• Tidak ada hasil yang ditemukan

t adp 0908199 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t adp 0908199 chapter3"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

korelasional dan ex post facto. Metode korelasional dimaksudkan untuk

mengungkap keterkaitan antara hubungan kegiatan Kelompok Kerja Guru dan

supervisi kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru, sebagaimana yang

dikemukakan Suharsimi Arikunto (2006: 326) bahwa “ Penelitian korelasional

merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara dua atau beberapa variabel”. Dengan teknik korelasi dapat

diketahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variasi lain dan

besarnya atau tingginya hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

Sedangkan Ex post facto menurut Nana Sujana dan Ibrahim (2001: 56)

adalah “metode penelitian menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi

variabel bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu

memberikan perlakuan lagi, tinggal melihat efeknya pada variabel terikat”.

Tujuan penggunaan metode ex post facto untuk meneliti kemungkinan

saling hubungan sebab akibat dengan cara mengamati terhadap akibat yang ada

dengan mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

(2)

guru dengan mencari faktor yang mempengaruhi (penyebabnya) dilihat dari

kegiatan Kelompok Kerja Guru dan supervisi kepala sekolah.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian pengaruh kegiatan kelompok kerja guru dan supervisi

kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru dapat diilustrasikan pada

gambar 3.1. Hal ini menunjukan bahwa terdapat variabel yang mempengaruhi

dan variabel yang dipengaruhi. Variabel-variabel tersebut penulis kelompokan

menjadi variabel independent dan variabel dependent. Variabel independent

meliputi kelompok kerja guru dan supervisi kepala sekolah, sedangkan variabel

dependent adalah kinerja mengajar guru. Selain itu pula terdapat variabel sisa

(residual variabel). Hubungan setiap variabel penelitian dapat penulis

gambarkan sebagai berikut:

є

rx1y

R2x2x2y

rx2y

Keterangan:

X1 = Kelompok Kerja Guru X2 = Supervisi Kepala Sekolah Y = Kinerja Mengajar Guru Є = Variabel Sisa (Residual)

Gambar 3.1

Desain Penelitian (Riduwan, 2009: 139) Y

(3)

B.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi diartikan oleh Djam’an Satori dan Aan Komariah (2009: 48)

adalah “ sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari atas subjek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Sedangkan menurut Walpole

(Muhtadi, 2000: 66) adalah sebagai “the totality of observations with wich we

are concerned”, dan mendifinisikan sebagai “keseluruhan unsur-unsur yang

diamati atau dipelajari dan unsur menrupakan unit anaslisisnya”.

Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa, populasi

dalam penelitian meliputi segala sesuatu yang akan dijadikan subjek atau objek

penelitian yang dikehendaki peneliti. Berkenaan dengan penelitian ini, maka

yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri yang

tergabung dalam 18 kelompok kerja guru (KKG) sebanyak 902 orang guru

kelas yang terdapat di wilayah IV Kabupaten Sumedang dan tersebar di enam

kecamatan, yaitu; Kecamatan Situraja, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Wado, dan

Kecamatan Jatinunggal.

2. Sampel

Populasi guru SD di wilayah IV Kabupaten Sumedang cukup banyak,

oleh karena itu penulis memandang perlu untuk menentukan sampel penelitian

ini. Riduwan (2009: 56), dan Djam’an Satori dan Aan Komariah (2009: 48),

(4)

sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili

seluruh populasi.

Dalam penelitian besar ukuran sampel minimal ditentukan berdasarkan

ukuran-ukuran yang diungkapkan Arikunto (1998: 120) bahwa “untuk sekedar

ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika

jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15%”.

Memperhatikan pernyataan di atas, karena jumlah populasi guru SD

Negeri di wilayah IV Kabupaten Sumedang lebih dari 100 orang, maka

penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane atau

Slovin (Riduwan, 2010: 65) sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berkut:

N = . = . , = , = 92

Dengan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel yaitu guru SD

Negeri yang tergabung dalam 18 KKG yang terdapat di wilayah IV Kabupaten

Sumedang sebagai berikut: N

n =

(5)

Tabel 3.1

Jumlah Populasi dan Sampel Guru SDN di 18 KKG se-wilayah IV Kabupaten Sumedang

No Nama KKG Jumlah Guru Jumlah

Populasi Sampel 1. KKG 1 Babakan Bandung Situraja 54 / 900 x 100 = 6 54 6 2. KKG 2 Pakemitan Situraja 51 / 900 x 100 = 5 51 5 3. KKG 3 Ambit Situraja 48 / 900 x 100 = 5 48 5 4. KKG 1 Corenda Cisitu 52 / 900 x 100 = 5 52 5 5. KKG 2 Sukajaya Cisitu 48 / 900 x 100 = 5 48 5 6. KKG 3 Nanggerang Cisitu 48 / 900 x 100 = 5 48 5 7 KKG 1 Cakrawati Darmaraja 52 / 900 x 100 = 5 52 5 8. KKG 2 Darmaraja 50 / 900 x 100 = 5 50 5 9. KKG 3 Sukaratu Darmaraja 50 / 900 x 100 = 5 50 5 10 KKG 1 Buahngariung Wado 48 / 900 x 100 = 5 48 5

11. KKG 2 Wado 53 / 900 x 100 = 6 53 6

12 KKG 3 Cikareo Wado 48 / 900 x 100 = 5 48 5 13 KKG 1 Cirayun Jatinunggal 54 / 900 x 100 = 6 54 6 14. KKG 2 Sirnasari Jatinunggal 50 / 900 x 100 = 5 50 5 15. KKG 3 Cipeundeuy Jatinunggal 51 / 900 x 100 = 5 51 5

16. KKG Cibugel 1 49 / 900 x 100 = 5 49 5

17. KKG Cibugel 2 48 / 900 x 100 = 5 48 5

18 KKG Cibugel 3 48 / 900 x 100 = 4 48 4

Jumlah Total 902 92

Jumlah sampel yang tersebar di SD Negeri se-wilayah IV Kabupaten

Sumedang dengan menggunakan angket sebanyak 92 guru (responden).

C.Instrumen Penelitian

Yang dimaksud instrumen menurut Kountour (2004: 113) adalah “alat

pengumpul data, diantaranya angket atau kuestioner”. Instrumen yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah kedua-duanya (angket dan kuestioner).

Kegiatan yang akan ditempuh dalam pengumpulan data pada penelitian ini,

yaitu; a) menyusun indikator variabel penelitian, b) menyusun kisi-kisi

(6)

reliabilitas instrumen. (lebih lengkapnya mengenai instrumen dapat dilihat

pada lampiran).

D.Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis, maka

instrumen pengumpul data yang akan digunakan untuk dapat menggali

keterangan dan memperoleh data mengenai varibel-variabel dalam penelitian

ini, yaitu kegiatan Kelompok Kerja Guru dan supervisi kepala sekolah

instrumen pengumpul datanya adalah kuesioner.

Penggunan kuesioner sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini

dilandasi oleh data empiris yang dihadapi peneliti. Hal ini sejalan dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Hadjar (1996: 181) bahwa:

Angket (quesionere) merupakan sutu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu maupun kelompok untuk mendapatkan informasi tertentu. Untuk mendapat informasi dengan anket ini peneliti tidak perlu bertemu langsung dengan subjek, tetapi cukup dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk mendapatkan respon”.

Selain itu, pertimbangan yang dijadikan dasar dalam penggunaan

kuesioner, sebagaimana diungkapkan oleh Arif (1982: 70) bahwa:

1.Agar hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dapat dianalisa dan diolah secara statistik.

2. Dengan alat pengumpul data tersebut memungkinkan dapat diperoleh data yang objektif.

3. Dengan alat pengumpul data itu, memungkinkan penelitian dilakukan dengan mudah serta lebih dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

Sedangkan metode untuk menguji reliabilitas dan konsistensi data

penelitian ini, akan menggunakan metode retest. Sebagaimana yang ungkapkan

(7)

realibilitas suatu test dengan cara melakukan pengujian dua kali untuk test

yang sama pada orang yang sama”. Untuk mengukur apakah hasil dari

pengujian pertama sama dengan hasil dari pengujian kedua digunakan Pearson

product moment correlation (r)

Kemudian untuk mengungkap data mengenai variabel penelitian ini

akan menggunakan Model Skala Likert. Penggunaan Skala Likert ini agar

responden dapat memberikan respon terhadap statemen-statemen dengan

memberikan salah satu jawaban dari 5 alternatif jawaban pada masing-masing

statemen/pertanyaan. Tiap-tiap respon diasosiasikan dengan suatu nilai dan

nilai individual ditentukan dengan menjumlah nilai masing-masing statemen.

Untuk nilai positif dimulai dari sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3,

tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1. Sedangkan untuk statemen yang

negatif nilai itu akan terbalik yaitu; sangat setuju = 1, setuju = 2, ragu-ragu = 3,

tidak setuju = 4, dan sangat tidak setuju = 5.

Teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah a) Studi

dokumentasi, dan b) Teknik angket.

E.Teknik Analisis Data

Mengacu kepada metode yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode korelasional dan ex post facto, yakni untuk mengetahui hubungan

antara variabel penelitian, maka teknik analisis data yang akan digunakan

adalah teknik skala interval atau rasio yakni dengan menggunakan Pearson

product moment correlation atau linear regression, hal ini bertujuan untuk

(8)

Statistik-statistik yang digunakan untuk analisis data korelasi dapat dilhat pada

bagan berikut ini:

Bagan 3.1

Statistik untuk Analasis Data Korelasi (Kountour, 2004: 181)

1. Analisis validitas

Untuk mengukur validitas data pada penelitian ini dengan teknik

korelasi product moment dari Pearson, akan menggunakan rumus:

n ∑

− ∑ . ∑

r xy =

{

n.∑X

2

– (∑X)

2

}.{

n.∑Y

2

– (∑Y)

2

}

Keterangan:

n = Jumlah responden

∑XY = Jumlah perkalian skor X dan Y ∑ X = Jumlah skor tiap butir

∑Y = Jumlah skor total

∑X2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih

dari harga (-1≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = - 1 artinya korelasinya negatif

sempurna; r = 0 artinya ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.

Sedangkan arti harga r akan donsultasikab dengan tebel interpretasi Nilai r

sebagai berikut :

Analiasis Data Korelasi

Nominal

(chi-square)

Nominal

(chi-square)

Interval/Ratio (Pearson's r, linear

(9)

Tabel 3.2

Interpretasi Koefiien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,00 sampai dengan 0,199

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat Rendah

Sumber :Riduwan (2009 : 110)

2. Analisis reliabilitas

Untuk menguji reliabiltas apakah angket yang disusun cukup dipercaya

sebagai alat pengumpul data, sehingga kebenaran yang diperoleh melalui hasil

penelitian tidak diragukan orang lain, maka akan digunakan rumus-rumus

sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan (2009: 125) sebagai berikut:

k

s

1

langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai

berikut:

a. Langkah 1: Mencari harga varians Skor tiap-tiap item, menggunakan rumus

(10)

b. Langkah 2: Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

Keterangan : S.Si = Jumlah varians semua item

S1, S2, S3,...,, = Varians item ke1,2,3....,,

c. Langkah ke 3 : Menghitung Varians total dengan rumus :

Keterangan : St = Varians total

Xt2 = Jumlah kuadrat X total

( ∑Xt)2 = Jumlah X total

dikuadratkan

N = Jumlah responden

d. Langkah ke 4: Memasukan nilai Alpha dengan rumus:

Pengujian lanjutan yaitu menentukan signifikansi reliabiltas instrumen,

dengan rumus t student untuk mencari makna pengaruh variabel X terhadap Y,

maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikan dengan rumus

sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan (2009: 137) sebagai berikut:

thitung = √ − 2 Keterangan: thitung = Nilai t

√1 − r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X

terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan. Koefisien

determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi PPM yang dikalikan dengan

100%. Untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai sumbangan

atau ikut menentukan variabel Y. Sumbangan dicari dengan menggunakan

rumus :

Ѕ.Ѕi = Ѕ1 + Ѕ2 + Ѕ3...Ѕ,,

( ∑Xi )2

Xi2 – N Ѕt =

N

r

11 = k

(11)

Keterangan : KD = Nilai Koefisien Determinan (Konstribusi antar variabel) r = Nilai Koefisien Korelasi

Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara variabel X1 dan X2

terhadap variabel Y digunakan rumus korelasi ganda, yaitu:

e. Pengujian Hipotesis

Pengujian data untuk menguji hipotesis penelitian dengan

urutan-urutan sebagai berikut:

1) Membuat tabel data skor variabel penelitian

2) Menghitung regresi linier sederhana dengan rumus :

3) Menghitung siginifikansi dan linieritas dengan menggunakan persamaan

regresi melalui tabel Analisis Varians (ANAVA), bentuk tabelnya

(12)

f. Menghitung siginifikansi regresi dengan jalan membandingkan nilai F hitung

(S2 reg/S2tes) dengan Ftabel dimana taraf siginifikasi (ά = 0,05) dan dk = n-2.

Kritrianya, jika Fhitung > Ftabel, maka regresi Y atas X (X1 atau X2)

signifikan, tetapi jika sebaliknya F hitung < F tabel, maka regresi Y atas X

tidak siginifikan.

g. Menguji linieritas hubungan fungsional antara variabel X1, X2 dengan

variabel Y menggunakan analisis regresi ganda, adapun

tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1) Menentukan persamaan regresi 3 variabel, yaitu:

Y = a + b1 ∑X1 + b2 ∑X2

Untuk mendapatkan besarnya harga-harga a, b1, dan b2 digunakan

rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2009: 145), yaitu: ∑X1Y = b1 ∑X12 + b2 ∑X1 X2

∑X2Y = b1∑X1 X2 + b2∑X22

a = Y – b1X1 – b2 X22

2) Uji signifikan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan

rumus yang dikemukakan Riduwan (2009: 154, yaitu:

R2 (n – m – 1) Fhitung =

m(1 – R2)

selanjutnya membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, jika F hitung > F

(13)

3) Mencari koefisien korelasi dengan tujuan untuk mengetahui besarnya

keeratan hubungan antara varibel X (X1 dan X2) dengan variabel Y.

Maka untuk menghitungnya menggunakan rumus:

n∑XY – (∑X). (∑Y) rxy =

{

n∑X2- (∑X)2

}{

n∑Y2 – (∑Y)2

}

(Riduwan, 2009: 136)

4) Menguji siginifikansi koefisien korelasi dengan rumus:

r √ n - 2 t =

√1 - r2

(Riduwan, 2009: 137)

5) Mencari Koefisien Determinan

kd = r2 x 100%

F. Pengumpulan Data

Sesuai dengan tujuan dan metode penelitian yang ditetapkan, jenis data

dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Variabel mayor terdiri dari Kegiatan

Kelompok Kerja Guru (X1), Supervisi Kepala Sekolah (X2), Kinerja Mengajar

Guru (Y).

Sebelum instrumen penelitian digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas untuk mengetahui ketepatan

instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya, sedangkan uji reliabilitas yaitu

untuk mengukur tingkat reliabelitas sehingga data yang diperoleh dari hasil

(14)

Uji coba validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 92 responden yang

memiliki kesamaaan karakteristik dengan sampel yang diteliti. Sehingga ada

beberapa instrumen yang harus dibuang karena tidak memenuhi kriteria

tersebut.

Instrumen yang telah direvisi, kemudian disebarkan kepada responden

yang dijadikan sampel penelitian. Setiap sampel mendapatkan kuesioner yang

sama banyaknya.

Kuesioner disebar kepada responden, dengan permohonan meminta

responden untuk memilih salah satu alternatif respon/jawaban yang disediakan

dan kuesioner dikembalikan dalam waktu satu minggu kemudian. Kuesioner

yang dikembalikan 100%.

G.Uji Validitas dan Uji Realibilitas.

Ukuran memadai atau tidaknya instrumen pengumpul data, minimal

dilihat dari dua syarat yaitu syarat validitas atau kesahihhan dan syarat

reliabilitas atau keajegan. Uji coba instrumen dilakukan terhadap sejumlah

subyek yang bukan merupakan sampel penelitian , akan tetapi mempunyai

karakteristik yang sama dengan subyek yang akan dijadikan sampel penelitian,

yang selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji

validitas dan reliabilitasnya. Angket dianggap valid, apabila terdapat kesamaan

antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

yang diteliti. Dan angket dianggap reliabel apabila terdapat kesamaan data

(15)

Dengan diketahui keterjaminan validitas dan reliabilitas alat pengumpul

data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi atau memiliki validitas

dan reliabilitas yang dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk koefisien validitas digunakan rumus korelasi product moment

dengan menggunakan Pearson. Rumus pengujian validitas adalah sebagai

berikut:

(Riduwan, 2009 : 136)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = banyaknya responden

X = skor tiap item angket Y = skor total angket

Untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi tersebut menunjukkan

valid atau tidaknya, dilanjutkan dengan uji t , dengan rumus :

2

maka butir angket tersebut dikatakan valid. Setelah dilakukan analisis butir

(16)
(17)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .858

N of Items 15a

Part 2 Value .869

N of Items 15b

Total N of Items 30

Correlation Between Forms .771 Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length .871

Unequal Length .871

Guttman Split-Half Coefficient .868

a.The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006, VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012, VAR00013, VAR00014, VAR00015.

b.The items are: VAR00016, VAR00017, VAR00018, VAR00019, VAR00020, VAR00021, VAR00022, VAR00023, VAR00024, VAR00025, VAR00026, VAR00027, VAR00028, VAR00029, VAR00030.

Instrumen pengukuran variabel pengaturan KKG (X1) yang

diujicobakan sebanyak 30 butir. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh

koefisien korelasi terendah rhitung = 0,077 dan ttabel = 2,011. Dengan demikian

(18)

instrumen lainnya langsung dapat dipergunakan untuk pengumpulan data dan

hasil untuk realibilitasnya dinyatakan realibel.

2. Validitas Butir Angket Variabel X2

(19)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .875

N of Items 15a

Part 2 Value .888

N of Items 15b

Total N of Items 30

Correlation Between Forms .752 Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length .858

Unequal Length .858

Guttman Split-Half

Coefficient

.852

a.The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006, VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012, VAR00013, VAR00014, VAR00015.

b. The items are: VAR00016, VAR00017, VAR00018, VAR00019, VAR00020, VAR00021, VAR00022, VAR00023, VAR00024, VAR00025, VAR00026, VAR00027, VAR00028, VAR00029, VAR00030.

Instrumen pengukuran variabel supervisi kepala sekolah (X2) yang

(20)

koefisien korelasi terendah rhitung = 0,079 dan tTabel = 2,011. Dengan demikian

tiga instrumen tidak dapat dipakai karena tidak valid, sedangkan 27 butir

instrumen lainnya langsung dapat dipergunakan untuk pengumpulan data dan

hasil untuk realibilitasnya dinyatakan realibel.

3. Validitas Butir Angket Variabel Y

Tabel 3.6

(21)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .203

N of Items 12a

Part 2 Value .027

N of Items 11b

Total N of Items 23

Correlation Between Forms .434 Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length .605

Unequal Length .606

Guttman Split-Half

Coefficient

.604

a.The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006, VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012.

(22)

n X

M =

Instrumen pengukuran variabel Kinerja mengajar guru (Y) yang

diujicobakan sebanyak 30 butir. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh

koefisien korelasi terendah rhitung = 0,270 dan ttabel = 2,011. Dengan demikian

dua instrumen tidak dapat dipakai karena tidak valid, sedangkan 28 butir

instrumen lainnya langsung dapat dipergunakan untuk pengumpulan data dan

hasil untuk realibilitasnya dinyatakan realibel.

H.Pengolahan Data

Teknik analisis data untuk mengungkapkan hasil penelitian

dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Melalui statistik deskriptif ini, akan disajikan data dalam tabel

distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, penjelasan kelompok

melalui mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan standar deviasi

terhadap semua variabel dan sub variabel penelitian. Perhitungan deskriptif

yang digunakan adalah rata-rata hitung (arimatic mean) dengan rumus:

Keterangan: M = Mean.

Σ = Jumlah.

(23)

K R n T n

I = ρ( )− ρ( )

Penentuan klasifikasi skor jawaban responden yang disusun

berdasarkan skala instrumen dengan rumus:

Keterangan:

I = Interval skor jawaban responden. n = Jumlah item pertanyaan.

ρ = Kemungkinan skor jawaban (probabilitas). T = Skor jawaban tinggi.

R = Skor jawaban rendah. K = Jumlah kelas interval.

2. Uji Persyaratan Analisis

Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui sebaran data apakah

berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal, serta uji linieritas.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data, dilakukan dengan pengujian

Kolmogorov-Smirnov, dengan kriteria jika nilai asymp. Sign (p) > α, maka sebaran data

berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas Data

Mengenai uji linieritas kriterianya adalah jika nilai Fhitung lebih kecil

dari nilai Ftabel atau nilai p > α maka hubungan yang dihasilkan tersebut

berbentuk linier.

Pengolahan data dilakukan dengan maksud agar data yang terhimpun dapat

memberikan arti bagi penelitian yang dilakukan. Data yang terkumpul harus diolah,

diorganisir dan disistematisasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Winarno

(24)

untuk membuat data dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase

pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan

diolah menurut sistematis yang baik.

Dalam prosedur pengolahan data, seleksi, dan klasifikasi data, penulis

menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pemeriksaan kecenderungan umum skor mentah

2) Mengubah skor mentah menjadi skor baku

3) Uji normalitas distribusi data untuk mengetahui dan menentukan apakah

pengolahan data menggunakan analisis parametik atau non parametik,

dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat ( X )

=

− = k

i Ei

Ei Oi X

1

2

2 ( )

Keterangan :

X = Chi kuadrat yang dicari Oi = Frekuensi yang tampak Ei = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh adalah :

(a)Membuat distribusi frekuensi

(b)Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas skor kanan interval

(c)Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

S X Xi

Z = −

Keterangan :

Xi = skor batas kelas distribusi X = rata-rata untuk distribusi

(25)

(d)Mencari luas 0 - Z dari daftar F

(e)Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O - Z dengan

interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan menambah luas O -

Z yang berlawanan

(f)Mencari Ei (frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara

mengalikan luas interval n

(g)Mencari Oi ( Frekuensi hasil penelitian ) diperoleh dengan cara melihat

tiap kelas interval ( Fi) pada tabel distribusi frekuensi

(h)Mencari X dengan cara jalan membandingkan nilai presentil untuk

distribusi X

c. Uji Linieritas X1 terhadap Y

Untuk uji linieritas antara variabel X1 dengan variabel Y, maka

diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,830 dengan nilai Sig. = 0,397. Ternyata nilai

Sig. = 0,397 lebih besar dari α = 0,05 sehingga hubungan yang dihasilkan

tersebut berbentuk linier. Hasil pengolahan data di atas, diperlihatkan pada

Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7:

Uji Linieritas antara Variabel X1 dengan Y

Tabel ringkasan ANAVA Variabel X1 -Y untuk uji lineritas

sumber varians

derajat kebebasan (dk)

Jumlah kuadrat (RJK)

rata-rata jumlah

kuadrat F hitung F tabel total 50 57532225 1,83 2,2 regresi (a) 1 625350,3 625350,3

ternyata f hitung < F tabel atau 1,83 < 2,20 maka data berpola linear regresi bIa 1 35764,92 35764,92

(26)

d. Uji Linieritas X2 terhadap Y

Untuk uji linieritas antara variabel X2 dengan variael Y, maka

diperoleh nilai Fhitung sebesar 1.020 dengan nilai Sig. = 0,554. Ternyata nilai

Sig. = 0,554 lebih besar dari α = 0,05 sehingga hubungan yang dihasilkan

tersebut berbentuk linier. Hasil pengolahan data di atas, diperlihatkan pada

Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Uji Linieritas antara Variabel X2 dengan Y

Tabel ringkasan ANAVA Variabel X2 -Y untuk uji lineritas

sumber varians

derajat kebebasan (dk)

Jumlah kuadrat (RJK)

rata-rata jumlah

kuadrat F hitung F tabel total 50 120538441 1,02 2,24 regresi (a) 1 625350,27 625350,3

ternyata f hitung < F tabel atau 1,02 < 2,24 maka data berpola linear regresi bIa 1 36206,833 36206,83

residu 90 57496429 624961,2 tuna cocok 30 57496398 1916530 Kesalahan 60 31,25 1,008065

e. Uji Linieritas X1 terhadap X2

Untuk uji linieritas antara variabel X1 dengan variabel X2, maka

diperoleh nilai Fhitung sebesar 1.780 dengan nilai Sig. = 0,682. Ternyata nilai

Sig. = 0,682 lebih besar dari α = 0,05 sehingga hubungan yang dihasilkan

tersebut berbentuk linier. Hasil pengolahan data di atas, diperlihatkan pada

(27)

Tabel 3.9

Uji Linieritas antara Variabel X1 dengan X2

Tabel ringkasan ANAVA Variabel X1 –X2 untuk uji lineritas

sumber

residu 90 119176472 1295396 tuna cocok 31 117866272 3802138 Kesalahan 59 27,75 2,134615

I. Analisis Data Untuk Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Analisis korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk menemukan arah dan kuatnya

hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2004: 236). Pada

umumnya setiap analisa regresi didahului dengan analisis korelasi, tetapi

setiap analisa korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi.

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah terinci dapat dilihat sebagai

berikut:

a. Memberi bobot setiap kemungkinan jawaban pada item untuk setiap

variabel penelitian dan memberi skor pada angket responden berdasarkan

petunjuk yang telah ditetapkan

b. Pengolahan data dengan menggunakan perhitungan prosentase.

Perhitungan presentase dimaksimalkan untuk mengetahui kecenderungan

umum jawaban responden terhadap variabel penelitian, dengan

(28)

Xid X

P =

Keterangan :

P = Presentase rata-rata yang dicari X = Skor rata-rata tiap variabel Xid = Skor ideal setiap variabel

Mengubah skor mentah menjadi skor baku. Sudjana (1992: 104)

mengemukakan rumus sebagai berikut:

  

 

+ =

S X Xi

Ti 50 10 ( )

Keterangan :

Ti = Skor baku yang dicari X = Skor rata-rata

S = Simpangan baku Xi = Skor mudah

Untuk menggunakan rumus di atas, maka akan ditempuh

langkah-langkah sebagai berikut:

c. Menentukan rentang (R) yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah

(STT – STR )

R = STT - STR

d. Menentukan banyak kelas ( bk ) interval dengan menggunakan rumus :

Bk =1 + (3,3) log n

e. Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi banyak kelas

(29)

f. Mencari rata-rata dengan rumus:

g. Mencari simpangan baku dengan rumus :

Analisis korelasi merupakan teknik statistika yang berusaha mencari

derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dan ukuran yang

dipakai untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah

analisis non parametik dengan menggunakan Rank Spearman dengan

rumus :

Menghitung keberartian koefisien korelasi (tingkat signifikansi)

dengan menggunakan rumus :

Selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai ttabel dengan dk

= n – 2 pada taraf atau tingkat kepercayaan yang dipilih, dalam hal ini

adalah tingkat kepercayaan 95%. Apabila thitung > ttabel, maka dapat

(30)

Kemudian menafsirkan besarnya koefisien korelasi berdasarkan

kriteria yang dikemukakan Subino (1982: 66) adalah sebagai berikut:

Kurang dari 0,020 ; Hubungan dianggap tidak ada Antara 0,20 – 0,40 : Hubungan ada tetapi rendah Antara 0,41 – 0,70 : Hubungan cukup

Antara 0,71 – 0,90 : Hubungan tinggi

Antara 0,91 – 1,00 : Hubungan sangat tinggi

2. Koefisien Korelasi Ganda

Dimaksudkan analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui seberapa

kuat derajat keterikatan antara variabel dependen dan independen. Untuk

menghitung koefisien korelasi ganda (R) dengan rumus sebagai berikut:

2

3. Mencari Derajat Hubungan Berdasarkan Koefisien Determinasi (r )

Dimaksudkan untuk menyatakan besarnya presentase variabel yang

satu turut ditentukan oleh variabel yang lain (Subino. 1982: 63) dengan

(31)

Gambar

gambar 3.1.  Hal ini menunjukan bahwa terdapat variabel yang mempengaruhi
Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Guru SDN di 18 KKG se-wilayah IV
Tabel 3.2 Interpretasi Koefiien Korelasi Nilai r
Tabel 3.3  Analisis Varians
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubeis (2004) menyatakan bahwa kelemahan utama UKM secara umum adalah lemahnya kemampuan manajerial meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemasaran, maupun

Semua Instrumen Pemenuhan Syarat Minimum Akreditasi Pembukaan Program Studi (jika diperlukan pembukaan program studi baru untuk memenuhi persyaratan minimum jumlah

Dengan dibentuknya Kecamatan Muara Batang Gadis dan Kecamatan Batahan, maka wilayah Kecamatan Natal dikurangi dengan wilayah Kecamatan Muara Batang Gadis sebagaimana dimaksud

• Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke

Untuk analisis ini ada 2 tahap, tahap pertama (tahap menilai kelayakan regional dan kelayakan penyisih) terbagi atas beberapa krtiteria yaitu kemiringan/lereng,

Dia bisa menjadi, bisa menjadi, karena memang pernikahan itu kan penggabungan dari dua pribadi yang beda menjadi satu, mungkin pada waktu awalnya apa yang jadi kita harapkan

Pero seguramente ese tortuoso proceso que suponía conseguir la financiación de cada película actuaba como una ascesis, como un proceso de purificación, que arrojaba a Kurosawa

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, penulis berpendapat bahwa pemaknaan TPPU sebagai independent crime, bukan berarti bahwa tidak ada tindak pidana asal atas terjadinya