• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK PUBLIKASI ILMIAH MELALUI JURNAL Syamsul Alam Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK PUBLIKASI ILMIAH MELALUI JURNAL Syamsul Alam Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK PUBLIKASI ILMIAH MELALUI JURNAL

Syamsul Alam

Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

Abstrak: Tulisan ilmiah ini memaparkan anatomi artikel ilmiah yang dibedakan berdasarkan jenis isinya, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel konseptual. Paparan substansi setiap jenis artikel didasarkan atas urutan bagian anatominya, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Setelah itu, dipaparkan secara lebih rinci komponen yang terdapat dalam setiap bagian. Dari seluruh bagian, maka bagian inti diuraikan dengan porsi yang lebih banyak karena merupakan esensi dari setiap artikel ilmiah. Penulisan artikel ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan ilmiah berupa penelitian dan atau kajian referensi sebagai alat untuk menyebarluaskan hasil karya ilmiah kepada sasaran yang lebih banyak dan luas.

Kata-kunci: artikel hasil penelitian, artikel konseptual, publikasi ilmiah, jurnal

PENDAHULUAN

Selama ini banyak hasil penelitian yang menjadi dokumen yang terkumpul di kantor atau dipajang di perpustakaan. Hasil penelitian tersebut hanya dibaca oleh kalangan tertentu. Agar hasil penelitian itu dibaca oleh banyak orang, perlu ditulis kembali dalam bentuk artikel ilmiah untuk dipublikasikan melalui jurnal ilmiah.

Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Penulisan artikel ini mengikuti sistematika suatu sajian tulisan, serta ketentuan dan etika penulisan yang mengikuti pola penulisan tulisan ilmiah. Untuk memperkuat argumen dalam artikel, biasanya digunakan dasar teoretis, ketentuan atau kebijakan, fakta atau logika umum. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengembangkan argumen ilmiahnya serta pertautan antarargumen dengan penjelas untuk membahas masalah serta solusi yang disodorkan dalam memecahkan masalah.

Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian. Kedua jenis artikel ini perlu dicermati agar dapat membuatnya. Itulah sebabnya, sangat dianjurkan menuliskan kembali laporan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk artikel untuk diterbitkan pada jurnal. Selain itu, juga diharapkan dapat membuat artikel

(2)

konseptual. Jika hal tersebut dapat dilakukan, karya publikasi ilmiah tidak akan mengalami kendala.

Setiap jurnal memiliki sistematika penulisan sesuai gaya selingkung yang ditetapkan. Secara garis besar, artikel dalam sebuah jurnal ini perlu ditulis dengan sistematika yang berbeda agar para pembaca jurnal dapat segera mengenali jenis artikel yang dibacanya secara cepat dari sistematikanya. Kedua jenis artikel ilmiah tersebut, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel konseptual dibahas dalam tulisan ini.

Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka. Dapat pula dikatakan bahwa artikel adalah karya tulis yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang bersifat aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi (informasi), memengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), menghibur khalayak pembaca.

Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian. Setiap mahasiswa penulis skripsi dan tesis sangat dianjurkan menuliskan kembali karyanya dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal.

Setiap penerbit jurnal memiliki sistematika penulisan yang sesuai gaya selingkung jurnal yang ditetapkan. Secara garis besar, artikel dalam sebuah jurnal ini perlu ditulis dengan sistematika yang berbeda agar para pembaca jurnal dapat segera mengenali jenis artikel yang dibacanya secara cepat dari sistematikanya.

PEMBAHASAN

Artikel ilmiah yang ditulis untuk dimuat pada jurnal, ada dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian atau yang biasa disebut artikel konseptual. Kedua macam artikel tersebut dipaparkan satu demi satu.

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian

Artikel hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil suatu kegiatan penelitian. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian diterbitkan dalam jurnal ilmiah biasanya berisi hal-hal yang penting saja, karena setiap kali penerbitan sebuah jurnal hanya bisa memuat beberapa artikel, sehingga ruang yang

(3)

tersedia untuk sebuah artikel sangat terbatas. Namun, jurnal ilmiah yang diterbitkan akan dibaca oleh banyak orang, antara lain akademisi, para profesional, dan mahasiswa. Bahkan, jurnal yang terakreditasi atau bertaraf internasional dan disebarluaskan melalui website internet, dapat dibaca dan diakses di seluruh dunia. Dengan demikian, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas kepada pembacanya.

Penulisan artikel hasil penelitian dalam suatu jurnal dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, artikel hasil penelitian ditulis setelah penulisan laporan teknis penelitian diselesaikan. Cara penulisan ini yang sementara dilakukan oleh sebagian besar penulis artikel. Kedua, artikel hasil penelitian ditulis setelah segala aktivitas penelitian diselesaikan, tetapi penulisan laporan teknisnya belum terselesaikan (masih dalam proses). Ketiga, artikel hasil penelitian ditulis setelah kegiatan penelitian diselesaikan dan memang tidak akan dilakukan penulisan laporan teknisnya. Jenis artikel ini masih jarang ditulis oleh penulis artikel. Padahal dalam mengantisipasi proses percepatan diseminasi temuan kepada masyarakat sasaran yang relevan menjadi sangat penting. Begitu juga jika dikaitkan dengan upaya perlindungan hak cipta.

Dalam penulisan artikel hasil penelitian, beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain (1) esensi dari substansi isi yang lebih diprioritaskan (pendahuluan, metode, dan hasil penelitian), (2) tata tampilan artikel, baik yang terkait dengan gaya selingkung maupun norma universal yang ditetapkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan, (3) proporsi antarbagian artikel dan halaman maksimal yang diperbolehkan, dan (4) rambu anatomi artikel yang ditetapkan oleh dewan penyunting. Ketiga hal di atas saling mengait (butir 1-3 akan terintegrasi dalam butir 4). Bentuk integrasi tersebut difasilitasi oleh tata tulis tertentu, yang perwujudannya dalam bentuk artikel hasil penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal yaitu, judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan dan saran, dan daftar rujukan.

Bagian Awal

Bagian awal suatu artikel hasil penelitian mencakup tiga hal, yaitu (1) judul, (2) nama dan identitas penulis, dan (3) abstrak dan kata kunci. Ketiga hal ini harus ditulis secara cermat agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti ide penulis.

(4)

Judul artikel merupakan bagian artikel yang pertama kali dibaca orang. Untuk itu, judul diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai isi artikel. Judul artikel diharapkan tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Jika tampilan judul artikel terlalu panjang, maka dapat dipisahkan dengan anak judul agar dapat dipahami secara cepat. Selain itu, penulisan judul artikel dipersyaratkan tidak mengandung singkatan atau akronim yang belum banyak dikenal pembacanya, mencerminkan variabel yang dibahas, dan memiliki daya tarik bagi pembaca.

Pada artikel hasil penelitian, variabel penelitian dan hubungan antar-variabel serta informasi lain yang dianggap penting, hendaknya terlihat dalam judul artikel. Walaupun demikian, judul artikel tidak terlalu panjang. Sebaiknya judul artikel umumnya terdiri atas 5 s.d. 20 kata.

Contoh judul artikel hasil penelitian:

Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pembelajaran Kooperatif Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang (oleh Nursyamsu, Guru SMP Negeri 1 Enrekang, dimuat dalam Jurnal Ilmu Kependidikan Volume 6, Nomor 2, September 2009, hlm.127 -142).

Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional yang lain. Nama lembaga tempat penulis bekerja ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis lebih dari dua orang, ada dua cara (1) tetap mencantumkan semua nama penulis, (2) mencantumkan nama penulis utama saja disertai tambahan dkk (dan kawan-kawan) atau nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki atau di tempat lain jika tempat catatan kaki tidak mencukupi.

Nama dan identitas penulis ditulis di bawah judul dan di bawah tulisan sebagai catatan kaki (footer). Untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa penulis, nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional. Jika dikehendaki gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Identitas singkat tentang tentang penulis, misalnya profesi dan nama lembaga tempat penulis bekerja serta alamat korespondensi dapat ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis utama yang dicantumkan disertai tambahan dkk. (dan kawan-kawan). Nama penulis lain beserta identitasnya ditulis dalam catatan kaki atau di dalam catatan akhir jika tempat catatan kaki tidak mencukupi.

(5)

Untuk jurnal yang diterbitkan oleh LPMP Provinsi Sulawesi Selatan, identitas penulis ditulis di bawah judul artikelnya (pada bagian atas).

Contoh tampilan nama dan identitas penulis. Nursyamsu

SMP Negeri 1 Enrekang, Jalan Jenderal Sudirman Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Telp. 0420-21560

Pada dasarnya, abstrak artikel berisi seperangkat pernyataan yang ditulis secara ringkas dan padat tentang isi artikel yang dianggap paling penting. Tata cara penulisan abstrak dan kata kunci dalam sebuah jurnal merupakan bagian penting yang diatur dalam gaya selingkung jurnal ilmiah. Penulis artikel harus memerhatikan tata cara penulisan abstrak dan kata kunci yang berlaku untuk sebuah jurnal karena masing-masing jurnal mungkin mengikuti tata cara yang berbeda-beda. Dengan membaca abstrak, pembaca diharapkan segera memperolah gambaran umum masalah yang dibahas di dalam artikel.

Abstrak dalam artikel hasil penelitian berisi uraian singkat mengenai esensi penelitian, yaitu masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan utama diberikan kepada hasil penelitian. Teknik penulisanya memperhatikan esensi penelitian, dengan panjang tulisan 50-75 kata, yang ditulis dalam spasi tunggal dalam satu paragraf. Untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti, pada bagian akhir dari abstrak disertai kata kunci (3-5 kata atau kelompok kata). Pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, umumnya abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan agar dapat dibaca oleh masyarakat internasional.

Abstrak dan kata kunci harus selalu ada dalam setiap artikel yang ditulis untuk dimuat dalam jurnal. Bagian kata kunci memuat kata yang mengandung konsep pokok yang dibahas dalam artikel itu. Pemilihan kata dianggap kunci informasi ilmiah. Dengan kata kunci itu, suatu artikel dapat ditentukan dengan mudah jika jurnal yang memuatnya telah melakukan komputerisasi dalam sistem informasi ilmiah. Kata kunci hendaknya disertai 3-5 kata kunci. Kata kunci berisikan istilah mewakili ide atau konsep dasar yang terkait dalam artikel. Jika dapat diperoleh, kata kunci hendaknya bidang ilmu terkait. Contoh tampilan abstrak jurnal ilmiah hasil penelitian:

Abstrak: This research ainred to improve the students' ability in writing description article through cooperative learning of the students of class VII of SMP Negeri 1 Enrekang. This Class Action Research used

(6)

qualitative-descriptive data. The collecting data technique used observation and writing test of description article. The result's research showed that there were think creativity, expressing idea and presenting words in wriring description article. Successfulness appeared in achieving score of groups learning process.

Kata kunci: menulis, karangan deskripsi, pembelajaran kooperatif, siswa kelas VII

Bagian Inti

lsi bagian inti sangat bervariasi, lazimnya berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang ditulisnya. Banyak subbagian juga tidak ditentukan, tergantung pada kecukupan kebutuhan penulis dalam menyampaikan pikiran. Dalam bagian ini yang terpenting ditampilkan adalah kupasan argumentatif, analitik, dan kritis dengan sistematika yang runtut dan logis, sejauh mungkin juga berisi komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Walaupun demikian, perlu dijaga agar tampilan bagian ini tidak terlalu panjang dan menjadi bersifat enumeratif seperti diklat. Penggunan subbagian dan sub-subbagian yang terlalu banyak juga akan menyebabkan artikel tampil seperti diklat.

Bagian inti dari artikel hasil penelitian mencakup: (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi, yang terdiri atas tiga subbagian, yaitu metode, hasil, dan pembahasan, dan (3) bagian penutup yang berupa simpulan dan saran. Ketiga bagian inti ini umumnya ditulis dengan mengikuti urutan subbagian: pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan dan saran. Masing-masing subbagian diuraikan sebagai berikut.

Bagian pendahuluan terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan, rencana penulis dalam kaitan dengan upaya pemecahan masalah, tujuan penelitian, dan rangkuman kajian teoretik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kadang-kadang juga memuat harapan akan hasil dan manfaat penelitian. Pada jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Sulawesi Selatan, tidak dituliskan kata “pendahuluan,” hanya tersirat.

Penyajian bagian pendahuluan dilakukan dengan memperhatikan tata cara penulisan berikut: (1) pendahuluan tidak harus diberi subjudul pendahuluan, (2) landasan teori/kajian teoretik diintegrasikan dalam pendahuluan, (3) pemisahan antara subbagian satu dengan subbagian lain dilakukan dengan pergantian paragraf, (4) disajikan dalam bentuk naratif, dan (5) diakhiri dengan tujuan/masalah penelitian.

(7)

Dalam penulisan pendahuluan, hal lain yang penting diperhatikan adalah proporsi panjang pendeknya tulisan dengan keseluruhan jumlah artikel, dan adanya integrasi antara pendahuluan dan kajian pustaka (yang dalam laporan teknis penelitian dipaparkan secara terpisah). Tuntutan terakhir ini menganjurkan adanya penulisan ulang oleh penulis yang berupaya mensinergikan antara pendahuluan dan kajian pustaka dalam laporan teknis hasil penelitian.

Bagian ini menguraikan hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) permasalahan yang akan dibahas, misalnya menonjolkan hal yang kontroversial atau belum tuntas dalam pembahasan permasalahan terdahulu. Bagian pendahuluan ini hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal pokok yang akan dibahas dan tujuan pembahasan.

Bagian metode penelitian menampilkan secara ringkas strategi pemecahan masalah melalui penelitian yang dilakukan. Isi utama bagian ini terdiri atas: (1) rancangan atau desain penelitian, (2) sasaran atau target penelitian (populasi dan sampel), (3) teknik pengembangan instrumen dan pengumpulan data, dan (4) teknik analisis data. Sub-subbagian di atas umumnya dikemas dalam format esei dan sedikit mungkin menggunakan format enumeratif.

Contoh bagian metode:

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Enrekang selama 3 (tiga) bulan yaitu September sampai dengan November 2007. Fokus penelitian ini "peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui pembelajaran kooperatif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang."

Penelitian tindakan kelas (classroom action research) ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai proses belajar siswa kelas VII melalui pembelajaran kooperatif. Alur penelitian ini dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (1) observasi/pengamatan, dan (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Prosedur penelitian ini berdasarkan model Kemmis dan Taggart.

Bagian hasil penelitian memuat hasil penelitian, tepatnya hasil analisis data. Hasil yang disajikan adalah hasil bersih. Proses untuk mendapatkan hasil tidak

(8)

disajikan pada bagian ini, misalnya proses pengujian hipotesis dan penggunaan statistik. Penyampaian hasil penelitian dapat dibantu dengan menggunakan tabel dan grafik (atau bentuk/format komunikasi yang lain). Grafik dan tabel harus dibahas dalam tubuh artikel tetapi tidak dengan cara pembahasan yang rinci satu demi satu. Penyajian hasil yang cukup panjang dapat dibagi dalam beberapa subbagian.

Contoh bagian hasil penelitian:

Temuan penelitian pada siklus I, yaitu (1) guru memotivasi siswa belajar sesuai indikator pembelajaran, (2) guru bertanya kepada siswa tentang pengertian karangan deskripsi, (3) guru mengarahkan siswa menulis karangan deskripsi, (4) siswa belum termotivasi dan kreatif, dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi, (5) siswa masih mengalami kesulitan menuangkan kata-kata dalam karangan deskripsi, 6) sikap acuh, masa bodoh, kurang bersemangat, dan suasana kelas yang kurang mendukung menulis karangan deskripsi, (7) guru kurang berperan aktif membimbing siswa menulis karangan deskripsi, (8) pemahaman siswa tentang perlunya kerja kelompok belum maksimal, (9) penilaian guru terhadap hasil karangan seperti pemberian hadiah kurang direspons.

Tabel 3. Skor dan Nilai Menulis Karangan Deskripsi Secara Berkelompok Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang pada Siklus I.

No Kelompok Skor/Bobot Nilai Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 I II III IV V VI VII VIII 85/100X100 64/100x100 80/100x100 63/100X100 64/100X100 63/100X100 75/100X100 88/100X100 85% 64% 80% 63% 64% 63% 75% 88%

Dari hasil analisis berdasarkan interval nilai, terdapat empat kelompok memperoleh nilai di bawah 65% dan empat kelompok memperoleh nilai di atas 65%. Hal ini menunjukkan bahwa empat kelompok belum berhasil menggunakan

(9)

pembelajaran kooperatif menulis karangan deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang pada siklus I (diperbaiki pada siklus II).

Bagian pembahasan merupakan bagian terpenting dari artikel hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis melakukan empat hal utama, yaitu (1) menginterpretasikan temuan, (2) mengkonfirmasikan temuan dengan temuan atau teori yang sudah ada, (3) memberikan penjelasan kesesuaian atau ketidaksesuaian temuan dengan temuan/teori yang ada, dan (4) mendudukkan temuan ke dalam temuan atau teori yang sudah ada. Dalam mendudukkan temuan ini bisa berupa mendukung, memodifikasi, menolak teori yang ada, dan atau mengajukan teori yang bersifat baru sama sekali.

Contoh bagian pembahasan:

Hasil yang diperoleh yaitu timbulnya motivasi, kerja sama, peningkatan

kebaikan budi, kepekaan, tanggung jawab, toleransi, senang, dan kreatif dalam mengembangkan gagasan. Merasakan kebermaknaan belajar, dengan indikator yang ditetapkan oleh peneliti.

Pada tahap awal siswa mampu membangkitkan minat dan kreativitas menulis karangan deskripsi. Tahap ini merupakan proses pembelajaran siswa agar merasa senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Tahap ini pula dapat mengaktifkan dan mengkreatifkan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

Siswa secara individu maupun kelompok menulis karangan deskripsi cukup maksimal. Keberhasilan siklus II merupakan hasil refleksi pada siklus I dengan berbagai menyempurnakan pembelajaran. Upaya peningkatan kemampun menulis karangan deskripsi pada Sekolah Menengah Pertama terlihat dari hasil karyanya yang sesuai dengan kategori, yaitu: (1) kesesuaian isi dengan tema, (2) jumlah kata, (3) pemilihan kata, (4) organisasi karangan, (5) penggunaan EYD.

Penutup biasanya diisi dengan simpulan atau penegasan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Simpulan berisi ringkasan dari uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dari kedua hal ini dikembangkan pokok-pokok pikiran (baru) yang merupakan esensi dari temuan penelitian. Penulisan simpulan mengacu pada butir rumusan masalah yang dijawab dalam penelitian.

Banyak penulis yang berusaha menampilkan segala yang telah dibahas di bagian terdahulu, secara ringkas. Sebagian penulis menyertakan saran atau pendirian alternatif. Jika memang dianggap tepat bagian terakhir ini dapat disajikan dalam subbagian

(10)

tersendiri. Contoh bagian ini dapat dilihat pada berbagai artikel atau jurnal. Walaupun mungkin terdapat beberapa perbedaan gaya penyampaian, misi bagian akhir ini pada dasarnya sama; mengakhiri suatu diskusi dengan suatu pendirian atau menyodorkan beberapa alternatif penyelesaian.

Saran berupa rekomendasi yang dikembangkan berdasarkan temuan penelitian. Saran dapat dibuat dengan mengacu kepada tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan penelitian lanjutan. Rumusan saran atau rekomendasi dianjurkan agar dibuat berdasarkan manfaat penelitian.

Bagian Akhir

Bagian akhir dari setiap artikel, baik artikel hasil penelitian maupun konseptual adalah daftar rujukan. Daftar rujukan ditulis dengan memperhatikan ketentuan: (1) hanya memuat daftar bahan yang dirujuk dalam teks, (2) semua rujukan dalam tubuh artikel harus ditulis di dalam daftar rujukan, (3) tata tulis daftar rujukan mengikuti gaya selingkung jurnal yang bersangkutan, (4) daftar rujukan disajikan pada halaman terakhir artikel, dan bukan pada halaman baru, dan (5) daftar rujukan dapat memfasilitasi pembaca mencari sumber yang dirujuk oleh penulis.

Artikel Konseptual

Artikel konseptual atau biasa juga disebut artikel nonpenelitian merupakan hasil pemikiran atau hasil kajian pustaka. Artikel konseptual tersebut biasanya terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu: (1) judul, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5) bagian inti atau pembahasan, (6) penutup, dan (7) daftar rujukan. Dalam artikel konseptual tersebut tidak ada bagian yang diberi subjudul "metode" dan "hasil”.

Bagian Awal

Bagian awal suatu artikel konseptual, seperti halnya dengan artikel hasil penelitian yang mencakup tiga hal, yaitu (1) judul, (2) nama dan identitas penulis, dan (3) abstrak dan kata kunci. Ketiga hal tersebut dijelaskan satu demi satu.

Judul artikel konseptual harus mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas. Pilihan kata dalam judul harus tepat, mengandung unsur utama masalah dan jenisnya. Judul artikel konseptual sama dengan artikel hasil penelitian, yaitu tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek (5 s.d. 20 kata). Judul dapat ditulis dalam bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Judul artikel konseptual harus dapat

(11)

menumbuhkan minat pembaca untuk membaca isi artikel. Hal ini penting karena artikel konseptual pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi, argumentasi, analisis, dan sintesis pendapat para ahli atau pemerhati bidang tertentu. Untuk itulah, judul artikel konseptual harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca. Contoh judul artikel konseptual:

Professional Development through Teaching Portfolio (oleh Sri Widayati, Universitas Negeri Malang, dimuat dalam Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 15, Nomor 2, Juni 2008, hlm.128 -134).

Teknik penulisan nama dan identitas penulis yang diuraikan pada artikel jenis hasil penelitian diberlakukan pula pada penulisan artikel konseptual, yaitu meliputi (1) nama, profesi, asal lembaganya, dan alamat korespondensi, (2) tanpa gelar akademik, (3) pencantuman nama beserta identitas penulis pada catatan kaki di halaman pertama, dan (4) apabila penulis lebih dari dua orang, maka yang ditulis di bawah judul hanya penulis utama diikuti dengan dkk. di belakangnya, dan (5) nama penulis yang lain ditempatkan pada catatan kaki atau catatan akhir.

Artikel konseptual berisikan hal yang esensi dari isi artikel, dan bukan berupa kata pengantar atau komentar penulis. Dengan abstrak, diharapkan pembaca dapat mengetahui secara singkat tentang garis besar isi keseluruhan artikel. Dalam abstrak, tabel, gambar, perujukan, kutipan, atau singkatan harus dapat dikenali. Teknik penulisanya sama dengan artikel hasil penelitian, yaitu panjang tulisan 50-75 kata, yang ditulis dalam spasi tunggal dalam satu paragraf. Pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, umumnya abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan agar dapat dibaca oleh masyarakat internasional.

Kata kunci diberikan pada akhir abstrak untuk menggambarkan istilah yang mewakili ide atau konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan yang dibahas. Kata kunci berfungsi untuk memayar isi artikel dengan komputer atau sistem pencarian isi artikel dengan cepat. Untuk itu, maka penyajian kata kunci dalam artikel perlu memperhatikan (1) istilah/kata yang digunakan memang mewakili gagasan dalam ranah yang dibahas, (2) terdiri atas 3 s.d.5 kata atau kelompok kata yang dapat diambil dari judul, abstrak, tubuh artikel, dan buku referensi bidang ilmu terkait.

Contoh abstrak dan kata kunci artikel konseptual:

Abstract: instructional management is one strategy in variable of instructional. Instructional strategy comprises three components:

(12)

management, delivery and organizing strategies, student’s progress reports, and motivation management and student’s learning control. The paradigm in instructional management described above is compatible with the contructivist approach to learning, in that aspects of the instructional management are also found in the principles for contructivist learning in the learning environment management can be ofered as prescriptive measures in instructional management.

Kata kunci: instructional management, contructivist theory, prescriptive measures.

Pendahuluan berfungsi untuk mengantarkan pembaca secara langsung ke inti pokok yang dibahas dalam artikel. Penulisan pendahuluan seyogyanya mengacu pada: (1) hal yang dapat menarik pembaca, misalnya adanya kesenjangan atas suatu fenomena yang dijadikan pokok bahasan, (2) memberikan acuan (konteks) masalah yang dibahas, (3) menampilkan hal yang belum jelas/belum tuntas dibahas sebelumnya, (4) menjelaskan kaitan antara hubungan fenomena yang dibahas, dan (5) diakhiri dengan rumusan masalah atau tujuan penulisan.

Bagian Inti

Bagian inti artikel memaparkan pembahasan atas suatu pokok masalah yang dibahas. Isi bagian ini sangat beragam dan tergantung pada pokok gagasan yang dibahas. Bagian inti ini merupakan jabaran pengembangan gagasan tingkat artikel (komponen pembentuk gagasan yang bersifat umum) ke pengembangan gagasan tingkat bagian artikel yang dituangkan ke dalam subbab artikel. Dari pengembangan gagasan ini dijabarkan lagi ke gagasan tingkat paragraf.

Prinsip pengembangan isi artikel ini dipilah menjadi dua, yaitu pengklasifikasian dan pembagian. Prinsip pengklasifikasian adalah mengungkap serangkaian gagasan, memisah, dan mengkategorikan sesuai dengan karakteristiknya. Prinsip pembagian adalah melakukan pembagian gagasan yang kompleks ke dalam komponen-komponen. Penerapan prinsip pengembangan gagasan ini tidak boleh melanggar kaidah kelengkapan, konsistensi, dan keruntutan.

Isi bagian inti dalam artikel konseptual diharapkan lebih merepresentasikan: (1) kupasan gagasan, analisis, argumentatif, komparasi, dan pendirian dan atau sikap penulis atas masalah yang dibahas; (2) kupasan gagasan disajikan secara analisis kritik dengan urutan yang logis; (3) menghindari sikap instruktif; dan (4) kupasan tidak terlalu panjang dan tidak enumeratif seperti diktat.

(13)

Bagian Penutup dan Daftar Rujukan

Penutup artikel konseptual dapat berupa ringkasan gagasan analisis kritis atau

simpulan. Penutup berupa ringkasan gagasan analisis kritis, apabila uraian dalam artikel belum sampai atau belum cukup untuk menarik simpulan atas pembahasan masalah yang dikemukakan. Hal ini dimungkinkan tahap simpulan akan dicapai setelah dua atau tiga sajian artikel berikutnya. Penutup berupa simpulan, apabila pembahasan atas suatu masalah yang dikaji dipandang telah cukup untuk menarik simpulan. Pada simpulan ini ditegaskan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Contoh penutup atau simpulan artikel konseptual:

Konsep pemikiran tentang Demokrasi Ekonomi pada prinsipnya adalah khas Indonesia. Menurut M. Hatta, konsep Demokrasi Ekonomi berlandaskan pada tiga hal, yaitu: (a) etika sosial yang tersimpul dalam nilai-nilai Pancasila; (b) rasionalitas ekonomi yang diwujudkan dalam perencanaan ekonomi oleh negara; dan (c) organisasi ekonomi yang mendasarkan azas bersama/koperasi.

Daftar rujukan merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu tulisan artikel, baik pada penulisan artikel konseptual maupun artikel penelitian. Oleh karena itu, keberadaannya menjadi penting dan ikut menentukan kualitas artikel yang ditulis seseorang. Secara umum penulisan daftar rujukan yang telah diuraikan pada artikel hasil penelitian dapat diberlakukan pada penulisan daftar rujukan pada penulisan artikel konseptual. Contoh daftar rujukan yang tertulis di bawah sebagai daftar rujukan yang digunakan dalam tulisan ini.

Menerbitkan Artikel pada Jurnal

Sebuah artikel yang dapat diterbitkan pada suatu jurnal ilmiah harus sesuai dengan gaya selingkung jurnal ilmiah tersebut. Oleh karena itu, sebelum menulis artikel untuk tujuan dipublikasikan pada jurnal, terlebih dahulu harus memperhatikan gaya selingkung jurnal ilmiah yang akan memuatnya. Untuk mengetahuinya dapat dibaca pada bagian halaman terakhir suatu jurnal. Itulah sebabnya, seseorang yang ingin artikelnya dimuat biasanya diwajibkan menjadi pelanggan jurnal.

(14)

Gaya Selingkung Jurnal Ilmu Kependidikan LPMP Sulawesi Selatan

Persyaratan sebuah naskah untuk dimuat pada Jurnal Ilmu Kependidikan LPMP Provinsi Sulawesi Selatan dipaparkan berikut ini.

1. Artikel diangkat dari hasil penelitian atau non penelitian (ada temuan) di bidang kependidikan.

2. Artikel ditulis dengan Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris, naskah belum pernah diterbitkan media lain, diketik 2 spasi dengan huruf Times New Roman,ukuran font 11 pada kertas kuarto, jumlah 10-20 halaman dilengkapi abstrak sebanyak 75-100 kata dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia disertai kata-kata kunci. Nama penulis dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul pada halaman pertama naskah yang disertai dengan.nama instansi, alamat instansi, nomor telepon, serta alamat e-mail penulis. Naskah dikirim dalam bentuk print out sebanyak 2 eksamplar dan disertai dengan disket/CD-nya.

3. Artikel hasil penelitian ditulis bahasa Indonesia atau Inggris dengan format esai (naratif) dengan memuat Judul (mencerminkan masalah yang diteliti, mengikuti kaidah kebahasaan dan tidak terlalu panjang/pendek); narna penulis (tanpa gelar akademik); abstrak (menggambarkan masalah, tujuan, metode dan hasil penelitian maksimum 100 kata); kata kunci dan isi isi artikel mempunyai struktur, sistematika serta presentase jumlah halaman sebagai berikut (sistematika/struktur ini hanya sebagai pedoman umum. Penulis dapat mengembangkannya sendiri asal sepadan dengan pedoman ini)

a. pendahuluan (tanpa judul) meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ringkasan kajian teoretik yang relevan, mengemukakan pendekatan pemecahan masalah. (20 %)

b. Metode yang berisi rancangan/model, populasi, sampel dan data, tempat dan waktu, teknik dan instrumen pengurnpulan data serta teknik analisis data. (15%)

c. Hasil yang menunjukkan hasil bersih analisis data, memanfaatkan secara efektif bentuk penyajian non-naratif (grafik, tabel, diagram); tidak mengulang sebut apa yang sudah ditampilkan dalam grafik atau tabel; secara keseluruhan berstruktur naratif. (20%).

(15)

d. Pembahasan menginterpretasikan secara tepat hasil penelitian, mengaitkan secara argumentatif temuan penelitian dengan teori yang relevan, menggunakan bahasa yang logis dan sistematik. (30%)

e. Kesimpulan dan Saran hendaknya sesuai dengan hasil penelitian, tidak melampaui kapasitas temuan penelitian dan saran-saran yang diajukan logis. (15%)

f. Daftai Rujukan hanya memuat sumber yang dirujuk di dalam artikel.

4. Artikel pemikiran (non-penelitian) memuat judul (mencerminkan masalah yang diteliti, mengikuti kaidah kebahasaan dan tidak terlalu panjang/pendek); nama penulis (tanpa gelar akademik); abstrak (berfungsi sebagai ringkasan, bukan pengantar atau komentar penulis, maksimum 100 kata); kata kunci dan isi. Isi artikel mempunyai struktur dan sistematika serta persentasenya dari jumlah halaman sebagai berikut (Sistematika/struktur ini hanya sebagai pedoman umum. Penulis dapat mengembangkannya sendiri asalkan sepadan):

a. pendahuluan (tanpa judul) meliputi gambaran ringkas masalah dengan menekankan nuansa ketaktuntasan, kontroversi, pendapat altematif serta menekankan tujuan pembahasan. (10%)

b. pembahasan meliputi perbandingan berbagai pendapat secara kritis, objektif, logis dan sistematik, mengandung pernyataan sikap atau pendirian penulis tentang masalah yang dibahas. (70%)

c. penutup yang meliputi kesimpulan dan saran (sejalan dengan pendirian penulis). (20%)

d. Daftar rujukan memuat semua rujukan yang telah disebut di dalam artikel. 5. Sumber rujukan sedapat mungkin pustaka terbitan 10 tahun terakhir. Rujukan

yang diutamakan adalah sumber primer berupa laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis, disertasi) atau artikel dalam jurnal dan majalah ilmiah.

6. Perujukan dan pengutipan, mengunakan teknik perujukan berkurung (nama, tahun). Pencantuman sumber pada kutipan langsung disertai keterangan tentang nomor halaman tempat asal kutipan. Contoh: Hernandez, l997:150).

7. Daftar Rujukan disajikan mengikuti tata cara seperti contoh berikut dan diurutkan secara alfabetis dan kronologis.

(16)

Arends, R.I. 1997. Classroom Intructional and Management. NewYork: Mc. Graw-Hill.

Artikel jurnal atau majalah:

Suradi. 2005. Tinjauan tentang Implementasi Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Matematlka, Jurnal Ilmu Kependidikan, 2 (l) 2: 21-40. Artikel dalam Koran:

Koesoema, D. 29 Ju1i, 2008. Miopi Kebijakan Pendidikan. Kompas, hlm. 6. Tulisan/berita dikoran (tanpa nama pengarang)

Kompas. 29 Ju1i, 2008. Guru Kritis Dijatuhi Sanksi, hlm. 14. Dokumen Resmi:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan. 2004. Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan I. Surabaya:Universitas Negeri Surabaya.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Cemerlang.

Buku Terjemahan:

Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:

Astuty, Daswatia. 1999. Pengaruh Sikap, Kebiasaan Belojar, dan Perhatian OrangTua terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SD Negeri di Kotamadya Ujung Pandang. Tesis tidak diterbitkan. Makassar PPS UNM.

Internet (Karya Individual):

Strong, J. 2001. Making Literacy Across the Curriculum Effective, (Online),

(http://www. Literacytrust.org.uk/pubs/juliasec.html, diakses 4

November 2007).

Internet (Artikel dalam Jurnal Online):

Khaeruddin, 2006. Pembelajaran Sains-Fisika Melalui Strategi Numbered Head Together (NHT) pada pokok Bahasan Kalor di SMA. Jurnal Ilmu Kependidikan. (Online), Volume 3, No.1 (http://bpgupg.go.id, diakses 1 Januari2008).

(17)

8. Naskah diketik dengan memperhatikan aturan penggunaan tanda baca dan ejaan yang dimuat dalam pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

9. Pengiriman naskan disertai dengan alamat, nomor telepon, fax atau e-mail (bila ada). Pemuatan atau penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis. Naskah yang tidak dimuat akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis. 10. Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapat imbalan berupa nomor bukti

pemuatan sebanyak 2 (dua) eksemplar.

11. Sebagai prasyarat bagi pemrosesan artikel, para penyumbang artikel wajib menjadi pelanggan minimal selama satu tahun. Penulis yang artikelnya dimuat wajib memberikan kontribusi biaya cetak sebesar Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah).

12. Artikel 2 (dua) eksemplar dan disketnya dikirim paling lambat l (satu) bulan sebelum bulan penerbitan kepada:

JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN

Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Seksi Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan,

Jl. A. P. Pettarani Makassar 90222 Telepon (0411) 873565 dan fax (0411) 873513. Homepage: http://www. bpgupg. go. id e-mail: lpmp@bpgupg.go.id

(18)

PENUTUP

Secara umum, ada dua perbedaan antara penulisan artikel hasil penelitian dan artikel konseptual. Perbedaan pertama, yakni terletak pada sifat substansi isi yang ditulis ke dalam artikel. Substansi isi yang ditulis pada artikel hasil penelitian berupa hasil pemikiran yang sudah ditemukan dari kegiatan penelitian, sedangkan substansi isi pada artikel konseptual berupa ide/gagasan penulis yang bersifat hasil analisis kritis terhadap suatu masalah yang dikaji. Perbedaan kedua, yakni pada aspek anatomi kedua jenis artikel ilmiah, yaitu (1) anatomi artikel hasil penelitian ada subbagian metode, hasil, sedangkan pada artikel konseptual tidak ada subbagian metode dan hasil, (2) substansi isi abstrak pada artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada masalah dan atau tujuan, metode, dan hasilnya, sedangkan pada artikel konseptual lebih ditekankan pada hal penting tentang gagasan yang dikembangkan dalam artikel, dan (3) anatomi artikel hasil penelitian, penutup berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu), sedangkan pada artikel konseptual berisi ringkasan analisis atau simpulan berbentuk sintesis.

Teknik penulisan artikel hasil penelitian dan artikel konseptual merupakan wahana berkomukasi ilmiah yang menarik, efektif dan efisien. Keduanya memiliki kesamaan tuntutan persyaratan yang perlu diikuti. Kesamaan tuntutan persyaratan tersebut, antara lain: (1) aspek tuntutan kualitas substansi isi, (2) keutuhan dan keruntutan pengembangan gagasan, (3) penerapan kaidah pengolahan karya ilmiah, dan (4) ketaatasasan terhadap tata tulis ilmiah. Dengan mengetahui kedua teknik tersebut, penulis artikel dapat menghasilkan artikel yang dikehendaki.

(19)

DAFTAR RUJUKAN

Ba’im. 2012. Bimbingan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: Ombak. Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nursyamsu. 2009. “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pembelajaran Kooperatif Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang,” Jurnal Ilmu Kependidikan, Volume 6, Nomor 2, September 2009.

Suherli. 2008. Menulis Karangan Ilmiah, Kajian dan Penunutun dalam Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Depok: Arya Duta.

Ulfatin, Nurul. 2010. “Penulisan Artikel Ilmiah”, bahan pelatihan karya tulis WI, yang dilaksanakan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Bogor.

Gambar

Tabel 3. Skor dan Nilai Menulis Karangan Deskripsi Secara Berkelompok Siswa  Kelas VII SMP Negeri 1 Enrekang pada Siklus I

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum adanya ajaran agama Islam yang masuk ke Buton membawa pengaruh pada sistem kehidupan masyarakat Buton, dalam sistem politik perubahannya dapat dilihat

Metode kontrol fuzzy Takagi-Sugeno bekerja dengan baik untuk mengendalikan gerak Quadrotor mengikuti lintasan yang diinginkan dengan nilai Integral Absolute Error

Hal yang berbeda yang dilakukan perempuan yaitu (1) Perempuan berbicara untuk menciptakan dan memelihara hubungan, (2) Perempuan senang melibatkan orang lain dalam

Untuk melihat kinerja algoritma koloni lebah buatan pada sistem dalam menghasilkan nilai optimal kadar asupan energi harian dengan carbing untuk penderita DM,

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk

Produk luaran yang nanti akan dihasilkan adalah Kue Klemis yang merupakan jajanan tradisional siap saji dengan bahan dasar tepung ketan yang dilengkapi dengan

pendidikan karakter guna mencegah penyalahgunaan narkotika pada kalangan mahasiswa, semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing , maka penulis

[r]