• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang sangat teratur dan berkelanjutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang sangat teratur dan berkelanjutan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga pendidikan merupakan pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang sangat teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani (UU No. 3 Tahun 2005 pasal I ayat 11). Pendidikan jasmani sebagai salah satu subsistem pendidikan yang wajib diajarkan dan memiliki peran penting yang sangat sentral dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Dalam melaksanakan olahraga manusia mempunyai tujuan yang berbeda-beda, karena setiap manusia melakukan olahraga sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya. Ada empat dasar yang menjadi tujuan orang melakukan kegiatan olahraga menurut sajoto ( 1988:17) antara lain :

1) Mereka melakukan kegiatan olahraga untuk rekreasi

2) Mereka yang melakukan kegiatan olahrga untuk tujuan pendidikan

3) Merekan melakuan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai tingkat

kesegaran jasmani

4) Mereka melakukan kegiatan olahraga untuk mencapai prestasi sebagai sasaran terakhir

Bagi seseorang pelajar olahraga merupakan ajang untuk bermain guna memperoleh rasa senang, disamping itu juga untuk meraih prestasi. Prestasi itu sebagai hasil tertinggi yang dicapai dengan proses panjang yang memiliki tujuan dan

(2)

target, Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan usaha melalui perancanaan dan pelaksanaan yang terarah. Olahraga sudah menjadi kebutuhan bagi setiap manusia, karena masyarakat semakin menyadari bahwa kebugaran, kesegaran, dan kesehatan, sangat berguna untuk menunjang aktivitas sehari-hari ditingkatkan melalui berolahraga. Dengan demikian banyak masyarakat yang memanfaatkan tempat dan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan olahraga dan bahkan ada yang menyewa jasa instruktur demi waktu berolahraga menjadi efektif dan efesien.

Salah satu jenis olahraga baru yang mulai populer di Indonesia adalah olahraga Petanque. Meski petanque tergolong olahraga yang sangat baru di indonesia. Olahraga ini merupakan olahraga yang sudah punya nama di dunia, negara-negara

yang konsisten mengembangkan Petanque adalah negara-negara yang pernah dijajah

oleh Prancis, negara yang melahirkan cabang olahraga tersebut. Pétanque adalah

suatu bentuk permainan boules yang tujuannya melempar bola besi sedekat mungkin

dengan bola kayu yang disebut jake ( bola kayu) dan kaki harus berada di lingkaran kecil berdiameter 50 cm. Permainan ini biasa dimainkan di tanah keras ,tetapi juga dapat dimainkan di rerumputan, pasir atau permukaan tanah lain.

Definisi menurut O’Sullivan, Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut an Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statis, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal. Dapat disimpulkan kemampuan seseorang untuk mempertahan system neumoscular atau sikap yang efisien dalam waktu yang lama, dengan melakukan test stork stand, Keseimbangan melibatkan

(3)

berbagai gerakan disetiap segmen tubuh dengan didukung oleh system muskuloskletal dan bidang tumpu.

Ketidakmampuan seorang atlet dalam berkonsentrasi dapat disebabkan karena adanya stimulus-stimulus pengganggu yang berasal dari luar dan dalam diri atlet (Komarudin, 2013; Wilson, Peper, Schmid, 2006). Stimulus eksternal adalah Stimulus pengganggu konsentrasi yang berasal dari luar diri atlet. Contoh stimulus eksternal yang dapat mengganggu konsentrasi atlet adalah kompetitor atau atlet lain, pelatih, panitia kompetisi, penonton, dan lokasi kompetisi dilaksanakan. Sementara itu, stimulus pengganggu konsentrasi yang berasal dari dalam diri atlet disebut stimulus internal, Jannah (2017:54).

Stimulus eksternal yang mengganggu konsentrasi dalam pernyataan tersebut, misalnya sorakan penonton, musik yang keras, kata-kata yang menyakitkan baik dari penonton maupun dari pelatih, dan tindakan tidak sportif dari lawan. Perasaan terganggunya tubuh dan perasaan-perasaan lain yang dirasakan mengganggu keadaan fisik dan psikis, misalnya saya benar-benar lelah, saya nervous dan sebagainya adalah contoh dari stimulus internal. Stimulun eksternal dan internal merupakan dua kategori terpisah, tetapi secara terus menerus dapat mempengaruhi perhatian dan konsentrasi atlet.

Nusufi (2016:54) Konsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian pada rangsangan yang dipilih (satu objek) dalam waktu tertentu. Artinya, proses terjadinya konsentrasi selalu didahului oleh adanya perhatian seseorang terhadap satu objek yang dipilih. Dengan demikian konsentrasi merupakan kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian terahadap sesuatu objek ( yang

(4)

dipilih ) dan mempertahankan perhatian dalam rentang waktu yang lama selama aktivitas olahraga, dan mampu mepertahankan kepokusan dari gangguan-gangguan di luar seperti suara-suara penonton atau mampu menyelesaikan instruksi dari orang lain, ini diambil dengan menggunakan test Grid Concentrasi Exercise. Kelelahan juga merupakan salah satu faktor terbesar permasalahan dalam perhatian atau kepokusan. Konsentrasi dapat mudah hilang karena faktor kelelahan, oleh sebab itu kondisi tubuh sangat penting.

Pada intinya, kelelahan dapat mengurangi sedikit demi sedikit proses fokus perhatian pada situasi. Individu yang memiliki motivasi yang kurang maka akan dapat dipastikan akan kesulitan dalam berkonsentrasi. Tanpa konsentrasi yang baik, atlet dapat melakukan berbagai kesalahan dalam performanya seperti gagal menampilkan teknik yang telah dipelajari, kurang akuratnya gerakan-gerakan olahraga yang seharusnya dilakukan. Pada prinsipnya, satu yang tidak berhubungan akan memudahkan terjadinya gangguan apabila salah satu tidak fokus.

Dengan melakukan latihan keseimbangan dan latihan konsentrasi, akan sangat membantu dalam peningkatan hasil shooting. Ketidakmampuan seorang atlet dalam melakukan keseimbangan dan dalam berkonsentrasi dapat berpengaruh terhadap lemparan shooting yang jauh dari target sasaran, shooting merupakan latihan pada olahraga petanque, yang mana latihan shooting terdiri dari beberapa gerakan yang berkelanjutan dan dilakukan untuk menjauhkan atau menembak bola target. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama ini, terlihat bahwa keseimbangan dan konsentrasi pada atlet kabupaten arolangun yang sangat buruk. Latihan keseimbangan dan latihan konsentrasi pada atlet kabupaten sarolangun yang

(5)

tidak pernah dilakukan, dengan tidak dilakukannya latihan keseimbangan dan konsentrasi berdampak pada hasil yang kurang maksimal.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Hubungan keseimbangan statis dan konsentrasi terhadap hasil Shooting Atlet Petanque kabupaten sarolangun ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang teruraikan maka teridentifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Dalam melakukan shooting sangat diperlukan unsur keseimbangan.

2. faktor yang mempengaruhi keterampilan dalam bermain petanque adalah

keseimbangan dan konsentrasi

3. Perlu mengetahui keseimbangan dengan hasil shooting pada atlet petanque

Kabupaten Sarolangun.

4. Perlu mengetahui konsentrasi dengan hasil shooting pada atlet petanque

kabupaten sarolangun. 1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, maka penulis membatasi masalah agar pembahasan tidak menyimpang dari topik permasalahan pada variable bebas : Keseimbangan dan Konsentrasi variable terikat : Hasil Shooting

(6)

1.4 Definisi Operasional

1. Konsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian

terhadap sesuatu objek ( yang dipilih ) dan mempertahankan perhatian dalam rentang waktu yang lama selama aktivitas olahraga, dari gangguan-gangguan dari luar seperti suara-suara penonton atau mampu menyelesaikan instruksi dari orang lain, ini diambil dengan menggunakan test Grid Concentrasi Exercise.

2. Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahan system

neumoscular atau sikap yang efisien dalam waktu yang lama, dengan melakukan test stork stand.

3. Shooting adalah kemampuan seseorang untuk menghilangkan bola sasaran yang

berada didalam lingkaran untuk mendapatkan poin. 1.5 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada hubungan keseimbangan dengan hasil shooting pada atlet

Petanque Kabupaten Sarolangun?

2. Apakah ada hubungan konsentrasi dengan hasil shooting pada atlet Petanque Kabupaten Sarolangun?

(7)

1.6 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan terhadap hasil shooting

pada atlet Petanque Kabupaten Sarolangun.

2. Untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi terhadap hasil shooting pada atlet petanque kabupaten sarolangun.

1.7 Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian yang akan dilakukan ini akan memberikan manfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang olahraga. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi para guru Pendidikan jasmani, pelatih serta para atlet dalam meningkatkan prestasi olahraga khususnya di dalam permainan petanque.

2. Sebagai pengembangan ilmu bagi peneliti selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur tambahan dalam pembelajaran menulis dengan using graphic organizers and signal words strategy menurut Bouchard (2005:81), antara lain. 1) Siswa secara mandiri

Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya Sentra Tenun Prailiu dalam meningkatkan penjualan kain tenun Sumba Timur adalah dengan melakukan strategi komunikasi pemasaran yang

Tidak hanyak mengurangi sampah selama satu hari dan selesai, tapi program prokasih ini berjangka satu satu tahun dengan membuat kegiatan yang jangka pendek dan

Realitas Tanggapan Siswa Terhadap Strategi Active Learning Tipe Crossword Puzzle Hubungannya dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Konsep Perkembangan

Bapak Nyoman Gunung, Juru Kunci Pura Pasraman Saraswati Tiga, Wawancara, Kelurahan Ketintang, 23 Juni 2013 pukul 12.00 WIB. .. setiap perayaan upacara Pura harus terlihat bersih

Metode penelitian yang dilakukan yaitu metode proaktif dimana metode tersebut merupakan analisa yang dilakukan sebelum hal tersebut dilaksanakan.Setelah melakukan pengumpulan

PERANAN MEDIA FILM PADA PROSES PEMBELAJARAN PKN DALAM MENGEMBANGKAN SEMANGAT NASIONALISME SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |