• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PRODUKTIVITAS TAMBAK IKAN SEMI TRADISIONAL DI KABUPATEN BATU BARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PRODUKTIVITAS TAMBAK IKAN SEMI TRADISIONAL DI KABUPATEN BATU BARA."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH

SIMANTEK

Vol.1 No. 3 September 2017

13

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PRODUKTIVITAS TAMBAK IKAN SEMI TRADISIONAL DI KABUPATEN BATU BARA.

LAILAN TAWILA BERAMPU

DOSEN TETAP UNIVERSITAS DHARMAWANGSA ABSTRACT

Fishery cultivation households in Batu Bara Regency are still dominated by pond farming, whereas the geographical location of Batu Bara Regency is very potential for farm households. This is one of them because net farm income (NFI) is not as expected farmers ponds. NFI trigger factors that are not in accordance with farmers' expectations are due to the inefficiency of fish farmers in the management of fishpond production factors in the form of labor day work, fish feed, farmer experience and the amount of fertilizer resulted in the small amount of fish production at harvest time. So it is important to do research analysis using Cobb Douglas production function approach method, and NFI formula is the difference between gross margin with total fixed cost. Therefore, the purpose of this study is how the number of fishpond fish production in Batu Bara Regency increased through the efficient use of pond production factors so that (1) NFI pond farmers in Batu Bara Regency also increased (2) make farmers better prepared in facing an increasingly competitive market (3) NFIs that increase sustainably over the long term will improve the economic welfare of semi-traditional fish farmers

Keywords: net farm income, working hours, feed, experience, and fertilizer PENDAHULUAN

Usaha petani tambak semi tradisional untuk mencapai efisiensi ekonomis ini, diharapkan tidak hanya sekedar mampu meningkatkan hasil panen tambak namun juga, dapat menjadi salah satu strategi bagi petani tambak semi tradisional Kabupaten Batu Bara untuk tetap bertahan dan mampu bersaing di pasar global yang amat kompetitif dewasa ini. Budi daya perikanan rumah tangga darat, sudah semestinya didominasi oleh petani tambak dikarenakan ikan tambak dapat dijadikan produk unggulan Kabupaten Batu Bara.

Alasan mengapa perikanan tambak di Kabupaten Batu Bara mampu menjadi produk unggulan, dikarenakan (1) permintaan pasar yang semakin meningkat terhadap ikan tambak,(2) ikan tambak umumnya hanya dapat dihasilkan oleh daerah pesisir sedangkan ikan kolam cenderung dapat dihasilkan di dataran mana saja baik itu daerah pesisir maupun bukan. Untuk itu maka penting bagi pemerintah Kabupaten Batu Bara, menggiatkan produksi ikan tambak melalui petani-petani tambak semi tradisonal.

Pengelolaan faktor produksi tambak salah satunya dapat dilakukan dengan cara menganalisis input produksi apa saja yang memberikan pengaruh besar dan signifikan terhadap hasil panen tambak. Apabila input produksi telah diketahui secara tepat maka, petani dapat menentukan secara benar besaran biaya produksi yang harus dikeluarkan dari setiap unit input produksi tambak tersebut sehingga laba optimal dapat dicapai. Untuk itu maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis faktor produksi yang berpengaruh terhadap produktivitas tambak ikan petani semi tradisional di Kabupaten Batu Bara.

(2)

JURNAL ILMIAH

SIMANTEK

Vol.1 No. 3 September 2017

14

HIPOTESIS PENELITIAN

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara hari kerja tenaga kerja pakan ikan, pengalaman petani dan

jumlah pupuk terhadap jumlah produksi ikan

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara hari kerja tenaga kerja, pakan ikan, pengalaman petani dan jumlah

pupuk terhadap jumlah produksi ikan

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara jumlah produksi ikan terhadap net farm income (NFI)

H2 : Ada pengaruh yang signifikan antara jumlah produksi ikan terhadap net farm income (NFI)

TINJAUAN PUSTAKA

Usaha tambak pada petani semi tradisonal juga dapat menghasilkan ouput yang optimal dengan biaya produksi yang minimum jika kombinasi penggunaan sumber daya tambak dapat dikelola dengan efisien. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian (Jiriko dan Obianuko, 2015) penelitian tersebut menyatakan bahwa di Kaduna State Nigeria pengelolaan sumber daya produksi ikan secara efisien dapat membantu peningkatan taraf ekonomi. Faktor produksi yang signifikan memberikan pengaruh terhdap hasil panen ikan adalah umur petani, pendidikan, ukuran kolam, jumlah bibit, dan pelatihan. Produktivitas sumberdaya yang optimal menunjukkan bahwa efisiensi sumber daya telah dilakukan dalam proses produksi, (Williams et al, 2012) melakukan penelitian di Osun State Nigeria untuk melihat pengaruh efisiensi penggunaan sumberdaya pada petani ikan.

Ukuran dari efisiensi tersebut terdiri dari (1) Technical efficiency yaitu ukuran keberhasilan petani ikan dalam menghasilkan output produksi yang maksimal dari sumber daya yang tersedia. (2) Price or allocative

efficiency yaitu keberhasilan petani tambak dilihat dari kemamampuan petani tersebut dalam memilih

sumberdaya pada proses produksinya. (3) Overall efficiency yaitu gabungan dari technical efficiency dan price

or allocative efficiency.

Technical efficiency didapatkan dari rasio total output dan total input, allocative efficiency didefinisikan sebagai garis biaya yang sama (equal cost line) yang menunjukkan kombinasi input dapat dikelola oleh petani pada suatu tingkat biaya total tertentu. Sedangkan overall efficiency menunjukkan biaya minimum per unit output yang dikeluarkan oleh petani untuk mendapatkan output yang optimal dan dapat dikombinasikan dari segi harga dan rasio total output dan input produksi.

(Williams, et al 2012) melakukan penelitian di Lagos State untuk melihat apakah efisiensi penggunaan

sumber daya ikan pertanian dapat mempengaruhi hasil panen petani di daerah tersebut. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kurangnya pemanfaatan sumber daya oleh petani, seperti pemanfaatan bibit ikan. Mengakibatkan profit petani menurun, dikarenakan bibit ikan signifikan berpengaruh terhadap output produksi. (Gordon dan Vaughan, 2011) menyatakan bahwa fungsi produksi dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan Cobb Douglas, di mana petani dapat menghitung kebutuhan dari input produksinya, mengelola input produksinya untuk meghasilkan output yan potimal, dan mengkombinasikan input tersebut.

METODE PENELITIAN Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Hal tersebut dilakukan setelah data dari seluruh subjek/responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data pad penelitian ini adalah (1) mengelompokkan data berdasarkan variabel dari 59 responden (2) mentabulasi data berdasarkan variabel dari 59 responden (3)

(3)

JURNAL ILMIAH

SIMANTEK

Vol.1 No. 3 September 2017

15

menyajikan data tiap variabel yang diteliti (4) melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah (5) dan melakukan uji hipotesis dengan melakukan perhitungan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara yang meliputi 9 kecamatan yaitu Sei Bala, Tanjung Tiram, Talawi, Lima Puluh, Air Putih, Sei Suka, dan Medang Deras.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah petani tambak semi tradisional dari 9 kecamatan di Kabupaten Batu Bara yang berjumlah 59 rumah tangga. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan sensus, yaitu seluruh jumlah rumah tangga petani tambak di Kabupaten Batu Bara dijadikan sebagai sampel penelitian (59 rumah tangga)

METODE PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Pengamatan (observation) terhadap rumah tangga petani tambak semi tradisional 2. Studi dokumentasi dengan mempelajari data dari Badan statistik Batu Bara

A. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Quantity of fish produce in Kilograms yaitu jumlah produksi ikan tambak dalam kilogram. Indikator yang digunakan adalah hasil layak panen tambak (ikan) siap jual dalam kilogram

2. Variabel Labour in man days yaitu tenaga kerja yang digunakan untuk mengelola tambak. Indikator yang digunakan adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan setiap harinya 3. Variabel feed yaitu pakan yang diberikan untuk ikan tambak. Indikator yang digunakan total

pakan yang diberikan pada ikan tambak (kg)

4. Variabel farming experience yaitu pengalaman petani dalam usaha tambak. Indikator yang digunakan lama petani tambak dalam mengelola tambak ikan yang diukur dalam satuan tahunan

5. Variabel quantity of fertilizer yaitu pupuk untuk pembesaran ikan tambak. Indikator yang digunakan jumlah pupuk yang digunakan pada ikan tambak dalam satuan kilogram B. Analisis Data

Untuk mengestimasi Net Farm Income (NFI) pada daerah penelitian maka rumus yang digunakan adalah:

NFI = GM-TFC GM = TR- TVC TR = P x Y Keterangan:

NFI = Net farm Income

GM = Gross Margin

TR = Total Revenue

TFC = Total Fixed Cost

TVC = Total Variable Cost

P = Satuan harga untuk output tambak

(4)

JURNAL ILMIAH

SIMANTEK

Vol.1 No. 3 September 2017

16

Untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah output tambak maka digunakan fungsi produksi Cob-Douglas. Gujarati dan Sangeetha (2007) membuat model seperti berikut:

Log Y = b0 + b1LogX1 + b2LogX2 + b3LogX3 + b4LogX4 + U

Pada penelitian ini impilkasi dari fungsi Cob-Douglas di atas menggunakan variabel-variabel yang berpengaruh pada output tambak (Ele et al, 2013) dan (Oguoma et al, 2010) yaitu: Log QOFP = b0 + b1 Log LB + b2 Log FD + b3 Log FE + b4 Log QF + U

Keterangan:

QOFP = Quantity of fish produce in Kilograms LB = Labour in Man-days

FD = Feed (kg)

FE = Farming experience (years) QF = Quantity of Fertlizer (kg) U = Error term

HASIL PENELITIAN

Lahan yang dimiliki oleh pemilik tambak terbagi atas dua yaitu lahan sewa dan lahan milik sendiri. Produksi tertinggi per panen adalah sebesar 700 kg, dalam tabel dapat dilihat bahwa hasil panen tertinggi pun hanya menggunakanan 1 orang pekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa, petani mampu mengerjakan tambak mereka sendiri dengan didukung hanya oleh anggota keluarga saja. Hasil panen tertinggi adalah 700 kg yang berasal dari luas lahan 0,08 Ha dan 0,25 Ha. Jika dibandingkan dengan petani yang memiliki lahan rata-rata 0,60 Ha, kurang mampu dalam mengelola tambak mereka. Petani yang hanya memiliki lahan 0,08 dan 0,25 Ha saja sudah mampu menghasilkan panen sebesar 700 kg, sedangkan yang memiliki lahan 0,60 Ha sebagian besar hanya mampu menghasilkan panen sebesar 350 kg. Berdasarkan hasil panen tertinggi sebesar 750 kg dihasilkan oleh pemberian pupuk sebanyak 150 kg. Hasil tabulasi silang hasil panen sebesar 700 kg dapat dilakukan dengan memberikan pupuk hanya sebesar 4 kg. maka tingginya pemberian pupuk, tidak menjamin panen akan ikut meningkat juga. Hasil panen tertinggi yaitu 700 kg dihasilkan oleh pemberian pakan sebesar 250 kg maka petani lebih memiliki kemampuan dalam mengelola tambaknya. Oleh karena pemberian pakan lebih sedikit namun hasil panen lebih besar. Pengalaman yang lebih banyak tidak serta merta membuat hasil panen ikut meningkat. Tabel menunjukkan bahwa hasil panen tertinggi sebesar 750 kg dihasilkan oleh petambak yang baru memiliki pengalaman selama 3 tahun.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

1. Lahan yang lebih luas tidak menjamin kenaikan hasil panen

2. tingginya pemberian pupuk, tidak menjamin panen akan ikut meningkat juga

3. Pemberian pakan yang lebih sedikit dari yang seharusnya memberikan hasil panen lebih besar ketimbang pemberian pakan yang berlebihan

(5)

JURNAL ILMIAH

SIMANTEK

Vol.1 No. 3 September 2017

17

SARAN

1. Penggunaan lahan yang lebih besar tidak serta merta meningkatkan hasil panen, oleh karena petambak perlu mengelola input teknis lain secara baik seperti perbandingan jumlah benih ikan dengan pakan dan pupuk serta meningkatkan pengetahuan tentang cara mengelola tambak secara benar.

2. Pengalaman yang lebih banyak dalam bertambak juga tidak menjamin hasil panen lebih produktif. Hal tersebut lebih dikarenakan petambak akan menggunakan hal-hal yang konvensional, dan tidak mau menerima kebaruan. Maka penting bagi petambak untuk mendapat kebaruan mengenai cara-cara bertambak.

DAFTAR PUSTAKA

Aguoma N.N.O., Ohajanya D.O and F.O. Nwosu. 2010. Performance of Small Scale

Fish Farm Operators in Resource Use in IMO State, Nigeria. Dapertment of Agricultural Economics,

Fedarl University Technologi Nigeria. 2: 56-65

Alaoye O.J.,Ashley-Dejo S.S., Fakoya E.O., Ikeweinwe N.B., Alagbeleye W.O.,

Ashaolu F.O and Adelaja O.A. 2013. Assessment of Socio-Economic Analysis of Fish Farming in Oyo State, Nigeria. Global Journal of Science Frontier Reserach. 13: 45-55

Gordon, David and Vaughan, Richard. 2011. The Historical Role of The Production Function In economics and Business. American Journal of Business Education. 4: 25-29 Gujarati, D. and Sangeetha. 2007. Basic Econometrics: Cointegration and Error

Correction Model. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited

Inoni O.E. 2007. Allocatice Efficiency in Pond Fish Production in Delta State,

Nigeria: A Production Function Approach. Agricultura Tropica Et Subtropica and Science. 40: 127-134 Jiriko R.K., Obianuko J.C and Jiriko K.G. 2015. Socio Economic Factors Affecting

ICT Utilization By Youths in Fish Farming in Kaduna State, Nigeria. Global Journal of Economics

Research. 3: 12-22

Okpeke, Mercy., Yemi, Akarue and Blessing, Okiemute. 2015. Analysis of The

Profitability of Fish Farming in Warri South Local Government Area of Delta State, Nigeria. Journal of

Agriculture Economics and Veterinary. 8: 45-51

Ukoha-Henri A.2012. Profitable Fish Farming Towards The Attainment of The

millenium Development Goals (MDG): A case of catfish frmers in ABA agricultural zone of Abia State, Nigeria. Dapertment of Agricultural Economics, Fedarl University Technologi Nigeria. 2: 581-585 Williams S.B., R.O. Kareem., C.P. Adiegu and A.O Dipeolu. 2012. Resource use

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan daya dukung fondasi sumuran pada Abutment 1 dan Abutment 2 disajikan dalam bentuk tabel seperti pada Tabel 3 dan Tabel 4 sedangkan grafik pengaruh diameter fondasi

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan kepemilikan publik mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan untuk

Negara-negara yang berhasil menerapkan industrialisasi dengan baik, tidak hanya meminjam atau membeli yang sudah ada di negara- negara industri yang sudah maju, tetapi

Assertion skills: The “I” language Submissive Behaviours Assertive Behaviours Aggressive Behaviours?. Does not express

Marriott will manage the project as an integrated property development so as to provide added value both for the hotel as well as for residential.. The Company has also

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, sang Penguasa alam semesta, yang telah member kemudahan dan petunjuk dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan (Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan