• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Depdiknas

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, tugas pokok Ditjen Mandikdasmen adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang manajemen. Berdasarkan Permen Diknas nomor 14 tahun 2005, fungsi Ditjen Mandikdasmen adalah:

1. Penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang manajemen pendidikan dasar dan menengah.

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang manajemen pendidikan dasar dan menengah.

3. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang manajemen pendidikan dasar dan menengah.

4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang manajemen pendidikan dasar dan menengah.

5. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat Jenderal.

Sasaran pembangunan pendidikan dasar dan menengah sampai dengan tahun 2009 adalah seluruh objek perubahan yang ingin dicapai baik kulitas maupun kuantitas yang menyangkut aspek-aspek perluasan dan

(2)

peningkatan akses, peningkatan mutu dan relevansi, dan peningkatan tata kelola dan akuntabilitas pendidikan dasar dan menengah serta pecintraan diri.

Sasaran tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan proyeksi arus keluar-masuk murid dan perkembangan jumlah penduduk usia sekolah sebagai berikut. Sasaran pembangunan pendidikan dasar dan menengah sampai dengan tahun 2009 untuk semua jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Taman Kanak - Kanak

Meningkatnya APK TK menjadi 45,0%, tumbuh dan berkembangnya peserta didik pendidikan TK sesuai dengan tahap-tahap perkembangan diri dan usia mereka, dan meningkatnya kesiapan peserta didik TK untuk memasuki jenjang pendidikan dasar. Meningkatkan kualitas pendidikan, dengan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan TK untuk menyiapkan peserta didik agar mampu beradaptasi dengan lingkungan di luar keluarga, berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan diri dan usia mereka, serta siap mengikuti proses belajar mengajar pada jenjang sekolah dasar. Meningkatnya proporsi TK baik negeri maupun swasta yang terakreditasi dengan baik, meningkatnya efektivitas kecakakapan hidup, meningkatnya efiktivitas pelaksanaan MBS, dan meningkatnya pendidikan TK yang berbasis masyarakat.

2. Pendidikan Dasar a. Sekolah Dasar

(3)

Meningkatnya APK menjadi 101,68% dan APM menjadi 93,53%, dan APS kelompok usia 7-12 tahun menjadi 94,80 %, meningkatnya angka melanjutkan lulusan jenjang sekolah dasar ke jenjang sekolah menengah pertama menjadi 75%, meningkatnya angka penyelesaian sekolah, menurunnya angka putus sekolah menjadi 3 persen dan menurunnya angka mengulang kelas menjadi 2,30 persen, meningkatnya tingkat uji kompetensi peserta didik.

Meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan proporsi SD baik negeri maupun swasta yang terakreditasi dengan baik. Meningkatnya manajemen pendidikan berbasis masyarakat, dipertahankannya kinerja pendidikan yang telah dicapai terutama berkurangnya angka putus sekolah dan angka mengulang kelas, tersediannya tambahan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama, meningkatnya efektivitas kecakapan hidup, meningkatnya efektivitas pelaksanaan MBS.

b. Sekolah Menengah Pertama ( SMP )

Meningkatnya APK menjadi 95,0%, yang ditandai dengan meningkatnya partisipasi anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan SMP, meningkatnya APS kelompok usia 13-15 tahun menjadi 75,46 persen, meningkatnya angka melanjutkan lulusan jenjang SMP ke jenjang SMA menjadi 81%, atau bentuk lain

(4)

yang sederajat, meningkatnya angka penyelesaian sekolah, menurunnya angka putus sekolah menjadi 3,0%, menurunnya angka mengulang kelas menjadi 0,32%, dan meningkatnya tingkat kelulusan menjadi 97%, meningkatnya mutu pendidikan, meningkatnya penyediaan tambahan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah, meningkatnya efektivitas kecakapan hidup dan efektivitas pelaksanaan MBS, dan dipertahankannya kinerja pendidikan yang telah dicapai.

3. Pendidikan Luar Biasa

Meningkatnya APK SDLB menjadi 0,16%, SMP LB menjadi 0,10%, yang ditandai dengan meningkatnya partisipasi anak yang belum mendapatkan layanan Pendidikan Luar Biasa, meningkatnya angka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bentuk lain yang sederajat, meningkatnya angka penyelesaian sekolah, menurunnya angka putus sekolah dan mengulang kelas, dan meningkatnya tingkat kelulusan ujian nasional dan tingkat uji kompetensi peserta didik, meningkatnya kualitas pendidikan, meningkatnya penyediaan tambahan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dipertahankannya kinerja pendidikan yang telah dicapai.

(5)

Sesuai dengan penjelasan UU No. 20/2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan juga telah dikutip dalam Renstra Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009, visi dan misi pendidikan nasional dirumuskan sebagai berikut:

Visi :

Visi nasional pendidikan adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeahlian, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia didukung oleh manusia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin. Misi:

Untuk mewujudkan visi pendidikan nasional tersebut ditetapkan misi pendidikan nasional berikut:

1. mengupayakan pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;

2. membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;

3. meningkatkan kesiapan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;

4. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan dan pengetahuan, keterampilan,

(6)

pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan

5. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.1.3 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan

Gambar 3.1. Susunan Organisasi Dinas Pendidikan 3.1.4 Struktur Organisasi Sekolah

(7)

Gambar 3.2. Susunan Organisasi Sekolah

Tugas dan Tanggung Jawab a. Kepala Sekolah

Tugas dan tanggung jawab internal :

1. Membuat rencana kerja harian, mingguan, bulanan semester, tahunan, 4 tahun, dan 8 tahun.

2. Membina tercapainya situasi PBM yang baik. 3. Membina upacara – upacara di sekolah. 4. Membina pelaksanaan 7K.

(8)

6. Membina dan membimbing administrasi keuangan dan administrasi perkantoran.

7. Mengadakan penilaian pelaksanaan pekerjaan untuk tenaga edukatif dan kepala urusan, serta mengusulkan promosi, kenaikan pangkat / tingkat seluruh personil sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8. Memimpin rapat-rapat dinas.

9. Mengusahakan perlengkapan kerja guru dan karyawan. 10.Membuat kebijakan internal sekolah.

Tugas dan Tanggung Jawab Eksternal :

1. Melaksanakan hubungan dengan instansi vertikan dan horizontal. 2. Mengadakan hubungan dengan orang tua siswa dan BP3.

3. Mengadakan hubungan dengan lingkungan masyarakat sekitar sekolah. 4. Mengadakan hubungan dengan instansi setempat pemerintah ataupun

swasta.

5. Mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya dalam usaha pembinaan di sekolah.

b. Wakil Kepala Sekolah

1. Menyiapkan perencanaan program kerja akademik jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

2. Membantu kepala sekolah dalam menyusun rencana dan melaksanakan evaluasi ulangan umum dan ujian akhir nasional (UAN).

(9)

3. Membantu kepala sekolah dalam penentuan jurusan, kenaikan kelas, ketamatan melalui sidang pleno guru, berdasarkan ketentuan yang ada. 4. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala dan

bertanggung jawab kepada kepala sekolah.

5. Menyiapkan perencanaan kebutuhan dan kelengkapan ruang kelas ( ruang pembelajaran ).

6. Menyiapkan perencanaan pengembangan kebutuhan ruang dan kelengkapan yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan.

c. Guru Kelas

1. Mengenal setiap siswa di kelasnya.

2. Mengusahakan dan memelihara inventaris kelas. 3. Membuat peta kelas.

4. Membuat jadwal khusus kegiatan kelas. 5. Berperan sebagai orang tua siswa di sekolah. 6. Membentuk regu kerja kelas dan tugasnya. 7. Membuat data identitas siswa.

8. Mencatat kehadiran siswa di kelasnya.

9. Membuat laporan periodik mengenai keadaan kelas tiap akhir bulan. 10.Mencatat hasil belajar siswa dan memindahkannya ke buku laporan hasil

belajar (Rapor). d. Guru Mata Pelajaran

1. Membuat program alokasi waktu, rencana pelajaran sebelum mengajar. 2. Membuat program semester / tahunan mata pelajarannya.

(10)

3. Bertanggung jawab atas pencapaian target kurikulum mata pelajaran. 4. Memberikan bimbingan perbaikan dan pengayaan mata pelajaran kepada

siswa.

5. Memberikan latihan-latihan yang berhubungan dengan mata pelajarannya, misal : PR, karya tulis, kliping dan sebagainya.

e. Guru Pembimbing Khusus

1. Mengadakan konsultasi dengan siswa untuk pemecahan masalah. 2. Mengumpulkan data siswa.

3. Memberikan layanan informasi.

f. Tata Usaha

1. Menyusun program ketatausahaan. 2. Mengelola keuangan sekolah.

3. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

4. Mengawasi dan memeriksa daftar hadir pegawai tata usaha. 5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

6. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.

3.2 Analisa Kebutuhan Sistem

3.2.1 Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses-proses dan pelaku proses dalam sistem yang kini sedang

(11)

dijalankan di Dinas Pendidikan Jakarta Barat atau disdik terutama proses pengelolaan penentuan lokasi pembangunan sekolah baru. Analisis sistem berjalan diperlukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan sehingga pengembang sistem dapat menentukan kebutuhan sistem yang akan dirancang.

a. Tahapan Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan

1. Badan Pusat Statistik memberikan data hasil sensus penduduk berdasarkan umur wajib sekolah kepada diknas.

2. Dinas Pendidikan menerima data sensus penduduk berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik. Data tersebut berisikan data sensus penduduk berdasarkan umur wajib sekolah.

3. Diknas menghitung dan membandingan jumlah sekolah, daya tampung sekolah dengan jumlah penduduk berdasarkan umur wajib sekolah.

4. Setelah menghitung dan membandingkan data tersebut, ditemukan hasil bahwa harus ada perluasan atau pembangunan sekolah baru. 5. Pihak Dinas Pendidikan harus menentukan lokasi strategis

pembangunan sekolah yang akan di bangun, yaitu menentukan daerah mana yang harus ditambahkan sekolahnya, menentukan lokasi jauh tidaknya dengan pemukiman penduduk.

6. Setelah ditentukan dimana letak lokasi sekolah yang akan dibangun, maka pihak Dinas Pendidikan menyerahan dokumen

(12)

dan surat penyetujuan pembangunan sekolah baru kepada walikota.

7. Setelah Walikota menyetujui pembangunan sekolah baru tersebut dan anggaran APBD keluar pihak Dinas Pendidikan mengurus perizinan pembangunan sekolah baru kepada dinas tata kota.

b. Gambaran Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan

Berikut ini adalah diagram DFD yang sedang berjalan menggambarkan proses sistem informasi dinas pendidikan Jakarta Barat :

(13)

Gambar 3.4. Diagram Nol Sistem Berjalan

3.2.2 Gambaran Permasalahan

Setelah melihat sistem yang berjalan dan masukan dari wawancara yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :

1. Data mengenai kependudukan Jakarta Barat tidak tersedia dalam bentuk basis data.

2. Saat ini belum ada peta persebaran sekolah yang terkomputerisasi sehingga pihak Dinas Pendidikan belum dapat melakukan analisa data spasial dan non spasial.

3. Dinas Pendidikan masih kekurangan alat bantu dalam melakukan analisa kebutuhan sekolah sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menentukan lokasi pembangunan sekolah baru.

(14)

3.3 Kebutuhan Sistem

Melihat sistem yang sedang berjalan saat ini, diperlukan suatu sistem informasi geografis yang dapat meningkatkan kinerja sistem dalam hal penentuan lokasi ideal sekolah sehingga dinas pendidikan dapat memaksimalkan analisa kebutuhan sekolah dalam pembangunan sekolah baru, antara lain :

1. Adanya suatu Sistem Informasi Geografis yang memiliki data spasial berupa peta persebaran sekolah, peta tingkat kepadatan penduduk di tiap kecamatan dan peta pemukiman penduduk.

2. Adanya suatu Sistem Informasi Geografis yang dapat menampilkan peta sebaran sekolah sebagai alat bantu dalam melakukan analisa data spasial dan non spasial untuk penentuan lokasi pembangunan baru.

3. Adanya database yang menyimpan data dari tiap sekolah SD sampai SMP dan data penduduk usia sekolah di tiap kecamatan.

4. Adanya informasi data koordinat lokasi – lokasi sekolah sehingga akan mempermudah dalam pencarian persebaran sekolah.

3.4 Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi Diknas Jakarta Barat saat ini, maka pemecahan masalahnya adalah merancang suatu Sistem Informasi Geografi yang menyediakan fasilitas sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai persebaran pembangunan sekolah baru berdasarkan analisa kebutuhan penduduk usia sekolah dan jumlah daya tampung.

(15)

3. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis, Dinas Pendidikan dapat melihat persebaran sekolah dalam peta digital, didukung dengan ketersediaan data spasial dan data non spasial yang mendukung sistem agar dapat melakukan analisa pembangunan sekolah baru.

3.5 Perancangan Sistem 3.5.1 Flowchart

(16)

3.5.2 Diagram Konteks

Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan keluaran sistem. Terdiri dari suatu proses yang tidak memiliki data store.

(17)

3.5.3 Diagram Nol

(18)

3.6 Perancangan Database 3.6.1 Spesifikasi Tabel

1. Tabel Sekolah

Nama Tabel : Sekolah

Deskripsi : Berisi informasi tentang sekolah Primary Key : Kd_Sekolah

Tabel 3.1. Tabel Sekolah

2. Nama Table : Kecamatan Nama Table : Kecamatan

Deskripsi : Berisi informasi tentang kecamatan Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_Sekolah VARCHAR 5 Kode sekolah

Nama VARCHAR 50 Nama Sekolah

Alamat VARCHAR 100 Alamat Sekolah

Px DOUBLE 15 Nilai posisi horizontal pada peta Py DOUBLE 15 Nilai posisi vertical pada peta Kd.Kecamatan VARCHAR 5 Kode kecamatan

Kd.Peta VARCHAR 5 Kode peta

(19)

Primary Key : Kd_kecamatan

Tabel 3.2. Tabel Kecamatan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan Kd_Kecamatan VARCHAR 5 Kode kecamatan Nama

kecamatan

VARCHAR 50 Nama kecamatan

3. Tabel Kelurahan

Nama Tabel : Kelurahan

Deskripsi : Berisi informasi tentang kelurahan Primary Key : Kd_kelurahan

Tabel 3.3. Tabel Kelurahan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan Kd_kelurahan VARCHAR 5 Kode kelurahan Nama

kelurahan

VARCHAR 50 Nama kelurahan

4. Tabel Data Kependudukan

Nama Tabel : Data Kependudukan

Deskripsi : Berisi tentang informasi data kependudukan Primary Key : Kd_data_kependudukan

(20)

Tabel 3.4. Tabel Data Kependudukan

5. Tabel Data Pemetaan Penduduk

Nama Tabel : Data pemetaan penduduk

Deskripsi : Berisi tentang informasi data pemetaan penduduk Primary Key : Kd_data_pemetaan_penduduk

Tabel 3.5. Tabel Data Pemetaan Penduduk

6 .

Ta bel Peta

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_data_kependudukan VARCHAR 5 Kode data kependudukan Jumlah penduduk berdasarkan umur INT 10 Jumlah penduduk berdasarkan umur

Jumlah kepadatan INT 10 Jumlah

kepadatan

Kd.kelurahan VARCHAR 5 Kode

kelurahan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_Data_pemetaan_Penduduk VARCHAR 5 Kode Data pemetaan penduduk

Luas area INT 10 Luas area

Kd_kelurahan VARCHAR 5 Kode

(21)

Nama Tabel : Peta

Deskripsi : Berisi tentang informasi data pemetaan penduduk Primary key : Kd_peta

Tabel 3.6. Tabel Peta Nama

Field

Tipe Panjang Keterangan

Kd_peta VARCHAR 5 Kode peta

Jenis peta

VARCHAR 10 Jenis peta

Nama peta

VARCHAR 10 Nama peta

Wilayah VARCHAR 20 Wilayah peta

(22)

Gambar 3.9. Entity Relationship Diagram

(23)

3.7.1 Menu Utama

Gambar 3.10. Menu Utama

3.7.2 ToolBox Utama PANEL INFORMASI MAIN MENU FILE BUFFERING LEGEND ON / OFF SET BUFFER EXIT

(24)

Gambar 3.11. Toolbox Utama

3.7.3 Panel Informasi

MAIN TOOLBOX

TOOL ZOOM IN

TOOL ZOOM OUT

TOOL PAN TOOL ZOOM EXTENT TOOL PAN TOOL IDENTIFY TOOL POINT TOOL LAYER JALAN TOOL LAYER GEDUNG TAB DATA WILAYAH

(25)

Gambar 3.12. Panel Informasi

3.8 Perancangan Layar

3.8.1 Layar Halaman Utama

PANEL INFORMASI TAB DATA SEKOLAH TAB DATA ANALISA SD SMP

(26)

Gambar 3.13. Layar Halaman Utama

Pada layar halaman utama ini menampilkan beberapa menu di antaranya menu file, buffering dan legend yang terdiri dari SD, SMP dan identified dimana dari submenu ini akan berisi menu-menu yang lainnya. Pada layar halaman utama ini juga sudah menampilkan peta wilayah Jakarta Barat beserta layernya.

3.8.2 Layar ToolBox Utama

OBJEK MAP / PETA

FILE BUFFERING LEGEND

PANEL INFORMASI INFORMASI MASING – MASING TAB INFORMASI ZOOM IN ZOOM OUT ZOOM EXTEN PAN IDENTITY POINT JALAN GEDUNG TAB INFORMASI

(27)

Gambar 3.14. Layar Toolbox Utama

Pada ToolBox utama ini terdapat beberapa tools yang berfungsi disamping untuk memudahkan dalam melihat peta yaitu zoom in, zoom out, zoom extent, pan, juga dapat melihat informasi titik-titik sekolah pada panel informasi yaitu identify, point, layer jalan, layer gedung.

3.8.3 Menu Buffering

TOOL ZOOM IN

TOOL ZOOM OUT

TOOL PAN TOOL ZOOM EXTENT TOOL PAN TOOL IDENTIFY TOOL POINT TOOL LAYER JALAN TOOL LAYER GEDUNG

(28)

Gambar 3.15. Menu Buffering

Pada menu buffering ini menampilkan menu ON / OFF yang berguna untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fitur buffering. Menu set buffer berfungsi untuk memasukkan nilai jarak untuk buffer sekolah dalam satuan meter.

3.8.4 Layar Panel Informasi

FILE BUFFERING LEGEND

TAB DATA WILAYAH

TAB DATA

SEKOLAH TAB ANALISA

FILE BUFFERING LEGEND

OBJEK MAP / PETA ON / OFF

(29)

Gambar 3.16. Layar Panel Informasi

Panel Informasi menampilkan tiga tab yang masing-masing berisi data-data yang dapat ditambah, diupdate dan dihapus, antara lain:

1. Tab Data Wilayah berisi data-data wiayah yang hanya bisa diupdate, rincian data-data tersebut adalah data kecamatan, kelurahan, luas wilayah jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan jumlah penduduk usia sekolah SD dan SMP. ComboBox kecamatan selain dapat memilih kecamatan dan filter kelurahan juga dapat melakukan Zoom In pada peta kecamatan yang terpilih, begitu juga ComboBox kelurahan, selain dapat

(30)

menampilkan data wilayah pada kelurahan terpilihan juga dapat melakukan Zoom In pada peta kelurahan yang terpilih.

2. Tab Data Sekolah berisi data-data sekolah yang berada di wilayah Jakarta Barat, data-data ini dapat ditambah, diupdate dan dihapus. Data-data tersebut adalah nama sekolah, kecamatan, alamat sekolah, jumlah siswa, daya tampung siswa, informasi letak geografis longitude dan latitude 3. Tab Analisa berisi hasil analisa yang diperoleh dari proses pengolahan

data wilayah dan data sekolah

3.9 State Transition Diagram ( STD )

Keluar dari program

Menampilkan Layar Menu Utama Menunggu Pilihan Menu Memilih File Menampilkan Sub Menu Zoom In Memilih Tool Box Utama

Menampilkan ToolBox PROSES EXIT EXIT Zoom Out Pan Full Extent

Identify Point Layer

Jalan Layer Gedung Panel Informasi Menampilkan Panel Informasi Memilih Buffering Menampilkan Sub Menu OFF Mematikan Tampilan Buffer pada Peta PROSES BUFFER OFF

(31)

Gambar 3.17. State Transition Diagram ( STD )

3.10 Spefisikasi Tipe Data Spesifikasi File Data Menu Utama

Memasuki Menu Utama Tampilkan Form Menu Utama Tampilkan Peta

Lakukan Pilihan

Pilih Tampilkan Toolbox Menampilkan Toolbox Utama Melakukan pilihan Tab Data Wilayah Tab Data Sekolah Tab Analisa Menampilkan Data Wilayah

Pilih Kecamatan Pilih Kelurahan Update

Menampilkan Data Sekolah

Kursor Data Kiri Kursor Data

Kanan

Cari Data Tambah Update Hapus

ON Menghidupkan Tampilan Buffer pada Peta PROSES BUFFER ON Menampilkan Analisa

Sekolah Pilih Kecamatan

SD

(32)

Pilih Menu "Informasi"

Menampilkan Panel Informasi Melakukan pilihan

Pilih Tab "Data Wilayah"

Menunggu input user

Klik tombol “Update Data”

Mengubah data

Pilih Tab “Data Sekolah”

Menunggu input user

Klik tombol “Panah Kiri”

Kursor data menuju ke data sebelumnya

Klik tombol “Panah Kanan”

Kursor data menuju ke data setelahnya

Klik Tombol “Cari”

Mencari data

Klik Tombol “Tambah Data”

Menambah data

Klik Tombol “Update Data”

Mengubah data

Klik Tombol “Hapus Data”

Menghapus data

Pilih Tab “Analisa”

Menunggu input user

(33)

Melakukan Analisa berdasarkan data usia sekolah SD dan data Daya Tampung sekolah SD

Pilihan Analisa Untuk SMP

Melakukan Analisa berdasarkan data usia sekolah SMP dan data Daya Tampung sekolah SMP Pilihan Menu Zoom In

Mengendalikan jarak pandang Peta menjadi lebih dekat Pilihan Menu Zoom In

Mengendalikan jarak pandang Peta menjadi lebih jauh Pilihan Menu Zoom Extent (Full Extent)

Mengembalikan jarak pandang Peta menjadi satu layar Peta penuh Pilihan Menu Identify

Mencari wilayah Kecamatan/Kelurahan yang dipilih di Peta dan kemudian menampilkan informasinya di Panel Informasi Pilihan Menu Point

Menambah data Point untuk posisi Longitude dan Latitude sekolah

Pilihan Menu Layer Jalan

Menampilkan layer jalan (street.shp) Pilihan Menu Gedung

Menampilkan layer jalan (building.shp) Pilih Menu “File”

Menunggu pilihan Pilih Menu “Exit”

(34)

Keluar Program Akhiri Program Pilih Menu “Buffering” Menunggu pilihan Pilih Menu “On/Off”

Mengaktifkan fungsi buffering Menonaktifkan fungsi buffering Pilih Menu “Set Buffer”

(35)

Gambar

Gambar 3.1.  Susunan Organisasi Dinas Pendidikan  3.1.4  Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 3.2.  Susunan Organisasi Sekolah
Gambar 3.4.  Diagram Nol Sistem Berjalan
Gambar 3.5.  Flowchart
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus ini adalah membedah logo Autocillin melalui pendekatan teori Semiotika dari Peirce dengan pengembangannya pada ikon, indeks dan simbol, serta teori Semiotika hasil

Simatic S5 buatan Siemens mempunyai memori EPROM 16Kbyte dan RAM 8 Kbyte.PLC FA-3S Series mempunyai memori total sekitar 16 Kbyte.Kapasitas memori ini tergantung penggunaannya dan

Pembelajaran matematika di sekolah bertujuan agar peserta didik memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, serta

Kedua pasangan adalah untuk memenuhi kebutuhan biologis yang mendasar untuk berkembang biak.. Anak-anak merupakan pernyataan dari rasa keibuan dan kebapakan.Islam

yang diangkat yaitu “ Pengaturan sirkulasi terminal untuk menciptakan kenyamanan baik pada pengguna maupun. kendaraan” pada projek Terminal Tipe A ini

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta dijelaskan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kepuasan konsumen antara warga NU

Sistem yang akan dibangun pada penelitian kali ini adalah penyempurnaan dari sistem yang telah ada yaitu metode peramalan Arima dengan pencarian parameter dalam

(pengembangan) dan Disseminate (penyebaran). Desain uji coba produk pengembangan dalam penelitian ini yaitu validasi ahli, uji kelas kecil, dan uji kelas