• Tidak ada hasil yang ditemukan

t adp 1004636 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t adp 1004636 chapter3"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan harus relevan dengan masalah yang di teliti. Sehingga penggunaan metode atau prosedur penelitian mampu memecahkan permasalahan yang akan membawa pada kesimpulan yang kebenaranya tidak diragukan lagi, karena data yang diperoleh obyektif, valid dan reliabel.

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang meliputi sub-sub pembahasan sebagai beikut:

A. Definisi Operasional

Menurut Nazir ( 1998; 152 ) definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti, menspesifikasikan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut.

(2)

1. Pengaruh

Winardi (1992 : 39) mendefinisika bahwa pengaruh merupakan suatu keadaan yang menunjukan keterkaitan antara sutau hal dengan yang lainya sehingga salah satu hal dipengaruhi oleh hal lain atau sebalikya, baik yang bersifat positif maupun negative.

Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh antara variable X1 yaitu Lingkungan Kerja dan variable X2 yaitu Kompensasi Langsung dengan variable Y yaitu efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

2. Lingkungan Kerja

Menurut Sukanto dan Indriyo (2000:151) “lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dalam berkerja meliputi pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan kebersihan tempat kerja dan pengaturan keamanan tempat kerja.

(3)

Menurut (Sedarmayanti, 2001 : 21) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidal langsung. Sedangkan Lingkungan kerja non fisik Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadiyang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesame rekankerja, ataupun hubungan dengan bawahan.

3. Kompensasi

Nawawi (1998 : 7) mengemukakan bahwa “ kompensasi adalah

Pemberian Penghargaan yang adil dan layak terhadap karyawan sesuai dengan

sumbangan mereka untuk mencapai tujuan Organisasi.”

Pendapat lain mengenai definisi kompensasi dikemukakan oleh Handoko

(2001 :155) bahwa “kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh

organisai atau perusahaan kepada karyawan yang dapat bersifat finansial dan

nonfinansial pada periode yang tetap”

Tujuan-tujuan pemberian kompensasi menurut Handoko (2003), antara lain sebagai berikut:

a. Memperoleh personalia qualified

(4)

kerja. Kadang-kadang tingkat gaji yang relative tinggi diperlukan untuk menarik para pelamar yang sudah bekerja di berbagai perusahaan lain. b. Mempertahankan karyawan yang ada sekarang

Bila tingkat kompensasi yang tidak kompetitif, niscaya banyak karyawan yang baik akan keluar dari pekerjaannya. Untuk mencegah perputaran karyawan, pengupahan harus dijaga agar tetap kompetitif dengan perusahaan-perusahaan lain.

c. Menjamin keadilan

Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi. Agar tidak terjadi kecemburuan di antara para karyawan.

d. Menghargai perilaku yang diinginkan

Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan. Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetian, tanggung jawab yang baru dan perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.

e. Mengendalikan biaya-biaya

Perusahaan harus memiliki struktur pengupahan dan penggajian sistematik organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada karyawannya.

f. Memenuhi peraturan-peraturan legal

(5)

kendala-kendala tersebut dan memenuhi semua peraturan pemerintah yang mengatur kompensasi karyawan.

Menurut Simamora (1998:540), kompensasi Langsung adalah Apa yang diterima oleh para karyawan, sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi yang merpakan embayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, dan komisi.

Menurut Mathis dan Jackson (2002:119) yang dimaksud kompensasi langsung adalah : “ imbalan moneter yang diberikan oleh pengusahak kepada para karyawan dalam bentuk kompensasi dasar (gaji atau upah) serta

kompensasi variable (bonus, insentif, dan kepemilikian saham).“

4. Efektifitas kerja pegawai Dinas Pendidikan

Peneliti mendefinisikan Efektifitas Kerja adalah Ukuran,Tingkatan kesesuaian kerja seorang pegawai dengan apa yang menjadi pekerjaanya dan tanggungjawabnya dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hubungan antar variable dalam penelitian dapat dilihat pada gambar

X1

X2

Y

(6)

B. Metode dan pendekatan

1. Metode

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk penelitian yang menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Sementara yang dimaksud pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran pengaruh dan hubungan diantara variabel tersebut. Dalam penelitian ini data yang digunakan dan diolah adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. (Sugiyono, 2003:14).

Berdasarkan prosedurnya, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena hal-hal yang diteliti adalah hal-hal yang sifatnya masa sekarang, dan hasil penelitian yang diperoleh berupa data angka yang selanjutnya diolah agar data tersebut memiliki makna.

Supaya penelitian ini mampu memecahkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini didukung dengan penggunaan kepustakaan yang berkaitan dengan hal yang diteliti.

2. Prosedur Penelitian

a. Tahap Persiapan

(7)

dengan mengurus berbagai perizinan penelitian dari dalam kampus serta dari luar kampus. Setelah melakukan serangkaian perizinan, peneliti mulai membuat instrument terkait dengan kedua variabel terebut.

b. Tahap Pelaksanaan

Setelah di peroleh hasil dan diketahui validitas dan reliabilitas instrumen pengumpul data dari sampel uji coba, langkah selanjutnya yaitu penyebaran instrumen yang sudah diperbaiki dan dilengkapi kepada sampel penelitian yang sebenarnya. Penyebaran instrumen ini dilakukan untuk data yang sebenarnya yang digunakan dalam penelitian, kemudian dianalisis dan di olah sesuai dengan prosedur dan teknik pengolahan data yang berlaku, sehingga diperoleh hasil untuk ditarik suatu kesimpulan.

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

(8)

Sementara itu, pengambilan lokasi penelitian di wilayah Kabupaten Kuningan didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti berdomisili di wilayah tersebut, sehingga mempermudah dalam mengakses data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Di samping itu, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di wilayah III Cirebon, saat ini sedang mengembangkan potensi wilayahnya, terutama di bidang pendidikan. Dengan demikian, sudah seyogyanya memerlukan peningkatan pemberdayaan semua potensi yang ada seoptimal mungkin, terutama potensi sumber daya manusia yang berada di lingkungan dunia pendidikan. Hal ini mengingat bahwa pendidikan merupakan jantung dari pembangunan pada seluruh sektor kehidupan.

Pengembangan bidang pendidikan di kabupaten Kuningan tidak terlepas dari peran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan sebagai lembaga pemerintah pada tingkat daerah yang melayani kepentingan pendidikan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kuningan khususnya, sehingga efektivitas kerja pegawainya sangat dituntut.

2. Populasi

(9)

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan dari pengertian di atas serta merujuk pada masalah yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini ditetapkan bahwa populasi penelitian ini yaitu seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

Bidang Tugas: Golongan Staff Pelakasana

Populasi penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan yang berjumlah 140 orang pegawai.

3. Sampel

(10)

administrasi pendidikan, maka untuk tujuan tersebut ditetapkan penentuan sampel secara porposif.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (1996:67) yang mengemukakan bahwa:

Purpossive sampling dikenal juga dengan pertimbangan ialah tehnik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.

Berdasarkan atas pertimbangan efesiensi, baik dari segi dana, waktu maupun tenaga, maka dari keseluruhan populasi penelitian ditetapkan sejumlah sampel 58 orang pegawai yang tersebar dari seluruh bagian di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

Tehnik penentuan besarnya sampel penelitian ini menggunakan rumus dari Taro Yamane (Rakhmat,1988:82) sebagai berikut:

1

.

2

d N

N n

Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

(11)

Diketahui jumlah populasi pegawai sebesar N= 140 orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 10%. Jadi, berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan sebagai berikut :

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (Indriantoro, 2001:147).

Data primer dalam penelitian ini bersumber dari jawaban responden terhadap angket yang disebar. Kegunaan dari data primer itu sendiri adalah sebagai bahan data utama dalam pengolahan data penelitian, sebab melalui data primer ini, hasil pengolahan data dari respondenlah yang akan mampu menjawab permasalahan dan pertanyaan penelitian.

(12)

skripsi dan tesis yang digunakan diperoleh baik secara online melalui internet maupun secara langsung melalui perpustakaan.

Jurnal merupakan jenis literatur yang berisi artikel-artikel yang menelaah berbagai macam konsep-konsep teoritis. Artikel yang dimuat dalam jurnal akademik atau jurnal professional dapat berupa artikel teoritis dan hasil penelitian empiris (Indriantoro, 2002:43).

Berbagai literatur tersebut digunakan oleh peneliti sebagai bahan perbandingan dan sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti dalam memahami struktur dan metode penelitian sejenis, baik secara konseptual maupun secara praktis.

Pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang berkaitan dengan sumber dan cara untuk memperoleh data penelitian (Indriantoro, 2002:11). Peneliti menentukan angket sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini.

Angket merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Masing-masing pernyataan akan dinilai atau diambil jawaban dari responden dengan menggunakan skala pengukuran.

(13)

sehingga angka yang memiliki nilai paling besar diwakilkan oleh angka 5. Adapun perinciannya seperti gambar berikut:

Aspek 1 2 3 4 5

Kinerja/Kenyataan yang dirasakan (perceived)

Negatif Netral Positif

Gambar 3.1 Penggunaan Rating Scale untuk Angket Penelitian

Data yang dihasilkan dari alat pengumpul data yang menggunakan skala pengukuran rating scale, akan berbentuk data ordinal. Selain itu jawaban berupa angka yang merupakan data mentah berbentuk kuantitatif itu kemudian ditafsirkan oleh peneliti ke dalam pengertian kualitatif.

Sehingga terdapat perbedaan yang mencolok antara rating scale dengan skala likert, yang justru dari data kualitatif ditafsirkan ke dalam data kuantitaif.

Menurut Sugiyono (2002:92) rating scale lebih fleksibel, artinya responden yang menjawab senang atau tidak senang; setuju atau tidak setuju; pernah-tidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam rating scale

(14)

Sehingga tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti untuk mengukur status ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, proses kegiatan dan lain-lain.

2. Variabel Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti mengenai pengaruh Lingkungan Kerja Dan Konpensasi Langsung Terhadap Efektifitas Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. Dengan demikian, data yang ingin dikumpulkan mencakup data mengenai variabel X1 (Lingkungan Kerja), variabel X2 (Kompensasi), dan Variabel Y (Efektifitas Kinerja Pegawai Dinas) Di Lingkungan Dinas Pendidikan,Pemuda, Olahraga Kabupaten Kuningan.

3. Teknik Pengukuran Variabel

Untuk menjaring informasi mengenai masing-masing variabel yang diteliti, disusun dua format instrumen penelitian sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Format pertama berupa instrumen tertutup yang digunakan untuk menjaring variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kompensasi (X2), serta format setengah terbuka yang digunakan untuk menjaring variabel Efektifitas kerja pegawai Dinas Pendidikan,Pemuda,Dan Olahrga Kabupaten Kuningan (Y).

(15)

Tabel 3.2

Sangat baik Sangat Memadai Selalu 5

Baik Memadai Sering 4

Cukup baik Cukup Memadai Kadang-kadang 3

Tidak baik Tidak Memadai Jarang 2

Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Memadai Tidak Pernah 1

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian karena akan menentukan langkah penelitian selanjutnya. Dalam proses pengumpulan data seorang peneliti harus didasarkan pada metode dan teknik pengumpulan data yang tepat sesuai dengan masalah yang diteliti serta didukung dengan alat pengumpulan data yang relevan, sehingga dapat diperoleh data yang objektif sesuai dengan kondisi di lapangan.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggukana teknik tidak langsung yakni dengan menggunakan pertanyaan atau dikenal dengan istilah kuesioner atau angket. Selain itu pula dilengkapi dengan studi dokumentasi.

Angket atau kuesioner merupakan alat pengumpul data yang terdiri dari sejumlah pertanyaan ataupun pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi maupun data, sebagaimana dikemukakan oleh Akdon dan sahlan hadi (2005 : 131) bahwa, ”Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan

(16)

Pendapat yang hampir sama pula, Moh Nazir (2005: 203) menyatakan : Kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan engan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.

Jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur atau disebut juga angket tertutup.

Akdon dan Sahlan Hadi (2005 : 132) mengemukakan bahwa :

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang atau tanda checklist.

Pemilihan angket sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa angket memiliki beberapa kelebihan atau keuntungan. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2002: 129) bahwa keuntungan angket adalah:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab

(17)

5. Pengembangan Instrumen Penelitian

Pengembangan instrumen penelitian didasarkan pada pijakan-pijakan teoritis yang diuraikan pada bab II. Landasan teoritis tersebut kemudian dikembangkan menjadi lebih operasional sehingga dapat diturunkan butir-butir item yang lebih dapat diukur. Berikut perinciannya :

a. Mengeksplorasi variabel-variabel yang akan diteliti dalam khazanah teoritis yang sedang berkembang

b. Memetakan penjabaran-penjabaran variabel yang diteliti menjadi subvariabel, aspek dan indikator sesuai uraian teori.

c. Menyusun item-item pertanyaan berdasarkan indikator-indikator yang telah dikembangkan sebelumnya.

d. Menentukan skala pengukuran masing-masing variabel. Dalam hal ini variabel X1, X2, dan Y diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentangan skala 1 sampai 5.

e. Menentukan bobot masing-masing skala untuk masing-masing instrumen. Untuk masing-masing variabel, bobot skala dinyatakan dengan 1 sampai 5

Setelah dipaparkan mengenai makna dari tiga variabel yang akan diteliti, berikut disajikan beberapa indikator hasil penjabaran dari ketiga variabel tersebut, yang selanjutnya dijadikan sebagai bahan untuk membuat kisi-kisi dan landasan dalam menyusun pertanyaan instrument.

(18)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Penelitian

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR NO. ITEM

Efektifitas

a. Penyesuaian diri dengan Tugas b. Penyesuaian diri dengan

orang/pegawai

1-4

2.Produktifitas kerja a. Kemampuan dan minat seorang pekerja.

b. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan.

c. Peranan seorang pekerja dan tingkat motivasi

5-21

3.Kepuasan kerja a. Kepuasan Kerja b. Kepuasan Imbalan b. Sumber daya non Material

26-35

b. Loyalitas yang bersifat dua dimensi

c. Adanya perasaan puas dalam hal pelaksanaan pekerjaan.

(19)

finansial kepuasan dari pekerjaan

mendorong kinerja (memotivasi bekerja)

b.Kompensasi yang diperoleh dapat diterima.

g. Minggu kerja yang diperoleh

Setelah angket tersusun, sebelum digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk diukur validitas dan reliabilitasnya. Pengukuran validitas ini dilakukan dengan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto 2010:226), yaitu:

Sementara itu, pengukuran reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian, maka dalam hal ini teknik yang digunakan

adalah model konsistensi internal dengan teknik Cronbach’s Alpha

(20)

Kriteria item dalam instrumen ini mencakup gambaran umum kondisi lingkungan kerja, bentuk kompensasi yang diterima pegawai, serta kinerja pegawai (berkas instrumen terlampir).

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriftif yang bertujuan untuk melihat gejala/peristiwa yang sedang berlangsung saat ini dan data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif.

Teknik pengolahan data yang digunakan penulis adalah teknik korelatif untuk melihat hubungan antara berbagai variabel. Dalam penenlitain ini ada tiga variabel, yaitu X1, X2, dan Y dimana:

Variabel X1 = Lingkungan kerja Variabel X2 = Kompensasi

Variabel Y = Efektifitas kerja pegawai

Untuk mempermudah pengolahan data hasil penelitian ini, penulis menggunakan fasilitas software SPSS Statistics version 20. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dijelaskan sebagai berikut:

1. Setelah data terkumpul dilakukan perhitungan untuk setiap kuisioner dengan cara menjumlahkan berbagai alternatif jawaban dari masing-masing responden sesuai dengan bobot skala yang telah ditetapkan untuk setiap variabel.

(21)

3. Setelah dilakukan pemrosesan data sesuai dengan tujuan penenlitian dengan melaksanakan uji hipotesis, yaitu menghitung korelasi berbagai variable. Selanjutnya mencari signifikansi korelasi antar variable.

4. Berdasarkan hasil uji korelasi tiap variabel, dilakukan penghitungan regresi untuk tiap variable.

5. Penafsiran data dan membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil perhitungan.

6. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung korelasi antar variable penenlitian, yaitu meliputi:

a. Variabel X1 (lingkungan kerja) terhadap Y (efektifitas kerja pegawai) b. Variabel X2 (kompensasi) terhadap Y (efektifitas kerja pegawai) c. Variabel X1 (lingkungan kerja) X2 ( kompensasi)

F. Pengelolaan Data

Dalam tahapan ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Pada tahapan ini langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung kecenderungan responden

(22)

Keterangan:

= Rata-rata skor responden

Σx = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden n = Jumlah responden

Kemudian mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing, untuk menentukan di mana letak kedudukan variabel atau dengan kata lain menentukan arah dari masing-masing variabel tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS ini adalah sebagai berikut: a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa

jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.

c. Menghitung skor rata-rata dari setiap variabel untuk mengetahui kecenderungan umum dari setiap variabel penelitian.

d. Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.

(23)

Tabel 3.4

Tabel Konsultasi Kecenderungan WMS

Skor Kategori

4,26 – 5,00 Sangat Baik

3,51 – 4,25 Baik

2,76 – 3,50 Cukup 2,01 – 2,75 Kurang 0,00 – 2,00 Sangat Kurang Sumber: Dolah dari Sugiyono (2009)

2. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (1996:104) sebagai berikut:

Keterangan:

Ti = Skor baku

Xi = Data skor untuk masing-masing responden

= Rata-rata skor responden

s = Simpangan baku (standar deviasi)

Sebelum menggunakan skor mentah menjadi skor baku, maka langkah-langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu adalah sebagai berikut:

a. Menyajikan distribusi skor mentah dari variabel penelitian b. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

c. Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (SR) dengan rumus:

(24)

d. Menentukan banyaknya kelas interval (bk) dengan menggunakan rumus:

e. Menentukan kelas interval atau panjang kelas interval (P), yaitu rentang dibagi banyak kelas dengan rumus:

f. Mencari rata-rata ( ) dengan rumus:

g. Mencari simpangan baku (S) dengan rumus:

Keseluruhan langkah tadi dilakukan melalui prosedur Summerize validist casenum total pada program SPSS Statistics v.20.

3. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji normalitas distribusi data

Uji normalitas distribusi data digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang akan digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametrik sedangkan apabila penyebarannya tidak normal maka

Bk = 1+(3,3) log n

P =

X =

(25)

akan digunakan teknik statistik non parametrik. Rumus yang digunakan untuk pengujian normalitas disttribusi data digunakan rumus Chi Kuadrat:

Keterangan :

X2 = Chi-Kuadrat yang harus dicari

f0 = Frekuensi hasil pengamatan

fe = Frekuensi yang diharapkan

fe = Frekuensi yang diharapkan

Bi = Jumlah frekuensi pada baris ke-i

Li = Jumlah frekuensi pada lajur ke-i

n = Jumlah frekuensi seluruh observasi

Langkah yang ditempuh dalam menggunakan Rumus Chi-Kuadrat tersebut adalah sebagai berikut:

- Membuat tabel distribusi frekuensi unutk memberikan harga-harga yang digunakan dalam menentukan rentangan, kelas interval, panjang kelas, dan mencari rata-rata/simpangan baku.

(26)

- Mencari angka standar (Z) sebagai batas kelas dengan rumus:

Keterangan:

X = Rata-rata distribusi

Xi = Skor batas kelas distribusi S = Simpangan baku

- Mencari luas daerah antara O dengan Z (O-Z) dari tabel distribusi Chi-Kuadrat.

- Mencari luas tipe interval dengan cara mencari selisih luas O-Z kelas interval.

Penentuan z score dalam pengolahan data penelitian ini dilakukan melalui prosedur NPar Test Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS Statistics v.20.

- Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalihkan luas tiap kelas interval dengan ∑ f2 atau n.

- Mencari frekuensi pengamatan (fo) dengan cara mengisikan frekuensi (fi) tiap kelas interval sesuai dengan bilangan pada tabel distribusi frekuensi. - Mencari Chi-Kuadrat (X2).

- Menentukan keberartian X2 dengan cara membandingkan X2hitung dengan

X2tabel dengan kriteria distribusi data dikatakan normal apabila X2hitung >

X2kritik dan distribusi data dinyatakan tidak normal apabila X2hitung < X2kritik.

(27)

Proses pengolahan uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur Generalized linier model Chisquare pada program SPSS Statistics v.20. Sedangkan tabel konsultasi Chi Kuadrat yang digunakan bersumber dari Arikunto (2010:405).

b. Uji Linieritas

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas. Maksudnya apakah garis regresi antar variabel independent dan variabel dependent membentuk garis linier atau tidak. Kalau tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan (Sugiono, 2008:265).

Adapun untuk menguji linieritas hubungan antar variabel dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

- Menurut Hipotesis, yaitu:

Ho : Hubungan antar variabel berpola tidak linier Ha : Hubungan antar variabel berpola linier

- Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE), dengan rumus:

- Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC), dengan rumus:

- Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC), dengan rumus:

JKE =

JK

TC

= JK

Res

- JK

E

(28)

- Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE), dengan rumus:

- Mencari Nilai Fhitung, dengan rumus:

- Mencari Nilai F(tabel), dengan rumus:

- Menentukan keputusan pengujian linieritas, dengan ketentuan: Jika, Fhitung

> Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti linier, Jika, Fhitung < Ftabel,

maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak linier (Riduwan, 2007:104).

Pengujian linieritas data penelitian ini dipermudah dengan menggunakan prosedur Curve Estimation pada program SPSS Statistics v.20. Sedangkan nilai tabel konsultasi yang digunakan bersumber dari Sudjana (2009:186-187).

Pengujian linieritas data penelitian dilakukan melalui proses pengujian dengan menggunakan formula analisis ragam atau analisis varian untuk menentukan nilai Fisher (F), atau yang dikenal dengan uji F.

RJK

E

=

F

hitung

=

(29)

Untuk mencari nilai-nilai tersebut, data tiap variabel yang telah dimasukan ke dalam tabel induk, disusun rata-ratanya (lihat lampiran 5). Dari rata-rata tiap variabel ini selanjutnya diolah dengan prosedur Tset Newvar= one untuk mengetahui nilai Fisher (F) nya.

4. Pengujian Hipotesis

a. Analisis korelasi

Untuk menganalisis korelasi antara variabel lingkungan kerja (X1) dengan efektifitas kerja pegawai (Y), variabel kompensasi (X2) dengan variabel efektivitas kerja pegawai (Y), dan antara variabel lingkungan kerja (X1) dengan variabel kompensasi (X2), digunakan prosedur Correlation pada program SPSS Statistics v.20 yaitu dengan formula korelasi momen hasil kali Pearson atau Product Moment.

Dilanjutkan dengan uji signifikansi menggunakan formula uji t (Sugiyono,2008:259) berikut:

t = hasil uji t

n = banyaknya subjek = koefisien korelasi

Nilai thitung dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada derajat kebebasan,

(30)

kesimpulan ditetapkan apabila nilai thitung < nilai ttabel maka Ho diterima, dan

jika nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak.

Untuk mengukur besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen (X1 dan X2), digunakan formula koefisien kontingensi (Arikunto,2010:336) yang didasarkan pada perolehan nilai X2, yakni:

KK = koefisien kontingensi

N = banyaknya subjek

= harga chi kuadrat yang diperoleh

Dari hasil perhitungan tersebut akan diperoleh besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam bentuk persentase.

Analisis selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono, 2008:261).

(31)

Penggunaan formula ini dikarenakan analisis regresi yang dilakukan melibatkan lebih dari satu variabel bebas (Sudjana,2009:62). Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

y = Harga variabel Y yang diprediksikan

a = Konstanta, apabila harga X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubaha terjadi pada X

x = Harga Variabel X

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: a) Mencari parameter

……….. I

……….. II

Disubstitusikan dengan menganggap a = 0: b) Mencari parameter

……….. I

Mensubstitusikan nilai

c) Mencari parameter

Mensubstitusikan nilai dan ke dalam rumus persamaan regresi:

Maka diperoleh persamaan regresinya dengan mensubstitusikan ketiga parameter tadi.

(32)

variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2005:250). Formula yang digunakan adalah rumus korelasi tata jenjang atau rho-Spearman (Arikunto, 2010:321).

= Koefisien korelasi tata jenjang (Spearman)

D = Difference (bea antara jenjang tiap subjek)

N = Banyaknya subjek

Dan dilanjutkan uji signifikansi dengan menggunakan rumus:

r2 = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel (Sugiyono, 2008:266)

Kemudian nilai Fhitung dikonsultasikan dengan nilai Ftabel dengan

derajat kebebasan (dk) pembilang = k dan (dk) penyebut = (n-k-1) pada taraf signiikansi 95 % dengan ketentuan jika nilai Fhitung < nilai Ftabel maka

(33)

BAB IV

Gambar

Gambar 3.1 Hubungan Variabel
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Gambar 3.1 Penggunaan Rating Scale untuk Angket Penelitian
Tabel 3.2 Tabel skala Likert
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan sesuai dengan persepsi responden untuk masing-masing skala Likert, yaitu dengan memberi sebutan dari hasil indeks jawaban

Teknik angket atau kuisioner digunakan untuk memperoleh data tentang fungsi kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan kinerja mengajar guru Sekolah

skala penilaian yang telah ditentukan kemudian menghitung jumlah skor. Menghitung total skor dari alternative jawaban responden untuk variabel layanan. akademik. Menghitung

1) Angka 1 berarti responden menjawab SANGAT TIDAK PUAS terhadap pernyataan pada kolom alternatif jawaban. 2) Angka 2 berarti responden menjawab TIDAK PUAS terhadap

Pengumpulan data merupakan kegiatan menggali informasi terkait data dari permasalahan yang diteliti. Dari data yang terkumpul diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang

antara variabel penelitian, maka teknik analisis data yang akan digunakan. adalah teknik skala interval atau rasio yakni dengan menggunakan

Deskripsi dari hasil penelitian ini akan menggambarkan perhitungan dan hasil-hasil variabel penelitian dengan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang

item dalam kuesioner digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional, adapun. alternatif jawaban dalam kuesioner ini menggunakan