• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSE Kota Cimahi RKS DKP 13 L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LPSE Kota Cimahi RKS DKP 13 L"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RENCANA ANGGARAN BIAYA

(RAB)

KEGIATAN PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN

SANITASI DASAR TERUTAMA BAGI

MASYARAKAT MISKIN

PEKERJAAN PENGADAAN

JAMBAN KELUARGA (JAGA)

APBD TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

(3)

DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS

KEGIATAN PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI DASAR

TERUTAMA BAGI

MASYARAKAT MISKIN

PEKERJAAN PENGADAAN

JAMBAN KELUARGA (JAGA)

APBD TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

(4)

RENCANA KERJA DAN SYARAT

(5)

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN PENGADAAN JAMBAN KELUARGA (JAGA)

Pasal 1

LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan Persiapan

b. Pekerjaan Pembangunan Sarana Sanitasi Jamban Keluarga (JAGA) c. Pekerjaan Pemeliharaan

Pasal 2

PERINCIAN PEKERJAAN

a. Pekerjaan Persiapan b. Pekerjaan Tanah

c. Pekerjaan Urugan Pasir

d. Pekerjaan Pasangan Batu Kali e. Pekerjaan Pasangan Batu Bata f. Pekerjaan Plesteran

g. Pekerjaan Beton Bertulang h. Pekerjaan Lantai

i. Pekerjaan Atap Bangunan

j. Pekerjaan Instalasi Perpipaan dan Sanitary k. Pekerjaan Pengecatan

l. Pekerjaan Instalasi Air Buangan m. Pekerjaan Instalasi Listrik

n. Lain-lain

Pasal 3 L O K A S I

(6)

Pasal 4 G A M B A R

Daftar Gambar terlampir

Pasal 5

PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Pemborong harus melakukan peninjauan/ pengecekan dan

pengukuran situasi dan kondisi lapangan. Hasilnya harus dituangkan

dalam suatu berita acara serta gambar-gambar opname untuk

diserahkan kepada Direksi/ Pengawas.

b. Penelitian gambar-gambar apakah sudah sesuai dengan situasi

lapangan atau tidak. Bilamana ada yang tidak sesuai dengan gambar

rencana, pemborong harus segera memberitahukan kepada Direksi/

Pengawas untuk dapat petunjuk selanjutnya.

c. Kontraktor harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang

mungkin akan mengganggu pelaksanaan sesuai dengan petunjuk atau

persetujuan Konsultan Pengawas.

d. Air kerja dan fasilitas listrik harus disediakan oleh pihak kontraktor

sesuai dengan kapasitas yang diperlukan untuk pekerjaan dan sesuai

petunjuk Konsultan Pengawas.

e. Pekerjaan persiapan yang harus dilengkapi adalah pagar pengaman

proyek, papan nama proyek, gudang/ los kerja sesuai kebutuhan dan

lain-lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.

f. Kontraktor harus menyediakan segala peralatan yang dibutuhkan

untuk pekerjaan yang tertuang dalam kontrak ini.

Pasal 6

PEKERJAAN TANAH

(7)

dengan ukuran yang tertera dalam gambar dan petunjuk Pimpinan Pelaksana.

b. Galian tanah dilaksanakan untuk mendapatkan ketinggian tanah dasar serta kemiringan sesuai dengan gambar kerja.

c. Semua unsur pengganggu yang terdapat dalam pengerjaan galian seperti akar, tunas pohon, sisa kayu-kayuan dan bekas bongkaran harus disingkirkan dari lokasi.

d. Semua galian harus cukup kuat dan tidak mudah roboh pada bagian yang mudah longsor atau bagian yang di tunjuk oleh Pimpinan Pelaksana, Kontraktor mengadakan tindakan pencegahan dengan papan-papan penahan atau cara lain, apabila terjadi sesuatu akibat kelalaian kontraktor semua resiko menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.

e. Sesudah galian selesai kontraktor harus memberitahukan Pimpinan Pelaksana terlebih dahulu dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan pengurugan sebelum persetujuan Pimpinan Pelaksana .

f. Urugan tanah dilakukan jika ketinggian tanah dasar terlalu rendah dari ketinggian rencana, ketinggian dari tanah urugan harus mendapat persetujuan dari Pimpinan Pelaksana.

g. Apabila dilokasi yang akan diurug terdapat lapisan Lumpur/sampah, maka kontraktor diwajibkan terlebih dahulu membuang lapisan Lumpur/sampah tersebut.

h. Pengurugan hanya boleh dilakukan setelah ada persetujuan Pimpinan Pelaksana, apabila kontraktor melaksanakan pengurugan kembali sebelum disetujui Pimpinan Pelaksana, maka semua resiko menjadi tanggung jawab kontraktor.

i. Tanah urug harus bersih dari semua Lumpur, tumbuh-tumbuhan, sampah, dan harus memenuhi syarat untuk tanah urug. Pemakaian tanah urug yang memenuhi syarat dapat disetujui oleh Pimpinan Pelaksana.

Pasal 7

PEKERJAAN URUGAN PASIR

(8)

b. Pasir urug harus bersih dari akar-akaran, lumpur dan kotoran kotoran lainnya yang mudah membusuk dan pasir ini harus tahan terhadap asam, ukuran partikel maximum 20 mm, kemudian dipadatkan oleh alat pemadat vibrator lapis demi lapis sampai ketebalan yang ditetapkan. Sebelum pasir diurug pemborong harus menyerahkan contohnya kepada Pimpinan Pelaksana.

Pasal 8

PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

a. Untuk pasangan batu kali, batu yang dipakai mempunyai sisi tajam, keras serta bersih dari lumpur, mempunyai 3 muka pecahan dan harus mendapat persetujuan Pimpinan Pelaksana terlebih dahulu.

b. Pada seluruh pasangan batu kali dipasang terlebih dahulu pasangan batu kosong yaitu berupa pasangan batu kali tanpa adukan, disusun tegak satu persatu dan diisi pasir (aanstamping).

c. Bila pada lubang galian terdapat banyak air genangan disebabkan oleh air tanah maupun air hujan, maka seluruh pasangan dimulai, setelah terlebih dahulu air yang ada, dipompa hingga dasar galian menjadi kering. Pemborong diwajibkan mengulangi pekerjaan tersebut diatas bila Pimpinan Pelaksana masih memandang belum kering, dan hal ini menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.

d. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi harus bergerigi agar pada waktu penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna serta selama pemasangan harus dilindungi terhadap hujan.

e. Campuran yang dipergunakan untuk pondasi batu kali adalah 1 Pc : 4 Psr dan pada seluruh bagian dasar pondasi dipakai alas pasir urug setebal 5 - 10 cm.

f. Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu kali harus memenuhi syarat-syarat NI-8 dan mendapat persetujuan dari Pimpinan Pelaksana Selama pengangkutan semen harus dilindungi terhadap hujan/cuaca serta dilever dalam bungkus asli.

(9)

h. Pasir pasang yang digunakan harus bersih, keras tidak berpori awet artinya tidak mudah pecah atau hancur bebas dari tanah liat dan bahan-bahan lain yang mudah membusuk dan mempengaruhi daya ikat semen. Sebelumnya pemborong menyerahkan contoh pasir yang akan digunakan kepada Pimpinan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.

Pasal 9

PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

a. Air, Jenis semen dan pasir yang digunakan sama seperti yang disyaratkan pada pekerjaan pasangan batu kali.

b. Adukan dilaksanakan dengan tenaga manusia atau dengan mesin, adukan dilakukan diatas landasan yang keras dan bersih dari kotoran tidak boleh memakai adukan yang telah mulai mengeras atau dipratali untuk dipakai.

c. Campuran yang dipergunakan untuk pasangan batu bata adalah 1 PC : 4 Psr.

d. Sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air sehingga jenuh air. Pekerjaan dinding bata harus dipatok dan dibangun sesuai ukuran, ketebalan dan tinggi seperti yang tercantum dalam gambar rencana, bata dipasang dengan sisi tegak dan datar setebal 1 cm, tiap tahap pemasangan dinding bata tidak boleh dilaksanakan lebih tinggi dari 100 cm, semua siar dinding dikeruk sedalam 0,50 cm untuk menjamin melekatnya plesteran pada dinding.

e. Dinding dan pasangan bata lainnya selama pemasangan harus dilindungi terhadap hujan.

