• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKR 1100663 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKR 1100663 Chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Hubungan Sistem Informasi Kepegawaian dengan Promosi Jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD). Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Kepegawaian yang terdiri dari tiga indikator, yaitu: Informasi Perencanaan Tenaga Kerja, Informasi Manajemen Tenaga Kerja dan Informasi Lingkungan kerja. Sedangkan variabel dependen (variabel terikat) adalah Promosi Jabatan, yang indikatornya adalah Prestasi Kerja, Kecakapan, Senioritas, Keadilan, Kompetensi, dan Tanggung Jawab.

Penelitian ini dilakukan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Yang beralamat di Jalan Raya Sumedang Km.21 Jatinangor 45363. Adapun yang menjadi responden ini adalah pegawai pada Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang berjumlah 65 pegawai.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian diartikan sebagai rencana, struktur dan strategi. Menurut Nazir (Suryadi, 2005, hlm. 40) bahwa:

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja, sedangkan dalam pengertian luas desain penelitian mencakup proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian survey. Menurut Sugiyono (2006, hlm. 6) metode survey adalah :

(2)

Metode penelitian survey ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2006, hlm. 8):

Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian berdasarkan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dengan demikian penulis dapat menyusun, menganalisa, dan menginterprestasikan data yang dikumpulkan atau variabel yang diteliti, menguji kebenaran hipotesis tentang hubungan sistem informasi kepegawaian dengan promosi jabatan. Hasil rumusan akan dibandingkan dengan data hasil survey dan diolah menggunakan rumus statistic.

3.3 Populasi

Untuk mengumpulkan data yang akan diolah dan dianalisis, kita perlu menentukan populasi terlebih dahulu. Pengertian populasi menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 1), adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).

Sedangkan menurut Riduwan (2004, hlm. 55) “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Berdasarkan beberapa definisi populasi diatas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang berjumlah 183 pegawai 3.4 Sampel

(3)

tersebut, sebagaimana dipaparkan oleh Surakhmad, Winarno (1990, hlm. 93) yang mengemukakan bahwa :

Tidak mungkin suatu penyelidikan selalu menyelidiki segenap populasi, padahal tujuan penelitian adalah menemukan generalisasi yang berskala umum, maka seringkali penyelidikan terpaksa mempergunakan sebagian saja populasi yakni sampel yang dapat dipandang representatif terhadap populasi itu.

Sehingga dengan dikemukakannya pernyataan di atas, maka dalam pengumpulan data di dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengambil sebagian dari jumlah populasi untuk dijadikan sampel. Hal ini sesuai dengan apa yang menjadi pengertian dari sampel. Seperti yang disebutkan oleh Muhidin, S. A. (2010, hlm. 2), “Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang

diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya”.

Begitupun dengan pengertian sampel yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 118), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Sampel ini diambil dengan syarat bahwa sampel tersebut harus bersifat representatif atau mewakili populasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sudjana (2005, hlm. 6), “Sampel itu harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi

hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil”. Dan juga sesuai

dengan apa yang dikemukakan oleh Muhidin, S.A. (2010, hlm. 2), “Sampel representatif adalah sampel yang bisa mewakili keadaan populasinya”.

Untuk menentukan besarnya sampel dalam populasi, peneliti menggunakan rumus Slovin seperti yang dikemukakan menurut Umar, Husein (2008, hlm. 146) yaitu:

n = � +� 2

Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

(4)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung jumlah atau besarnya sampel yang akan dijadikan sebagai responden, yaitu sebagai berikut:

n = 8

+ 8 , 2 = 64,66 = 65orang

Sedangkan untuk penentuan responden, peneliti akan menggunakan teknik simple random sampling (sampel acak sederhana), yaitu sebuah rancangan sampling yang paling sederhana ditinjau dari proses samplingnya, dan digunakan untuk ukuran populasi terbatas (kecil)”, Muhidin, S.A. (2010, hlm. 8).

Peneliti memilih teknik ini sebagai teknik sampling yang akan digunakan untuk menentukan responden dari sampel populasi dikarenakan tenik ini dilakukan secara acak sehingga semua anggota populasi memiliki kemungkinan untuk menjadi responden dalam penelitian ini, sehingga dapat dikatakan bahwa teknik ini dapat menghasilkan sampel yang representatif dengan cara yang mudah dan prosesnya pun dapat disesuaikan dengan keadaan obyek dalam penyebaran sampel.

Berdasarkan perhitungan besaran sampel di atas, maka dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel untuk penelitian adalah pegawai Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung sebanyak 65 orang.

3.5 Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Angket atau Kuesioner

“Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden” (Sambas Ali M, 2010, hlm. 20).

(5)

pertanyaan terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sistem informasi kepegawaian dan promosi jabatan dari responden.

b. Wawancara

Sugiyono (2013, hlm. 194) menyatakan bahwa wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data, untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai permasalahan yang diteliti dan informasi dari responden.

3.5.1 Pengujian Instrumen Penelitian

3.5.1.1 Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto, (2010, hlm. 211) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument”. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebar. Penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

r = � ∑ −∑ . ∑

√[� ∑ 2− ∑ 2] . [� ∑ 2− ∑ 2]

Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah responden

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total (seluruh item)

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26-30), adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

(6)

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu .

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n - 2, dimana n merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, yaitu 20 orang. Sehingga diperoleh db = 20 – 2 = 18, dan ∝ = 5%.

8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung dan nilai r tabel. Dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r n > r el , maka instrumen dinyatakan valid. b. Jika r n < r el , maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden, yaitu 20 orang pegawai di Direktorat SDM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Variabel X (Sistem Informasi Kepegawaian) No. Item rhitung rtabe l Keterangan

1 0.560 0,444 Valid

2 0.569 0,444 Valid

3 0.553 0,444 Valid

4 0.729 0,444 Valid

5 0.748 0,444 Valid

6 0.591 0,444 Valid

7 0.853 0,444 Valid

8 0.544 0,444 Valid

9 0.739 0,444 Valid

(7)

11 0.556 0,444 Valid

12 0.548 0,444 Valid

13 0.580 0,444 Valid

14 0.491 0,444 Valid

15 0.480 0,444 Valid

Sumber: Hasil uji coba angket Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Promosi Jabatan) No. Item rhitung rtabe l Keterangan

1 0.658 0,444 Valid

2 0.699 0,444 Valid

3 0.714 0,444 Valid

4 0.774 0,444 Valid

5 0.694 0,444 Valid

6 0.744 0,444 Valid

7 0.570 0,444 Valid

8 0.806 0,444 Valid

9 0.844 0,444 Valid

10 0.713 0,444 Valid

11 0.628 0,444 Valid

12 0.644 0,444 Valid

13 0.397 0,444 Tidak Valid

Sumber: Hasil uji coba angket

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap variabel Sistem Informasi Kepegawaian (X) dengan 15 item dinyatakan valid 15 item, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Sistem Informasi Kepegawaian adalah sebanyak 15 item. Selanjutnya uji validitas pada variabel Promosi Jabatan (Y) dengan 13 item dinyatakan valid sebanyak 12 item, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Promosi Jabatan sebanyak 12 item. Sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 27 item.

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

(8)

pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Hal ini relatif sama tetapi tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Untuk mengukur reliabilitas

formula yang digunakan dalam penelitian adalah koefisien alfa (α) dari Cronbach

(1995) (dalam Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 31), yaitu:

� = [ �

�− ] . [ − ∑ �2

��2 ]

Dimana sebelum menentukan nilai reliabilitas, maka terlebih dahulu mencari nilai varians dengan rumus sebagai berikut:

� = ∑

2 ∑ � 2 �

� Keterangan:

� = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha K = Banyaknya bulir soal

∑ � = Jumlah varians bulir

� = Varians total N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 31-35), adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen, kemudian memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

(9)

4. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

5. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Dan menghitung nilai koefisien alfa.

6. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 7. Selanjutnya nilai r n di atas dibandingkan dengan r el pada tingkat

kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk = n - 2)

8. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya:

a. Jika nilai r n > nilai r el, maka instrumen dinyatakan reliabel. b. Jika nilai r n < nilai r el , maka instrumen dinyatakan tidak

reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y

No. Variabel Hasil Keterangan

rhitung rtabe l

1 Sistem Informasi

Kepegawaian (X) 0.864 0,444 Reliabel

2 Promosi Jabatan (Y) 0.893 0,444 Reliabel

Sumber: Hasil uji coba angket

Hasil uji reliabilitas variabel X dan Variabel Y menunjukan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena nilai rhitung > rtabel. Hasil uji reliabilitas

variabel X (Sistem Informasi Kepegawaian) yaitu rhitung > rtabel: 0,864 > 0,444,

sedangkan variabel Y (Promosi Jabatan) yaitu rhitung > rtabel: 0,893 > 0,444.

(10)

3.6 Prosedur Penelitian

3.6.1 Operasional Variabel Sistem Informasi Kepegawaian

Menurut Jogiyanto (2005, hlm. 251) Sistem Informasi Kepegawaian

adalah “suatu sistem untuk mengumpilkan dan memelihara data yang menjelaskan

sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan kepada pemakai”. Selanjutnya Jogiyanto (2005, hlm. 252) menyatakan indikator-indikator yang menentukan sistem informasi kepegawaian dapat diukur dengan informasi perencanaan tenaga kerja, informasi manajemen tenaga kerja, informasi lingkungan kerja.

(11)

Tabel 3.4

Operasional Variabel Sistem Informasi Kepegawaian

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item informasi tenaga kerja b. Tingkat ketersediaan

informasi latar belakang pendidikan tenaga kerja

Ordinal informasi prestasi pegawai c. Tingkat ketersediaan b. Tingkat kelengkapan data

mengenai kesehatan pegawai

c. Tingkat ketersediaan data informasi mengenai keluhan pegawai

11,12

13,14

15

3.6.2 Operasional Variabel Promosi Jabatan

Menurut Alex Nitisemito (1998, hlm. 81) menyatakan “promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang

(12)

Tabel 3.5

Operasional Variabel Promosi Jabatan

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengetesan, merupakan data yang masih mentah. Agar data tersebut mempunyai arti, maka diperlukan pengolahan dan analisis data secara statistik. Sugiyono (2015, hlm. 207) mengemukakan bahwa:

Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitugan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah teakhir tidak dilakukan.

Tujuan dilakukannya analisis antara lain untuk mendeskripsikan data, sehingga dapat dipahami karakteristiknya, juga untuk menarik kesimpulan tentang

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item b. Tingkat kuantitas kerja

Ordinal 2. Kecakapan c. Tingkat kemampuan

komunikasi

d. Tingkat sosialisasi antar personal

3 4

3. Senioritas e. Tingkat masa kerja f. Tingkat pengalaman kerja

5 6 4. Keadilan g. Tingkat objektivitas

penilaian promosi jabatan h. Tingkat kecermatan

penilaian promosi jabatan

7 8 5. Kompetensi i. Tingkat keahlian

j. Tingkat kreativitas

l. Tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

m.tingkat ketelitian dalam bekerja

12

(13)

karakteristik populasi berdasarkan data yang telah diperoleh. Kesimpulan ini biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis.

3.7.1 Analisis Data Deskriptif

Menurut Sambas Ali M dan Maman A (2007, hlm. 53) menjelaskan: Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun dalam rumusan masalah yaitu untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan nomor 2. Analisis deskriptif ini dilakukan untuk mengetahun bagaimana gambaran efektivitas sistem infromasi kepegawaian dan gambaran efektifitas promosi jabatan. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel. Untuk perhitungan gambaran tersebut, maka dilakukan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002, hlm. 81) yaitu :

1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR.

2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

∑xi= x1 x2 x3 ...+ x37.

Keterangan :

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x

X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden

3. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:  Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:

R = � � ���− � �ℎ

5

(14)

4. Sebagaimana hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti berikut :

Tabel 3.1.

Skala Penafsiran Skor Rata-rata

No Skor Kriterium Kategori Penafsiran

1. 1,00 – 1,79 Sangat tidak efektif/

Sangat rendah Tidak Pernah 2. 1,80 – 2,59 Kurang efektif/ Rendah Pernah

3. 2,60 – 3,39 Cukup efektif/ Sedang Kadang-kadang

4. 3,40 – 4,19 Efektif/ Tinggi Sering

5. 4,20 – 5,00 Sangat Efektif/ Sangat

Tinggi Selalu

Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2014. 3.7.2 Analisis Data Inferensial

Sugiyono (2015, hlm. 209) “Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”. Analisis inferensial digunakan sebagai alat untuk menarik sebuah kesimpulan terdapat atau tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti, dengan kata lain menjawab rumusan masalah no.3. Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk kategori data interval dan rasio serta statistik nonparametrik digunakan pada data nominal dan ordinal. Karena penulis pada penyebaran angketnya menggunakan data ordinal jadi penulis menggunakan statisik non parametrik dengan menggunakan uji korelasi dari Rank Spearman. Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui rumusan masalah no.3 yaitu adakah hubungan sistem informasi kepegawaian dengan promosi jabatan pegawai di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD).

3.7.2.1 Koefisien Korelasi Rank Spearman

(15)

� =∑ + ∑ − ∑ �

√∑ ∑

Dimana:

∑ =� �2− − ∑ 2−

∑ = � �2− − ∑ 2−

Keterangan:

� = Koefisien korelasi rank spearman

∑ x = Jumlah ranking yang sama pada variabel x

∑ y = Jumlah ranking yang sama pada variabel y

∑ d = Jumlah hasil pengurangan antara ranking yang terdapat pada variabel X dan variabel Y.

N = Banyaknya data

t = Jumlah rank kembar

Untuk mengetahui tinggi rendahnya hubungan antara variabel X dan variable Y, maka dibandingkan nilai rank spearman yang telah diperoleh (rs)

dengan batas-batas nilai r (korelasi) sebagai berikut: Tabel 3.2.

Guilford Empirical Rule

Besar rxy Interpretasi

0,0 - < 0,20 Korelasi sangat lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)

 0,20 - < 0,40 Korelasi lemah

 0,40 - < 0,70 Korelasi sedang/cukup  0,70 - < 0,90 Korelasi kuat

 0,90 – 1,00 Korelasi sangat kuat

Sumber: JP. Guilford (dalam Maman Abdurahman, Sambas dkk, 2011, hlm. 179) 3.8 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah terakhir dalam menganalisis data. Untuk menguji adanya hubungan antar variabel maka perlu melakukan uji hipotesis. Tujuan diadakannya pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Variabel X dengan Variabel Y dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman. Adapun syarat dari pengujian hipotesis ini adalah dengan menggunakan data ordinal.

(16)

adalah sebagai berikut:

1. Menentukan rumusan hipotesis statistik (H0 dan H1)

H0 : � = 0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Variabel X

(Sistem Informasi Kepegawaian) dengan Variabel Y (Promosi Jabatan).

H1 : �≠ 0 : Ada hubungan yang signifikan antara Variabel X

(Sistem Informasi Kepegawaian) dengan Variabel Y (Promosi Jabatan).

2. Menentukan taraf kemaknaan atau nyata α (level of significance α). Taraf kemaknaan atau nyata ditetapkan α = 5%.

3. Menggunakan statistik uji yang tepat. Dalam penelitian ini menggunakan statistik uji t dengan rumus sebagai berikut: � = � √�−�−

−�2

Gambar

Tabel 3.1  Hasil Uji Validitas Variabel X (Sistem Informasi Kepegawaian)
Tabel 3.2  Hasil Uji Validitas Variabel Y (Promosi Jabatan)
Tabel 3.3  Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y
Tabel 3.4  Operasional Variabel Sistem Informasi Kepegawaian
+4

Referensi

Dokumen terkait

This study attempted to (1) find out students’ methods in doing translation (2) investigate the actual problems of Biology Education Students of School of Graduate

Alhamdulillah, puji syukur selalau Kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas ijinNya kita masih diberikan kesehatan agar dapat melaksanakan segala

Hasil yang dari penelitian ini adalah: (1) Pemakaian alat pengaduk dengan menggunakan tongkat lengan satu buah akan membutuhkan putaran pengadukan sebanyak 3600

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS ASTRO dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Penjualan Kembali

“dengan sengaja melakukan manipulasi, memalsukan, dan/atau menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja atau tidak membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan

Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2016, terjadi kenaikan jumlah penduduk yang bekerja terutama di Sektor Jasa, Sektor Transportasi, Sektor Industri, Sektor

(1) data yang diperoleh dari guru berupa data hasil observasi saat proses pembelajaran berlangsung; (2) data yang diperoleh dari siswa berupa hasil observasi dan

adalah dengan merumuskan tingkat bagi hasil deposito atau equivalent rate yang dapat bersaing dengan suku bunga deposito perbankan konvensional guna meningkatkan