• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada perusahaan farmasi yaitu PT. Prafa, yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada perusahaan farmasi yaitu PT. Prafa, yang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan farmasi yaitu PT. Prafa, yang terletak di Desa Karang Asem Barat, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Pemilihan objek dan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Hal ini didasarkan pada data Dinas Tata Ruang Lingkungan Hidup (DTRLH) Kabupaten Bogor, bahwa PT. Prafa merupakan perusahaan yang menghasilkan volume limbah cair terbesar di antara perusahaan farmasi lainnya yang berada di Kabupaten Bogor. Selain itu, PT. Prafa dalam upaya pengolahan limbah cairnya sudah dilengkapi sarana IPAL. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pihak perusahaan yang terkait langsung dalam proses IPAL dan dilakukan melalui wawancara biasa kepada pihak yang bersangkutan (karyawan PT. Prafa) dengan penelitian. Data primer yang diperoleh mencakup data yang terkait dengan cara dan sistem pengolahan limbah yang dilakukan PT. Prafa. Data sekunder diperoleh dengan cara mendatangi langsung PT. Prafa dan sumber-sumber data seperti Biro Pusat Statistika (BPS), Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), DTRLH Kabupaten Bogor, Dinas Perindustrian Kabupaten Bogor, dan sebagainya. Data sekunder mencakup laporan limbah perusahaan per bulan,

(2)

laporan penelitian, peraturan perundang-undangan, referensi dan dokumen lain yang mendukung penelitian, mengenai jenis-jenis limbah dan volume limbah yang dihasilkan, serta tata cara dan pengolahan limbah cair perusahaan. Data waktu yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data bulanan selama periode satu tahun (semester I periode 2007 dan semester II perode 2008).

4.3 Metode dan Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perhitungan sederhana dengan pendekatan biaya rata-rata (Avarage Cost Pricing) untuk menentukan biaya pengolahan limbah per satuan konsentrasi limbah cair. Pada Tabel 8 berikut ini akan ditampilkan matriks metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan dalam penelitian ini. Tabel 8. Matriks dan Metode Analisis Data

No .

Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data

1 Mengestimasi tambahan biaya yang dikeluarkan oleh PT. Prafa untuk mengurangi kadar pencemaran per satuan konsentrasi parameter limbah cair (Marginal Abatement Cost/MAC)

Data sekunder yang

diperoleh dari

perusahaan PT. Prafa berupa data biaya pengolahan limbah serta data inlet dan outlet limbah cair PT. Prafa

Pendekatan biaya rata-rata (Avarage Cost Pricing) pengolahan limbah cair 2 Mengestimasi besarnya persentase MAC

terhadap harga jual produk dan keuntungan per unit produk

Data sekunder

perusahaan berupa data total produksi dan Abatement Cost Total (TAC) dan biaya produksi (Total Cost/TC)

Pendekatan biaya produksi dan nilai keuntungan per unit produk, serta Pendekatan TAC terhadap harga jual dan keuntungan per unit produk

(3)

4.3.1 Analisis Marginal Abatement Cost (MAC) Berdasarkan Konsentrasi Parameter Limbah Cair

Penentuan persamaan Marginal Abatement Cost (MAC) diperlukan data mengenai total biaya yang dikeluarkan oleh PT. Prafa dalam mengolah air limbah setiap bulan (Total Abatement Cost/ TAC) dan tingkat konsentrasi parameter BOD, COD dan TSS sebelum melalui proses IPAL (inlet) dan setelah melalui proses IPAL (outlet). Besarnya nilai MAC yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat diestimasi dengan menggunakan pendekatan biaya rata-rata (average cost pricing). Pendekatan biaya rata-rata dapat dilakukan dengan membandingkan persentase pengurangan konsentrasi tiap parameter limbah cair (BOD, COD, dan TSS) sebelum dan sesudah (inlet-outlet) proses IPAL setiap bulannya terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memproses air limbah setiap bulannya (TAC). Pendekatan biaya rata-rata dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung rataan konsentrasi tiap parameter

Data mengenai konsentrasi tiap parameter limbah yang terdiri dari BOD, COD dan TSS dikelompokkan menjadi dua yaitu data inlet dan outlet masing-masing dalam satuan mg/l. Rataan konsentrasi tiap parameter diperoleh dengan cara menjumlahkan masing-masing parameter limbah baik inlet maupun outlet, kemudian jumlah tersebut dibagi dengan banyaknya jumlah bulan dalam satu tahun yaitu 12 bulan karena periode data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data selama satu tahun. Rataan konsentrasi limbah tiap parameter limbah

(4)

cair sebelum diolah melalui IPAL (inlet) maupun setelah diolah melalui IPAL (outlet) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

n p pl =

l

dimana:

= Rataan konsentrasi parameter limbah cair (BOD,COD,TSS) per bulan (mg/l)

l

p = Konsentrasi parameter limbah cair (BOD,COD, TSS) setiap bulan (mg/l) n = Jumlah bulan yang diketahui (=12 bulan)

= Jumlah

Setelah rataan konsentrasi masing-masing parameter limbah per bulan diperoleh, besarnya pengurangan konsentrasi tiap parameter dapat diperoleh dengan cara menghitung selisih antara inlet dengan outlet pada tiap parameter (BOD, COD dan TSS) setiap bulannya.

2. Mempersentasekan pengurangan konsentrasi parameter Inlet dengan Outlet Setelah pengurangan konsentrasi inlet-outlet untuk masing-masing parmeter diperoleh, selanjutnya adalah menghitung persentase pengurangan konsentrasi inlet-outlet untuk masing-masing parameter dengan rumus sebagai berikut:

a). Parameter BOD : % x100%

BCT B B o i o i o i

− − − = dimana: l p

(5)

o i

B

% = Persentase pengurangan konsentrasi BOD inlet-outlet

o i

B− = Rataan konsentrasi BOD inlet-outlet (mg/l)

o i

BCT− = Rataan konsentrasi BOD inlet-outlet, COD inlet-outlet dan TSS

inlet-outlet (mg/l)

= Jumlah b). Parameter COD : % x100% BCT C C o i o i o i

− − − = dimana: o i C

% = Persentase pengurangan konsentrasi COD inlet-outlet

o i

C − = Rataan konsentrasi COD inlet-outlet (mg/l)

o i

BCT − = Rataan konsentrasi BOD inlet-outlet, COD inlet-outlet dan TSS

inlet-outlet (mg/l)

= Jumlah c). Parameter TSS : % x100% BCT T T o i o i o i

− − − = dimana: o i T

% = Persentase pengurangan konsentrasi TSS inlet-outlet

o i

T= Rataan konsentrasi TSS inlet-outlet (mg/l)

o i

BCT = Rataan konsentrasi BOD outlet, COD outlet dan TSS

inlet-outlet (mg/l)

(6)

3. Menghitung besarnya nilai Marginal Abatement Cost (MAC)

Sebelum menghitung besarnya rataan MAC untuk total konsentrasi parameter limbah cair yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satuan mg/l, terlebih dahulu harus diketahui MAC per 1 mg/l setiap bulan berdasarkan persentase pengurangan inlet-outlet. Untuk menghitung MAC per 1 mg/l diperlukan data total biaya perusahaan untuk mengurangi konsentrasi outlet parameter limbah cair atau Total Abatement Cost (TAC) per bulan. Marginal

Abatement Cost (MAC) untuk tiap parameter limbah (mg/l) dihitung dengan mengalikan hasil persentase pengurangan konsentrasi parameter limbah dengan TAC. MAC per 1 mg/l konsentrasi parameter limbah per bulan dapat dirumuskan sebagai berikut:

a). Parameter BOD :

o i o i B xTAC B MAC − − = % dimana:

MAC = Marginal Abatement Cost per 1 mg/l (rupiah)

o i

B

% = Persentase pengurangan konsentrasi BOD inlet-outlet (%)

o i

B = Rata-rata pengurangan konsentrasi BOD inlet-outlet per bulan (mg/l)

TAC = Total Abatement Cost (rupiah/bulan)

b). Parameter COD : o i o i C xACT C MAC − − = % dimana:

MAC = Marginal Abatement Cost per 1 mg/l (rupiah)

o i

C

(7)

o i

C = Rata-rata pengurangan konsentrasi COD inlet-outlet per bulan (mg/l)

TAC = Total Abatement Cost (rupiah/bulan)

c). Parameter TSS : o i o i T xACT T MAC − − = % dimana:

MAC = Marginal Abatement Cost per 1 mg/l (rupiah)

o i

T

% = Persentase pengurangan konsentrasi TSS inlet-outlet (%)

o i

T = Rata-rata pengurangan konsentrasi TSS inlet-outlet per bulan (mg/l)

TAC = Total Abatement Cost (rupiah/bulan)

Pada saat tingkat pencemaran maksimum yaitu ketika limbah belum mengalami proses pengolahan (inlet), besarnya MAC adalah sebesar Rp. 0. hal ini berarti tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena belum ada pengeluaran biaya untuk proses pengolahan limbah melalui IPAL ( Abatement

Cost sama dengan nol rupiah). Sedangkan nilai MAC untuk konsentrasi parameter limbah setelah mengalami proses pengolahan (outlet) dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

) ( * i o BOD o i MAC E E MAC = − − dimana: o i

MAC= MAC outlet setelah mengalami proses pengolahan air limbah melalui

IPAL (Rupiah/mg/l)

Ei = Inlet limbah untuk parameter BOD (mg/l)

(8)

Setelah diketahui MAC per 1 mg/l konsentrasi limbah per bulannya, kemudian diperoleh rataan nilai MAC total untuk seluruh konsentrasi parameter limbah (BOD, COD dan TSS) per bulan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

n MAC MAC=

dimana:

MAC = Rataan MAC

MAC = MAC setiap 1 mg/l (rupiah)

n = Jumlah bulan yang diketahui (12 bulan)

= Jumlah

4.3.2 Estimasi Persamaan dan Kurva Marginal Abatement Cost (MAC)

Secara umum besarnya MAC merupakan turunan dari Total Abatement

Cost (TAC) terhadap besarnya konsentrasi limbah cair (effluent). MAC dapat diketahui dengan mengggunakan rumus:

dE dTAC MAC =

Dimana: MAC = Marginal Abatemen Cost (Rp/mg/l) TAC = Total Cost IPAL (Rp)

E = Besarnya Effluent (mg/l)

Fungsi persamaan MAC diperoleh dengan digunakan persamaan garis linier dua titik. Persamaan linier dua titik diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

1 2 1 1 2 1 X X X X Y Y Y Y − − = − −

(9)

Kurva MAC merupakan titik yang menggambarkan hubungan antara tingkat pencemaran maksimum dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi tingkat pencemaran. Sumbu horizontal meninjukkan jumlah effluent sedangkan sumbu vertikal menunjukkan nilai moneter. MAC menggambarkan biaya tambahan untuk mencapai pengurangan tingkat pencemaran sebanyak satu satuan atau biaya yang dihemat ketika pencemaran meningkat sebesar satu satuan. Kurva MAC berslope negatif yang dimulai dari tingkat pencemaran maksimum, seiring pengurangan konsentrasi parameter yang semakin besar maka biaya tambahan (Marginal Cost) untuk mencapai pengurangan selanjutnya akan meningkat. Hal ini digambarkan dalam kurva MAC Gambar 4 berikut ini:

Rupiah

MAC

konsentrasi parameter limbah (mg/l) Gambar 4. Kurva Marginal Abatement Cost (MAC)

(10)

4.3.3 Penentuan Marginal Abatement Cost (MAC) per Unit Produk

Besarnya MAC per satuan unit produk dapat mencerminkan besarnya biaya lingkungan. Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat proses produksi yang dilakukan perusahaan. Akan tetapi biaya lingkungan disini belum mencerminkan kompensasi kerugian masyarakat akibat limbah cair yang ditimbulkan dari proses produksi perusahaan.

MAC per Unit Produk (Ec) adalah berapa besarnya biaya yang dibebankan tiap satu-satuan unit produk (dalam satuan tablet) untuk pengurangan daya cemar

limbah yang dibuang ke lingkungan.Ec dihitung dengan menggunakan

perhitungan sederhana yaitu biaya total dari IPAL (TAC) dibagi dengan jumlah produksi (Q) per bulan. Rata-rata total produksi per bulan diperoleh dengan cara membagi total produksi selama satu tahun dibagi dengan jumlah bulan. Periode waktu yang dipakai dalam penelitian ini adalah 12 bulan. TAC dan total produksi (Q) diasumsikan sama setiap bulannya. Biaya lingkungan per unit dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q TAC Ec =

dimana:

Ec = MAC per unit produk/Environtmental Cost (rupiah/tablet)

TAC= Total Abatement Cost per bulan (rupiah)

(11)

Setelah diketahui MAC per unit produk (Ec), besarnya persentase MAC terhadap harga jual dan persentase keuntungan yang diperoleh perusahaan terhadap MAC dapat diestimasi.

4.3.4 Persentase MAC Per Unit Produk (Ec) Terhadap Harga Jual (P) dan Keuntungan (π) Per Unit Produk

Sebelum menghitung besarnya persentase MAC yang dibebankan terhadap harga jual satu unit produk, harus diketahui harga jual (P) dari satu unit produk yaitu satu tablet. Harga jual satu unit produk (P) dapat diperoleh dengan cara penjumlahan total biaya produksi per bulan (Total Cost/TC) dan Total Abatement

Cost (TAC) dibagi dengan total produksi per bulan (Q). Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan (lihat lampiran biaya kotor perusahaan), biaya produksi disini belum memperhitungkan besarnya Abatement Cost. Sedangkan dalam penentuan harga jual satu unit produk (P), perusahaan telah memperhitungkan

Abatement Cost. Penentuan harga satu unit produk dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Q TAC TC P= + dimana:

P = Harga jual satu unit produk (tablet)

TC= Total biaya produksi/Total Cost per bulan (rupiah)

TAC = Total Abatement Cost per bulan (rupiah)

(12)

Setelah harga jual satu unit produk diketahui, tahap selanjutnya adalah menghitung besarnya share dari harga jual satu unit produk (Ep) terhadap MAC.

Share dari harga jual satu unit produk terhadap MAC per unit produk (Ec) terhadap dapat diestimasi dengan rumus sebagai berikut:

% 100 x Ec P Ep = dimana:

Ep = Persentase biaya MAC per unit produk (%)

Ec = MAC per unit/Environtmental Cost (rupiah/tablet)

P = Harga jual per unit produk (rupiah/tablet)

Selain besarnya persentase MAC yang dibebankan terhadap harga jual satu tablet, besarnya persentase MAC terhadap ni keuntungan. Nilai keuntungan perusahaan yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai keuntungan kotor

(belum dipotong pajak). Keuntungan perusahaan (π) merupakan selisih antara

total penerimaan (Total Revenue) dengan total biaya produksi (Total Cost). Untuk menghitung persentase MAC terhadap nilai keuntungan per unit diperlukan data berupa total penerimaan perusahaan (TR), total biaya produksi (TC) dan total produksi (Quantity/Q). Total penerimaan perusahaan merupakan hasil perkalian total produksi (Q) dengan harga produk per unit (P), berikut rumusnya:

PxQ TR =

Total biaya produksi PT. Prafa ditentukan dengan menjumlahkan semua komponen biaya produksi yang meliputi, biaya bahan baku, gaji karyawan dan buruh, penyusutan peralatan produksi, biaya angkut, biaya administrasi, biaya

(13)

keamanan dan asuransi, biaya pemasaran (iklan), pajak, biaya pabrik, biaya perawatan, dan biaya listrik untuk pemakain produksi serta penerangan pabrik, sedangkan total produksi merupakan keseluruhan jumlah unit yang produksi selama satu bulan. Pada penelitian ini, data total penerimaan, total biaya produksi dan total produksi yang diperoleh merupakan data tahunan (satu tahun), sehingga total penerimaan (TR), total biaya produksi (TC) dan total produksi (Q) dibagi dengan jumlah bulan yaitu 12 bulan sehingga diperoleh rata-rata penerimaan, biaya produksi dan total produksi per bulan.

Sebelum menghitung besarnya persentase MAC per unit produk (Ec) terhadap Keuntungan per unit produk (Ek), terlebih dahulu harus diketahui

keuntungan per unit produk. Keuntungan per unit produk (πQ) dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Q TAC TC TR Q ) ( + − =

π

dimana: Q π

= Nilai keuntungan per unit produk (rupiah/tablet)

TR = Nilai penjualan/Total Revenue per bulan (rupiah)

TC = Total biaya produksi/Total Cost per bulan (rupiah)

TAC = Total Abatement Cost per bulan (rupiah)

Q = Total produksi (tablet)

Besarnya persentase MAC per unit produk terhadap keuntungan per unit produk (Ek) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(14)

% 100 x Ec Ek Q

π

= dimana:

Ek = Persentase MAC terhadap keuntungan per unit produk (%)

Referensi

Dokumen terkait

Liian korkea lämpötila saattaa olla haitallinen kasvien kehityksen kannalta (mm. LED huoneen sähkönkulutus oli 20-25 % muita huoneita pienempi kurkkukiloa kohti. Toisaalta

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 12 Tahun 2016 tentang

Uji t adalah untuk mengetahui variabel bebas secara parsial terhadap tingkat kepuasan konsumen pada perusahaan Spektra Multi Financing di Samarinda adalah dengan

Jika dilihat dari usaha pemerintah Pakistan dalam implementasi konvensi CEDAW di Pakistan dan kebijakan yang sudah pemerintah Pakistan lakukan untuk mengurangi

 Lingkup: seluruh pekerjaan yang terlibat dalam pembuatan produk dari proyek dan proses-proses yang digunakan; menjelaskan apa yang dilakukan dan tidak?.  Deliverables: produk

- Mendukung pemakaian di jaringan komputer tanpa batasan jumlah user sehingga bisa disiapkan PC untuk kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa yang akan mengecek koleksi buku

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peningkatan rasio likuiditas dari segi cash rasio, peningkatan rasio solvabilitas dari segi rasio total