• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INQUIRI DI KELAS V SD SWASTA GKPS MEDAN TA. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INQUIRI DI KELAS V SD SWASTA GKPS MEDAN TA. 2011/2012."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

DALAM PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

KELAS V SD NEGERI NO. 118431

BINANGA TOLANG

T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi

Gelar Sarjana Pendidikan PGSD S – 1

Fakultas Ilmu Pendidikan

Oleh :

ISMAWATI TAMBUNAN

108313151

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Kraetivitas Belajar Siswa dalam Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Inovatif Kelas V SD Negeri No. 118431 Bianaga Tolang T.A 2012. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan PGSD S-1 Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan yang diberikan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat, ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Medan

2. Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan 3. Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku pembantu Dekan I dan Drs. Aman

Simare-mare, MS selaku Dekan II dan Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Pembantu Dekan III

4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD FIP UNIMED, dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan PGSD FIP UNIMED.

5. Drs. Effendi Manalu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skrpsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

(6)

7. Seluruh Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan seluruh pegawai FIP yang telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan administrasi.

8. Kepala Kelas V SD Negeri No.118431 Binanga Tolang”.dan Bapak/Ibu guru yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

9. Kedua orang tuaku Ayahanda M.Yakub Tambunan dan Inar Siregar yang telah melahirkan, membesarkan, melindungi, membiayai dan memberi dukungan sehingga dapat menyelesaikan pendidikan. Serta keluarga yang saya sayangi yaitu Abangnda Ahmad efendi tambunan, S.Pd, Adikku Deli wahyuni Tbn,M.Alfin Tbn dan seluruh keluarga besar

10. Sahabat-sahabat ku dan teman – teman satu angkatan kelas E Ekstensi 2008, Khususnya Tonang Tanjung, nurani lubis, 11.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaaan skripsi ini.

Medan, Juni 2012

Penulis

ISMAWATI TAMBUNAN

(7)

ABSTRAK

ISMAWATI TAMBUNAN NIM:108313151 “Upaya Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dalam Pelajaran Ipa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Inovatif Kelas V SD Negeri No.118431 Binanga Tolang T.A 2012”.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan Model pembelajaran inovatif dalam mengajar mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan krativitas belajar siswa pada materi cahaya di Kelas V SD Negeri No.118431 Binanga Tolang T.A 2012”.

Adapun yang terjadi masalah dalam penelitian ini adalah a) siswa kurang krativitas untuk membuat dan merangkai suatu karya model dengan menerapakan sifat-sifat cahaya khususnya dalam membuat kaca pembesar(lup) sederhana, b) siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dalam belajar kraetivitas siswa belum munculi, c) kurangnya teknik dan cara pengajaran yang tepat digunakan guru untuk meningkatkan kreativitas belajari siswa pada pelajaran IPA, d) kurangnya metode mengajar yang digunakan guru dalam pembelajaran

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri No.118431 Binanga Tolang T.A 2012”. yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran inovatif pada pokok bahasan membuat suatu karya model dengan menerapkan sifat-sifat cahaya khususunya dalam membuat kaca pembesar sederhana (lup) dengan menerapkan sifat-sifat cahaya Kelas V SD Negeri No.118431 Binanga Tolang T.A 2012”. Desain dalam penelitian tindakan kelas (Classrom Action Researach) ini adalah model Kemmis dan MC Taggart dengan 2 siklus mempunyai 4 tahap yaitu ; A) Perencanaan, B) Pelaksanaan, C) Pengamatan, D) Refleksi. Masing – masing siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan.

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dan angket. Observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model penggunaan model pembelajaran inovatif pada siklus I hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus I dari 40 indikator kreativitas belajar siswa sebanyak 4 indikator kriteria tinggi atau sebesar 10%, sebenyak 15 indikator untuk kriteria rendah 37% dari 40 indikator untuk kriteria rendah 40% dan sebanyak 21 indikator kriteria sangat rendah 52% dari 40 indikator yang ada. Dengan rata-rata kreativitas belajar siswa 41,00, dan pada siklus II dari 40 indikator kreativitas belajar siswa sebanyak 16 indikator kriteria tinggi atau sebesar 40%, sebenyak 24 indikator untuk kriteria sangat tinggi 60% dari 40 indikator.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 2

