1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Setiap bisnis berada dalam suatu lingkungan yang dapat mengalami perubahan setiap waktu. Lingkungan bisnis yang senantiasa mengalami perubahan tersebut mempengaruhi stabilitas dari bisnis tersebut. Menurut Spermo dan Prodanovic (2013) perusahaan saat ini beroperasi dalam kondisi yang berbeda. Kondisi lingkungan eksternal dan batasan internal lebih kompleks dibandingkan masa dekade sebelumnya. Saat ini, perubahan lingkungan eksternal bisnis sedang dialami oleh bisnis hulu migas. Perubahan lingkungan eksternal tersebut menyebabkan penurunan harga jual minyak mentah dunia sejak pertengahan tahun 2014.
Harga jual minyak mentah dunia terbentuk dari interaksi pasar antara permintaan dan penawaran dari minyak mentah di pasar dunia. Dari sisi penawaran dalam artikel yang berjudul “The World of Oil is Changing, Again” menuliskan bahwa perubahan harga minyak disebabkan karena kondisi supply minyak dunia yang berlebih dimana Amerika Serikat dan Canada sejak 2011 mengalami peningkatan dalam produksi minyak mentah (Chircella, 2014). Sebaliknya dari sisi permintaan, dalam artikel yang berjudul “How Low Can Oil
Prices Go?” dituliskan bahwa penurunan harga jual minyak mentah dunia
disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang mengalami perlambatan, sehingga secara otomatis menurunkan konsumsi terhadap minyak mentah dunia (Bailey, 2015). Dua kondisi tersebut membuat harga jual minyak mentah dunia turun
2 drastis dalam waktu singkat. Perubahan lingkungan eksternal dengan meningkatnya supply dan menurunnya demand berdampak pada penurunan harga jual dari minyak mentah. Penurunan harga jual minyak mentah dunia brent yang semula stabil sejak tahun 2012 berada rata-rata di atas US$100/barrel mengalami penurunan pada pertengahan tahun 2014 hingga angka US$ 60/barrel. Kondisi penurunan harga jual minyak mentah dunia tidak juga mengalami peningkatan kembali hingga pertengahan 2015 dan terus menurun hingga rata-rata dibawah US$ 40/barrel hingga awal tahun 2016. Dalam masa empat tahun terakhir sejak pertengahan tahun 2012 hingga 2016 harga jual minyak mentah dunia turun hingga ± 60% dan kondisi ini merupakan yang terburuk dalam jangka waktu 8 tahun terakhir. Secara lebih jelas pola fluktuasi harga jual minyak mentah tergambar pada Gambar 1.1 Grafik Harga Jual Minyak Mentah Dunia (Brent) 2007-2016 berikut:
Gambar 1. Grafik Harga Jual Minyak Mentah Dunia (Brent) 2007-2016 (Sumber : http://www.nasdaq.com/markets/crude-oil-brent) 0 20 40 60 80 100 120 140 160 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 US$ Year
3 Kondisi penurunan harga jual minyak mentah dunia yang disebabkan oleh perubahan lingkungan eksternal bisnis yang dijelaskan di atas, mempengaruhi bisnis perusahaan-perusahaan hulu migas secara langsung. Pengaruh tersebut membuat kinerja perusahaan-perusahaan hulu migas memburuk ditandai dengan penurunan keuntungan perusahaan. Penurunan keuntungan menunjukan bahwa kinerja perusahaan menurun. Menurut Spermo dan Prodanovic (2013) mendefinisikan suatu perusahaan dalam kondisi krisis jika perusahaan mengalami penurunan kinerja.
Perusahaan-perusahaan yang berada pada sektor hulu migas berada dalam pasar persaingan sempurna. Perusahaan yang berada pada pasar persaingan sempurna memiliki kurva demand dimana harga (price) dalam kondisi horizontal atau harga konstan (Besanko, 2013). Harga ditentukan oleh mekanisme pasar atau dengan kata lain harga sebagai komponen pengali dari total revenue diterima sebagai given. Dalam fungsi profit : φ=TR-TC, dimana pembentuk dari TR = P.Q, artinya penurunan harga jual minyak mentah dunia secara langsung memberi pengaruh pada profit dari perusahaan-perusahaan hulu migas. Sebagai ilustrasi bahwa kondisi sebelum tahun 2014 P2012 = US$ 100/barrel; Qabc = 41.000/BOPD dan TCabc = $ 41/barrel, maka diperoleh π = US$ 2.419.000,
ketika harga jual mengalami penurunan pada pertengahan tahun 2014 hingga P2016 = US$ 40/barrel; Qabc = 41.000/BOPD dengan TC yang sama maka diperoleh µ = (US$ 41,000). Dengan ilustrasi tersebut, maka perusahaan telah mengalami kondisi penurunan keuntungan hingga 101% dalam kurun waktu 4tahun.
4 Penurunan keuntungan dialami oleh hampir seluruh perusahaan-perusahaan hulu migas. Keuntungan yang turun bahkan hingga kondisi rugi dialami ketika TC (Total Cost) yang merupakan penjumlahan dari variabel cost dan fixed cost masih belum menyesuaikan dengan penurunan harga jual minyak mentah dunia. Salah satu perusahaan hulu migas yang terkena dampak penurunan harga jual minyak mentah dunia tersebut adalah Perusahaan ABC berdasarkan ilustrasi perhitungan tersebut di atas yang menghitung penurunan keuntungan perusahaan sebelum tahun 2014 dan pada tahun 2016. ABC adalah Perusahaan Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan Pemerintah Indonesia untuk mengelola (eksploitasi) sumber daya alam minyak dan gas bumi yang berada di wilayah Sumatra Tenggara. ABC memiliki hak kelola atas wilayah kerja Offshore South East Sumatra untuk total sumur 1008 sumur minyak dan gas bumi dan diantaranya 457 sumur aktif (Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2012). ABC mampu memproduksi minyak dan gas bumi 41.02 MBOPD/hari atau 41.000 barrel/hari pada tahun 2015 (Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2016).
Strategi yang telah ditetapkan oleh PT ABC ketika harga jual minyak mentah rata-rata diatas $100/barrel perlu dievaluasi, sebab kondisi lingkungan eksternal bisnis yang dihadapi telah berubah yang berakibat pada turunnya harga jual minyak mentah dunia. Penelitian ini dilandasi dengan adanya perubahan lingkungan eksternal yang menyebabakan penurunan harga jual minyak mentah dunia secara drastis sehingga mendorong perusahaan-perushaan hulu migas perlu untuk menyusun strategi baru. Dalam penelitiannya, Sajac dan Mortel (1989) memperoleh hasil bahwa perubahaan lingkungan bisnis mendorong organisasi
5 untuk merubah strateginya secara keseluruhan. Strategi yang baru dapat diformulasikan dengan mengandalkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan yang dimiliki perusahaan hulu migas ABC. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mirzakhani et al., (2014) formulasi strategi dilakukan dengan pendekatan SWOT Matrix.
1.2 Rumusan Masalah
Adanya perubahan lingkungan eksternal bisnis menyebabkan penurunan harga jual minyak mentah dunia. Kondisi penurunan harga jual minyak mentah dunia yang rata-rata ±60% menyebabkan perusahaan mengalami penurunan keuntungan bisnis (profit). Perumusan strategi untuk menghadapi kondisi ini dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat menghadapi perubahan lingkungan eksternal bisnis yang terjadi yang membawa perusahaan pada kondisi krisis.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan di atas, maka pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah :
1. Apakah strategi yang diterapkan oleh Perusahaan ABC masih relevan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yaitu penurunan harga jual minyak mentah dunia?
2. Apakah kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Perusahaan ABC untuk menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang menyebabkan penurunan harga jual minyak mentah dunia?
6 3. Strategi apa yang perlu disusun dan dijalankan dengan mengandalkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh Perusahaan ABC untuk menghadapi peluang dan ancaman bisnis yang ada ditengah kondisi penurunan harga jual minyak mentah dunia?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi strategi yang saat ini sedang diterapkan oleh Perusahaan ABC dalam menghadapi penurunan harga jual minyak mentah dunia. 2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
yang dimiliki oleh Perusahaan ABC untuk menghadapi penurunan harga jual minyak mentah dunia.
3. Merumuskan strategi perusahaan ABC untuk menghadapi perubahan lingkungan eksternal bisnis yang menyebabkan penurunan harga jual minyak mentah dunia.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu rumusan strategi bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat menghadapi penurunan harga jual minyak mentah dunia. Rumusan strategi tersebut disusun dengan melihat kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) serta kondisi eksternal (tantangan dan ancaman) perusahaan.
7 1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan ABC. Dari hasil identifikasi tersebut kemudian dipetakan untuk merumuskan suatu strategi bisnis perusahaan ABC untuk menghadapi perubahan lingkungan eksternal bisnis yaitu penurunan harga jual minyak mentah dunia.
1.7 Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan menuliskan latar belakang penelitian yang memuat tentang motivasi penelitian, rumusan masalah yang memuat tentang intisari permasalah penelitian, pertanyaan penelitian yang akan memuat tentang pertanyaan yang akan dijawab pada penelitian ini, tujuan penelitian yang memuat tentang apa yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, manfaat penelitian yang memuat tentang manfaat penelitian bagi obyek penelitian, dan ruang lingkup penelitian untuk membatasi pembahasan pada penelitian ini.
BAB II : TINJAUN PUSTAKA
Bab ini akan memuat tentang uraian-uraian teori dan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
8 BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang desain penelitian yang memuat tentang metode penelitian, jenis data yang akan digunakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta obyek penelitian
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan memuat tentang analisis data yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan instrumen penelitian. Pembahasan hasil analisis penelitian akan dikaitkan dengan toeri-teori yang relevan yang dituliskan pada Bab II tinjauan pustaka.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang simpulan hasil penelitian yang berisi jawaban atas pertanyaan penelitian. Saran adalah merupakan usulan pemecahan atas permasalah yang dihadapi oleh perusahaan yang terangkum dalam pertanyaan penelitian.
