PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI LINGKUNGAN HIDUP DAN
STATUS LINGKUNGAN HIDUP
KALIMANTAN
Latar Belakang
UUD 1945, Pasal 28 H (hak atas LH yang baik & sehat) UU Nomor 32 Tahun 2009
Asas PPLH Inventarisasi
SILH (SLH, peta rawan, info lh lainnya)
UU Nomor 14 Tahun 2008 (KIP) UU Nomor 14 Tahun 2008 (KIP)
Badan Publik Informasi Publik
Peraturan Menteri LH No 16. Tahun 2010, No. 18 Tahun 2012
Inventarisasi SLHE
Kalimantan Timur
Provinsi Kalimantan Timur
Jumlah Kabupaten/Kota 10 Kota/Kab
Website Lingkungan Hidup 1 Prov dan 5 Kota/Kab Status Sub Domain .GO.ID
SLHD 1 Prov dan 6 Kab/Kota
Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Timur
Jumlah Kabupaten/Kota 13 Kota/Kabupaten Website Lingkungan Hidup 1 Prov dan 2 Kota/Kab Status Sub Domain .GO.ID
SLHD 7 Kab/Kota
Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Tengah
Jumlah Kabupaten/Kota 14 Kota/Kabupaten
Website Lingkungan Hidup 1 Prov dan 11 Kota/Kab Status Sub Domain 4 .NET & 7 .GO.ID
SLHD 1 Prov dan 7 Kab/Kota
Kalimantan Barat
Provinsi Kalimantan Barat
Jumlah Kabupaten/Kota 14 Kota/Kabupaten
Website Lingkungan Hidup 1 Prov dan 11 Kota/Kab Status Sub Domain 2 .NET & 9.GO.ID
SLHD 1 Prov dan 8 Kab/Kota
Kalimantan Utara
Provinsi Kalimantan Utara
Jumlah Kabupaten/Kota 5 Kab/Kota Website Lingkungan Hidup 1 Kab
Status Sub Domain .GO.ID
SLHD 2 Kab/Kota
Isi Website Lingkungan Hidup
Berita/artikel (kegiatan, kebijakan daerah, kondisi
aktual daerah, potensi daerah, dll)
Profil Instansi Lingkungan Hidup
Peraturan Perundangan Daerah
Peraturan Perundangan Daerah
Informasi yang terkait dengan SPM
Status Lingkungan Hidup
Informasi lingkungan hidup lainnya (video
penyuluhan, foto kegiatan PPLH)
Kendala
1.
Sumberdaya ,
2.
Peraturan perundangan (turunan),
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KARAKTERISTIK EKONUSA KALIMANTAN
BAB III SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN MIGAS BAB IV IKLIM DAN PERUBAHAN IKLIM
II. STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN (2012)
BAB V HUTAN DAN LAHAN BAB VI LAHAN BASAH
BAB VII PESISIR DAN KELAUTAN
BAB VIII KAWASAN KONSERVASI DAN KEHATI BAB IX SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI
Hasil dari SLHE Kalimantan 2012
1.
Dengan memperhatikan kesamaan morfologi
dan morfogenesa ekoregion Pulau Kalimantan
dapat diklasifikasikan dalam 10 klas, yaitu :
(1). Dataran Pantai; (2). Dataran Fluvial; (3). Dataran (1). Dataran Pantai; (2). Dataran Fluvial; (3). Dataran Gambut; (4). Dataran Struktural; (5). Perbukitan Karst; (6). Perbukitan Denudasional; (7). Perbukitan
Struktural; (8). Pegunungan Denudasional; (9).
Pegunungan Struktural; dan (10). Pegunungan
Peta Ekoregion Kalimantan
Skala : 1 : 1.500.000
Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup
Sumber daya mineral, batubara dan
MIGAS
1.
Kalimantan Sangat kaya dengan Potensi dan
Cadangan MINERAL, BATUBARA dan MIGAS
2.
Hingga
Tahun
2012
jumlah
ijin
usaha
pertambangan
mencapai
3.859
IUP
(Data
pertambangan
mencapai
3.859
IUP
(Data
ESDM,2012) dengan luas : 16.285.863 ha atau
30 % dari Luas Kalimantan
3.
Ijin usaha pertambangan Batubara mencapai
Peta Sebaran IUP Pertambangan
Keterangan : 1. Eksploitasi 2. Eksplorasi 3. Konstruksi 4. Operasi Produksi 5. Studi Kelayakan 5. Studi KelayakanIklim dan perubahan iklim
Stasiun Min 2009 2010 Temperatur (oC) Max 2009 2010 Rata-Rata 2009 2010 Kalimantan Timur 24,00 21,90 33,90 35,20 28,43 27,10 Kalimantan Selatan#) 20,00 -23,00 22,90 36,20 -33,20 33,40 26,65 -27,10 27,12 Selatan#) Kalimantan Barat Kalimantan Tengah 23,00 22,90 21,70 25,00 33,20 33,40 34,4 33,50 27,10 27,12 26,90 23,70# Untuk wilayah Kalimantan Selatan untuk sementara data tahun 2010 belum tersedia
Penurunan temperatur minimal Peningkatan temperatur Maksimal
Derajat Keasaman Air Hujan
Derajat Keasaman (pH) Minimum Stasiun 2009 2010 Siantan/Pontianak Banjar 4,29 4,40 Banjar Baru/Banjarmasin 4,49 5,06Terjadi Peningkatan Derajat Keasaman Air hujan
Hal ini akan memberikan pengaruh pada ekosistem di Kalimantan yang umumnya memiliki pH asam
Hutan dan Lahan
Pulau Kalimantan masih memiliki 46,61 % berupa hutan Primer dan hutan sekunder
Perubahan tutupan hutan dari kurun waktu 2010 – 2011 yang tertinggi terjadi pada kawasan hutan sekunder mencapai hingga 562.049 ha.
sekunder mencapai hingga 562.049 ha.
Dalam hal pemanfaatan ruang dan lahan sekitar 78,41 % (41.619.303 ha) wilayah Pulau Kalimantan telah diberikan ijin usaha dan atau kegiatan (pertambangan, perkebunan dan kehutanan) hal ini sudah tidak sesuai dengan Perpres No.3 tahun 2012 tentang tata ruang Pulau Kalimantan (< 45 % sebagai Hutan Tropis)
Tabel Luasan Ijin Usaha dan Atau
Kegiatan
No Jenis Ijin Jumlah
(ha)
1 Ijin Pertambangan (ESDM, 2012) 16.285.863
2 Ijin Perkebunan Kelapa Sawit 10.014.150
2 Ijin Perkebunan Kelapa Sawit
(SLHE, 2011) 10.014.150
3 Ijin IUPHHK-HA (SHI - 2012) 10.724.227
4 Ijin IUPHHK - HT (SHI - 2012) 4.595.063
Total 41.619.303
Lahan Basah
Sebagian besar danau di Pulau Kalimantan termasuk dalam tipe danau paparan banjir (flood plain) yang hingga saat ini mengalami pendangkalan akibat dari sedimentasi yang berasal dari aliran-aliran sungai dibagian hulunya
Luas kawasan gambut di Kalimantan mencapai 5.416.559 ha dengan kedalaman gambut yang bervariasi. Dari seluas areal tersebut kedalaman gambut yang bervariasi. Dari seluas areal tersebut beberapa diantaranya telah berubah peruntukkannya menjadi lahan perkebunan, lahan pemukiman, pertanian dan pertambangan.
Kalimantan memiliki 51 sungai besar dengan ratusan bahkan ribuan sungai-sungai kecil, sebagian besar telah mengalami degradasi dan perubahan secara fisik. Kualitas air sungai sebagian besar dalam kondisi tercemar ringan – berat terutama pada bagian tengah dan hilir sungai, beberapa sungai bagian hulunya masih baik /tidak tercemar
Pesisir dan Laut
(Sedang Diinventarisasi)
Kawasan pesisir dan laut Pulau Kalimantan sangat dipengaruhi oleh aktifitas usaha dan kegiatan di daratannya
Beberapa hal yang menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan ekosistem pesisir dan laut keberlangsungan ekosistem pesisir dan laut diantaranya adalah pembukaan kawasan mangrove menjadi tambak/perumahan/pelabuhan/kawasan industri, pencemaran air laut akibat tumpahan minyak, pembuangan air limbah yang berasal dari kapal ke laut dan penangkapan ikan yang tidak memperhatikan kelestarian (over fishing).
KEHATI dan KAWASAN KONSERVASI
Kalimantan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan 15.000 flora berbunga diantarnya berupa 5.000 jenis pohon dan 267 dipterocarpus serta 420 jenis burung (37 khas), 100 jenis amfibi, 394 jenis ikan (19 khas). Dari sekian banyak spesies ikan (19 khas). Dari sekian banyak spesies keanekaragaman hayati yang ada beberapa diantaranya merupakan KEHATI yang dilindungi dan masuk dalam kriteria Critically Endangered (CR) oleh IUCN
Luas Kawasan Konservasi : 5.279.171 ha (CA, SM, TN, THR, TWA)
Kearifan Tradisional
Gunung Munjal
Gambar yang dibuat oleh Makurban dan Maribut untuk menunjukan kasifikasi lekukan-lekukan yang ada pegunungan Meratus, dok-LPMA, 1999
Gunung
Taniti
Datar Munjal
Prosentase rumah tangga menurut
kualitas fisik air minum
No Provinsi Kualitas Fisik Air Minum
Keruh Berw arna Bera sa Berb usa Berb au Baik *) 1 Kalimantan 14,6 12,0 8,9 6,5 5,9 75,6 1 Kalimantan Barat 14,6 12,0 8,9 6,5 5,9 75,6 2 Kalimantan Tengah 19,3 12,1 4,0 1,3 4,9 76,8 3 Kalimantan Timur 18,2 10,5 6,2 1,1 4,1 76,3 4 Kalimantan Selatan 11,1 7,4 3,5 1,6 3,2 87,2