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Pembatasan Masalah ... 10

1.4 Rumusan Masalah ... 10

1.5 Tujuan dari penelitian ... 11

1.6Manfaat Penelitian ... 11

BAB II. TINJAUAN TEORITIS ... 13

2.1Kerangka Teoritis ... 13

2.1.1 Pengertian Kreativitas ... 13

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... ... 15

2.1.3 Ciri-Ciri Kreativitas ... 16

2.1.4 Peranan Kreativitas dalam Belajar ... 17

2.1.5 Model Pembelajaran dalam Mengajar ... 19

2.1.6 Pengertian Pembalajaran Inovatif ... 21

(9)

2.1.8 Kelebihan dan kekurangan pembelajaran Inovatif ... 24

2.1.9 Hakikat IPA di Sekolah Dasar ... 25

2.1.10 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 26

2.2Kerangka Berpikir ... 31

2.3 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III. METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian... 35

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 35

3.4 Definisi Operasi Variabel Penelitian ... 35

3.5 Prosedur Penelitian ... 36

3.5.1 Siklus I Prosedur Penelitian ... 37

A. Tahap Perencanaan ... 38

B. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 39

C. Tahap Pengamatan ... 39

D. Refleksi ... 39

3.5.2 Siklus II Prosedur Penelitian ... 39

A. Tahap Peleksanaan... 40

B. Tahap Perencanaan ... 40

C. TahapPengamatan ... 41

D. Refleksi ... 41

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6.1 Pengamatan (Observasi) ... 42

(10)

3.7 Teknik Analisis Data... 43

3.8 Jadwal Penelitian ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PENGAMATAN... 47

4.1 Hasil Penelitian ... . 47

4.1.1 Deskripsi Gambaran Umum Penelitian ... . 47

4.1.2 Deskripsi Siklus I ... 48

4.1.2.1 Siklus I pertemuan I ... 48

4.1.2.2 siklus I pertemuan 2 ... 59

4.2 Deskripsi siklus II ... 66

4.2.1 Deskripsi Siklus II ... 66

4.2.2 Siklus II pertemuan I ... 66

4.2.3 Siklus II pertemuan 2 ... 74

4.3 Temuan penelitian ... 82

4.4 Diskusi Hsil Penelitian ... 83

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

5.1 Kesimpulan ... 89

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Hasil Belajar Kelas V Mata Pelajaran IPASemester

I dan II Tahun 2008/2009 dan Tahun 2009-2011 ... 2

Tabel 2. Satandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA ... 33

Tabel 3. Kriteria Penilaian ... 44

Tabel 4. Jadwal Penelitian... 46

Tabel 5. Lembar observasi guru siklus I pertemuan I ... 51

Tabel 6. Aktivitas mengajar guru siklus I pertemuan I ... 52

Tabel 7. Hasil observasi guru siklus I pertemuan I ... 53

Tabel 8. Hasil angket kreativitas siswa siklus I ... 56

Tabel 9. Lembar observasi guru siklus I pertemuan 2 ... 60

Tabel 10. Aktivitas mengajar guru siklus I pertemuan 2 ... 62

Tabel 11. Hasil observasi guru siklus I pertemuan 2 ... 63

Tabel 12. Lembar observasi guru siklus II pertemuan I... 68

Tabel 13. Aktivitas mengajar guru siklus II pertemuan I ... 69

Tabel 14. Hasil observasi guru siklus II pertemuan I ... 70

Tabel 15. Hasil angket kreativitas siswa siklus II ... 73

Tabel 16. Lembar observasi guru siklus II pertemuan 2 ... 77

Tabel 17. Aktivitas mengajar guru siklus II pertemuan 2 ... 78

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana peleksanaan pembelajaran (RPP) siklus I

Lampiran 2. Rencana peleksanaan pembelajaran (RPP) siklus II

Lampiran 3. Lembar kerja siswa (LKS)

Lampiran 4. Bahan Materi Pembelajaran

Lampiran 5. Daftar Nama Siswa Kelas V Tahun 2012

Lampiran 6. Lembar observasi guru siklus I

Lampiran 7. Pengelolaan Aktivitas Belajar Mengajar siklus I

Lampiran 8. Lembar observasi guru siklus I pertemuan 1

Lampiran 9. Lembar observasi guru siklus I pertemuan 2

Lampiran 10. Lembar observasi guru siklus II pertemuan I

Lampiran 11. Lembar observasi guru siklus II pertemuan 2

Lampiran 12. Hasil angket kretivitas belajar siswa siklus I

Lampiran 13. Hasil angket kretivitas belajar siswa siklus I

Lampiran 14. Skor mentah angket pertemuan I

Lampiran 15. Skor mentah angket pertemuan II

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam atau yang disebut juga dengan Sains adalah ilmu yang mempelajari Alam Lingkungan Hidup, gejala alam, serta mahkluk hidup seperti Manusia, Hewan, dan Tumbuhan. Ilmu Pengetahuan Alam juga mempunyai pengertian serangkaian hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan.

(14)

pemikiran kreatif pada pembelajaran IPA jarang dilatihkan. Dalam pelaksanaannya peserta didik masih menggunakan sistem menghapal konsep dan mencari jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan. Selain itu kurangnya kreativitas siwa juga dapat menyebabkan rendahnya hasi belajar siswa. Hasil belajar siswa dari pengamatan awal diproleh bahwa penguasaan siswa terhadap mata pelajaran IPA masih terlihat rendah. Rendahnya penguasaan dalam arti siswa tidak dapat menerima pelajaran yang telah di ajarkan oleh guru, siswa berperan hanya sebagai pendengar tanpa ada respon-respon yang positif yang diungkapkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil nilai MID Semester I dan II Tahun Pelajaran 2008/2009 dan Tahun Pelajaran 2009/2010 belum begitu memuaskan. perolehan hasil belajar atau nilai siswa dapat kita lihat seperti pada tabel berikut:

Tabel 1.1. Analisis Hasil Belajar Kelas V Mata Pelajaran IPA Semester I

dan II Tahun 2008/2009 dan Tahun 2009-2011 Sumber : 2011 Daftar Nilai Siswa Kelas V SD Negeri No. 118431 Binanga tolang

(15)

Dari data nilai yang diproleh siswa di atas, dapat dilihat ketuntasan belajar siswa yang telah mencapai KKM masih relatif sedikit, walaupun ada peningkatan tetapi masih dibawah jumlah yang diharapkan. Dimana pada tahun ajaran 2008/2009 pada semester 1: jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas 60 hanya 14 siswa saja dari 34 jumlah siswa atau berkisar 41,17% , dan yang mendapatkan nilai di bawah 60 sebanyak 20 siswa atau berkisar 59% lebih rendah dari KKMnya, dengan jumlah perolehan nilai rata-rata siswa 58,44. Pada semester II jumlah siswa yang mendapat nilai di atas 60 sebanyak 18 siswa dari 34 siswa atau berkisar 52.94%, dan jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah 60 sebanyak 16 siswa atau berkisar 48%, dengan jumlah perolehan nialai rata-rata siswa 63,67. Sedangkan pada tahun 2009/2010, pada semester 1: jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas 60 hanya 11 siswa saja dari 40 jumlah siswa atau berkisar 27,5%, dan yang mendapatkan nilai di bawah 60 sebanyak 29 siswa atau berkisar 72,5%, dengan jumlah perolehan nilai rata-rata siswa 52,70. Pada semester II jumlah siswa yang mendapat nilai di atas 60 sebanyak 21 siswa dari 40 siswa atau berkisar 52,5%, dan jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah 60 sebanyak 19 siswa atau berkisar 47,5% , dengan jumlah perolehan nilai rata-rata siswa 62,55. Data tersebut mengidentifikasikan perlunya upaya untuk memperbaiki hasil belelajar siswa. Meskipun nilai IPA siswa selalu terlihat lebih tinggi di semester genap dari pada semester ganjil tetapi hasil belajar tersebut masih jauh dari apa yang diharapkan.

(16)

pembelajaran yang dilakukan berpusat pada guru (teacher centred intruduction). Guru bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, media yang digunakan hanya gambar yang ada dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja.

Dalam menyajikan pelajaran guru hanya menggunakan metode tanya jawab, penugasan soal. Dan ceramah menerangkan dan mencatat dipapan tulis tetapi peserta didik mencatat belum efektif. Selain itu, bentuk catatan mereka belum teratur sehingga mereka bingung dan cepat jenuh ketika membaca ulang catatannya, peserta didik juga tidak di tuntun untuk menangungkapkan daya kreativitasnya dan siswa membuat catatan cabang-cabang yang tidak bermakna. Hal inilah yang menyebabkan materi yang dipelajari hilang begitu saja tanpa ada yang tertinggal didalam ingatannya.

Guru cenderung bersikap otoriter, suasana belajar terkesan kaku, hanya guru yang aktif (berbicara) siswanya fasif (diam saja). Bu Siti Aisyah S. Sebagai wali kelas juga mengatakan bahwa, ketika di pertemuan pelajaran berikutnya siswa tidak dapat mengungkapkan kembali penjelasan yang telah diberikan oleh guru.

Selain itu, sarana yang ada di sekolah juga tidak memadai, kurangnya sumber pembelajaran dan media pembelajaran menjadi salah satu alasan bagi peserta didik untuk tidak mengetahui hal-hal yang baru (Inovatif). Tidak ada media yang membangkitkan semangat peseta didik. Ala hasil proses pembelajaran terkesan membosankan,

(17)

didik mengerti, guru inovatif-peserta didik senang dan guru antusias-peserta didik semangat”. Mata pelajaran IPA oleh sebagian besar peserta didik masih merupakan pelajaran angan-angan, mereka merasa sulit untuk memahami materi-materi IPA sehingga harus dihafalkan semua dan meringkas semua teori yang ada di buku. Alhasil peserta didik menjadi tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Padahal tujuan utama pembelajaran IPA adalah membantu peserta didik memperoleh ide, pemahaman, dan keterampilan esensial sebagai warga negara. Keterampilan esensial yang perlu dimiliki peserta didik adalah kemampuan mengamati benda dan lingkungan sekitar, kemampuan mendengarkan, kemampuan berkomunikasi secara efektif, menanggapi dan memecahkan masalah secara efektif. Agar tujuan pembelajaran IPA di SD berhasil, guru perlu menciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak, mengembangkan sikap serta perilaku kreatif dan inovatif pada peserta didik sehingga belajar akan menjadi lebih bermakna. Suasana belajar seperti tersebut dapat diperoleh melalui belajar penemuan konsep yang ditunjang dengan adanya strategi yang bervariasi dalam pelaksanaan belajar mengajar di sekolah.

(18)

didik agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Kenyataan yang ditemukan pada pembelajaran IPA di SD Negeri No. 118431 Binanga Tolang

pembelajaran IPA selalu disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah dan

text book oriented dengan keterlibatan peserta didik yang minim dan kegiatan pembelajaran hanya berorientasi kepada guru, sehingga pelajaran IPA kurang menarik perhatian peserta didik dan terasa sangat membosankan.

Selain itu dalam proses belajar dan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah, banyak guru menyampaikan materi secara informatif (klasikal) dengan ceramah. Pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran yang paling disenangi oleh guru karena cara ini mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal umumnya komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan hampir tidak terjadi sebaliknya. Sehingga partisipasi peserta didik menjadi kurang dan peserta didik kurang aktif dalam mengungkapkan serta mengekspresikan gagasan dalam kegiatan pembelajaran. Padahal berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), proses pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guru-guru di sekolah salah satu diantaranya adalah pembelajaran yang menekankan pada upaya mengembangkan kreativitas peserta didik secara optimal.

(19)

pembelajaran inovatif. Model pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang di kemas oleh guru yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang di pandang baru agar mampu memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasi belajar. Menempatkan peserta didik lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Peserta didik betul-betul ditempatkan sebagai subjek belajar. Keberanian guru dalam berinovasi adalah salah satu jalan penentu keberhasilan peseta didik dalam belajar.

Berkaitan dengan perubahan itu sendiri, guru merupakan sosok yang sebenarnya sangat terbuka terhadap segala perubahan. Perubahan itu biasanya terlihat dari proses belajar mengajar yang di lakuakan oleh guru di dalam kelas, oleh guru kurikulum adalah salah satu sumber belajar yang tujuannya mengarah ke perubahan pembelajaran yang lebih baik lagi.

(20)

bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan kreativitas peserta didik.

Kreativitas bukanlah sebuah kualitas istimewa milik beberapa gelintir orang terpilih. Kreativitas ada pada diri semua orang. Sekolah dan guru perlu mengadopsi dan mengaplikasikan sebuah pendekatan yang mendukung perkembangan kreativitas jika hendak mendidik peserta didik menjadi anak-anak kreatif.

Indrawati (dalam Trianto 2011:165) menyatakan ”bahwa suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemprosesan informasi”. Hal ini dikarenakan model-model pemprosesan informasi menekankan pada bagaimana seseorang berfikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara mengolah informasi. Apalagi dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan masyarakat dan negara bergantung pada sumbang kreatif dari masyarakat, untuk itu perlulah sikap dan perilaku dipupuk sejak dini pada peserta didik yang kelak mampu menghasilkan pengetahuan baru.

(21)

pembaharuan. Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang di kemas oleh guru yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang di pandang baru agar mampu memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil.

Jadi, pembelajarn inovatif adalah pembelajaran yang di kemas guru atas dorongan gagasan baru untuk melakukan langkah-langkah belajar dengan metode baru sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Intinya pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang sudah lama ada tetapi masih dibutuhkan pembaharuan-pembaharuan dalam pembelajaran tertentu.

Untuk mewujudkan hal itu salah satu caranya adalah dengan melalui model pembelajarn inovatif. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul Penelitian Tindakan Kelas ”Upaya meningkatkan kreativitas belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inovatif pada pelajaran IPA kelas V SD Negeri No. 118431 Binanga Tolang

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas terlihat banyak hal-hal yang terkait dalam masalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dikemukakan oleh peneliti, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu :

1. Proses pemikiran kreatif pada pembelajaran IPA jarang dilatihkan.

2. Peserta didik masih menggunakan sistem menghapal konsep dan mencari jawaban benar terhadap soal-soal yang diberikan.

(22)

4. Mata pelajaran IPA oleh sebagian besar peseta didik masih merupakan pelajaran angan-angan

5. Peserta didik sulit untuk memahami materi IPA sehingga harus dihafalkan semua dan menringkas semua materi yang ada di buku

6. Pembelajaran disajikan secara verbal dimana proses kegiatan pembelajaran hanya berorientasi kepada guru.

7. Kurangnya partisipasi peserta didik dalam pembelajaran karena tidak ada komunikasi timbal balik antara guru dengan peserta didik.

8. Pembelajaran IPA selalu disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah dengan keterlibatan peserta didik yang minim dan pembelajaran selalu berpusat pada guru

1.3Pembatasan Masalah

Bertolak dari identifikasi masalah, maka peneliti merasa perlu membatasi pada satu permasalahan penelitian yang akan didalami. Permasalahan penelitian itu dibatasi pada meningkatkan kreativitas belajar peserta didik Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Inovatif pada pelajaran IPA materi pokok cahaya di kelas V SD Negeri No. 118431 Binanga Tolang

1.4Rumusan Masalah

(23)

kreativitas belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri No. 118431 Binanga Tolang ?

1.5 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh data kreativitas peserta didik pada mata pelajaran IPA. 2. Mengungkapkan bagaimana penggunaan model pembelajaran inovatif 3. Mengungkapakan bagaimana keberhasilan penggunaan model

pembelajaran inovatif

4. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan pada pelajaran IPA.

5. Untuk membuktikan hipotesis

6. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengungkapkan pendapat.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik, guru, sekolah dan peneliti. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru:

a. Sebagai bahan informasi bahwa model pembelajaran inovatif dapat meningkatkan kreativitas siswa di dalam proses belajar mengajar dalam kelas

(24)

2. Bagi Sekolah:

a. Sebagai alternatif dalam meningkatkan kulitas pengajaran di seolah b. Sebagai bahan informasi sehingga dapat memberi pelatihan kepada

guru di sekolah sehingga model pembeljaran inovatif ini dapat di terapkan oleh seluruh guru di SD Negeri No. 118431 Binanga tolang.

c. Meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran inovatif dalam pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif, dan menarik peserta didik sehingga peserta didik lebih cepat dan mudah memahami konsep.

3. Bagi Peneliti Sendiri

Yakni untuk menambah wawasan tentang pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas (PTK) sehingga dapat di terapkan oleh peneliti setelah selesai menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

4. Bagi Peneliti Lainnya

(25)
(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bab IV dapat diambil

kesimpulan bahwa dengen menggunakan model pembelajran inovatif dapat

meningkatkan kreativitas belajar siswa pada materi membuat suatu karya model

dengan menerapakan sifat-sifat cahaya.khususnya pembuatan kaca pembesar

sederhana (lup). pada mata pelajaran IPA Kelas IV Negeri No. 118431

BinangaTolang Tahun Ajaran 2011/2012”

Hal ini terbukti dari :

1. melalui model pembelajaran inovatif dapat meningkatkan kreativitas belajar

siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV Negeri No. 118431 BinangaTolang

Tahun Ajaran 2011/2012”

2. melalui model pembelajaran inovatif pada mata pelajaran IPA dapat

meningkatkan kreativitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya

peningkatan pada 10 indikator observasi dan angket yang telah

dilaksanakan dengan menggunakan daftar cek list.

Dari kegiatan penelitian yang telah dilaksanakn dapat disimpulkan bahwa

hasil penelitian memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga hasil dari

penelitian yang telah dilaksanakan belum sempurna dan belum optimal sesuai

yang diharapkan.

(27)

1. kreativitas siswa terlihat muncul dalam belajar sehinngga krativitas belajar

siswa dapat meningkatkan

2. Komunikasi guru dan siswa dapat terjalin dengan baik sehingga suasana kelas

lebih menyenangkan

3. kreativitas belajar siswa semangkin meningkat

Kelemahan dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa masih ada yang ribut saat proses belajar mengajar

2. Siswa masih sedikit bertanya dalam mengungkapkan pendapat mereka

3. Peneliti belum bisa mengoptimalkan waktu pembelajaran.

5.2. SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti

menyarankan :

1. Hendaknya guru dapat mempertahankan penggunaan model pembelajaran

inovarif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Kepala sekolah memberikan pelatihan - pelatihan untuk meningkatkan

keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran inovatif untuk

(28)

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain dalam

melakukan penelitian tindakan kelas jika mengimplementasikan metode –

metode pembelajaran lain untuk dapat meningkatkan kualitas

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hajjaj, Yusuf Abu. 2010. Kreatif atau Mati. Solo : Ziyad Visi Media

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Asy’ari, Muslichach. 2006. Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi Masyarakat

dala Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan

Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional

Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam

Pembelajaran Sains Sekolaha Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan

Beetlestone, Florence. 2011. Creative Learning. Bandung : Nusa Media

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Medan : Pasca Sarjana Unimed

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia

Http//www.staff.uncy.ac.id/system/files/penelitian/...Pd/JurnalAMF_Tahn2009. pdf

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : PT

Rineka Cipta

Riduan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung :

Alfabeta

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Penerbit : Indeks

Sudijono, Ana. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo

Persada

Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

(30)

Tim Penyusun. 2011. Pedoman Penulisan Sripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Unimed

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :

Gambar

Tabel 1.1.  Analisis Hasil Belajar Kelas V Mata Pelajaran IPA Semester I
gambar yang ada dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja.

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya, kalau proses belajar mengajar berlangsung dalam situasi tertekan dan ketakutan, jangan harap anak-anak bisa menangkap pelajaran (Sidi, 2009: 214). Di SMP Negeri 6

Melihat kondisi sekolah yang sedemikian rupa tentunya siswa dituntut untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah dengan memiliki motivasi

Tujuan KKN POSDAYA adalah; meningkatkan kepedulian untuk mengembangkan POSDAYA khususnya 5 bidang (kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan, agama&budaya),

Berdasarkan hasil penelitian Service Quality, Customer satisfaction, dan Switching Cost berpengaruh positif pada Customer Loyalty pengguna SIM card dikampus Universitas Andalas,

Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa pada pembelajaran matematika adalah nilai-nilai yang mencitrakan karakter yang dimiliki warga Negara Indonesia berdasarkan

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Siagian (1984) yang menyatakan bahwa babi jantan Yorkshire memiliki indeks seleksi yang lebih tinggi (156) dibanding

bjakai, dbjsko dbn !R dr{iimF,

Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh diameter zeolit alam dan konsentrasi NH 4 Cl terhadap konversi etanol pada aktivasi katalis zeolit alam yang akan