• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADAPTASI POLA HIDUP PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PEKUWON KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ADAPTASI POLA HIDUP PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PEKUWON KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DI DESA PEKUWON KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO

MELVIN FEBRIYANUS SYAKBAN 11001122

Subject : Adaptasi, Pola Hidup, Penderita Hipertensi

DESCRIPTION :

Adaptasi adalah suatu proses penyesuaian diri seseorang yang berlangsung terus – menerus untuk memenuhi kebutuhan dan memelihara hubungan harmonis pada situasi lingkungannya. Oleh sebab itu, dalam proses adaptasi dibutuhkan kemampuan seseorang untuk menyesesuaikan diri antara dorongan kebutuhan dalam diri dan kebutuhan lingkungan (Suparyanto, 2011). Berdasarkan uraian di atas maka strategi Adaptasi Pola Hidup Pada Penderita Hipertensi meliputi 1) Diet dan Mempertahankan Berta Badan, 2) Menghindari Merokok, 3) Penurunan Stress, 4) Olahraga Teratur, 5) Menghindari Alkohol, maka Adaptasi Pola Hidup merpakan proses penyesuaian diri dalam melakukan pola hidup yang sehat pada penderita hipertensi agar tekanan darah tetap stabil (Haryono, 2004).

Jenis penelitian deskriptif, variabel dalam penelitian ini adalah Adaptasi Pola Hidup Pada Penderita Hipertensi, populasi sebanyak 20 responden, tekhnik sampling dengan teknik purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 20 responden, penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 – 3 Mei 2014 di Desa Pekuwon Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto dengan menggunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner kemudian akan diolah melalui tahap editing, coding, scoring, tabulatingdan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa Adaptasi Pola Hidup Pada Penderita Hipertensi di Desa Pakuwon Kecamatan Bangsal kabupaten Mojokerto bahwa kurang dari setengah responden yaitu 8 responden (40%) berada di zona Adaptif dan sebagian besar responden yaitu sebanyak 12 responden (60%) berada di zona Maladaptif.

(2)

ABSTRACT

Adaptation is a proses of adjusting one self countinously fulfill his needs and mantain a harmonius relationship on the environment situation. Therefore, in the adaptation process is needed with one’s ability adjust between needs a boost self and environment (Suparyanto, 2011). Based on the description above the life style adaptation strategies on patient with hypertension include (1) diet and body weight maintenance, (2) smoking avoidance, (3) decreasing stress, (4) regular exercises, (5) alcohol. So, it is self adjustment takes healthy life style on patient with hypertension for remaining stable blood pressure (Haryono, 2004).

The type of this study is a descriptive, the variable in this study is the life style adaptation in patiens with hypertension, the population is 20 respondents, the technique uses purposive sampling technique and it is obtained with 20 respondents, the study had been done on 1-3 may, 2014 in desa pekuwon, bangsal mojokerto with a quetionnaire, the data are colected with questionaire then processed with editing, coding, scoring, tabulating and presented by a frequency distribution table.

Based on the result of this the last study that the life style adaptation in patients with hypertension in pekuwon, bangsal mojokerto show less than half of the respondents, 8 respondents (40%) live in the zone adaptive and most respondents, 12 respondents (60%) live in the maladaptive zone.

The condusion of this study on the life style adaptation live in patients with hypertension is less adaptive. Therefore, the health workes are expected to further improve health services, especially in the promotive to patients with hypertension use the life style adaptation.

Keyword : Adaptation, Life Style, Poeple with Hypertension

Contributor : Dwiharini P, S. Kep. Ns., M.Kep : Sunyoto, S. Kep. Ns

Date : 13 Mei 2014

Type Material : Laporan Penelitian

URL :

Right : Open Document

Summary :

LATAR BELAKANG

(3)

fenomena yang terjadi selama ini yaitu ketidakpatuhan pasien dalam menjalankan terapi dietnya dapat memberikan efek negatif yang sangat besar. Asumsi masyarakat bahwa garam menjadi penyebab hipertensi tidak seluruhnya benar karena yang berperan adalah natrium, sedangkan sumber natrium bukan hanya terdapat pada garam. Sebenarnya bukan perkara sulit untuk mengontrol tekanan darah normal. Pengetahuan sumber makanan natrium sangat berpengaruh dalam menjalankan terapi diet karena semakin tinggi tingkat pengetahuan sumber natrium diharapkan penderita hipertensi dapat melakukan terapi dietnya dengan benar sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan (Oldi, 2010).

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kearney et al (2005) dalam Chockalingam et al(2006), dilaporkan bahwa sekitar 972 juta jiwa pada tahun 2000 di seluruh dunia menderita hipertensi dan negara berkembang di seluruh dunia menyumbang hampir dua kali lipat dibandingkan dengan negara maju (sekitar 639 juta jiwa di negara berkembang dan sekitar 333 juta jiwa di negara maju) sehingga prevalensi kejadian hipertensi di seluruh dunia adalah sekitar 26,4% dari seluruh populasi di dunia. Selain itu, diprediksi juga bahwa pada tahun 2025, kejadian hipertensi akan meningkat menjadi 60% dari seluruh populasi, yaitu sekitar 1,56 milliar jiwa. Prevalensi kejadian hipertensi berkisar antara 5 - 35% diberbagai negara di Asia sedangkan di daerah Asia Pasifik, prevalensi kejadiannya berkisar antara 5 -47% pada pria dan 7 - 38% pada wanita. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) (2007), kejadian hipertensi di Indonesia secara nasional mencapai 31,7% dan sekitar 26,3% di daerah Sumatra Utara (Rahajeng et al, 2009). Hal ini berkaitan erat dengan pola makanan terutama konsumsi garam yang umumnya lebih tinggi di luar pulau Jawa dan Bali. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8 – 18,8% penduduk yang berusia 20 tahun adalah penderita hipertensi. Prevalensi di Sumatera Selatan dari penelitian menunjukan angka 6,3% sampai 9,17 %. Lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan laki-laki (Zukhair, 2008).

Kepatuhan diet hipertensi dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu: demografi (usia, jenis kelamin, suku bangsa, status sosio – ekonomi dan pendidikan), pengetahuan, psikososial, dan dukungan keluarga. Usia merupakan faktor yang penting dimana anak-anak terkadang tingkat ketaatannya jauh lebih tinggi daripada remaja. Pendidikan seseorang dapat juga meningkatkan kepatuhan terhadap aturan perawatan hipertensi (Niven, 2001).

Cara yang paling baik dalam menghindari komplikasi hipertensi adalah dengan mengatur diet / pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok. Permasalahan saat ini masih ditemukan pasien hipertensi yang tidak patuh terhadap dietnya (Gunawan, 2001).

(4)

dan lemak jenuh, dengan cara ini dapat mengurangi dari kekambuhan dan komplikasi dari hipertensi.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif. Variable penelitian yang di teliti adalah Adaptasi Pola Hidup Pada Penderita Hipertensi di Desa Pekuwon Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto. Populasi dalam penelitian ini adalah Penderita Hipertensi di Desa Pekuwon Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 20 orang penderita hipertensi. Tekhnik sampling yang di gunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sample 20 orang penderita hipertensi. Penelitian ini dilakukan di Desa Pekuwon Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini dilakukan tanggal 1-3 Mei 2014. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner menggunakan indikator positi dan negatif. Dari 20 responden diklasifikasikan semua kriteria : 1) Adaptasi pola hidup Adaptif, 2) Adaptasi pola hidu Maladaptif. Tekhnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembagian skor sikap menurut cara penelitian skala Likert dan menggunakan rumus skor T untuk menghitung nila adaptasi pola hidup pada penderita hipertensi. Guna memudahkan interpretasi hasil analisis, peneliti menggunakan tabel distribusi frekwensi pada penyajian data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki- laki sebanyak 11 responden (55%), setengah responden berumur 40 - 55 tahun yaitu sebanyak 10 responden ( 50%), kurang dari setengah responden berpendidikan SD sebanyak 8 responden (40%), kurang dari setengah responden bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 6 responden (30%), seluruh responden sebanyak 20 responden (100%) tidak rutin dalam kontrol tekanan darah, seluruhnya responden lama menderita penyakit > 1 tahun sebanyak 17 responden (85%), kurang dari setengah responden berada di zona adaptif sebanyak 8 responden (40%), sebagian besar responden berada di zona maladaptif sebanyak 12 responden (60%).

