• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Kupang, Desember Dokumen SPPIP. Team Penyusun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Kupang, Desember Dokumen SPPIP. Team Penyusun"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. KATA PENGANTAR. Dokumen SPPIP ini merupakan salah satu produk akhir dari Kegiatan Pekerjaan Bantuan Teknis Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dari Direktorat Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dengan nomor kontrak: KU.02.09/PKPP-NTT/PPK-BANTEK/345/VI/2010 tanggal 11 Juni 2010. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Kota dalam penyediaan strategi mengembangkan kota dengan menekankan kepada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang memenuhi kaidah perencanaan dan terintegrasi dengan sistem perkotaan serta kebutuhan pengembangan kota. Dokumen SPPIP ini merupakan produk laporan kelima (dari 6 jenis laporan) kegiatan penyusunan SPPIP, memuat tentang :  Potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan,  Visi dan Misi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kupang,  Kawasan prioritas Kota Kupang,  Strategi pengembangan dan Kebutuhan program strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kota Kupang. Akhir kata kami ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian dokumen ini, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Kupang, Desember 2010 Team Penyusun. i.

(2) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR ……………………………………………….............................................. i. DAFTAR ISI ………………………………………………………................................................. ii. DAFTAR TABEL …………………………………………………................................................. iv. BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang …………………………………………........................................... 1-1. 1.2 Maksud dan Tujuan ……………………………................................................. 1-2. 1.3 Sistematika Pembahasan ……………………………........................................ 1-4. BAB 2 2.1. Hasil Review Produk Rencana Pembangunan dan Rencana Tata Ruang Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kota Kupang ................................ 2-1. 2.2. Kebijakan Pembangunan Kota Kupang ................................................. 2-4. 2.3. Review Perencanaan Pembangunan dan Penataan Ruang .................. 2-6. 2.3.1. Hasil Evaluasi Kinerja RTRW Kota Kupang 2006 – 2015 ....................... 2-6. 2.3.2. Review Program Pembangunan Daerah ............................................... 2-21. BAB 3. Potensi, Permasalahan, dan Kebutuhan Penanganan Kota Kupang. 3.1 Potensi Pengembangan Kota Kupang ……………...................................... 3-1. 3.2 Permasalahan Pengembangan Kota Kupang ……................................... 3-3. 3.3 Kebutuhan Penanganan Kota Kupang …………........................................ 3-5 ii.

(3) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. BAB 4. Visi dan Misi PembangunanPermukiman dan Infrastruktur Perkotaan 4.1 Perumusan Visi dan Misi ……………………………......................................... 4-1. 4.2 Hasil Kegiatan Konsultasi Publik Dalam Perumusan Visi dan Misi …..... 3-7. BAB 5. Kawasan Prioritas di Kota Kupang. 5.1 Indikasi Program Pembangunan Kawasan Prioritas ............................. 5-1. 5.2 Strategi Pengembangan ....................................................................... 5-12. 5.2.1 Pengembangan Sistem Transportasi Kota ............................................ 5-16. 5.2.2 Pengembangan Prasarana Perkotaan .................................................. 5-17. 5.2.3 Pengembangan Kawasan Lindung ........................................................ 5-24. 5.2.4 Pengembangan Kawasan Permukiman ................................................ 5-27. BAB 6. Strategi Pengembangan dan Kebutuhan Program Strategis Pembangunan 6.1 Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan …. 6-1. 6.2 Keterkaitan Strategi Kota dengan Kawasan Prioritas ………………………... 6-4. 6.3 Program Strategis Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan ………………………...................................................................... 6-6. iii.

(4) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. DAFTAR TABEL. Tabel. Halaman Deviasi/ Penyimpangan Pemanfaatan Ruang RTRW Kota Kupang 20052015 ………………………................................................................................... 2-10. 2.2. Penetapan dan Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis Kota Kupang. 2-18. 2.3. Review Rencana Pembangunan dan Rencana Tata Ruang Terkait dengan Penyusunan SPPIP Kota Kupang ............................................................... 2-24. 3.1. Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman yang Dihadapi Kota Kupang. 3-5. 3.2. Matrik SWOT …………………………………………................................................... 3-7. 4.1. Keterkaitan Kebijaksanaan Pembangunan Bidang Penataan Ruang …………. 4-3. 6.1. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kupang ……………........................................................................................ 6-2. Strategi dan Program Strategis Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kupang …………………....................................... 6-3. 6.3. Keterkaitan Strategi Kota dangan Kawasan Prioritas …………........................ 6-5. 6-4. Strategi Pengembangan Kota Kupang ……………………………........................... 6-7. 6-5. Pentahapan Program Strategis Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang ……...................................... 4-15. 2.1. 6.2. iv.

(5) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. BAB 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan dibuat terkait dengan pelaksanaan pembangunan di Kota Kupang Khususnya pembangunan infrastruktur permukiman. Strategi ini merupakan suatu alat .yang akan dipakai oleh pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan daerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantu mengoptimalkan alokasi dana pembangunan secara akurat dan rasional. Sebagai acuan bersama seluruh pemangku kepentingan kota untuk membangun wilayah perkotaannya. Pada dasarnya SPK ini tidak berdiri sendiri, namun terdiri atas aspekaspek yang berkenaan dengan sektor unggulan, sektor penunjang, dan sektor strategis lainnya sebagai satu kesatuan. Salah satu aspek utama untuk terselenggaranya pembangunan wilayah perkotaan ini adalah aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, dimana aspek ini menjadi awal dari adanya kehidupan perkotaan. Dalam perkembangannya, aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam pembangunan perkotaan seringkali justru menyumbang persoalan serius bagi kehidupan perkotaan itu sendiri. Banyak persoalan perkotaan yang bermula dari aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, seperti tidak meratanya penyediaan infratruktur perkotaan, ketidaktersediaan lingkungan permukiman yang. 1-1.

(6) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. layak, dan sebagainya. Persoalan-persoalan ini seringkali menjadi persoalan yang laten yang tidak tertangani secara optimal. Hal ini terjadi pada dasarnya karena ada beberapa faktor sebagai berikut: . Tuntutan. yang. tinggi. terhadap. pemenuhan. kebutuhan. aspek. permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali tidak atau belum didukung dengan suatu kebijakan dan strategi pembangunan yang memadai, matang, dan berskala kota. . Kebijakan dan strategi pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat instant, responsif terhadap persoalan yang ada, serta berorientasi pada ketersediaan program atau proyek pendukung,. sehingga. kebijakan. dan. strategi. pengembangan. permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat parsial dan tidak komprehensif, serta tidak terpadu dengan kebutuhan strategi pembangunan perkotaan. . Tidak adanya atau belum adanya strategi khusus pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang terintegrasi dengan penataan ruang dan perencanaan pembangunan secara keseluruhan.. . Adanya tumpang tindih kebijakan dan strategi penanganan persoalan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat operasional (kabupaten/kota).. 1.2 Maksud dan Tujuan A. Maksud Berkenaan dengan kondisi ini, maka perlu adanya penekanan penyusunan. strategi. pengembangan. kota. pada. strategi. pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang. 1-2.

(7) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. nantinya diharapkan akan menjamin integrasi dan sinkronisasi penyediaan infrastruktur permukiman perkotaan dengan program terkait lain. Penyusunan strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan itu sendiri tetap didasarkan dan mengacu pada strategi pembangunan kota (SPK). Sebagai suatu proses yang sangat strategis dan signifikan yang akan diterapkan di kota/ kabupaten dengan karakter yang berbeda, maka sangat disadari bahwa dalam proses. penyusunannya. akan. sangat. membutuhkan. dukungan. penguatan bersama, baik yang bersifat pemahaman, kapasitas maupun pengetahuan terhadap SPPIP ini. Strategi ini yang selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam rencana aksi penanganan kawasan permukiman. dalam. bentuk. Rencana. Pengembangan. Kawasan. Permukiman Prioritas (RPKPP). B. TUJUAN Berdasarkan pada maksud kegiatan, maka tujuan yang diharapkan dari kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini adalah: . Membantu kota dalam penyediaan strategi yang komprehensif untuk mengembangkan pembangunan. kota. dengan. permukiman. dan. penekanan infrastruktur. kepada. strategi. perkotaan. yang. memenuhi kaidah perencanaan dan terintegrasi dengan sistem perkotaan,. sehingga. dapat. menjamin. keberlanjutan. kegiatan. pembangunan kawasan perkotaan. . Memberikan pelaksana. pendampingan pembangunan. di. bagi. perangkat. daerah,. dalam. perencana menyusun. dan. strategi 1-3.

(8) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, yang terintegrasi dengan sektor pembangunan lain, sesuai dengan peran, fungsi dan kontribusi yang diharapkan dalam mencapai tujuan pengembangan kawasan perkotaan. 1.3. Sistematika Pembahasan Pada laporan Dokumen Strategis Pengembangan Permukiman dan. Infrastruktur Perkotaan Kota Kupang yang berisi enam bab pembahasan dengan rincian sebagai berikut : Bab I. PENDAHULUAN Bab ini berisikan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta sistematika pembahasan laporan dokumen SPPIP Kota Kupang.. Bab II. HASIL REVIEW PRODUK RENCANA PEMBANGUNAN DAN RENCANA TATA RUANG Pada bab ini menguraikan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kupang dan Kebijaksanaan yang terkait dengan penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kupang.. Bab III. POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN DAN HAMBATAN SERTA KEBUTUHAN PENANGANAN KOTA KUPANG Menguraikan tentang kondisi potensi permukiman serta infrastruktur perkotaan yang ada saat ini dan permasalahan yang ada terkait dengan infrastruktur permukiman perkotaan.. Bab IV. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRA STRUKTUR PERKOTAAN. 1-4.

(9) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Menguraikan tentang proses perumusan visi dan misi pembangunan infrastruktur perkotaan di Kota Kupang, serta proses kegiatan konsultasi public, dalam rangka penyepakatan visi dan misi SPPIP di Kota Kupang. Bab V. KAWASAN PRIORITAS DI KOTA KUPANG Menguraikan tentang beberapa kriteria dan indikasi kawasan prioritas di Kota Kupang yang dijadikan program dalam SPPIP.. Bab VI. STRATEGI PENGEMBANGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN. DAN. KEBUTUHAN. PROGRAM. Menguraikan tentang Strategi yang dibuat untuk permukiman dan infrastruktur perkotaan serta program-program strategis yang dijabarkan selama dua puluh tahun di Kota Kupang.. 1-5.

(10) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. BAB I1 Hasil Review Produk Rencana Pembangunan Dan Rencana Tata Ruang. Pembangunan akan berhasil dengan baik apabila terdapat sinergitas antara. perencanaan. pembangunan. dengan. perencanaan. spasial. yang. mengantarkan kepada tujuan dari pembangunan itu sendiri. Dalam rangka melihat keterkaitan antara program pembangunan yang ada, maka pada bab dua ini akan di uraikan tentang perencanaan pembangunan dan keterkaitannya dengan penataan ruang khususnya Kota Kupang.. 2.1. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kota Kupang. Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki. fungsi pengembangan wilayah yang luas, baik pada tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, maupun pada tingkat nasional. Hal tersebut tercermin dan telah ditegaskan dalam kebijakan tata ruang wilayah nasional (RTRWN) yang menetapkan Kota Kupang sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang terletak di wilayah Indoensia Bagian Timur. Hal ini menujukkan bahwa Kota Kupang mengemban fungsi pengembangan regional yang luas, dan diarahkan agar memiliki fungsi-fungsi pengembangan sebagai berikut : a. Simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional; b. Pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau melayani beberapa provinsi; c. Simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi. 2-1.

(11) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Disamping itu kebijakan pengembangan kawasan andalan Kota Kupang termasuk salah satu kawasan andalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kegiatan utama adalah sektor industri, pariwisata, dan perikanan laut. Dengan memperhatikan kondisi dan potensi wilayahnya Kota Kupang, memiliki beberapa isu penting dalam pengembangan tata ruangnya antara lain : a. Pengembangan potensi pesisir dan lautnya belum optimal dilakukan mengingat wilayah pesisir dan laut Kota Kupang memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan lebih lanjut baik potensi perikanan maupun potensi wisatanya. b. Perkembangan pembangunan kawasan pesisir kota belum berorientasi pada pembangunan yang memperlakukan kawasan pantai sebagai bagian muka dari kota melainkan masih memperlakukan kawasan pantai sebagai wilayah belakang kota. c. Ketersediaan air bersih di wilayah kota terutama saat musim kemarau panjang selalu menjadi masalah bagi masyarakat, dimana penyediaan air bersih kota sangat tergantung pada ketersediaan air tanah dalam (sumur bor dan mata air) dan sebagian lain pada ketersediaan air permukaan (embung dan dam). d. Perkembangan pembangunan kawasan industri Tenau di Kecamatan Alak belum dilakukan secara optimal baik dari segi penataan kawasan maupun penyediaan fasilitas pendukung kawasan industri. e. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi perkotaan seperti prasarana jalan, terminal, sistem perparkiran, sarana pejalan kaki, angkutan umum kota dirasakan belum optimal. f. Pembangunan sarana dan prasarana kota seperti drainase dan sistem pembuangan air limbah kota belum optimal dan cenderung menimbulkan pencemaran terhadap persediaan air tanah dalam dan mata air yang selama ini merupakan sumber air utama bagi masyarakat.. 2-2.

(12) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. g. Sebaran permukiman cenderung tidak mengikuti perencanaan yang ada melainkan berkembang mengikuti pusat kegiatan kota dan struktur jaringan utama kota. h. Sebaran penduduk tidak merata melainkan cenderung terpusat di kawasan pusat kota, dimana kepadatan tertinggi terjadi di kecamatan Oebobo. i.. Belum optimalnya pembangunan ruang terbuka hijau kota seperti taman kota, jalur hijau, hutan kota dan ruang terbuka hijau lainnya, dimana beberapa ruang terbuka hijau kota telah mengalami pergeseran fungsi menjadi kawasan permukiman dan tutupan lahannya masih didominasi oleh semak belukar.. j.. Terjadi ocupasi terhadap kawasan sempadan sungai dan sempadan pantai oleh kegiatan permukiman sehingga perlu tindakan tegas dalam mengatasi pergeseran fungsi tersebut.. k. Terjadi tumpang tindih pemanfaatan ruang pada kawasan konservasi antara kegiatan pertambangan dengan kegiatan konservasi, sehingga perlu pengaturan yang tegas dan bijaksana dalam pengaturan pemanfaatan selanjutnya. Atas dasar pemahaman terhadap arahan kebijakan Nasional dan Provinsi Nusa Tenggara Timur serta isu-isu pengembangan tata ruang Kota Kupang, maka beberapa kebijakan penataan ruang yang perlu dilakukan di Kota Kupang antara lain : 1. Untuk pengembangan struktur tata ruang Kota Kupang perlu :  Peningkatan akses pelayanan sarana dan prasarana perkotaan yang lebih merata dan berhierarki pada setiap jenjang pusat-pusat pelayanan kota, mulai dari pusat kota, sub pusat kota dan pusat lingkungan.  Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, listrik, sumberdaya air, sistem penyediaan air bersih, sistem pengelolaan air limbah, sistem persampahan, sistem drainase, penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana pejalan. 2-3.

(13) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. kaki, jalur evakuasi bencana, dan penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana perkotaan lainnya. 2. Untuk pengembangan pola pemanfaatan ruang Kota Kupang perlu :  Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup pada kawasan lindung;  Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup;  Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budidaya;  Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan. 3. Untuk pengembangan kawasan strategis Kota Kupang perlu :  Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung ligkungan hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem,, melestarikan. keanekargaman. hayati,. mempertahankan. dan. meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam;  Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian kota dan wilayah yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian regional, nasional dan internasional. 2.2. Kebijaksanaan Pembangunan Kota Kupang. Dalam merumuskan program pembangunan Kota Kupang akan selalu. memperhatikan faktor-faktor lingkungan baik faktor eksternal maupun internal. Strategi pembangunan yang diambil oleh Pemerintah Kota dalam rangka mengatasi permasalahan pembangunan dan untuk mencapai visi dan misi adalah sebagai berikut : 1. Strategi Pemberdayaan dan Penguatan SDM 2-4.

(14) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. Untuk menciptakan pemerataan kualitas manusia, serta memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat pada berbagai bidang pembangunan sesuai peran dan fungsinya dalam kelompok dan lembaga pemerintah. 2. Strategi Pertumbuhan Sektor-sektor Prioritas Mencakup upaya pendayagunaan berbagai potensi sumber-sumber pendapatan daerah dengan tidak memberatkan masyarakat dan pihakpihak lain disertai optimalisasi alokasi pembiayaan pembangunan berdasarkan skala prioritas kebutuhan. 3. Strategi Pemerataan Pembangunan Bertujuan agar terjadi keseimbangan pertumbuhan pembangunan disemua. wilayah.. pemanfaatan. nilai. Strategi strategis. Pembangunan yang. dimiliki,. ini. mencakup. untuk. upaya. meningkatkan. kemampuan daerah dalam mengembangkan kawasan strategis melalui pengembangan infrastruktur. 4. Strategi Efisiensi Penganggaran Dilakukan terhadap program-pragram pembangun an yang dirasa kurang efektif dan efisien, dengan harapan program-program pembangunan akan lebih berdayaguna dan berhasilguna. Strategi Pembangunan ini mensyaratkan. adanya. telaah. program-program. pembangunan. berdasarkan kebijakan umum dan prioritas anggaran. 5. Strategi Keserasian Pembangunan Bertujuan agar terjadi keharmonisan hubungan antar berbagai elemen masyarakat didalam pelaksanaan pembangunan, dalam rangka menjaga keseimbangan kepentingan, keserasian hubungan kerja antara lembaga pemerintah dan antar wilayah pembangunan.. 2-5.

(15) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. 6. Strategi Kesinambungan Program Pembangunan Agar perencanaan tidak hanya brhenti pada satu tahap, tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam pembangunan. Strategi ini mencakup upaya penciptaan keterkaitan yang tepat antara pembangunan berdimensi fisik alam dengan pembangunan social kemasyarakatan, yang berlandaskan pada system tata ruang dan mempertahankan daya dukung lingkungan.. 2.3. Review Perencanaan Pembangunan dan Penataan Ruang. 2.3.1 Hasil Evaluasi Kinerja RTRW Kota Kupang 2005 - 2015 2.3.1.1 Aspek Perencanaan. Evaluasi terhadap RTRW Kota Kupang 2005 – 2015, untuk bagian kelengkapan dan keabsahan data; kesesuaian metoda dan hasil analisis; kelengkapan konsep dan strategi pengembangan; serta ketetapan prosedur penyusunan, menunjukkan bahwa RTRW 2005 – 2015 telah disusun sesuai dengan pedoman dan kaidah perencanaan tata ruang kota yang ada dan berlaku saat itu. Sedangkan terhadap bagian kelengkapan produk rencana, bila ditinjau berdasarkan UU No.24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang maka secara substasial RTRW Kota Kupang 2005 – 2015 memiliki produk perencanaan lengkap dan sesuai dengan ketentuan tersebut. Namun jika mengacu pada regulasi tata ruang yang baru yaitu UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka terdapat kekurangan dari segi substansi materi yaitu antara lain menyangkut materi :  Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau,  Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non-hijau,  Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dn sarana pejalan kaki.. 2-6.

(16) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang.  Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana angkutan umum  Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana sektor informal,  Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana dan ruang evakuasi bencana,  Penetapan kawasan strategis kota. 2.3.1.2 Aspek Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program dan beserta pembiayaannya. A. Struktur Ruang Kota RTRW Kota Kupang 2005 – 2015 mengarahkan wilayah Kota Kupang dibagi dalam 7 Bagian Wilayah Kota (BWK) yang dilengkapi dengan pusat pelayanan BWK. Dalam pengaturan pusat-pusat pelayanan kota, RTRW Kota Kupang 2005 – 2015 menyusunnya dengan struktur pelayanan yang terdiri dari : Kota Lama, Pusat Kota Baru, Pusat Bagian Wilayah Kota (BWK), dan Pusat Sub BWK. Hasil evaluasi RTRW Kota Kupang 2005 – 2015 terhadap pembentukan struktur pusat-pusat pelayanan saat ini menunjukkan kondisi sebagai berikut :  Alokasi kawasan Kota Lama sebagai Pusat Pelayanan Kota, dengan fungsi perdagangan dan jasa regional saat ini masih tetap berjalan sesuai arahan RTRW 2005 – 2015, sehingga hasil evaluasi menunjukkan tidak terjadi penyimpangan fungsi struktur ruang di kawasan tersebut  Arahan untuk pengembangan Pusat Kota Baru di sekitar pusat pemerintahan administratif Kota Kupang di kawasan Kelapa Lima berkembang sesuai dengan yang diinginkan RTRW 2005 – 2015, sehingga hasil evaluasi menunjukkan tidak terjadi penyimpangan struktur ruang di kawasan ini.. 2-7.

(17) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP.  Arahan untuk pengembangan Pusat Pelayanan BWK, hasil evaluasi memberikan gambaran berikut ini :  Pusat pelayanan BWK II di sekitar pasar Oebobo dan pusat pelayanan BWK V di sekitar perumahan Lopo Indah (BTN Kolhua) berkembang sesuai arahan RTRW 2005 – 2015.  Untuk pusat pelayanan BWK I yang diarahkan di persimpangan jalan Herewila – Suprapto terjadi perubahan orientasi karena jika dilihat dari keberadaan kantor pemerintahan tingkat provinsi dan kantor pos, maka lokasi tersebut tidak lagi dapat dikatakan sebagai pusat pelayanan BWK melainkan sebagai pusat pelayanan tingkat provinsi.  Sedangkan pusat pelayanan BWK lainnya seperti pusat pelayanan BWK III, BWK IV, BWK VI dan BWK VII saat ini dapat dikatakan belum berfungsi sebagai pusat pelayanan BWK, bahkan masih merupakan lahan kosong. Kecuali pusat BWK VII yang sudah menunjukan adanya aktivitas perdagangan walaupun skalanya masih kecil  Arahan pengembangan Pusat Pelayanan Sub BWK pada RTRW Kota Kupang 2005 – 2015 adalah pada setiap pusat pemerintahan Kelurahan, dan hasil evaluasi menujukkan hal yang sesuai dengan arahan tersebut, yang berarti tidak terjadi penyimpangan struktur ruang di kawasan ini. B. Pola Pemanfaatan Ruang Gambaran hasil evaluasi terhadap pola pemanfaatan ruang menujukkan bahwa terdapat penyimpangan pola pemanfaatan ruang pada kawasan pelabuhan (BWK IV) yang saat ini sebagian digunakan sebagai kawasan permukiman. tidak. teratur;. penyimpangan. pengembangan. kawasan. permukiman kepadatan rendah pada BWK V, VI dan VII; penyimpangan pemanfaatan kawasan perdagangan pada BWK I dan. BWK II; serta. penyimpangan pemanfaatan bahan galian C di BWK VI yang semestinya diarahkan bagi kawasan konservasi.. 2-8.

(18) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Sehingga berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap fungsi setiap BWK, dapat disimpulkan bahwa penyimpangan (deviasi) pola pemanfaatan ruang kota terhadap ketentuan pola ruang yang ditetapkan dalam RTRW 2005-2015 dapat dikatakan masih relatif kecil yaitu sebesar rata-rata 11,49% lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1. Berdasarkan pedoman evaluasi dan peninjauan kembali RTRW Kota, maka dapat disimpulkan bahwa nilai prosentase tersebut termasuk dalam kategori penyimpangan di bawah 50%, dimana RTRW lama masih dapat dijadikan acuan dengan melakukan penyempurnaan pada bagian-bagian tertentu. Sehingga dari aspek pola pemanfaatan ruang, produk RTRW Kota Kupang 2005-2015 dapat dikatakan masih valid untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan penataan ruang di Kota Kupang. 2.3.1.3 Aspek Pengendalian Pemanfaatan Ruang Hasil evaluasi terhadap aspek pengendalian pemanfaatan ruang menujukkan kondisi bahwa pada sisi pemasyarakatan rencana tata ruang telah dilaksanakan oleh pemerintah melalui pemasangan papan rencana pada beberapa lokasi, diantaranya di kantor kecamatan dan tempat-tempat tertentu yang strategis. Sementara dari sisi pemantauan dan pelaporan pemanfaatan ruang diketahui masih belum optimal terutama pada kawasan-kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan ruang terbuka hijau dan kawasan sempadan sungai serta sempadan pantai. Sedangkan dari sisi pengawasan dan penertiban diketahui juga belum optimal karena untuk penyimpangan yang terjadi di jalur hijau Punggung Sasando hingga saat ini juga tidak dilakukan penertiban sehingga dimasa mendatang kondisinya dihawatirkan akan menjadi preseden buruk bagi penyimpangan pemanfaatan ruang di wilayah Kota Kupang lainnya. Hal ini menunjukkan pula masih lemahnya koordinasi antar instansi dalam hal pemanfatan ruang. 2-9.

(19) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. Sehingga dari aspek pengendalian pemanfaatan ruang dapat disimpulkan bahwa perlu perbaikan-perbaikan mekanisme pengendalian di masa mendatang agar proses pengendalian pemanfaatan ruang dapat berjalan dengan lebih baik Tabel : 2.1 DEVIASI / PENYIMPANGAN PEMANFAATAN RUANG RTRW KOTA KUPANG 2005 - 2015 Jenis Deviasi Pemanfaatan Ruang Bangunan dan Pemukiman di Kawasan RTH Sasando Bangunan dan Pemukiman di Kawasan Sempadan Sungai Bangunan dan Pemukiman di Lahan Sawah Perdagangan di Kawasan Pemukiman Perdagangan dan Pemukiman di Kawasan Sempadan Pantai Pemukiman dan Perdagangan di Kawasan Perkantoran Pemukiman di Kawasan Pelabuhan Pertambangan Pengolahan batu kali di Kawasan Konservasi Pertambangan Bahan Galian di Kawasan Pemukiman. Arahan RTRW 2005-2015 Luas % Deviasi Lokasi Pemanfaatan Luas Deviasi (Ha) Ruang (Ha) 29,07 BWK II RTH Punggung 105,23 27,63% Sasando 12,36 BWK Kawasan 88,13 14,02% III Sempadan Sungai 8,74 BWK I, Lahan Sawah 292,5 2,99% II 37,87 BWK I, Pemukiman 10.594,60 0,36% II,III 38,87 BWK II Kawasan 103,3 37,63% Sempadan Pantai 9,5 BWK I, Kawasan 208,75 4,55% II Perkantoran 10,98 BWK Kawasan 75 14,64% IV Pelabuhan 30 BWK Kawasan 2253,28 1,33% VI Konservasi 28 BWK VI. Pemukiman. 10.594,60. 0,26%. Angka rata-rata deviasi. 11,49%. Sumber : Hasil analisis 2.3.1.4 Pengaruh Faktor Eksternal Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap upaya pelaksanaan RTRW Kota Kupang 2005 – 2015 terutama berkaitan dengan keluarnya Undang-Undang Penataan Ruang yang baru yaitu UU No. 26 Tahun 2007, dimana undang-undang tersebut. 2 - 10.

(20) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. mensyaratkan muatan substansi yang berbeda dengan UU Penataan Ruang yang lama yaitu UU no. 24 Tahun 1992. Berbagai penetapan fungsi dan kawasan pengembangan dalam RTRWN dan kebijakan nasional lain yang ditetapkan serta memberikan pengaruh eksternal bagi Kota Kupang antara lain :  Penetapan Kota Kupang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)  Penetapan Pelabuhan Tenau sebagai Pelabuhan Laut Internasional dalam sistem pengembangan transportasi nasional  Penetapan Kawasan Kupang dan sekitarnya sebagai Kawasan Andalan Nasional dengan pengembangan sektor andalan strategis pertanian, industri, pariwisata, perikanan laut dan pertambangan  Penetapan Kupang sebagai salah satu dari Pusat Ruang Kelautan Primer Nasional dalam RTR Kelautan Nasional  Penetapan Teluk Kupang sebagai Taman Wisata Alam Laut (TWAL) oleh Kementrian Kehutanan Dari aspek faktor eksternal yang mempengaruhinya terjadi perubahan sangat mendasar yaitu perubahan kebijaksanaan pemerintah menyangkut pedoman pembangunan penataan ruang wilayah yang tidak tertampung dalam substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kupang 2005 – 2015 ialah :  Perubahan UU Penataan Ruang dari UU No. 24 / 1992 menjadi UU No. 26 / 2007  Perubahan RTRWN dari PP No. 47 / 1997 menjadi PP No. 26 / 2008  Adanya perubahan kebijakan pemanfatan ruang terutama pada pemanfatan ruang pesisir Kota Kupang yaitu adanya kebijakan pengembangan Ecoport dan Reklamasi Pantai Kota Lama yang tidak terakomodasi dalam RTRW 2005 – 2015 2.3.1.5 Kawasan Strategis Kota Kupang Penetapan kawasan strategis di Kota Kupang berdasarkan kriteria yang ada dalam penetapannya dalam dokumen RTRW lebih kepada kepentingan 2 - 11.

(21) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. ekonomi dan lingkungan.. Untuk kawasan strategis yang penetapanya. berdasarkan aspek ekonomi terutama dilihat dari adanya aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh dan merupakan sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi kota adalah : 1. Kawasan Strategis Pusat Kota Lama (Kawasan Reklamasi), saat ini terjadi aglomerasi kegiatan ekonomi yaitu kegiatan perdagangan dan jasa serta pariwisata. Kegiatan perdagangan yang ada saat ini skala pelayananya regional dan kota. Sedangkan kegiatan lainnya yang juga berkembang pada kawasan ini adalah jasa perhotelan, restoran dan wisata kuliner pada malam hari serta didukung dengan adanya terminal kota yang melayani pergerakan penduduk menuju kawasan ini. Untuk kegiatan pemerintahan yang saat ini juga ada disekitar kawasan ini dimasa mendatang perlu dialih fungsikan sebagai kawasan perdagangan dalam rangka menunjang perkembangan kawasan, mengingat pusat pemerintahan kabupaten dimasa mendatang dialihkan ke Oelamasi yang berada di luar Kota Kupang sehingga kawasan pemerintahan yang ada sekarang tidak lagi digunakan sebagai kawasan pemerintahan kabupaten, melainkan diharapkan dapat dialih fungsikan sebagai kawasan perdagangan. Mengingat pentingnya peranan kawasan pusat kota lama dalam sektor ekonomi kota dan juga regional, maka upaya pengembangan dan penataan kawasan ini perlu terus dilakukan agar tidak terjadi penurunan fungsi kawasan. Namun dari segi ketersediaan lahan upaya pengembangan lebih lanjut menghadapi kendala keterbatasan lahan, sehingga kondisi ini menyulitkan bagi upaya penataan dan pengembangan lebih lanjut. Untuk itu upaya penambahan lahan pada kawasan ini melalui reklamasi pantai merupakan salah satu alternatif bagi pengembangan kawasan ini, selain dengan melalui upaya pemugaran. Dengan adanya upaya reklamasi pada kawasan ini diharapkan kondisi bangunan yang berada di kawasan ini dapat di reorientasikan ke arah laut 2 - 12.

(22) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. sebagai muka bangunan demikian pula untuk bangunan baru yang berada di lahan hasil penambahan. Selain adanya penambahan bangunan baru juga perlu diupayakan adanya jalan baru sebagai pembatas (barrier) dan taman kota sebagai tempat wisata untuk menikmati keindahan panorama pantai pada kawasan ini. Dengan demikian visi menjadikan kota Kupang sebagai kota tepi air (Waterfront City) dapat terwujud. 2. Kawasan Strategis Pantai Pasir Panjang & Pantai Kelapa Lima, kawasan ini pada dasarnya adalah merupakan kawasan sempadan pantai, dimana dalam perkembangannya beberapa kawasan telah tumbuh menjadi lokasi wisata dan sarana pendukungnya seperti hotel dan restoran serta beberapa lokasi lain tumbuh menjadi kawasan permukiman. Penetapan kawasan ini menjadi kawasan strategis kota Kupang karena kawasan ini dipandang akan menjadi kawasan cepat tumbuh dimana sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang diperkirakan akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi kawasan dan kota secara keseluruhan selain sektor perdagangan dan jasa. Atas dasar hal tersebut maka, penangangan pengembangan kawasan ini dilakukan secara terpadu dan konfrehensif. Upaya pengembangan yang perlu dilakukan pada kawasan ini diantara adalah penataan bangunan dan penataan kawasan dengan melakukan reorientasi bangunan yang semula menjadikan pantai sebagai belakang bangunan menjadi bagian muka dari bangunan yang ada di kawasan ini, dan untuk kawasan yang belum terbangun diupayakan tetap dipertahankan sebagai kawasan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai sempadan pantai dan jikalau dikembangkan bangunan untuk menunjang kegiatan pariwisata pada kawasan ini bentuk bangunan diarahkan tidak permanen yang tertata sedemikian rupa sehingga tetap memperhatikan fungsi RTH-nya. Upaya melakukan reorientasi bangunan pada kawasan ini juga dilakukan dengan membuat jaringan jalan yang dilengkapi pemecah gelombang (break. 2 - 13.

(23) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. water) yang berfungsi sebagai pembatas (barrier) serta pengaman dari pengaruh gelombang laut. 3. Kawasan Strategis Wisata Tanjung Bululutung & Pelabuhan Rakyat (Ecoport) Namosain. Kondisi eksisting kawasan ini saat sekarang merupakan kawasan yang belum berkembang secara optimal, dimana sebagian kawasan ini merupakan kawasan belum terbangun yang memiliki morfologi kawasan yang unik dengan hutan pohon lontar, serta sebagian kawasan lainnya merupakan kawasan perumahan nelayan yang dilengkapi dengan pelabuhan perikanan rakyat yang belum tertata. Di masa depan kawasan ini memiliki potensi sebagai kawasan yang cepat tumbuh karena kawasan ini potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan pengembangan pelabuhan perikanan rakyat yang modern, mengingat jumlah nelayan Namosain merupakan yang terbanyak di Kota Kupang. Sedangkan kawasan Tanjung Bululutung memiliki panorama yang indah saat sunset dan surise sehingga potensial dikembangkan sebagai kawasan wisata. Pengembangan yang perlu diupayakan pada kawasan pelabuhan perikanan rakyat Namosain dilakukan dengan konsep “ECOPORT” yaitu pengembangan kawasan pelabuhan perikanan yang ramah lingkungan dan terpadu dengan pengembangan sektor pariwisata. Untuk kawasan wisata Tanjung Bululutung pengembangannya dilakukan dengan upaya penataan kawasan sebagai kawasan pengembangan penunjang pariwisata perhotelan dan penunjang wisata lainnya. Sedangkan untuk kawasan permukimannya perlu dilakukan rehabilitasi lingkungan dan relokasi untuk yang berada di sempadan pantai. 4. Kawasan Strategis Pelabuhan Tenau, saat ini berdasarkan pemanfaatannya merupakan pelabuhan niaga eksport import, pelabuhan penumpang, pelabuhan perikanan dan pelabuhan pertamina. Untuk pelabuhan niaga dan pelabuhan penumpang keberadaannya merupakan pintu gerbang bagi lalulintas orang dan barang dari dan ke Kota Kupang serta wilayah sekitarnya. 2 - 14.

(24) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Pelabuhan Tenau berdasarkan arahan kebijakan nasional telah ditetapkan sebagai pelabuhan internasional karena dari segi letaknya sangat strategis yaitu : 1. Berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia 2. Bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN dalam sistem transportasi antar negara 3. Berfungsi sebagai simpul utama pendukung pengembangan produksi kawasan andalan ke pasar internasional 4. Berada pada perairan yang memiliki kedalaman paling sedikit 9 (sembilan) meter. Atas dasar kondisi tersebut maka Kawasan Pelabuhan Tenau ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis karena fungsinya yang strategis dalam menunjang fungsi pelayanan Kota Kupang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan sebagai pintu gerbang arus eksport-impor ke wilayah Kota Kupang dan sekitarnya serta wilayah pulau Timor secara keseluruhan. Pengembangan yang perlu diupayakan pada pelabuhan Tenau adalah dengan melakukan peningkatan status pelabuhan menjadi pelabuhan internasional sesuai dengan arahan kebijakan nasional yaitu dengan melakukan sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan penataan areal pelabuhan agar menjadi rapi dan nyaman sehingga dapat menekan tingkat kecelakaan di pelabuhan. 5. Kawasan Strategis Industri dan Pergudangan Alak. Saat ini kawasan industri dan pergudangan yang terletak di Kelurahan Alak sudah menunjukkan perkembangan yang cukup berarti yaitu sebagai kawasan industri dan pergudangan, dimana kegiatan industri yang sudah berlokasi pada kawasan ini adalah kegiatan industri semen Kupang, industri pengolahan makanan, industri tenun dan industri lainnya. Sedangkan kegiatan pergudangan juga. 2 - 15.

(25) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. telah tumbuh pada kawasan ini. Akan tetapi seiring dengan tumbuhnya kegiatan industri dan pergudangan pada kawasan ini juga telah tumbuh kegiatan perumahan, dimana kegiatan perumahan sangat berdekatan dengan kegiatan industri dan pergudangan. Sebaiknya kegiatan perumahan di kawasan industri perlu dilengkapi dengan jalur hijau agar polusi yang dihasilkan oleh kegiatan industri tidak mengganggu kegiatan perumahan, terutama polusi yang dihasilkan oleh aktivitas industri semen Kupang. Upaya pengembangan kawasan ini juga tidak terlepas dengan upaya pengembangan pelabuhan Tenau, karena hal ini menjadi kesatuan yang harus terintegrasi satu dengan lainnya, agar kegiatan industri yang merupakan sektor unggulan dapat tumbuh dengan optimal demikian pula dengan kegiatan pergudangannya, yang pada akhirnya dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi kota secara keseluruhan dan menghasilkan produksi industri yang berorientasi ekspor. Selanjutnya untuk kawasan strategis yang penetapannya didasarkan pada aspek lingkungan, terutama terkait dengan penyediaan sumberdaya air dan aspek ekonomi karena dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi kota adalah :. 6. Kawasan Pengembangan Bendungan Kolhua,. saat. ini. kawasan. pengembangan Bendungan Kolhua masih merupakan daerah aliran sungai Liliba, dimana kondisi sungainya tidak berair sepanjang tahun. Penetapan Kawasan Pengembangan Bendungan Kolhua sebagai salah satu kawasan strategis di Kota Kupang dilakukan karena memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, terutama kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air dan sekaligus sebagai kawasan yang diharapkan dapat mensuplai kebutuhan air bersih kota dengan dibangunnya bendungan di kawasan ini. Sedangkan untuk kawasan hulunya merupakan kawasan konservasi yang dapat berfungsi sebagai kawasan tangkapan air bagi kawasan bendungan Kolhua.. 2 - 16.

(26) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. 7. Kawasan Pantai Oesapa dan Lasiana, saat ini kawasan pantai Oesapa adalah merupakan kawasan konservasi untuk vegetasi tanaman bakau (mangrove) dan tanaman Lontar. Sedangkan kawasan pantai Lasiana merupakan kawasan wisata yang saat ini perkembangannya belum optimal. Penetapan kawasan ini sebagai salah satu kawasan strategis Kota Kupang karena memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan yaitu tempat perlindungan keanekaragaman hayati, dimana tanaman bakau adalah merupakan salah satu tempat bertelurnya ikan sehingga keberadaannya sangat strategis bagi perkembangbiakan ikan yang berada pada perairan Teluk Kupang. Selain juga sebagai penahan gelombang dan perlindungan kawasan budidaya yang berada di wilayah pesisir pantainya. Sedangkan kawasan pantai Lasiana orientasi pengembangnya adalah untuk pengembangan kegiatan pariwisata yang juga merupakan sektor unggulan bagi pengembangan kegiatan ekonomi kota dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan pesisir pantainya. Pengembangan. kawasan. ini. harus. diupayakan. dengan. pendekatan. penyelamatan lingkungan pesisir dengan mengoptimalkan potensi yang ada yaitu potensi panorama pantai yang indah dengan hamparan pasir putih yang cukup bersih serta kondisi pemukiman nelayan yang tertata dengan baik yang juga dapat mendukung pengembangan pariwisata pada kawasan ini. 8. Kawasan Resapan Air Fatukoa dan Naioni, saat ini kawasan resapan air di Kelurahan Fatukoa dan Kelurahan Naioni adalah merupakan kawasan hutan rakyat, dimana didalam kawasan tersebut sudah terdapat kawasan pertambangan batu kerikil yang pengelolaannya dilakukan oleh pihak swasta dan masyarakat. Selain itu pada kawasan ini juga terdapat permukiman penduduk. Kondisi. yang terjadi tersebut sudah barang tentu lambat laun akan. menggangu fungsi kawasan dan sekaligus menjadi tekanan terhadap. 2 - 17.

(27) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. keberadaan kawasan resapan air bagi kota Kupang dan sekitarnya. Sebelum kondisi yang tidak diinginkan terjadi sebaiknya kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan lindung atau kawasan budidaya yang pengelolaannya diatur secara ketat, agar fungsi kawasan resapan air bagi persediaan air bawah tanah kota Kupang tetap terjaga. Kawasan resapan air di Kelurahan Fatukoa dan kelurahan Naioni dianggap strategis karena memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan terutama memberikan keseimbangan tata guna air bagi wilayah kota atau dengan kata lain sebagai daerah tangkapan air dimana pengamanan persediaan air tanah bagi Kota Kupang sangat strategis bagi keberlangsungan hidup masyarakat Kota Kupang serta menjaga keseimbangan iklim mikro bagi wilayah sekitarnya. Pengembangan dan pengelolaan kawasan ini harus dilakukan dengan sangat bijaksana yaitu melalui pengaturan pemanfaatan kawasan budidaya yang dapat menunjang keberlangsungan hidup masyarakat yang terdapat pada kawasan ini disatu sisi dan fungsi kawaan resapan air disisi lain. Agar lebih jelas arahan lokasi dan kebijakan pengembangan kawasan strategis di Kota Kupang dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel : 2.2 PENETAPAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS KOTA KUPANG No 1.. Nilai Strategis Rincian Nilai Kawasan Strategis Kepentingan  Potensi ekonomi cepat Ekonomi tumbuh.  Sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan. Lokasi Kawasan. Kebijakan Pengembangan.  Kawasan Kota  Reklamasi Lama Pantai Kelurahan  Reorientasi LLBK dan bangunan Solor  Penataan kawasan  Penghijuan sempadan 2 - 18.

(28) Dokumen SPPIP. No. Nilai Strategis Kawasan. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Rincian Nilai Strategis ekonomi.  Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Lokasi Kawasan. Kebijakan Pengembangan pantai.  Potensi ekonomi cepat tumbuh.  Sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi.  Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi.  Kawasan Pantai Pasir Panjang dan Kelapa Lima.  Reorientasi Bangunan  Penataan kawasan  Pembangunan jalan tepi pantai sebagai pembatas (barrier).  Penghijuan sempadan pantai.  Potensi ekonomi cepat tumbuh.  Sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi.  Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi  Potensi ekonomi cepat.  Kawasan Wisata dan Pelabuhan Rakyat Namosain.  Pengembangan pelabuhan dengan konsep Ecoport  Penataan kawasan pariwisata dan permukiman.  Kawasan Pelabuhan.  Penataan kawasan 2 - 19.

(29) Dokumen SPPIP. No. 2.. 3.. Nilai Strategis Kawasan. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Rincian Nilai Lokasi Strategis Kawasan Tenau tumbuh.  Sektor unggulan yang  Kawasan Industri dan dapat Pergudangan menggerakan Alak pertumbuhan ekonomi.  Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi  Pintu gerbang ekspor-import bagi pulau Timor Kepentingan  Kawasan  Potensi Ekonomi dan ekonomi cepat Pantai Lingkungan Oesapa dan tumbuh. Lasiana  Sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi.  Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi  Tempat perlindungan sumberdaya alam hayati  Perlindungan keseimbangan iklim mikro Kepentingan  Kawasan  Perlindungan Lingkungan Pengembang keseimbangan hidup dan an sumberdaya. Kebijakan Pengembangan Industri dan pergudangan.  Penyediaan sarana dan prasarana pendu-kung  Sertifikasi Sistem Manajemen Kesela-matan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pelabuhan  Pengembangan fasilitas dan areal pelabuhan.  Perlindungan terhadap kawasan hutan bakau dan hutan lontar  Penanaman tanaman bakau dan lontar  Pengamanan hutan bakau dan hutan lontar dari pemanfaatan kegiatan permukiman.  Penataan kawasan pariwisata pantai Lasiana..  Pembangunan badan bendungan 2 - 20.

(30) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. No. Nilai Strategis Kawasan Sumberdaya air. Rincian Nilai Strategis air  Perlindungan sumberdaya alam hayati. Lokasi Kawasan Bendungan Kolhua dan kawasan hulunya.  Perlindungan keseimbangan sumberdaya air  Perlindungan sumberdaya alam hayati.  Kawasan Resapan Air Kelurahan Fatukoa dan Kelurahan Naioni. Kebijakan Pengembangan Kolhua  Pengamanan kawasan genangan bendungan  Pengamanan dan penghijuan kawasan hulu sebagai kawasan resapan air  Penghijauan kembali kawasan hutan rakyat.  Pengaturan pemanfaatan antara kawasan hutan rakyat dengan kawasan pertambangan.  Pembatasan pengembanga n areal konsesi pertambangan dan penghijauan kembali setelah masa konsesi pertambangan selesai.. Sumber : RTRW Kota Kupang 2009 2.3.2 Review Program Pembangunan Daerah Untuk mencapai Visi Kota Kupang yakni TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA YANG CERDAS, BERADAB, BERBUDAYA, SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING, maka terdapat delapan prioritas pembangunan yang penjabaran secara berlanjut atas Misi yang telah ditetapkan ke dalam bentuk program dan kegiatan indikatif 2 - 21.

(31) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. berdasarkan fungsi dan sub fungsi dalam urusan wajib dan pilihan, dalam kewenangan Pemerintah Kota Kupang sebagai berikut : 1. Peningkatan Mutu Pendidikan secara terpadu dan berkelanjutan melalui pembenahan manajemen pendidikan serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. 2. Peningkatan Drajat kesehatan masyarakat melalui pemantapan system pelayanan kesehatan yang berkualitas dan penyiapan sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang bidang kesehatan yang memadai. 3. Peningkatan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku ekonomi melalui tiga pendekatan utama yaitu bina manusia, bina usaha dan bina lingkungan. 4. Peningkatan system pelayanan dan perlindungan social yang terpadu dan sinergis diantara institusi pelayanan social kemasyarakatan di Kota Kupang. 5. Peningkatan. supremasi. hukum. dan. perwujudan. masyarakat. yang. berprespektif HAM, merevitalisasi dan merefungsionalisasi lembaga penegak hukum yang professional dengan mengembangkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam penegakan supremasi hukum dan HAM. 6. Terwujudnya ketertiban dan keamanan yang kondusif yang memungkinkan terciptanya suasana kehidupan politik yang harmonis melalui dukungan partisipasi masyarakat secara luas. 7. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan ruang kota bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan optimal didukung pengembangan infrastruktur dan utilitas perkotaan serta pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. 8. Peningkatan kinerja pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintah yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan public, pengembangan profesionalisme aparatur yang didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yang berbasis pada teknologi informasi.. 2 - 22.

(32) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Adapun rencana prioritas pembangunan yang terkait dengan rencana tata ruang adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinergi diantara para pelaku ekonomi melalui tiga pendekatan utama yaitu bina manusia, bina usaha dan bina lingkungan; meliputi: a. Fungsi Ekonomi (Sub fungsi perhubungan, Perikanan dan kelautan, Perdagangan, Perindustrian). b. Fungsi Pariwisata dan Budaya ( Sub fungsi pariwisata) 2. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan ruang kota bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan optimal didukung pengembangan infrastruktur dan utilitas perkotaan serta pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, meliputi : a. Fungsi Lingkungan Hidup (sub fungsi penataan ruang, lingkungan hidup) b. Fungsi Perumahan dan Fasilitas umum (sub fungsi pekerjaan umum, sub fungsi perumahan). 2 - 23.

(33) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Tabel 2.3 Review Rencana Pembangunan dan Rencana Tata Ruang Terkait dengan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrasruktur Perkotaan Kota Kupang No 1. Fungsi/Sub Fungsi/ Kebijakan Fungsi Ekonomi a. Sub fungsi perhubungan. Pemenuhan pelayanan transportasi antar bagian wilayah dan antar lingkungan serasi antara hirarki pelayanan dan moda transportaasi yang representative serta terwujudkan tertib dan disiplin berlalu lintas. b. Perikanan dan kelautan Peningkatan produksi perikanan berwawasan agri bisnis dan ramah lingkungan, pengembangan SDM dan kelembagaan usaha perikanan secara optimal melalui peningkatan pelayanan dan penegakan supremasi hukum.. Muatan Strategi. Program. 1. Terbentuknya struktur sarana dan pelayanan transportasi yang efektif dan efisien 2. Tersedianya prasarana dan fasilitas pelayanan transportasi 3. Terwujudnya budaya tertib berlalu lintas. 1. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 2. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 3. Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 4. Peningkatan Pelayanan Angkutan umum 5. Pelayanan Angkutan 6. Pengendalian dan pengamanan arus lalu lintas. 1. Meningkatnya hasil produksi perikanan dan konsumsi protein hewani ( Ikan) 20 % tiap tahun 2. Meningkatnya penanganan rehabilitasi dan konservasi wilayah pesisir 15% setiap tahun 3. Meningkatkan status kelembagaan usaha menjadi koperasi perikanan 4. Membentuk kelompok pengawasan masyarakat 5. Menjalin kemitraan usaha antara nelayan, pengolah, pemasar dengan pihak suasta 6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar. 1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 2. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan 3. Peningkatan kesadaran dan penegakan hokum dalam pendayagunaan sumberdaya laut 4. Peningkatan Mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut 5. Peningkatan budaya kelautan dan wawasan maritime kepada masyarakat 6. Pengembangan Budidaya perikanan 7. Pengembangan perikanan tangkap 8. pengembangan system penyuluhan perikanan 9. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran. 2 - 24.

(34) Dokumen SPPIP. No. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Fungsi/Sub Fungsi/ Kebijakan. c. Perdagangan Tersedianya barang kebutuhan pokok dan jasa yang terjangkau daya beli masyarakat, pengembangan perdagangan dan jasa sebagai lapangan usaha masyarakat pelalui pengembangan potensi sumber daya perdagangan dan jasa, peningkatan ekspor dan pengembangan regulasi usaha. d. Perindustrian. Pengembangan industri terutama industri kecil/home industri melalui sentra industri kecil, pengembangan system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar dengan pengembangan kluster industri berbasis eksport 2. Fungsi Pariwisata dan Budaya. 3. Fungsi Lingkungan Hidup a. Sub fungsi penataan ruang,. Muatan Strategi. Program produksi perikanan 10. Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar 11. Pengembangan data dan informasi perikanan. 1. Meningkatkan jumlah unit usaha rata-rata pertahun sebesar 25% 2. Meningkatkan ekspor, komoditas non migas rata-rata sebesar 10% pertahun 3. Meningkatkan tingkat penyerapan tenaga kerja rata-rata 5% pertahun 4. memperkuat permodalan dengan peningkatan permodalan usaha jasa sebesar 15 % pertahun 5. Memperpendek jalur distribusi barang kebutuhan pokok 6. Meningkatkan penatan kawasan perdagangan dan jasa pada obyek-obyek yang potensial 1. Mempertahankan pertumbuhan unit usaha IKM rata-rata 25% ppertahun 2. Peningkatan Akses pasar dan permodalan rata-rata 25% pertahun 3. Peningkatan daya serap tenaga kerja produktif rata-rata 1,5% pertahun. 1.. 1. Tersedianya. 1. Perencanaan Tata Ruang. RDTRK. dan. 2 - 25. RTRK. yang. Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 2. Peningkatan dan pengembangan eksport 3. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 4. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan. 1.. Pengembangan menengah.. Industri. Kecil. dan.

(35) Dokumen SPPIP. No. 4.. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Fungsi/Sub Fungsi/ Kebijakan Perwujudan struktur dan pola tata ruang wilayah perkotaan yang optimal sesuai dengan RTRW Kota Kupang.. Muatan Strategi memadai sebagai tindak lanjut dari RTRW 2. Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang kota. Program 2. Pemanfaatan ruang 3. Pengendalian Pemanfaatan ruang 4. Pengendalian areal pemakaman. 5. Sub fungsi lingkungan hidup Tercapainya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan, melalui pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, serta perlindungan konservasi sumberdaya alam. 1. Meningkatnya kesadaran dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan hidup 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber-sumber air 3. Meningkatnya pengawasan, pengendalian dan penegakan hokum terhadap kerusakan lingkungan 4. Terangkutnya volume sampah yang dihasilkan 5. Terwujudnya TPA baru 6. Peningkatan kebersihan dan kesehatan lingkungan 7. Terpenuhinya kebutuhan taman dan RTH Kota 8. Terciptanya keindahan dan kenyamanan Kota 9. Tercapainya baku mutu lingkungan (berkurangnya dampak polusi udara akibat aktivitas perkotaa). 1.. 1. Meningkatnya kualitas jalan serta terpenuhi sertifikasi jalan sesuai dengan fungsi dan kelas jalan 2. Terbangunnya jaringan jalan dan prasarana sesuai rencana pengembangan wilayah 3. Terpenuhinya kebutuhan air bersih. 1. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 2. Pembangunan jalan dan jembatan 3. Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 4. Penyediaan dan pengelolaan air baku 5. Pengembangan dan pengelolaan jaringan. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 2. Prlindungan dan konservasi sumberdaya alam 3. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 4. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup 5. Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut 6. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH). Fungsi Perumahan dan Fasilitas umum, e. sub fungsi Pekerjaan umum Terwujudnya keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan wilayah, interkoneksi antar bagian wilayah pengembangan dan antar tingkat pelayanan transportasi dan pusat pelayanan perkotaan, peningkatan kapasitas jalan, pelestarian sumber daya air dalam. 2 - 26.

(36) Dokumen SPPIP. No. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Fungsi/Sub Fungsi/ Kebijakan kerangka pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat, optimalisasi penyediaan saluran drainase dan pemanfaatannya, serta optimalisasi pengelolaan jaringan irigasi. Muatan Strategi masyarakat dengan cakupan layanan 70% 4. Terpenuhinya kebutuhan air baku serta perluasan catchment area 5. Terkendalinya eksploitasi air bawah tanah 6. Meningkatnya tingkat pengisian air bawah tanah 7. Mengurangi area genangan dan sedimentasi pada kawasan yang memiliki kemiringan lahan yang cukup besar 8. Meningkatnya kapasitas saluran drainase 9. Teraturnya debit limpasan sesuai dengan kapasitas saluran, pengelolaan dan konservasi cachment area dan badan sungai 10.Meningkatnya fungsi bendung dan saluran irigasi 11.Meningkatnya fungsi pengelolaan system irigasi. 2 - 27. Program irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya 6. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 7. Pembangunan saluran drainase/goronggorong 8. Pembangunan Turap/talut/bronjong 9. Rehabilitasi, pemeliharaan talut/bronjong 10. Pengendalian banjir 11. Pengembangan pengelolaan konservasi sungai, danau, dan sumberdaya air lainnya.

(37) Dokumen SPPIP. No. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Fungsi/Sub Fungsi/ Kebijakan f. sub fungsi perumahan Terpenuhinya kebutuhan rumah yang layak huni dan terjangkau serta peningkatan pelayanan dan penanggulangan kebakaran diseluruh wilayah Kota Kupang.. Muatan Strategi 1. Terpenuhinya kebutuhan perumahan masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah 2. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman 3. Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya kebakaran yang memadai 4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentanng upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran 5. Penyediaan pos-pos pembantu yang bertugas memantau dan membantu kegiatan penanggulangan kebakaran 6. Penyediaan fasilitas umum penunjang kegiatan penanggulangan kebakaran. 2 - 28. Program 1. Pengembangan perumahan 2. Pemberdayaan komunitas perumahan 3. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.

(38) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. BAB III. Potensi, Permasalahan dan Kebutuhan Penanganan Kota Kupang. 3.1 Potensi Pengembangan Kota Kupang Dari uraian tersebut di atas yang meliputi permasalahan dan potensi yang terdapat di Kota Kupang, maka dapat disimpulkan beberapa potensi pengembangan Kota Kupang, antara lain : 1. Peran Kota Kupang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dalam lingkup regional; Terkait dengan perannya sebagai PKN, maka Kota Kupang dituntut dapat berfungsi dan melayani kegiatan pada skala internasional, nasional, dan antar provinsi. Beberapa kebijakan dan commitment plan yang terkait dengan peran tersebut, terutama hal pengembangan sektor perkotaan dalam lingkup regional, tentunya akan berimbas pada berkembangnya Kota Kupang secara keseluruhan.. Pengembangan. jalan. nasional,. reklamasi. pantai,. pengembangan perumahan dan lainnya merupakan beberapa contoh commitment plan yang berpotensi bagi pengembangan Kota Kupang di masa mendatang. 2. Sistem transportasi (darat, laut dan udara), yang menjadi prioritas utama karena memegang peranan sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi; Posisi Kota Kupang dalam Alur Lintas Indonesia Timur merupakan simpul pelayanan jaringan transportasi wilayah dan nasional, serta sebagai kota persinggahan utama. Keberadaan pelabuhan internasional Tenau sebagai 3-1.

(39) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. pusat kegiatan eksport-import terutama ke Kawasan Timur Indonesia (KTI) maupun ke wilayah barat, menjadikan pelabuhan ini cukup berperan dalam menunjang aktivitas perekonomian wilayah. Begitu juga halnya Bandara El Tari yang berperan sebagai pusat penyebaran sekunder. Kondisi ini sangat menguntungkan dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan daerah. 3. Dukungan Infrastruktur Perkotaan pengembangan Kota Kupang.. yang. cukup. memadai. dalam. Kawasan Kota Kupang sudah diakses oleh kerangka kota yang berupa jalan-jalan utama (Beberapa Jalan Provinsi dan Jalan Negara/ Nasional), sehingga akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan wilayah kota. Kondisi jaringan jalan yang ada di Kota Kupang sebagian besar sudah dilapisi aspal dan umumnya berkondisi baik. 4. Ketersediaan lahan untuk pengembangan baru; Pemindahan pusat pemerintah kabupaten ke Oelamasi pasti akan membawa perkembangan yang cukup signifikan pada Kota Kupang sehingga akan tumbuh pusat-pusat kegiatan baru, terutama pada kawasan-kawasan strategis yang terkait dengan aksesibilitas. Kondisi kawasan pusat kota yang sudah cukup padat, tetapi intensitas kawasan di bagian timur Kecamatan Kelapalima dan Kecamatan Maulafa masih cukup rendah sehingga masih sangat memungkinkan untuk berbagai pengembangan. Permukiman BTN yang telah dikembangkan pemerintah pada kawasan tersebut juga akan direspon oleh kabupaten dengan rencana jalan menuju Tilong yang nantinya akan dikembangkan sebagai kawasan wisata. Bendungan Tilong merupakan potensi air yang cukup besar dan menjadi cikal bakal sumber air bersih untuk Kota Kupang dan Oelamasi. Potensi ini akan menjadi magnet pertumbuhan bagi kawasan di sekitarnya, terutama untuk pengembangan kawasan budidaya.. 3-2.

(40) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Selain beberapa hal yang disebutkan di atas, terdapat beberapa issue/ wacana yang juga dapat menjadi potensi dalam pengembangan Kota Kupang ke depan yaitu; 1. Reklamasi Pantai Rencana reklamasi pantai yang akan dikembangkan di sekitar kawasan kota lama sampai saat ini masih menjadi polemik. Meskipun demikian, rencana tersebut dapat menjadi salah satu potensi wisata waterfront di Kota Kupang yang mampu menggerakkan roda perekonomian kawasan tersebut secara khusus dan Kota Kupang pada umumnya. 2. Konsep Ecoport Konsep Ecoport yang akan dikembangkan di Teluk Namosain adalah upaya pemanfaatan sumberdaya perairan melalui konsep pelabuhan yang harmonis dengan lingkungan. Manfaat pengembangannya cukup besar, disamping terciptanya lingkungan yang berkelanjutan, konsep ini juga memberi peluang investasi yang menjanjikan karena akan turut meningkatkan aktivitas pariwisata. Tujuan akhirnya tentu saja untuk peningkatan ekonomi dalam skala mikro maupun makro. 3.2 Permasalahan Pengembangan Kota Kupang Selain potensi, permasalahan pengembangan yang terdapat di wilayah Kota Kupang antara lain : 1. Masalah Perkotaan Yang membuat kota menjadi tidak nyaman, yang diindikasikan dengan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: . Kawasan perdagangan umumnya tidak didukung oleh penyediaan fasilitas parkir yang memadai sehingga sebagian jalannya dimanfaatkan untuk parkir on street;. . Kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi sebagai taman 3-3.

(41) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. sekaligus paru-paru kota untuk menjaga kualitas udara dan lingkungan, kurang dipelihara dengan baik sehingga mengurangi keindahan wajah kota; . Pantai masih menjadi halaman belakang kota, sehingga keberadaannya belum terperhatikan.. 2. Penyediaan Air Bersih dan Listrik yang Belum Mencukupi Selain jaringan jalan, Kawasan Kota Kupang didukung pula oleh utilitas perkotaan yang lengkap baik berupa jaringan air bersih (PDAM) dan listrik (PLN). Penyediaan air bersih untuk Kota Kupang walaupun telah dilayani oleh PDAM (kabupaten), hingga saat ini dirasakan masih kurang karena kebutuhan air warga kota juga relatif tinggi. Meskipun sumber air sudah cukup banyak, namun distribusi air belum merata ke semua wilayah kota sehingga sebagian besar warga masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Apalagi setiap kali musim kemarau tiba, dimana debit air akan menurun maka pasokan air ke rumah-rumah penduduk dengan sendirinya akan bermasalah. Selain air bersih, kapasitas listrik juga belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan perkotaan. Kemampuan daya yang ada tidak mampu melayani kebutuhan listrik bagi semua warga Kota Kupang karena kebutuhan beban jauh lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan seringnya dilakukan pemadaman bergilir di Kota Kupang dan sekitarnya. 3. Keterbatasan fisik pengembangan perkotaan pada bagian selatan kota karena merupakan wilayah resapan air (catchment area); Bagian selatan kota tepatnya di Kecamatan Maulafa, merupakan wilayah resapan air yang menjadi area limitasi bagi pengembangan kegiatan perkotaan. Dengan keterbatasan fisik bagi pengembangan kegiatan perkotaan, kawasan ini menjadi buffer bagi Wilayah Kota Kupang dengan wilayah sekitarnya di bagian selatan.. 3-4.

(42) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. 3.3. Kebutuhan Penanganan Kota Kupang Dari potensi dan permasalahan tersebut di atas akan dilakukan analisis. SWOT untuk merumuskan strategi berdasarkan kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namum secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planning) hanya menganalisis faktorfaktor strategi (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini. Berdasarkan potensi permasalahan sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu, berikut kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman yang dihadapi Kota Kupang dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. TABEL : 3.1 KEKUATAN, PELUANG, KELEMAHAN DAN ANCAMAN YANG DIHADAPI KOTA KUPANG Kekuatan (strengths). S1 S2 S3 S4 S5. Kelemahan (weaknesses). Wi. W2. W3 W4 W5. Kupang ditetapkan sebagai PKN Dukungan Infrastruktur transportasi dan perkotaan yang cukup memadai Ketersediaan lahan dan perkembangan kota ke arah Timur dan Tenggara Kota Kupang Pemandangan Alam Pantai yang indah dan Airnya yang jernih Keamanan yang memadai karena minim konflik sosial Penurunan Citra Kawasan Perkotaan diindikasikan dengan perkembangan yang tidak terkendali dan indikasi tumbuhnya kantong-kantong permukiman kumuh. Masalah perkotaan : jaian yang rusak akibat dilalui truk-truk industri, parkir off street, minimnya ruang terbuka hijau. Keterbatasan fisik pengembangan kegiatan perkotaan pada wilayah selatan Kupang. Kualitas SDM yang masih belum memadai Kekayaan pantai yang indah masih menjadi halaman belakang dari kegiatan 3-5.

(43) Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Dokumen SPPIP. Peluang (opportunities). W6 O1 O2. O3. O4. O5 O6 O7 Ancaman (Threats). T1. T2. T3. T4. pesisir Keterbatasan air bersih dan listrik Rencana pengembangan kawasan reklamasi pantai dan Ecoport Segitiga emas pertumbuhan di pertigaan jalan bandara timor raya ke dalam dan keluar Kota Kupang yang akan dikembangkan sebagai kawasan perdagangan jasa, pariwisata dan pendidikan Posisi geografis yang strategis sebagai bagian kawasan perbatasan dengan Australia dan Timor Leste serta didukung oleh keberadaan peiabuhan Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Bendungan Tilong Keberadaan Oesao sebagai pusat kawasan Agropolitan Pengembangan Oelamasi sebagai Ibu Kota Kabupaten Kupang Kawasan Industri Tenau dan Bolok yang berpeluang untuk dikembangakan lebih lanjut Degradasi lingkungan akibat Global Warming (Pemanasan Global) yang berdampak peningkatan suhu yang berakibat pada semakin kering kupang, mudah terjadi kebakaran, semakin minimnya air, dan sebagainya Masalah perbatasan antara Kota dan Kabupaten yang belum juga usai Pandemi Flu Babi di dunia termasuk di Australia yang berpotensi menyebar ke NTT dan Kupang khususnya Perdagangan Bebas beserta turunannya. 3-6.

(44) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. TABEL : 3.2 MATRIK SWOT Kekuatan / Strength (S) S1 Kota diitetapkan PKN Elemen. Kupang sebagai. S2 Dukungan Infrastruktur transportasi dan infrastruktur perkotaan yang cukup memadai S3 Ketersediaan lahan dan perkembangan kota ke arah Timur dan Tenggara S4 Pemandangan alam pantai yang indah dengan kondisi air yang bersih S5 Keamanan yang kondusif karena relatif tidak ada konflik sosial. Kelemahan / Weaknesses (W) W1 Penurunan citra kawasan perkotaan diindikasikan dengan perkembangan yang tidak terkendali dan indikasi tumbuhnya kantong-kantong permukiman kumuh. W2 Masalah perkotaan : jalan yang rusak akibat dilalui truk-truk industri, parkir off street, minimnya ruang terbuka hijau. W3 Keterbatasan fisik pengembangan kegiatan perkotaan pada wilayah Selatan Kota Kupang. W4 Kualitas SDM yang masih perlu ditingkatkan W5 Kekayaan pantai yang indah masih menjadi halaman belakang dari kegiatan pesisir W6 Keterbatasan air bersih dan listrik. Peluang / Opportunities (0) 01Rencana pengembangan kawasan reklamasi pantai dan ecoport. SO - Strategi Mengarahkan Investasi perkotaan ke wilayah kawasan industri (Tenau dan Bolok) dan Segitiga. WO - Strategi Mengintegrasikan pengembangan pelabuhan Tenau dan Bolok dengan 3-7.

(45) Dokumen SPPIP. 02Segitiga emas pertumbuh-an di pertigaan jalan bandara Timor Raya ke dalam dan ke luar Kota Kupang yang akan dikembangkan sebagai kawasan perdagangan, jasa, pariwi-sata, dan pendidikan 03Posisi geografis yang strategis sebagai bagian kawasan perbatasan dengan Australia juga Timor Leste dan keberadaan pelabuhan 04Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Bendungan Tilong 05Keberadaan Oesao sebagai pusat kawasan Agropolitan. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Kekuatan / Strength (S). Kelemahan / Weaknesses (W). Emas. Pemantapan kawaan perkotaan Kupang dan sekitranya sebagai kawasan wisata berbasis kelautan dengan melibatkan sektor industri, perdagangan dan jasa. Memfungsikan pelabuhan Bolok sebagai pusat koleksi distribusi skala regional dengan memanfaatkan keberadaan industri yang telah berkembang di wilayah perencanaan. Memantapkan Kota Kupang sebagai PKN sehingga dapat menjadi simpul ekspor-impor, transportasi terkait dengan keberadaan Oesao, Oelamasi dan Tilong. Meningkatkan kualitas infrastuktur kawasan perkotaan Kupang dsk Mengoptimalkan tata guna lahan yang mendukung pengembangan kawasan perkotaan Kupang dsk. pengembangan Kawasan Industri Tenau dan Bolok juga terkait konstelasi makro Oesao, Oelamasi dan Tilong yang didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai Penataan kawasan kota lama untuk memantapkan Kawasan Perkotaan Kupang dan sekitranya sebagai kota wisata, perdagangan dan jasa. Membuat buffer bagi pengembangan kegiatan industri dan perkotaan pada wilayah bagian timur hingga selatan Kawasan Industri Tenau dan Bolok. Mengakomodir konsep pengembangan kota yang berkelanjutan. 06Pengembangan Oelamasi sebagai Ibu Kota Kabupaten Kupang 07Kawasan Industri Tenau dan Bolok yang berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut 3-8.

(46) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. Kekuatan / Strength (S) Ancaman / Threats (T) T1Degradasi lingkungan akibat Global Warming (Pemanasan Global) yang berdampak peningkatan suhu yang berakibat pada semakin kering kupang, mudah terjadi kebakaran, semakin minimnya air, dan sebagainya T2 Masalah perbatasan antara Kota dan Kabupaten yang belum juga usai T3 Pandemi Flu Babi di Dunia termasuk di Australia yang berpotensi menyebar ke NTT dan Kupang khususnya T4 Perdagangan Bebas beserta turunannya. ST - Strategi Pengelolaan lingkungan secara terpadu dan terinteg rasi dengan pengembangan kota dengan konsep Transect Based Planning yang menjaga karakter fisik kota yang bergradasi hingga ke kawasan alami. Pola kemitraan antara pengusaha industri besar dengan pengusaha industri rumah tangga untuk meningkatkan nilai jual produk. Percepatan penyelesaian masalah perbatasan Pengembangan konsep ekonomi yang pro rakyat, pro job dan pro keberlanju tan lingkungan dengan UU Penataan Ruang.. Kelemahan / Weaknesses (W) WT - Strategi Pengendalian secara ketat kawasan-kawasan di wilayah kawasan perkotaan Kupang yang diindikasikan telah mengalami penurunan kualitas dan kompleksitas permasalahan yang tinggi.. 3-9.

(47) Dokumen SPPIP. Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kupang. BAB IV Visi dan Misi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. 4.1. Perumusan Visi dan Misi Dalam mengevaluasi keberhasilan suatu program, diperlukan suatu indikator untuk menilai pencapaian program yang telah disusun. Dalam penyusunan suatu indikator kinerja, terdapat langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun dan menetapkan rencana strategis yang meliputi : visi, misi, tujuan, sasaran, dan cara mencapai tujuan/ sasaran/ (kebijaksanaan, program dan kegiatan), 2. Identifikasi data/ informasi yang dapat dijadikan atau dikembangkan menjadi indikator kinerja. Dalam hal ini, data/ informasi yang relevan, lengkap, akurat dan kemampuan dan pengetahuan tentang permasalahan yang dibahas, 3. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan/ program/ kegiatan. Langkah pertama, yaitu menetapkan rencana strategis yang meliputi visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijaksanaan, dalam penetapan indikator program berbasis kinerja ini adalah menggabungkan beberapa visi, misi, tujuan dan sasaran serta kebijaksanaan dari beberapa aspek, diantaranya adalah Rencana Program Jangka Panjang, Rencana Program Jangka Menengah, serta Renstra. Dalam Renstra, sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya ruang kota yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan untuk kemajuan dan kesejahteraan 4-1.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel menunjukan hasil koefisien jalur pengaruh pengaruh kepuasan kerja dan disiplin Kerja dan komitmen terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Fase penjelasan konsep, yaitu siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing- masing untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKS II, menarik kesimpulan dari

anhidritpun bisa terbentuk dipermukaan ketika gipsum tersingkap dan terjadi evaporasi lanjut hingga gipsum kehilangan air (GRECO (CNRS) volume 52 1994

 Sel mikroba secara kontinyu berpropagasi menggunakan media segar yang masuk, dan pada saat yang bersamaan produk, produk samping metabolisme dan sel dikeluarkan dari

Beberapa model yang dapat dirangkai pada trainer kit ini yaitu sistem direct online (DOL), starting forward-reverse, starting dua langkah dengan menggunakan tahanan, kontrol

Syarat tatap muka daring adalah terjadinya komunikasi dua arah dalam waktu yang bersamaan secara langsung ( synchronous ) antara tutor dengan warga belajar, maupun

Diet dan mempertahankan berat badan dengan hipertensi sangat erat hubungannya karena pada penderita hipertensi perlu diet yang sehat seperti rendah garam, rendah

Tanggung jawab sosial dalam perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap