• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 1002239 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 1002239 Chapter3"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal-hal yang akan diteliti dalam suatu

penelitian. Menurut Sugiyono (2009 : 13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu). Sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 29) mendefinisikan objek penelitian sebagai

sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Lalu menurut Supriati

(2012 : 38) objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh peneliti di tempat

yang peneliti lakukan. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa objek

penelitian adalah suatu problematika penelitian untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegeunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan reliable.

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian ialah pajak reklame.

Sedangkan penelitian dilakukan di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang

berlokasi di Jl. Wastukencana No. 2, Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Dalam melakukan suatu pemecahan terhadap suatu masalah, diperlukan

tindakan-tindakan yang teratur, hati-hati, dan terus menerus. Menurut Sugiyono

(2009 : 2) menjelaskan bahwa metode penelitian ialah cara ilimiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

Arikunto (2006 : 68) metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan

yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian

(yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis

sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara

ilmiah. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa metode penelitian ialah

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu untuk kemudian

(2)

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti kali ini adalah metode

deskriptif. Menurut Sugiyono (2009 : 11) metode deskriptif merupakan penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

(independen) atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara

variabel satu dengan variabel yang lain. Tujuan dari penelitian deskriptif ini

adalah untuk menggambarkan keadaan objek yang diteliti berdasarkan

faktor-faktor yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, kemudian

membuat analisa, mengambil kesimpulan dan memberi saran.

3.3 Definisi Operasionalisasi Variabel

Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2009 : 58) adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan menurut Husein Umar (2005 : 69) mendefinisikan

operasional variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang

dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal yang diperlukan untuk mencapai

tujuan tertentu. Lalu menurut Iwan Satibi (2011 : 71) operasionalisasi variabel

adalah konsep yang menghubungkan antara teori dan variabel yang masih abstrak

ke dalam realitas. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa operasional

variabel adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti dengan melihat apa

yang menjadi fenomena di lapangan untuk kemudian diamati, diukur, dihitung

dan dipelajari serta untuk dicari kesimpulannya sebagai solusi dari fenomena

dilapangan. Variabel dalam penelitian ini adalah pajak reklame yang akan

dihitung potensinya, tingkat efektivitas pemungutan, serta kontribusinya terhadap

Pendapatan Asli Daerah.

1. Potensi Penerimaan Pajak Reklame adalah jumlah dari seluruh reklame

legal, nilai sewa reklame, lama pemasangan, dan tarif pajak reklame.

2. Tingkat Efektivitas Pajak Reklame adalah hasil dari perbandingan antara

realisasi penerimaan pajak reklame dengan potensi penerimaan reklame.

3. Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah adalah

melihat seberapa besar kontribusi yang telah diberikan pajak reklame

(3)

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Potensi

Jumlah reklame (R) x nilai sewa

reklame (S) x lama pemasangan (D)

x Tarif Pajak (Pr)

(Kesit Bambang Prakosa, 2005 : 151)

Rasio

Data Primer yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung dengan

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terkait dengan dominasi ukuran

reklame yang terdapat di Kota Bandung, lama pemasangan pada setiap

(4)

di Kota Bandung, serta dominasi pemasangan reklame di Kota Bandung

dilihat dari strategis pemasangannnya.

2. Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

menyesuaikan dengan fenomena yang terjadi selama periode 2009

sampai dengan 2013 berupa laporan SOTK Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung, Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung

periode 2009 sampai dengan 2013, Peraturan Daerah Kota Bandung

Nomor 08 Tahun 2003 Tentang Pajak Reklame. Harga Dasar Nilai Objek

Reklame dan Nilai Strategis Pemasangan Reklame.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data yang penulis lakukan dalam penelitian ini

adalah:

1. Metode dokumentasi, dilakukan dengan mengkaji literatur-literatur

yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Kegunaan dari

studi kepustakaan adalah untuk memperoleh dasar-dasar teori maupun

data yang dapat digunakan sebagai landasan teori maupun sebagai

pedoman dalam melakukan analisis terhadap objek yang diteliti.

2. Wawancara, dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan

pihak-pihak dalam suatu instansi yang memiliki kompetensi dalam

objek yang diteliti.

3.6 Metode Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah,

dan menganalisis data tersebut. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini guna mencapai tujuan penelitian adalah menghitung seberapa

besarnya potensi penerimaan pajak reklame, menghitung efektivitas pajak

reklame, dan kontribusi pajak reklame terhadap PAD.

3.6.1 Perhitungan Potensi Penerimaan Pajak Reklame

Potensi dalam hal ini mengenai penerimaan pajk reklame adalah

(5)

di atas target yang telah ditetapkan. Dalam hal meningkatkan target penerimaan

pajak reklame perlu dilihat potensi yang ada pada penerimaan pajak reklame itu

sendiri. Menurut Kesit Bambang Prakosa (2005 : 151) rumus untuk menghitung

potensi penerimaan pajak reklame adalah sebagai berikut:

Keterangan :

R = Jumlah Reklame

S = Nilai Sewa Reklame

D = Lama Pemasangan

Pr = Tarif Pajak

Dalam menentukan besarnya Nilai Sewa Reklame (S) yaitu dengan

menentukan besarnya Nilai Strategis Pemasangan Reklame (NSPR) dan Nilai Jual

Objek Reklame (NJOR) lalu menjumlahkan NSPR dan NSPR sehingga didapat

angka dari NSR. Nilai Strategis Pemasangan Reklame didapat berdasarkan Nilai

Fungsi Ruang, Nilai Fungsi Jalan, dan Nilai Sudut Pandang. Sedangkan Nilai Jual

Objek Reklame didapat berdasarkan ukuran reklame dan tarifnya, serta ketinggian

reklame dari jalan raya serta tarifnya.

3.6.2 Efektivitas Pajak Reklame

Efektivitas mrupakan perbandingan antara realisasi penerimaan yang

kemudian dibandingkan dengan potensi penerimaan. Adapun rumus untuk

menghitung efektivitas menurut Abdul Halim (2004 : 93) adalah sebagai berikut:

Realisasi Penerimaan Pajak Reklame

x 100% Potensi Pajak Reklame

Untuk melihat arti dari nilai efektivitas yang telah dihitung, maka

dilakukan pencocokan dengan kriteria kinerja keuangan, untuk mengetahui ada

dalam kategori apakah hasil dari perhitungan tersebut.

Tabel 3.2

(6)

Di atas 100% Sangat Efektif

90-100% Efektif

80-90% Cukup Efektif

60-80% Kurang

Kurang dari 60% Tidak Efektif

Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1966 (Yuni Mariana,

2005:26)

3.6.3 Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kontribusi adalalah sumbangan suatu variabel terhadap variabel yang

lain, dengan perhitungan menggunakan rumus Abdul Halim (2004 : 163) sebagai

berikut:

Realisasi Penerimaan Pajak Reklame

x 100% Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Untuk mengetahui arti dari perhitungan kontribusi yang telah dihitung,

maka dilakukan pencocokan dengan kriteria kinerja keuangan berdasarkan kriteria

yang telah disusun oleh Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM Tahun 1991 dalam

Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996.

Tabel 3.3

Kriteria Kinerja Keuangan Presentase Kinerja Keuangan Kriteria

0-10,00% Sangat Kurang

10,10-20,00% Kurang

20,10-30,00% Cukup

30,10%-40,00% Sedang

40,10-50,00% Baik

>50,00% Sangat Baik

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.3 Kriteria Kinerja Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Populasi dalam penelitian ini adalah BUMN yang berpusat di Kota Bandung, dengan asumsi responden adalah pihak-pihak yang secara langsung ikut melakukan perencanaan dan

Dalam penelitian ini peneliti berencana untuk meneliti anak punk yang menjadi subjek penelitian di Kota Bandung.. Lokasi penelitian di kota

Melalui Proyek Akhir ini, Aplikasi Pengelolaan Perizinan dan Perhitungan Pajak Reklame Berbasis Web (studi kasus : Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung) yang

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi akuntansi (studi pada universitas swasta kota bandung yang menggunakan sia) Universitas Pendidikan Indonesia |

 Surat permohonan izin penelitian kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung.  Surat permohonan izin penelitian kepada Dinas

Berdasarkan definisi tersebut, yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi persediaan yang diimplementasikan pada Perum Bulog Sub

Melalui Proyek Akhir ini, Aplikasi Pengelolaan Perizinan dan Perhitungan Pajak Reklame Berbasis Web (studi kasus : Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung) yang dikembangkan

iv PENGARUH EFEKTIFITAS PAJAK REKLAME DAN PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH Studi Kasus pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Oleh: Rizqi Arasyidin Sidiq