• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

RESPONSIF GENDER

1

1

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-RI

29 November 2012

© Kemdikbud 2012

Paparan Kepala Biro Perencanaan dan KLN

Pada Rakor PUG Bidang Pendidikan Lintas Sektor

(2)

PENDAHULUAN

1

KOMITMEN DAN TUJUAN PENYUSUNAN PPRG

2

KERANGKA KERJA DAN ALUR PERENCANAAN DAN

PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

SUBSTANSI SAJIAN

3

KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN PUG

BIDANG PENDIDIKAN

4

TANTANGAN PELAKSANAAN PUG

(3)

1

PENDAHULUAN

(4)

1.

Undang-Undang (UU) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2.

Undang-Undang (UU) Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN)

3.

Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004, Tentang Perbendaharaan Negara

4.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2004, Tentang Rencana Kerja

Pemerintah

5.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 90 Tahun 2010, Tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

6.

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000, tentang PUG dalam Pembangunan

Nasional.

7.

Perpres Nomor 77 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden

Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,

maka fungsi kebudayaan akan terintegrasi dengan fungsi pendidikan

8.

Perpres Nomor 5 Tahun 2010, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional 2010-2014

9.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008, Tentang Pedoman Umum

Pelaksanaan PUG di Daerah

(5)

5

KETERKAITAN

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RKP

RPJM

Nasional

RPJP

Nasional

RKP

Daerah

Renstra

KL

Renja

KL

Renja

SKPD

RAPBN

RAPBD

RKA-KL

RKA -

SKPD

APBN

Rincian

APBN

APBD

Rincian

APBD

Diacu

Pedoman

Dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Diperhatikan

Dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Diacu

Diacu

Diserasikan melalui Musrenbang

UU SPPN

P

em

er

in

ta

h

Pus

a

t

P

em

er

in

ta

h

Da

er

ah

UU KN

Pedoman

Pedoman

Pedoman

RPJM

Daerah

RPJP

Daerah

Renstra

SKPD

Pedoman

Pedoman

VISI

PRESIDEN

Visi

Kepala

Daerah

(6)

PENDEKATAN PENETAPAN KEBIJAKAN

KEMDIKBUD

SISTEM TATA KELOLA PEMERINTAHAN

(UU No. 17/2003, UU No.1/2004, UU

No.15/2004, UU No.25/2004, UU No.

32/2004, UU No. 33/2004)

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN NASIONAL

2010-2014

PROGRAM PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN NASIONAL

(TAHUNAN)

SISDIKNAS

(UU NO.20/2003)

SNP

(PP No.19/2005)

RPJM

(Perpres 5/2010)

RENSTRA

(PERMEN 2/2010)

(VISI,MISI, KEBIJAKAN,

IKU, IKK)

RPJPN

(UU 17/2007)

RENCANA KERJA

PEMERINTAH

(RKP)

UU Guru & Dosen

(UU No.14/2005)

(7)

7

Sasaran Strategis Kemdikbud

Sasaran

Strategis

INPRES/

PERPRES

KONTRAK

KINERJA

RENSTRA

RPJMN

1

Peningkatan akses dan mutu

pendidikan

2

Pelestarian dan pengembangan

budaya

3

Pelindungan dan pengembangan

bahasa dan sastra

4

Penerapan prinsip-prinsip good

corporate governance (GCG)

KOMITMEN

INTERNASIONAL

(8)

2

KOMITMEN DAN TUJUAN PENYUSUNAN

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG

(9)
(10)

Goal 2

• Memastikan bahwa pada 2015 semua anak di

manapun, laki-laki maupun perempuan, akan

bisa menyelesaikan pendidikan dasar secara

penuh

Goal 3

• Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat

pendidikan dasar dan lanjutan lebih baik pada

2005, dan di semua jenjang pendidikan paling

lambat tahun 2015

TARGET MDG’s

(11)

Indikator Ketercapaian

Goal-2

(Mewujudkan Pendidikan Dasar Untuk Semua)

Terdapat Tiga indikator yang relevan:

1.

Tingkat partisipasi pendidikan dasar;

2.

Indikator kedua berkaitan Tingkat Lulusan;

3.

Angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun.

Goal-3

(Mendorong Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan)

Terdapat Empat indikator yang relevan:

1. Yang menjadi indikator utama adalah rasio anak perempuan

terhadap anak laki-laki di pendidikan dasar, lanjutan dan

tinggi

2. Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki untuk usia

15-24 tahun.

3. Sumbangan perempuan dalam kerja berupah di sektor

non-pertanian.

(12)

1. Inpres No.9 Tahun 2000 tentang PUG dalam

Pembangunan Nasional Suatu Strategi untuk

Mencapai Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG)

2. Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN

2010—2014  Peningkatan Kesetaraan Gender

merupakan Salah Satu Tujuan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Ke-2

3. Permendiknas No. 84/ 2008 tentang Pedoman

Pelaksanaan PUG Bidang Pendidikan

(13)

1. Memastikan kebijakan publik di tingkat nasional

maupun daerah menjadi responsif gender

2. Memastikan tersusunnya anggaran yang efektif,

efisien, ekonomis dan berkeadilan

3. Memastikan anggaran memberi akses dan manfaat

yang adil dan setara bagi seluruh masyarakat baik

laki-laki, perempuan, anak, lanjut usia, berkebutuhan

khusus, miskin dan kelompok marginal lainnya

4. Memastikan bahwa tujuan nasional mewujudkan

SDM yang berkualitas tercapai, baik laki-laki maupun

perempuan

(14)

3

KERANGKA KERJA DAN ALUR PERENCANAAN DAN

PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

(15)

KERANGKA KERJA

PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN

Pemegang

Kebijakan Pusat/

Prop/ Kab-Kota

Kebijakan

Responsif

gender

KEADILAN DAN

KESETARAAN

GENDER BIDANG

PENDIDIKAN

Penerbit/

Penulis/

Satuan Pend/

Stakeholders

.

PSBG, Panduan BA,

Pengelolaan Satua Pend.

Responsif Gender

Perencana &

Pengelola

Program

Rencana &

Program

responsif

gender

WORKSHOP, RTD, FGD

STUDI, WORKSHOP

PENG.MODEL

CAPACITY

BUILDING

STUDI

KEBIJAKAN/

KEMITRAAN PSW

PENGUATAN

STAKEHOLDERS

DATA &

WEBSITE

KEMITRAAN LSM

MEDIA KIE

LSM/ Org.

Perempuan

PKBG/

Life Skills

Perempuan

Masyarakat

Berwawasan

Gender

PT/ PSW

Analisis situasi/

Profil Gender

Pendidikan

Database/

Website

Uploading

Position

Paper/

RAN - RAD

PENGEMB. PENDATAAN

SOSIALISASI

15

(16)

1. Rakor Eva.Kinerja t-1 & Perenc.Prog.t+1 2. Koord. Penetapan Kebijk

(Rembuknas)

3. Penyus. Renja Tahun t+1 4. Penyus. Bhn Masukan Ranc. Awal

RKP

5. Penyusunan Renja Unit Utama 6. Koord., Sinkron., & Konsolidasi

Renja

7. Raker Bahas Renja dng DPR 8. Pertemuan Tiga Pihak 9. Musrenbang

10. Penyesuaian Renja 11. Finalisasi Ranc. Akhir RKP 12. Penyus. Draft RKA-KL

13. Koord., Sinkron., dan Konsolidasi RKA-KL

14. Raker dan RDP dengan DPR tentang RKA-KL

15. Raker DPD dgn Mendiknas 16. Penyes. RKA-KL dgn Kesepakatan

DPR

21.Rapim Penyusunan

RABPP

22. Raker & RDP dgn DPR ttg RAPBN

23. Penyesuaian RABPP dgn Pagu Definitif

24. Pemantapan Renc. Prog& Anggaran t+1

25. Penelaahan RKA-KL Pagu Definitif dgn DJA

26. Penelaahan SRAA dan Konsep DIPA dgn DJPb

27. Pengesahan Konsep DIPA 28. Penyampaian DIPA

15

1

2

3

4

5

6

7

8

9

11

12

13

26

27

24

25

23

21

22

20

19

16

17

PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN

ANGGARAN

PAGU

DEFINTIF

PAGU

INDIKATIF

UU APBN

DIPA

28

10

PENELAAHAN RKA PAGU

SEMENTARA

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

PERENCANAAN PROGRAM DAN PENGANGGARAN

(17)

17

APR

JAN

FEB

MAR

RAKOR evaluasi Kinerja Departemen Tahun t-1 & Persiapan Perencanaan

Tahun t +1

Draft RKP

SEB ttg Keg. Prioritas & Pagu

Indikatif

RKT Departemen

Penyusunan RKT Departemen (perlu disepakati nama keg.)

Penyusunan Renja K/L Renja K/L E I/E II & Satker Koordinasi, Sinkronisasi,

dan konsolidasi Renja K/L Draft Renja K/L Depdiknas REMBUK DIKNAS RKT Daerah Penyusunan RKT Daerah (Dekon & TP)

Tri Lateral Meeting (Kesepakatan Kegiatan Prioritas) Renja K/L Depdiknas Persiapan Bahan MusrenbangNas Bahan Musrembangnas Pelaksanaan MUSRENBANGNAS Hasil Evaluasi RK Tahunan E I/E II &

Satker

Pembahasan Pendahuluan RAPBN

Review Draft RKP Masukan

RKP Depdiknas Menerbitkan Pagu Indikatif & SEB

Hasil Rembug Laporan Kinerja Pelaksanaan kegiatan t-1 Laporan Evaluasi Perencanaan T Persiapan Bahan MusrenbangNas RAKOR evaluasi Kinerja

DaerahTahun t-1 & Persiapan Perencanaan Tahun t +1 Laporan Kinerja Pelaksanaan kegiatan t-1 Laporan Evaluasi Perencanaan T UP-SKPD Musrenbangda START

Satuan Harga

TAHAP PENYUSUNAN

RENCANA KERJA

(18)

MEI

JUNI

JULI

AGUST

Pelaksanaan MUSRENBANGNAS Finalisasi Rancangan Akhir RKP RKP Penyusunan RKAKL Satker Pusat Draft RKAKL Penyusunan

Koordinasi, sinkronisasi dan Konsolidasi Rancangan

RKAKL

Penelaahan RKAKL & Penyusunan Draft Nota

Keuangan Draft RKAKL Pidato Presiden 16 Agustus

Pembahasan RKAKL

SE Pagu Sementara &

Kegiatan Prioritas Penyesuaian Rancangan Renja K/L Renja K/L RKAKL Kesepakatan Kegiatan, Sasaran & Anggaran Himpunan RKAKL Nota keuangan Menyusun Bahan Masukan Pidato Presiden (16 Agustus ) Bahan Masukan Pidato Presiden Membuat Rancangan Bahan Nota Keuangan K/L Koordinasi, sinkronisasi dan Konsolidasi RKAKL RKAKL Nota keuangan Kesepakatan Kegiatan dan Sasaran

Pembahasan

Program & Anggaran

(19)

19

SEPT

OKT

NOV

DES

Pidato Presiden 16 Agustus

Menyusun RAPBN & Pagu Definitif

RAPBN

Pembahasan RAPBN

UU APBN

Rapim Persiapan Bahan Penyusunan RAPBN

Bahan Penyusunan RAPBN

Penelahaan RKAKL u/ Penyusunan PerpPres Rincian APBN Pengesahan Konsep DIPA (DIPA Putih) Pengesahan DIPA (Lembar Kuning) Dokumen DIPA Pengesahan Konsep DIPA (DIPA

Putih) END Kesepakatan Kegiatan dan Sasaran Pagu Definitif Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA) Konsep DIPA Dokumen DIPA

Konsep DIPA yang ditandatangani Menteri Penelaahan RKAKL RKAKL final Satuan anggaran per satuan kerja (SA-PSK) Perpres Rincian

APBN

Pemantapan Rencana & Program

Konsep DIPA

Konsep DIPA yang

ditandatangani KPA Pengesahan DIPA (Lembar Kuning) Kanwil DJPB

Menerbitkan Konsep DIPA Satker Pusat &

SRAA

SOP EVALUASI

PERENCANAAN

IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI

TAHAP PENETAPAN

(20)

1. Merumuskan kembali kebijakan/ program/kegiatan

pembangunan pembangunan sehingga menjadi

responsif gender  mengacu pada data terpilah

2. Dalam langkah ini perlu dilakukan identifikasi

kebutuhan laki-laki dan perempuan dengan

menggunakan data terpilah.

Langkah 1 :

Perumusan Kebijakan/program/kegiatan

(21)

Penyusunan

rencana aksi

yang responsif gender dengan merujuk

pada isu gender yang telah teridentifikasi dan sesuai dengan tujuan

kebijakan/program/ kegiatan yang telah direformulasi dalam

Langkah 1, yaitu dengan:

21

Langkah 2 :

Penyusunan Rencana Aksi

1. Penentuan Prioritas Permasalahan yang akan Ditangani

2. Selaraskan Dengan Prioritas Nasional, Prioritas

Kementerian/Lembaga, Atau Prioritas Pemerintah

Daerah.

3. Mengidentifikasi Alternatif Solusi

4. Tidak Harus Melalui Kerangka Anggaran Tetapi Dapat

Melalui Kerangka Regulasi

(22)

5. Penetapan alternatif yang akan menjadi sarana intervensi

6. Pilih yang memiliki dampak lebih signifikan dalam kerangka

anggaran yang tersedia

7. Menentukan tujuan/sasaran yang ingin dicapai, termasuk target

dan indikator kinerja yang responsif gender

8. Menyusun program dan kegiatan serta prioritasnya

9. Semaksimal mungkin menggunakan nomenklatur mata anggaran

yang ada dalam sistem penyusunan anggaran (MAK, dll)

10. Kegiatan tidak harus yang bersifat fisik tetapi bisa juga dalam

berbagai penyusunan/revisi peraturan/pedoman

11. Mengalokasikan anggaran berdasarkan prioritas yang telah

ditetapkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi,

efektivitas, keadilan dan kesetaraan.

(23)

Kebijakan Dasar Penyusunan RKA-K/L 2013

1.

Penyusunan Output sesuai dengan substansi, PMK 112/2012 serta tusi

satker

2.

Output spesifik sebaiknya dikeluarkan tersendiri tidak bercampur

dengan output yang lain

3. Perlu dilakukan standarisasi tahapan pencapaian output yang sejenis

(bersifat bantuan sosial, manajemen, dst)

4. Jika memungkinkan direct output sebaiknya murni berisi direct cost,

biaya manajemen dipisahkan dan diintegrasikan dalam satu output

tersendiri

5. Peningkatan efisiensi melalui:

a. Integrasi proses/aktivitas

b. Resources sharing

(24)

OUTPUT

Output

Langsung

Output

Tidak

Langsung

Biaya

Langsung

Biaya Tidak

Langsung

Biaya Tidak

Langsung

Fokus Efisiensi

Potensi

Efisiensi/

Realokasi

(25)

Contoh Penerapan Performance-Based Budgeting (PBB)

Biro Perencanaan dan KLN

SASARAN STRATEGIS

PROGRAM

(IKU)

KEGIATAN

(IKK)

OUTPUT/SUBOUTPUT

KOMPONEN

INPUT

AKUN

k1= 1

k2= 1

k3= 1

INDEK KETERKAITAN (K) =

k1 x k2 x k3 x k4

INDEKS EFISIENSI BIAYA (E) =

(DirectCost ) / (Total Cost)

X

EFEKTIVITAS

INDEKS

ANGGARAN (EFF)

= K x E

KUALITAS RKA

K= 97,35 %

E=93,51 %

EFF=

91,03%

25

k4= 0,9735

Direct

Cost

Indirect

Cost

2

4

14

22

265

743

lines

(26)

Indeks Efisiensi Rancangan RKA 2013 Kemdikbud

UNIT

DIRECT

INDIRECT

TOTAL

%

SETJEN

1.266.618

193.474

1.460.092 86,75%

ITJEN

204.456

544

205.000

99,7%

DIKDAS

9.644.910

1.535.727

11.180.637

85,5%

DIKTI *

29.100.781

3.542.699

32.643.479

89,1%

PAUDNI

2.420.403

611.303

3.031.706

79,8%

BALITBANG

967.839

227.623

1.195.462

79,4%

DIKMEN

9.966.797

1.053.845

11.020.643

90,4%

BAHASA

205.552

33.980

239.532

85,8%

BADAN SDM

2.250.008

656.437

2.906.445

75,8%

KEBUDAYAAN

596.373

152.852

749.225

79,6%

TOTAL

56.623.737

8.008.484

64.632.221

88,5%

Rp. Juta

(27)

SIKLUS PENYUSUNAN RKA

USULAN RKAKL

REVIEW RKAKL

PENATAAN STRUKTUR

IDENTIFIKASI JENIS BIAYA

IDENTIFIKASI KEPATUTAN DAN

KEWAJARAN BIAYA

MENGHITUNG POTENSI EFISIENSI

TIDAK

OK

YA

MENYUSUN PEMANFATAN RENCANA

EFISIENSI

FINALISASI RKAKL

Unit utama menyusun RKAKL 2013

Tim melakukan review terhadap usulan RKAKL

PEMBAHASAN: Unit Utama bersama Tim melakukan

klarifikasi dan perbaikan :

1. Struktur RKA

2. Jenis Biaya

3. Kepatutan dan kewajaran biaya

4. Potensi efisiensi biaya

Unit utama memberikan usulan pemanfaatan hasil efisiensi

(28)

SASARAN STRATEGIS

PROGRAM

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

OUTPUT

SUB-OUTPUT

KOMPONEN INPUT

SUB-KOMPONEN INPUT

KEMENTERIAN

ESELON 1

ESELON 2

SATKER

Keterkaitan Struktur Organisasi dan Struktur RKA Kemdikbud

Struktur Organisasi

Struktur RKAKL

barang/jasa yang dihasilkan oleh

kegiatan

ukuran ketercapaian program

(kinerja Eselon I)

ukuran ketercapaian kegiatan

(kinerja eselon II)

tahapan/proses pencapaian output

(29)

Usulan Pagu Anggaran Kemdikbud 2013

Per Program/Unit Utama

Milyar Rupiah

No

Unit Utama

TA 2012

Usulan Pagu 2013

Awal

1)

(Pagu Anggaran)

+ BA999

2)

+ BA999 dan Optimalisasi

(hasil banggar)

1 PAUDNI

2.756,64

4,2%

2.831,71

2.853,71

2.553,71

3,5%

2 DIKDAS

17.678,62

27,2%

10.810,64 11.445,96

12.195,96

16,7%

3 DIKMEN

5.684,19

8,8%

9.020,64 11.507,58

11.744,48

16,1%

4 DIKTI

32.606,66

50,3%

35.277,44 36.407,44

38.407,44

52,5%

5 BALITBANG

1.167,75

1,8%

1.195,46

1.295,46

1.295,46

1,8%

6 BAHASA

226,26

0,3%

239,53

309,53

359,53

0,5%

7 BPSDMP

2.819,34

4,3%

2.906,45

2.887,19

2.787,19

3,8%

8 BUDAYA

536,83

0,8%

2.054,62

2.028,62

2.028,62

2,8%

9 SETJEN

1.226,68

1,9%

1.460,09

1.460,09

1.510,09

2,1%

10 ITJEN

184,72

0,3%

205,00

205,00

205,00

0,3%

TOTAL

64.887,69

100%

66.001,59

70.400,58

73.087,48

100%

Catatan:

1) Disampaikan pada Raker tanggal 9 Agustus 2012

2) Disampaikan pada Raker tanggal 10 September 2012

(30)

Peringkat Realisasi APBN 2012

Pada 10 K/L Dengan Anggaran Terbesar

No.

Kementerian

Pagu

REALISASI

%

1 Kepolisian

42.055.798.712.000

32.545.393.066.390

77,39%

2 Kementerian Dalam Negeri

18.177.986.445.000

13.374.066.586.654

73,57%

3 Kementerian Pertahanan

75.449.711.597.000

54.074.243.937.509

71,67%

4 Kementerian Agama

39.901.578.038.000

27.343.634.681.870

68,53%

5 Kementerian Pertanian

18.626.702.278.000

12.199.698.059.698

65,50%

6 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 66.003.551.524.000

42.307.817.510.726

64,10%

7 Kementerian Keuangan

19.187.853.189.000

12.261.386.422.598

63,90%

8 Kementerian Kesehatan

32.140.335.683.000

19.778.418.034.008

61,54%

9 Kementerian Pekerjaan Umum

75.617.746.439.000

45.817.076.782.150

60,59%

10 Kementerian Perhubungan

33.562.728.232.500

18.200.125.570.370

54,23%

Rerata Nasional K/L : 63,20

(31)

1.76

2.31 12.07

18.48

26.44

34.28

43.61

49.01

55.99

62.67

68.80

0.5

2.8

7.0

14.2

21.1

33.5

47.3

64.8

76.2

86.6

93.4

100.0

24.08

33.31

40.16

41.21

52.80

84.19

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nop

Des

Realisasi

Target

2011

APBNP

76,31%

76,36%

77,24%

48,75%

71,11%

55,15%

58,98%

46,07%

47,27%

18,98%

Realisasi dan Target Penyerapan Anggaran

Kemdikbud 2012

(sumber Unit Utama)

31

STATUS :

28 November

2012

Per Unit Utama

Per Jenis Belanja (Rp juta)

Belanja

Pagu

28 November

22 Nov

Realisasi

%

%

Pegawai

9.308.775 8.121.680

85,23%

87,25%

Barang

25.794.267 12.410.361

57,52%

44,43%

Modal

7.392.534 2.271.547

30,41%

30,33%

Bansos

22.917.702 22.224.326

82,71%

87,53%

Jumlah

65.413.278

45.027.914

68,80%

65,66%

39.85%

53.86%

58.62%

58.98%

59.81%

75.79%

77.74%

78.45%

82.62%

84.19%

BUDAYA

BAHASA

DIKTI

itjen

Setjen

PAUDNI

DIKMEN

BPSDMP

DIKDAS

BALITBA…

Kemdikbud

68,80%

© Kemdikbud 2012

(32)

4

KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN PUG

BIDANG PENDIDIKAN

(33)

33

(34)
(35)

35

(36)

1. Capacity Building

Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan pendidkan agar memiliki kemampuan

dalam melaksanakan pengarusutamaan gender di bidang pendidikan. Dilakukan di

10 unit utama Kemdikbud, 33 provinsi dan kabupaten/kota.

2. Studi Kebijakan/Kemitraan dengan PSW/G,

Untuk membantu pemangku kepentingan dalam menyusun program dan kegiatan

pendidikan yang responsif gender. (contoh satuan pendidikan responsif gender)

3. Kemitraan dengan LSM/Ormas

,

Untuk mengembangkan model dan mengimplementasikan Pendidikan Keluarga

Berwawasan Gender (PKBG)

4. Data Pendidikan Terpilah

,

Melakukan sistem pendataan pendidikan terpilah menurut jenis kelamin sebagai

dasar penyusunan kebijakan dan program pendidikan;

5. KIE & Gender Kit

Melakukan berbagai sosialisasi di media massa (cetak, radio dan TV) serta kepada

(37)

1. Permendiknas Nomor 84 Tahun 2008

2. Peningkatan kapasitas PUG Bidang Pendidikan pada 10

Unit Utama Kemdikbud;

3. Peningkatan Kapasitas PUG Bidang Pendidikan di 33

Provinsi;

4. Peningkatan Kapasitas PUG Bidang Pendidikan minimal di

78 Kabupaten/Kota;

5. Penerapan Perencanaan dan Penganggaran Responsif

Gender;

6. Menguatnya Dukungan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota

untuk Program PUG Bidang Pendidikan;

7. Terselenggaranya di 2 kabupaten (Kebumen dan Kupang)

“Petikan Pengalaman” PUG Bidang Pendidikan Kerjasama

dengan AusAID;

37

(38)

8.

Tersusunnya Pernyataan Anggaran Gender (Gender

Budget Statement) dan TOR Responsif gender dalam

penyusunan program di setiap unit utama Kemdiknas;

9.

Terimplementasinya gender di satuan pendidikan formal

dan nonformal;

10. Terselenggaranya Pendidikan Keluarga Berwawasan

Gender di 570 Lembaga

11. Tersusunnya panduan dan media sosialiasi PUG Bidang

Pendidikan; seperti: PSBG, PKBG, Leaflet, booklet, dan

lainnya.

(39)

5

TANTANGAN PELAKSANAAN PUG

(40)

1. Bagaimana meningkatkan komitmen pimpinan unit utama dan

daerah dalam melaksanakan PUG Bidang Pendidikan.

2. Bagaimana memasukkan PUG Bidang Pendidikan ke dalam

program dan kegiatan pada setiap unit kerja di pusat dan

daerah;

3. Bagaimana menurunkan ketergantungan pemerintah daerah

terhadap pemerintah pusat dalam melaksanakan PUG Bidang

Pendidikan.

4. Bagaimana mengimplementasikan PUG pada satuan

pendidikan yang terintegrasi dengan kultur satuan pendidikan.

5. Bagaimana mengurangi dampak dari rotasi pejabat terhadap

pelaksanaan PUG Bidang Pendidikan.

TANTANGAN PELAKSANAAN

(41)

1.

Perlu penelaahan kembali kerangka kerja PUG yang ada sesuai dengan

isu-isu yang muncul saat ini (perubahan iklim, HIV AIDS, trafiking, eksploitasi seks

anak/ESA, dsb).

2.

Pentingnya menetapkan penanggung jawab di semua tingkat dalam

pelaksanaan PUG bidang pendidikan.

3.

Diperlukannya gender champions dalam pelaksanaan PUG bidang

pendidikan.

4.

Pengintegrasian materi gender ke dalam berbagai pendidikan dan pelatihan

(diklat) penjenjangan maupun teknis.

5.

Mereposisi kelembagaan penanggung jawab gender ke dalam struktur yang

strategis.

6.

Perlu reorientasi dalam perumusan program yang mengarah pada keterkaitan

setiap tahapan yang telah direncanakan (RPJMN, Renstra, Renja, dan

kebijakan-kebijakan nasional lainnya yang relevan).

41

(42)

Referensi

Dokumen terkait

instrumen analisis gender dengan kesulitan terbesar dalam hal penentuan isu gender, keterbatasan data pembuka wawasan, dan membedakannya dengan data dasar/baseline,

Batasan penelitian yang telah dilakukan peneliti terkait dengan penganggaran sampai dengan penerapan anggaran responsif gender, dengan melihat apakah program

Secara kultural adalah tali yang digunakan untuk menurunkan madu dari atas pohon ke bawah dengan cara mengulurnya secara perlahan merupakan simbol suatu benda yang

Mempresentasikan laporan hasil informasi tentang persiapan tempat, alat dan bahan, teknik dan langkah kerja menggunting dan memberi tanda jahitan pada komponen

Standar ini memuat ketentuan - ketentuan untuk penerangan ruas jalan, persimpangan sebidang maupun tidak sebidang, jembatan dan terowongan di kawasan perkotaan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai re- tensi protein dan retensi lemak ikan yang diberi pakan dengan penambahan crude enzim (pakan B, C, dan D) lebih tinggi

Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa produk body mist memiliki kualitas produk yang baik sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan, serta pembelian ulang

Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh yang positif dari fasilitas perpustakaan terhadap budaya baca siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kota