• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

32

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kota Malang Jawa Timur pada konsumen Iphone.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dimana data penelitian berbentuk angka dan dianalisis melalui statistik (Sugiyono, 2012). Metode yang digunakan adalah survey, dimana melakukan pengumpulan data berupa kuesioner dan disebarkan melalui responden. Pengumpulan data dilakukan secara terstruktur dan spesifik untuk menghasilkan sebuah informasi. Metode survey hanya mengambil sampel dari satu populasi dan teknik pengumpulannya bisa menggunakan wawancara ataupun melakukan penyebaran melalui kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang konkrit (Singarimbun, 2001).

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan objek atau subjek penelitian pada wilayah generalisasi yang mempunyai kuantitas serta karakteristik tertentu yang sebelumnya sudah diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari lebih lanjut dan menarik mengenai kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian

(2)

ini adalah konsumen yang membeli Iphone dengan batasan 6 bulan terakhir yaitu awal bulan Januari-Juni tahun 2020 di Kota Malang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode sampel aksidental (Accidental Sampling), dimana dalam pemilihan sampel dilakukan berdasarkan kebetulan, jadi siapa saja yang bertemu secara kebetulan dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila orang yang diketemui tersebut cocok dijadikan sebagai sumber data (Sugiyono, 2012). Selain itu, jumlah populasinya belum diketahui, maka untuk mempermudah penentuan jumlah sampel yang diambil akan ditentukan dengan rumus sebagai berikut (Kuncoro, 2013): 𝑛

=

z 2𝑝 (1−𝑝) d2 Keterangan: n = Jumlah sampel z = Nilai standart = 1,96 p = Maksimal estimasi = 50 % = 0.5 d = Alpha (0,10) atau sampling eror = 10%

Dengan rumus di atas, maka jumlah perhitungan sampel pada penelitian ini adalah:

𝑛

=

1,96

20.5 (1−0.5) 0.12

(3)

𝑛 = 96.04 = 96

Berdasarkan hasil perhitungan sampel di atas, didapatkan hasil sebanyak 96 dan dibulatkan menjadi 100 responden agar lebih spesifik atas perwakilan konsumen yang melakukan pembelian Iphone di Kota Malang.

D. Definisi Operasional Variabel

Berikut dijabarkan definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Sumber

Ekuitas Merek (X1) Seperangkat aset berharga (harta) yang memiliki nilai tambah pada produk Iphone, serta keterpercayaan seorang konsumen terhadap sebuah merek

1. Kemampuan

untuk mengenali merek Iphone dari produk bersaing 2. Iphone termasuk produk

terpercaya

3. Iphone mudah diingat dengan logo yang dimiliki 4. Kesetiaan terhadap sebuah

merek

Soenyoto (2015)

Harga (X2)

Sejumlah nilai yang dikeluarkan oleh seorang konsumen untuk memperoleh sebuah produk produk Iphone

1. Keterjangkauan harga 2. Harga bersaing dengan

merek lain

3. Harga sesuai dengan kualitas produk

4. Harga sesuai dengan manfaat yang dirasakan oleh konsumen

Cahya (2015)

Kualitas Produk (X3) Sebuah kualitas yang terdiri dari totalitas fitur dan karakteristik produk Iphone yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

1. Kinerja pada Iphone dalam menjalankan aplikasinya 2. Keistimewaan fitur yang

diberikan oleh Iphone 3. Daya tahan pada Iphone

memiliki daya tahan yang awet

4. Estetika pada Iphone memiliki bentuk fisik/desain yang mewah (elegan)

(4)

Variabel Indikator Sumber

Keputusan Pembelian (Y) Keputusan yang diambil oleh pihak konsumen dengan rasa percaya diri yang kuat untuk membeli produk Iphone

1. Kecepatan memutuskan memilih merek

2. Kemantapan pada sebuah produk

3. Prioritas pembelian

4. Kemudahan dalam menemukan produk Iphone

Hanin (2011)

Sumber: Data Diolah 2020

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif, yang merupakan data berupa angka dan dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer, dimana data yang dikumpulkan dan diperoleh secara langsung dari objek penelitian dengan mengajukan beberapa pertanyaan/pernyataan berupa lisan atau tertulis dan menggunakan angket atau penyebaran kuesioner (Sanusi, 2011). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil dari penyebaran kuesioner pada sampel tertentu berupa data mentah yang digunakan untuk mengetahui respon dari responden mengenai Ekuitas Merek, Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Iphone.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu komponen yang penting dalam melakukan suatu penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner. Kuesioner atau angket adalah pengumpulan data dengan cara

(5)

membagikan daftar pertanyaan kepada responden baik dilakukan melalui telepon, surat, maupun bertatap muka (Ferdinand, 2014).

Kuesioner pada penelitian ini yaitu menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah mengenai nama, alamat, dan usia. Sedangkan pertanyaan tertutup yaitu meminta responden untuk menjawab pertanyaan maupun pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. Cara pengumpulan data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Responden diberi kuesioner, 2. Sambil mengisi identitas yang ada di kuesioner, ditunggu, lalu diberi penjelasan mengenai item pertanyaan, 3. Setelah responden mengisi, kemudian jawaban dari responden tersebut ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan.

G. Metode Penskalaan Data

Penskalaan pada penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang secara individu maupun kelompok mengenai fenomena atau gejala (Sugiyono, 2012). Dengan menggunakan Skala Likert, variabel akan diukur dengan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian, indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan maupun pernyataan.

Skala Likert dalam penelitian ini mempunyai skor yang berbeda-beda (Sugiyono, 2012). Jawaban pada setiap item dengan menggunakan Skala Likert diklasifikasikan sebagai berikut: “Sangat Setuju” diberi skor 5, “Setuju” diberi

(6)

skor 4, “Netral” diberi skor 3, “Tidak Setuju” diberi skor 2, dan “Sangat Tidak Setuju” diberi 1.

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner tersebut sesuai dengan apa yang akan diungkapkannya serta dapat diukur secara rinci (Ghozali, 2013). Pengujian validitas dapat diukur menggunakan teknik Corrected Item Total Correlation, yaitu dengan cara mengkorelasi skor pada setiap item dengan skor totalnya. Berikut merupakan kriteria kelayakan dalam pengambilan keputusan menggunakan uji validitas (Ghozali, 2013):

a. Jika nilai r hitung > rtabel, maka item kuesioner dikatakan valid (0,5)

b. Jika nilai rhitung < r tabel, maka item kuesioner dikatakan tidak valid (<0,5) 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu alat instumen yang dapat dikatakan reliabel apabila jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi berarti mampu memberikan hasil ukur yang maksimal atau reliabel. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dapat dilakukan dengan uji statistik (α) Cronbach

(7)

rii = ( k k − 1) (1 − ∑ αb2 αt2 ) Keterangan:

rii = Reliabilitas instrumen k = Jumlah item pertanyaan

∑αb2 = Jumlah varian skor pada setiap item αt2 = Jumlah varian total dikuadratkan

Dalam penelitian ini, pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara pengukuran sekali atau one shoot. Kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan pertanyaan yang lainnya atau pengukuran korelasi antar jawaban. Berikut merupakan kriteria kelayakan dalam pengukuran reliabiltas dengan menggunkan uji statistik (α) Cronbach Alpha (Ghozali, 2013):

a. Jika nilai r hitung > r tabel, maka data yang digunakan reliabel (0,6)

b. Jika nilai r hitung < r tabel, maka data yang dgunakan tidak reliabel (<0,6).

I. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan regresi linier berganda harus menggunakan asumsi-asumsi yang klasik dan valid. Penggunaan asumsi-asumsi untuk model regresi linier berganda perlu dipenuhi (valid) agar penggunaan regresi dapat digunakan dengan baik (Sanusi, 2011). Sebelum melakukan penggunaan model regresi berganda, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik (uji prasyarat analisis) yang terdiri dari:

(8)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui suatu data yang pendistribusiannya normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat digunakan dengan uji Statistic Non Parametric Kolmogrov-Smirnow. Penelitian dikatakan berdistribusi dengan normal apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2013).

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi gejala autokorelasi yaitu pada model regresi jika ada penyimpangan antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan yang lainnya. Di dalam model regresi tidak diperbolehkan adanya gejala autokorelasi. Gejala autokorelasi dapat diukur dengan pengujian Durbin-Watson (d) dengan ketentuan sebagai berikut (Sanusi, 2011):

1) Jika d < dl atau d >4-dl maka terdapat gejala autokorelasi

2) Jika du < d < 4-du maka tidak terjadi gejala autokorelasi namun jika dl < d <du atau 4-du < d < 4-dl maka pengujian tidak meyakinkan.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2013). Untuk mengetahui pengujuan multikolinieritas dapat dilihat melalui nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance >0,10 maka

(9)

tidak terjadi multikolinieritas dan jika nilai tolerence <0,10 maka terjadi multikolinieritas di dalam model regresi. Selanjutnya pada nilai VIF, jika nilai VIF <10,00 maka tidak terjadi multikolinieritas dan apabila nilai VIF >10,00 artinya di dalam model regresi terjadi multikolinieritas (Sanusi, 2011).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Pada model regresi tidak diperbolehkan adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk mengetahui adanya gejala heteroskedastisitas dilakukan pengujian dengan metode Glejser, caranya dengan menyusun antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Jika masing-masing dari variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai absolut residual (α= 0,05) maka di dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas terjadi apabila nilai signifikannya < 0,05 (Sanusi, 2011).

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) merupakan suatu alat untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat (Ghozali, 2013). Nilai koefisien determinasi adalah antara angka nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Begitu pun sebaliknya, jika nilai yang

(10)

dihasilkan mendekati angka 1 maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperdiksi variabel dependen.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Hubungan variabel tersebut yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu Ekuitas Merek (X1), Harga (X2), dan Kualitas Produk (X3) terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y).

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen apakah berhubungan positif atau negatif dalam memprediksi nilai serta mengalami kenaikan atau penurunan. Biasanya data yang digunakan dalam analisis regresi linier berganda adalah interval atau rasio. Berikut ini rumus matematika dari regresi linier berganda yang umum digunakan dalam penelitian:

Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan: Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta b = Koefisien X1 = Ekuitas Merek X2 = Harga

(11)

X3 = Kualitas Produk

e = Residual atau Kesalahan Prediksi

4. Uji Hipotesis

Setelah data terkumpul maka data-data tersebut akan diolah dengan menggunakan teknik analisis linier berganda. Teknik analisis linier berganda digunakan untuk menguji variabel bebas terhadap variabel terikat. Teknik analisis ini menggunakan bantuan dari software SPSS untuk mempermudah dan memperoleh akurasi hitungan yang cepat dan tepat. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik yang terdiri dari:

a. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji T)

Uji T dalam sebuah penelitian digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen secara individual atau parsial terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Oleh karena itu, apakah variabel independen (X) pada penelitian ini yang terdiri dari ekuitas merek, harga, dan kualitas produk benar-benar berpengaruh secara terpisah atau parsial terhadap variabel dependen (Y) yaitu keputusan pembelian dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2012):

𝑡 = r √𝑛 − 2 √1 − 𝑟2

Keterangan: r = Koefisien Regresi n = Jumlah Responden t = Uji Hipotesis

(12)

Berikut perumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini:

H0: Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen)

H1: Secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi 5% atau 0,05. Kemudian membandingkan antara Thitung dengan Ttabel, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa terdapat pengaruh dari variabel bebas (independen) secara parsial atau individu terhadap variabel terikat (dependen)

2) Jika Thitung < Ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya bahwa tidak ada pengaruh secara parsial atau antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).

b. Uji Dominan / Kontribusi Terbesar

Uji dominasi (kontribusi terbesar) digunakan untuk menentukan variabel bebas yang memberikan kontribusi terbesar pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian dengan menggunakan koefisien regresi yang terbesar diantara variabel-variabel bebas yang digunakan atau dilihat pada nilai T yang terbesar (Sugiyono, 2012).

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Fitur Lain 12 Keypad BMP to ASM Converter Software Kode huruf dan angka sesuai kode ASCII BMP to ASM Converter Software Mendukung berbagai ukuran LCD Karakter Mendukung berbagai

Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu

 Deskripsi Modul : Membuat laporan hasil pemeriksaan merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan bahwa daun gamal

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa