Jakarta, Februari 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL
PERBENDAHARAAN
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Sosialisasi
PMK Nomor 230/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas No. PMK
162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan
Tanggung Jawab Bendahara pada Satuan Kerja
Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara
LATAR BELAKANG
Percepatan implementasi transaksi non tunai di seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sebagai salah satu aksi dalam Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017
Pelaksanaan inisiatif strategis dalam Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan yakni implementasi sistem pembayaran secara elektronik dengan saluran pembayaran yang modern, antara lain pendebetan rekening Bendahara secara elektronik.
Mempertegas kedudukan Bendahara dalam struktur organisasi suatu instansi pemerintah.
Penyesuaian persyaratan pengangkatan Bendahara dengan Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2016 tentang Sertifikasi Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola APBN.
1
2
3
4
Menambah saluran pendebitan rekening bagi
Bendahara yang semula hanya melalui cek/bilyet
giro, ditambah dengan
internet banking
dan
kartu debit.
Menyesuaikan pengaturan mengenai persyaratan
pengangkatan Bendahara.
Mempertegas
kedudukan
Bendahara
dalam
struktur organisasi suatu instansi pemerintah,
sehingga jabatan Bendahara bukan merupakan
tugas tambahan.
1
2
3
TUJUAN PENYUSUNAN PMK
SUBSTANSI
PENGATURAN
Bendahara Penerimaan berkedudukan di unit yang
memiliki fungsi pengelolaan keuangan atau unit
teknis yang memiliki fungsi penerimaan Negara pada
Satker.
Bendahara Pengeluaran dan BPP berkedudukan di
unit yang memiliki fungsi pengelolaan keuangan
pada Satker
1
2
Kedudukan Bendahara Dalam
Struktur Organisasi Suatu Instansi
Pemerintah
Belum Diatur
Semula
Menjadi
Pegawai Negeri Sipil, prajurit TNI, atau anggota POLRI yang akan diangkat sebagai Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, atau Bendahara Pengeluaran Pembantu pada pada Satuan Kerja Pengelola APBN, harus memiliki Sertifikat Bendahara.
Ketentuan mengenai Sertifikat Bendahara berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Sertifikasi Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Syarat Pengangkatan
Bendahara
Setiap orang yang akan diangkat sebagai Bendahara harus memiliki Sertifikat Bendahara yang diperoleh melalui proses Sertifikasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan
Semula
Menjadi
Dalam hal proses sertifikasi belum dapat dilaksanakan, persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Bendahara adalah:
- Pegawai Negeri;
- Pendidikan minimal SLTA atau sederajat; dan - Golongan minimal II/b atau sederajat.
Cek/Bilyet Giro
1. Cek/Bilyet Giro;
2. Internet Banking
; atau
3. Kartu Debit.
Sarana
Pembayaran/Pendebitan
Rekening Bendahara
Semula
Menjadi
Kewenangan Pendebitan
Rekening
Pejabat yang berwenang melakukan pendebitan rekening Bendahara Penerimaan:
1
Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara; dan
Bendahara Penerimaan
Pejabat yang berwenang melakukan pendebitan rekening Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP):
2
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat Pemegang Komitmen atas nama KPA; dan
Bendahara Pengeluaran/BPP
Penyediaan
Internet Banking
dan Kartu Debit serta
Konsekuensi Biaya
Biaya yang timbul akibat penggunaan
internet
banking
dan kartu debit dibebankan pada DIPA
Kantor/Satker berkenaan.
Layanan
internet banking dan kartu debit
disediakan oleh Bank Umum.
2
1
Biaya langsung didebit dari rekening yang
bersangkutan.
Biaya ditagihkan tersendiri.
atau
10
Daftar Bank Umum Mitra Kerja Kementerian
PEMBAYARAN
SECARA KONVENSIONAL
(Cek/Bilyet Giro)
MEKANISME PEMBAYARAN
SECARA KONVENSIONAL
SPBy
CEK
Tarik
Tunai
Bayar
Tunai
Bilyet
Giro
Transfer ke
Rekening
Penerima
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
PEMBAYARAN SECARA
KONVENSIONAL
Kelebihan:
Bendahara telah terbiasa menatausahakan bukti fisik pembayaran
(hardcopy)
Tidak terdapat tambahan biaya bulanan dan biaya transaksi
Pembayaran terhambat jika pejabat yang berwenang tidak berada di tempat
Terdapat risiko keamanan, misal: uang hilang, dicuri atau dirampok
Peluang terjadinya
moral hazard
lebih besarKelemahan:
1
2
1
2
3
Diperlukan penatausahaan bukti fisik pembayaran
4
PENDEBITAN REKENING
MELALUI
INTERNET
BANKING
FITUR MINIMAL
INTERNET
BANKING
YANG DIPERLUKAN
OLEH BENDAHARA
Monitoring Mutasi Transaksi dan Saldo Rekening
Mencetak rekening koran.
Transfer dana/pembayaran ke rekening penerima:
-
Pada bank yang sama
-
Antar bank melalui SKN atau RTGS
-
Antar bank melalui jaringan
online
Penyetoran pajak atau PNBP melalui MPN G2
1
2
3
4
Pembayaran langganan daya dan jasa: air, listrik,
telepon
5
REGISTRASI
INTERNET
BANKING
Mengisi formulir pendaftaran ke Bank Umum tempat
rekening dibuka dengan melengkapi data-data antara
lain:
a.Data pemohon (KPA/Kepala Satker), antara lain:
nama, alamat, nomor telepon seluler dan alamat
email.
b.Data rekening yang akan didaftarkan, antara lain:
nomor rekening, nama rekening, dan jenis rekening.
(Sesuai persyaratan yang berlaku pada
masing-masing Bank Umum)
16
Catatan: Dalam rangka memperlancar proses regitrasi dan penggunaan
internet banking
, Bank Umum diminta memberikan edukasi kepada17
18
Approval Transaksi oleh KPA/PPK Penerima Pembayar an Rekam Transaksi oleh BP/BPP Rekening Bendahar a Pengeluar an/ BPP
MEKANISME
PEMBAYARAN
DENGAN
INTERNET BANKING
19
SPBy oleh
PPK
1. Masuk ke internet banking memakai user dan password Maker.
2. Merekam transaksi sesuai jenis pembayaran yang akan dilaksanakan. 3. Memberitahukan kepada KPA/PPK atas
transaksi yang telah direkam untuk memperoleh persetujuan (approval).
1. Masuk ke internet banking memakai user dan password Approver/Checker. 2. Mengambil kode konfirmasi untuk
dimasukkan ke token.
3. Memperoleh kode otentifikasi dari token untuk meng-approve transaksi 4. Memasukkan kode otentifikasi ke
internet banking.
Approval
Transaksi
Kas Negar
a
Pembuata n Kode
Billing
Rek. Bend. Penerimaan
/
Pengeluara n/ BPP
MEKANISME PENYETORAN
PENERIMAAN NEGARA DENGAN
INTERNET BANKING
20
KELEBIHAN DAN KONSEKUENSI
PENDEBITAN REKENING MELALUI
INTERNET BANKING
Kelebihan:
Tidak terdapat risiko keamanan atas penyimpanan uang tunai
Transaksi dapat dilakukan meskipun pejabat yang berwenang tidak berada di tempat
Terdapat tambahan biaya bulanan dan biaya transaksi
Terdapat risiko mengalami
cyber crime
, misal: rekening diretas(hacked)
atau penyalahgunaanpassword
Konsekuensi/Kewajiba
n:
1
2
1
2
Peluang terjadinya
moral hazard
dapat diminimalisasi3
Bukti transaksi tersimpan dalam sistem
internet banking
4
Transaksi dapat dilakukan sepanjang hari (24 jam)
5
PENGGUNAAN
KARTU DEBIT
FITUR MINIMAL KARTU DEBIT
YANG DIPERLUKAN OLEH
BENDAHARA
Transfer ke rekening penerima:
-
Pada bank yang sama
-
Antar bank melalui SKN atau RTGS
-
Antar bank melalui jaringan
online
Penyetoran pajak atau PNBP melalui MPN G2
1
2
3
Pembayaran belanja APBN baik melalui ATM maupun
EDC yang telah memperoleh persetujuan PPK
Catatan:
Kartu Debit hanya diperuntukkan bagi rekening Bendahara Pengeluaran/BPP
Rek. Bend. Pengeluar
an/ BPP
SPPR oleh KPA/PPK
ATM oleh
BP/BPP Brankas
MEKANISME PENARIKAN UANG
TUNAI
DENGAN KARTU DEBIT
SPPR: Surat Perintah Pendebitan
SPBy dan SPPR
oleh KPA/PPK
ATM/EDC oleh BP/BPP
Penerima Pembayar
an
MEKANISME
PENDEBITAN
REKENING DENGAN
KARTU
DEBIT
Rek. Bend.
Pengeluar an/BPP
Pembuata n Kode
Billing
ATM/EDC oleh
BP/BPP
MEKANISME PENYETORAN
PENERIMAAN NEGARA DENGAN KARTU
DEBIT
Kas Negar
a
Rek. Bend. Pengeluara
n/ BPP
SPPR oleh KPA/PPK
KELEBIHAN DAN KONSEKUENSI
PENDEBITAN REKENING MELALUI KARTU
DEBIT
Kelebihan:
Transaksi dapat dilakukan sepanjang hari (24 jam)
Peluang terjadinya
moral hazard
dapat diminimalisasiTerdapat tambahan biaya bulanan dan biaya transaksi Terdapat peluang penyalahgunaan
password, dan
penarikan uang tunai atau pembayaran sebelum terbitnya SPPR
Konsekuensi/Kewajib
an:
1
2
1
2
Meminimalisasi pembayaran secara tunai
3
TERIMA KASIH
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Direktorat Pengelolaan Kas Negara
Gedung Prijadi Praptosuhardjo II, Lantai III,
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta
(021) 345-9619, (021) 344-9230 Ext 5421,
5422
Faksimile : (021) 345-9619
e-mail: rpl.pkn@gmail.com