• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 100525 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 100525 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson. Pengujian potensi ekstrak biji jintan hitam sebagai obat antiparkinson dilakukan dengan cara uji farmakologi pada mencit yang meliputi pengujian toksisitas akut dan katalepsi (kekakuan) yang merupakan gejala yang ditimbulkan dari penyakit Parkinson. Gejala katalepsi diinduksi menggunakan haloperidol dosis 5 mg/kg berat badan (mg/kgbb). Pengujian toksisitas akut menggunakan dosis 750 mg/kgbb, 1500 mg/kgbb, dan 3000 mg/kgbb mencit. Pengujan potensi ekstrak biji jintan hitam dilakukan menggunakan dosis 200 mg/kgbb dan 400 mg/kgbb secara in-vivo terhadap mencit yang mengalami katalepsi akibat induksi haloperidol. Pengamatan katalepsi dilakukan menggunakan metode Costall dan Olley dengan interval waktu pengujian 30 menit selama 2 jam setelah injeksi haloperidol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji jintan hitam tidak menunjukan efek toksik hingga dosis 3000 mg/kgbb, sehingga aman digunakan hingga tingkat dosis tersebut. Pada pengujian katalepsi, ekstrak biji jintan hitam dosis 200 dan 400 mg/kgbb mampu menurunkan gejala katalepsi secara signifikan (P<0,05) dibandingkan terhadap kontrol negatif dengan melihat adanya penurunan waktu menggantung mencit pada kelompok mencit percobaan dosis 200 dan 400 mg/kgbb terhadap kelompok kontrol negatif yang menunjukkan tingkat kekakuan mencit berkurang. Dosis ekstrak 400 mg/kg memiliki kemampuan menurunkan katalepsi lebih baik dibandingkan dosis ekstrak 200 mg/kg. Dengan demikian, ekstrak biji jintan hitam memiliki potensi untuk mengobati gejala penyakit Parkinson.

(2)

vi Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The present study was carried out to examine the potential of Nigella sativa seeds extract from Indonesia as antiparkinson’s remedy. The potentials examination of

Nigella sativa seeds extract for use as antiparkinson’s medicine were assesed

using pharmacological test to mice which include acute toxicity test dan catalepsy test. Catalepsy was induced using haloperidol 5 mg/kg. Acute toxicity test was assesed at three dose levels respectively 750 mg/kg, 1500 mg/kg, dan 3000 mg/kg. The potential of Nigella sativa seeds extract was measured using in-vivo parameters to haloperidol-induced catalepsy mice at two dose levels 200 mg/kg dan 400 mg/kg respectively. The cataleptic scores was measured using Costall dan Olley high bar test method 30 minute after the administration of haloperidol and continued every interval time 30 minute for 2 hours. The results of this study were found that the Nigella sativa seeds extract from Indonesia

weren’t indicated the toxic effect up to dose level 3000 mg/kg body weight, and

hence the extracts were cosidered safe to use up to 3000 mg/kg dose level.The cataleptic scores showed that Nigella sativa seeds extract at dose levels 200 mg/kg and 400 mg/kg could reduced catalepsy significantly (P<0,05) as compared to negative control group. Dose level 400 mg/kg found to be reduced catalepsy more significant than dose level 200 mg/kg. Thus, Nigella sativa seeds extract had the potential to treated Parkinson symptom.

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak etanol kelopak bunga rosela dosis 200, 400, 600 mg/KgBB mampu menurunkan kadar Gamma GT tikus jantan galur Wistar yang diinduksi dengan pakan tinggi

Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak etanol bekatul beras hitam dosis 50, 100, dan 200 mg/kgBB memiliki efek signifikan (p&lt;0,05) dalam menurunkan kadar Blood

Pemberian dekokta eceng gondok ( E. crassipes ) pada dosis 200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB dan 800 mg/KgBB dapat menurunkan kadar MDA ginjal dan persentase nekrosis sel

Sedangkan pada gambaran histopatologis hati pada tikus yang diberikan perlakuan ekstrak etanolik bayam merah dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB memperlihatkan

atsiri dosis 400 mg/kgBB dapat menurunkan aktivitas AChE lebih besar dibandingkan dengan dosis 200 mg/kgBB namun tidak ada perbedaan yang bermakna antara dua kelompok

Sedangkan pada gambaran histopatologis hati pada tikus yang diberikan perlakuan ekstrak etanolik bayam merah dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB memperlihatkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kecambah kedelai 400 mg/kgBB memiliki aktivitas hepatoproteksi paling efektif dibandingkan dosis 200 mg/kgBB dan 300

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit batang kelor pada dosis 100 mg/kgBB, dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dapat