Pasal 10

PEKERJAAN PLESTERAN

a. Pekerjaan plesteran dikerjakan pada semua dinding bagian luar maupun dalam dengan campuran 1 PC : 3 Psr setebal 1,5 cm.

(10)

c. Semua dinding yang akan diplester harus disikat dengan sikat kaku untuk menyingkirkan bahan-bahan yan menempel dipermukaan, kemudian disiram air dengan sempurna.

d. Pekerjaan plesteran tidak boleh dimulai sebelum dinding pasangan bata telah betul-betul kering.

e. Perbaikan bidang-bidang plesteran baik bidang yang baru dibongkar atau diperbaiki lagi, maupun bidang lama yang direhabilitasi harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga sambungan plesteran benar-benar merupakan satu bidang rata, tidak retak dan terjadi ikatan yang benar-benar kuat.

f. Plesteran diratakan dengan acian semen dan digosok hingga halus.

Pasal 11

PEKERJAAN BETON BERTULANG

a. Semua pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971 NI 2 sebagai persyaratan minimum.

b. Air yang digunakan sama dengan yang disyaratkan pada pekerjaan pasangan batu kali.

c. Jenis semen yang digunakan sama seperti yang disyaratkan pada pekerjaan pasangan batu kali.

d. Agregat kasar harus keras tidak berpori, awet artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Tidak boleh mengandung lumpur atau zat-zat yang merusak beton. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir tajam dan keras, tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan yang mengurangi kekuatan beton.

e. Mutu beton yang digunakan adalah K.225 standard Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971.

(11)

Slump (cm)

Maksimum Minimum Dinding dan plat pondasi 12.50 5 Plat, balok, kolom dan

dinding

15 7.50

Pengerasan jalan 7.50 5

g. Kecuali ditetapkan lain oleh Pimpinan Pelaksana mengingat cuaca, cara transportasi dan lain-lain.

h. Jika hasil pengujian kekuatan beton tidak memenuhi syarat maka harus dijalankan prosedur koreksi yang tercantum pada Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971.dan biaya perbaikan yang timbul karenanya menjadi tanggung jawab pemborong.

i. Semua beton harus diaduk dengan menggunakan mesin adukan beton dengan kapasitas tidak kurang dari 250 ltr.

j. Jika adukan tidak menurut campuran rencana yang ditetapkan maka adukan tersebut harus disingkirkan segera dari lapangan kerja oleh pemborong.

k. Pengecoran tidak diizinkan dimulai sebelum cetakan dan pembesian dari bagian-bagian konstruksi bersangkutan selesai dilaksanakan seluruhnya dan izin untuk pengecoran dikeluarkan oleh Pimpinan Pelaksana.

l. Tidak diperkenankan mengecor dalam cuaca hujan terkecuali dilakukan tindakan-tindakan pencegahan/pengamanan oleh pemborong yang disetujui oleh Pimpinan Pelaksana.

m. Semua kotoran dan benda-benda lepas harus disingkirkan sebelum pengecoran dilaksanakan dan juga bidang cetakan yang bersentuh dengan beton harus dibasahi dengan air bersih segera sebelum pengecoran.

(12)

o. Semua pekerjaan penulangan besi harus memenuhi persyaratan dan syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971 NI-2 mutu tulangan yang dipakai U.24.

p. Penulangan harus bersih dari minyak, kotoran cat, karat atau bahan-bahan yang merusak lainnya.

q. Detail pembengkokan besi beserta toleransinya harus sesuai dengan yang disyaratkan pada Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971.

r. Besi beton harus ditumpuk lepas dari tanah dan tidak boleh ditempatkan pada udara terbuka terlalu lama.

s. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1 mm dan harus diikat kuat pada posisinya yang tepat, sehingga mencegah lepas pada waktu pengecoran.

t. Cetakan beton harus memakai kayu berkualitas baik atau kayu lapis yang tebalnya tergantung kepada kualitas dan jarak dari tumpuan cetakan.

u. Cetakan beton harus dibuat cukup kuat sehingga tidak terjadi getaran yang merusak maupun perubahan yang berarti, karena adukan beton dan tekanan lainnya.

v. Sebelum pengecoran dimulai bentuk bekasting ukuran-ukuran dan penulangan harus mendapat persetujuan Pimpinan Pelaksana.

w. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengecoran, beton harus dijaga kelembabannya dengan digenangi air dan ditutup karung basah terus-menerus.

x. Pembongkaran cetakan beton dilaksanakan setelah beton hamper 27 hari, pembongkaran dilakukan setiap bagian pekerjaan beton harus mendapat persetujuan dari Pimpinan Pelaksana.

PASAL 12 PEKERJAAN LANTAI

a. Lingkup Pekerjaan meliputi penyediaan bahan-bahan yang diperlukan

untuk pekerjaan lantai dan melaksanakan pekerjaan lantai bangunan

(13)

b. Tanah timbunan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus bersih dari

humus tanah, kotoran-kotoran, akar kayu, rumput dan sampah-sampah

dan bahan organis lainnya.

c. Pasir urug yang dikerjakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi

persyaratan dan cara uji dalam SII 0078-75. Bebas dari

kotoran-kotoran, sampah-sampah, akar kayu, rumput dan bahan organis

lainnya, kadar lumpur maksimum 5%.

d. Pasir cor yang di gunakan untuk pekerjaan lantai harus memenuhi

persyaratan SK SNI S-04 1989-F. Bebas dari kotoran-kotoran,

sampah-sampah akar kayu, rumput dan bahan organis lainnya, kadar

lumpur maksimum 5%.

e. Krikil yang digunakan untukpekerjaan ini harus memenuhi persyaratan

SK SNI S-04-1989-F. Bersih dari kotoran-kotoran, sampah-sampah

akar kayu, rumput dan kotoran-kotoran lainnya.

f. Semen/Portland cement (PC) yang di gunakan untuk pekerjaan lantai

ini harus memenuhi persyaratan SII 0013-81.

g. Ubin PC yang di gunakan untuk pekerjaan lantai ini harus memenuhi

persyaratan SII 0628-1989-A. ubin PC yang di gunakan jenis ubin pc

kepala basah. Tebal minimum ubin PC yaitu 40x40 setebal 2,6 cm.

h. Ubin keramik harus memenuhi persyaratan SII 0023-73.

i. Ubin harus memenuhi persyaratan SII 0628-1989-A.

j. Sebelum penimbunan dilaksanakan, tempat yang akan ditimbun harus

dibersihkan dari kotoran-kotoran, sampah-sampah dan kotoran lainnya

yang merusakan dan membusukan tanah timbun

k. Penimbunan dengan tanah urug dilakukan lapis demi lapis, setebal 20

cm dan dipadatkan dengan alat pemadat.

l. Hasil akhir permukaan lantai harus datar dan waterpas, dan bersih.

Pemasangan ubin harus bersih dan rata, sisi ubin yang satu dengan

yang lainnya harus sama tinggi, siar pasangan ubin maksimum 1 mm.

m. Rabat keliling bangunan dibuat beton tumbuk 1 pc : 3 krk : 5 psr,

(14)

PASAL 13

PEKERJAAN ATAP BANGUNAN

a. Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan atap sesuai dengan

bahan yang akan dipakai untuk bangunan yang dikerjakan seperti :

genteng keramik sebagainya.

b. Melaksanakan pekerjaan atap dan perlengkapannya seperti perabung,

bola-bola, listplank, talang atap dan lainnya

c. Pemasangan atap harus memenuhi persyaratan sidelap dan overlap

dari setiap jenis atap.

d. Hasil pemasangan atap baik vertikal maupun horizontal harus

merupakan satu garis lurus, kecuali untuk atap sirap.

e. Permukaan bidang atap seng harus dilapisi dengan papan ruiter tebal

2 cm.

PASAL 14

PEKERJAAN PENGECATAN

a. Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan pengecatan seperti

plamir tembok, cat tembok, emulsi, sebagainya yang akan digunakan

untuk pengecatan serta melaksanakanpekerjaan pengecatan pada

permukaan bidang-bidang tembok dan lain sebagainya.

b. Plamir tembok harus memenuhi persyaratan dan cara uji sebagaimana

yang di syaratkan dalam SII 0105-1987-A,tentang mutu plamir

tembok keadaan dalam kaleng, sewaktu kaleng baru di buka tidak

boleh mengandung endapan atau bahan asing lainnya. Sifat

penggunaan, plamir diulaskan pada lempeng semen asbes bebas

debu dan kontaminasi bahan kimia lainnya, setelah kering dan

terkelupas dan mudah diampelas.

c. Cat tembok emulsi yang digunakan dalam pekerjaan ini harus

memenuhi persyaratan dan cara uji sebagaimana yang disyaratkan

dalam SII 1253-85 Tentang cat tembok emulsi waktu mongering

(15)

kaleng, sewaktu kaleng baru d buka,cat tidak banyak mengandung

endapan, menggumpal, mengeras, mengulit, berbau busuk, adanya

pemisahan warna dan ada bahan asing lainnya, serta mudah di aduk

menjadi campuran serba sama.

d. Sifat pengulasan dan sifat lapisan kering cat siap pakai, harus mudah

diulaskan dengan kuas pada lempengan semen asbes.

e. Lapisan cat kering harus halus, rata, tidak berkerut dan tidak turun.

f. Dempul kayu yang akan digunakan untuk pekerjaan ini harus

memenuhi persyaratan dan cara uji sebagaimana yang disyaratakan

dalam SNI 0347-87-A, tentang mutu dempul untuk kayu .konsistensi

dempul harus merupakan suatu masa yang serba sama, cukup tegar

tidak lengket dan bila di pakai harus dapat diberi lapisan lain dengan

baik.

g. Plamir kayu yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi

antara lain seperti:

h. Plamir harus melekat baik pada permukaan yang akan di cat.

i. Pengeringan, jika disapukan tipis-tipis harus mengering dalam waktu 2

x 24 jam tanpa mengerut atau merekat dah harus cukup keras untuk

digosok.

j. Cat kayu yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi syarat

antara lain : tidak boleh ada gelombang dan endapan kering, waktu

pengeringan( kering permukaan ) maksimum 1 jam.

k. Biarkan permukaan dinding tembok sampai kering sempurna, kurang

lebih satu bulan setelah pelesteran.

l. Bila terjadi pengkristalan sapulah permukaan dengan kain kering,

kemudian diulangi dengan kain basah dan biarkan selam dua hari , jika

pengkristalan masih terjadi diulangi lagi seperti semula sampai tidak

terjadi lagi pengkristalan.

m. Bersihkan permukaan dinding tembok dari debu,kotoran dan berkas

percikan pelesteran, bagian-bagian dinding yang retak dan kurang

rata di perbaiki dengan plamir dan biarkan mengering, kemudian

ratakan dengan menggunakan amplas.

n. Cat tembok emulsi untuk permukaan kasar diencerkan dengan air

(16)

o. Pengecatan dinding tembok dicat dasar atau cat yang diencerkan dari

cat yang akan dipakai.

p. Setelah mengering dilanjutkan dengan pengecatan lapisan ketiga,

sehingga hasil akhir warna cat benar-benar rata.

PASAL 15

PEKERJAAN INSTALASI PERPIPAAN DAN SANITARY

a. Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing

secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan,

pemasangan, peralatan- peralatan bahan- bahan utama dan pembantu

serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik

sesuaidengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.

b. Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :

1.Instalasi Sistem Air Bersih

2.Instalasi Sistem Air Limbah

3.Instalasi Sistem Pengolahan Air Limbah

c. Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :

1.Pipa

2.Sambungan

3.Katup

4.Strainer

5.Sambungan fleksibel

6.Penggantung dan penumpu

7.Sleeve

8.Lubang pembersihan

9.Galian

10.Pengecatan

11.Pengakhiran

12.Pengujian

(17)

d. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang

terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan

dengan bagian lainnya.

e. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air

karat dan stresssebelum, selama dan sesudah pemasangan. Untuk

pipa baja dibawah tanah diberi lapisananti karat densotape dengan

ketebalan 2-3 mm. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik,

selain disebut diatas harus jugaterlindung dari cahaya matahari.

Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas

pabrik pembuat.

f. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin

kebersihan,kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari

lantai, serta memperkecil banyaknya penyilangan.

g. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak

kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.

Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti

sebelum dipasang,membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/

runcing serta penghalang lainnya. Pekerjaan perpipaan harus

dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain

katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan

fungsi system dan yang diperlihatkan dalam gambar. Semua perpipaan

yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan

watermur atau flens. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan

sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus

mempergunakan fitting buatan pabrik. Kemiringan menurun dari

pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut :

1. Di bagian dalam toilet Garis tengah 50 mm2-100 mm2 / lebih kecil :

1 % - 2 %.

2. Di bagian dalam bangunan Garis tengah 150 mm / lebih kecil : 1 %c.

3. Di bagian luar bangunanGaris tengah 150 mm / lebih kecil : 1 %

4. Garis tengah 200 mm / lebih besar : 1 %

i. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah

titik buangan. Pipa pembuangan dan ven harus disediakan guna

(18)

pembuangan hendaknya dicari titik terendah dandibuat cekung. Katup

(valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk

pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak

boleh menukik. Sambungan-sambungan fleksibel pada sistem

pemipaan harus dipasang sedemikianrupa dan angkur pipa

secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa

atau alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja ke arah

memanjang. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil

lurus tepat ke arah pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian

penyempitan. Katup-katup dan fittings padapemipaan demikian harus

ukuran jalur penuh. Pada pemasangan alat-alat pemuaian,

angkur-angkur pipa dan pengarah-pengarah pipa harus secukupnya

disediakan agar pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-alat

tersebut, sesuai dengan permintaan & persyaratan pabrik. Selubung

pipa harus disediakan di mana pipa-pipa menembus dinding, lantai,

balok, kolom atau langit-langit. Di mana pipa-pipa melalui dinding

tahan api, celah kosong diantara selubung dan pipa-pipa harus dipakai

dengan bahan rock-wool atau bahan tahan api yang lain, kemudian harus

ditambahkan sealant agar kedap air. Selama pemasangan, bila

terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan

yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan

menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya

benda-benda lain. Untuk setiap pipa yang menembus dinding harus

menggunakan pipa flexible untuk melindungi dari vibrasi akibat

terjadinya penurunan struktur gedung. Semua galian, harus juga

termasuk pengurugan serta pemadatan kembali sehingga kembali

seperti kondisi semula.

i. Kedalaman pipa air minum minimum 60 cm di bawah permukaan tanah.

j. Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 15-30

cm untuk bagianatas dan bagian bawah pipa dan baru diurug dengan tanah

tanpa batu-batuan ataubenda keras yang lain.

k. Untuk pipa di dalam tanah pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan

beton pada jarak 2 - 2,5 m dan pada belokan-belokan atau

(19)

bangunan. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk

pentanahan listrik

l. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water

Prooved type dengan 50 mm Water Seal dan dilengkapi dengan U

trap.

m. Septik tank menggunakan system pengolahan dengan menggunakan

bakteri pengurai.

n. Bahan septic tank dapat terbuat dari fiber glass ataupun beton

concrete.

o. Sistem kerja septik tank yaitu air limbah yang masuk harus dapat diurai

denganmenggunakan bakteri pengurai sehingga air yang dihasilkan

dari dalam septic tank tersebut layak untuk untuk dibuang ke saluran

kota (tidak berbau)

PASAL 16

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

a. Pekerjaan instalasi listrik meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh

instalasi penerangan dan titik api sehingga diproleh satu instalasi yang

lengkap dan baik, setelah diuji dengan seksama dan siap untuk

dipergunakan (menyala).

b. Pekerjaan pengadaan insalasi meliputi:

c. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan titik api berikut

ardenya.

d. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan (ficture)

e. Pengadaan dan pemasangan hubungan tanah.

f. Pengadaan gambar kerja, pemasangan instalasi listrik penerangan dan

stop kontak.

g. Melakukan pengetesan terhadap instalasi yang telah dipasang

h. Semua bahan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru dan

baik serta sebelumnya harus mendapat persetujuan dari pengawas

lapangan.

i. Bahan-bahan harus sesuai dengan kondisi dalam tropis dan memenuhi

(20)

j. Wiring di Plafond menggunakan kabel NYM 2 1/4 mm yang diklem

untuk PVC khusus untuk NYM.

k. Penyambungan kabel hanya boleh dalam box terminal kabel.

l. Kabel dalam dinding harus disertai pipa Union Ø ¾ yang diklem kuat

sebelum ditutup plesteran. Sedang mulut pipa diberi tule mencegah

kelecetan isolasi kabel.

m. Penyambungan kabel diamatur lampu harus dengan kontak skrup dan

kabel harus dilebihkan sedikt panjangnya.

n. Lampu-lampu hendaknya dipasang dari type sejenis, medah dalam

penerimaan dan tahan lama.

o. Balast, fitting dan tubing dari lampu TL harus berkualitas tinggi.

p. Tube lampu TL harus cool white.

q. Pasangan sakelar dan stop kontak adalah in bouw pada inding dengan

door PVC (pada dinding tembok) setinggi 140 cm dari lantai, ukuran

sakelar 250 V, 15 A dan stop kontak 250 V, 6 A.

PASAL 17 LAIN-LAIN

a. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan

syarat-syarat ini tetapi didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan

tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah tertulis dari pimpinan

bagian proyek dan akan diperhitungkan dalan pekerjaan tambhan.

b. Apabila ada jenis pekerjan yang semula diestimasi oleh konsultan

perencana perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam daftar rencana

anggaran biaya, tetapi menurut pertimbangan pemberi tugas yang

dapat dipertanggung jawabkan tidak perlulagi dilaksanakan,maka atas

perintah tertulis dari pemberi tugas pekerjaan tersebut tidak

dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.

c. Apabila terdapat perbedaan antara gambar,spesifikasi teknis, dan

rencana anggaran biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut

dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untuk mendapatkan

(21)

PASAL 18 PEKERJA

Pekerjaan Pengadaan Jamban Keluarga ini akan dilaksanakan di 15

lokasi dan pemborong harus menyediakan satu tim pekerja di tiap lokasi

yang minimal terdiri dari :

a. Pelaksana Lapangan 1 Orang

b. Mandor 1 Orang

c. Kepala Tukang 1 Orang

d. Tukang Kayu 1 Orang

e. Tukang Batu 1 Orang

f. Tukang Cat 1 Orang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi supply chain, kepemimpinan inovasi berpengaruh positif

9.000,-, barangsiapa menawarkan, memberikan untuk terus-menerus atau sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan, tulisan, gambar atau benda yang melanggar

11. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satpol PP sebagai aparat pemerintah daerah dalam penegakan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman

Peningkatan jumlah daun pada umur 34 HST dan 54 HST disebabkan pada perlakuan konsentrasi larutan asam sulfat yang semakin tinggi sampai 1% menyebabkan perkecambahan biji

Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat efisien dalam sebagian besar penulisan.. Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat

Indonesia juga dapat memiliki majalah animasi seperti majalah-majalah tersebut dengan mengemas film-film animasi Indonesia yang sudah diproduksi maupun yang belum diproduksi

Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan

Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar