : 16 September 2009

TMT : 1 November 2008

SURAT KEPUTUSAN KEPALA LIPI

No. : 109/A 2016 Tanggal : 30 Agustus 2016

Tentang

Pembentukan Majelis Pengukuhan Profesor Riset yang bersangkutan dapat melakukan

PIDATO PENGUKUHAN

PROFESOR RISET

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Publikasi Ilmiah

107 Judul, sendiri & penulis lain

Dalam bentuk :

1. B u l e t i n

2. J o u r n a l

3. P r o s i d i n g

17 diantaranya berbahasa Inggris

Publikasi Ilmiah

107 Judul, sendiri & penulis lain

Dalam bentuk :

1. B u l e t i n

2. J o u r n a l

3. P r o s i d i n g

17 diantaranya berbahasa Inggris

ID.P0031630, 2012

Produksi Gaharu Buatan

(16)

Pembinaan Kader

S1 : UNPAD, IPB, UNSOED, Universitas Airlangga S2 : UI, IPB S3 : UNPAD, IPB, UNAN

Anggota AMI, 2000 - sekarang

Organisasi Profesi

Anggota PERMI, 1995 - sekarang

(17)

Oleh :

ERDY SANTOSO

Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, 6 September 2016

ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISET BIDANG MIKROBIOLOGI HUTAN

(18)
(19)

Kendala Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Hutan

(20)

Kendala Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Hutan

Pembangunan kebun bibit berkualitas

Mempengaruhi :

1.Kualitas Bibit

(21)

G. clarum

41

Kontrol

Delta T

Pengaruh Mikoriza (Fungi Simbiosis)

Alur Pikir Pemanfaatan Mikroba

Ekosistem Hutan Alam

Teknologi budidaya pohon inang dan gaharu budidaya

Eksplorasi dan identifikasi pohon dan

bibit inang

Gaharu budidaya

Potensi

Gaharu Alam Pohon inang pembentuk

Teknologi isolat Fusarium dan inokulasi

Sumber ekonomi Eksplorasi & identifikasi

Fungi simbiosis dan patogen

Fungi mikoriza dan fungi patogen

Teknologi dan aplikasi endo- dan ektomikoriza

(22)

Alur Pikir Pemanfaatan Mikroba

Ekosistem Hutan Alam

Teknologi budidaya pohon inang dan gaharu budidaya

Eksplorasi dan identifikasi pohon dan

bibit inang

Gaharu budidaya

Potensi

Gaharu Alam Pohon inang pembentuk

Teknologi isolat Fusarium dan inokulasi

Sumber ekonomi Eksplorasi & identifikasi

Fungi simbiosis dan patogen

Fungi mikoriza dan fungi patogen

Teknologi dan aplikasi endo- dan ektomikoriza

Pelestarian gaharu alam

26 Jenis

Alur Pikir Pemanfaatan Mikroba

Ekosistem Hutan Alam

Teknologi budidaya pohon inang dan gaharu budidaya

Eksplorasi dan identifikasi pohon dan

bibit inang

Gaharu budidaya

Potensi

Gaharu Alam Pohon inang pembentuk

Teknologi isolat Fusarium dan inokulasi

Sumber ekonomi Eksplorasi & identifikasi

Fungi simbiosis dan patogen

Fungi mikoriza dan fungi patogen

Teknologi dan aplikasi endo- dan ektomikoriza

Pelestarian gaharu alam

26 Jenis

Terhubung

(23)

Alur Pikir Pemanfaatan Mikroba

Ekosistem Hutan Alam

Teknologi budidaya pohon inang dan gaharu budidaya

Eksplorasi dan identifikasi pohon dan

bibit inang

Gaharu budidaya

Potensi

Gaharu Alam Pohon inang pembentuk

Teknologi isolat Fusarium dan inokulasi

Sumber ekonomi Eksplorasi & identifikasi

Fungi simbiosis dan patogen

Fungi mikoriza dan fungi patogen

Teknologi dan aplikasi endo- dan ektomikoriza

Pelestarian gaharu alam

26 Jenis

Terhubung

Lebih baik

Gaharu terbentuk

Perkembangan bioinduksi Tahun 2004

Jamur + Nutrisi Cair

 Lubang bor kecil  tidak perlu ditutup  tidak masuk air  tidak ada pembusukan  Efektif & Efisien  hasil : 100%

• LUBANG SUNTIK KECIL • INOKULAN CAIR • DIBIARKAN TERBUKA • EFEKTIVITAS > 50%

(24)

Perkembangan bioinduksi Generasi Kedua: (2004) **)

**) Diintensifkan mulai tahun 2010, SK Menteri Kehutanan No. SK.163/Menhut-II/2009

(25)
(26)

Fungi Endomikoriza T meningkat 42-104% D meningkat 41-100% Serapan P 290-517% Serapan N 295-499% Kontrol (1) Glomus (2,3) Glomus clarum (4), Entrophospora, (5) Gigaspora decipiens (6) 1 2 3 4 5 6 A. microcarpa, 25 Minggu

(27)

B. Fungi patogen untuk produksi gaharu Pohon Penghasil Gaharu Proses Inokulasi GAHARU Diversifikasi Produk

B. Fungi patogen untuk produksi gaharu

Pohon Penghasil Gaharu Proses Inokulasi GAHARU Diversifikasi Produk

(28)

B. Fungi patogen untuk produksi gaharu Pohon Penghasil Gaharu Proses Inokulasi GAHARU Diversifikasi Produk

B. Fungi patogen untuk produksi gaharu

Koleksi sampel 80 Isolat 21 Uji 4 Efektif Jambi Padang Gorontalo Kalbar

(29)

B. Fungi patogen untuk produksi gaharu

SNI 7631:2011

B. Kualitas dan wangi gaharu

Pohon Penghasil Gaharu

SOP

(30)

Kesalahan inokulasi fungi patogen

MATA BOR MASUK KE TENGAH-TENGAH DIAMETER BATANG, YANG MENYEBABKAN BATANG BUSUK, DAN

TIDAK TERBENTUK GAHARU

B. Fungi patogen untuk produksi gaharu

(31)

Sebaran Alami Pohon Penghasil Gaharu Menurun

(32)

Sebaran Alami Pohon Penghasil Gaharu Menurun

Masyarakat sudah mengenal Gaharu

Sebaran Alami Pohon Penghasil Gaharu Menurun

Kuota panen gaharu alam yang berkurang rata-rata 20,9% per tahun sejak tahun 1995–2003

(33)

Sebaran Alami Pohon Penghasil Gaharu Menurun

(34)

Sebaran Alami Pohon Penghasil Gaharu Menurun

A. Teknik Pembibitan Gaharu

G. versteegii A. cumingiana A. malaccensis A. microcarpa A. beccariana A. hirta A. malaccensis A. microcarpa A. beccariana A. hirta G. versteegii G. decipiens A. cumingiana A. filaria A. cumingiana A. filaria A. tomentosa G. versteegii G. landermanii G. salicifolia G. audate G. podocarpus

(35)

Inokulasi mikoriza

Glomus Entrophospora Kontrol

B. Teknik Inokulasi isolat Fusarium untuk produksi gaharu

Generasi Kedua: (2004)

• LUBANG SUNTIK KECIL (3 mm) •INOKULAN SEDIKIT (1-2 mL) • MENYEBAR MERATA

(36)

hifa

Vessels

B. Teknik Inokulasi isolat Fusarium untuk produksi gaharu

1x3 cm

2

5x20 cm

2

(37)

A. Pengembangan tanaman inang gaharu

(38)

B. Pengembangan teknik budidaya pohon Inang

* 3,25 Juta Pohon * 45% A. malaccensis,

* 43% G. versteegii, * 8% A. microcarpa,

* 4% A. subintegra, A. crassna, dan A. filaria. * Mengembangkan ekonomi kreatif, dan dibutuhkan 56 – 68 ribu tenaga kerja untuk pemenuhan kuota gaharu 270 ton/tahun

* Masyarakat mulai khawatir, aturan kurang mendukung usaha budidaya gaharu.

Appendix II CITES

, serta

kuota

gaharu belum membedakan gaharu alam dan

budidaya

B. Pengembangan teknik budidaya pohon Inang

* 3,25 Juta Pohon * 45% A. malaccensis,

* 43% G. versteegii, * 8% A. microcarpa,

* 4% A. subintegra, A. crassna, dan A. filaria. * Mengembangkan ekonomi kreatif, dan dibutuhkan 56 – 68 ribu tenaga kerja untuk pemenuhan kuota gaharu 270 ton/tahun

* Masyarakat mulai khawatir, aturan kurang mendukung usaha budidaya gaharu.

Appendix II CITES

, serta

kuota

gaharu belum membedakan gaharu alam dan

budidaya

(39)

B. Pengembangan teknik budidaya pohon Inang

* 3,25 Juta Pohon * 45% A. malaccensis,

* 43% G. versteegii, * 8% A. microcarpa,

* 4% A. subintegra, A. crassna, dan A. filaria. * Mengembangkan ekonomi kreatif, dan dibutuhkan 56 – 68 ribu tenaga kerja untuk pemenuhan kuota gaharu 270 ton/tahun

* Masyarakat mulai khawatir, aturan kurang mendukung usaha budidaya gaharu.

Appendix II CITES

, serta

kuota

gaharu belum membedakan gaharu alam dan

budidaya

B. Pengembangan teknik budidaya pohon Inang

* 3,25 Juta Pohon * 45% A. malaccensis,

* 43% G. versteegii, * 8% A. microcarpa,

* 4% A. subintegra, A. crassna, dan A. filaria. * Mengembangkan ekonomi kreatif, dan dibutuhkan 56 – 68 ribu tenaga kerja untuk pemenuhan kuota gaharu 270 ton/tahun

* Masyarakat mulai khawatir, aturan kurang mendukung usaha budidaya gaharu.

Appendix II CITES

, serta

kuota

gaharu belum membedakan gaharu alam dan

budidaya

(40)

C. Keberhasilan pengembangan tanaman gaharu

Sanggau, Kalbar

A. malaccensis, D=15 cm

C. Keberhasilan pengembangan tanaman gaharu

Kandangan, Kalsel

(41)

C. Pengembangan multiproduk

MPTS

1.

GAHARU

2. Daun

3. Batang

1. Gaharu

Diversifikasi

produk

• Teknik budidaya tanaman inang gaharu

menggunakan mikoriza telah berhasil mengubah

lahan kritis menjadi lahan yang lebih produktif.

• Pengembangan teknologi inokulasi berhasil

meningkatkan produksi gaharu

• Jenis-jenis Aquilaria dan Gyrinops merupakan

pohon inang gaharu potensial yang banyak

tersebar di Indonesia. Penggunaan fungi mikoriza

Entro-pho-spora dan Glomus spp. meningkatkan

(42)

• Fusarium

mampu

efektif

menginduksi

terbentuknya resin gaharu, menyebabkan

gaharu produk gaharu budidaya diperoleh

dengan mudah dan berkualitas

• Teknologi produksi gaharu adalah teknologi

tepat guna

• Keberhasilan pengembangan gaharu akan

mempertahankan Indonesia sebagai penghasil

dan pengekspor produk-produk gaharu terbesar

di dunia

1. Gaharu dan turunannya berpotensi sebagai

bahan baku multi produk yang bernilai

ekonomi tinggi bagi masyarakat.

2. Pengembangan gaharu budidaya harus masuk dalam program nasional rehabilitasi lahan dan pemberdayaan masyarakat, melalui skema HKM atau HTR.

3. Masyarakat perlu di dorong untuk membudidayakan gaharu guna pelestarian pohon penghasil gaharu.

4. Regulasi yang mengatur kegiatan budidaya pohon inang gaharu, bioinduksi gaharu, pemanenan hasil, dan pemasaran produk gaharu sebagai kelompok komoditas non-kuota diperlukan untuk mendorong budidaya gaharu guna pelestarian gaharu alam

(43)

1. Gaharu dan turunannya berpotensi sebagai bahan baku multi produk yang bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.

2. Pengembangan gaharu budidaya harus

masuk dalam program nasional rehabilitasi

lahan dan pemberdayaan masyarakat,

melalui skema HKM atau HTR.

3. Masyarakat perlu di dorong untuk membudidayakan gaharu guna pelestarian pohon penghasil gaharu.

4. Regulasi yang mengatur kegiatan budidaya pohon inang gaharu, bioinduksi gaharu, pemanenan hasil, dan pemasaran produk gaharu sebagai kelompok komoditas non-kuota diperlukan untuk mendorong budidaya gaharu guna pelestarian gaharu alam

1. Gaharu dan turunannya berpotensi sebagai bahan baku multi produk yang bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.

2. Pengembangan gaharu budidaya harus masuk dalam program nasional rehabilitasi lahan dan pemberdayaan masyarakat, melalui skema HKM atau HTR.

3. Masyarakat perlu di dorong untuk

membudidayakan gaharu guna pelestarian

pohon penghasil gaharu.

4. Regulasi yang mengatur kegiatan budidaya pohon inang gaharu, bioinduksi gaharu, pemanenan hasil, dan pemasaran produk gaharu sebagai kelompok komoditas non-kuota diperlukan untuk mendorong budidaya gaharu guna pelestarian gaharu alam

(44)

1. Gaharu dan turunannya berpotensi sebagai bahan baku multi produk yang bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.

2. Pengembangan gaharu budidaya harus masuk dalam program nasional rehabilitasi lahan dan pemberdayaan masyarakat, melalui skema HKM atau HTR.

3. Masyarakat perlu di dorong untuk membudidayakan gaharu guna pelestarian pohon penghasil gaharu.

4. Regulasi yang mengatur kegiatan budidaya

pohon inang gaharu, bioinduksi gaharu,

pemanenan hasil, dan pemasaran produk

gaharu sebagai kelompok komoditas

non-kuota diperlukan untuk mendorong

budidaya gaharu guna pelestarian gaharu

alam

(45)

Ir. H. Joko Widodo

Presiden RI

Menteri Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan

(46)

Kepala LIPI & Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset

Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain

Sekretaris Majelis Pengukuhan Profesor Riset

Prof. Dr. Enny Sudarmonowati

Anggota Majelis Pengukuhan Profesor Riset Prof. Dr. I Made Sudiana

Prof. Dr. Suyanto Pawiroharsono Prof. Dr. Gustan Pari

Kepala Pusbindiklat LIPI

(47)

Ir. Adi Susmianto, M.Sc

KaPusKonSer 2009-2015

Ir. Mieke Suharti

Ahli Peneliti Utama

Dr. Henry Bastaman, M.ES

(48)

Dr. Henry Bastaman, M.ES

Kepala Badan Litbang & Inovasi

Ir. Tri Joko Mulyono, MM

Sekretaris Badan Litbang & Inovasi

Dr. Henry Bastaman, M.ES

Kepala Badan Litbang & Inovasi

Ir. Tri Joko Mulyono, MM

Sekretaris Badan Litbang & Inovasi

Ir. Djohan Utama Perbatasari, MM

(49)

Prof. Bismark

Prof. Nina

Prof. Pratiwi

(50)

Riwayat Hidup

(51)

Budi Leksono

Lahir : Pekalongan, Jawa Tengah

Tanggal : 15 Desember 1963

Putra kedelapan dari 9 Bersaudara

Salimun Sastro Sutirto (alm.) & Siti Barkah (almh.)

(52)

Menikah dengan

8 September 1991

Masti’ah Adi, S.Pd.

Anak

Alphytodia

(53)

Keputusan Presiden RI

Nomor : 165/M Tahun 2010 Tanggal : 26 November 2010

TMT : 01 Februari 2010

SURAT KEPUTUSAN KEPALA LIPI

No. : 109/A/2016 Tanggal : 30 Agustus 2016

Tentang:

Pembentukan Majelis Pengukuhan Profesor Riset yang bersangkutan dapat melakukan

PIDATO PENGUKUHAN

PROFESOR RISET

(54)

1975

1979

SD NEGERI TELADAN PANJANG WETAN – I PEKALONGAN SMP NEGERI - I PERINTIS PEKALONGAN

1982

SMA NEGERI PEKALONGAN Fakultas Kehutanan

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta - 1988

(55)

WISUDA S-2

Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta - 1994

WISUDA S-3

Graduate School of

Agricultural and Life Sciences The University of Tokyo

(56)

Short Course in Tree Improvement Queensland (Australia) - 1995 A Course on Specialist Eucalypt Breeding Techniques

(57)

A Comparison Study on Teak Plantation Forest using Tissue Culture Sabah (Malaysia) - 2000

The Country Focused Training Course on Quantitative Genetics Tsukuba (Japan) - 2003

(58)

Skill Training Workshops Snow Bird (USA) - 2014

No Jenjang Jabatan TMT Jabatan

1 Ajun Peneliti Muda 01-05-1997 2 Peneliti Muda 01-06-2000 3 Peneliti Madya 01-02-2002 4 Ahli Peneliti Muda 01-08-2004 5 Peneliti Madya Gol IV/c 01-09-2009 6 Peneliti Utama Gol IV/d 01-02-2010 7 Peneliti Utama Gol IV/e 01-09-2013

(59)

No Kualifikasi Jumlah 1 Buku 6 2 Jurnal Internasional 5 3 Jurnal Nasional 41 4 Prosiding Internasional 15 5 Prosiding Nasional 35 Jumlah 102

BUKU

PUBLIKASI ILMIAH

(60)

JURNAL

(61)

PUBLIKASI ILMIAH

No Kualifikasi Jumlah

1 Karya Tulis dalam Bahasa Inggris 23 2 Karya Tulis dalam Bahasa Indonesia 77 3 Karya Tulis dalam Bahasa Jepang 2

PEMBINAAN KADER ILMIAH

NO JENJANG PERGURUAN TINGGI

1 S1

Universitas Gadjah Mada (UGM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Institut Pertanian STIPER Yogyakarta Institut Pertanian Yogyakarta (INTAN) Universitas Sjakhyakirti Palembang

Institut Ilmu Pertanian Sriwigama Palembang

(62)

ORGANISASI PROFESI

JABATAN NAMA ORGANISASI TAHUN

Anggota Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia 2008- sekarang Anggota Indonesian Agricultural Sciences Association

(IASA) di Tokyo, Jepang

2005-2008 Anggota The Japan Forest Society (JFS) di Jepang 2005-2008 Anggota The Japan Wood Research Society (JWRS) di

Jepang 2005-2008

Anggota Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) 2008 - sekarang Pengurus Forum Perbenihan Tanaman Hutan Nasional 2013-sekarang Wakil Ketua PERIPI Komda Jawa Tengah – Daerah Istimewa

Yogyakarta 2016-2020

TANDA PENGHARGAAN

“Satyalancana Karya Satya X Tahun” - 2003

“Satyalancana Karya Satya XX Tahun” - 2012

(63)

“Anugerah PERIPI”

Kategori Peripi Muda - 2001

AMP F-1, 2004 EPP F-1, 2004 EPP F-2, 2013 AMP F-2, 2015

(64)

“Peneliti Terbaik” Kategori Peneliti Utama

Lingkup Badan Litbang Kehutanan - 2013

“Anugerah Riset Sobat Bumi”

(65)

“Peneliti Berprestasi”

Lingkup Badan Litbang Kehutanan - 2014

“Pertamina Awards” Kategori Sustainable

(66)

SELEKSI BERULANG

PADA SPESIES TANAMAN HUTAN TROPIS UNTUK KEMANDIRIAN BENIH UNGGUL

ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISET BIDANG PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

DR. IR. BUDI LEKSONO, M.P.

7 Negara terbesar areal hutannya (61%) - ”F7”: Rusia, Brazil, Canada, USA,

Cina, Indonesia, Congo

(FAO, 2001)

I. PENDAHULUAN

Hutan yang terdegradasi: • Pertahun : 12 Juta ha • Padang pasir : 6 Juta ha/th

Kesalahan dalam manajemen hutan

(67)

Hutan Tanaman Dunia 264 Juta Ha

Hutan Alam

Tanaman E. pellita di Riau (Sumatera)

Lahan alang-alang (Sumatera)

Realisasi HTI sd Tahun 2000:

1,85 Juta Ha

Target HTI (PP No.7/1990)

Tahun 2000 : 6,2 Juta Ha

o Luar Jawa : 4,4 Juta Ha o Jawa : 1,8 Juta Ha

(68)

Kegagalan Tanaman HTI

(Ketidaksesuaian Jenis dan Benih Belum Teruji)

Serangan penyakit

Tumbuh tidak normal

Benih, Bibit, Tenaga Ahli

(69)

POPULASI DASAR POPULASI PEMULIAAN (Generasi I) POPULASI PERBANYAKAN (KBS, KBK, KP.) POPULASI PRODUKSI (Tanaman Komersial) POPULASI PEMULIAAN (Generasi II) Dst. Seleksi Berulang Seleksi dan Persilangan INFUSI GENETIK

Metode Seleksi Berulang Sederhana

(Simple Reccurent Selection)

Target Luas Tanam (RKTN 2011 - 2030)

o Hutan Tanaman Industri (HTI) : 10 Juta Ha

o Hutan Tanaman Rakyat (HTR) : 2,85 Juta Ha

o Hutan Rakyat (HR) : 1,8 Juta Ha

(70)

Tantangan di Masa Datang

+

Kekeringan Benih Unggul

Hama dan Penyakit

POPULASI PRODUKSI PERSILANGAN SELEKSI POPULASI PEMULIAAN POPULASI PERBANYAKAN POPULASI DASAR POPULASI INFUSI BIOTEKNOLOGI

Strategi Pemuliaan

Masa Datang

(71)

Pemuliaan Pinus merkusii

II. PERKEMBANGAN PEMULIAAN

TANAMAN HUTAN

Pemuliaan Tectona grandis A. Periode < 1990

Uji Eliminasi Spesies

> 100 Spesies

20 Spesies Prioritas HTI : (SK Menhut No. 320/Kpts-II/1986)

1. Kayu Pertukangan 2. Kayu Pulp

(72)

Hasil-Hasil Pemuliaan di Luar Negeri

1. Meningkatkan

Produktivitas Hutan:

o Pinus radiata di Selandia Baru > vol. 700 m3/ha

o Pinus taeda di Amerika Serikat > 10 - 25%

o P.elliottii dan P.radiata di Australia > vol. 30%

o Eucalyptus di Brazil dan Kongo

riap vol. 50 m3/ha/th

o Hibrid E.urophylla x E.grandis di Brazil > riap vol. 70 m3/ha/th

o Hibrid P.rigida x P.taeda di Korea Selatan

> riap vol. 70 m3/ha/th

2. Memperpendek Daur Tanaman:

o Tectona grandis di Costarica dan Brazil :

60 – 100 th  40 – 50 th (Pertukangan) 20 – 30 th  20 – 30 th (Dimensi kecil) o Pseudotsuga menzeisii 14 – 20 th  7 th o Hibrid E.urophylla x E.grandis di Brazil > 8 – 10 th  4 – 6 th

(73)

3. Tahan Terhadap Serangan Hama dan Penyakit:

o Hibrid E.urophylla x E.grandis di Brazil Tahan jamur Cryphonectria cubensis

o Pinus densiflora di Jepang

Tahan nematoda Bursaphelenchus xylophilus

4. Tahan Terhadap Kondisi Lingkungan yang Ekstrim:

o Hibrid P. rigida x P. taeda di Korea dan Pinus elliotii di Australia

Tahan terhadap cuaca dingin

o Cryptomeria japonica di Jepang Kandungan polen rendah

(74)

B. Periode 1990 – 2010

Rotasi Tanaman Pertama:

o Riap Volume Rendah (< 20 m3/ha/th)

o Persen hidup rendah o Gagal panen

Tegakan biasa

Program Pemuliaan

(75)

Pulp & Kertas

Produk Industri HTI Acacia Eucalyptus Species Terbaik: o Acacia: A. mangium o Eucalyptus: E. pellita o Hibrid: E. uro-grandis

Uji Spesies Cepat Tumbuh

0 10 20 30 40 A. m angi um A. c rass icar pa A. a uric ulifo rmis A. a ulac ocar pa A. l epto carp a, e tc E. u roph ylla , E. p ellit a E. c amal dule nsis E. te retic orni s E. g rand is x E. t eret icor nis E.gr andi s x E.u roph ylla S ta n d v o lu m e ( m 3 /h a )

Uji Species Tanaman Industri umur 2 Tahun di Kalimantan Selatan (BTR, Leksono & Sukanto 1998)

(76)

Uji Provenan

Spesies Cepat Tumbuh

Provenan Terbaik:

o Indonesia: Bupul-Muting o Papua Nugini: Oriomo o Queensland: Claudie River

0 20 40 60 80 100 120 140 Mak apa, PN G Kin i, PN G Wip im, P NG Gub am , PN G Ben sbac h, P NG Mal am , P NG Lake Mur ay, P NG Orio mo, PN G Dim isis i, P NG Kiri wo, PN G Pasc oe R iver , Q ld. Oliv e R iver , Q ld. Cla udie Riv er, Qld . Mut ing, Ind . S ta n d v o lu m e ( m 3 /h a )

Uji Provenan A. mangium di Riau (BKUGM, Leksono dan Rosiawan, 1996)

Metode Seleksi Berulang

KONERVERSI POPULASI DASAR POPULASI PEMULIAAN (Generasi I) POPULASI PERBANYAKAN (KBS, KBK, KP.) POPULASI PRODUKSI POPULASI PEMULIAAN (Generasi II) Dst. Seleksi Berulang INFUSI GENETIK

(77)

Asal Materi Genetik dan Lokasi Kebun Benih Semai (KBS)

KBS F-1 KBS F-2

I N D O N E S I A

AMP F-1, 2004 EPP F-1, 2004 EPP F-2, 2013 AAP F-2, 2015

(78)

C. Periode > 2010 Pemuliaan HHBK Kayu Putih Minyak KP Biodisel Gondorukem Nyamplung Pinus KEBUN KLON Analisa GCA Populasi Dasar PROVENAN/ RAS LAHAN UJI PROVENAN Populasi Pemuliaan

Strategi Pemuliaan Nyamplung Untuk Biodisel TEGAKAN BENIH PROVENAN Populasi Perbanyakan Seleksi TANAMAN Populasi Produksi TANAMAN

(79)

Potensi Nyamplung pada TBP

Umur 3 Tahun

Wonogiri (Jawa Tengah)

CCO: 50 %  64%

Potensi Getah Pinus pada KBS F-1

Peningkatan Produksi Getah : 34,05%

(80)

o Rendemen Minyak: 0,9% 2,05% o 1.8 - cineol content:40% 65%

 

Potensi Kayu Putih pada KBS F-1

III. PENINGKATAN GENETIK MELALUI

METODE SELEKSI BERULANG

Optimum age for selection in SSO of E. pellita in Indonesia (JFR, Leksono et al., 2006) 0 5 10 15 20 25 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Age (years) D b h ( c m ) = Riau (Sumatra) = South Kalimantan

(81)

Metode Seleksi Berulang KONERVERSI POPULASI DASAR POPULASI PEMULIAAN (Generasi I) POPULASI PERBANYAKAN (KBS, KBK, KP.) POPULASI PRODUKSI POPULASI PEMULIAAN (Generasi II) Dst. Seleksi Berulang INFUSI GENETIK o A. mangium F-1: 30-35 m3/ha/th o A. mangium F-2: 34-40 m3/ha/th

Peningkatan Genetik pada KBS

o E. pellita F-1: 25-27 m3/ha/th o E. pellita F-2: 30-32 m3/ha/th

(82)

1. Materi Genetik Sebagai Populasi Dasar

0 100 200 300 400 0 2 4 6 8 10 Age in years S ta n d v o lu m e ( m 3 ) Local selection Q LD population

Peningkatan Riap Volume 30% : 27  35 m3/ha/th

2. Rancangan Percobaan

Jumlah Treeplot Optimum:

• 6 untuk h2 rendah

• 8 untuk h2 sedang-tinggi

Jumlah Famili Optimum:

• 40 famili untuk h2 sedang-tinggi • 50 famili untuk h2 rendah

Changes in genetic gain under three levels of heritability (JFR, Leksono et al. 2009) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0 20 40 60 80 100 120

Number of families used

G e n e ti c g a in h2=0.1 h2=0.2 h2=0.3

(83)

3. Prioritas Sifat untuk Seleksi Didalam Plot Group A 0 0.2 0.4 0.6 Stemform Dbh Height Coefficient of weight Group B 0 0.2 0.4 0.6 Stemform Dbh Height Coefficient of weight Group C 0 0.2 0.4 0.6 Stemform Dbh Height Coefficient of weight

• Dbh: prioritas pertama pada dua tahapan seleksi • Tinggi : prioritas kedua pada seleksi pertama • Bentuk batang: prioritas kedua pada seleksi kedua

= Seleksi pertama = Seleksi kedua

Trend of within plot selection in SSO of E. pellita (JTFS, Leksono and Kurinobu, 2005)

= Efisiensi selsksi

= Komulatif gain per tahun

Seleksi dini menghasilkan gain/tahun lebih tinggi dibandingkan

seleksi pada akhir daur

0 0.5 1 1.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Selection age (years)

G a in a nd E ff . s e le c ti on South Kalimantan 0 0.5 1 1.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Selection age (years)

G a in a n d E ff .s e le c ti o n Riau (Sumatra)

Optimum age for selection in SSO of E. pellita in Indonesia (JFR, Leksono et al., 2006)

(84)

5. Interaksi Genotipe dan Lingkungan 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 South Kalimantan South Sumatra Riau C o rr e la te d r e s p o n s e Absolute gain 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 South Kalim antan South Sum atra Riau C o r r e la te d r e s p o n s e Absolute gain Height Dbh = Riau = South Kalimantan = South Sumatra

Hitam = Gain dengan seleksi langsung Warna = Gain dengan seleksi tdk langsung

- Rasio gain antara Sumatera Selatan dan Riau : 76%

- Rasio gain antara Kalimantan Selatan dan Lokasi di Sumatera : 40%

Breeding zones based on GEI in SSO of E. pellita (JFR, Leksono, 2009)

I N D O N E S I A

- 60 %

- 24 %

Transfer Benih dan Penurunan Gain

(85)

6. Peningkatan Genetik

Realized genetic gains observed in second generation SSO of E. pellita (JFR, Leksono et al. 2008)

0 5 10 15 20 25 30 Kalimantan-01 Kalimantan-02 Sumatra-01 Sumatra-02 S e e d O r c h a r d Genetic gain (%) 5 25 19 4 14-21 15-20 16-18 20-25 10-13 13-17 12-17 16-26 = Tinggi = Btk btg = Dbh

Pohon plus E. pellita di Riau

IV. UPAYA MENUJU KEMANDIRIAN

BENIH UNGGUL NASIONAL

(86)

Net Plantable Area (NPA) : 65 %

o Kawasan HTI : 15,4 Juta Ha o Kawasan HTR : 2,6 Juta Ha

Target Tahun 2030

Tantangan Yang Akan Dihadapi

Perubahan Iklim Kebutuhan Benih Unggul

(87)

Upaya Kemandirian Benih Unggul Perguruan Tinggi Lembaga Penelitian Pemerintah Daerah Industri BUMN Swasta Lembaga Terkait lainnya

Pola Kerjasama Strategis

1. Kerjasama Dua Pihak:

Dengan Pemda

Dengan HPHTI Dengan BUMN

(88)

2. Kerjasama Banyak Pihak:

Jaringan Kerja Pemuliaan Pohon Hutan (JKPPH)

3. Subsidi Pemerintah:

BPDAS-HL : Pemb. KBS/KBK 260 Ha BLI : Pembangunan

(89)

Forum Perbenihan Nasional

Forum Perbenihan Tanaman Hutan Nasional (FPTHN)

Koordinasi Integrasi Fasilitasi Perencanaan

V. KESIMPULAN

1. Seleksi berulang menggunakan KBS hasil konversi uji keturunan berhasil memproduksi benih unggul yang telah terbukti menghasilkan perolehan genetik yang tinggi.

2. Strategi pemuliaan dengan metode seleksi berulang yang diaplikasikan pada spesies tanaman hutan tropis, selain mempunyai mutu genetik tinggi, juga mudah, cepat dan relatif murah dalam pengadaan benih unggul untuk memenuhi kebutuhan pembangunan hutan tanaman di

Indonesia.

3. Kemandirian benih unggul untuk pembangunan hutan tanaman, terwujud dengan mengnyinergikan seluruh potensi dan fasilitas yang dimiliki pemerintah maupun swasta pada sektor kehutanan secara optimal untuk membangun sistem perbenihan tanaman hutan secara nasional.

(90)

4. Upaya yang dilakukan melalui Jejaring Kerja (net

working) harus disesuaikan dengan kondisi di

Indonesia sehingga kemandirian benih unggul cepat tercapai.

5. Keberhasilan program tersebut perlu dukungan penuh dari pemerintah untuk mewujudkan hutan tanaman dengan produktivitas tinggi, kompetitif, sehat dan lestari.

6. Pembuatan peta jalan (roadmap) akan memacu kemandirian benih unggul yang memuat arah dan tahapan program perbenihan tanaman hutan secara nasional.

VI. PENUTUP

o Paradigma pembangunan kehutanan yang telah menggeser peran hutan alam menuju budidaya tanaman, yang didukung oleh riset, teknologi dan kebijakan pelestarian sumber daya hutan, merupakan tantangan bagi kita agar mampu menyediakan benih unggul untuk berbagai keperluan

o Strategi pemuliaan yang tepat dan cepat adalah suatu keniscayaan. Percepatan program pengadaan benih unggul beserta mekanisme pemanfaatannya perlu diprioritaskan. Oleh karenanya, semua aset sumber benih unggul perlu segera diintegrasikan dalam mewujudkan kemandirian benih unggul untuk seluruh program hutan tanaman di Indonesia.

(91)

o Seleksi berulang sebagai teknik konvensional dalam pemuliaan tanaman hutan telah terbukti dapat mempercepat kemandirian benih unggul. Namun strategi pemuliaan untuk menjawab tantangan di masa datang perlu diakselerasi oleh para pakar pemuliaan tanaman hutan sebagai perpaduan teknik konvensional dan modern.

o Peran aktif seluruh stakeholder dan dukungan kebijakan yang tepat dari pemerintah bagi terlaksananya penelitian dan pengembangan akan memacu kemandirian benih unggul tanaman hutan.

o Dengan program ini, partisipasi masyarakat dalam industri kehutanan pada babak baru akan menjadi semakin luas, dan program pro-job, pro-poor, pro-green dapat ditumbuh-kembangkan di Indonesia.

UCAPAN TERIMA KASIH

DISAMPAIKAN KEPADA:

(92)

• Presiden Republik Indonesia

Ir. H. Joko Widodo

• Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan

(93)

• Kepala LIPI dan Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset

Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain

• Sekretaris Majelis

Pengukuhan Profesor Riset

Prof. Dr. Enny Sudarmonowati

• Anggota Majelis Pengukuhan Profesor Riset (Tim Penilai Naskah Orasi )

Prof. Dr. Enny Sudarmonowati Prof. Dr. Ir. Nina Mindawati, M.Si. Prof. Dr. Endang Sukara

(94)

• Kapusbindiklat Peneliti - LIPI

Prof. Dr. Ir. Dwi Eny Djoko Setyono, M. Sc.

• Tim Penilai Peneliti Pusat – LIPI

• Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Dr. Henry Bastaman, M.E.S

• Sekretaris BLI

Ir. Tri Joko Mulyono, M.M.

• Kepala Balai Besar Litbang Biotek. & Pemuliaan Tan. Hutan Ir. Tandja Tjahjana, M.Si.

(95)

Peneliti, Teknisi, Rekan Sejawat

di B2P2BPTH Yogyakata & Badan Litbang dan Inovasi

Terima Kasih dan Penghargaan Kepada : Bapak-Ibu Guru dan Dosen

GURU SD NEGERI TELADAN PANJANG WETAN - I PEKALONGAN GURU SMP NEGERI - I PERINTIS PEKALONGAN GURU SMA NEGERI PEKALONGAN

(96)

Terima Kasih dan Penghargaan Kepada

Pimpinan Instansi

Ir. Wasito Hadi (alm.) : Kepala Balai PPB Sumatera Selatan

Dr. Ir. Apul Sianturi (alm.) : Kepala Balai Tek. Reb. Palembang

Prof. Dr. Ir. Hendi Suhaendi : Kepala Balai P3BTH Jogja

Dr. Anto Rimbawanto : Kepala Balai P3BTH Jogja

Prof.Dr.Ir. Moh. Naiem, M.Agr.Sc. : Kepala Pusat P2BPTH Jogja

Dr. Nur Masripatin, M.For.Sc. : Kepala Pusat P2BPTH-P2HT Jogja

(97)

Dr. Ir. Ruffie, M.Sc. : Kepala Balai Besar PBPTH Jogja

Dr. Ir. Amir Wardhana, M.For.Sc. : Kepala Balai Besar PBPTH Jogja

Dr. Ir. Mahfudz, M.P. : Kepala Balai Besar P2BPTH Jogja

Terima Kasih & Penghargaan Tinggi Kepada :

Prof.Dr.Ir. Oemi Hani’in Soeseno

Prof. Dr. Yuji Ide

Dr. S. Kurinobu

(98)

ORANG TUA

Salimun Sastro Sutirto (alm.) Siti Barkah (almh.)

(99)

BAPAK DAN IBU MERTUA

Bapak H. Aditomo (alm.) Ibu Hj. Maryati

KAKAK DAN ADIK IPAR

(100)

Istri : Masti’ah Adi, S.Pd.

Anak : Alphytodia Ananta Pratama (Vyto)

Avicenia Dewanti Rintakasari (Vivi ) Canavalia Astriana Shavira (Vira )

Billahittaufiq wal Hidayah

Wassalamu’alaikum

(101)

Penyerahan Piagam dan Widyamala

Pengukuhan Profesor Riset

Ketua Majelis Pengukuhan Prof Riset

Menutup Sidang

Ketua Majelis Pengukuhan

Profesor Riset

(102)

Menyanyikan

Mars SERUAN RIMBA

DAN MARS PENELITI

(103)

MARS SERU RIMBA

Pencipta : R. Noto Soekatjo J. Bahram Hai perwira, rimba raya

Mari kita bernyanyi

Memuji hutan rimba dengan lagu yang gembira Dan nyanyian yang murni

Meski sepi hidup kita Jauh ditengah rimba

Tapi kita gembira sebabnya kita bekerja untuk nusa dan bangsa Rimba raya rimba raya

Indah permai dan mulia (2x) Maha taman tempat kita bekerja

Rimba raya maha indah Cantik, molek, perkasa

Penghibur hati susah penyokong nusa dan bangsa Rimba raya selalu

Disitulah kita bekerja disinar matahari

Gunung lembah berduri haruslah kita lalui dengan hati yang murni Rimba raya rimba raya

Indah permai dan mulia (2x) Maha taman tempat kita bekerja

Pagi petang, siang malam Rimba kita berseru

Bersatulah bersatu, tinggi rendah jadi satu Bertolonglah selalu

Jauhkanlah sikap kamu yang mementingkan diri Ingatlah nusa bangsa minta supaya dibela oleh kamu semua

Bekerja dan berkarya nyata Didalam ilmu juga budaya Lewat penelitian kita Menjawab tantangan dunia Setia mengabdi pada Negara sebagai insan cendekia

Setia berbakti membangun negeri etika peneliti

Ciptakan karyamu Majukan negerimu

Bangunlah bangsamu agar sejahtera Karya besar kita untuk masa depan Nusa dan Bangsa

Ciptakan karyamu Majukan negerimu

Bangunlah bangsamu agar sejahtera Karya besar kita untuk masa depan Nusa dan Bangsa

Indonesia Jaya………!!! Diulang 2X

MARS PENELITI

Pencipta : Adjie Soetama

(104)

Pembacaan Doa

Sesuai Dengan Agama dan Keyakinan

(105)

L/O/G/O

Terima Kasih Atas Kehadirannya

Semoga Selamat Sampai di Tujuan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil: penelitian ini dapat membuktikan bahwa kondisi lingkungan di dalam dan luar rumah seperti kondisi lantai, dinding, plafond, keberadaan kandang ternak

Setiap peserta didik harus terlibat secara penuh baik fisik maupun psikis dalam kegiatan pembelajaran baik pembelajaran yang dilakukan dikelas maupun pembelajaran yang

(4) Dalam hal Perusahaan Perasuransian tidak dapat mengatasi penyebab dari sanksi pembatasan kegiatan usaha dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), atau

Harahap, Sofyan Syahri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Cetakan Keempat, PT.Rajagrafindo Perkasa, Jakarta, 2004.. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan,

Rantai alfa yang berlebihan, yang tidak dapat berikatan dengan rantia globin lainnya, akan  berpresipitasi pada prekrusor sel darah merah dalam sumsum tulang dan

Untuk menyempurnakan UUD 1945 perlu dilakukan perubahan komprehensif yang bukan hanya mendesain penguatan DPD dalam dua kamar (bikameral system) yang efektif, tetapi yang

bahwa berdasarkan Pasal 141 huruf c Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,

Oleh karena itu ketika memperkenalkan filsafat Yunani ke dunia Islam, para filosof Muslim selalu memperhatikan kecocokannya dengan pandangan fundamental Islam tersebut,