• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPORTTRACER STUDY BIDIKMISI ITB ANGKATAN 2013 DIREKTORAT KEMAHASISWAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPORTTRACER STUDY BIDIKMISI ITB ANGKATAN 2013 DIREKTORAT KEMAHASISWAAN"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT KEMAHASISWAAN

BIDIKMISI ITB

ANGKATAN 2013

(2)

Tracer Study ITB Bidikmisi

Angkatan 2013

(3)

Tracer Study ITB Bidik Misi Angkatan 2013

Hak cipta pada penulis dan dlindungi Undang-undang

Hak penerbitan pada Subdirektorat Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan

Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penulis dan penerbit.

Tim Penulis

Ketua : Sonny Rustiadi M.B.A.,Ph.D. Konten dan Editor : Angga Dinan A., S.Si., MT Konten : Ilma Intan Sari, S.Si., M.Si. Foto : Davit Raydiansyah, S.Ds.

Cetakan I : 2020

ISBN : 978-623-95316-2-1

Penerbit :

Subdirektorat Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan

Redaksi :

GKU Timur ITB Lt. 1, Ruang 9215-9216

Jl. Ganesha no. 10 Bandung 40132 Telp : (+62-22) 253 0714 Fax : (+62-22) 250 9177 Email : tracer@pusat.itb.ac.id

(4)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 1

Kata Sambutan

Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.

Rektor Institut Teknologi Bandung

Tracer Study dan User Survey hadir membantu ITB untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang antisipatif terhadap kebutuhan bangsa. Tracer Study adalah salah satu cara untuk memperoleh umpan balik dari alumni mengenai keselarasan hasil pendidikan dan kurikulum yang diterima dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia usaha dan industri (DUDI) secara nyata. Hasil dari Tracer Study yang akurat dan terstruktur dapat menjadi evaluasi bagi perguruan tinggi dalam pengembangan kualitas, kurikulum ajar dan sistem pendidikan.

Sementara itu, User Survey adalah umpan balik dari perusahaan (user) mengenai kepuasan mereka terhadap alumni ITB. Umpan balik yang diberikan secara jujur oleh pengguna lulusan ITB merupakan penilaian penting bagi perguruan tinggi agar dapat memetakan kebutuhan user agar lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan kerja. Kegiatan User Survey pun dapat mempererat hubungan antara ITB sebagai penyedia sumber daya manusia yang unggul dan user sebagai pengguna lulusan.

Selain untuk mewujudkan misi ITB, kegiatan Tracer Study dan User Survey dilaksanakan untuk menjalankan fungsi perguruan tinggi sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. ITB sebagai pendidikan tinggi harus mampu mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

Hingga tahun 2020, Seksi Tracer Study - Direktorat Kemahasiswaan ITB, telah menjalankan 9 kali penelitian. Setiap tahunnya jumlah response rate yang diperoleh oleh Seksi Tracer Study terus bertambah hingga tembus 93%. Hal ini

(5)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 2

membuktikan bahwa Tracer Study ITB menghasilkan data dengan akurat dan terperinci.

Kini Tracer Study ITB terus berkembang, tidak hanya menyediakan data Tracer Study dan User Survey, tetapi menyediakan riset yang berhubungan dengan alumni ITB penerima beasiswa Bidikmisi. Hasil riset ini merupakan laporan pertanggung jawaban ITB dalam pelaksanaan program beasiswa Bidikmisi di ITB serta untuk pengembangan karir penerima beasiswa tersebut.

Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan tangan terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan.

(6)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 3

Kata Sambutan

Dr. G. Prasetyo Adhitama S.Sn., M.Sn.

Direkutur Kemahasiswaan

Institut Teknologi Bandung

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semuanya,

Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan

Sebagai salah satu lembaga akademik terbaik di negeri ini, ITB mengemban misi mencerdaskan bangsa dan mengembangkan kehidupan bangsa. ITB juga bercita-cita menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial dan humaniora yang unggul dengan menyelenggarakan pendidikan yang bermutu tinggi, melakukan penelitian dan pengembangan ilmu untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia dan kemaslahatan umat manusia. ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi, berkewajiban menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul, memiliki kompetensi baik soft skills maupun hard skills, serta agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman. ITB selalu berusaha menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian . Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, proses pembelajaran di ITB dilakukan dalam kegiatan-kegiatan akademik yang bersifat kurikuler sesuai dengan kurikulum masing-masing program studi, serta kegiatan ekstra kurikuler dalam bentuk kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan oleh para mahasiswa terutama di organisasi-organisasi kemahasiswaan maupun dalam interaksi antar mahasiswa yang lain. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara internal di kampus ITB maupun dengan melibatkan mahasiswa dalam interaksi dengan mitra ITB dari berbagai sektor di luar kampus.

Proses pembelajaran tersebut senantiasa dievaluasi secara berkelanjutan. Sebagai bagian dari evaluasi atas tujuan, proses dan hasil dari pembelajaran, ITB menyelenggarakan kegiatan tracer study untuk mengukur kualitas lulusan terkait

(7)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 4

kompetensi dimasa depan yang diperlukan oleh para lulusan dalam berkarir. Survey dilakukan dengan responden yang terdiri dari para lulusan dan lembaga-lembaga tempat lulusan bekerja. Informasi dari para lulusan sangat penting karena menjelaskan bagaimana proses pembelajaran yang mereka lakukan pada masa kuliah di ITB, dikaitkan dengan kondisi nyata yang mereka hadapi di masyarakat setelah lulus. Sementara itu, pandangan-pandangan serta penilaian dari Lembaga-lembaga dimana lulusan mengabdikan diri setelah lulus merupakan umpan balik yang bermanfaat karena menunjukkan penerimaan, kritik serta harapan masyarakat terkait kualitas lulusan ITB.

Selain report Tracer Study ITB dan User Survey ITB dibuat pula laporan khusus Tracer Study ITB Bidikmisi. Melalui laporan Tracer Study ITB Bidikmisi ini dapat diketahui peta mengenai sejauh mana tingkat keberhasilan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu, agar menjadi bukti bahwa peserta Bidikmisi, yang secara umum merupakan mahasiswa yang memiliki keterbatasan dalam hal ekonomi, dapat berhasil dalam pendidikan dan sukses dalam pekerjaan atau masa depan mereka. Sehingga, diharapkan keberhasilan mereka berdampak pada perbaikan kehidupan diri dan keluarga mereka, dan pada akhirnya adalah perbaikan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pada akhirnya kami berharap hasil tracer study ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan, khususnya fakultas/sekolah serta program-program studi di ITB dalam upaya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada serta dapat mempertahankan kinerja dan capaian yang sudah dianggap baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan ITB.

Semoga semangat ITB untuk menjadi perguruan tinggi yang bermartabat di tingkat global serta bermanfaat bagi rakyat ITB senantiasa menyala.

Terimakasih,

(8)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 5

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Buku Report Tracer Study Bidikmisi ITB Angkatan 2013 akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Buku Report Tracer Study Bidikmisi ITB Angkatan 2013 terdiri dari tiga bab. Bab 1 memuat analisis mengenai profil alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi, bab 2 memuat hasil analisis mengenai karir alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi setelah mereka lulus kuliah dan bab 3 memuat perbandingan hasil analisis alumni ITB bidikmisi dari angkatan 2010-2013.

Analisis pada bab 1 menunjukan data responden alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi yang mengisi survey Tracer Study ITB tahun 2020. Selanjutnya dibahas pula mengenai besar IPK yang didapatkan serta lama studi yang ditempuh. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan IPK dan lama studi untuk alumni ITB angkatan 2013 keseluruhan. Profil lain yang dibahas adalah mengenai pemanfaatan beasiswa Bidikmisi selama alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi berkuliah. Selain itu, profil selanjutnya yang dianalisis adalah keaktifan organisasi dan kompetensi yang dimiliki alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi. Sama seperti IPK dan lama studi, hasil profil tersebut juga akan dibandingkan dengan profil alumni ITB angkatan 2013 keseluruhan.

Bab 2 membahas mengenai jenjang karir yang diperoleh alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi saat ini. Pada awal bab dibahas mengenai pekerjaan utama alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi. Analisis berikutnya membahas mengenai kesesuaian kuliah terhadap pekerjaan saat ini, lamanya waktu tunggu kerja, sumber mendapatkan pekerjaan dan besar penghasilan yang didapatkan. Sama seperti bab 1, analisis mengenai kesesuaian kuliah, waktu tunggu kerja, sumber mendapatkan pekerjaan dan penghasilan akan dibandingkan dengan hasil alumni ITB angkatan 2013 pada umumnya.

Bab 3 membahas mengenai perbandingan hasil analisis alumni ITB peserta Bidikmisi angkatan 2013 dengan angkatan 2010-2012. Analisis perbandingan yang ditampilkan antara lain, perbandingan jumlah responden, IPK, lama studi, besaran bantuan Bidikmisi, keaktifan organisasi, persentase jumlah alumni ITB peserta Bidikmisi kembali ke daerah asal dan kesesuaian bidang kuliah dengan bidang pekerjaan.

Pada Buku Report Tracer Study Bidikmisi ITB Angkatan 2013 diperoleh beberapa kesimpulan terkait alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi. Survey 2020 ini menunjukkan bahwa hasil yang didapatkan oleh alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi cukup memuaskan. Mereka dapat memanfaatkan beasiswa Bidikmisi yang diberikan menjadi output yang baik untuk pribadi mereka masing-masing dan

(9)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 6

sebagian alumni menggunakan output tersebut untuk berkontribusi di daerah asalnya.

Pada kesempatan ini pula, kami selaku Tim Peneliti dan Penulis Tracer Study ITB mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. selaku Rektor ITB yang telah memberikan dukungan penuh dalam penelitian Tracer Study ITB 2020. 2. Prof.Dr.Ir. Jaka Sembiring M.Eng selaku Wakil Rektor Bidang Akademik

dan Kemahasiswaan ITB yang berperan sebagai pelindung sekaligus memberikan arahan terhadap penelitian Tracer Study ITB 2020.

3. Dr. G. Prasetyo Adhitama S.Sn., M.Sn. selaku Direktur Kemahasiswaan ITB atas segala dukungan dan masukan terhadap penelitian Tracer Study ITB 2020.

4. Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT sebagai peneliti Trace Study yang hingga saat ini masih memberikan arahan, kontribusi dan masukkan terhadap perkembangan Tracer Study ITB.

5. Sapto Wahyu Indratno S.Si., M.Sc., Ph.D selaku Ketua KK Statistika Matematika ITB yang telah membantu dalam memberi arahan dan masukan terkait analisis hasil penelitian Tracer Study ITB 2020.

6. Alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi atas peran sertanya dalam penelitian Bidikmisi ITB 2020.

7. Tim Magang Tracer Study ITB 2020 atas bantuannya dalam pengolahan data dan analisis.

8. Staf Direktorat Kemahasiswaan atas bantuannya dalam pengumpulan data alumni peserta Bidikmisi.

Akhir kata, Tim Peneliti dan Tim Penulis berharap hasil penelitian periode 2020 ini dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi semua pihak, khususnya ITB sebagai lembaga pendidikan, di dalam merancang program dan kurikulum serta menciptakan lingkungan akademis maupun non-akademis yang lebih mendukung terciptanya lulusan yang berkualitas dari segi hard skill, soft skill, dan life skill.

Bandung, September 2020

Sonny Rustiadi M.B.A.,Ph.D. (Ketua Tim Penulis)

(10)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 7

Daftar Isi

Kata Sambutan ... 1 Kata Pengantar... 5 Daftar Isi ... 7 Daftar Gambar ... 8 Daftar Tabel... 10

Profil Alumni ITB Bidikmisi Angkatan 2013 ... 11

1.1 Data Responden ... 12 1.2 IPK ... 15 1.3 Lama Studi ... 18 1.4 Beasiswa Bidikmisi ... 20 1.5 Organisasi... 22 1.6 Kompetensi ... 24

Karir Alumni ITB Bidikmisi Angkatan 2013 ... 33

2.1 Pekerjaan Utama ... 34

2.2 Penghasilan ... 35

2.3 Daerah Asal ... 39

2.4 Kesesuaian Kuliah ... 44

2.5 Waktu Tunggu Kerja ... 46

Perbandingan Tracer Study ITB Bidikmisi Angkatan 2010-2013 ... 49

3.1 Perbandingan Responden ... 50

3.2 Perbandingan IP ... 51

3.3 Perbandingan Lama Studi ... 52

3.4 Perbandingan Kecukupan Besaran Bidikmisi ... 53

3.5 Perbandingan Keaktifan Organisasi ... 54

3.6 Perbandingan Pekerjaan Utama ... 54

3.7 Perbandingan Penghasilan ... 55

3.8 Perbandingan Daerah Asal ... 56

3.9 Perbandingan Kesesuaian Kuliah ... 57

3.10 Perbandingan Waktu Tunggu Kerja ... 58

Kesimpulan ... 59

(11)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 8

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Data Responden ... 12

Gambar 1.2 Responden Tracer Study ITB 2020... 13

Gambar 1.3 Penerima Bidikmisi ... 13

Gambar 1.4 Responden Tracer Study ITB 2020 Peserta Bidikmisi per Prodi ... 14

Gambar 1.5 Nilai IPK Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi dan Nilai IPK Alumni TB Angkatan 2013 Peserta Non-Bidikmisi ... 15

Gambar 1.6 Nilai IPK Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi per Prodi .... 17

Gambar 1.7 Lama Studi Alumni ITB Angkatan 2013 dan Peserta Bidikmisi 2013 18 Gambar 1.8 Bidikmisi Mencukupi atau Tidak bagi Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi ... 20

Gambar 1.9 Penghasilan Tambahan... 21

Gambar 1.10 Sumber Penghasilan Tambahan ... 21

Gambar 1.11 Pemanfaatan Bidikmisi ... 22

Gambar 1.12 Keaktifan Organisasi ... 23

Gambar 1.13 Status Keanggotaan ... 23

Gambar 1.14 Jenis Organisasi ... 24

Gambar 1.15 Kompetensi Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi... 26

Gambar 1.16 Kompetensi Alumni ITB Angkatan 2013 ... 27

Gambar 1.17 Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengguna terhadap Kompetensi Alumni ITB Bidikmisi Angkatan 2013 ... 30

Gambar 2.1 Pekerjaan Utama ... 34

Gambar 2.2 Alasan Tidak Bekerja... 35

Gambar 2.3 Penghasilan (Median) ... 36

Gambar 2.4 Keluarga Alumni yang Menjadi Tanggungan ... 37

Gambar 2.5 Sumber Biaya untuk Tanggungan Keluarga ... 37

Gambar 2.6 Persentase Gaji yang Digunakan untuk Menanggung Biaya Hidup Keluarga ... 38

Gambar 2.7 Persentase Beasiswa yang Digunakan untuk Menanggung Biaya Hidup Keluarga ... 38

Gambar 2.8 Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi yang kembali ke Daerah Asal ... 39

Gambar 2.9 Alasan Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi Kembali ke Daerah Asal ... 40

Gambar 2.10 Alasan Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi Tidak Kembali ke Daerah Asal ... 41

Gambar 2.11 Peta Persebaran Alumni Bidikmisi Angkatan 2013 di Indonesia .... 42

Gambar 2.12 Peta Persebaran Alumni Bidikmisi Angkatan 2013 di Dunia ... 43

Gambar 2.13 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan ... 44

Gambar 2.14 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan per Prodi (ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi) ... 45

(12)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 9

Gambar 2.15 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi dan Keseluruhan Alumni ITB Angkatan 2013 ... 47 Gambar 3.1 Perbandingan Jumlah Responden Tracer Study ITB dan Tracer Study Bidikmisi ITB 2010-2013 ... 50 Gambar 3.2 Perbandingan IPK Alumni ITB Penerima Bidikmisi Angkatan

2010-2013 ... 51 Gambar 3.3 Perbandingan Ketepatan Waktu Lama Studi Alumni ITB Penerima

Bidikmisi Angkatan 2010-2013... 52 Gambar 3.4 Perbandingan Kecukupan Besaran Bantuan Bidikmisi Alumni ITB

Angkatan 2010-2013 ... 53 Gambar 3.5 Perbandingan Tingkat Keaktifan Organisasi Alumni ITB Penerima

Bidikmisi Angkatan 2010-2013... 54 Gambar 3.6 Perbandingan Alumni Bidikmisi ITB yang Kembali atau Tidak Kembali ke Daerah Asal Angkatan 2010-2013 ... 56 Gambar 3.7 Perbandingan Kesesuaian Bidang Kuliah dengan Bidang Pekerjaan

(13)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 10

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Nilai IPK alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dan nilai IPK alumni ITB angkatan 2013 ... 16 Tabel 1.2 Alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dengan lama studi lebih

dari enam tahun (responden memiliki kemungkinan memilih lebih dari satu alasan) ... 19 Tabel 1.3 Perbandingan kompetensi yang dikuasai alumni ITB angkatan 2013

dengan alumni ITB Bidikmisi 2013... 28 Tabel 1.4 Perbandingan tingkat kepentingan peran kompetensi pada pekerjaan

alumni ITB angkatan 2013 dengan alumni ITB Bidikmisi 2013 ... 28 Tabel 1.5 Tingkat kepentingan dan kepuasan pengguna terhadap kompetensi

alumni ITB Bidikmisi angkatan 2013 ... 31 Tabel 2.1 Penghasilan alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi ... 36 Tabel 2.2 Persebaran alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi yang kembali

ke daerah asal untuk membangun daerahnya ... 40 Tabel 2.3 Persebaran alumni Bidikmisi angkatan 2013 ... 44 Tabel 2.4 Waktu tunggu mendapatkan kerja alumni ITB angkatan 2013 peserta

Bidikmisi dan keseluruhan alumni ITB angkatan 2013 ... 46 Tabel 3.1 Perbandingan kategori pekerjaan utama alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010-2013... 55 Tabel 3.2 Perbandingan penghasilan alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010-2013 55 Tabel 3.3 Perbandingan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan alumni Bidikmisi

(14)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 11

(15)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 12

1.1 Data Responden

Analisis alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi pada dasarnya menggunakan data yang diperoleh dari hasil penyelenggaraan Tracer Study ITB tahun 2020. Target responden pada penelitian Tracer Study ITB 2020 itu sendiri adalah alumni ITB angkatan 2013 dengan total 3218 orang.

Gambar 1.1 Data Responden

Total alumni ITB angkatan 2013 adalah sebanyak 3218 orang, dari total tersebut sebanyak 3006 orang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner Tracer Study ITB 2020 hingga tuntas. Berdasarkan hasil sorting data Tracer Study ITB 2020 ini, diperoleh data sebanyak 730 responden mengaku pernah mengikuti program Bidikmisi.

Jumlah kuota mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi ITB pada tahun 2013 adalah sebanyak 900 orang. Perbedaan jumlah responden yang mengaku pernah mengikuti program Bidikmisi dengan jumlah kuota sangat mungkin terjadi mengingat adanya penerima Bidikmisi yang dihentikan beasiswanya di tengah jalan dan/atau kemudian ada mahasiswa lain yang menggantikannya.

3218 3006 730 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Total Alumni ITB angkatan 2013

Total Responden Hasil Tracer Study ITB 2020

Total Responden Hasil Tracer Study ITB 2020

(16)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 13

Gambar 1.2 Responden Tracer Study ITB 2020

Hasil penelitian Tracer Study ITB 2020 menunjukkan bahwa tidak semua penerima Bidikmisi memperoleh program beasiswa ini secara penuh delapan semester. Berdasarkan data yang masuk, dari jumlah 730 penerima Bidikmisi yang memberikan respon, pada penelitian Tracer Study ITB 2020 sebanyak 675 (93%) alumni menerima beasiswa Bidikmisi secara penuh delapan semester, 42 (6%) alumni menggantikan di pertengahan, dan sisanya sebanyak 8 (1%) alumni dihentikan sebelum delapan semester. Sebanyak 725 orang responden memberikan jawaban lengkap mengenai kategori penerima Bidikmisi. Dengan demikian, terdapat lima data responden yang tidak tercatat dan tidak lengkap.

Gambar 1.3 Penerima Bidikmisi

Responden Tacer Study ITB 2020 Alumni Bidikmisi (730)

24%

Responden Tacer Study ITB 2020 Alumni Nonbidikmisi (2276)

76%

Beasiwa Penuh 8 Semester

(675)

93%

Diberhentikan

Sebelum 8

Semester (8)

1%

Menggantikan di

Pertengahan (42)

6%

(17)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 14

Gambar 1.4 Responden Tracer Study ITB 2020 Peserta Bidikmisi per Prodi Sistem dan Teknologi Informasi (5/31)

Teknik Telekomunikasi (17/9) Teknik Tenaga Listrik (15/31) Teknik Informatika (14/67) Teknik Elektro (21/105) Rekayasa Kehutanan (13/28) Rekayasa Pertanian (21/36) Rekayasa Hayati (9/31) Biologi (20/47) Mikrobiologi (11/28) Farmasi Klinik dan Komunitas (7/24) Sains dan Teknologi Farmasi (26/69) Kewirausahaan (15/20) Manajemen (29/128) Perencanaan Wilayah dan Kota (22/68) Arsitektur (17/77) Manajemen Rekayasa Industri (3/31) Teknik Industri (22/72) Teknik Fisika (19/55) Teknik Kimia (31/82) Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (14/23) Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (8/20) Teknik Kelautan (18/54) Teknik Lingkungan (28/63) Teknik Sipil (17/130) Teknik Metalurgi (19/36) Teknik Geofisika (8/52) Teknik Perminyakan (14/82) Teknik Pertambangan (28/58) Teknik Material (16/38) Teknik Dirgantara (17/33) Teknik Mesin (25/117) Desain Produk (7/38) Desain Komunikasi Visual (8/38) Desain Interior (8/36) Kriya (2/26) Seni Rupa (6/21) Kimia (33/48) Astronomi (7/12) Fisika (22/60) Matematika (24/65) Teknik Geodesi dan Geomatika (21/62) Oseanografi (12/25) Meteorologi (12/23) Teknik Geologi (19/60) 14% 65% 33% 17% 17% 32% 37% 23% 30% 28% 23% 27% 43% 18% 24% 18% 9% 23% 26% 27% 38% 29% 25% 31% 12% 35% 13% 15% 33% 30% 34% 18% 16% 17% 18% 7% 22% 41% 37% 27% 27% 25% 32% 34% 24% 86% 35% 67% 83% 83% 68% 63% 78% 70% 72% 77% 73% 57% 82% 76% 82% 91% 77% 74% 73% 62% 71% 75% 69% 88% 65% 87% 85% 67% 70% 66% 82% 84% 83% 82% 93% 78% 59% 63% 73% 73% 75% 68% 66% 76% Bidikmisi Nonbidikmisi

(18)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 15

Pada gambar 1.3 menunjukkan 675 mahasiswa dari total 730 mahasiswa program Bidikmisi berhasil mengikuti program ini dari awal studi hingga kelulusan. Jumlah ini tentunya memberikan gambaran yang baik untuk kesuksesan program Bidikmisi di ITB.

Gambar 1.4 menunjukkan persebaran penerima beasiswa Bidikmisi per prodi berdasarkan data responden hasil penyelenggaraan Tracer Study ITB 2020. Pada gambar ini terlihat bahwa penerima Bidikmisi yang memiliki persentase paling banyak ada di Prodi Teknik Telekomunikasi (65%). Sementara berdasarkan besaran jumlahnya, penerima Bidikmisi paling banyak ada di Prodi Kimia (33 orang).

1.2 IPK

Nilai IPK seringkali menjadi tolok ukur dalam memperhatikan perkembangan prestasi studi alumni selama menjalani perkuliahan. Alumni dengan nilai IPK yang tinggi dianggap sebagai lulusan yang mampu mengikuti perkuliahan dengan baik.

(Sumber: Report Tracer Study ITB 2020)

Gambar 1.5 Nilai IPK Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi dan Nilai IPK Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Non-Bidikmisi

Nilai IPK alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi secara umum memiliki nilai rata-rata 3,29. Hasil ini tentunya memberikan gambaran yang cukup baik mengingat program beasiswa Bidikmisi sangat memperhatikan prestasi dari pesertanya.

Alumni ITB Angkatan

(19)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 16

Tabel 1.1 Nilai IPK alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dan nilai IPK alumni ITB angkatan 2013

Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi Alumni ITB Angkatan 2013 Non-Bidikmisi

N 730 N 2249

min 2,42 min 2,1 max 3,99 max 3,98

mean 3,29 mean 3,36

std dev 0,26 std dev 0,28

Gambar 1.6 menunjukkan perbandingan nilai IPK per prodi alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan dengan alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi. Pada gambar 1.6 terlihat bahwa nilai IPK rata-rata per prodi alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi sedikit berbeda dengan nilai IPK rata-rata per prodi alumni ITB angkatan 2013 peserta Non-Bidikmisi. Prodi dengan peserta Bidikmisi yang nilai IPK-nya diatas rata-rata dibandingkan nilai IPK alumni ITB angkatan 2013 non-Bidikmisi antara lain, Prodi Kewirausahaan, Desain Interior, Mikrobiologi, Sains dan Teknologi Farmasi, Meteorologi, Perencanaan Wilayah dan Kota, Rekayasa Hayati, Rekayasa Kehutanan, Rekayasa Pertanian, Teknik Geofisika, Teknik Geodesi dan Geomatika, Teknik Material, Teknik Pertambangan, Teknik Tenaga Listrik, dan Teknik Telekomunikasi. Hasil ini tentunya menjadikan gambaran cukup baik terhadap keberhasilan program beasiswa Bidikmisi di ITB.

(20)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 17

Gambar 1.6 Nilai IPK Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi per Prodi

Sistem dan Teknologi Informasi (5/31) Teknik Telekomunikasi (17/9) Teknik Tenaga Listrik (15/31) Teknik Informatika (14/67) Teknik Elektro (21/105) Rekayasa Kehutanan (13/28) Rekayasa Pertanian (21/36) Rekayasa Hayati (9/31) Biologi (20/47) Mikrobiologi (11/28) Farmasi Klinik dan Komunitas (7/24) Sains dan Teknologi Farmasi (26/69) Kewirausahaan (15/20) Manajemen (29/128) Perencanaan Wilayah dan Kota (22/68) Arsitektur (17/77) Manajemen Rekayasa Industri (3/31) Teknik Industri (22/72) Teknik Fisika (19/55) Teknik Kimia (31/82) Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (14/23) Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (8/20) Teknik Kelautan (18/54) Teknik Lingkungan (28/63) Teknik Sipil (17/130) Teknik Metalurgi (19/36) Teknik Geofisika (8/52) Teknik Perminyakan (14/82) Teknik Pertambangan (28/58) Teknik Material (16/38) Teknik Dirgantara (17/33) Teknik Mesin (25/117) Desain Produk (7/38) Desain Komunikasi Visual (8/38) Desain Interior (8/36) Kriya (2/26) Seni Rupa (6/21) Kimia (33/48) Astronomi (7/12) Fisika (22/60) Matematika (24/65) Teknik Geodesi dan Geomatika (21/62) Oseanografi (12/25) Meteorologi (12/23) Teknik Geologi (19/60) 3.29 3.12 3.29 3.35 3.23 3.21 3.27 3.44 3.23 3.57 3.08 3.36 3.54 3.35 3.32 3.26 3.14 3.18 3.24 3.35 3.13 3.19 3.28 3.27 3.40 3.28 3.43 3.55 3.29 3.14 3.20 3.29 3.45 3.67 3.59 3.41 3.33 3.23 3.21 3.16 3.26 3.21 3.17 3.42 3.41 3.33 3.06 3.27 3.40 3.37 3.13 3.22 3.40 3.25 3.47 3.37 3.32 3.39 3.48 3.21 3.39 3.18 3.38 3.41 3.51 3.20 3.35 3.32 3.42 3.48 3.29 3.26 3.59 3.18 3.11 3.37 3.33 3.54 3.68 3.50 3.47 3.42 3.29 3.21 3.18 3.34 3.18 3.24 3.34 3.47 Bidikmisi Nonbidikmisi

(21)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 18

1.3 Lama Studi

Alumni ITB menempuh studi di ITB dalam kurun 4-6 tahun untuk waktu normal. Alumni yang lulus tepat pada waktunya adalah yang menyelesaikan masa studi dalam empat tahun (delapan semester). Sementara alumni yang masa studinya lebih dari empat tahun dikatakan tidak tepat waktu. Ketidaktepatan masa studi alumni dapat bergantung dari banyak faktor.

Gambar 1.7 menunjukkan lama studi dari alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi umumnya adalah empat tahun (64%). Alumni ITB yang lama studinya hanya tiga tahun secara umum merupakan alumni yang berasal dari Prodi Manajemen. Hal ini dikarenakan masa studi di Prodi Manajemen ITB adalah selama tiga tahun. Namun ditemukan pula bahwa alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi yang masa studinya hanya tiga tahun merupakan alumni yang sempat pindah program studi. Alumni yang pindah program studi ini pada awalnya merupakan alumni ITB angkatan 2011. Jadi masa studi mereka yang tiga tahun lebih dikarenakan masa studi mereka di program studi baru tersebut (masa studi di ITB- nya adalah empat tahun).

Gambar 1.7 Lama Studi Alumni ITB Angkatan 2013 dan Peserta Bidikmisi 2013 Masa studi dari alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi secara umum tidak memiliki perbedaan yang jauh dengan masa studi dari alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan. Pada Gambar 1.7 dapat dilihat pula bahwa besarnya persentase alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan dengan alumni peserta

0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% 3 tahun (21/136) 3,5 tahun (31/87) 4 tahun (465/1933) 4,5 tahun (95/381) 5 tahun (54/199) 5,5 tahun (14/47) 6 tahun (28/81) 6,5 tahun (16/85) 7 tahun (3/34) 2.9% 4.3% 64.0% 13.1% 7.4% 1.9% 3.9% 2.2% 0.4% 4.6% 2.9% 64.8% 12.8% 6.7% 1.6% 2.7% 2.8% 1.1%

(22)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 19

Bidikmisi yang lulus tepat waktu (empat tahun) selisihnya sangat tipis yaitu 0,8%. Tentunya dari perbandingan ini dapat diperoleh informasi bahwa secara umum dari besaran persentase ini, alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi memiliki catatan masa studi yang sama baiknya jika dibandingkan alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan.

Tabel 1.2 Alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dengan lama studi lebih dari enam tahun (responden memiliki kemungkinan memilih lebih dari satu alasan)

Lama Studi Alasan Frekuensi Jumlah

6 tahun

Syarat SKS lulus belum terpenuhi 9

28 Kendala dalam pengerjaan tugas akhir 11

Alasan keuangan 5 Faktor psikologis 1 Alasan lainnya 2 6,5 tahun (kasus khusus) Sakit 1 16 Syarat SKS lulus belum terpenuhi 1

Kendala dalam pengerjaan tugas akhir 4 Faktor psikologis 2

Tidak menjawab 8

7 tahun

(kasus khusus) Tidak menjawab 3 3

Lama studi dari alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi ini pada dasarnya menunjukkan hal yang baik mengingat alumni yang lulus tepat waktu mencapai lebih dari 50%. Namun tentunya menjadi catatan sendiri mengingat ternyata ada alumni yang lama studinya mencapai 6-7 tahun. Untuk alumni ITB, masa studi hingga 6,5-7 tahun merupakan kasus khusus yang diberikan kepada mahasiswa yang memiliki kendala/masalah, misal kesehatan, faktor psikologis, dll.

Ketidaktepatan masa studi dari alumni ITB umumnya dikarenakan beberapa hal seperti masalah kesehatan, lambatnya penulisan skripsi, masalah akademik, dan sebagainya. Tabel 1.2 merupakan analisis lebih lanjut untuk mengamati alasan terhadap lama studi bagi alumni ITB yang masa studinya 6-7 tahun. Dari Tabel 1.2 ternyata diperoleh informasi pula bahwa kendala terbesar alumni yang lama studinya 6-7 tahun adalah penulisan skripsi yang lambat. Jika diperhatikan lebih rinci, alumni yang mendapat kasus khusus (masa studi hingga 6,5-7 tahun) memiliki kendala dalam kelulusan umumnya dikarenakan hal-hal terkait akademik. Tentunya hasil ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi ITB untuk perbaikan kedepannya, khususnya bagi mahasiswa peserta Bidikmisi.

(23)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 20

Informasi terkait keterlambatan lulus bagi alumni ITB Bidikmisi angkatan 2013 tentunya menjadi masukkan yang menarik bagi ITB. Harapan ITB tentunya dari peserta Bidikmisi adalah alumni dapat lulus sesuai dengan program berjalan dari beasiswa Bidikmisi itu sendiri. Lama studi yang menyentuh hingga 6-7 tahun tentunya akan selalu menjadi bahan evaluasi bagi ITB.

1.4 Beasiswa Bidikmisi

Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam kemampuan ekonomi. Walaupun demikian, syarat prestasi pada Bidikmisi ditujukan untuk menjamin bahwa penerima Bidikmisi terseleksi dari yang benar-benar mempunyai potensi dan kemauan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi.

Besarnya nilai beasiswa Bidikmisi yang diberikan pada mahasiswa penerima umumnya berbeda-beda untuk setiap perguruan tinggi. Di ITB, beasiswa Bidikmisi yang diperoleh dari pemerintah adalah sebesar 1 juta rupiah. Dari 1 juta ini, 950 ribu rupiah diberikan ITB ke mahasiswa penerima Bidikmisi dan 50 ribu rupiah sisanya digunakan ITB sebagai biaya tunjangan pendidikan.

Pada bagian ini, akan diberikan pembahasan terkait manfaat Bidikmisi bagi peserta, penggunaannya dan hal-hal terkait pola kehidupan peserta Bidikmisi alumni ITB angkatan 2013.

Gambar 1.8 Bidikmisi Mencukupi atau Tidak bagi Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi

Beasiswa Bidikmisi memberikan biaya hidup sekaligus biaya pendidikan bagi pesertanya. Berdasarkan Gambar 1.8 dapat dilihat bahwa menurut alumni ITB

tidak (327) 45% cukup (398)

(24)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 21

angkatan 2013 peserta Bidikmisi, beasiswa Bidikmisi umumnya memberikan biaya yang sudah mencukupi bagi mereka (55%).

Gambar 1.9 Penghasilan Tambahan

Peserta Bidikmisi yang merasa beasiswa Bidikmisi tidak mencukupi dari segi biaya umumnya akan mencari tambahan dari beberapa sumber lainnya, salah satunya dengan bekerja sampingan. Kondisi ini sejalan dengan hasil yang diperoleh pada Gambar 1.9 yang menunjukkan ada sekitar 66% (479) peserta Bidikmisi mencari penghasilan tambahan selama menempuh pendidikan di ITB.

Gambar 1.10 Sumber Penghasilan Tambahan tidak (246) 34% ya (479) 66% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Mentor asrama (5) Kerja part time (5) Lomba/ kontes (8) Beasiswa lain (9) Proyek (13) other (23) Freelance (25) Magang (57) Jualan / bisnis / wirausaha (165) Asisten akademik/dosen (227) Mengajar/kursus (286) 1% 1% 2% 2% 3% 5% 5% 12% 34% 47% 60% N = 479

(25)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 22

Gambar 1.10 menunjukkan sumber penghasilan tambahan bagi alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi. Sebanyak 60% alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi mendapatkan penghasilan tambahan selama kuliah dari mengajar, 47% dari pekerjaan mereka sebagai asisten dosen, dan 34% dari hasil berjualan. Catatan menarik terkait sumber penghasilan tambahan alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi adalah ada sebanyak 2% yang memperoleh penghasilan ini dari beasiswa di luar Bidikmisi.

Gambar 1.11 Pemanfaatan Bidikmisi

Tujuan beasiswa Bidikmisi adalah sebagai penunjang biaya hidup pesertanya selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun ternyata tidak seluruh peserta Bidikmisi menggunakan beasiswa Bidikmisi untuk biaya hidup dirinya sendiri. Beberapa ada yang menggunakannya untuk membiayai kehidupan keluarganya juga (Gambar 1.11).

1.5 Organisasi

Peserta Bidikmisi dituntut untuk memberikan prestasi yang baik selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun hal tersebut tidak membatasi mereka untuk tetap dapat aktif dalam berorganisasi. Bahkan keaktifan organisasi cenderung mampu memberikan manfaat lebih bagi mereka dalam membangun kompetensi.

0.0% 50.0% 100.0%

Modal Usaha (3)

Tabungan mandiri (7)

Biaya tempat tinggal (18)

Penunjang perkuliahan (56)

Biaya hidup keluarga (92)

Biaya hidup sehari - hari (716)

0.4%

1.0%

2.5%

7.7%

12.7%

98.8%

N = 725

(26)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 23

Gambar 1.12 Keaktifan Organisasi

Alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi secara umum termasuk kedalam mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi (Gambar 1.12). Hal ini pun diperkuat dengan status keanggotaan mereka, dengan lebih dari 38,2% dari peserta Bidikmisi tercatat sebagai badan pengurus pada organisasi yang mereka ikuti (Gambar 1.13). Tingkat keaktifan organisasi alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi ternyata memiliki kesamaan dengan tingkat keaktifan alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan. Tentunya hasil ini menunjukkan bahwa alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi tidak kalah terkait aktivitas di kampus mengingat secara prestasi peserta Bidikmisi ini memiliki catatan yang baik pula.

Gambar 1.13 Status Keanggotaan

1% 3% 20% 39% 37% 2% 4% 20% 36% 37% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45%

tidak aktif (9) kurang aktif (22) cukup aktif (143) aktif (284) sangat aktif (271) Alumni Bidikmisi 2013 Alumni Angkatan 2013

0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0%

Senator (1) Dewan Perwakilan Anggota (3) Anggota pasif (35) Sekretaris/bendahara (61) Ketua/wakil (92) Anggota aktif biasa (256) Badan pengurus (277) 0.1% 0.4% 4.8% 8.4% 12.7% 35.3% 38.2%

(27)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 24

Organisasi bagi alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi bukan sekedar tempat untuk berhimpun saja. Organisasi dapat juga berperan sebagai tempat mereka untuk menyalurkan bakat, minat, aspirasi bahkan inspirasi sekaligus membangun sosialisasi serta kompetensi. Hal ini ditunjukkan pula dengan ragam jenis organisasi yang mereka ikuti berdasarkan pada Gambar 1.14.

Gambar 1.14 Jenis Organisasi

1.6 Kompetensi

Kompetensi/kemampuan alumni ITB peserta Bidikmisi dapat terbentuk oleh beberapa hal, antara lain kompetensi dasar yang berasal dari individu dan atau kompetensi yang diperoleh dari bidang ilmu. Kompetensi bidang ilmu diperoleh oleh alumni ITB peserta Bidikmisi utamanya saat mereka menjalani perkuliahan di ITB. Kompetensi alumni ITB yang diperoleh dari perkuliahan umumnya merupakan pengetahuan bidang ilmu. Selama menuntut ilmu di ITB, alumni ITB peserta Bidikmisi juga sangat mungkin memperoleh kemampuan berupa softskill. Kemampuan softskill umumnya terbentuk dari aktivitas yang dijalani oleh alumni ITB, baik di dalam maupun di luar ITB.

Dalam penelitian alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi, kompetensi alumni dan kontribusi ITB serta manfaatnya pada pekerjaan mereka turut menjadi bahan penilaian yang coba digali. Poin-poin penilaian kompetensi alumni yang dijadikan bahan pengukuran tahun 2020 (ada 23 poin kompetensi) berbeda dengan tahun –

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Forum Bidikmisi (13) Unit media (22) Unit keilmuan (40) Unit pendidikan (42) olahraga dan kesehatan (103) Kabinet KM-ITB (124) Unit keagamaan (259) Unit kesenian dan kebudayaan (307) Paguyuban daerah (333) Himpunan program studi (687)

2% 3% 5% 6% 14% 17% 36% 42% 46% 94%

N= 729

(28)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 25

tahun sebelumnya (ada 22 poin kompetensi). Poin-poin penilaian kompetensi tahun 2020 antara lain; kejujuran, loyalitas dan integritas, bekerja individu, etika dan tanggung jawab keprofesian, adaptasi dengan lingkungan, kemampuan belajar sepanjang hayat, bekerja dalam tekanan, kemampuan menggunakan teknologi informasi, bekerja tim, kemampuan administrasi, menuliskan laporan/dokumen/hasil penelitian atau pekerjaan, kemampuan analisis dan interpretasi data, berpikir kritis, memecahkan masalah kompleks, manajemen diri dan orang lain, kecerdasan dalam bertindak, pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu, kemampuan berkomunikasi, kecerdasan emosional, merancang dan/atau mendesain suatu komponen, sistem atau proses, penilaian dan pengambilan keputusan, inovasi dan/atau kreatifitas, pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu, negosiasi, serta kemampuan bahasa asing.

Gambar 1.15 menunjukkan grafik terkait kompetensi alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi. Pada grafik ini tampak kompetensi alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi umumnya lebih baik dibandingkan kontribusi dari ITB, terkecuali untuk beberapa hal, yaitu pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu. Sementara itu, perbandingan kompetensi alumni dengan peran kompetensi pada pekerjaan/kegiatan alumni secara umum dapat dilihat bahwa kompetensi alumni ITB peserta Bidikmisi 2013 masih berada dibawah peran kompetensi pada pekerjaan/kegiatan alumni saat ini, kecuali pada hal menggunakan teknik, kemampuan menggunakan teknologi informasi, kejujuran, loyalitas dan integritas, dan bekerja individu.

(29)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 26

Gambar 1.15 Kompetensi Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

memecahkan masalah kompleks berpikir kritis

inovasi dan/atau kreatifitas

manajemen diri dan orang lain

bekerja tim

bekerja individu

kecerdasan emosional

penilaian dan pengambilan keputusan

negosiasi

kecerdasan dalam bertindak kemampuan belajar sepanjang hayat adaptasi dengan lingkungan

kejujuran, loyalitas dan integritas bekerja dalam tekanan

etika dan tanggung jawab keprofesian kemampuan berkomunikasi pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu

pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu kemampuan analisis dan interpretasi data

kemampuan administrasi, menuliskan laporan/dokumen/hasil penelitian atau pekerjaan

kemampuan menggunakan teknologi informasi merancang dan/atau mendesain suatu

komponen, sistem atau proses

kemampuan bahasa asing

(30)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 27

Gambar 1.16 Kompetensi Alumni ITB Angkatan 2013 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

memecahkan masalah kompleks berpikir kritis

inovasi dan/atau kreatifitas

manajemen diri dan orang lain

bekerja tim

bekerja individu

kecerdasan emosional

penilaian dan pengambilan keputusan

negosiasi

kecerdasan dalam bertindak kemampuan belajar sepanjang hayat adaptasi dengan lingkungan

kejujuran, loyalitas dan integritas bekerja dalam tekanan

etika dan tanggung jawab keprofesian kemampuan berkomunikasi pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu

pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu kemampuan analisis dan interpretasi data

kemampuan administrasi, menuliskan laporan/dokumen/hasil penelitian atau pekerjaan

kemampuan menggunakan teknologi informasi merancang dan/atau mendesain suatu

komponen, sistem atau proses

kemampuan bahasa asing

(31)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 28

Tabel 1.3 Perbandingan kompetensi yang dikuasai alumni ITB angkatan 2013 dengan alumni ITB Bidikmisi 2013

Kompetensi Alumni ITB

Bidikmisi 2013

Alumni ITB Angkatan

2013 kejujuran, loyalitas dan integritas (SS) 4,47 4,42

bekerja individu (SS) 4,33 4,29

etika dan tanggung jawab keprofesian (SS) 4,32 4,26 adaptasi dengan lingkungan (SS) 4,19 4,13 kemampuan belajar sepanjang hayat (SS) 4,17 4,09

bekerja dalam tekanan (SS) 4,15 4,10

kemampuan menggunakan teknologi informasi (HS) 4,13 4,15

bekerja tim (SS) 4,08 4,07

kemampuan administrasi, menuliskan

laporan/dokumen/hasil penelitian atau pekerjaan (HS)

4,07 3,95

kemampuan analisis dan interpretasi data (HS) 4,06 4,07

berpikir kritis (SS) 4,02 4,06

memecahkan masalah kompleks (SS) 3,92 3,94 manajemen diri dan orang lain (SS) 3,92 3,85 kecerdasan dalam bertindak (SS) 3,91 3,90 pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu

(SS) 3,90 3,84

kemampuan berkomunikasi (SS) 3,88 3,85

kecerdasan emosional (SS) 3,88 3,85

merancang dan/atau mendesain suatu komponen,

sistem atau proses (HS) 3,86 3,89

penilaian dan pengambilan keputusan (SS) 3,85 3,86 inovasi dan/atau kreatifitas (SS) 3,80 3,79 pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu (HS) 3,76 3,75

negosiasi (SS) 3,56 3,51

kemampuan bahasa asing (HS) 3,52 3,74

*SS = Softskill, HS = Hardskill

Tabel 1.4 Perbandingan tingkat kepentingan peran kompetensi pada pekerjaan alumni ITB angkatan 2013 dengan alumni ITB Bidikmisi 2013

Kompetensi Alumni ITB

Bidikmisi 2013

Alumni ITB Angkatan 2013 kejujuran, loyalitas dan integritas (SS) 4,36 4,23 etika dan tanggung jawab keprofesian (SS) 4,31 4,18

bekerja dalam tekanan (SS) 4,30 4,22

kemampuan belajar sepanjang hayat (SS) 4,23 4,10

bekerja individu (SS) 4,22 4,13

berpikir kritis (SS) 4,20 4,18

(32)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 29

bekerja tim (SS) 4,20 4,14

adaptasi dengan lingkungan (SS) 4,16 4,10 kemampuan analisis dan interpretasi data (HS) 4,16 4,11 kemampuan administrasi, menuliskan

laporan/dokumen/hasil penelitian atau pekerjaan (HS)

4,12 3,99

kecerdasan dalam bertindak (SS) 4,08 3,99 pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu

(SS) 4,05 3,98

kemampuan berkomunikasi (SS) 4,05 3,97

manajemen diri dan orang lain (SS) 4,04 3,99 penilaian dan pengambilan keputusan (SS) 4,04 4,00 kemampuan menggunakan teknologi informasi (HS) 4,03 3,98 merancang dan/atau mendesain suatu komponen,

sistem atau proses (HS) 4,01 3,95

inovasi dan/atau kreatifitas (SS) 3,98 3,92

kecerdasan emosional (SS) 3,95 3,87

pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu (HS) 3,88 3,76

negosiasi (SS) 3,78 3,65

kemampuan bahasa asing (HS) 3,64 3,56

Gambar 1.17 menunjukkan grafik tingkat kepentingan dan kepuasan pengguna/user terhadap kompetensi alumni ITB Bidikmisi angkatan 2013. Dari grafik ini dapat terlihat bahwa secara umum tingkat kepuasan pengguna pada kompetensi alumni ITB Bidikmisi angkatan 2013 berada pada level cukup. Kompetensi yang dinilai sangat baik/memenuhi kebutuhan pengguna adalah pada kemampuan bekerja individu. Kompetensi yang masih berada pada gap dibawah 0,5 antara lain kemampuan belajar, pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu, pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu, kemampuan administrasi, kemampuan analisis dan interpretasi, kemampuan merancang dan/atau mendesain suatu komponen/sistem/proses. Kompetensi yang memiliki gap kecil ini rata-rata merupakan kemampuan hardskill (Tabel 1.4).

(33)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 30

Gambar 1.17 Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengguna terhadap Kompetensi Alumni ITB Bidikmisi Angkatan 2013

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00

memecahkan masalah kompleks berpikir kritis

inovasi dan/atau kreatifitas

manajemen diri dan orang lain

bekerja tim

bekerja individu

kecerdasan emosional

penilaian dan pengambilan keputusan

negosiasi

kecerdasan dalam bertindak kemampuan belajar sepanjang hayat adaptasi dengan lingkungan

kejujuran, loyalitas dan integritas bekerja dalam tekanan

etika dan tanggung jawab keprofesian kemampuan berkomunikasi pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu

pengetahuan di luar bidang/disiplin ilmu kemampuan analisis dan interpretasi data

kemampuan administrasi, menuliskan laporan/dokumen/hasil penelitian atau pekerjaan

kemampuan menggunakan teknologi informasi merancang dan/atau mendesain suatu

komponen, sistem atau proses

kemampuan bahasa asing

(34)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 31

Tabel 1.5 Tingkat kepentingan dan kepuasan pengguna terhadap kompetensi alumni ITB Bidikmisi angkatan 2013

*SS = Softskill, HS = Hardskill

Kepentingan Tingkat Kepuasan Tingkat

bekerja tim (SS) 4,80 4,14

kejujuran, loyalitas dan integritas (SS) 4,73 4,43 etika dan tanggung jawab keprofesian (SS) 4,73 4,21

berpikir kritis (SS) 4,67 3,79

kemampuan belajar sepanjang hayat (SS) 4,67 4,21 kemampuan berkomunikasi (SS) 4,67 3,71 manajemen diri dan orang lain (SS) 4,60 3,71 kecerdasan dalam bertindak (SS) 4,60 3,86 adaptasi dengan lingkungan (SS) 4,60 4,14 memecahkan masalah kompleks (SS) 4,53 3,64 penilaian dan pengambilan keputusan (SS) 4,53 3,57 inovasi dan/atau kreatifitas (SS) 4,47 3,43

kecerdasan emosional (SS) 4,47 4,07

kemampuan analisis dan interpretasi data (HS) 4,47 4,14 kemampuan menggunakan teknologi informasi

(HS) 4,47 4,07

Negosiasi (SS) 4,20 3,43

bekerja dalam tekanan (SS) 4,20 3,57

pengetahuan dan penerapan bidang/disiplin ilmu

(SS) 4,20 3,79

kemampuan administrasi, menuliskan

laporan/dokumen/hasil penelitian atau pekerjaan (HS)

4,20 4,00

merancang dan/atau mendesain suatu

komponen, sistem atau proses (HS) 4,13 3,50

kemampuan bahasa asing (HS) 4,13 3,71

bekerja individu (SS) 4,00 4,14

(35)
(36)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 33

(37)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 34

2.1 Pekerjaan Utama

Pada penelitian ini, pekerjaan utama alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dikelompokkan menjadi 5 (lima) kategori, yaitu tidak bekerja, melanjutkan studi, wirausaha, bekerja dan wiraswasta, serta bekerja. Kategori tidak bekerja pada penelitian ini diartikan dengan kondisi alumni saat ini memilih untuk tidak bekerja. Kategori melanjutkan studi menunjukkan alumni yang kembali menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kategori wirausaha menunjukkan alumni memilih membangun usaha sendiri. Kategori bekerja dan wiraswasta menunjukkan alumni memilih bekerja sekaligus memiliki pekerjaan sampingan (umumnya membangun usaha sendiri). Sementara kategori bekerja menunjukkan alumni memilih untuk langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah.

Gambar 2.1 menunjukkan grafik persebaran alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi terkait dengan pekerjaan utama saat ini. Sebagian besar pekerjaan utama alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi saat ini adalah bekerja, yaitu sebanyak 537 orang (74%). Jumlah ini menunjukkan bahwa lebih dari 2/3 alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi memilih bekerja setelah mereka lulus kuliah.

Gambar 2.1 Pekerjaan Utama

Selain itu pada Gambar 2.1 juga memberikan informasi bahwa terdapat sebanyak 66 orang alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi yang saat ini berada pada kondisi tidak bekerja. Alasan alumni tidak bekerja ini dapat dilihat lebih rinci pada Gambar 2.2. Umumnya, alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi tidak bekerja bekerja (537), 74% bekerja dan wiraswasta (48), 7% melanjutkan studi (43), 6% tidak bekerja (66), 9% wirausaha (31), 4%

(38)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 35

dikarenakan alumni belum mendapatkan panggilan/penawaran kerja (28%), menikah (25%), mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya (18%), asalan keluarga (12%), habis masa kontrak pekerjaan sebelumnya (8%).

Gambar 2.2 Alasan Tidak Bekerja

Secara keseluruhan alasan alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi tidak bekerja hingga saat ini, mayoritas disebabkan belum dapat panggilan kerja, dan menikah. Setelah diteliti lebih jauh diperoleh beberapa informasi bahwa ternyata alumni yang belum mendapat panggilan kerja paling lama menunggu selama 12-20 bulan setelah kelulusan.

2.2 Penghasilan

Penghasilan dalam pandangan umum seringkali menjadi aspek penilaian untuk mengukur perkembangan kehidupan dari seseorang. Bagi ITB, memperoleh informasi penghasilan alumni tentunya menjadi penilaian untuk mengetahui perkembangan alumninya. Semakin baik penghasilan alumni ITB maka berimplikasi terhadap semakin penting dan baiknya pekerjaan yang dijalani oleh alumni.

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

ingin melanjutkan studi (1) ikut pelatihan (1) ingin memulai usaha sendiri (2) Alasan kesehatan (2) habis masa kontrak (5) alasan keluarga (8) mengundurkan diri (12) menikah (16) belum dapat panggilan kerja (18)

2% 2% 3% 3% 8% 12% 18% 25% 28%

N= 65

(39)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 36

Gambar 2.3 Penghasilan (Median)

Gambar 2.3 menunjukan besaran penghasilan alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dan perbandingannya dengan alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan. Besar penghasilan alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi lebih kecil dari besar penghasilan alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan. Selisih besaran penghasilan yang terpaut jauh antara alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dengan alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan ini tampak pada alumni yang berwirausaha.

Tabel 2.1 Penghasilan alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi

Status

Pekerjaan N Mean Std Dev Minimum Median Maximum

Bekerja 523 Rp. 7.793.849 Rp. 5.462.549 Rp. 600.000 Rp. 6.900.000 Rp. 63.000.000 Bekerja dan

Wiraswasta 48 Rp. 7.127.083 Rp. 4.369.332 Rp. 900.000 Rp. 6.000.000 Rp. 20.000.000 Wirausaha 27 Rp. 9.714.815 Rp. 23.010.193 Rp. 500.000 Rp. 3.000.000 Rp. 120.000.000

Dengan mengetahui besaran penghasilan dari alumni ITB peserta Bidikmisi ini tentunya menjadi masukan penting bagi ITB. Besaran penghasilan/gaji alumni ITB umumnya mencirikan bahwa alumni peserta Bidikmisi pun tidak kalah dalam perkembangan diri di pekerjaannya. Harapan yang muncul tentunya alumni ITB peserta Bidikmisi ini mampu membantu ekonomi keluarganya mengingat program

Rp6,900,000 Rp6,000,000 Rp3,000,000 Rp7,500,000 Rp7,000,000 Rp5,000,000 Rp1,000,000 Rp2,000,000 Rp3,000,000 Rp4,000,000 Rp5,000,000 Rp6,000,000 Rp7,000,000 Rp8,000,000

Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Wirausaha Alumni ITB Bidikmisi 2013 Alumni ITB Angkatan 2013

(40)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 37

beasiswa Bidikmisi sejak awal memang ditujukan bagi mereka yang tidak mampu namun memiliki potensi dan kemauan untuk kuliah di perguruan tinggi.

Pada tahun 2020 ini, distribusi penghasilan alumni ITB peserta Bidikmisi turut menjadi hal yang diteliti. Hal utama yang ingin dilihat adalah terkait pemanfaatan penghasilan untuk membantu ekonomi keluarga. Penghasilan yang dilihat bukan hanya dari penghasilan kerja saja namun juga beasiswa yang diperoleh alumni ITB peserta Bidikmisi yang melanjutkan kuliah.

Gambar 2.4 Keluarga Alumni yang Menjadi Tanggungan

Gambar 2.4 menunjukkan persentase dari keluarga alumni ITB peserta Bidikmisi saat alumni sudah lulus (bekerja/melanjutkan studi) ekonominya masih menjadi tanggungan. Sebanyak 56% alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi menyatakan bahwa mereka masih menanggung biaya hidup keluarganya sementara sisanya sebanyak 44% sudah tidak menanggung biaya hidup keluarganya.

Gambar 2.5 Sumber Biaya untuk Tanggungan Keluarga

tidak menanggung ekonomi keluarga (316), 44% menanggung ekonomi keluarga (409), 56% 0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% Pemberian suami (1) Freelance (2) Wirausaha (3) Beasiswa pascasarjana (6) Gaji (395) 0.2% 0.5% 0.7% 1.5% 97.1%

(41)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 38

Dari 409 alumni ITB peserta Bidikmisi yang masih menanggung biaya hidup keluarganya, sebanyak 97,1% diantaranya menanggung biaya hidup ini bersumber dari gaji yang mereka peroleh. Ada sebanyak 1,5% alumni yang membiayai keluarganya dari beasiswa pascasarjana.

Gambar 2.6 Persentase Gaji yang Digunakan untuk Menanggung Biaya Hidup Keluarga Hasil analisis lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 2.6, yang menunjukkan bahwa besar gaji yang digunakan oleh alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi untuk membiayai keluarganya sebanyak 136 orang (39%) diantaranya mengalokasikan sebesar 25-50%. Hal menarik adalah adanya 6 orang (2%) alumni yang mengalokasikan gaji yang diperoleh untuk biaya hidup keluarga sebesar 75-100%. Catatan yang diperoleh bahkan menunjukkan ada 1 orang yang menggunakan gaji mereka keseluruhannya (100%) untuk membiayai kehidupan keluarga mereka.

Gambar 2.7 Persentase Beasiswa yang Digunakan untuk Menanggung Biaya Hidup Keluarga Gambar 2.7 menunjukkan alokasi beasiswa yang digunakan alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi untuk menanggung biaya hidup keluarga mereka. Dapat

54% 39% 5% 2% 0% - 25% {189} 25% - 50% {136} 50% - 75% {16} 75% - 100% {6}

33%

67%

0% - 25% {2}

25% - 50% {4}

(42)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 39

dilihat bahwa dari 6 alumni yang melanjutkan studi dan mengalokasikan beasiswanya untuk biaya hidup keluarga, 2 diantaranya mengalokasikan beasiswa sebesar 0% - 25% untuk biaya hidup keluarga dan 4 lainnya mengalokasikan beasiswa sebesar 25% - 50% untuk biaya hidup keluarga. Hal ini memberikan. gambaran bahwa alumni ITB peserta Bidikmisi meskipun mereka melanjutkan studi perhatian mereka untuk membiayai kehidupan keluarga mereka masih cukup besar.

2.3 Daerah Asal

Salah satu hal yang diharapkan dari alumni ITB peserta Bidikmisi adalah kembalinya alumni ke tempat asal untuk membangun daerah. Tentunya dengan kembalinya alumni ke daerah asal serta membangun daerah asalnya dapat memberikan dampak yang baik terutama dalam peningkatan kondisi ekonomi atau bahkan kondisi sosial di daerah tersebut.

Gambar 2.8 Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi yang kembali ke Daerah Asal Gambar 2.8 menunjukkan persentase alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi yang kembali ke daerah asalnya. Terdapat 199 (27%) alumni yang kembali ke daerah asal mereka setelah mereka lulus kuliah. Dari 199 orang yang kembali ke daerah asal, ada sebanyak 18 orang (9%) yang beralasan kembali ke daerah asal karena ingin membangun daerah mereka (Gambar 2.9).

Alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi yang kembali ke daerah asal dan berkeinginan membangun daerah asal mereka, tercatat dari 18 orang, 9 (50%) daerah asal alumni adalah di kotamadya dan 9 (50%) sisanya merupakan daerah kabupaten (Tabel 2.2).

tidak (526), 73%

ya (199), 27%

(43)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 40

Gambar 2.9 Alasan Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi Kembali ke Daerah Asal Sementara itu, alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi yang tidak berkeinginan kembali ke daerah asal secara umum disebabkan oleh tuntutan pekerjaan/profesi/bidang keilmuan (70%). Kondisi ini memberikan gambaran bahwa umumnya alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi tidak berkeingingan kembali ke daerah asal disebabkan pekerjaan mereka.

Tabel 2.2 Persebaran alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi yang kembali ke daerah asal untuk membangun daerahnya

Daerah N Kotamadya 9 (50%) Kabupaten 9 (50%) 0% 20% 40% 60% Meneruskan pendidikan (1) Ikut pelatihan/kursus (1) Menikah (1) Bisnis (2) Self healing (2) Mendaftar/menunggu beasiswa S2 (2) Lapangan pekerjaan lebih banyak di daerah asal

(3)

Karena ada wabah/ pandemi (3) Belum dapat kerja (7) Mendapatkan kerja di daerah asal (17) Membangun daerah asal (18) Kondisi lingkungan daerah asal lebih nyaman

(40) Alasan keluarga (96) 1% 1% 1% 1% 1% 1% 2% 2% 4% 9% 9% 21% 50%

(44)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 41

Data terkait domisili saat ini dari alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi memberikan informasi yang jelas bahwa secara umum alumni banyak bermukim di wilayah kota besar pulau Jawa. Apabila diperhatikan lebih luas lagi, domisili alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi ini masih banyak terfokus di wilayah Indonesia bagian barat. Peta persebaran domisili alumni ITB Bidikmisi ini lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.11 dan Gambar 2.12.

Gambar 2.10 Alasan Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi Tidak Kembali ke Daerah Asal 0% 20% 40% 60% 80% Menikah (6) Melanjutkan kuliah (11) Alasan Keluarga (15) Mencari pengalaman (51) Daerah asal tidak menjamin /pengembangan mandiri (74) tuntutan kerja/profesi/bidang (363) 1% 2% 3% 10% 14% 70%

(45)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 42

(46)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 43

(47)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 44

Tabel 2.3 Persebaran alumni Bidikmisi angkatan 2013 Status Pekerjaan

Alumni Bidikmisi Alumni Non Bidikmisi

Total Indonesia Luar Indonesia Indonesia Luar Indonesia Bekerja 530 7 1514 48 2099

Bekerja dan Wiraswasta 48 0 163 1 212

Wirausaha 31 0 150 0 181

Melanjutkan Studi 34 9 167 61 271

2.4 Kesesuaian Kuliah

Fakta bahwa prospek kerja yang tak sesuai dengan program studi yang dijalani selama kuliah, tentu tak asing didengar di era yang semakin modern ini. ITB dengan berbagai macam bidang keilmuan didalamnya, tentu diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

Gambar 2.13 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan

Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia, ITB memiliki peran terhadap dunia kerja dan industri akan pemenuhan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya. Lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja tentunya berperan dalam membangun perekonomian negara. Lulusan yang bekerja sesuai bidang keahlian turut memberikan masukan kepada ITB terhadap tepat tidaknya arahan dari bidang keilmuan yang ada di ITB itu sendiri.

35% 37% 65% 63% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Alumni ITB Bidikmisi 2013 Alumni ITB Angkatan 2013

N= 532

Tidak sesuai Sesuai

(48)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 45

Gambar 2.14 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan per Prodi (ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi) 54% 8% 27% 60% 85% 71% 78% 14% 50% 10% 67% 11% 24% 33% 50% 31% 80% 27% 20% 29% 46% 24% 27% 20% 100% 54% 12% 40% 36% 15% 100% 25% 20% 29% 83% 60% 26% 24% 33% 100% 44% 100% 46% 92% 100% 73% 40% 15% 29% 22% 86% 50% 90% 33% 89% 76% 67% 50% 69% 20% 73% 80% 71% 54% 76% 73% 80% 46% 88% 60% 64% 85% 75% 80% 100% 71% 17% 40% 74% 76% 67% 56%

Sistem dan Teknologi Informasi (5/5) Teknik Telekomunikasi (6/13) Teknik Tenaga Listrik (11/12) Teknik Informatika (12/12) Teknik Elektro (11/15) Rekayasa Kehutanan (4/10) Rekayasa Pertanian (2/13) Rekayasa Hayati (2/7) Biologi (2/9) Mikrobiologi (6/7) Farmasi Klinik dan Komunitas (3/6) Sains dan Teknologi Farmasi (19/21) Kewirausahaan (2/6) Manajemen (17/19) Perencanaan Wilayah dan Kota (13/17) Arsitektur (10/15) Manajemen Rekayasa Industri (1/2) Teknik Industri (11/16) Teknik Fisika (3/15) Teknik Kimia (19/26) Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (8/10) Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (5/7) Teknik Kelautan (7/13) Teknik Lingkungan (16/21) Teknik Sipil (11/15) Teknik Metalurgi (12/15) Teknik Geofisika (0/8) Teknik Perminyakan (6/13) Teknik Pertambangan (23/26) Teknik Material (6/10) Teknik Dirgantara (7/11) Teknik Mesin (17/20) Desain Produk (0/3) Desain Komunikasi Visual (3/4) Desain Interior (4/5) Seni Rupa (1/1) Kimia (15/21) Astronomi (1/6) Fisika (6/15) Matematika (14/19) Teknik Geodesi dan Geomatika (13/17) Oseanografi (4/6) Meteorologi (0/4) Teknik Geologi (9/16)

(49)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 46

Pada Gambar 2.13, kesesuaian kuliah alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dengan pekerjaan adalah sebesar 65%. Nilai ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar alumni ITB Bidikmisi angkatan 2013 yang bekerja saat ini sudah sesuai dengan bidang studinya masing-masing. Jika dibandingkan dengan total alumni ITB angkatan 2013 maka dapat dilihat tidak ada perbedaan signifikan diantara keduanya terkait kesesuaian kuliah ini. Sementara dilihat berdasarkan prodi masing-masing, tampak bahwa Prodi yang alumninya memiliki tingkat kesesuaian kuliah dengan pekerjaannya paling tinggi (100%) adalah Prodi Seni Rupa, Sistem dan Teknologi Informasi, dan Teknik Informatika. Sementara prodi yang alumninya memiliki tingkat kesesuaian kuliah dengan pekerjaannya masih sangat rendah (100%) adalah Prodi Desain Produk, Meteorologi, dan Teknik Geofisika.

2.5 Waktu Tunggu Kerja

Penelitian terkait waktu tunggu mendapatkan pekerjaan dari alumni ITB selalu menjadi hal menarik untuk diketahui. Asumsi masyarakat terhadap alumni ITB adalah waktu tunggu mendapatkan kerja akan jauh lebih baik dibandingkan perguruan tinggi lainnya.

Gambar 2.15 menunjukkan persebaran waktu tunggu kerja dari alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dan keseluruhan alumni ITB angkatan 2013. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa waktu tunggu dari alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi adalah selama 2 bulan. Pada gambar ini dapat dilihat pula bahwa ada alumni ITB peserta Bidikmisi yang waktu tunggu kerjanya mencapai 30 bulan sebelum lulus dan 21 bulan setelah lulus.

Tabel 2.4 Waktu tunggu mendapatkan kerja alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dan keseluruhan alumni ITB angkatan 2013

Level N Mean Std Dev Min Median Max

Alumni Bidikmisi ITB 2013 632 2,11 5,06 -30 2 21 Alumni ITB Angkatan 2013 2494 2,38 5,43 -60 2 32

Waktu tunggu kerja dari alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi ternyata tidak memiliki perbedaan secara signifikan dengan waktu tunggu alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.4 yang menunjukkan rata-rata waktu tunggu alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan, yaitu 2,38 bulan, sementara itu, rata-rata waktu tunggu alumni ITB

(50)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 47

angkatan 2013 peserta Bidikmisi selama 2,11 bulan. Waktu tunggu kerja ini secara garis besar dapat dikatakan sangat baik meskipun ada beberapa kasus masih terdapat alumni ITB yang waktu tunggu kerjanya hampir mencapai 2 tahun.

Gambar 2.15 Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan Alumni ITB Angkatan 2013 Peserta Bidikmisi dan Keseluruhan Alumni ITB Angkatan 2013

-30 -20 -10 0 10 20 30 W ak tu t ung gu da pa t k er ja A lumni B idi kmi si

Alumni Bidikmisi ITB 2013

Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum -60 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 W ak tu t ung gu da pa t k er ja A ng ka ta n 2 0 1 3

Alumni ITB Angkatan 2013

Mean Outliers(1)

(51)
(52)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 49

Perbandingan Tracer Study ITB Bidikmisi

Angkatan 2010-2013

(53)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 50

3.1 Perbandingan Responden

Pada bagian ini akan dibahas mengenai perbandingan jumlah populasi responden Tracer Study Bidikmisi ITB dan Tracer Study ITB secara umum berdasarkan data tiga angkatan masuk, yaitu 2010, 2011, 2012, dan 2013.

Gambar 3.1 Perbandingan Jumlah Responden Tracer Study ITB dan Tracer Study Bidikmisi ITB 2010-2013

Gambar 3.1 menunjukkan data jumlah populasi responden empat angkatan masuk alumni ITB secara keseluruhan dan alumni ITB penerima program bantuan Bidikmisi. Dapat dilihat bahwa secara umum, jumlah populasi responden untuk alumni ITB secara keseluruhan menunjukkan kenaikan setiap tahun. Sedangkan untuk alumni ITB penerima Bidikmisi dari angkatan 2012 ke angkatan 2013 mengalami sedikit penurunan jumlah responden. Bila dihitung persentase jumlah alumni ITB penerima Bidikmisi terhadap alumni total ITB pada setiap tahun, maka porsi penerima Bidikmisi terhadap seluruh alumni berdasarkan jumlah responden Tracer Study ITB Tahun 2020 diperoleh pada tahun 2010 sebesar 18%, tahun 2011 sebesar 23%, tahun 2012 sebesar 25%, dan tahun 2013 sebesar 24%. Porsi alumni ITB penerima Bidikmisi terhadap total alumni ITB secara keseluruhan yang terlibat menjadi responden Tracer Study ITB mengalami peningkatan setiap tahun kecuali pada tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa alumni yang cukup sulit dihubungi untuk terlibat dalam Tracer Study ITB.

469 2651 642 2824 744 2920 730 3006 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Responden Tracer Study Bidikmisi ITB Responden Tracer Study ITB

(54)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 51

3.2 Perbandingan IP

Pada bagian ini akan dibahas mengenai perbandingan IP alumni Bidikmisi ITB berdasarkan data angkatan masuk 2010, 2011, 2012, dan 2013.

Gambar 3.2 Perbandingan IPK Alumni ITB Penerima Bidikmisi Angkatan 2010-2013 Gambar 3.2 menunjukkan data nilai rata-rata dan standar deviasi dari empat angkatan masuk alumni ITB penerima program bantuan pendidikan Bidikmisi. Total responden yang diperoleh pada Tracer Study Bidikmisi ITB tahun 2010 sebanyak 469 orang, tahun 2011 sebanyak 642 orang, tahun 2012 sebanyak 744 orang, dan tahun 2013 sebanyak 730 orang. Dapat dilihat bahwa dari empat angkatan masuk, alumni ITB penerima Bidikmisi tahun 2012 memiliki nilai rata-rata IPK tertinggi sebesar 3,32 dengan nilai standar deviasi yang paling rendah sebesar 0,26. Hal ini menunjukkan bahwa rentang nilai perbedaan sebaran IPK alumni Bidikmisi ITB variasinya semakin menurun dari tahun ke tahun. Nilai rata-rata IPK alumni Bidikmisi ITB selama empat angkatan memang berfluktuasi, namun cenderung meningkat dan mencapai nilai rata-rata IPK tertinggi selama kurun waktu empat periode, yaitu pada tahun 2012.

3.31 0.29 3.26 0.28 3.32 0.26 3.29 0.26 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Mean Stdev 2010 2011 2012 2013

(55)

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 52

3.3 Perbandingan Lama Studi

Pada bagian ini akan dibahas mengenai perbandingan ketepatan waktu alumni Bidikmisi ITB berdasarkan data angkatan masuk 2010, 2011, 2012, dan 2013 dalam menyelesaikan studi selama kurang dari 4,5 tahun.

Gambar 3.3 Perbandingan Ketepatan Waktu Lama Studi Alumni ITB Penerima Bidikmisi Angkatan 2010-2013

Gambar 3.3 menunjukkan data persentase alumni ITB penerima Bidikmisi yang dapat dikategorikan lulus tepat waktu (<4,5 tahun). Dapat dilihat bahwa ada tren kenaikan persentase alumni ITB penerima Bidikmisi yang masuk kategori lulus tepat waktu dari tahun ke tahun sejak 2010. Dari empat angkatan masuk, alumni ITB penerima Bidikmisi tahun 2013 memiliki nilai persentase tertinggi dalam hal ketepatan waktu kelulusan sebesar 71%.

58% 64% 67% 71% 42% 36% 33% 29% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 2010 2011 2012 2013

Gambar

Gambar 1.4 Responden Tracer Study ITB 2020 Peserta Bidikmisi per Prodi Sistem dan Teknologi Informasi (5/31)
Tabel 1.1 Nilai  IPK  alumni  ITB  angkatan  2013  peserta  Bidikmisi  dan  nilai  IPK  alumni  ITB  angkatan 2013
Gambar  1.7  menunjukkan  lama  studi  dari  alumni  ITB  angkatan  2013  peserta  Bidikmisi umumnya adalah empat tahun (64%)
Tabel 1.2 Alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi dengan lama studi lebih dari enam  tahun (responden memiliki kemungkinan memilih lebih dari satu alasan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

bantuan dana infak atau sedekah umum untuk anak-anak.. usia SD/SLTP/SLTA yang terancam putus sekolah

Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dimulai dari masalah kontekstual. Dengan menggunakan aktivitas matematisasi horizontal siswa

Penelitian ini bertujuan 1) mengkaji kemampuan citra SPOT-6 untuk mengenali dan mengestimasi produksi tanaman kelapa sawit 2) membuat model matematis berdasarkan parameter

menunjukkan bahwa metode jaringan fungsi radial basis dengan metode tidak langsung cukup efektif dan efisien untuk digunakan dalam mencari penyelesaian nilai aproksimasi fungsi,

Pada tabel tersebut terlihat bahwa air toksikan dengan variasi konsentrasi yang berbeda dapat membunuh biota uji dalam waktu beberapa hari. Kematian tersebut diakibatkan

Dalam penelitian tersebut, Zhang dan Bruning meneliti pengaruh personal characteristics yang terdiri dari need for achievement, internal locus of control, dan need for

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi investor dan calon investor yang dalam melakukan investasi di pasar modal, penulisan ini kiranya dapat

Dalam peresepan AINS, hal yang terpenting adalah pertimbangan efek terapi dan efek samping yang berhubungan dengan mekanisme kerja sediaan obat ini, terutama pemberian