• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PERTUMBUHAN MIKROBA PADA PENYIMPANAN MAKANAN SUHU TETAP - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PERTUMBUHAN MIKROBA PADA PENYIMPANAN MAKANAN SUHU TETAP - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita selalu melakukan kontak

atau hubungan secara langsung dengan jasad-jasad mikro atau yang dikenal

dengan sebutan mikroba [4]. Di dalam perut kita misalnya, jasad-jasad mikro

berperan baik secara positif maupun negatif dalam proses dan sistem metabolisme

yang berlangsung di dalam tubuh.

Populasi memiliki pola-pola pertambahan khas yaitu meningkatnya jumlah

sel atau massa sel yang dapat dilihat melalui keturunan mikroba atau kecepatan

pertumbuhan pada waktu tertentu. Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh faktor

lingkungan. Apabila lingkungan sangat mendukung khususnya pengaruh suhu

maka populasi mikroba akan meningkat secara tidak terbatas.

Dalam ilmu pengetahuan segala pengaruh dari kegiatan mikroba dan

hubungannya dengan kehidupan serta akibat-akibat yang ditimbulkan dipelajari di

dalam ilmu mikrobiologi. Ada beberapa jenis aplikasi ilmu mikrobiologi antara

lain mikrobiologi pangan, mikrobiologi kedokteran, mikrobiologi industri,

mikrobiologi kesehatan masyarakat, dan mikrobiologi pertanian. Mikrobiologi

pangan pada hakikatnya menelaah kehidupan mikroba dalam makanan. Ruang

lingkup mikrobiologi pangan meliputi pengaruh aktivitas mikroba terhadap

(2)

2

Pengawetan makanan adalah semua perlakuan yang diterapkan pada

makanan untuk memperpanjang masa simpan atau daya tahan makanan. Pada

dasarnya, prinsip pengawetan makanan adalah memberi perlakuan terhadap

makanan sedemikian untuk memperlambat fase pertumbuhan logaritmik atau

eksponensial mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menyimpan makanan pada

suhu tertentu dimana pertumbuhan mikroba dapat diperlambat

Setiap makanan selalu mengandung mikroba yang jumlahnya

berbeda-beda. Dalam batas tertentu kandungan mikroba pada makanan tidak banyak

berpengaruh terhadap daya tahan makanan. Akan tetapi mikroba akan selalu

tumbuh apalagi keadaan lingkungan yang mendukung membuat pertumbuhannya

semakin cepat sehingga pada waktu tertentu makanan akan rusak oleh mikroba.

Apabila mengkonsumsi makanan yang sudah melebihi waktu optimumnya maka

dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti demam tifus, gangguan saluran

pencernaan, bahkan kanker [4]. Oleh karena itu perlu diketahui waktu optimum

makanan layak dikonsumsi agar dapat diperkirakan kapan makanan sudah tidak

layak untuk dikonsumsi.

Dalam memprediksi daya tahan makanan digunakan model pertumbuhan

mikroba. Suhu pada saat penyimpanan makanan merupakan salah satu usaha

untuk menambah daya tahan makanan. Suhu dapat disesuaikan sesuai dengan

kebutuhan. Oleh karena itu akan dibahas model pertumbuhan mikroba pada

(3)

3

1.2 Permasalahan

Pengawetan makanan berfungsi untuk memperpanjang daya tahan

makanan yang terbatas akibat perubahan populasi mikroba seiring dengan

perubahan waktu. Oleh karena itu, diperlukan model matematika untuk

memprediksi pertumbuhan mikroba. Hal ini dilakukan dengan mengkombinasikan

modifikasi model Gompertz dan model Ratkowsky. Setelah itu dapat ditentukan

waktu optimum makanan layak dikonsumsi dimana makanan disimpan pada suhu

beku, suhu lemari es, dan suhu ruang. Pada saat itu populasi mikroba sesuai

dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

1.3 Pembatasan Masalah

Penulisan tugas akhir hanya difokuskan pada model pertumbuhan mikroba

pada saat makanan disimpan dengan suhu tetap sehingga yang diperhitungkan

hanyalah keturunan dan populasi mikroba pada saat makanan disimpan pada suhu

tetap. Dari model tersebut dapat diketahui waktu optimum makanan layak

dikonsumsi.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui waktu

(4)

4

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi empat bab, yaitu pendahuluan,

materi penunjang, pembahasan dan penutup.

Bab I merupakan bab pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan

masalah, pembatasan masalah dan tujuan penulisan serta sistematika penulisan.

Bab II merupakan bab materi penunjang yang berisi materi dasar yang meliputi

pertumbuhan mikroba, pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan mikroba,

pengawetan makanan, model matematika, fungsi eksponensial natural, turunan

fungsi eksponensial natural . Bab III merupakan bab pembahasan yang membahas

model pertumbuhan mikroba, waktu optimum makanan layak dikonsumsi dan

simulasi model. Bab IV merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan

Referensi

Dokumen terkait

Murray (1998), yang dijelaskan pada penelitian Zarlis (2000) sistem tutorial adaptif adalah sistem instruksional berbasis komputer yang menggunakan basisdata atau

15 Penelitian Stroud et al (1994) menunjukkan setiap gigi geligi laki-laki mempunyai diameter mesiodistal yang lebih besar dibandingkan.. dengan perempuan akibat

Perilaku Seksual Remaja Di Beberapa Sekolah Di Kotamadya Medan Tahun 2000 (Studi Kasus SMU N 1, SMU Methodist 1 Dan MAN 1 Medan.. Universitas Sumatera

SATLAK DAN SATKORLAK JUGA MENDAPAT MASUKAN DARI PERWAKILAN WARGA YANG MENJADI KORBAN GEMPA ///.. NEWS READER : SLEMAN SEGERA LAUNCHING WISATA

Setalah para peserta lomba selesai melakukan pawai keliling / semua berkumpul dihalaman kelurahan sendang tirto // dan panitia membuka acara / dilanjutkan pembacaan ayat suci

Adalah data yang berhubungan langsung dengan perencanaan struktur payung elektrik. seperti data tanah, bahan bangunan yang digunakan, data beban rencana

adanya hubungan antara karakteristik individu yang meliputi umur, masa kerja,. lama kerja, merokok dan indeks masa tubuh dengan keluhan

[r]