BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yangmempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:38).
a. Media Chart 2D
Menurut Daryanto, 2013: 19), “Chart adalah bentuk visual yang dapat dinikmati oleh setiap orang yang memandangnya sebagai wujud pindahan dari keadaan sebenarnya”. Media chart adalah media yang menyajikan gambar-gambar, terutama gambar-gambar yang tidak mungkin ditampilkan oleh media lain, seperti torso.
b. Media Model 3D
Model menurut Susyana, (1998: 36), “Sesuatu yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi sehingga menyerupai aslinya untuk menjelaskan hal-hal yang tak mungkin kita peroleh dari benda sebenarnya”.Sudjana (2002: 156), “Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari peserta didik dalam wujud aslinya”.
c. Konsep Pemahaman
Kemampuan pemahaman matematika khususnya bangun ruang dalam penelitian ini di implementasikan dalam kegiatan penelitian ini adalah kemampuan matematika peserta didik khususnya dalam materi pembelajaran bangun ruang dalam penerimaan pemahaman materi pelajaran yang di berikan oleh guru kepada peserta didik atau peserta didik dengan menggunakan media chart 2D dan media model 3D yang hasilnya masih belum diketahui. Menurut Drever (dalam Tresnawati, 2004: 7), ‘Pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau tindakan’. Sedangkan menurut Hewson dan Thorley (dalam Merdekawati, 2004: 81),
Ahmad Nursyamsi, 2015
2. Definisi Oprasional Variabel.
Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Media Model 3D dan Media Chart 2D, dan variabel terikatnya adalah Kemampuan Matematika khususnya Bangun ruang.
B. Populasi dan Sampel
Dalam Penelitian ini sumber data yang diperoleh bersumber dari dua sekolah yaitu SLB N Kota Banjar di kelas VI dan SLB YPS Pasundan Kota Banjar di kelas VI,masing-masing sekolah sekolah mendapatkan perlakuan yang sama dalam pembelajaran di kelas.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generlasasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2013:117). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta di masing masing sekolah yaitu 6 orang yang terbagi menjadi dua kelompok.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:118).Teknik pengambilan sampel diambil berdasarkan karakteristik sampling jenuh dimana seluruh anggota populasi yang berjumlah 12 orang dijadikan sebagai sampel.
Dalam penelitian ini kelas VI yang berjumlah 12 orang, masing masing ke seluruhan kelas mendapatkan perlakuan yang sama yaitu dengan media chart 2D dan media model 3D
C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah sesuai dengan Two Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2008a), adalah sebagai berikut:
E1 : O X1 O E2 : O X2 O Keterangan:
E1 = kelas Pengontrol E2 = kelas eksperimen
X1 = perlakuan pada kelompok eksperimen I yaitu pembelajaran dengan menggunakan media model
X2 = perlakuan pada kelompok eksperimen II yaitu pembelajaran dengan menggunakan media chart
O = tes awal = tes akhir
D. Persiapan Penelitian a. Administrasi
Penggunaan administrasi sangat diperlukan untuk memperoleh kelancaran dalam proses penelitian adapun tahapan proses administrasi :
1. Mengurus adminsitrasi tingkat prodi PKH FIP UPI, 2. Tingkat Fakultas
3. Kesatuan bangsa dan politik
4. Dinasi Pendidikan Pendidikan Luar Biasa Kota Bandung
Yang akhirnya memberikan surat rekomendasi kepada SLB Negeri Banjar dan SLB YPPI Pasundan Banjar.
b. Lokasi dan Subyek Penelitian
Ahmad Nursyamsi, 2015
TABEL 3.1
Jumlah Peserta didik di masing masing sekolah yaitu SLB N Kota Banjar dan SLB YPP Pasundan Kota Banjar tahun pelajaran 2014 – 2015
No Sekolah Kelas Jumlah Peserta Didik
1. SLB N Kota Banjar VI 6 Orang
2. SLB YPP Pasundan Kota Banjar VI 6 Orang
Jumlah 12 Orang
E. Alur Penelitian
Alur Penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah yang pertama adalah penentuan populasi dan sampel disini dalam penentuan populasi dan sampel disesuaikan dengan keadaan jumlah populasi yang sedikit jadi populasi bias sekaligus sampel tapi di uji kesetaraan dahulu atau uji normalitas. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini dilakukan di kelas VI SDLB baik di SLB N Kota Banjar dan SLB YPPI Pasundan Kota Banjar.Masing masing sekolah mempunyai sampel 6 orang peserta didik.
Kedua, menentukan penyusunan instrument, penyusunan instrumen dilakukan dan dibuat sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sesuai dengan pelajaran matematika bangun ruang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, setelah itu dilakukan uji soal kepada peserta didik untuk menetukan indeks kesukaran soal dan uji validitas soal, lalu melakukan analisis soal apakah soal bisa di pakai atau tidak.
Ketiga melakukan Tes awal atau pre test, Soal yang diberikan adalah soal yang sudah di uji validitas dan kesukaran, lalu di dapatkan hasil awal setelah itu di berikan pengajaran atau pembelajaran dengan mediachart 2D sebagai kelas pengontrol dan eksperimen dengan media Model 3D , setelah selesai dan cukup proses pembelajaran di adakan post test atau test akhir dengan menggunakan soal yang sama yang di berikan di free test atau test awal.
perbandingan antara media chart 2D dan media model 3D, lalu dilakukan kesimpulan dari hasil penelitian.
Alur Penelitian dapat dilihat gambar di bawah ini :
Gambar 3.1 Alur Penelitian
F. Instrumen Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes awal dan tes akhir dalam pembelajaran Matematika pada pokok bahasan bangun ruang. Tes akhir diberikan setelah proses belajar berakhir. Hasil tes ini untuk mengetahui apakah ada peningkatan
Penentuan Populasi dan sampel
Penyusuunan intrumen
Uji Coba Istrumen
Analisis Instrumen
Tes Awal
Tes Akhir
Pengumpulan Data
Analisis Data
Interpretasi Data
Kesimpulan
Eksperimen
Media Model (3D) Pengontrol
Ahmad Nursyamsi, 2015
atau kemajuan kemampuan pemahaman Matematikapeserta didik pada tiap peserta didik dan mengetahui media mana yang lebih baik.Berikut adalah instrument soal tentang pembelajaran bangun ruang.
b. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didikberupa tes objektif sebanyak 8soal. Tes tersebut berbentuk soal esay.Aspek yang diukur hanya pada jenjang mengingat(C1) dan mengerti (C2).
Untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar peserta didik padamata pelajaran Matematika dengan materi Bangun ruang melalui soalpre-test dan post-test tersebut, dibuat terlebih dahulu kisi-kisi instrumen danpedoman penskoran instrumen yang terlampir pada bagian lampiran.Soal 8yang disusun berpedoman pada operasional variabel. Sebelum digunakan,soal terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui kelayakan soal berikut adalah indikator instrument soalvariable yang akan diukur dan dapat dioprasionalkan.
a. Instrumen Soal
Tabel 3.2 Indikator butir soal
1. Menentukan Validitas Soal
Untuk menghitung validitas butir soal essay (uraian) digunakan rumus koefisien korelasi Product Moment, yaitu:
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pembelajaran Bangun
RuangMatematika
C1, C2 1. Menyebutkan jenis gambar
kubus
2. Menghitung jumlah rusuk kubus
3. Menghitung sisi kulit dari kubus
4. Menghitung volume dari kubus
5. Menyebutkan jenis gambar
limas
6. Menghitung jumlah rusuk limas
7. Menghitung sisi kulit dari limas
N = banyaknya peserta didik yang mengikuti tes
X = nilai hasil uji coba
Y = skor total
Tabel 3.3
Klasifikasi Koefisien Validitas
No.
Nilai rxy Interpretasi
1. 0,80 <rxy 1,00 Sangat Tinggi Sumber: Suherman dan Sukjaya (1990: 147)
Kemudian untuk menguji keberartian validitas (koefisien korelasi) soal essay digunakan statistik uji t yang dikemukakan oleh Sudjana (dalam Praja, 2001: 38) yaitu:
2 dan tidak digunakan untuk instrumen penelitian.
Ahmad Nursyamsi, 2015
2. Menentukan Reliabilitas Soal
Menurut Suharsimi (dalam Praja, 2001: 40) untuk menentukan reliabilitas soal berbentuk essay (uraian) digunakan rumus Alpha,
r
= koefisien reliabilitas instrumenn
= banyaknya butir soal2
Sedangkan untuk menghitung varians skor digunakan rumus:
N = banyaknya sampel/peserta test
xi = skor butir soal ke-i
Tabel 3.5
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
No Nilai r11 Interpretasi
1 0,80 <rxy 1,00 Sangat Tinggi 2 0,60 <rxy 0,80 Tinggi 3 0,40 <rxy 0,60 Sedang 4 0,20 <rxy 0,40 Rendah 5 0,00 <rxy 0,20 Sangat Rendah Sumber: Suherman dan Sukjaya (1990: 177)
Perhitungan uji reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Spearman Brown :
= . −
√ . − . −
= 0,734
r11=
. +
r11=
. , + ,
r11 = 0,847
3. Menentukan Daya Pembeda Soal
Untuk menghitung daya pembeda digunakan rumus menurut Kurikulum 1994 (dalam Praja, 2001: 42) yaitu:
Maks
2 1
N SB SA DP
Keterangan:
DP = daya pembeda
SA = jumlah skor yang dicapai peserta didik kelompok atas
SB = jumlah skor yang dicapai peserta didik kelompok bawah
Ahmad Nursyamsi, 2015
Tabel 3.6
Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda
No Nilai Daya Pembeda (DP) Interpretasi
1 DP 0,00 Sangat Jelek
2 0,00 <DP 0,20 Jelek 3 0,20 <DP 0,40 Sedang
4 0,70 <DP 0,70 Baik
5 0,70 <DP 1,00 Sangat Baik Sumber: Suherman dan Sukjaya (1990: 202)
Dari rekapitulasi daya beda menggunakan rumus tersebut, seperti yang tersaji pada table tersebut :
Tabel 3.7
Rekpitulasi Daya Pembeda
No Soal IND.DP KWALIFIKASI
1 0,33 Sedang
2 0,47 Baik
3 0,27 Sedang
4 0,27 Sedang
5 0,33 Sedang
6 0,33 Sedang
7 0,33 Sedang
8 0,27 Sedang
4. Menentukan Indeks Kesukaran Soal
Untuk menghitung indeks tingkat kesukaran soal yang berbentuk uraian menurut Kurikulum 1994 (dalam Praja, 2001: 41) digunakan rumus:
M aks
N
SB SA IK
Keterangan:
IK = indeks kesukaran tiap butir soal
SA = jumlah skor yang dicapai peserta didik kelompok atas
SB = jumlah skor yang dicapai peserta didik kelompok bawah
Tabel 3.8
Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran
No
Nilai Indeks Kesukaran (IK) Interpretasi
1 IK = 0,00 Sangat Sukar
2 0,00 < IK 0,30 Sukar 3 0,30 < IK 0,70 Sedang 4 0,70 < IK 1,00 Mudah
5 IK = 1,00 Sangat Mudah
Sumber: Suherman dan Sukjaya (1990: 213)
Dari hasil rekapitulasi penghitungan indeks kesukaran tiap butir soal secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9
Rekapitulasi indeks kesukaran
TK. KESUKARAN
No Soal ANGKA TK. KWALIFI.
1 0,83 MUDAH
2 0,77 MUDAH
3 0,87 MUDAH
4 0,67 SEDANG
5 0,63 SEDANG
6 0,50 SEDANG
7 0,77 MUDAH
8 0,60 SEDANG
Ahmad Nursyamsi, 2015
Tabel 3.10
Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
NO. Nilai DAYA PEMBEDA TK. KESUKARAN
SOAL mak SA SB SA+SB SA-BB N IND.DP KWALIFI
ANGKA
TK. KWALIFI.
