• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract in English Septerina Purwandani Winarso MKIA Januari 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Abstract in English Septerina Purwandani Winarso MKIA Januari 2013"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak 2013

ABSTRAK

Septerina Purwandani Winarso

Implementasi Program Kelas Ibu Hamil oleh Bidan Terlatih di Kabupaten Banyumas

xvi + 111 halaman + 4 tabel + 5 gambar + 17 lampiran

Kelas Ibu Hamil (KIH) adalah sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir melalui praktek penggunaan buku KIA. Meskipun program ini telah dilaksanakan di kabupaten Banyumas sejak tahun 2012, namun baru 7 orang bidan dari 331 bidan yang sudah dilatih sebagai fasilitator KIH. Program sudah dilaksanakan dan AKI belum juga turun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program Kelas Ibu Hamil oleh bidan terlatih di kabupaten Banyumas.

Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam. Informan utama adalah lima orang bidan terlatih fasilitator Kelas Ibu Hamil, informan triangulasi adalah bidan koordinator, Kasie KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan ibu hamil peserta kelas. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis taksonomi.

Hasil penelitian pelaksanaan program Kelas Ibu Hamil cenderung baik, dilihat dari tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan; Standard dan sasaran kebijakan sudah jelas, terdapat buku pedoman pelaksanaan Kelas Ibu Hamil; Ketersediaan sumberdaya masih terbatas; Komunikasi antar badan pelaksana, dari Dinas Kesehatan kepada Bikor dan bidan pelaksana kurang optimal; Karakteristik badan pelaksana, tidak ada mekanisme pencatatan dan pelaporan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Hamil; Dukungan lingkungan masih kurang dalam penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil; Sikap Bidan sangat antusias untuk tetap melaksanakan program Kelas Ibu Hamil di wilayahnya.

Disarankan bagi bidan melibatkan kader dalam proses identifikasi ibu hamil, bagi Puskesmas untuk melakukan monitoring dan evaluasi, bagi Dinas Kesehatan untuk mengadakan pelatihan fasilitator bagi bidan secara berkelanjutan, mengusahakan ketersediaan paket lembar balik dan buku pegangan fasilitator bagi Bidan desa.

Kata Kunci : Implementasi, Program Kelas Ibu Hamil Pustaka : 32 (2001-2012)

Diponegoro University

(2)

Faculty of Public Health Master’s Program in Public Health Majoring in Health Policy Administration Sub Majoring in Maternal and Child Health Management 2013

ABSTRACT

Septerina Purwandani Winarso

Implementation of Pregnant Women Class Program by Trained Midwives in District of Banyumas

xvi + 111 pages + 4 tables + 5 figures + 17 enclosures

Pregnant Women Class (PWC) is a means of study group about health for pregnant women in the form of face-to-face which aims to improve the knowledge and skills of mothers about pregnancy, childbirth, postpartum care and newborn care practices through the use of books of Maternal and Child Health. Number of trained midwives as a facilitator of PWC was only 7 persons from 331 midwives and Infant Mortality Rate also was still high even though this program has been implemented in District of Banyumas since 2012. This research aimed to identify the implementation of the PWC program by trained midwives in District of Banyumas.

This was descriptive-qualitative research. Main informants were five trained PWC facilitator midwives. Informants for triangulation purpose were Coordinator Midwives, Head of Maternal and Child Health Section at Banyumas District Health Office, and pregnant women attending the class. Data were collected using indepth interview and analyzed using taxonomy analysis.

The result of this research showed that PWC tended to be good viewed from the aspects of preparing, implementing, and reporting; Standards and goals of a policy were clear and there was any guidance book for conducting PWC; Availability of resources was limited; Communication among implementers, from health office to coordinator midwives, and midwives was not optimal; Characteristics of implementers, there was no mechanism of recording and reporting of PWC implementation; There was low support from the environment in conducting PWC; Midwives were very enthusiastic to always conduct the PWC program at their work area.

As a suggestion, midwives need to involve cadres in identifying process of pregnant women. Health Center needs to monitor and evaluate. District Health Office needs to conduct training of a facilitator for midwives continually, provide flip charts and facilitator guidance books for village midwives.

Key Words : Implementation, Program of Pregnant Women Class Bibliography : 32 (2001-2012)

Referensi

Dokumen terkait

Subjek telah menjalin hubungan lebih dekat dalam tahap keterlibatan. Pada tahap ini peneliti akan mencari informasi yakni kedalaman informasi yang dibagikan, aktivitas guna

Hasil penelitian ini diperoleh dengan aplikasi perangkat lunak mobile yang membuatnya mudah bagi lulusan IBI Darmajaya untuk mengisi kuesioner dari tracer study tanpa

Dengan adanya uji coba ini / maka arus Lalu lintas dari Jalan Pasar Kembang / yang akan menuju ke. jalan malioboro / tidak bisa langsung belok kanan / tetapi harus memutar dulu

[r]

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses pembuktian tindak pidana kesusilaan yang menggunakan media sosial berdasarkan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor

Penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ Analisis dan Eksperimen Pengujian Balok Kayu yang Diawetkan Terhadap Kuat Lentur Balok Kayu ” ini dimaksudkan untuk melengkapi

No waiver of confidentiality or privilege is intended or authorized by this transmission If you are not the intended recipient of this message you must not directly or indirectly

anggah-ungguh kruna bahasa Bali dalam bahasa pergaulan masyarakat suku Bali dapat disimpulkan sebagai berikut. Sebagai konsekuensi adanya stratifiksi masyarakat suku