BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Di dalam bab ini penulis akan membahas definisi istilah, populasi
penelitian, sampel penelitian, metoda penelitian, teknik pengumpulan data dan
teknik pengolahan data.
A. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap
istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba
menjelaskan pengertian serta maksud yang terdapat dalam judul tersebut,
sehingga diharapkan akan terdapat keseragaman landasan berfikir antara
peneliti dengan pembaca. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh
Komaruddin (1998:57), bahwa:
Umumnya di dalam suatu ilmu sosial terdapat istilah-istilah yang berlainan untuk menunjukkan isi atau maksud yang sama. Objeknya sama tetapi istilah atau nama untuk objek itu berbeda-beda. Dan sebaliknya terdapat istilah yang sama tetapi untuk maksud berbeda.
Sesuai judul yang ada, maka pengertian dari masing-masing bagiannya
adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu orang atau benda
yang dapat atau ikut membentuk suatu watak atau tindakan seseorang
Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang banyak memberikan
perhatrian kepada bawahannya untuk bekerja lebih baik dengan cara
menasehati, memberikan rangsangan atau stimulus kepada bawahannya,
dengan demikian para bawahan mempunyai motivasi yang tinggi dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
3. Budaya Sekolah
Budaya sekolah merupakan nilai atau norma yang ada, mengandung penuh
makna yang mengatur kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekolah.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan sumber data atau objek
penelitian, dimana data diperoleh dan untuk ruang lingkup hasil penelitian
diberlakukan. Sugiyono (2000: 57) mengemukakan bahwa populasi adalah:
“wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Oleh karena itu, sesuai
dengan masalah, maka yang dijadikan populasi sebagai sumber data adalah
guru-guru dilingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri Di Lingkungan
Dinas Pendidikan Kab.Bandung. Namun dikarenakan keterbatasan waktu
Tabel 3.1 Populasi Sekolah
No Nama Sekolah Jumlah
Guru
1 SMAN 1 Soreang 76
2 SMAN 1 Margahayu 81 3 SMAN 1 Katapang 56 4 SMAN 1 Margaasih 60
TOTAL 273
2. Sampel
Di dalam penelitian ini, peneliti menganggap bahwa sampel penelitian
memiliki karakteristik yang sama atau homogen sehingga peneliti
menggunakan teknik pengambilan secara acak (simple random sampling)
yang menurut Sugiyono (2003: 93), yaitu:
Cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Sedangkan penentuan jumlah sampel penelitian mengacu pada rumus
yang dikemukakan oleh Yamane yang dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat
(1993: 82) yaitu tertera pada halaman berikutnya.
Rumus penentuan jumlah sampel penelitian:
n =
Dimana:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
d = Presisi
n = = 73, 19 = 73
Maka dari itu sampel dari setiap sekolah adalah dirumuskan dalam
tabel berikut:
Tabel 3.1
Perhitungan Sampel
Nama Sekolah Perhitungan Sampel Jumlah Sampel
SMAN 1 Soreang 20
SMAN 1 Margahayu 22
SMAN 1 Katapang 15
SMAN 1 Margaasih 16
C. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang
dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, menyusun dan
menganalisis data serta menginterpretasikan arti data yang diteliti menjadi
suatu kesimpulan dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalam suatu
penelitian. Winarno Surakhmad (1985: 131) mengemukakan bahwa:
Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik
serta alat-alat tertentu”.
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
yang ditunjang oleh studi kepustakaan.
a. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu metode yang dipergunakan dalam
penelitian sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi
pada masa sekarang. Seperti yang dikemukakan oleh Moh. Nazir (1985:
63) yaitu:
Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Selanjutnya Winarno Surakhmad (1985: 139-140) mengemukakan
ciri-ciri metode deskriptif sebagai berikut:
1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang/pada masalah-masalah yang aktual.
2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Oleh karenanya metode ini sering disebut metode analisa.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu cara untuk memperoleh
tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Winarno Surakhmad (1985: 61) bahwa:
Penyelidikan bibliografis tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dengan masalahnya, yakni teori yang dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek-aspek itu, penyelidikan yang sedang berjalan atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa studi
kepustakaan akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan,
mengarahkan penelitiannya serta memperkuat kerangka berpikir peneliti
yang pada akhirnya dapat mengambil kesimpulan dari masalah yang
diteliti.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang
dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan
masalah penelitian. Di dalam pengumpulan data diperlukan teknik-teknik
tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar-benar
relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
a. Penentuan Alat Pengumpul Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, dibutuhkan alat
pengumpul data yang sesuai dengan karakteristik sumber data yang
bersangkutan. Secara umum teknik pengumpulan data dikelompokkan
menjadi dua, yaitu teknik secara langsung dan teknik tidak langsung.
Berdasarkan permasalahan pada penelitian dan metode yang digunakan,
langsung, yaitu dengan menggunakan kuesioner (angket). Angket adalah
salah satu teknik penelitian yang dilakukan secara tertulis yang bertujuan
untuk memperoleh informasi tentang fakta yang diketahui oleh subjek
penelitian tentang masalah yang sedang diteliti. Bentuk angket yang
disebarkan berupa angket berstruktur yang sering disebut angket tertutup,
dimana setiap pernyataan disertai dengan alternatif jawaban. Responden
hanya melakukan pilihan terhadap alternatif jawaban yang sesuai dengan
memberikan tanda checklist (v) pada kolom yang telah disediakan. Hal
ini sesuai dengan penyataan Sanafiah Faisal (1982: 178) bahwa:
Angket yang menghendaki jawaban yang pendek atau jawaban yang diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu, disebut angket tertutup. Angket demikian biasanya meminta jawaban dengan pola ya atau tidak, jawaban singkat dan jawaban yang membubuhkan tanda chek (v) pada item yang termuat pada alternatif jawaban.
Adapun alasan penulis menggunakan angket tertutup adalah:
1) Memberikan kemudahan pada responden dalam memberikan
jawaban pada alternatif jawaban yang penulis sajikan.
2) Angket tertutup dapat menghimpun data dalam waktu singkat.
3) Responden akan lebih leluasa dan bebas dalam memberikan
jawaban.
4) Memudahkan peneliti dalam menganalisisnya terhadap
jawaban-jawaban yang telah diperoleh.
5) Pengumpulan data akan lebih efisien ditinjau dari segi tenaga, biaya
dan waktu.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun angket
adalah:
1. Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu
Kepemimpinan Transformasional untuk variabel X dan Budaya
Sekolah untuk variabel Y.
2. Menentukan indikator dari setiap variabel.
3. Variabel X (Kepemimpinan Transformasional), dengan indikator
tertera pada halaman berikutnya. Indikator variabel X:
a) Kharismatik
b) Inspiratif
c) Rangsangan Intelektual
d) Kepekaan Individual
Variabel Y (Prestasi Belajar), dengan indikator:
a) Nilai
b) Norma
c) Kebiasaan
4. Menyusun kisi-kisi angket
5. Menyusun pernyataan dari masing-masing variabel disertai
alternatif jawabannya
6. Penulis menetapkan skor dari masing-masing jawaban angket baik
variable x maupun variabel y. Penulis membuat skor alternatif
Tabel 3.3
Kriteria Pengukuran Alternatif Jawaban Untuk Variabel X dan Y
Alternatif Jawaban Bobot/Skor
Selalu 4
Sering 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
c. Uji Coba Angket
Sebelum pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, angket
yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan terhadap responden
yang sama dengan responden yang telah ditentukan untuk sumber data
penelitian atau responden lain yang memiliki karakteristik yang sama
dengan responden yang sebenarnya. Hal ini penting dilakukan untuk
dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi
dalam hal redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun dalam
pernyataan dan jawaban angket. Pernyataan ini sejalan dengan
pendapat Sanafiah Faisal (1982: 38) yaitu:
Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun.
Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan
analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan
reliabilitas.
Uji validitas bertujuan untuk menguji valid tidaknya
item-item instrumen penelitian dan untuk mengetahui apakah instrumen
suda benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur atau
belum. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2003: 97) yaitu:
“Suatu instrument dikatakan valid jika instrumen itu digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur”.
Perhitungan untuk menguji validitas instrumen ini
menggunakan metode uji validitas per item (analisis item), yaitu
dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah skor tiap butir. Bila korelasi tiap butir tersebut
positif dan besarnya 0,3 ke atas maka instrumen tersebut memiliki
validitas yang baik. Sugiyono (2003: 143) mengemukakan bahwa
“Bila harga korelasi di bawah 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa
butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau
dibuang”.
Uji validitas ini menggunakan rumus Pea rson Product
Moment:
Keterangan:
N = Jumlah Responden
ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y
ΣY = Jumlah skor total
Σ X 2 = Jumlah skor X dikuadratkan
Σ Y 2 = Jumlah skor Y dikuadratkan
Dalam menentukan valid tidaknya butir item, didasarkan
pada uji coba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:
a) Jika rhitung positif, dan rhitung > rtabel, maka butir soal valid. b) Jika rhitung negatif, dan rhitung < rtabel, maka butir soal tidak valid.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
Variabel X (Kepemimpinan Transformasional)
No Item
Nilai
Koefisien R Tabel Keterangan
22 0,690 0,468 V
23 0,578 0,468 V
24 0,583 0,468 V
25 (0,016) 0,468 T
Selanjutnya no. 15, 19, dan 25 dibuang.
Sedangkan hasil perhitungan variabel Y mengenai budaya sekolah
dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas dengan 25 item dan
dapat diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y ( Budaya Sekolah )
No Item Nilai Koefisien R Tabel Keterangan
23 0,365 0,468 T
24 0,480 0,468 V
25 0,410 0,468 T
Selanjutnya no. 6, 23 dan 25 dibuang.
2) Uji Reliabilitas Instrumen
Hitungan Reliabilitas mengarah pada satu pengertian adanya
keajegan instrumen pengumpul data, sedangkan uji reliabilitas ini
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan atau ketetapan
setiap item yang digunakan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Sugiyono (2003:97) yang mengemukakan bahwa: “Instrumen yang
reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.
Sedangkan Suharsimi Arikunto (1998: 168) menyatakan bahwa:
Instrumen yang reliabel, yaitu instrumen yang menghasilkan data yang benar, data yang bisa dipercaya, berapa kalipun instrument tersebut diambil, maka hasilnya akan menunjukkan tingkat keterandalan tertentu.
Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini,
penulis menggunakan teknik belah dua (split half methods)
terhadap instrument yang disusun. Adapun maksud belah kesatu
bernomor ganjil dan belah kedua bernomor genap. Kemudian
keduanya dikorelasikan dengan menggunakan korelasi Rank
Di mana:
r
xy = koefisien korelasi6 & 1 = Bilangan Konstan
D2 = Selisih beda antara beda peringkat X dan Y n = Jumlah sample
Kemudian, uji reabilitas dengan kriteria terima H0 jika
thitung > dari ttabel dengan dk = (n-2) pada tingkat kepercayaan
95%.
Berdasarkan hasil perhitungan reabilitas masing-masing
adalah sebagai berikut:
a. Reabilitas Variabel X
Tabel 3.6
Perhitungan Reabilitas (Variabel X)
No Genap (x) Ganjil (y) D D2
1 40 40 0 0
2 44 42 2 4
3 36 34 2 4
4 45 42 3 9
5 37 43 -6 36
6 48 44 4 16
7 41 36 5 25
8 37 44 -7 49
9 41 45 -4 16
10 44 44 0 0
11 27 38 -11 121
13 44 46 -2 4
14 41 45 -4 16
15 41 45 -4 16
16 47 42 5 25
17 31 26 5 25
18 32 30 2 4
19 42 38 4 16
20 45 42 3 9
Total 431
Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 3,89, sedangkan t tabel
dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = n-2 (18) adalah 1,734, maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel x reliabel
b. Reabilitas Variabel Y
Tabel 3.7
Perhitungan Reabilitas (Variabel X)
Menguji signifikansi koefisien korelasi ri melalui uji independen antara kedua variabel dengan menggunakan rumus:
Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 6,671, sedangkan t tabel
dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk = n-2 (18) adalah 1,734, maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel y reliabel
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang terkumpul tidak akan memberikan banyak arti jika data
tersebut disajikan dalam bentuk data mentah, tidak diolah dan dianalisis. Oleh
karena itu, maka pengolahan dan analisis data merupakan kegiatan yang
sangat penting dalam penelitian untuk memperoleh kesimpulan atas
generalisasi tentang masalah yang diteliti, sebagaimana pendapat yang
dikemukakan oleh Mohamad Ali (1995:151) bahwa:
generalisasi, pengujian hipotesis atau kesimpulan tentang berbagai masalah yang diteliti.
Adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menyeleksi data, yaitu dengan memeriksa jawaban responden berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan.
2. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap
item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah
ditentukan, setelah itu baru menentukan skornya.
3. Mengukur kecenderungan umum skor responden (x) dari variabel dengan
rumus Weighted Means Score (WMS), yaitu:
Ket:
X = rata-rata skor responden
X = jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden
N = jumlah responden
4. mencocokan rata-rata dengan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS
sebagai berikut: N
X
Tabel 3.8
Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang
Nilai Kriteria
Penafsiran
Variabel X Variabel Y
4,01 – 5,00 Sangat baik Selalu Selalu
3,01 – 4,00 Baik Sering Sering
2,01 – 3,00 Kurang Baik Jarang Jarang
1,01 – 2,00 Sangat Kurang Baik Tidak Pernah Tidak Pernah
2. Uji normalitas distribusi untuk mengetahui dan menentukan apakah
pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis parametrik atau
non-parametrik. Untuk perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan
bantuan program Ms. Office Excel 2007. Rumus yang digunakan adalah
rumus Chi-Kuadrat (X²) sebagai berikut:
Ket:
χ ² = Kuadrat chi yang dicari Fo = Frekuensi hasil penelitian
Fh = Frekuensi yang diharapkan
Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel distribusi frekuensi
b. Membuat batas bawah kiri interval dan batas atas skor kanan interval
c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:
BK = Skor batas kelas distribusi
X = Rata-rata untuk distribusi
SD = Standar Deviasi
d. Mencari luas O − Z dari daftar F
e. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mencari selisih luas O − Z
kelas interval yang berdekatan
f. Mencari Fh (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan N (jumlah responden)
g. Mencari Fo (frekuensi hasil penelitian) dengan cara melihat jumlah
setiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi
h. Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan
i. Menentukan keberartian chi kuadrat dengan membandingkan nilai
persentil untuk distribusi chi kuadrat.
3. Menghitung skor mentah menjadi skor baku dengan rumus:
Ket:
Xi = Data skor dari setiap responden
X = Rata-rata
s = Simpangan baku
Adapun langkah-langkahnya untuk menggunakan rumus di atas, sebagai
berikut:
1) Menentukan terlebih dahulu skor tertinggi dan skor terendah.
s X Xi
2) Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor
terendah (SR), dengan rumus:
R = ST - SR
3) Menentukan banyaknya kelas interval, yaitu:
BK = 1 + 3,3 log n
4) Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi dengan
banyaknya kelas
P = R/BK
5) Mencari rata-rata (Mean), dengan rumus:
n fXi x
6) Mencari simpangan baku/standar deviasi, dengan rumus:
4. Menguji Hipotesis Penelitian
Setelah selesai tahap pengolahan data, kemudian dilanjutkan
dengan menguji hipotesis penelitian dalam rangka menganalisis data yang
sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian.
Adapun hal-hal yang akan dianalisis berdasarkan hubungan antar
1) Analisis Korelasi
a. Untuk perhitungan koefisien korelasi dipergunakan rumus Pearson
Product Moment sebagai berikut:
2 2
2
2
Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil pengujian korelasi,
maka ditentukan tolok ukur sebagai berikut.
Tabel 3.9 Tolok Ukur Korelasi
Sugiyono (2009: 321)
b. Sedangkan untuk menguji signifikansi dengan menggunakan
rumus:
Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan
harga t tabel, dengan dk = n-2 dan pada tingkat signifikansi
tertentu. Jika thitung > dari ttabel maka terdapat hubungan yang signifikan antara Variabel X dengan Variabel Y, dan sebaliknya.
Kategori korelasi Kriteria
0,00 − 0,199 Sangat rendah 0,20 − 0,399 Rendah 0,40 − 0,599 Sedang
c. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi dipergunakan dengan maksud untuk
mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y.
Untuk mengujinya dipergunakan rumus:
KD = r² x 100%
Ket:
KD = Koefisien determinasi
r² = Kuadrat koefisien
d. Analisis Regresi
Analisis regresi dilakukan untuk mencari seberapa besar
hubungan fungsional antara variabel X (Kompensasi) dengan variabel
Y (Prestasi Kerja Pegawai). Rumus yang digunakan adalah:
bx a
Y
Ket:
Y = Harga-harga variabel Y yang diramalkan
a = Harga garis regresi, yaitu apabila X = 0
b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y,
jika satu unit berubah pada X
X = Harga-harga pada variabel X
Dengan menggunakan metodologi penelitian yang telah di
kemukakan di atas, diharapkan dapat membantu peneliti dalam