BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik
terhadap kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere
Hotel Kota Pekanbaru. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu kompetensi
sebagai variabel eksogen ( ) dengan indikator meliputi motive (tindakan), traits
(watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge (pengetahuan), dan skills
(kemampuan), lingkungan kerja fisik sebagai variabel eksogen ( ) meliputi
penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat kerja, kebisingan
di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja.
Sedangkan yang menjadi variabel endogen adalah kinerja karyawan (Y) dengan
indikator quantity of work (kuantitas kerja), quality of work (kualitas kerja), job
knowledge (pengetahuan atas pekerjaan), creativeness (kreativitas), cooperation
(kerjasama), dependability (kesadaran diri), initiative (inisiatif), dan personal
qualities (kualitas pribadi). Pada penelitian ini, adapun yang menjadi objek
penelitian adalah bagian food and beverage department di The Premiere Hotel
Kota Pekanbaru sedangkan subjek yang dijadikan responden adalah karyawan
bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.
3.2 Jenis dan Metode Penelitian yang Digunakan 3.2.1 Jenis Penelitian yang Digunakan
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian
dan juga untuk menguji hubungan antar variabel serta menguji hipotesis, sehingga
jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
verikatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 29) bahwa “Metode deskriptif adalah
metode yang berfungsi untuk memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.” Sedangkan metode
verikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang
mengenai pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik karyawan bagian food
and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.
3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan
Sugiyono (2013, hlm. 2) mengemukakan bahwa “Metode penelitian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.” Cara ilmiah berarti bahwa kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. Rasional memiliki arti
kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Sedangkan empiris berarti cara yang
dilakukan diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah explanatory survey. Kerlinger berpendapat (dalam Sugiyono,
2010, hlm. 17) bahwa “Metode survei adalah metode penelitian yang dilakukan
pada populasi besar ataupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun
psikologis.” Sedangkan Malhotra (2010, hlm. 96) menyatakan bahwa
“Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen
atau para peneliti tersebut.”
Pada penelitian ini, explanatory survey dilakukan melalui kegiatan
pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian
(empirik) melalui kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat sebagian
populasi yang diteliti terhadap penelitian yang dilakukan.
3.2.3 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 38) bahwa “Operasionalisasi variabel
merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti
ditarik kesimpulannya.” Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui
operasional variabel. Variabel bisa berupa seseorang atau objek yang mempunyai
variasi antara satu dengan yang lain, atau satu objek dengan objek lainnya.
Variabel juga merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel
Konsep Empiris No.
Soal
Indikator Pengukuran Skala
Kompetensi
2.Tingkat mencapai target kerja.
2.Tingkat percaya diri saat bekerja.
Interval 4.
3.Tingkat memberikan kesan yang baik saat bekerja.
Penerangan 1.Tingkat pencahayaan matahari di tempat kerja.
Interval 12.
2.Tingkat pencahayaan lampu di tempat kerja.
Interval 13.
Sirkulasi udara 1.Tingkat suhu udara di tempat kerja.
Interval 14.
2.Tingkat pertukaran udara di tempat kerja.
Interval 15.
Suara bising 1.Tingkat kebisingan alat
Variabel Konsep Variabel
Konsep Empiris No.
Soal
Indikator Pengukuran Skala
di mana pekerja di tempat kerja.
Interval 17.
2.Tingkat kebersihan di tempat kerja.
2.Tingkat hasil kerja sesuai dengan standar
1.Tingkat kualitas kerja sesuai standar kerja. tentang job description.
Interval 27.
1.Tingkat bekerja sama dengan rekan kerja.
Interval 31.
2.Tingkat bekerja sama dengan atasan.
2.Tingkat ketepatan waktu datang dan pulang bekerja.
Interval 34.
3.Tingkat bekerja dengan baik walaupun
Variabel Konsep Variabel
Konsep Empiris No.
Soal
Indikator Pengukuran Skala
1.Tingkat menyelesaikan
Sumber: Hasil pengolahan data, 2015.
3.2.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data merupakan informasi yang terkait hubungannya dengan segala
sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk sebuah
penelitian dibutuhkan proses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi.
Adapun dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam, yaitu:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung
secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran
kuesioner kepada sumber data.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan atau hasil dari penelitian
pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung
dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik
penelitian.
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
No. Data Jenis Data Sumber Data
1. Visitor Exports and
International Tourist Arrivals to
Indonesia.
Sekunder
The World Travel & Tourism Council (WTTC),
(http://travel.kompas.com, 2014).
2. Rekapitulasi Angket Pra Penelitian Karyawan Bagian
Food and Beverage Department
di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.
No. Data Jenis Data Sumber Data
3. Turnover Karyawan Bagian
Food and Beverage Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.
Sekunder
HRD (Human Resource Development) The Premiere Hotel Kota
Pekanbaru. 4. Tingkat Kehadiran Karyawan
Bagian Food and Beverage Departmentdi The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.
Sekunder
HRD (Human Resource Development) The Premiere Hotel Kota
Pekanbaru. 5. Tingkat Keterlambatan
Karyawan Bagian Food and Beverage Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.
Sekunder
HRD (Human Resource Development) The Premiere Hotel Kota
Pekanbaru.
Sumber: Hasil pengolahan data, 2014 dan 2015.
3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.5.1 Populasi
Sugiyono (2013, hlm. 115) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Populasi menghitung keseluruhan karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh objek atau subjek. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel
Kota Pekanbaru. Adapun jumlah karyawan berdasarkan data yang didapatkan
yakni berjumlah 52 orang.
3.2.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 116) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Untuk menentukan
sampel yang representatif (mewakili) dari populasi diupayakan untuk memilih
peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sugiyono (2011, hlm. 85) berpendapat
bahwa “Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus,
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari HRD The Premiere Hotel Kota
Pekanbaru jumlah karyawan bagian food and beverage department di The
Premiere Hotel Kota Pekanbaru sebanyak 52 orang. Maka peneliti hanya
menggunakan sampel sebanyak 52 orang. Sehingga sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampel jenuh, dikarenakan sampel hanya terbatas untuk
karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota
Pekanbaru.
3.2.5.3 Teknik Sampling
Sugiyono (2013, hlm. 116) berpendapat bahwa “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.” Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian terdapat berbagai macam terdapat berbagai macam
teknik sampling yang digunakan. Sampel profitabilitas merupakan suatu sampel di
mana masing-masing unsur populasi mempunyai kesempatan yang besar untuk
dimasukkan ke dalam sampel, sedangkan sampel non profitabilitas merupakan
suatu sampel yang mengandalkan pada penilaian perorangan dalam proses
pemilihan unsur-unsur dan karenanya melarang pengestimasian profitabilitas
bahwa setiap unsur populasi akan dimasukkan ke dalam sampel.
3.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2013, hlm. 401) berpendapat bahwa “Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.”
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis
menggunakan beberapa teknik penelitian, yakni sebagai berikut:
1. Observasi
Sugiyono (2012, hlm. 203) mengemukakan bahwa “Observasi merupakan
teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik dibandingkan dengan
melakukan analisis dan pengamatan terhadap kinerja karyawan bagian food and
beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data ini
mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau
setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam hal ini wawancara
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh.
b. Wawancara tidak terstruktur, merupakan wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
3. Kuesioner atau angket
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 192) “Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pernyataan yang
berdasarkan pada indikator kompetensi ( ), lingkungan kerja fisik ( ) dan
kinerja karyawan (Y). Kemudian memilih alternatif jawaban yang dianggap
paling tepat. Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun daftar pertanyaan.
b. Merumuskan item-item pernyataan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen
yang digunakan dalam angket ini merupakan instrumen yang bersifat tertutup,
yakni seperangkat daftar pernyataan yang tertulis dan disertai dengan alternatif
tersedia. Selain itu peneliti juga menggunakan kuesioner online melalui
google forms bagi karyawan yang tidak berada ditempat dengan situs
http://goo.gl/forms/QDDJAn6b8I.
c. Adanya penetapan pemberian skor untuk setiap item pernyataan. Pada
penelitian ini setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai dengan
skala interval.
4. Studi literatur
Studi literatur adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
yang sedang diteliti.
3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Dalam sebuah penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting
karena data menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai
pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, dibutuhkan pengujian data untuk
mendapatkan hasil yang baik. Untuk menguji instrumen penelitian (kuesioner)
agar diketahui layak atau tidaknya maka dilakukan dua tahap pengujian yakni uji
validitas dan reliabilitas. Keberhasilan mutu hasil penelitian dipengaruhi oleh data
yang valid atau reliable sehingga diperlukan instrumen penelitian (kuesioner)
yang valid atau reliable.
3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas
Arikunto (2010, hlm. 168) berpendapat bahwa “Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen.” Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang
rendah. Dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang sangat penting
karena data menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai
pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, keberhasilan mutu hasil penelitian
dipengaruhi oleh data yang valid atau reliable sehingga diperlukan instrumen
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 172) bahwa “Instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.” Tipe validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang
diperoleh dari masing-masing item berupa pernyataan dengan skor totalnya. Skor
total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item.
Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan.
Person (dalam Arikunto, 2010, hlm. 213) berpendapat bahwa rumus yang
dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yakni sebagai berikut:
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari.
X = Skor untuk pertanyaan yang dipilih
Y = Skor total
∑ X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Jumlah responden
Adapun pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut:
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika �ℎ� �
lebih besar atau sama dengan � � ( �ℎ� �≥ � � ).
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika
�ℎ� � lebih kecil � � ( �ℎ� � ≥ � � ).
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini
adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang
divaliditasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari responden yang sama.
r =
∑ − ∑ ∑Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf
kesalahan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor
kebetulan melainkan diuji dengan rumus statistik t (Sugiyono, 2010, hlm. 250)
yakni sebagai berikut:
Keterangan:
t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi
� = Kuadrat koefisien korelasi n = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Nilai t dibandingkan dengan harga � � dengan dk = n-2 dan taraf
signifikansi
= 0,05.
2. Jika �ℎ� � ≥ � � maka soal tersebut valid.
3. Jika �ℎ� � < � � maka soal tersebut tidak valid.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kompetensi berdasarkan
perhitungan validitas item instrumen dilakukan dan menunjukkan bahwa
item-item pernyataan dalam kuesioner valid karena skor �ℎ� � lebih besar jika
dibandingkan dengan � �. Kuesioner diuji kepada 30 responden dengan tingkat
signifikansi 5% maka diperoleh � � sebesar 0,374. Untuk lebih rincinya dapat
kita lihat pada Tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Variabel � (Kompetensi)
No. Pernyataan � � � �� ���
Motive (tindakan)
1. Kemampuan mencapai prestasi kerja. 0,491 0,374 Valid 2. Kemampuan mencapai target kerja. 0,569 0,374 Valid
Traits (watak)
3. Kemampuan mengendalikan emosi. 0,564 0,374 Valid
t =
�√ −No. Pernyataan � � � �� ���
4. Kemampuan percaya diri saat bekerja. 0,615 0,374 Valid 5. Kemampuan memberikan kesan yang baik
saat bekerja.
0,616 0,374 Valid
Self-concept (sikap dan nilai-nilai)
6. Kemampuan menjalin hubungan dengan rekan kerja.
0,473 0,374 Valid
7. Kemampuan membantu rekan kerja. 0,433 0,374 Valid
Knowledge (pengetahuan)
8. Kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan.
0,382 0,374 Valid
9. Mengembangkan pengetahuan kerja yang dimiliki.
0,548 0,374 Valid
Skills (kemampuan)
10. Menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja.
0,527 0,374 Valid
11. Memperbaiki kesalahan kerja. 0,467 0,374 Valid
Sumber: Lampiran 4.
Berdasarkan Tabel 3.3 pada instrumen variabel kompetensi dapat diketahui
bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator traits (watak) dengan item
pernyataan, kemampuan memberikan kesan yang baik saat bekerja, dengan nilai
0,616 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator knowledge (pengetahuan)
dengan item pernyataan, kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai
pekerjaan, dengan nilai 0,381.
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Variabel � (Lingkungan Kerja Fisik)
No. Pernyataan � � � �� ���
Penerangan
12. Pencahayaan matahari di tempat kerja. 0,821 0,374 Valid 13. Pencahayaan lampu di tempat kerja. 0,445 0,374 Valid
Sirkulasi udara
14. Suhu udara di tempat kerja. 0,834 0,374 Valid
15. Pertukaran udara di tempat kerja. 0,730 0,374 Valid
Suara bising
16. Kebisingan alat kerja di tempat kerja. 0,833 0,374 Valid 17. Kebisingan para pekerja di tempat kerja. 0,868 0,374 Valid
Bau tidak sedap
18. Tempat pembuangan sampah di tempat kerja.
0,689 0,374 Valid
19. Kebersihan di tempat kerja. 0,430 0,374 Valid
Keamanan tempat bekerja
No. Pernyataan � � � �� ���
21. Keamanan tempat kerja. 0,800 0,374 Valid
Sumber: Lampiran 4.
Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel lingkungan kerja fisik dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator suara bising dengan item
pernyataan, kebisingan para pekerja di tempat kerja, dengan nilai 0,867 sedangkan
nilai terendah terdapat pada indikator bau tidak sedap dengan item pernyataan,
kebersihan di tempat kerja, dengan nilai 0,430.
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan)
No. Pernyataan � � � �� ���
Quantity of work (kuantitas kerja)
22. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja.
0,481 0,374 Valid
23. Hasil kerja sesuai dengan standar kerja. 0,447 0,374 Valid
Quality of work (kualitas kerja)
24. Kualitas kerja sesuai standar kerja. 0,415 0,374 Valid 25. Ketelitian menyelesaikan pekerjaan. 0,434 0,374 Valid 26. Kepuasaan terhadap mutu/hasil kerja. 0,502 0,374 Valid
Job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan)
27. Pemahaman tentang job description. 0,386 0,374 Valid 28. Pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP. 0,374 0,374 Valid
Creativeness (kreativitas)
29. Kemampuan memunculkan gagasan atau ide baru.
31. Bekerja sama dengan rekan kerja. 0,457 0,374 Valid
32. Bekerja sama dengan atasan. 0,516 0,374 Valid
Dependability (kesadaran diri)
33. Kehadiran untuk bekerja. 0,482 0,374 Valid
34. Ketepatan waktu datang dan pulang bekerja. 0,575 0,374 Valid 35. Bekerja dengan baik walaupun pimpinan
tidak berada di tempat.
0,523 0,374 Valid
Initiative (inisiatif)
36. Respon terhadap tugas-tugas baru. 0,492 0,374 Valid 37. Menanggung setiap kesalahan dalam
bekerja.
0,443 0,374 Valid
38. Menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh oleh atasan.
0,419 0,374 Valid
Personal qualities (kualitas pribadi)
No. Pernyataan � � � �� ���
40. Kemampuan memberikan saran-saran positif untuk lingkungan kerja.
0,509 0,374 Valid
Sumber: Lampiran 4.
Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel kinerja karyawan dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator dependability (kesadaran
diri)dengan item pernyataan, ketepatan waktu datang dan pulang bekerja, dengan
nilai 0,575 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator job knowledge
(pengetahuan atas pekerjaan) dengan item pernyataan, pemahaman terhadap
pedoman kerja/SOP, dengan nilai 0,74. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk
variabel kompetensi berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan
taraf signifikansi item instrumen yang diuji dengan menggunakan statistik t yakni
sebagai berikut.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel �
(Kompetensi)
No. Pernyataan � �� ���
Motive (tindakan)
1. Kemampuan mencapai prestasi kerja. 2,975 1,701 Valid
2. Kemampuan mencapai target kerja. 3,651 1,701 Valid
Traits (watak)
3. Kemampuan mengendalikan emosi. 3,616 1,701 Valid
4. Kemampuan percaya diri saat bekerja. 4,116 1,701 Valid 5. Kemampuan memberikan kesan yang baik
saat bekerja.
4,135 1,701 Valid
Self-concept (sikap dan nilai-nilai)
6. Kemampuan menjalin hubungan dengan rekan kerja.
2,815 1,701 Valid
7. Kemampuan membantu rekan kerja. 2,548 1,701 Valid
Knowledge (pengetahuan)
8. Kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan.
2,171 1,701 Valid
9. Mengembangkan pengetahuan kerja yang dimiliki.
3,467 1,701 Valid
Skills (kemampuan)
10. Menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja.
3,280 1,701 Valid
11. Memperbaiki kesalahan kerja. 2,788 1,701 Valid
Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel kompetensi dapat diketahui
bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator traits (watak) dengan item
pernyataan, kemampuan memberikan kesan yang baik saat bekerja, dengan nilai
4,135 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator knowledge (pengetahuan)
dengan item pernyataan, kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai
pekerjaan, dengan nilai 2,171.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel lingkungan kerja fisik
berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan taraf signifikansi
item instrumen yang diuji dengan menggunakan statistik t yakni sebagai berikut.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel �
(Lingkungan Kerja Fisik)
No. Pernyataan � �� ���
Penerangan
12. Pencahayaan matahari di tempat kerja. 7,619 1,701 Valid 13. Pencahayaan lampu di tempat kerja. 2,621 1,701 Valid
Sirkulasi udara
14. Suhu udara di tempat kerja. 7,992 1,701 Valid
15. Pertukaran udara di tempat kerja. 5,638 1,701 Valid
Suara bising
16. Kebisingan alat kerja di tempat kerja. 7,945 1,701 Valid 17. Kebisingan para pekerja di tempat kerja. 9,210 1,701 Valid
Bau tidak sedap
18. Tempat pembuangan sampah di tempat kerja.
5,020 1,701 Valid
19. Kebersihan di tempat kerja. 2,519 1,701 Valid
Keamanan tempat bekerja
20. Keamanan penggunaan peralatan kerja. 6,525 1,701 Valid
21. Keamanan tempat kerja. 7,033 1,701 Valid
Sumber: Lampiran 9.
Berdasarkan Tabel 3.7 pada instrumen variabel lingkungan kerja fisik dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator sirkulasi udara dengan item
pernyataan, suhu udara di tempat kerja, dengan nilai 18,254 sedangkan nilai
terendah terdapat pada indikator bau tidak sedap dengan item pernyataan,
kebersihan di tempat kerja, dengan nilai 3,242.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kinerja karyawan
item instrumen yang diuji dengan menggunakan rumus statistik t menunjukkan
bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner valid karena skor �ℎ� � lebih besar
jika dibandingkan dengan � � yang bernilai 1,701. Untuk lebih rincinya dapat
dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel Y
(Kinerja Karyawan)
No. Pernyataan � �� ���
Quantity of work (kuantitas kerja)
22. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja.
2,904 1,701 Valid
23. Hasil kerja sesuai dengan standar kerja. 2,645 1,701 Valid
Quality of work (kualitas kerja)
24. Kualitas kerja sesuai standar kerja. 2,414 1,701 Valid 25. Ketelitian menyelesaikan pekerjaan. 2,548 1,701 Valid 26. Kepuasaan terhadap mutu/hasil kerja. 3,074 1,701 Valid
Job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan)
27. Pemahaman tentang job description. 2,212 1,701 Valid 28. Pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP. 2,133 1,701 Valid
Creativeness (kreativitas)
29. Kemampuan memunculkan gagasan atau ide baru.
31. Bekerja sama dengan rekan kerja. 2,718 1,701 Valid
32. Bekerja sama dengan atasan. 3,189 1,701 Valid
Dependability (kesadaran diri)
33. Kehadiran untuk bekerja. 2,910 1,701 Valid
34. Ketepatan waktu datang dan pulang bekerja. 3,718 1,701 Valid 35. Bekerja dengan baik walaupun pimpinan
tidak berada di tempat.
3,247 1,701 Valid
Initiative (inisiatif)
36. Respon terhadap tugas-tugas baru. 2,991 1,701 Valid 37. Menanggung setiap kesalahan dalam
bekerja.
2,606 1,701 Valid
38. Menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh oleh atasan.
2,440 1,701 Valid
Personal qualities (kualitas pribadi)
39. Kemampuan mendapatkan promosi jabatan. 2,475 1,701 Valid 40. Kemampuan memberikan saran-saran
positif untuk lingkungan kerja.
3,131 1,701 Valid
Berdasarkan Tabel 3.8 pada instrumen variabel kinerja karyawan dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator dependability (kesadaran
diri) dengan item pernyataan, ketepatan waktu datang dan pulang bekerja, dengan
nilai 3,718 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator job knowledge
(pengetahuan atas pekerjaan) dengan item pernyataan, pemahaman terhadap
pedoman kerja/SOP, dengan nilai 2,133 sehingga dapat disimpulkan bahwa
indeks korelasinya cukup tinggi.
3.2.7.2Hasil Pengujian Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010, hlm. 221) bahwa “Reliabilitas adalah suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik, reliabilitas menunjukkan
tingkat keterandalan tertentu.” Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan
jumlah varian item ∑� , langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varian total (� ) .
(Arikunto, 2010, hlm. 240)
Keterangan:
� = Harga varian total
∑ = Jumlah kuadrat skor total
∑ = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total n = Jumlah responden
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item �ℎ� � ≥ � � dengan tingkat signifikan
5% dan derajat kebebasan (dk = n) maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item �ℎ� � < � � dengan tingkat signifikan
5% dan derajat kebebasan (dk = n) maka item pertanyaan dikatakan tidak
reliabel.
Berdasarkan jumlah kuesioner yang penulis uji terhadap 30 responden
dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka
didapatkan nilairt elsebesar 0,374. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang
dilakukan diketahui bahwa semua variabel realiabel. Hal ini disebabkan karena
nilai �ℎ� � lebih besar dibandingkan dengan nilai � �. Dapat dilihat pada
Tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
No. Pernyataan � � � �� ���
1. Kompetensi 0,687 0,374 Reliabel
2. Lingkungan Kerja Fisik 0,746 0,374 Reliabel
3. Kinerja Karyawan 0,775 0,374 Reliabel
Sumber: Lampiran 4.
3.2.8Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis deskriptif bagi variabel yang
bersifat kuantitatif dan kedua analisis verikatif berupa pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor
penyebab sedangkan analisis kuantitatif menitiberatkan dalam pengungkapan
perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis
tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam
penelitian. Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data
seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut:
1. Menyusun data
Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek
kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik
responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:
% =
� x 100 Keterangan:
n = Nilai yang diperoleh
N = Jumlah seluruh nilai
2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang
terkumpul.
3. Tabulasi data
Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Memberi skor pada setiap item
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.
Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert, menurut
Sugiyono (2010, hlm. 93) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.” Dalam penelitian ini, pernyataan dalam kuesioner terdiri dari 7 alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden, yakni dapat dilihat pada Tabel 3.10
berikut:
Tabel 3.10
Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Sangat Setuju/ Lengkap/
Mampu/ Menarik/
Mudah/ Percaya/
Sesuai
Rentangan Jawaban Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Lengkap/
Sangat Tidak Mampu/Sangat Tidak Menarik/ Sangat Sulit/ Sangat Rumit/
Sangat Tidak Percaya/Sangat
Tidak Sesuai 7 6 5 4 3 2 1
Positif 7 6 5 4 3 2 1
Sumber: (Asep Hermawan, 2009, hlm. 135)
4. Pengujian
Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif ini adalah metode analisis verifikatif, maka dilakukan
analisis jalur (path analysis). Dalam hal ini analisis jalur digunakan untuk
menentukan besarnya pengaruh variabel dan terhadap Y baik secara
3.2.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Data mentah yang terkumpul dari hasil kuesioner atau survei lapangan harus
diolah agar memperoleh makna yang berguna bagi pemecahan masalah. Alat
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu
memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh kompetensi dan lingkungan
kerja fisik terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:
1. Analisis deskriptif kompetensi ( )
Variabel terfokus pada penelitian terhadap kompetensi yang meliputi:
motive (tindakan), traits (watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge
(pengetahuan), dan skills (Kemampuan).
2. Analisis deskriptif lingkungan kerja fisik ( )
Variabel ( ) terfokus pada penelitian terhadap lingkungan kerja fisik yang
meliputi: penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat
kerja, kebisingan di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan
keamanan di tempat kerja.
3. Analisis deskriptif kinerja karyawan (Y)
Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kinerja karyawan yang meliputi:
quantity of work (kuantitas kerja), quality of work (kualitas kerja), job
knowledge (pengetahuan atas pekerjaan), creativeness (kreativitas),
cooperation (kerjasama), depandability (kesadaran diri), initiative (inisiatif),
dan personal qualities (kualitas pribadi).
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan digunakan kriteria penafsiran
persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data
berdasarkan batas-batas yang disajikan pada Tabel 3.11 berikut ini:
Tabel 3.11
Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden
No. Kriteria Penafsiran Keterangan
1. 0% Tidak seorangpun
2. 1%-25% Sebagian kecil
3. 26%-49% Hampir setengahnya
4. 50% Setengahnya
5. 51%-75% Sebagian besar
No. Kriteria Penafsiran Keterangan
7. 100% Seluruhnya
Sumber: Mohammad Ali (1985, hlm. 184).
3.2.8.2 Analisis Verikatif Menggunakan Path Analysis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path
analysis (analisis jalur). Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya
pengaruh variabel eksogen ( ) kompetensi yang meliputi motive (tindakan),
traits (watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge (pengetahuan), dan
skills (kemampuan). Kemudian variabel eksogen ( ) lingkungan kerja fisik yang
meliputi penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat kerja,
kebisingan di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan keamanan di
tempat kerja terhadap variabel endogen (Y) yaitu kinerja karyawan. Kemudian
untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik
terhadap kinerja karyawan digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu
dalam tabel. Nilai koefisien berada di antara 0 - 100%. Jika nilai koefisien penentu
mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel dan terhadap
variabel Y. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel
eksogen terhadap variabel endogen. Sehingga dibuat pedoman intepretasi
koefisien penentu sebagai berikut:
Tabel 3.12
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Deteminasi Interval Koefisien Hubungan
0% - 19,99% Sangat lemah
20% - 39,99% Lemah
40% - 59,99% Sedang
60% - 79,99% Kuat
80% - 100% Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 214).
Untuk memenuhi persyaratan digunakan metode analisis jalur, maka
sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval.
1. Menggambarkan struktur hipotesis
�
r� �
Gambar 3.1
Struktur Hubungan Kausal Hipotesis
Keterangan: = Kompetensi
= Lingkungan kerja fisik Y = Kinerja karyawan
� = Epsilon = Hubungan
Struktur hubungan pada Gambar 3.4 di atas menunjukkan bahwa
kompetensi dan lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan digambarkan antara variabel dan
terhadap variabel Y yang dihubungkan dengan � (epsilon).
2. Selanjutnya menggambarkan jalur lengkap yakni pengaruh variabel eksogen
yang paling dominan terhadap variabel endogen. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 3.5 berikut:
�
�
�
�
Gambar 3.2
Diagram Jalur Substruktur Hipotesis
Keterangan:
= Variabel kompetensi
= Variabel lingkungan kerja fisik Y = Variabel kinerja karyawan
� = Faktor lain (epsilon)
Y
= Hubungan korelasional
3. Menghitung matrix korelasi antar variabel bebas
� = � �
�
4. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis
Menghitung matrix invers korelasi
� − = � . � .
� .
5. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus
� �. � . �
� � . �
6. Hitung � Y ( , ) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total ,
terhadap Y dengan menggunakan rumus:
� Y ( … ) = [� … � ]
[
��
]
7. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung pada setiap variabel
a. Pengaruh (� terhadap Y
Pengaruh langsung = � . �
Pengaruh tidak langsung melalui ) = � . � . �
+
Pengaruh total ( terhadap Y = ……….
b. Pengaruh (� terhadap Y
Pengaruh langsung = � . �
Pengaruh tidak langsung melalui = � . � . �
Pengaruh total ( terhadap Y = ……….
8. Menghitung variabel lain (�) dengan rumus sebagai berikut:
� � = √1 − �
Keputusan penerimaan atau penolakan �
Rumusan hipotesis operasional:
� : � = � = 0
� : Sekurang-kurangnya ada sebuah � ≠ 0, 1 dan 2 9. Statistik uji yang digunakan adalah:
F
=
− −� ∑ = � �− −� ∑ = � �
Apabila �ℎ� � � � maka � ditolak, tetapi dapat dilanjutkan dengan
pengujian secara individual, dengan menggunakan rumus:
t =
� − �√ −�� , � +�
�− −
Tolak Ho jika �ℎ� � � � .
Terima Ho jika �ℎ� � < � �.
3.2.9 Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 221) bahwa “Kebenaran suatu hipotesis
dibuktikan melalui data-data yang terkumpul. Hipotesis diartikan sebagai
pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel penelitian.”
1. Jika �ℎ� � � � maka � diterima artinya X tidak berpengaruh
terhadap Y.
� ditolak artinya X tidak berpengaruh
terhadap Y.
2. Jika �ℎ� � >� � maka � ditolak artinya X berpengaruh terhadap Y
� diterima artinya X berpengaruh terhadap Y.
Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05
satu pihak yaitu uji pihak kanan. Adapun kriteria pengambilan keputusan
penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai
berikut:
Hipotesis utama
1. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari kompetensi dan lingkungan
kerja fisik terhadap kinerja karyawan.
� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.
Sub hipotesis
1. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja
karyawan.
� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja karyawan.
2. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik
terhadap kinerja karyawan.
� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.
Adapun untuk membantu dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis,
dapat menggunakan bantuan software microsoft excel dan SPSS (Statistical