1018
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU
MEROKOK PADA ATLET BASKET PUTRA UNIVERSITAS X DI
KOTA SEMARANG
INA VIERNISA FEBRINA, KUSYOGO CAHYO,
SUROTO
Bagian Peminatan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro
Email : inaviernisaf8@gmail.com
Abstract : The researcher found that the percentage of X University basketball athlete in Semarang who smokes reached to 70%. The purpose of this study is to analyze the factors related to smoking behavior on male basketball athletes of X University in Semarang city. This study is a quantitative research using cross sectional approach. The population of this study is the members of Basketball Student Interests Unit of X University in Semarang with 50 persons as samples in the total number using total sampling method. The data analyses used in this study are univariate and bivariate statistical test analysis of Chi Square (significance level of 0.05). Most of the respondents were 17-25 years of age (the last level of teens) are 96.0%. About 62,0% of respondents’ parents occupations are entrepreneur and about 80,0% of the respondents are having smoking family member more than one person. The respondents’ knowledge in high categories are 72,0%, perceived susceptibility (54.0%), perceived seriousness (70.0%), perceived benefits (70.0%), perceived barrier (48.0%), cues to action (50.0%), and VO2max low category (32.0%). Chi-Square test results found that there is a relationship between the number of smokers in a family, knowledge, perceived susceptibility, perceived benefits, and VO2max. While related to the age, perceived seriousness, perceived barriers, and cues to action found that there is no relationship toward basketball athlete of X University smoking behavior. Chi Square test results found that there is no relationship between the parents’ occupations.
Keywords: Behaviour, Smoking, Basketball Athlete
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
1019
Pendahuluan Latar Belakang
Jumlah perokok di Indonesia mencapai 62.800.000 jiwa yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertama di Asia Tenggara sebagai negara yang memiliki jumlah perokok terbanyak. Pada tahun 2006, jumlah perokok di Indonesia mengalami peningkatan yaitu yang semula 31,3% naik menjadi 34,4%. Pria Indonesia yang merokok sebanyak 63,2% dan wanita Indonesia yang merokok sebanyak 4,4%. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan kembali jumlah perokok di Indonesia menjadi 34,7%. Menurut laporan Dinas Kesehatan pada saat itu tercatat sebanyak 399.800 jiwa meninggal akibat merokok.[1]
Berdasarkan GYTS (Global Youth Tobacco Survey) dalam laporan WHO 31 Desember 2012 menemukan bahwa siswa berusia 13-15 tahun mempunyai kebiasaan merokok yaitu 41% pria dan 6,2% wanita. Sebelum usia 10 tahun, 1 dari 3 pria sudah pernah mencoba merokok dan 1 dari 4 wanita juga sudah pernah mencoba merokok. Menurut survei tersebut, akses dan ketersediaan rokok mudah diperoleh, 6 dari 10 perokok usia muda membeli rokok di toko. Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI Laporan Riset Kesehatan tahun 2013 kecenderungan merokok di kalangan remaja usia 15-19 tahun mengalami peningkatan sebesar 3 kali lipat yang semula 7,1% menjadi 43,3%.[2]
Menurut hasil laporan Riskesdas tahun 2013, Perilaku merokok penduduk 15 tahun keatas masih belum
terjadi penurunan dari 2007 ke 2013, cenderung meningkat dari 34,2 persen tahun 2007 menjadi 36,3 persen tahun 2013. 64,9 persen laki-laki dan 2,1 persen perempuan masih menghisap rokok tahun 2013. Ditemukan 1,4 persen perokok umur 10-14 tahun, 9,9 persen perokok pada kelompok tidak bekerja, dan 32,3 persen pada kelompok kuintil indeks kepemilikan terendah. Sedangkan rerata jumlah batang rokok yang dihisap adalah sekitar 12,3 batang, bervariasi dari yang terendah 10 batang di DI Yogyakarta dan tertinggi di Bangka Belitung (18,3 batang).[3]
