• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ratusan Tukang Becak Bermotor Unjuk Rasa di Gedung DPRD Purworejo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ratusan Tukang Becak Bermotor Unjuk Rasa di Gedung DPRD Purworejo"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Ratusan Tukang Becak Bermotor

Unjuk Rasa di Gedung DPRD

Purworejo

PURWOREJO, FP – Ratusan tukang becak bermotor (bentor) mendatangi gedung DPRD Purworejo untuk menyampaikan aspirasi, Jumat (6/10). Unjuk rasa dilakukan menyusul rencana akan dilarangnya bentor beroperasi di wilayah Kabupaten Purworejo. Mereka datang ke gedung DPRD sambil membawa becak yang dihiasi bermacam-macam tulisan seperti becakku kehidupanku, jangan buang kami, dan hidup kami dari mbecak.

Sebelum mendatangi gedung DRPD, mereke berkumpul di SMA Negeri 7 Purworejo kemudian bergerak ke arah utara jalan Mayjend Sutoyo, Jalan Setia Budi, (depan pendopo), jalan Urip Sumiharjo dan menuju gedung DPRD Purworejo.

Rumino Bagong, selaku koordinator aksi mengatakan, tujuan unjuk rasa untuk menuntut agar bentor diijinkan beroperasi dan sanggup mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku. “Kami juga menuntut agar anggota DPRD Purworejo memberikan payung hukum atau perda tentang becak motor, “kata Rumino.

Rumino Bagong

Menurut Rumino, rencana pelarangan bentor beroperasi muncul setelah beberapa waktu lalu para tukang becak bermotor di undang ke Satlantas Polres Purworejo untuk diberi sosialisasi. Dari sosialisasi tersebut agar para tukang becak bermotor mengembalikan fungsinya seperti semula. “Intinya becak bermotor dilarang beroperasi,”ucap Rumino.

(2)

Setelah berorasi, 11 perwakilan tukang becak bermotor kemudian masuk ke gedung DPRD untuk menyampaikan tuntutan. Dalam audensi tersebut mereka diterima anggota DPRD dari Komisi A, diantaranya, Munawir, Hudoyo, Yanuar, dan Toha Mahasin. Audensi juga dihadiri Kasat Lantas Polres Purworejo, AKP Himawan Aji Angga dan Kepala Dinas Perhubungan Budi Agus.

Parade Seni Hari Jadi, Reog

dan Ogoh-ogoh Sedot Perhatian

Penonton

PURWOREJO, FP – Pemerintah Kabupaten Purworejo menggelar parade seni sebagai rangkaian kegiatan peringatan hari jadi Kabupaten Purworejo ke-1.116 tahun 2017. Kegiatan dipusatkan di Alun-alun sebelah selatan atau depan kantor bupati jalan Proklamasi Purworejo, Kamis (5/10) mulai pukul 14.00 WIB hingga sekitar pukul 16.00 WIB.

Parade seni diikuti oleh perwakilan 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Purworejo serta tujuh kontingen partisipasi dari kabupaten tetangga seperti Kabupaten Magelang, Temanggung, Kebumen, Kulonprogo, Wonogiri, Tegal, dan Purbalingga. Sebenarnya Kabupaten Pemalang juga hendak mengirim kontingen, namun karena sesuatu hal maka urung berpartisipasi.

Dalam parade seni tersebut banyak yang menampilkan berbagai atraksi kesenian unggulan masing-masing kecamatan, hingga penampilan petikan drama atau cerita babad.

(3)

kawasan SMA Negeri 7 Purworejo menuju jalan Jendral Urip Sumoharjo keutara kemudian belok kiri lewat Jalan Proklamasi depan Kantor Bupati atau panggung kehormatan yang ditempati sejumlah pejabat Purworejo. Setelah menampilkan atraksi seni, peserta kemudian belok kanan melewati depan masjid Agung lurus ke utara kemudian belok kanan lewat perempatan Hotel Inntan. Selanjutnya belok kanan dan finis di Gedung Kesenian Sarwo Edi.

Dari pangamatan di lapangan, dari sekian peserta hanya penampilan kontingen dari Kabupaten Wonogiri dan Kelurahan Doplang selaku perwakilan dari Kecamatan Purworejo yang mendapat perhatian dari penonton. Kabupaten Wonogiri menampilkan kesenian Reog dengan segala atraksinya, sementara Kelurahan Doplang mengusung Ogoh-ogoh. Sedangkan peserta lainya sebagian banyak menampilkan kesenian kuda lumping dan tari Dolalak yang mungkin bagi masyarakat Purworejo sebagai tontonan biasa. Parade seni diakhiri dengan tusukan tombak ke Ogoh-ogoh oleh Bupati Purworejo Agus Bastian dan Wakil bupati Yuli Hastuti. Penusukan Ogoh-ogoh sebagai simbul hilangnya sukerto atau aura negatif di Kabupaten Purworejo.

Manfaatkan Limbah, SMP Negeri

12 Purworejo Gelar Lomba

Melukis Tempat Sampah

PURWOREJO, FP – Mengisi jeda semester gasal, SMP Negeri 12 Purworejo menggelar sejumlah kegiatan dan lomba yang dimulai Senin hingga Kamis (2 – 5 Oktober 2017). Kegiatan meliputi bersih-bersih kelas, jalan sehat, cek kesehatan untuk siswa kelas 7, lomba melukis tempat sampah dari bekas kaleng cat, dan futsal putra. Lomba melukis tempat sampah dari bekas kaleng cat diikuti 38 peserta dari 19 perwakilan kelas. Tema lukisan bebas namun mengusung ajakan menjaga kebersihan lingkungan.

(4)

Kepala SMP Negeri 12 Hidayat Nur Hamid, M.Pd mengatakan, tujuan kegiatan lomba melukis tempat sampah dari bekas kaleng cat untuk mengembangkan kreativitas dan membudi dayakan pola hidup bersih. “Juga untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat, “kata Hidayat Nur Hamid, Kamis (5/10).

K e p a l a S M P N e g e r i 1 2 Purworejo, Hidayat Nur H a m i d , M . P d m e l i h a t langsung hasil karya para siswa peserta lomba

Dijelaskan, lomba melukis tempat sampah sekaligus untuk pemanfaatan limbah kaleng cat bekas ukuran 20 kg. “Kebetulan saat ada pembangunan gedung sekolah banyak sekali bekas kaleng cat, jadi sekalian dimanfaatkan saja, “tuturnya.

Mengaku Dukun, Warga Separe

Banyuasin Cabuli Siswa SMK

PURWOREJO, FP – Polsek Loano Polres Purworejo menangkap JN (54) warga Kampung Duri RT 05 RW 01 Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Kota Jakarta Barat yang berdomisili di Dusun Ngemplak RT 01 RW 04 Desa Separe Banyuasin Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. JN yang mengaku orang pintar, Kyai,

(5)

purnawirawan TNI dan masih keturunan Yaman ditangkap lantaran diduga sudah mencabuli ZRT (16) siswa kelas XI sebuah SMK di Temon Kabupaten Kulonprogo warga Dusun Berto RT 01 RW 06 Desa Sudorogo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo.

“Tidak hanya sekali korban disetubuhi oleh tersangka tapi sudah puluhan kali, ” kata Kapolsek Loano AKP Markotib SH, Rabu (4/10). Dijelaskan, pencabulan terakhir terjadi pada Jumat (29/9) lalu sekitar pukul 20. 00 WIB di sebuah gubug ukuran 4×7 meter yang selama 8 bulan sebagai tempat tinggal tersangka.

Dituturkan, kejadian berawal saat sekitar Lima bulan lalu tersangka dan korban bertemu di Desa Tepansari Kecamatan Loano. Dari pertemuan itu kemudian terjadi perkenalan dan saling tukar alamat layaknya anak muda. Beberapa hari setelah perkenalan tersangka datang ke rumah korban. Tersangka kemudian mengajak korban ke rumahnya untuk diajari naik sepeda motor. Setelah sekian lama diajari tapi korban tidak juga bisa naik sepeda motor, tersangka kemudian mengatakan pada korban bahwa ada sesuatu benda gaib yang membuat korban kesulitan belajar naik sepeda motor.

Agar proses belajar naik sepeda motor berjalan lancar kemudian tersangka menyarankan dan menawarkan diri sanggub menghilangkan benda gaib tersebut dengan cara ritual persetubuhan. Atas desakkan serta bujuk rayu tersangka, korban kemudian bersedia disetubuhi hingga puluhan kali. Terbongkarnya kejadian tersebut berawal dari kecurigaan warga yang melihat tersangka dan korban sering runtang runtung berboncengan sepeda motor hingga malam hari. Curiga ada yang tidak beres dengan hubungan tersangka dengan korban, warga kemudian berinisiatif untuk mengawasi gerak gerik keduanya. Hingga akhirnya pada malam kejadian tersebut, setelah melihat tersangka dan korban masuk gubug warga

(6)

kemudian mendatangi tempat tersebut. Dan alangkah hebohnya saat warga melihat tersangka dan korban sedang melakukan hubungan badan. Warga kemudian membawa keduanya ke balai desa setempat untuk dilakukan sidang warga dan melaporkan kejadian itu ke Polsek loano. “Atas dasar laporan warga anggota Polsek Loano kemudian melakukan penangkapan terhadap tersangka, “ucap Kapolsek Loano. Tersangka ditangkap Sabtu (30/9) di gubugnya. Sementara tersangka mengaku berani menyetubuhi karena selama ini korban sangat nurut sekali dengan dirinya. Tersangka juga mengaku dirinya orang pintar atau dukun, “saya khilaf karena anaknya sangat penurut sekali, “ujar tersangka.

Pedang Pora Sambut AKBP Teguh

Tri Prasetya Gantikan AKBP

Satrio

Wibowo

Sebagai

Kapolres Purworejo

PURWOREJO, FP – Sambut Kapolres baru jajaran Polres Purworejo menggelar gerbang Pedang Pora dihalaman Mapolres Purworejo, Selasa (3/10). Acara penyambutan juga diwarnai pengalungan bunga kepada Kapolres baru beserta istri oleh siswa TK Bhayangkari Purworejo.

AKBP Satrio Wobowo, SIK yang menjabat Kapolres Purworejo selama 1 tahun 3 bulan selanjutnya akan menempati pos baru sebagai Kasi PJR di Mabes Polri. Sedang penggantinya AKBP Teguh Tri Prasetya, SIK sebelumnya menjabat sebagai Korbintaris Ditbintarlat Akpol Lemdiklat Polri.

Usai penyambutan Pedang Pora dilanjutkan dengan ramah tamah dengan sejumlah personil Polres Purworejo. Setelah itu dilanjutkan menuju rumah Dinas Kapolres di jalan Ki Mangun Saskoro dengan mengendarai dokar.

Rencananya nanti malam akan dilaksanakan acara pisah sambut di Pendopo Kabupaten Purworejo.

(7)

Kemarau Hampir Berakhir,

Droping Air Terus Berlanjut

PURWOREJO, FP – Beberapa hari dalam sepekan terakhir cuaca telah menunjukkan berakhirnya musim kemarau dengan adanya tanda-tanda turunnya hujan. Meski demikian, sejumlah daerah di Kabupaten Purworejo yang mengalami kekeringan masih krisis air bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo saat dikonfirmasi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Hery Susanto, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus mendapatkan permintaan dari warga untuk melakukan droping air bersih. Belum terjadi penurunan permintaan sejak BPDB melakukan droping pada musim kemarau ini.

“Kita melakukan distribusi air bersih sejak 13 Agustus dengan kapasitas rata-rata 8 tangki per hari. Sampai hari ini kita masih terus jalan, bahkan bisa sejak pagi sampai malam,” katanya, Senin (2/10).

Menurutnya, sejumlah daerah terdampak kekeringan masih membutuhkan pasokan air meski hujan mulai turun. Hal itu disebabkan masih sedikitnya air yang terserap oleh tanah. “Air tanah belum ada. Air hujan beberapa hari terakhir ini masih di permukaan dan belum berpengaruh pada mata air,” lanjutnya.

Berdasarkan informasi dari BMKG, saat ini baru memasuki musim pancaroba. Awal musim penghujan diprediksi baru akan terjadi pada awal bulan November 2017.

“Awal November intensitas hujan akan lebih tinggi, kalau sekarang kan masih ngeblok-ngeblok,” jelasnya.

Hery menyebutkan, selama musim kemarau ini BPBD menyiapkan air bersih sebanyak 1350 tangki untuk memenuhi sebanyk 50 desa terdampak kekeringan yang tersebar di 10 kecamatan. Hingga saat ini sedikitnya 260 tangki telah terdistribusi.

“Lima puluh desa itu sesuai SK, ada bebarapa desa di luar SK yang juga mengirimkan permintaan kepada kita,” ujarnya.

(8)

Selain memasok air bersih, BPBD juga menyiapkan 99 terpal sebagai penampung air bagi masyarakat. Sebagian diantaranya telah terdistribusikan dan dimanfaatkan oleh warga.

“Terpal itu sangat membantu warga untuk menampung air yang kami kirim. Belum lama ini kita bersama Muda Ganesha juga memberikan bantuan tandon air ke sejumlah desa,” ungkapnya. Hery menambahkan, meski kemarau belum berakhir, BPBD akan segera melakukan persiapan menghadapi musim penghujan. Pada Selasa (3/10) pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan para Camat, serta kepala OPD terkait.

“Koordinasi akan lakukan di BPBD sebagai langkah antisipasi potensi-potensi bencana selama musim penghujan,” tandasnya.

Sarjana Baru UMP Diberi

Motivasi

PURWOREJO, FP – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) kian serius mengembangkan diri. Tidak hanya melibatkan intern Prodi dan mahasiswanya yang masih aktif berkuliah, PBSI juga mengajak alumni untuk berpartisipasi.

Salah satu terobosan terbaru diluncurkan PBSI yakni program Temu Alumni dan Alumni Mengabdi yang berlangsung di Ruang Seminar kampus setempat, Sabtu (30/9). Dalam kesempatan itu, seratusan alumni PBSI yang baru diwisuda dan bergelar sarjana menyatu untuk menyamakan visi demi kemajuan PBSI.

Kegiatan Alumni Mengabdi diisi dengan materi kejurnalistikan oleh Eko Sutopo SPd, lulusan PBSI tahun 2012 yang kini berprofesi menjadi wartawan harian cetak Purworejo Ekspres Jawa Pos Grup. Para peserta Temu Alumni juga mendapatkan motivasi terkait menentukan pilihan karier setelah lulus kuliah oleh Prof Dr Sukirno MPd, Guru Besar dan dosen PBSI UMP.

Dalam paparannya, Prof Sukirno menyebutkan banyak profesi yang dapat dipilih oleh para lulusan PBSI. Menurutnya, bekal kemampuan berbahasa yang diperoleh selama menempuh kuliah

(9)

tidak hanya dapat diimplementasikan untuk bekerja menjadi seorang pendidik atau guru. “Banyak lulusan PBSI yang sukses di bidang kependidikan, tetapi banyak juga yang sukses di bidang nonkependidikan,” katanya.

Diungkapkan, saat ini jumlah pencari kerja dengan ketersediaan lapangan kerja sangat tidak seimbang. Bahkan, tidak sedikit lulusan perguruan tinggi di Indonesia menggangur lama akibat tidak memiliki kejelasan arah dan lamban dalam menentukan pilihan. Karena itu, Sukirno mendorong agar alumni PBSI dapat jeli dan cekatan dalam menyikapi peluang.

“Apakah mau menikah, bekerja, atau melanjutkan kuliah S2? Harus mantap dalam menentukan apa yang akan dilakukan setelah lulus ini,” tandasnya.

Ketua Temu Alumni yang juga Dosen PBSI, Umi Faizah MPd, menjelaskan bahwa Temu Alumni merupakan program kerja PBSI yang diselenggarakan minimal sekali dalam setahun. Terdapat 2 kecenderungan yang diharapkan melalui temu alumni, yakni adanya sumbangan akademik dan sumbangan nonakademik dari alumni. “Ini bukan kali pertama, sebelumnya sudah ada beberapa alumni yang melakukan pengabdian, baik berupa sumbangan akademik maupun nonakademik,” jelasnya, Senin (2/10).

Sementara itu, Ketua Prodi PBSI UMP, Drs Bagiya MHum, menyampaikan apresiasinya kepada alumni yang kian aktif berperan serta mengembangkan PBSI. Apresiasi khusus juga diberikan kepada lulusan PBSI tahun ini yang tercatat paling banyak menyandang predikat cumlaude. “Saya berharap jangan bangga sampai disini. Lulusan PBSI harus dapat menunjukkan diri, di bidang apapun yang akan ditekuni nanti,” tandasnya.

Angkat Mega-Mega, KTP Sukses

Hadirkan Ratusan Penonton

PURWOREJO, FP – Naskah monumental Mega-Mega karya Arifin C Noor sukses diangkat oleh awak Komunitas Teater Purworejo (KTP) di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Sabtu (30/9) malam. Pementasan yang menjadi pembuka event

(10)

Sajian Seni 10 tahun KTP tersebut dibludaki ratusan penonton. Tidak hanya dari Purworejo, melainkan juga sejumlah penonton luar kota seperti Jogja, Solo, Wonosobo, Kebumen, dan Magelang.

Mega-Mega disutradarai Haryanto Djee, pembina KTP. Para pemain utamanya yakni Achmad Fajar Chalik sebagai Koyal, Supriyo sebagai Tukijan, Widaryanto sebagai Hamung, Mahestya andi Sanjaya sebagai Panut, Titi Prabandari sebagai Mae, dan Nuri Solekhah sebagai Retno.

Selama lebih dari dua jam di panggung, mereka kuras emosi penonton dalam nuansa perenungan yang mendalam dari sebuah kisah kehidupan kaum marjinal. Lakon surealis yang dimainkan seolah mengajak penonton turut terlibat dalam sebagian sisi kehidupan manusia yang dipenuhi dengan fantasi-fantasi dan impian.

Menurut Pemimpin Produksi, Agus Pramono, lakon Mega-Mega sebenarnya cukup berat dimainkan. Terlebih, pemain yang terlibat kali ini tidak seluruhnya merupakan aktor senior KTP. “Ada beberapa pemain dalam produksi ini yang pertama bergabung pentas dengan KTP,” katanya.

Meski demikian, para pemain dapat tampil total dengan dukungan tim artistik senior KTP. Beberapa di antaranya Harjito, Supriyono, Hendra, dan Jamboel (Penata setting), Yulianto, Eko Bayu, Dimas, Iwan, Alvin, dan Charis Mun’im (penata musik), serta Soiman, Beny, dan Dedy Harnanto (penata lampu). Melania Sinaring Putri (penata gerak), Maria Evana Rabeta, Palupi Anggraeni, dan Dyah Binugraheni (penata kostum dan make-up). “Pentas Mega-Mega ini menjadi penanda usia tahun KTP. Alhamdulillah, sejak disahkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Purworejo pada 15 Juni 2007 hingga sekarang sudah resmi berbadan hukum, KTP terus mendapatkan tempat di masyarakat berbagai kalangan,” ujar Soiman, Ketua KTP.

(11)

Pementasan Mega-Mega malam itu kian lengkap dengan acara Bincang Budaya yang telah masuk dalam rangkaian Sajian Seni 10 Tahun KTP Bertajuk “Ekspresi Ruang Kontemplasi”. Diskusi berlangsung hingga larut dimoderatori oleh sastrawan Purworejo yang juga pembina KTP, Sumanang Tirta Sudjana.

Asisten III Drs H Muh Wuryanto MM yang hadir mewakili Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, menyebutkan bahwa KTP menjadi salah satu aset berharga Purworejo yang harus terus berkembang. Menurutnya, teater menjadi ajang efektif untuk mendidik dan memberikan sosialisasi berbagai bidang kepada masyarakat.

“Pentas-pentas seperti ini sangat mendidik. Tentu pertunjukan teater membutuhkan pemikiran yang lebih, jadi jangan langsung dicerna mentah-mentah,” ungkapnya.

Apresiasi juga disampaikan Ketua Dewan Teater Yogyakarta (DTY), Wahyana Giri. Dalam pengamatannya, setiap pertunjukan teater yang digelar KTP, penontonnya selalu menggembirakan. “Salah satu indikator suksesnya sebuah pertunjukan teater adalah tingkat apresiasi penontonnya. Purworejo ini cukup bagus untuk ukuran kabupaten, sama seperti kota-kota besar seperti Jogja dan Solo,” bebernya.

Kapolres

Purworejo

AKBP

Satrio Wibowo Mutasi ke PJR

Mabes Polri

PURWOREJO, FP – Dalam waktu dekat Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK Alan pindah menempati pos baru sebagai Kasi

(12)

PJR Korlantas Mabes Polri. Tempatnya akan digantikan oleh AKBP Teguh Prasetyo. Selama bertugas di Polres Purworejo selama 1tahun 3 bulan banyak kesan yang dirasakan oleh AKBP Satrio Wibowo. “Kesan saya terhadap masyarakat Purworejo adalah masyarakat yang guyub rukun, patuh dan taat terhadap hukum serta bisa menerima kehadiran saya dengan lapang dada dan tangan terbuka, “kata Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya Jumat ( 28/9).

Menurut Kapolres, selain itu warga Purworejo juga mau bersinergi untuk bersama-sama menjaga iklim Kamtibmas yang kondusif. Dengan sikap dan ketaatan hukum yang dimiliki masyarakat Purworejo tersebut dirinya selama bertugas merasa betah dan bisa sangat dekat dan akrab dengan masyarakat dari berbagai lapisan.

Dalam kesempatan itu AKBP Satrio Wibowo, SIK berharap agar situasi yang sudah kondusif tetap dijaga dan bekerjasama, beri dukungan serta jalin komunikasi yang baik dengan Kapolres Purworejo yang baru. “Sampaikan Saran dan kritikan yang membangun demi Kabupaten Purworejo yang lebik baik, “katanya. Kapolres juga mengucapkan apresiasi yang tinggi terhadap seluruh elemen masyarakat yang selama ini mendukung dan membantu tugas-tugasnya selama menjabat di Purworejo. “Secara pribadi maupun kedinasan saya juga mohon maaf apabila selama menjabat di Purworejo ada yang kurang berkenan, “ucapnya.

Kapolres mengatakan, selama dirinya bertugas kasus tertinggi adalah curat (pencurian dengan pemberatan) dan asusila. Namun demikian kasus yang paling menonjol kasus penemuan mayat di wilayah Polsek Pituruh yang dengan minimnya alat bukti tapi berhasil mengungkap kasus pembunuhan berencana. Juga kasus penipuan dengan modus Ganjal ATM. “Untuk ukuran Purworejo berita tersebut sudah cukup menonjol, “papar Kapolres.

(13)

Sekda Purworejo Buka TMMD

Sengkuyung III di Desa Gunung

Condong

PURWOREJO, FP – Sekda Kabupaten Purworejo Drs.Said Ramadhan SE,MM yang mewakili Bupati Purworejo membuka TMMD Sengkuyung Tahap lll Tahun 2017 di Desa Gunung Condong Kecamatan Bruno.Rabu (27/09/2017).

Dalam laporannya Pasi Ter Kodim 0708 Purworejo Kapten ARM Misno TMMD Sengkuyung Tahap lll TA.2017 bahwa berdasarkan surat Telegram Danrem 072/Pamungkas Nomor STR/201/2017 tanggal 13 September 2017 tentang Perintah merencanakan dan menyiapkan pelaksanaan kegiatan operasi TMMD ke 100 dan Sengkuyung tahap III TA 2017.

TMMD Sengkuyung Tahap III TA 2017 dilaksanakan pada tanggal 27 September 2017 s.d 26 Oktober 2017 adapun sebelum pelaksanaannya, telah dilaksanakan pra TMMD selama 10 hari mulai tanggal 16 s.d 26 September 2017.

Dalam laporannya Misno mengatakan sasaran fisik meliputi pengecoran jalan (cor blok) sepanjang 1200 m lebar 3 m tebal 12 cm. Pembuatan gorong gorong dengan panjang 3 m lebar 80 cm. Pemasangan bronjong panjang 10 m lebar 4 m dan pembuatan drainase 2400 m.

Sedangkan sasaran non fisik meliputi penyuluhan Agama, Sosial, Pertanian, Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga, Penanggulangan Bencana Alam, Lingkungan Hidup, Hukum dan Narkoba, KB Kesehatan dan Pemutaran Film.

Dalam sambutannya Setda Drs Said Romadhan SE.MM membacakan sambutan Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo “Kegiatan TMMD ini

(14)

di harapkan memberi manfaat bagi peningkatan sarana transportasi angkutan jalan pedesaan, memperlancar arus perekonomian dan mempercepat pemerataan pembangunan diwilayah Kabupaten”.

Setelah selesai pelaksanaan upacara pembukaan TMMD Senkuyung Tahap III tahun 2017 Kodim 0708 Purworejo Setda bersama Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol INF Aswin Kartawijaya meninjau lokasi sasaran TMMD dengan mengendarai sepeda motor Babinsa.

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan data citra, maka diharapkan dapat membantu di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Bali dan para peternak sapi Bali untuk lebih cepat dalam

Hasil pemeriksaan 20 sampel preparat histopatologi organ limpa, otak, dan paru dari anjing yang menderita distemper sesuai dengan derajat peradangan diperoleh data yang

Pendahuluan 3 PERSIAPAN IMPLEMENTASI JKN Tahun 2011: Penerbitan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS Awal tahun 2012: Pembentuk an Pokja Persiapan SJSN baik lintas Kementerian

Vol Rate TOTAL REMUNERATION Offce Boy 1 Computer Operator 3 Computer Technician Secretary Computer Operator 2 Book Kepper 2 No Name Position.. Sub Total

Pertambahan bobot badan harian, konversi ransum, efisiensi ransum, dan nilai IOFC untuk perlakuan konsentrat lebih baik dibandingkan dengan sapi silangan yang

Sementara istri yang berjalan dibelakang akan memikul beban yang sangat berat (ia harus keku tolfafak 12 , rege fodo 13 yang berisi penuh barang bawaan atau hasil

Produktivitas sumberdaya yang optimal menunjukkan bahwa efisiensi sumber daya telah dilakukan dalam proses produksi, (Williams et al, 2012) melakukan penelitian di