• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bagian ini akan dibahas mengenai perbandingan waktu tunggu dalam mendapatkan pekerjaan alumni Bidikmisi ITB berdasarkan data angkatan masuk 2010, 2011, dan 2013.

Tabel 3.3 Perbandingan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010-2013

Statistic (dalam bulan) 2010 2011 2013 2013

Mean 3,08 1,93 2,78 5,06 Median 3 1 2 2 Minimum -24 -24 -24 -30 Maximum 29 24 29 21 Standard deviation 6,35 4,83 5,17 2,11 Number (orang) 339 520 617 632

Tabel 3.3 menunjukkan data perbandingan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010-2013. Dapat dilihat bahwa, secara umum alumni Bidikmisi ITB memiliki waktu tunggu rata-rata selama dua sampai dengan tiga bulan setelah kelulusan untuk mendapatkan pekerjaan. Ukuran pemusatan data yang lebih akurat dapat dilihat berdasarkan nilai tengah atau median waktu tunggu mendapatkan pekerjaan alumni Bidikmisi ITB berada pada rentang satu sampai dengan tiga bulan sesudah kelulusan, tidak berbeda jauh dengan ukuran pemusatan rata-rata. Berdasarkan nilai minimum dan maksimum, secara umum terdapat alumni Bidikmisi ITB yang telah mendapatkan pekerjaan mulai 24 bulan sebelum kelulusan hingga alumni ITB yang baru mendapatkan pekerjaan 29 bulan sesudah kelulusan.

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 59

Kesimpulan

Buku report Tracer Study ITB Bidikmisi angkatan 2013 mengutamakan penelitian pada target responden alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil Laporan Tracer Study ITB tahun 2020. Dari beberapa pembahasan serta data yang diperoleh dalam buku report ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan terkait karakteristik dan profil responden/alumni ketika menjalani perkuliahan dan kondisi pekerjaan saat ini.

Berdasarkan karakteristik responden/alumni, jumlah data alumni ITB peserta Bidikmisi yang masuk adalah sebesar 730 orang alumni atau 24% dari total responden alumni ITB angkatan 2013 (3006 responden total), dengan rincian sebanyak 675 (93%) alumni menerima beasiswa Bidikmisi secara penuh delapan semester, 42 (6%) alumni menggantikan di pertengahan, dan sisanya sebanyak 16 (3%) alumni dihentikan sebelum delapan semester. Alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi secara keseluruhan memiliki rata-rata nilai IPK sebesar 3,29. Rata-rata ini sedikit berbeda dibandingkan rata-rata IPK alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan sebesar 3,36. Sebagian besar alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi menyelesaikan kuliah dalam waktu empat tahun (64%). Namun ada juga beberapa alumni yang menyelesaikan kuliah selama enam tahun atau lebih.

Sebanyak 398 responden, atau 55% alumni ITB penerima Bidikmisi menganggap bahwa beasiswa Bidikmisi yang diberikan sudah cukup untuk membiayai kehidupan mereka selama berkuliah di ITB. Meskipun demikian, terdapat 479 alumni atau 66% peserta Bidikmisi yang tetap mencari penghasilan tambahan. Pertanyaan lain juga diberikan untuk menanyakan pemanfaatan Bidikmisi. Hasilnya, 98,8% alumni menggunakan beasiswa Bidikmisi untuk biaya hidup sehari-hari. Namun, ada pula 12,7% alumni yang menggunakan dana tersebut untuk membiayai keluarganya, 7,7% untuk menunjang kuliah, 2,5% untuk biaya tempat tinggal, 0,4% untuk modal usaha dan 1% untuk ditabung.

Meskipun peserta Bidikmisi dituntut untuk memberikan prestasi yang baik, tetapi mereka tetap memiliki keaktifan organisasi yang tinggi (>50%), terbukti bahwa sebanyak 59,3% alumni pernah menjabat sebagai ketua/wakil, sekretaris, bendahara dan badan pengurus. Sebagian besar jenis organisasi yang mereka ikuti adalah himpunan program studi (94%), selain itu banyak pula yang aktif dalam unit-unit ITB, Kabinet KM-ITB dan paguyuban daerah.

Dalam kaitannya dengan kompetensi bagi alumni angkatan 2013, ITB dianggap paling banyak memberi dalam hal pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu. Alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi secara garis besar dari sisi kompetensi jauh

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 60 lebih unggul di sisi softskill individu dibandingkan alumni ITB angkatan 2013 secara keseluruhan. Hal yang dianggap masih kurang pada kompetensi alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi umumnya lebih banyak di hardskill.

Alumni ITB peserta Bidikmisi angkatan 2013 status pekerjaan saat ini adalah 537 orang bekerja (74%), 48 orang bekerja dan wiraswasta (7%), 43 orang melanjutkan studi (6%), 66 orang tidak bekerja (9%), dan 31 orang wirausaha (4%). Umumnya, alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi tidak bekerja dikarenakan ada beberapa alasan, yaitu 28% alumni belum mendapatkan panggilan kerja, 18% mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya, 25% menikah.

Salah satu hal yang diharapkan dari alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi adalah kembalinya alumni ke tempat asal untuk membangun daerah. Berdasarkan penelitian, 27% (199 responden) alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi memilih untuk kembali lagi ke daerah asal. Dari 199 responden yang kembali ke daerah asal tersebut, sebanyak 18 responden kembali ke daerah asal dengan tujuan untuk membangun daerah asalnya. Alumni yang ingin membangun daerah asalnya tersebut 9 (50%) berada di wilayah kabupaten dan 9 (50%) sisanya di wilayah kotamadya. Alasan 70% responden yang tidak kembali daerah asal sebagian besar karena tuntutan pekerjaan/profesi/bidang keilmuan.

Berbicara mengenai alumni yang bekerja, 65% alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi bekerja di perusahaan yang sesuai dengan kuliahnya. Umumnya alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi mendapatkan pekerjaan sekitar dua bulan setelah lulus. Hal ini memiliki kesamaan dengan waktu tunggu untuk mendapatkan kerja bagi alumni ITB angkatan 2013 pada umumnya. Waktu tunggu kerja ini secara garis besar dapat dikatakan sangat baik meskipun pada beberapa kasus masih terdapat alumni ITB yang waktu tunggu kerjanya mencapai dua tahun. Secara umum hasil yang didapatkan oleh alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi cukup memuaskan. Mereka dapat memanfaatkan beasiswa Bidikmisi yang diberikan menjadi output yang baik untuk pribadi mereka masing-masing dan sebagian alumni menggunakan output tersebut untuk berkontribusi di daerah asalnya. Hasil-hasil yang diperoleh pada buku report ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi semua pihak, khususnya ITB sendiri sebagai lembaga pendidikan untuk dapat merancang program-program maupun kurikulum, dan menciptakan “environment” yang lebih mendukung terciptanya lulusan peserta Bidikmisi yang semakin berkualitas.

Direktorat Kemahasiswaan-Seksi Tracer Study 61

Referensi

Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A., Amalia Nur Alifah, Indah Gumala Andirasdini, Syifa Nur Awalia, Laura Estwin Gunawan, Andi Irwandi, Nidya Inayatul Ghaida. 2017. Report Tracer Study ITB 2017 Angkatan 2010. Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.

Divisi Riset ITB Career Center. 2017. Report Tracer Study Bidikmisi ITB Angkatan 2010. Penerbit ITB, Bandung.

Divisi Riset ITB Career Center. 2018. Report Tracer Study Bidikmisi ITB Angkatan 2011. Penerbit ITB, Bandung.

Divisi Riset ITB Career Center. 2019. Report Tracer Study Bidikmisi ITB Angkatan 2012. Penerbit ITB, Bandung.

Divisi Riset ITB Career Center. 2019. Report Tracer Study ITB 2018. Penerbit ITB, Bandung.

Divisi Riset ITB Career Center. 2019. Report Tracer Study ITB 2019. Penerbit ITB, Bandung.

Divisi Riset ITB Career Center. 2020. Report Tracer Study ITB 2020. Penerbit ITB, Bandung.

Gedung Kuliah Umum Timur Lt.1 R9215-9216

Jl. Ganesha 10 Bandung 40132

Telp: 022-2530714

Email: tracer@pusat.itb.ac.id

Dokumen terkait