Jawa Tengah merupakan salah satu dari 17 provinsi yang ada di seluruh Indonesia termasuk dalam kategori provinsi yang memiliki prevalensi merokok setiap hari di atas rata-rata prevalensi merokok setiap hari tingkat nasional. Prevalensi merokok pada penduduk Jawa Tengah mengalami peningkatan setiap tahunnya dan trend peningkatan terjadi pada penduduk usia di atas 15 tahun. Pada tahun 1995 jumlah perokok sebesar 23,5%, kemudian mengalami peningkatan kembali pada tahun 2001 sebesar 30,8%. Peningkatan jumlah perokok di Jawa Tengah masih meningkat pada tahun 2007 sehingga mencapai 34,3%. Berdasarkan karakteristik umur, pada tahun 2010 jumlah penduduk Jawa Tengah yang merokok terbanyak terjadi pada usia muda yaitu 12,4% (10-14 tahun), 41,6% (15-19 tahun) dan 20,2% (20-24 tahun).[7]
Dalam penelitian ini, Kota Semarang dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki
populasi terbanyak keti Timur dan Jawa Barat. tercatat dengan jum sebesar 1.419.478 jiwa. penduduk Kota Sema produktif, yaitu sekitar Kota Semarang adalah yang dimana terdapat a yang telah mewakili Se tahun 2015. Di dala Nasional yang telah Games pada tahun 201 anggotanya adalah Universitas X di Kota Sem
EK selaku p Universitas X di K mengungkapkan, kegia Universitas X dilakukan tiga kali dalam satu min hari Senin, Rabu, dan Ju Senin latihan fisik, pa latihan pola permainan b pada hari Jum’at mem yang telah diberikan p Latihan basket ini dila basket putra dan putr Atlet basket putra dan p X ini memiliki beberap dibandingkan dengan Universitas X, basket p unggul mendapatkan meskipun materi latih diberikan oleh pelatih a Widodo mengungkapkan atlet basket putra y Terdapat ≥50% atlet ba merokok di kampus Univ
Tujuan penelitia menganalisis faktor berhubungan dengan pe pada atlet basket Unive Semarang.
1020 ketiga setelah Jawa rat. Kota Semarang jumlah penduduk jiwa. Sekitar 68.790 emarang berumur itar 15-64 tahun.[7] lah salah satu Kota at atlet-atlet basket li Sea Games pada dalam tim basket lah mewakili Sea 2015 ini salah satu lah mahasiswa Semarang.
pelatih basket Kota Semarang egiatan basket di kan latihan selama minggu, yaitu pada n Jum’at. Pada hari , pada hari Rabu, an bola basket, dan mempraktikan pola n pada hari Rabu. dilakukan oleh tim putri Universitas X. an putri Universitas erapa prestasi. Jika gan basket putri et putri jauh lebih kan gelar juara latihan yang telah ih adalah sama. Eko pkan, masih banyak a yang merokok. t basket putra yang Universitas X. elitian ini adalah ktor-faktor yang n perilaku merokok niversitas X di Kota METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah deskriptif an pendekatan cross se
penelitian dilakukan pen dengan wawancara kuesioner kepada (responden) dan prak bleep test (tes VO2max)
Subyek dalam adalah atlet basket put di Kota Semarang orang/anggota.
HASIL DAN PEMBAHASA Analisis Univariat 1. Usia Responden
Tabel 4.1 Distribusi Responden
Berdasarkan tabe ini, dari jumlah respon mayoritas responden t kategori remaja akhir y 25 tahun sebesar (96%).
2. Pekerjaan Orang Tua
Tabel 4.2 Distribusi Frek Orang Tua Responden
ian yang digunakan analitik dengan sectional yaitu pengumpulan data ra menggunakan a atlet basket praktik melakukan ax). m penelitian ini putra Universitas X ng sejumlah 50 ASAN si Frekuensi Usia tabel 4.1 di bawah ponden 50 (100%), en termasuk dalam ir yang berusia 17-6%). Tua Frekuensi Pekerjaan
Berdasarkan tab diketahui bahwa mayo orang tua responde dengan jumlah 31 kemudian 9 orang (1 sebagai PNS, dan 6 bekerja sebagai buruh orang (6,0%) tidak pekerjaannya, dan sisan orang (2,0%) bekerja seb
3. Pengetauan Respond
Tabel 4.4 Distribu Pengetahuan Respon Perilaku Merokok Atle Universitas X
Berdasarkan menunjukan bahwa responden tentang pe tinggi yaitu sebesar 72, untuk pengetahuan res perilaku merokok renda 28,0%. Hal ini menj sebagian besar respond paham mengenai roko merokok.
4. Jumlah Perokok Responden
Tabel 4.3 Distribusi Fr Perokok di Keluarga Resp
Berdasarkan menunjukan bahwa responden tentang pe
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 235 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm 1021 tabel 4.2 dapat ayoritas pekerjaan nden wiraswasta 1 orang (62,0%), g (18,0%) bekerja 6 orang (12,0%) ruh. Sedangkan 3 k diketahui jenis sisanya sebanyak 1 sebagai pedagang. onden tribusi Frekuensi sponden tentang Atlet Basket Putra
tabel 4.4
wa pengetahuan perilaku merokok 72,0 %, sedangkan responden tentang ndah yaitu sebesar enjelaskan bahwa onden sudah cukup rokok dan perilaku
ok di Keluarga i Frekuensi Jumlah Responden tabel 4.4 wa pengetahuan perilaku merokok
tinggi yaitu sebesar 72, untuk pengetahuan res perilaku merokok renda 28,0%. Hal ini menj sebagian besar respond paham mengenai roko merokok.
5. Perilaku Merokok Re
Tabel 4.6 Distribusi Fre Merokok Atlet Basket P X
Berdasarkan menunjukkan bahwa responden yang meroko sedangkan untuk respo merokok sebesar 30 menunjukkan bahwa at Universitas X yang banyak jika dibandingka basket putra Universita merokok.
6. Kerentanan Respon
Susceptibility)
Tabel 4.8 Distribu Kerentanan Responden dengan Perilaku Mero Basket Putra Universitas
Berdasarkan menunjukkan bahwa responden rentan untu tersebut ditunjukkan kerentanan responden 2356-3346) jkm 72,0 %, sedangkan responden tentang endah yaitu sebesar enjelaskan bahwa onden sudah cukup rokok dan perilaku
k Responden i Frekuensi Perilaku et Putra Universitas tabel 4.6 a sebagian besar rokok sebesar 70,0% sponden yang tidak 30,0%. Hal ini a atlet basket putra g merokok lebih ingkan dengan atlet rsitas X yang tidak
ponden (Perceived
tribusi Frekuensi den dalam Merokok erokok pada Atlet sitas X
tabel 4.8
a sebagian besar untuk merokok, hal kan dengan hasil den tinggi dalam
merokok sebesar 54,0 kerentanan responden merokok sebesar 46,0% menunjukkan bahwa
perceived susceptibilit
maka semakin tinggi pu atau keyakinan bahwa untuk merokok.
7. Keseriusan Respond
Seriousness)
Tabel 4.10 Distrib Keseriusan Responden dengan Perilaku Mero Basket Putra Universitas
Berdasarkan menunjukkan bahwa responden sebesar merokok dan akibat merokok tersebut meru hal yang serius u sedangkan sisanya yaitu merasa jika merokok d merokok bukan damp untuk dirinya. H menunjukkan bahwa
perceived seriuousness
tinggi pula responden merokok karena merasa dari merokok merupaka serius untuk dirinya, seh responden untuk tidak m
8. Manfaat yang Dirasa
Benefit)
Tabel 4.12 Distribusi Fre yang Dirasakan Resp Merokok dengan Per pada Atlet Basket Univer
1022 54,0%. Sedangkan den rendah dalam 6,0%. Hal tersebut a semakin tinggi
ibility responden, i pula kepercayaan hwa dirinya rentan
ponden (Perceived
tribusi Frekuensi en dalam Merokok erokok pada Atlet sitas X
tabel 4.10 a sebagian besar r 70,0% merasa ibat dari perilaku merupakan dampak untuk dirinya, yaitu sebesar 30,0% ok dan akibat dari ampak yang serius Hal tersebut a semakin tinggi
ess maka semakin nden untuk tidak rasa bahwa dampak akan dampak yang , sehingga membuat ak merokok. irasakan (Perceived i Frekuensi Manfaat Responden dalam Perilaku Merokok iversitas X Berdasarkan menunjukkan bahwa responden sebesar 70, keyakinan dan kepercay bahwa tindakan berhen tidak merokok dapat m atau mengurangi dam perilaku merokok. Be pencegahan lainnya bermanfaat bagi k tersebut menunjukkan tinggi perceived benefit
tinggi pula respond merokok karena respon manfaat dari tidak mero
9. Hambatan yang Responden (Perceive
Tabel 4.14 Distrib Hambatan yang Dirasa dalam Merokok de Merokok pada Atlet Ba X
Berdasarkan menunjukkan bahwa responden sebesar 48, kepercayaan dan keyaki bahwa hambatan untuk yaitu banyak. Dan s 52,0% mempunyai ke keyakinan yang renda hambatan yang dida merokok. Hal tersebu bahwa semakin ren
barrier maka semakin responden untuk mero responden memiliki kep
tabel 4.12 a sebagian besar 70,0% mempunyai rcayaan yang tinggi rhenti merokok atau at mengurasi risiko dampak buruk dari Beberapa upaya nya juga dapat kesehatan. Hal kan bahwa semakin
nefit maka semakin nden untuk tidak ponden mengetahui erokok. yang Dirasakan eived Barrier) stribusi Frekuensi irasakan Responden dengan Perilaku t Basket Universitas tabel 4.14 a sebagian besar 48,0% mempunyai yakinan yang tingggi ntuk tidak merokok n sisanya sebesar kepercayaan dan ndah akan adanya didapat jika tidak ebut menunjukkan rendah perceived
akin rendah pula erokok karena jika kepercayaan bahwa
ada banyak hambat merokok, maka res memilih untuk merokok mendapatkan berba hambatan.
10.Dorongan Untuk Ber
Action)
Tabel 4.16 Distrib Dorongan Untuk B Dirasakan Responden d dengan Perilaku Mero Basket Universitas X
Berdasarkan menunjukkan bahwa responden sebesar 5 dorongan yang tinggi b untuk bertindak tidak banyak. Dan sisanya memiliki dorongan yang dorongan untuk be merokok cukup rendah menunjukkan bahwa
cues to action maka sem responden untuk tidak semakin rendah cues t semakin rendah pula re tidak merokok.
11.VO2max Atlet Universitas X
Berdasarkan menunjukkan bahwa
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 235 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
1023 batan jika tidak
responden akan kok daripada harus erbagai macam
Bertindak (Cues To
tribusi Frekuensi Bertindak yang n dalam Merokok erokok pada Atlet
tabel 4.16 hwa sama rata r 50,0% memiliki gi bahwa dorongan ak merokok cukup ya sebesar 50,0% yang rendah bahwa bertindak tidak ndah. Hal tersebut a semakin tinggi semakin tinggi pula idak merokok, dan es to action maka la responden untuk
t Basket Putra
tabel 4.18 a sebesar 32,0%
atlet basket putra Unive VO2max kurang, sebes basket putra Universi VO2max baik, sebesa basket putra Universi VO2max sedang, dan atlet basket putra Unive VO2max baik sekali. menunjukkan bahwa VO2max atlet basket tinggi pula tingkat keb atlet basket, jika se VO2max atlet basket rendah pula tingkat keb atlet basket.
Analisis Bivariat
1. Hubungan Antara U dengan Perilaku M Atlet Basket Putra U Kota Semarang
Tabel 4.19 Analisis hu usia responden de merokok pada atlet Universitas X di Kota Sem
Usia adalah responden dari lahir s (saat dilakukan penelit tahun. Pada peneliti diketahui bahwa se responden pada katego (12-16 tahun) sebesar 4 remaja akhir (17-25 96%. Kategori responde atlet basket putra Unive antara 17-25 tahun. dapat mempengaruhi c kemampuan untuk m informasi. Semakin 2356-3346) jkm niversitas X memiliki ebesar 30,0% atlet ersitas X memiliki besar 28,0% atlet ersitas X memiliki dan sebesar 10,0% niversitas X memiliki kali. Hal tersebut wa semakin tinggi ket maka semakin kebugaran jasmani semakin rendah ket maka semakin kebugaran jasmani ra Usia Responden u Merokok pada tra Universitas X di s hubungan antara dengan perilaku atlet basket putra
Semarang
h lama hidup ir sampai sekarang elitian) dalam satu elitian ini dapat sebagian besar tegori remaja awal ar 4%, dan kategori 25 tahun) sebesar nden rata-rata usia niversitas X berkisar n. Usia seseorang hi cara berpikir dan menyerap suatu in matang atau
semakin dewasa u biasanya diikuti den matang pula tingkat emosionalnya.
2. Hubungan Antara P Tua Responden de Merokok pada Atle Universitas X di Kota
Tabel 4.20 Analisis hu pekerjaan orang tua res perilaku merokok pad putra Universitas X di Ko
Pekerjaan oran dimaksud dalam penel kegiatan atau aktifitas a salah satu atau kedua or untuk memenuhi keb hari. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah responden responden yang mem yang bekerja sebagai wir
3. Hubungan Antara J di Keluarga Respo Perilaku Merokok pa Putra Universitas Semarang Tabel 4.21 Analisis hu jumlah perokok kelua dengan perilaku mero basket putra Universi Semarang
1024 usia seseorang dengan semakin kat berpikir dan
a Pekerjaan Orang dengan Perilaku Atlet Basket Putra
ota Semarang
hubungan antara responden dengan pada atlet basket
Kota Semarang
orang tua yang enelitian ini adalah as atau provesi baik a orang tua lakukan kebutuhan sehari-litian yang dilakukan hwa lebih dari den atau 62% emiliki orang tua i wiraswasta.
ra Jumlah Perokok esponden dengan k pada Atlet Basket tas X di Kota
hubungan antara eluarga responden erokok pada atlet ersitas X di Kota
Jumlah perokok jumlah anggota kelua yang statusnya juga lingkungan keluarga. H yang dilakukan sebe responden memiliki >1 keluarga yang meroko keluarga.
4. Hubungan Antara Responden deng Merokok pada Atle Universitas X di Kota
Tabel 4.22 Analisis hu pengetahuan respon perilaku merokok pad putra Universitas X di Ko
Hal ini menun pengetahuan responde baik, sehingga perilaku basket putra Universi Semarang masih pengujian hipotes menggunakan Chi-Sq
variabel pengetahua dengan perilaku mero basket putra Univers Semarang menunjukkan value sebesar 0,020 ≤ Ha diterima Ho ditolak, disimpulkan bahwa antara variabel pengeta dengan perilaku mero
ok keluarga adalah eluarga responden juga merokok di a. Hasil wawancara ebesar 80% dari i >1 orang anggota ok di lingkungan tara Pengetahuan dengan Perilaku Atlet Basket Putra Kota Semarang
s hubungan antara sponden dengan pada atlet basket di Kota Semarang
nunjukkan bahwa nden masih kurang ilaku merokok atlet ersitas X di Kota banyak. Hasil otesis dengan
Square antara huan responden erokok pada atlet iversitas X diKota kkan bahwa nilai
0,05 yang artinya lak, sehingga dapat a ada hubungan getahuan responden erokok pada atlet
basket putra Universi Semarang.
5. Hubungan Antara Responden
Susceptibility) den
Merokok pada Atle Universitas X di Kota
Tabel 4.23 Analisis hu kerentanan responde
susceptibility) dengan pe pada atlet basket putra Kota Semarang
Hal ini menun kerentanan responden perilaku merokok, seh merokok pada atlet Universitas X di Kota S banyak. Hasil pengu dengan menggunaka antara variabel kerenta dengan perilaku mero basket putra Universi Semarang menunjukkan value sebesar 0,002 ≤ Ha diterima Ho ditolak, disimpulkan bahwa antara kerentanan resp perilaku merokok pad putra Universitas X di Ko
6. Hubungan Antara Responden (Perceive
dengan Perilaku M Atlet Basket Putra U Kota Semarang
Tabel 4.24 Analisis hu keseriusan responde
seriousness) dengan pe
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 235 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm 1025 ersitas X di Kota tara Kerentanan (Perceived dengan Perilaku Atlet Basket Putra
ota Semarang hubungan antara onden (perceived n perilaku merokok utra Universitas X di nunjukkan bahwa den tinggi dalam sehingga perilaku tlet basket putra ta Semarang masih engujian hipotesis akan Chi-Square
entanan responden erokok pada atlet ersitas X di Kota kkan bahwa nilai
0,05 yang artinya lak, sehingga dapat a ada hubungan responden dengan pada atlet basket i Kota Semarang. tara Keseriusan ceived Seriousness) u Merokok pada tra Universitas X di hubungan antara nden (perceived perilaku merokok
pada atlet basket putra Kota Semarang
Hal ini menun keseriusan responden merokok, sehingga pe atlet basket putra Unive Semarang masih pengujian hipotes menggunakan Chi-Sq
keseriusan responden d merokok pada atlet Universitas X di K menunjukkan bahwa sebesar 0,238 ≥ 0,05 y ditolak Ho diterima, disimpulkan bahwa tida antara keseriusan resp perilaku merokok pad putra Universitas X di Ko
7. Hubungan Antara dirasa Responde
Benefit) dengan Pe
pada Atlet Basket P X di Kota Semarang
Tabel 4.25 Analisis hu manfaat yang dira
(perceived benefit)
merokok pada atlet Universitas X di Kota Sem
Hal ini menun manfaat yang dirasa re dalam perilaku mero
2356-3346) jkm
utra Universitas X di
nunjukkan bahwa den rendah dalam perilaku merokok niversitas X di Kota banyak. Hasil otesis dengan Square antara en dengan perilaku tlet basket putra i Kota Semarang wa nilai p-value 05 yang artinya Ha a, sehingga dapat tidak ada hubungan responden dengan pada atlet basket di Kota Semarang. ra Manfaat yang nden (Perceived Perilaku Merokok et Putra Universitas ng s hubungan antara dirasa responden dengan perilaku tlet basket putra
Semarang
nunjukkan bahwa a responden rendah merokok, sehingga
perilaku merokok atle Universitas X di Kota S banyak. Hasil pengu dengan menggunaka antara manfaat yang di dengan perilaku mero basket putra Universi Semarang menunjukkan value sebesar 0,012 ≤ Ha diterima Ho ditolak, disimpulkan bahwa antara manfaat yang di dengan perilaku mero basket putra Universi Semarang.
8. Hubungan Antara H dirasa Responden
Barrier) dengan Per
pada Atlet Basket Pu X di Kota Semarang
Tabel 4.26 Analisis hu hambatan yang dira
(perceived barrier) de merokok pada atlet Universitas X di Kota Sem
Hal ini menun hambatan yang dira rendah dalam peril sehingga perilaku merok putra Universitas X di masih banyak. Hasil pen dengan menggunaka antara hambatan responden dengan pe pada atlet basket putra Kota Semarang menu nilai p-value sebesar 0,5 artinya Ha ditolak Ho dit dapat disimpulkan bah
1026 atlet basket putra ta Semarang masih engujian hipotesis akan Chi-Square
g dirasa responden erokok pada atlet ersitas X di Kota kkan bahwa nilai
0,05 yang artinya lak, sehingga dapat a ada hubungan g dirasa responden erokok pada atlet ersitas X di Kota ra Hambatan yang nden (Perceived Perilaku Merokok t Putra Universitas ng hubungan antara dirasa responden dengan perilaku tlet basket putra
Semarang
nunjukkan bahwa dirasa responden erilaku merokok, erokok atlet basket di Kota Semarang pengujian hipotesis akan Chi-Square n yang dirasa perilaku merokok utra Universitas X di enunjukkan bahwa r 0,592 ≥ 0,05 yang o diterima, sehingga bahwa tidak ada
hubungan antara hamba responden dengan pe pada atlet basket putra Kota Semarang. 9. Hubungan Antara D Bertindak (Cues To Perilaku Merokok pa Putra Universitas Semarang Tabel 4.27 Analisis hu dorongan untuk berti
action) dengan perilaku atlet basket putra Unive Semarang
Hal ini menun dorongan kepada resp dalam perilaku mero perilaku merokok atle Universitas X di Kota S banyak. Hasil pengu dengan menggunaka antara dorongan kep dengan perilaku mero basket putra Universi Semarang menunjukkan value sebesar 1,000 ≥ Ha ditolak Ho diterima, disimpulkan bahwa tida antara hambatan responden dengan pe pada atlet basket putra Kota Semarang.
10.Hubungan Anta Responden deng Merokok pada Atle Universitas X di Kota
mbatan yang dirasa perilaku merokok utra Universitas X di
ra Dorongan untuk
To Action) dengan
k pada Atlet Basket itas X di Kota
s hubungan antara bertindak (cues to
ilaku merokok pada niversitas X di Kota
nunjukkan bahwa responden rendah merokok, sehingga atlet basket putra ta Semarang masih engujian hipotesis nakan Chi-Square
kepada responden erokok pada atlet ersitas X di Kota kkan bahwa nilai
0,05 yang artinya ima, sehingga dapat tidak ada hubungan n yang dirasa perilaku merokok utra Universitas X di
ntara VO2max dengan Perilaku Atlet Basket Putra Kota Semarang
Tabel 4.28 Analisis hu VO2max responden d merokok pada atlet Universitas X di Kota Sem
Hal ini menun VO2max kategori rendah Hasil pengujian hip menggunakan Chi-Sq
VO2max responden d merokok pada atlet Universitas X di K menunjukkan bahwa sebesar 0,001 ≤ 0,05 y diterima Ho ditolak, disimpulkan bahwa antara VO2max resp perilaku merokok pad putra Universitas X di Ko Komponen kebu terdiri dari daya tah kecepatan, daya otot, Komponen tersebut me (oksigen) yang sangat b tahan, kekuatan, kecepa dan kelincahan seoran baik maka prestasi yan atlet basket akan me pula sebaliknya jika kekuatan, kecepatan, d kelincahan seorang atle maka prestasi yang aka basket akan menurun.
KESIMPULAN
1. Hasil penelitian men usia responden, peke responden, perceive
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 235 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
1027 hubungan antara n dengan perilaku tlet basket putra
Semarang
nunjukkan bahwa ndah masih banyak. hipotesis dengan
Square antara n dengan perilaku tlet basket putra Kota Semarang wa nilai p-value 05 yang artinya Ha k, sehingga dapat a ada hubungan responden dengan pada atlet basket i Kota Semarang. kebugaran jasmani
tahan, kekuatan, ot, dan kelincahan. t membutuhkan O2 at banyak. Jika daya cepatan, daya otot, orang atlet basket yang akan dicapai meningkat. Begitu jika daya tahan, n, daya otot, dan atlet basket rendah akan dicapai atlet
menunjukan bahwa pekerjaan orang tua
ceived seriousness,
perceived barrier, da tidak ada hubungan merokok pada atle Universitas X di Kota 2. Hasil penelitian men
jumlah perokok kelu pengetahuan respon
susceptibility, perce
dan VO2max r
hubungan dengan pe pada atlet basket pu di Kota Semarang.
SARAN
1. Bagi Universitas Memberikan sanks berupa hukuman se lari, sit up, dan lain yang ketahuan mer maupun di luar lingk basket.
2. Bagi Fakultas
Mengadakan kegia tentang bahaya menyediakan ruan untuk berhenti mero 3. Bagi Peneliti Lain
Dapat meneruskan dengan meneliti berdasarkan kesim dihasilkan dalam pen
DAFTAR PUSTAKA 1. WHO. WHO R Global Tobacco The MPOWER Pa WHO; 2008. (O tanggal 26 A Diunduh http://www.who power/mpower report_fu11_200 2. Departemen K Riskesdas, Lapo Kesehatan Dasa 2356-3346) jkm
dan cues to action
gan dengan perilaku atlet basket putra ota Semarang. menunjukan bahwa keluarga responden, sponden, perceived erceivedd benefit, respinden ada n perilaku merokok t putra Universitas X
anksi yang tegas n seperti push up, lain-lain untuk atlet merokok di dalam lingkungan lapangan egiatan sosialisasi a merokok dan ruangan advokasi erokok
kan penelitian ini liti lebih lanjut kesimpulan yang penelitian ini Report on The cco Epidemic, 2008: R Package. Geneva : . (Online). (diakses Agustus 2009). dari: who.int/tobacco/m er-2008.pdf Kesehatan RI, aporan Hasil Riset asar Provinsi Jawa
1028 Tengah. 2013. Diunduh dari http://www.depkes.go.id/resour ces/download/general/HasilRisk esdas2013.pdf
3. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang. 2011. (Diakses 2 September 2014). Diunduh dari http://dinkeskotasemarang.files. wordpress.com/2012/07/profil- kesehatan-kota-semarang-2011.pdf 4. Dedy Sumiyarsono.
Keterampilan Bola Basket. Yogyakarta: FIK UNY. 2002 5. Basyir. Perilaku merokok pada
remaja SMP. Bandung : EGC.2005
6. Sibuea, Dewi. Iklan Rokok: Strategi Efektif Meningkatkan Jumlah Remaja Perokok. (Online). (diakses tanggal 11 Agustus 2009). Diunduh dari: http://www.promosikesehatan.c om/?act=article&id:388&pg 7. Depkes RI. Pedoman Kesehatan
Olahraga. Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Depkes RI. 2002
8. J.,Brian Sharkey. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2003. 9. Notoatmodjo, S. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.
10. Purijayanti, R. Penggunaan Health Belief Model Dalam Memprediksi Perilaku Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus Type II. Tangerang Selatan: Skripsi. 2012
11. Seiler, S. “VO2Max Defined”. http://home.hia.no./~stephens/ vo2max.htm