Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh guru biologi kelas X MIA SMA Negeri Bandung yang mengajar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Guru biologi kelas X MIA di sekolah swasta tidak termasuk dalam populasi penelitian ini karena hanya beberapa sekolah swasta saja yang telah mengimplementasikan kurikulum 2013 sedangkan seluruh guru biologi di SMAN Bandung sudah mengimplementasikan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014. Pemilihan sampel guru biologi kelas X MIA SMAN Bandung dilakukan secara random.
Gambar 3.1 Teknik Pengambilan Sampel
Guru biologi kelas X MIA SMA Negeri Bandung berjumlah sebanyak 54 guru. Sebanyak 30% dari jumlah guru tersebut dipilih secara acak
(random) agar perolehan data dapat menggambarkan keadaan yang
sebenarnya. Selanjutnya partisipan siswa kelas X dari setiap guru diberikan
14 guru Biologi
SMAN BANDUNG Guru Biologi Kelas X
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skala diferensiasi semantik self-efficacy siswa dan skala diferensiasi semantik siswa mengenai guru biologi yang mengajarnya. Kemudian enam guru biologi dipilih kembali secara purposive untuk diobservasi kegiatan pembelajarannya dan capaian hasil belajar siswanya. Pemilihan keenam guru tersebut didasarkan pada kesenjangan antara data skala diferensiasi semantik self-efficacy guru dan skala diferensiasi semantik siswa mengenai guru tersebut. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keadaan yang sebenarnya.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional menyelidiki kemungkinan hubungan antara dua atau lebih variabel tanpa memanipulasi variabel tersebut. Penelitian korelasi mendeskripsikan tingkatan dua atau lebih variabel kuantitatif yang terkait. Penelitian korelasi bertujuan untuk memperjelas pemahaman mengenai fenomena penting dengan mengidentifikasi hubungan antar variabel (Fraenkel & Wallen, 2006).
C. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan antara tiga variabel, yaitu antara self-efficacy guru dengan implementasi pembelajaran biologi dan self-efficacy siswa. Penelitian ini memiliki desain penelitian sebagai berikut (Fraenkel & Wallen, 2006):
Tabel 3.1 Desain Analisis Penelitian Korelasi Self-Efficacy Guru Terhadap
Self-Efficacy Siswa
Tingkat Self-Efficacy Guru
Tingkat Self-Efficacy Siswa
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tinggi
Sedang
Rendah
D. Definisi Operasional
1. Self-efficacy guru adalah skor self-efficacy guru yang diperoleh melalui skoring yang dilakukan guru terhadap skala diferensiasi semantik self-efficacy yang memuat indikator self-efficacy guru dalam penguasaan konsep/materi biologi, pengelolaan kelas, pembelajaran dengan pendekatan scientific, dan pelaksanaan penilaian autentik yang diukur menggunakan instrumen baku Bandura yang telah dikembangkan. Self-efficacy adalah tingkat keyakinan guru akan kemampuannya dalam merencanakan, melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan melakukan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013. Self-efficacy guru juga ditunjang data pendukung yang didapatkan dari hasil observasi dan hasil wawancara guru.
2. Self-efficacy siswa adalah skor tingkat keyakinan siswa akan
kemampuannya untuk melakukan sesuatu. Self-efficacy siswa diperoleh melalui skoring yang dilakukan siswa terhadap skala diferensiasi semantik self-efficacy siswa yang memuat kemampuan siswa berdasarkan pengalaman pribadi/pencapaian pribadi, pengalaman orang lain, dukungan orang sekitar dan keadaan fisiologis dan emosional menggunakan instrumen baku Bandura yang telah dikembangkan. 3. Implementasi pembelajaran biologi adalah skor ketercapaian rubrik
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kemampuan perencanaan pembelajaran biologi adalah skor ketercapaian rubrik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi kemampuan perencanaan pengelolaan kelas, penerapan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013.
E. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Skala diferensiasi semantik self-efficacy guru
Skala diferensiasi semantik self-efficacy digunakan untuk mengukur
self-efficacy guru yang meliputi indikator self-efficacy guru dalam penguasaan konsep/materi biologi, pengelolaan kelas, pembelajaran dengan pendekatan scientific, dan pelaksanaan penilaian autentik. Skala diferensiasi semantik self-efficacy guru terdiri dari 60 pernyataan.
2. Skala diferensiasi semantik self-efficacy siswa
Skala diferensiasi semantik self-efficacy siswa digunakan untuk mengukur self-efficacy siswa berdasarkan aspek pengalaman pribadi/pencapaian pribadi, pengalaman orang lain, dukungan orang sekitar dan keadaan fisiologis dan emosional. Skala diferensiasi semantik self-efficacy siswa terdiri dari 16 pernyataan.
3. Lembar kesesuaian skala diferensiasi semantik guru dengan skala diferensiasi semantik siswa mengenai guru
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan pembelajaran biologi, termasuk penilaian autentik yang guru lakukan. Lembar kesesuaian skala diferensiasi semantik guru dan siswa ini akan menjadi data pendukung self-efficacy guru. Instrumen ini berisi 34 pernyataan yang diisi oleh siswa menggunakan teknik check list.
4. Rubrik RPP
Rubrik RPP digunakan untuk menganalisis perencanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 oleh guru SMA. Rubrik RPP terdiri dari 5 aspek mengenai pengelolaan kelas, 16 aspek mengenai penerapan pendekatan scientific dan 5 aspek mengenai penerapan penilaian autentik. Instrumen ini menggunakan teknik check list.
5. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh informasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis pendekatan scientific dan pelaksanaan penilaian autentik yang telah direncanakan pada RPP. Lembar observasi meliputi aspek penguasaan konsep, pengelolaan kelas, pembelajaran berbasis scientific dan penilaian autentik. Lembar observasi ini juga digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kesesuaian perencanaan kegiatan pembelajaran di RPP dengan kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran biologi di kelas.
6. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk merekam data yang belum didapatkan dan menggali lebih dalam dari skala diferensiasi semantik
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meliputi aspek pengalaman pribadi/pencapaian pribadi, pengalaman orang lain, dukungan orang sekitar dan keadaan fisiologis dan emosional.
7. Tes tertulis
Tes tertulis diperuntukkan bagi siswa untuk mengetahui capaian hasil belajar yang diperoleh siswa selama pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013. Tes tertulis berisi 15 soal mengenai perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah. Tes tertulis ini dikerjakan dalam waktu 20 menit.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui skala diferensiasi semantik self-efficacy guru, skala diferensiasi semantik self-efficacy siswa, analisis kesesuaian skala diferensiasi semantik guru dengan siswa, analisis RPP, observasi kegiatan pembelajaran, tes penguasaan konsep siswa dan wawancara. Pengumpulan data yang telah dilakukan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Pengumpulan Data Penelitian
Jenis data Pengumpulan
data Deskripsi
Skala diferensiasi semantik self-efficacy diberikan
kepada guru sebelum melakukan observasi kegiatan
pembelajaran. Data dari skala diferensiasi semantik
self-efficacy guru kemudian diberikan skor.
Tingkat
self-Skala diferensiasi semantik self-efficacy siswa
diberikan kepada siswa sebelum melakukan
observasi kegiatan pembelajaran. Data dari skala
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jenis data Pengumpulan
data Deskripsi
Kesesuaian skala diferensiasi semantik guru dengan
siswa dilakukan dengan membandingkan skala
diferensiasi semantik self-efficacy guru dengan skala
diferensiasi semantik penilaian siswa mengenai guru
yang bersangkutan. Skala penilaian ini pun diberikan
sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
Data dari skala diferensiasi semantik siswa mengenai
guru kemudian diberikan skor. Hasil skor dari skala
diferensiasi semantik self-efficacy guru dan skor
skala diferensiasi semantik siswa mengenai guru
yang berbeda signifikan menjadi pertimbangan
peneliti untuk menentukan guru yang akan
diobservasi.
Analisis RPP Analisis RPP guru dilakukan terhadap perencanaan
pengelolaan kelas, penerapan pendekatan scientific
dan penilaian autentik. Pencatatan data dilakukan
menggunakan daftar cek kemudian ditranfers dalam
bentuk persentase.
Observasi Observasi dilakukan terhadap aktivitas dan perilaku
guru selama berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar. Observasi dilakukan sebanyak 1-2 kali
pertemuan. Peneliti merekam kesesuaian
perencanaan yang telah dibuat guru biologi dalam
RPP dengan kegiatan pembelajaran biologi yang
sedang berlangsung. Data kegiatan pembelajaran ini
dicatat dalam lembar observasi kemudian data
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jenis data Pengumpulan
data Deskripsi
dipersentasekan. Selain itu, kegiatan pembelajaran
pun dicatat dalam catatan lapangan dan
didokumentasikan menggunakan kamera video.
Faktor yang
Wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa kelas
X MIA untuk menggali dan melengkapi data yang
didapatkan dari lembar observasi, skala diferensiasi
semantik self-efficacy guru, skala diferensiasi
semantik self-efficacy siswa dan analisis RPP.
Wawancara dilakukan setelah observasi kegiatan
belajar mengajar di kelas. Perekaman data dilakukan
menggunakan perekam suara dan dicatat secara
manual.
Seperangkat soal tes pilihan ganda untuk menguji
pengetahuan siswa diberikan setelah kegiatan
pembelajaran mengenai pengelolaan lingkungan
selesai.
G. Analisis Data
Seluruh data yang terkumpul akan diklarifikasi dan dianalisis. Tahap pertama yang dilakukan adalah menghitung skor rerata (mean) untuk setiap indikator variabel pada setiap kategori sehingga diperoleh kelompok kategori tingkat self-efficacy guru dan self-efficacy siswa dengan interpretasi tinggi, sedang dan rendah dengan menentukan interval setiap kategori dengan rumus:
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Xn : skor tertinggi
Xi : skor terendah
K : jumlah kategori
Hasil persentase dari skala diferensiasi semantik self-efficacy guru dengan lembar observasi guru diuji dengan persentase kecocokannya dengan rumus:
Selanjutnya hasil persentase uji kesesuaian diintepretasikan berdasarkan Riduwan (dalam Yuliani, 2013).
0 ≤ X ≤ 20 : tidak valid 21 ≤ X ≤ 40 : kurang valid 41 ≤ X ≤ 60 : cukup valid 61 ≤ X ≤ 80 : valid 81 ≤ X ≤ 100 : sangat valid
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dikorelasikan berbentuk kategori (gejala ordinal). Koefisien Kontigensi erat hubungannya dengan Chi-Kuadrat dan dihitung dengan tabel kontigensi.
Keterangan :
χ2
: Harga chi- kuadrat yang diperoleh fo : Frekuensi yang di observasi fh : Frekuensi yang di harapkan
Dengan kriteria pengujian:
H0 ditolak (H1 diterima) apabila χ2 hitung ≥χ2tabel
H0 diterima (H1 ditolak) apabila χ2 hitung < χ2 tabel
Selanjutnya apabila hendak menghitung koefisien kontigensinya, maka:
(Arikunto, 2010)
Keterangan :
χ2
: Harga chi- kuadrat yang diperoleh
C : Contingency Coefficient (Koefisien Kontigensi) N : jumlah populasi
Keeratan hubungan antar variabel dapat ditentukan dengan menggunakan kriteria:
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,60 – 0, 79 = kuat 0,40 – 0,59 = sedang 0,20 – 0,39 = rendah 0,00 – 0,19 = sangat rendah
H. Alur Penelitian
1. Penyusunan Instrumen Penelitian
2. Melakukan Judgement Instrumen Penelitian 3. Revisi Instrumen Penelitian
1. Melakukan Uji Coba Tes Penguasaan Konsep Menyusun Proposal Penelitian
Melaksanakan Seminar Proposal
TAHAP PERSIAPAN
Analisis Kurikulum 2013 dan implementasinya
Analisis indikator self-efficacy
Yanthi Sianipar,2014
Hubungan self-efficacy guru SMA Bandung dengan implementasi pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 dan self-efficacy siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu