• Tidak ada hasil yang ditemukan

Distributed Operating System. Munawar, PhD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Distributed Operating System. Munawar, PhD"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Distributed

Operating System

(2)

Latar Belakang

 Perkembangan pesat teknologi informasi

menyebabkan bertambahnya permintaan suatu sistem, baik berupa perangkat keras maupun

perangkat lunak yang dapat digunakan dengan baik dan cepat.

(3)
(4)
(5)

 Permintaan yang terus bertambah ini tidak sebanding dengan kemampuan perangkat keras yang ada. Salah satu cara untuk mengatasi hal itu dibuat pengembangan di sisi perangkat lunak dengan membuat suatu sistem virtual dimana beberapa perangkat keras atau komputer dihubungkan dalam jaringan dan diatur oleh sebuah sistem operasi yang mengatur seluruh proses yang ada pada setiap komputer tersebut sehingga memungkinkan proses berjalan dengan cepat.

(6)
(7)

 Sistem operasi yang mengatur proses ini sering disebut sebagai sistem operasi terdistribusi (distributed

operating system) .

 Sistem operasi terdistribusi ini sekarang menjadi trend, terutama untuk riset yang kadang membutuhkan CPU yang sangat cepat untuk melakukan perhitungan yang sangat kompleks.

(8)

 Suatu sistem operasi terdistribusi yang sejati adalah yang berjalan pada beberapa buah mesin, yang tidak melakukan sharing memori, tetapi terlihat bagi user sebagai satu buah komputer single.

 Pengguna tidak perlu memikirkan keberadaan

perangkat keras yang ada, seperti prosesor. Contoh dari sistem seperti ini adalah Amoeba.

(9)
(10)

 Sistem operasi terdistribusi berbeda dengan sistem operasi jaringan. SO jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tiap komputer memiliki sistem operasi sendiri

b. Tiap PC memiliki sistem file sendiri, dimana data disimpan

c. SO tiap komputer dapat berbeda-beda atau heterogen

d. Pengguna harus memikirkan keberadaan komputer lain yang terhubung, dan harus mengakses, biasanya

menggunakan remote login (telnet)

(11)
(12)

SO adalah

 Sistem operasi (OS) adalah sekumpulan software yang mengatur sumber daya di hardware komputer dan memberikan layanan bagi program komputer.

 Sistem Operasi merupakan komponen penting dari sistem perangkat lunak dalam sebuah komputer. Program aplikasi biasanya membutuhkan sistem operasi untuk bisa berfungsi.

 Untuk fungsi hardware seperti I/O dan alokasi memory, sistem operasi berfungsi sebagai perantara antara program dengan komputer hardware. Meskipun demikian aplikasi dijalankan secara langsung oleh hardware dan biasanya akan melakukan system call ke fungsi di OS atau di-interupsi oleh OS tersebut.

(13)

SO Modern

 Sistem operasi dapat ditemukan di hampir semua alat yang mempunyai fungsi komputer mulai dari handphone, video game hingga super komputer dan web server.

 Contoh sistem operasi modern  Android, BSD, iOS, Linux, Mac OS X, Microsoft Windows, and IBM z/OS.

 Semuanya, kecuali Windows dan z/OS, mempunyai akar yang sama yaitu Unix

(14)

Tipe Sistem Operasi

(1) Real-time

Sistem operasi real-time adalah sebuah sistem

operasi multitasking yang ditujukan untuk menjalankan aplikasi real-time.

 Sistem Operasi real-time biasanya menspesialisasikan pada algoritma scheduling (penjadwalan) sehingga mereka dapat mencapai perilaku yang deterministik.

 Tujuan utama sebuah sistem operasi real-time adalah respons yang cepat dan dapat diprediksi untuk berbagai kejadian.

Sistem operasi ini dirancang berdasarkan event-driven atau time-sharing atau kedua-nya.

 Sebuah sistem event-driven melakukan switching antar task berdasarkan prioritas atau kejadian (event) dari luar,

sementara sistem operasi time-sharing melakukan switching antar task berbasis pada interupsi clock.

(15)

Tipe Sistem Operasi

(2) Multi-user

 Sistem operasi multi-user memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses sistem komputer pada saat yang sama.

 Sistem time-sharing dan server di Internet dapat dikategorikan sebagai sistem multi-user karena mereka memungkinkan

banyak pengguna untuk mengakses komputer dengan cara berbagai waktu (sharing time).

 Sistem operasi single user hanya satu pengguna tapi dapat menjalankan multiple program pada saat yang sama.

(16)

Tipe Sistem Operasi

(3) Multi-tasking vs. single-tasking

 Sebuah sistem operasi multi-tasking memungkinkan lebih dari satu program untuk berjalan pada satu saat, dilihat dari skala waktu manusia.

 Sebuah sistem single-tasking hanya dapat menjalankan satu program. Ada dua tipe Multi-tasking, yaitu: (1) pre-emptive dan (2) co-operative. Pada pre-emptive multitasking, SO akan

membagi CPU time dan mendedikasikan satu slot untuk setiap program.

 Di SO Unix-like, seperti, Solaris dan Linux, biasanya

mendukung pre-emptive multitasking, seperti juga AmigaOS. Cooperative multitasking dapat dicapai dengan cara saling mengandalkan satu sama lain untuk memberikan waktu / slot time ke proses yang lain dengan aturan yang baku.

(17)

Tipe Sistem Operasi

(4) Sistem Terdistribusi

Sebuah sistem operasi terdistribusi mengatur sebuah kelompok dari komputer yang independen dan membuat mereka tampak seperti satu buah komputer.

 Dengan perkembangan jaringan komputer

memungkinkan sambungan dan komunikasi satu sama lain untuk membangun distributed computing.

 Komputasi terdistribusi dilakukan oleh lebih dari satu mesin. Jika komputer dalam satu group bekerjasama, maka mereka akan membangun sebuah distributed system / sistem terdistribusi.

(18)

Tipe Sistem Operasi

(5) Sistem Embedded

Sistem operasi embedded dirancang untuk digunakan di

sistem komputer embedded.

Sistem operasi embedded dioperasikan di mesin kecil

seperti PDA (Personal Digital Assistant), atau Smartphone.

Sistem operasi ini dapat beroperasi dengan sumber daya

yang sangat terbatas. Sistem operasi ini dirancang agar sangat kecil dan sangat effisien.

(19)

SO Terdistribusi

 Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, dimana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan.

 Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu.

 Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:

ofile system

oname space

oWaktu pengolahan

oKeamanan

oAkses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangkat keras

(20)

SO Terdistribusi

 Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource management.

 Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources (seperti Spreadsheet, electronic mail messages,

(21)

Manfaat SO Terdistribusi

 Shared Resource.

 Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat dalam proses- proses komputasi, atau misal dalam

mengakses data, tetapi pengguna masih saja menginginkan sistem berjalan dengan lebih cepat. Apabila hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan user dapat di atasi dengan

menggabung perangkat yang ada dengan sistem DOS.  Manfaat Komputasi

 Salah satu keunggulan sistem operasi terdistribusi ini adalah bahwa komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses

komputasi ini dipecah dalam banyak titik, yang mungkin berupa komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan kemungkinan perangkat prosesor- prosesor yang lain. Sistem operasi terdistribusi ini

bekerja baik dalam memecah komputasi ini dan baik pula dalam mengambil kembali hasil komputasi dari titik-titik cluster untuk ditampilkan hasilnya

(22)

Manfaat SO Terdistribusi

 Reliabilitas

 Fitur unik yang dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design dan implementasi dari design sistem ini, maka hilangnya satu node tidak akan berdampak

terhadap integritas sistem. Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada salah satu hardware yang mengalami

kerusakan, maka sistem akan berjalan tidak seimbang, bahkan sistem bisa tidak dapat berjalan atau mati.

 Komunikasi

 Sistem operasi terdistribusi berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani koneksi jaringan. Sistem ini umumnya digunakan user untuk proses networking. User dapat saling bertukar data, atau saling berkomunikasi antar titik baik

(23)

DOS versus NOS

 Suatu sistem operasi terdistribusi yang sejati adalah yang berjalan pada beberapa buah mesin, yang tidak melakukan sharing memori, tetapi terlihat bagi user sebagai satu buah komputer single. Contoh dari sistem seperti ini adalah Amoeba.

 Untuk dapat membedakannya, sistem operasi jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Tiap komputer memiliki sistem operasi sendiri

 Tiap personal komputer memiliki sistem file sendiri, di mana data-data disimpan

 Sistem operasi tiap komputer dapat berbeda-beda atau heterogen

 Pengguna harus memikirkan keberadaan komputer lain yang terhubung, dan harus mengakses, biasanya menggunakan remote login (telnet)

 File system dapat digunakan dengan dukungan NFS Sistem

(24)
(25)

Komunikasi kelompok

 Dalam sistem tersebar, komunikasi dapat melibatkan banyak proses sekaligus, tidak hanya dua. Misalnya sekelompok file server memberi layanan file dan

menyediakan kemampuan fault tolerance.

 Pada sistem fault tolerance, client mengirim pesan ke semua server untuk menjamin dilayani oleh satu server

(26)
(27)

Contoh SO Terdistribusi

Amoeba (Vrije Universiteit). Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan.

(28)
(29)

 Amoeba is a powerful microkernel-based system that turns a collection of workstations or single-board

computers into a transparent distributed system.

 It has been in use in academia, industry, and government for about 5 years.

 It runs on the SPARC (Sun4c and Sun4m), the 386/486, 68030, and Sun 3/50 and Sun 3/60.

(30)

 At the Vrije Universiteit, Amoeba runs on a collection of 80 single-board SPARC computers

connected by an Ethernet, forming a powerful processor pool.

 It is used for research in distributed and parallel operating systems,

runtime systems, languages, and applications.

(31)

Sistem Amoeba ini tumbuh dari bawah hingga akhirnya tumbuh menjadi sistem operasi terdistribusi.

Inilah keunggulan sistem operasi terdistribusi dalam hal reliabilitas. Apabila ada satu unit pemroses yang mati, maka proses yang dialokasikan harus di restart, tetapi integritas sistem tidak akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan baik.

Desain sistem ini memungkinkan untuk 10 sampai 100 prosesor. Spesifikasi perangkat keras yang harus disediakan pada tiap cluster minimalnya adalah :

File server: 16 MB RAM, 300MB HD, Ethernet card.

Workstation: 8 MB RAM, monitor, keyboard, mouse

(32)

Komponen Amoeba

Workstation atau komputer personal mengeksekusi

proses yang memerlukan interaksi dari user seperti text

editor atau manager berbasis window. Server khusus

memiliki fungsi untuk melakukan tugas yang spesifik. Server ini mengambil alih proses yang memerlukan I/O yang khusus dari larikan disk.

Gateway berfungsi untuk mengambil alih tugas untuk terhubung ke jaringan WAN.

Procesor pool mengambil alih semua proses yang lain. Tiap unit ini biasanya terdiri dari prosesor, memori lokal, dan koneksi jaringan. Tiap prosesor mengerjakan satu buah proses sampai prosesor yang tidak digunakan habis.

(33)

Komponen Amoeba

 Untuk selanjutnya proses yang lain berada dalam antrian menunggu proses yang lain selesai. Inilah keunggulan sistem operasi terdistribusi dalam hal reliabilitas. Apabila ada satu unit pemroses yang mati, maka proses yang

dialokasikan harus di restart, tetapi integritas sistem tidak akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan baik.

(34)

Arsitektur Software

 Sistem operasi terdistribusi sejati memiliki arsitektur

software yang unik. Arsitektur software ini dikarakterkan

dalam objek di dalam hubungan antara klien dan server.

Proses-proses yang terjadi di klien menggunakan remote

procedure yang memanggil dan mengirimkan request ke

server untuk memproses data atau objek yang dibawa. Tiap objek yang dibawa memiliki karakteristik yang

(35)

 Kapabilitas ini besarnya adalah 128 bits. 48 bits pertama menunjukkan servis mana yang memiliki objek tersebut. 24 bits berikutnya adalah nomor dari objek. 8 bits berikutnya menampilkan operasi yang diijinkan terhadap objek yang bersangkutan. Dan 48 bits terakhir merupakan “check field” yang merupakan field yang telah terenkripsi agar tidak

dapat dimodifikasi oleh proses yang lain.

Operasi diselesaikan oleh RPC (remote procedure calls) yang dibuat oleh klien di dalam proses yang kecil dan ringan. Proses dengan tipe seperti ini memiliki bidang alamat sendiri, dan bisa saja memiliki satu atau lebih

hubungan. Hubungan ini ketika berjalan memiliki program counter dan stack sendiri, tetapi dapat saling berbagi kode dan data antara hubungan lain di dalam proses.

(36)

Manajemen Berkas

 Dalam sistem operasi terdistribusi ini sistem berkas

dipetakan dengan baik dengan berorientasi pada objek yang ada dan kapabilitasnya. Hal ini akan menjadi

berkesan abstrak, terutama untuk kelas pengguna. Ada tingkatan yang lebih ekstra dalam pemetaan berkas yang ada, mulai dari simbol, pengurutan nama path, dan

kapabilitasnya. Melalui sistem ini objek lokal tidak ada bedanya dengan objek publik.

 Dalam sistem ini ada semacan tingkatan akses yang sebenarnya mirip UNIX. Setiap user dan group memiliki hak akses yang berbeda-beda pada setiap berkas atau folder yang ada pada sistem operasi terdistribusi.

(37)

Manajemen Berkas

 Dalam implementasi sistem Amoeba, hak akses yang dimiliki pengguna terbatas pada hak baca file,

tulis/membuat file, dan hapus file. Dengan hal ini, maka keamanan server dapat terjaga.

 Pelayanan terhadap direktori yang ada dibuat sangat ketat dalam hal keamanan. Bahkan dibuat semacan kode acak yang akan menyandikan file tersebut

sehingga tidak mudah dibaca oleh siapapun. Kode penyandinya akan digunakan lagi oleh sistem untuk

mengembalikan file seperti semula kepada user. Kode ini hanya akan diberikan kepada pemilik file tersebut. Jadi ketika user mengakses file/berkas yang bersangkutan, maka kode penyandi akan dibuat oleh sistem, agar

(38)

Manajemen Proses

 Dalam sistem operasi terdistribusi yang sejati, tiap proses berada pada alamat segmen-segmen virtual. Proses-proses ini dapat memiliki lebih dari satu

hubungan. Kaitan-kaitan ini dialokasikan ke prosesor-prosesor sampai semua prosesor-prosesor habis digunakan.

 Hasil dari manajemen proses seperti ini menghasilkan utilisasi yang lebih baik, dimana tidak perlu switch

apabila harus ada proses yang berat, karena satu proses dialokasikan ke satu prosesor.

(39)

 Proses memiliki dua macam keadaan, yaitu proses

sedang berjalan atau sedang stunned. Stunned terjadi bila proses masih ada, tetapi tidak melakukan

eksekusi apapun, atau sedang dalam proses debug. Pada keadaan ini kernel memberitahu komunikator

(kernel yang lain) adanya proses yang dalam keadaan

stunned. Kernel yang lain tersebut berusaha

berkomunikasi dengan proses itu sampai proses di-kill atau proses tersebut berjalan kembali. Debugging dan migrasi pada proses ini selesai setelah adanya

(40)

Kelemahan SO Terdistribusi

 Perawatan tiap cluster yang sangat sulit, selain itu juga boros daya, karena harus menghidupkan banyak CPU,

membutuhkan jaringan berkecepatan tinggi.

 Kelemahan-kelemahan tersebut sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan hasilnya. Misalnya saja search engine paling ramai seperti Google™, yang menggunakan teknologi ini, karena hardware yang paling canggih saat ini masih belum mencukupi untuk menangani jutaan request ke server Google tiap detiknya, sehingga mereka harus membuat sistem pararel yang mampu melayani keperluan tersebut.

Selain itu dalam dunia research, juga diperlukan sistem ini, terutama untuk melakukan perhitungan-perhitungan yang tentu saja sangat rumit dan membutuhkan pemroses yang hebat dan cepat supaya dapat segera dicari hasilnya.

(41)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara lama hemodialisa dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien hemodialisa di RS PKU

Oleh karena itu, dari permasalahan yang ada akan dicoba untuk memberikan solusi dengan menggunakan perangkat lunak multimedia untuk membuat profil Puskesmas Godean 1 Sleman

c. Golongan, dengan perorangan yang akan dipersatukan oleh interaksi yang akan terus menerus atau intens dan salah satu manivestasinya adalah pengelompokan patron-

Pengujian secara keseluruhan menggunakan uji F, dimana F hitung (119,062) > F tabel (2,955), artinya variabel luas lahan, tenaga kerja, modal, dan harga berpengaruh

Jalghūm mencoba menemukan keselarasan urutan surat dan jumlah surat misalnya dengan: 1) menderet semua bilangan dari 1 sampai dengan 114, mengelompokkannya menjadi dua

Hasil penelitian (Nuswantoro : 2007) didapatkan variabel kejadian hipertensi ada hubungan bermakna dengan kejadian stroke dengan p value : 0,012, variabel kadar lipid

“ (Saat itu, dengan penuh haru) Ibrahim berkata: “Wahai anakku, sungguh engkau adalah anak yang sangat membantu dalam menjalankan perintah Allah SWT “.. Dalam

Para ulama ushul fiqih menyatakan bahwa seseorang itu dikenai hukum apabila orang tersebut memenuhi dua syarat, yaitu: Orang itu telah mampu memahami khitab syari’ (tuntutan