1 5 15,0 10,0 25,0 5,0 6 0,33 Sedang 0,83 Mudah
2 5 15,0 8,0 23,0 7,0 6 0,47 Baik 0,77 Mudah
3 5 15,0 11,0 26,0 4,0 6 0,27 Sedang 0,87 Mudah
4 5 12,0 8,0 20,0 4,0 6 0,27 Sedang 0,67 Sedang
5 5 12,0 7,0 19,0 5,0 6 0,33 Sedang 0,63 Sedang
6 5 10,0 5,0 15,0 5,0 6 0,33 Sedang 0,50 Sedang
7 5 14,0 9,0 23,0 5,0 6 0,33 Sedang 0,77 Mudah
8 5 11,0 7,0 18,0 4,0 6 0,27 Sedang 0,60 Sedang
G. Analisis Data
Penelitan ini ada tiga permasalahan yang di ajukan, dua masalah yang bersifat deskriftif dan satu masalah yang bersifat hipotetik. Untuk menjawab permasalahan tersebut setelah mengumpulkan data dalam bentuk skor hasil tes, maka prosesselanjutnya mengolah dan menganalisis data tersebut secara deskriptif kemudian melakukan uji hipotesis
Data yang di analisis merupakan hasil pretes dan postes dari kedua grup baik menggunakan media 3D maupun yang menggunakan 2D dengan skor penilaian dalam rentang 0 sampai dengan 100, pengolahan data menggunakan Microsoft office Excel 2007
dan menggunakan SPSS. 1. Gain dan N- Gain
Gain merupakan perubahan (change) yang dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Gain dihitung bila skor pretest di kedua kelompok berbeda signifikansetelah diuji menggunakan statistik inferensial. Gain yang diperoleh dinormalisasioleh selisih antara skor maksimal dengan skor pretes. Perubahan yang terjadi sebelumdan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (N-gain) yang dikembangkan oleh Hake (1999).
g = � −� �
�� � −� �
Keterangan :
Spre = Skor pre-test Smaks= skor maksimum
2. Uji Normalitas data Statistik Uji
Oi = frekuensi hasil pengamatan (frekuensi observasi)
Ei = frekuensi yang diharapkan (frekuensi ekspektasi)
(Sudjana, 2002: 273) 3. Homogenitas data
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah varians – varians Dalam populasi tersebut homogen atau tidak.Adapun langkah langkah pengolahan datanya sebagai berikut.
a. Mencari nilai F dengan rumus, sebagai berikut F = varian terbesar / varian terkecil
( sugiyono, 2009:140)
b. Menentukan derajat kebebasan
c. Menentukan nilai Ftabel pada taraf signifikasi 5% dari responden d. Penentuan keputusan
Varians di anggap homogen bila F hitung < F tabel. Pada taraf kepercayaan 0,95 dengan derajat kebebasan dk1 = n1-1 dan dk2 = n2-2, maka kedua varians di anggap homogen . dan sebaliknya tidak homogen
1. Uji Jumlah Peringkat Mann Whitney
a. Perumusan hipotesis
H0: 1 = 2
H0: 12
b. Besaran-besaran yang diperlukan
Ahmad Nursyamsi, 2015
2) Berikan ranking (peringkat) pada gabungan nilai data tersebut, dengan ketentuan
untuk nilai data yang terkecil diberi ranking 1, untuk nilai data terkecil berikutnya
diberi ranking 2 dan seterusnya.
c. Statistik uji
)
d. Kriteria pengujian
Dengan mengambil taraf nyata , maka H0 diterima jika
R
R
dan H0 ditolak untukkeadaan lainnya.Dengan
R
adalah nilai yang diperoleh dari daftar nilai kritis uji duasampel Mann Whitney dengan taraf nyata .
e. Kesimpulan
Penafsiran dari H0 diterima atau ditolak. Untuk n1 dan n2 keduanya lebih dari 8, maka
secara pendekatan berdistribusi normal adalah:
1)
Sehingga statistik ujinya menjadi
R
Kriteria pengujian: Dengan mengambil taraf nyata, maka H0 ditolak jika