ME 091217
Operations Research
Studi Analisa Desain Instalasi dan Investasi Sistem
Kelistrikan Kapal Penumpang dengan Menggunakan
Sistem Busbar Trunking
SKRIPSI
SKRIPSI (ME 091329)
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
Dosen Pembimbing 1 : Ir. Sardono Sarwito, M.Sc.C.Eng MIMarEST Dosen Pembimbing 2 : Indra Ranu Kusuma, ST. M.Sc.
PROFIL
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
ANALISA DAN PEMBAHASAN METODOLOGI SKRIPSI
I. PENDAHULUAN
4
• Sejarah dari perkembangan teknologi busbar trunking ini dimulai pada tahun 1961 yang ditemukan sistem distribusi kelistrikan yang lebih canggih dibandingkan dengan menggunakan wiring.
• Busbar trunking atau bus duct ini lebih efisien digunakan untuk kapal yang memiliki tingkat keamanan maupun beban yang besar.
Rumusan Masalah:
• Analisa desain distribusi kelistrikan dengan menggunakan sistem wiring dan sistem distrubisi kelistrikan
menggunakan busbar trunking canalis System.
• Analisa ekonomi pemasangan sistem bus duct pada sistem distribusi
kelistrikan kapal.
Batasan Masalah:
• Perencanaan perancangan desain secara teknis busduct dan wiring. • Data Spesifikasi Kapal KM Bukit
Siguntang.
• Desain kelistrikan kapal mengacu pada peraturan IECC dan BKI.
• Analisa Ekonomi Busbar Trunking.
6
Tujuan Penulisan:
• Mendapatkan desain secara teknis sistem kelistrikan kapal dengan menggunakan busbar trunking sistem dan menggunakan wiring pada kapal KM Bukit Siguntang.
• Menghitung rumusan kajian ekonomis pemasangan sistem distribusi
kelistrikan menggunakan busbar trunking canalis dibandingkan
menggunakan sistem distribusi kelistrikan wiring pada kapal KM Bukit Siguntang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Instalasi Wiring Power Instalasi Lighting Instalasi Signal and Control Instalasi Telpone dan Instrument8
II. TINJAUAN PUSTAKA
Panel Induk Canalis/Electrical
Manfaat Sistem Busbar Trunking Sebagai Sistem Distribusi Listrik
Flexibilitas (Ketersediaan seluruh instalasi / memiliki tap off di beberapa titik) Kesederhanaan (Komponen sederhana dan cepat menghubungkan). Keandalan sistem busbar secara signifikan lebih tinggi dari kabel. Kontinuitas Layanan (Jumlah
titik besar pada tap off memudahkan
supply ke beban)
10
Untuk perancangan instalasi penerangan pada sistem busbar trunking dibagi menjadi 3 bagian :
• 25 A – 40 A, ini untuk instalasi penerangan di kapal • 40 A – 100 A, ini untuk supply komponen daya rendah.
• 100 A – 800 A, ini untuk supply komponen daya menengah.
No Jenis Permasalahan Busbar Kabel
Volume isolasi bahan-bahan yang digunakan dalam trunking direduksi
menjadi minimum Konsentrasi tinggi isolasi
bahan yang digunakan dalam kabel dan konduktor 2
Ukuran 185 x 180 mm, ini menjadi lebih bermanfaat area dasar lantai pada setiap
lantai
Butuh 4 kabel inti, dan ada 1 disetiap feeder Ukuran Poros
3
hanya 1 untuk semua lantai
ada 20 lantai maka ada 20 saluran
Jumlah Saluran 1
Butuh 1 untuk setiap saluran, biaya mahal dan
butuh space banyak Butuh 1 untuk semua
saluran, biaya murah dan hanya butuh space untuk
main panel MSB
12
ANALISA EKONOMI
II. TINJAUAN PUSTAKA
Analisis ekonomi adalah proses dimana kekuatan dan kelemahan suatu ekonomi dianalisis. analisis ekonomi adalah penting untuk memahami
14
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Nama Kapal : KM Bukit Siguntang
Length Over All : 146,5 M
Lenght Betwen P.P : 130 M
Breadth Moulded : 23,4 M
Desaign Draft : 5,9 M
Kecepatan Dinas (Vs) : 20,3 Knot
Class : K1 + A.100 I
Passanger Ship + SMO
Born : 12 November 1996
(Jl. Meyer Papenburg Germany)
Cargo Hold Capacity : 1400 M.
GENSET of Phase : 3 Phase
Output : 1000 KVA Frex : 50 Hz Volts : 380 V Rpm : 750 Rpm Berat : 4030 Kg Rules : GL. BKI Cylinder : 6 Cyldr Ampere : 1519 Amper Temperature : 450 Field : F Class Unit : 3 Generator
16
No Deck Daya (Watt)
1 Deck 1 3610 2 Deck 2 12614 3 Deck 3 15707 4 Deck 4 23094 5 Deck 5 18588 6 Deck 6 15065 7 Deck 7 27978 8 Deck 8 7802 9 Deck 9 594 Total 125052
18
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISA TEKNIS
1. Efisiensi Ruangan dan Waktu Pemasangan/Instalasi
Arus Nominal Kutub Waktu Instalasi (Jam/Meter) KDP 20 A 2L+PE 0,15 KBA 25 A 2L+PE 0,15
20
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISA TEKNIS
Bahan yang digunakan pada busbar trunking dilapisi epoxy insulation class H – 180oC sehingga memperkuat material menjadi 100% water
proofing dan kekuatan material itu sendiri (IEC 60–439–2)
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISA TEKNIS
U = k x √3 x (R1 cosφ + X1 sinφ) x Ib x L
3. VOLTAGE DROP
4. MANAJEMEN PERAWATAN
Untuk segi perawatan sistem busbar trunking memiliki life time yang lebih lama dibandingkan kabel. Hal ini dikarenakan dalam fabrikasinya, tidak seperti kabel yang diuji secara sample, namun busbar trunking
22
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISA TEKNIS
• Jika dilakukan penambahan beban disetiap lokasi maka hanya memerlukan penambahan tap off atau plug in.
• Dalam pendesainan sistem busbar trunking lebih praktis dari sistem kabel dikarenakan setiap komponen pendukung sistem busbar trunking lebih praktis dan sudah dilengkapi pengaman yang terdapat didalamnya.
• Namun sistem busbar trunking tidak tepat untuk kapal yang membutuhkan daya kecil karena spesifikasi yang dimiliki minimal 25 A .
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISA EKONOMI
24
IV. PENTUP
Sistem Busbar Trunking:
• Konstruksi kuat karena terbuat daribahan metal.
• Resiko tingkat kebakaran kecil.
• Waktu pemasangan setiap meternya minimal 0,15 detik.
• Dapat dilakukan penambahan beban karena bergantung pada tap off.
• Tidak tepat jika diaplikasikan pada kapal yang membutuhkan daya kecil karena minimal kapasitas yang dimiliki 25 A.
KESIMPULAN
Sistem Kabel:
• Lebih flexibel dalam pemasangannya. • Resiko tingkat kebakaran besar karena
tidak terbuat dari bahan yang bebas dari zat hologen.
• Waktu pemasangan lebih lama karena membutuhkan komponen-komponen pendukung sebelum install.
• Tidak dapat dilakukan penambahan beban karena terhubung dengan panel.
• Lebih tepat diaplikasikan pada kapal yang membutuhkan daya kecil karena memiliki minimal kapasitas 2 A.
IV. PENTUP
Sistem Busbar Trunking:
• Konstruksi kuat karena terbuat daribahan metal.
• Resiko tingkat kebakaran kecil.
• Waktu pemasangan setiap meternya minimal 0,15 detik.
• Dapat dilakukan penambahan beban karena bergantung pada tap off.
• Tidak tepat jika diaplikasikan pada kapal yang membutuhkan daya kecil
KESIMPULAN
Sistem Kabel:
• Lebih flexibel dalam pemasangannya. • Resiko tingkat kebakaran besar karena
tidak terbuat dari bahan yang bebas dari zat hologen.
• Waktu pemasangan lebih lama karena membutuhkan komponen-komponen pendukung sebelum install.
• Tidak dapat dilakukan penambahan beban karena terhubung dengan
26
IV. PENTUP
1. Untuk desain sistem busbar trunking pada kapal lebih ditingkatkan
dengan 3 dimensi agar dapat menganalisa sistem keselamatan dan cara pemasanganya secara tepat.
2. Diperlukan aplikasi software untuk mempermudah perhitungan
ekonomi yang lebih tepat dan cepat.