ANALISIS & INTERPRETASI
ANALISIS & INTERPRETASI
ANALISIS & INTERPRETASI
ANALISIS & INTERPRETASI
DATA KINETIKA
DATA KINETIKA
DATA KINETIKA
DATA KINETIKA
SISTEM REAKTOR BATCH
-siti diyar kholisoh
Kinetika dan Katalisis
Semester Genap Tahun Akademik 2010-2011
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA – FTI UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
Thursday, 19thMay 2011
PERSAMAAN KINETIKA ATAU
KECEPATAN REAKSI
Bagaimana persamaan kinetika sebuah reaksi dapat diperoleh? r = ...?Data-data dan persamaan-persamaan kecepatan reaksi yang tersedia dari literatur
Metode-metode untuk memperoleh data kecepatan reaksi dari percobaan di laboratorium, menganalisisnya, dan menginterpretasikannya.
Postulasi mekanisme reaksi untuk memprediksi persamaan kecepatan reaksi
PERCOBAAN KINETIKA REAKSI
Pendekatan umum:
1. Pemilihan spesies (reaktan atau produk) untuk memantau atau
mengamati keberlangsungan reaksi
2. Pemilihan jenis reaktor dan mode pengoperasiannya 3. Pemilihan metode untuk mengamati keberlangsungan reaksi
terhadap waktu
4. Pemilihan strategi percobaan, yakni bagaimana cara mela-kukan percobaan kinetika, termasuk jumlah dan jenis percobaan yang diperlukan; bagaimana mengantisipasi adanya kemungkinan reaksi-reaksi samping; bagaimana kondisi operasinya; bagaimana menjamin supaya data-data yang dihasilkan mempunyai reproducibility tinggi; dsb. 5. Pemilihan metode untuk menentukan harga-harga
para-meter kecepatan reaksi secara kuantitatif/numerik.
Data Kinetika – Sistem
Batch
A + B
produk reaksi
C
Avs t; n
Avs t
X
Avs t; 1-X
Avs t
p
Avs t
P vs t
V vs t (sistem volume berubah)
dan lain-lain.
Perlu memahami hubungan antar
besaran tersebut di atas…!!!
Dari Neraca Massa A di Reaktor
A Adn
r V
dt
=
0 A A AdX
n
r V
dt
−
=
A A An
d
V
dC
r
dt
dt
=
=
0 A A AdX
C
r
dt
−
=
01
A A A A AC
dX
r
X
dt
ε
−
=
+
0 0(
)
ln
A A A A Ad
V
C
d V
C
r
V
ε
dt
ε
dt
−
= −
=
1
A Adp
r
R T dt
=
PROSEDUR ANALISIS DAN
INTERPRETASI DATA KINETIKA
1. Metode Integral
2. Metode Diferensial
Metode Integral (Integrasi)
Metode Integral (Integrasi)
Metode Integral (Integrasi)
Metode Integral (Integrasi)
Didasarkan pada hasil integrasipersamaan kecepatan reaksi. Pada metode ini, analisis data kinetika dilakukan dengan mengalurkan beberapa fungsi konsentrasi reaktan versus waktu, dalam grafik-grafik yang bersesuaian. Relatif mudah digunakan dan diterapkan,
meskipun bersifat trial and error Direkomendasikan untuk:
♦pengujian sebuah mekanisme reaksi ♦persamaan kinetika yang sederhana ♦data kinetika yang persebarannya tidak
cukup baik (atau tidak menentu)
Metode Diferensial (Diferensiasi)
Metode Diferensial (Diferensiasi)
Metode Diferensial (Diferensiasi)
Metode Diferensial (Diferensiasi)
• Didasarkan pada diferensiasi data-data percobaan (konsentrasi versus waktu) untuk memperoleh kecepatan reaksi yang sebenarnya. Pada metode ini, analisis data kinetika dilakukan dengan menduga beberapa hubungan antara kecepatan reaksi sebagai fungsi konsentrasi, dan menguji dugaan-dugaan tersebut melalui grafik-grafik yang bersesuaian.
• Terkait langsung dengan persamaan kecepatan reaksi dalam bentuk diferensial.
• Mengevaluasi harga-harga turunan dCi/dt atau dpi/dt atau dP/dt dalam persamaan kecepatan reaksi (dari data-data percobaan)
• Dapat digunakan untuk persamaan-persamaan kinetika yang lebih kompleks
• Memerlukan data-data yang banyak dan akurat
METODE INTEGRAL
METODE INTEGRAL
METODE INTEGRAL
METODE INTEGRAL
1. Metode grafik (atau grafik
pemban-ding)
2. Metode merata-ratakan harga k (k
averaging procedure)
3.
Metode fractional life
(metode ini hanya bisa diterapkan
untuk model kinetika hukum
pangkat)
(trial and
error)
Prosedur
Umum
Metode
Integral
Metode Grafik Pembanding
Kelengkungan positif:orde reaksi yang ditebak (atau diasumsikan) lebih besar daripada orde reaksi sebenarnya. Kelengkungan negatif:orde reaksi yang ditebak (atau diasumsikan) lebih kecil daripada orde reaksi sebenarnya.Metode Perata-rataan Harga k
Grafik (a):harga-harga k tidak konsisten (karena adanya variasi yang cukup lebar antara harga-harga k yang dihitung pada pasangan-pasangan data yang berbeda).
Grafik (b):harga k relatif konsisten (karena harga-harga k yang dihitung pada pasangan-pasangan data yang berbeda tidak terlalu bervariasi).
Metode
Fractional Life
Hubungan antarafractional life suatu reaksi
(tF) dengan konsentrasi awal reaktan (CA0):
(
)
A01n n 1 FC
k
1
n
1
F
t
− −−
−
=
(
)
(
)
A0 n 1 F1
n
log
C
k
1
n
1
F
log
t
log
+
−
−
−
=
− (n ≠≠≠≠1) atau:Contoh Soal 1#:
Contoh Soal 1#:
Contoh Soal 1#:
Contoh Soal 1#:
Di dalam sebuah reaktor batch bervolume-tetap, reaktan A terdekomposisi menurut persamaan reaksi homogen berikut: A produk
Komposisi A dalam reaktor (CA) yang diukur pada berba-gai variasi waktu t disajikan sebaberba-gai berikut:
Persamaan kecepatan reaksi dianggap mengikuti model hukum pangkat:
Tentukan persamaan kinetika reaksi yang merepresentasi-kan data-data kinetika tersebut di atas, dengan mengguna-kan metode integral dan metode diferensial.
t (detik) 0 20 40 60 120 180 300 CA(mol/liter) 10 8 6 5 3 2 1 n A A
k
C
r
=
−
Sumber: Levenspiel, 1999Metode Grafik Pembanding
Jika orde yang
ditebak: n = 0
Analisis Anda…?
Metode Grafik Pembanding
Jika orde yang
ditebak: n = 1
Analisis Anda…?
Metode Grafik Pembanding
Jika orde yang
ditebak: n = 2
Analisis Anda…?
Metode Grafik Pembanding
Cek:
Jika
n = 1,4
Analisis Anda…?
Nilai k =
slope grafik
linier yang
diperoleh
Metode Perata-rataan Harga k
Analisis Anda…?
Metode Perata-rataan Harga k
Cek:
n = 1,4
Jadi: k
rata-rata= ………..
Metode Fractional
Life (F = ½)
Penentuan n dan k:
Dengan
demiki-an, n dan k
dapat ditentukan
berdasarkan
nilai-nilai slope
dan intercept
.
( )
(
)
(
)
A0 n 1 2 1 1 nlogC k 1 n 1 2 1 log t log + − − − = −Jangan lupa:
Satuan k: …..?
Metode Diferensial
(de-ngan Teknik Linierisasi)
n A A A kC dt C d r =− = − A 2 A 1 A A C k 1 C k dt C d r + = − = −
Metode Diferensial
(secara
Trial and Error)
Bentuk persamaan kecepatan: f(C ) t d C d r A A A=− = − dengan f(CA) ditebak atau diasumsikan.
Bentuk persamaan kecepatan reaksi tebakan tersebut dianggap sesuai jika plot tersebut menghasilkan bentuk yang linier.
Prosedur Umum
Metode
Diferensial
Smooth-Curve
atau
Freehand-Curve
Contoh smooth-curve atau freehand-curve ditunjukkan pada kurva (a). Smooth-curve harus dibuat secara hati-hati, dengan pandangan mata. Pada umumnya kurva ini tidak akan melewati semua titik data, tetapi mampu me-nunjukkan kecenderungan (trendline) data. Banding-kanlah dengan kurva (b), yang melewati semua titik data, tetapi justru tidak menunjukkan kecenderungan data.
(a)
(b)
METODE DIFERENSIAL
METODE DIFERENSIAL
METODE DIFERENSIAL
METODE DIFERENSIAL
Penentuan
:
t
d
C
d
A
1. Metode Grafik
Metode garis singgung
Metode diferensiasi (sederhana; equal area)
2. Metode Numerik
Metode finite-divided difference
Metode curve-fitting
Metode diferensial yang lain:
1. Metode isolasi
2. Metode initial rate
Metode
Garis
Singgung
t (detik) CA (m o l/ L) Tangents (garis-garis singgung) pada titik-titik data yang bersesuaianNilai n dan k
dapat
ditentukan
Jangan lupa
satuannya!
Contoh Soal #2:
Contoh Soal #2:
Contoh Soal #2:
Contoh Soal #2:
Data berikut ini diperoleh melalui eksperimen reaksi
dekomposisi reaktan A pada 0
oC dalam sebuah reaktor
batch bervolume-tetap menggunakan gas murni
(reaktan) A:
Waktu (menit) 0 2 4 6 8 10 12 14 ∞
Tekanan parsial
A (mm Hg) 760 600 475 390 320 275 240 215 150
tentukan persamaan kecepatan reaksi yang
merepresen-tasikan data-data di atas!
Jika stoikiometri reaksinya dituliskan sebagai:
A →
2,5 R
Contoh Soal:
Sucrose is readily hydrolysed to glucose and fructose in acidic solution. The hydrolysis can be monitored by measuring the angle of rotation of plane-polarized light passing through the solution. From the angle of rotation the concentration of sucrose can be determined. An experiment on the hydrolysis of sucrose in 0.50 M HCl (aq) produced the following data:
t/min 0 14 39 60 80 110
Sucrose/M 0,316 0,30 0,274 0,256 0,238 0,211
UTS KinKat – SP 2007/2008
Reaksi homogen: A →→→→1,5 Pberlangsung dalam sebuah reaktor sistem batch bervolume-tetap pada kondisi isotermal. Mula-mula: CA0= 100 mmol/liter, dan
pada berbagai waktu (t) dicatat nilai konversi reaktan A (XA) seperti tersaji pada tabel berikut ini:
a) Berdasarkan data di atas, buktikan bahwa reaksi ini berorde 1,5. (Silakan pilih sendiri metode yang akan Anda gunakan)
b) Apakah reaksi ini elementer? Berikan alasan singkat. c) Tentukan nilai kecepatan reaksi spesifiknya! Tuliskan juga satuannya.
t (menit) 15 40 65 90 120
XA(%) 37,26 65,40 78,11 84,92 89,59
UTS KinKat - Genap 2003/2004
Dimerisasi butadiena (A):
2 A
→
→
→
→
P
dilangsungkan secara
batch (sistem bervolume
konstan) pada 60
oC, dengan reaktan awal
berupa A murni. Keberlangsungan reaksi
diamati melalui pengukuran tekanan total
sebagai fungsi waktu sbb:
t (menit) 0 5 10 20 35 50 80
Pt (torr) 630 611 592 559 523 497 463