Adaptasi pola hidup merupakan suatu proses penyesuaian diri dalam melakukan pola hidup yang sehat pada penderita hipertensi agar tekanan darah tetap stabil (Sunaryo, 2004). Dari hasil tabulasi yang ada, di dapatkan 12 orang dari 20 penderita hipertensi yang berada di zona maladaptif. Hal ini menunjukakan bahwa setiap individu memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda – beda, Menurut Roy dalam (suparyanto, 2011) terdapat 5 obyek utama dalam ilmu keperawatan yaitu, 1) Manusia (individu yang mendapatkan asuhan keperawatan), 2) Keperawatan, 3) Konsep Sehat, 4) Konsep lingkungan, 5) Aplikasi, dan Adaptasi Pola Hidup Pada Penderita Hipertensi meliputi 1) diet dan mempertahankan berat badan, 2) menghindari merokok, 3) penurunan stress, 4) olahraga teratur, 5) alkohol. (Haryono, 2013).

(5)

oleh tingkat pendidikan responden yang kurang dari setengah responden berpendidikan SD yang tingkat pendidikannya kurang dan tidak dapat beradaptasi pada pola hidup yang sehat untuk penderita hipertensi.

Berdasarkan Parameter Diet dan Mempertahankan Berat Badan di dapatkan setengah dari responden berada di zona adaptif sebanyak 10 responden (50%) dan setengah dari responden berada di zona maladaptif sebanyak 10 responden (50%).

Hubungan hipertensi dengan Diet sangat kuat, cara untuk penanganan hipertensi yaitu dengan mengubah ke arah gaya hidup sehat seperti aktif mengatur pola makan sehari - hari seperti rendah garam, rendah kolesterol, rendah lemak, dan tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok (Haryono, 2013).

Hubungan hipertensi dengan Mempertahankan Berat Badan yang berlebih sangat kuat. Makin besar massa tubuh, makin banyak darah yang dibutuhkan untuk menyampaikan oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. Artinya volume darah yang beredar di pembuluh darah bertambah sehingga memberi tekanan darah yang lebih besar pada dinding pembuluh darah arteri. (Ramayulis, 2010).

Diet dan mempertahankan berat badan dengan hipertensi sangat erat hubungannya karena pada penderita hipertensi perlu diet yang sehat seperti rendah garam, rendah kolesterol, rendah lemak, dan menghindari merokok / alkohol, pada fakta di atas di dapatkan bahwa setengah dari responden berada di zona adaptif yang membuktikan bahwa penderita hipertensi dapat menerepkan diet yang sehat dan mempertahankan berat badan.

Berdasarkan parameter Menghindari Merokok di dapatkan sebagian besar responden berada di zona adaptif sebanyak 13 responden (65%) dan kurang dari setengah berada di zona maladaptif sebanyak 7 responden (35%).

Merokok memang tidak berhubungan secara langsung dengan timbulnya hipertensi, tetapi merokok dapat meningkatkan resiko komplikasi pada pasien hipertensi seperti penyakit jantung dan stroke, maka perlu di hindari mengkonsumsi tembakau (rokok) karena dapat memperberat hipertensi. Nikotin dalam tembakau membuat jantung bekerja lebih keras karena menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan frekuensi denyut jantung serta tekanan darah. Maka pada penderita hipertensi dianjurkan untuk menghentikan kebiasaan merokok. (Dalimartha, 2008)

Pada dasarnya hipertensi dan merokok tidak berhubungan secara langsung menurut Dalimartha (2008), namun konsumsi rokok yang berlebih dapat memungkinkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke karena di dalam rokok mengandung nikotin, pada fakta di atas didapatkan bahwa sebagian besar responden berada di zona adaptif, hal itu menunjukkan bahwa penderita hipertensi dapat menghindari konsumsi rokok yang berlebihan.

Berdasarkan parameter Penurunan Stress di dapatkan setengah dari responden berada di zona adaptif sebanyak 10 responden (50%) dan setengah dari responden berada di zona maladaptif sebanyak 10 responden (50%).

(6)

meditasi yang dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah (Radmarssy, 2007).

Penurunan stress dapat di hindari oleh penderita hipertensi dengan cara menciptakan suasana yang nyaman dan melakukan tekhnik relaksasi seperti yoga, pada hal ini di dapatkan bahwa setengah dari responden berada di zona adaptif sehingga penderita hipertensi dapat melakukan penurunan stress sesuai dengan teori Radmarssy (2007).

Berdasarkan parameter Olahraga Teratur di dapatkan sebagian besar dari responden berada di zona adaptif sebanyak 11 responden (55%) dan kurang dari setengah responden berada di zona maladaptif sebanyak 9 responden (45%).

Olahraga teratur akan melatih otot jantung untuk bisa beradaptasi pada saat jantung harus melakukan pekerjaan yang berat karena suatu kondisi tertentu. Selain olahraga juga dapat memelihara berat badan sehingga menurunkan resiko kelebihan berat badan (Permadi, 2011).

Berolahraga teratur dapat melatih otot jantung dan dapat memelihara berat badan sehingga menurunkan resiko kelebihan berat badan yang akan menyebabkan komplikasi dari hipertensi, pada penderita hipertensi ini didapatkan bahwa sebagian besar responden berada di zona adaptif, hal ini menunjukkan bahwa penderita hipertensi dapat menerapkan teori dari Permadi (2011) tentang olahraga teratur.

Berdasarkan parameter Menghindari Alkohol di dapatkan setengah dari responden berada di zona adaptif sebanyak 10 responden (50%) dan setengah responden berada di zona maladaptif sebanyak 10 responden (50%).

Radmarssy (2007) mengatakan bahwa konsumsi alkohol harus di hindari karena konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali besar daripada mereka yang tidak minum minuman beralkohol.

Konsumsi alkohol yang berlebih akan meningkatkan tekana darah menurut Radmarssy (2007), pada fakta di atas didapatkan setengah dari responden berada di zona adaptif, hal ini menunjukkan bahwa penderita hipertensi dapat menghindari konsumsi alkohol yang berlebih karena dapat menimbulkan tekanan darah tinggi / hipertensi.

SIMPULAN

(7)

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat dijadikan bahan untuk mengembangkan penelitian sebagai data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan Adaptasi Pola Hidup Pada Penderita Hipertensi.

2. Bagi Institusi Kesehatan

Lebih merata dalam mengadakan penyuluhan tentang pentingnya mengontrol pola hidup pada penderita hipertensi dan dapat mengaplikasikan teori tersebut.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini sebagai tambahan wacana kepustakaan dan acuan teori mengajar yang berkaitan dengan adaptasi pola hidup pada penderita hipertensi.

ALAMAT CORRESPODENSI

EMAIL :Melvinfebriyanus@yahoo.com

No. HP :

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan seperti berikut: Pengelolaan Infak Produktif

Laporan laba-rugi ( income statement ) adalah laporan keuangan yg menggambarkan kegiatan suatu usaha dalam satu periode operasi, yang membandingkan pengeluaran terhadap

Metode yang digunakan pada sistem pakar ini menggunakan teori dempster-shafer, karena metode ketidakpastian ini menghasilkan gambaran kemungkinan sebuah jawaban, dan hanya

turbidity sensor akan banyak mempengaruhi sistem secara keseluruhan, sistem akan bekerja jika pembacaan nilai kekeruhan air sudah diproses oleh NodeMCU ESP8266.Jika

Karena tidak memiliki sanad dan sumber, namun sudah mengklaim dan mendeklarasikan dirinya sebagai satu-satunya yang sah dan benar maka muncul kejanggalan, yaitu, orang Syiah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat kontribusi yang tidak signifikan supervisi pembelajaran pengawas terhadap kinerja mengajar (2) Terdapat kontribusi

Fokus pada penelitian ini adalah untuk mencari jawaban dari masalah yang diteliti yaitu implementasi strategi pemasaran wisata keraton kesepuhan dalam membangun daya

Sifat inderawi seperti rasa, warna, aroma dan tekstur suatu bahan merupakan sifat- sifat yang muncul karena menyangkut selera seseorang.Ketertarikan konsumen terhadap bahan