• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pergerakan industrialisasi berdampak negatif terhadap lingkungan dan pranata sosial sekitarnya (selanjutnya disebut negative externalities). Hal itu karena industrialisasi membutuhkan mobilisasi sumberdaya sehingga kecil ataupun besar, cepat ataupun lambat dapat mengganggu keseimbangan sumberdaya tersebut. Disitulah letak pentingnya pembagian tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, agar terjadi keseimbangan eksploitasi (selanjutnya disebut social responsibility).

Wacana tanggungjawab sosial masih diposisikan secara marginal, dan cenderung kurang memiliki apresiasi secara tepat. Konteks seperti itu terjadi, paling tidak dipicu oleh kondisi, yaitu: (1) masih belum seragam dan jelas batasan tanggungjawab sosial; (2) sikap opportunitis perusahaan, terlebih social responsibility mengandung biaya yang cukup besar yang belum tentu memiliki relevansi terhadap pencapaian tujuan yang bersifat economic motive; (3) kurang respon stakeholder (silent stakeholder) sehingga menciptkan social control meskipun masyarakat merupakan social agent; (4) dukungan tata perundangan yang masih lemah; (5) standar operasional yang kurang jelas; (6) belum jelasnya ukuran evaluasi (dalam Nor Hadi, 2014: 45-46).

Kontek Indonesia, Pemerintah Indonesia mengatur pelaksanaan implementasi. CSR terdapat di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan : (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan perhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. UU ini mewajibkan perusahaan

(2)

2

khususnya perseroaan terbatas yang bergerak di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. (Nor Hadi, 2014: 171).

PT. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan perusahaan penyedia layanan kepelabuhanan di Indonesia yang lebih efisien dan modern dalam berbagai aspek operasinya guna mencapai tujuan menjadi operator pelabuhan berkelas dunia. PT. Pelabuhan Tanjung Priok juga merupakan pelabuhan dan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan ini menangani lebih dari 30% komoditi Non Migas Indonesia, disamping itu 50% dari seluruh arus barang yang keluar / masuk Indonesia melewati pelabuhan ini. Karenanya PT. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan barometer perekonomian di Indonesia., harapannya PT. Pelabuhan Tanjung Priok dapat memberikan contoh yang baik bagaimana mengimplentasikan tanggung jawab social perusahaan (Annual Report, 2015).

PT. Pelabuhan Tanjung Priok, dalam perjalanan sebagai salah satu perusahaan jasa kepelabuhanan di Indonesia, PT. Pelabuhan Tanjung Priok memiliki dua tanggung jawab besar. Pertama, sebagai unit bisnis yang berorientasi pada profit dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan nilai perusahaan, serta yang kedua adalah melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan amanat undang undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan usaha PT. Pelabuhan Tanjung Priok, dan oleh karenanya Perusahaan terus berupaya mengintegrasikan kegiatan usahanya dengan upaya pengembangan kehidupan masyarakat. Upaya untuk memajukan taraf hidup masyarakat ini diimplementasikan melalui pencanangan program–program CSR (Corporate Social Responsibility.

Komunikasi dapat membangun, memperluas, meningkatkan hubungan antara relasi, termasuk mencegah dan menghilangkan konflik dalam masyarakat. (dalam Mulyana, 2007: 16). Oleh karena itu, betapa penting peran komunikasi itu sehingga perlu menjadi perhatian pihak perusahaan maupun masyarakat. Untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif, maka perusahaan harus melakukan persiapan-persiapan secara matang terhadap seluruh komponen proses komunikasi,

(3)

3

yaitu komunikator, pesan, saluran komunikas, efektif, umpan balik (feedback) bahkan faktor gangguan (noise) yang mungkin terjadi. (dalam Kriyantono, 2010: 4) Pentingnya melakukan kegiatan CSR dan kemudian di komunikasikan secara langsung merupakan sebuah strategi komunikasi CSR. Strategi komunikasi CSR jelas berbeda dengan strategi komunikasi pemasaran, CSR pada dasarnya bukan sebuah produk yang harus di pasarkan. Strategi komunikasi CSR digunakan dan ditujukan untuk bisa menyentuh sisi afektif (feel) dari stakeholder, dari pada sisi kognitif (think) (Rusdianto,2014: 145).

PT. Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) yang berada di wilayah administratif pemerintahan Kotamadya Jakarta Utara, tepatnya di ujung daratan wilayah utara jakarta , dengan sendirinya berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial di sekitar perusahaan yang bukan saja karena keberadaan perusahaan, namun masyarakat sekitar merupakan entitas yang terkena dampak atas beroperasinya perusahaan. Karena itu spektrum sosio – kultural yang melingkupi keberadaan PT. Pelabuhan Tanjung Priok tidak pernah dilepaskan dari dinamika masyarakat yang bermukim di kawasan sekitar masyarakat ujung utara Jakarta.

Seperti yang telah diutarakan juga oleh Febrianto Zenny Sulistyo sebagai asisten manajer Corporate Secretary & Hubungan Eksternal, divisi Corporate Social Responsibilty, PT. Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) melalui wawancara singkat dengan penulis di kantor PTP pada tanggal 2 Maret 2016, pukul 13:50 yaitu bahwa:

“PT. Pelabuhan Tanjung Priok berkomitmen untuk dapat berperan serta dalam pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Dengan mengembalikan sebagian keuntungan kepada masyarakat melalui bantuan CSR, PT. Pelabuhan Tanjung Priok meyakini bahwa masyarakat akan senantiasa memberikan dukungan bagi kelangsungan perusahaan”.

Berdasarkan Analisa peneliti dari hasil wawancara dengan Bapak Kiki M Hikmat selaku Manajer corporate secretary & hubungan ektsternal Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) tahun ini akan diprioritaskan kepada kebutuhan masyarakat di wilayah sekitar Jakarta Utara. Bapak Kiki M Hikmat mengakui bahwa penyaluran dana CSR perusahaan

(4)

4

kepada masyarakat sekitar sebelumnya belum banyak tersentuh karena lebih banyak dialokasikan ke wilayah lain yang jauh dari lokasi Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti 5 program CSR yang dilakukan CSR pada periode july 2015 hingga Febuari 2015, keseleruhan program memprioritaskan wilayah Jakarta Utara. kebijakan tersebut sesuai dengan arahan Direktur Utama PTP yang ingin memprioritaskan penyaluran CSR kepada masyarakat terdekat. Fokus wilayah yang akan digarap adalah Jakarta Utara, seperti daerah Kalibaru, Cilincing, Tanjung Priok, Koja, dan Bahari.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, PT. Pelabuhan Tanjung Priok berkomitmen untuk dapat berperan serta dalam pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Dengan mengembalikan sebagian keuntungan kepada masyarakat melalui bantuan CSR, PT. Pelabuhan Tanjung Priok Indonesia meyakini bahwa masyarakat akan senantiasa memberikan dukungan bagi kelangsungan perusahaan. Untuk membangun program CSR yang benar-benar berguna bagi masyarakat dan memiliki dampak positif terhadap penjualan dan peningkatan keuntungan PT. Pelabuhan Tanjung Priok, dibutuhkan pemberian program-program yang memiliki manfaat jangka panjang yang sekaligus dikelola dengan melibatkan masyarakat dan stakeholder terkait lain secara berkesinambungan.

Berdasarkan hasil penelitian, yang dimaksud program CSR bermanfaat jangka panjang yaitu program-program yang memiliki dampak positif untuk kemajuan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan perusahaan dalam jangka waktu yang panjang, bahkan kalau memungkinkan masyarakat dilibatkan dalam proses perencaan dan tahap pelaksanaan sehingga dapat menciptakan sebuah hubungan psikologis seumur hidup. Program-program yang dikelola dengan mengikutsertakan masyarakat dan mengedepankan kemandirian masyarakat untuk mengurusi keberlanjutan program tersebut. Peran yang diambil perusahaan, dalam hal ini divisi yang membidangi program CSR, sebaiknya berlaku sebagai “pendamping” masyarakat, yang menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat dan sebaliknya. (http:// djarumbeasiswaplus.org, diakses pada 3 Maret 2016, 20:01).

(5)

5

PT. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan perusahaan yang terletak didaerah hilir tempat bermuaranya beberapa sungai di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Adanya kegiatan domestik di badan air menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang masuk ke perairan Pelabuhan dan juga terjadinya penurunan kualitas badan air yang ujungnya akan berpengaruh terhadap kegiatan operasional di Pelabuhan. Dalam hal ini, jika sampah dari kegiatan domestik tidak ditangani dan dikelola dengan baik oleh perusahaan maka akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat dan perusahaan tentunya.

Penumpukan sampah di kolam Pelabuhan yang diakibatkan dari kegiatan domestik akan menghambat kegiatan operasional Pelabuhan. Kondisi ini akan menyebabkan kedalaman kolam pelabuhan menjadi dangkal dan menyulitkan untuk kapal-kapal besar atau kapal ocean going untuk sandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok. Salah satu penanganan penumpukan sampah yang sudah dilakukan perusahaan adalah dengan cara pengerukan kolam pelabuhan. Sampah yang berada di dasar laut di keruk dan di tampung ke dalam kapal tongkang untuk kemudian di buang ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah). Akan tetapi hal ini memerlukan biaya yang besar dan tidak efektif apabila masyarakat di luar pelabuhan tidak mengelola sampah domestiknya dengan baik.

Salah satu program CSR yang dapat dilakukan perusahaan adalah Program Kali Bersih (PROKASIH), Prokasih ialah contoh program yang melibatkan masyarakat dan merupakan program yang berkelanjutan, seperti yang dikatakan oleh Bapak Kiki M Hikmat pada saat wawancara yang dilakukan peneliti dikantor PTP pada tanggal 16 Febuari 2016, pukul 12.10 yaitu bahwa :

“Pada program CSR prokasih yang kami lakukan ialah program community development yang melibatkan masyarakat, prokasih merupakan singkatan dari program kali bersih yang bertujuan untuk Mengenalkan PTP di masyarakat sekitar lingkungan Pelabuhan, Mengurangi sampah yang masuk kolam pelabuhan dari sungai (kresek), dan Membangun citra perusahaan yang perduli terhadap lingkungan. Tidak hanyak mengurangi sampah selama satu hari dan selesai, tapi program prokasih ini berjangka satu satu tahun dengan membuat kegiatan yang jangka pendek dan juga jangka panjang, program ini pun melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya, agar program yang dilakukan oleh PTP dapat bermanfaat bagi masyarakat”.

(6)

6

Berdasarkan analisa penulis dari wawancara singkat yang dilakukan terhadap Bapak Kiki M Hikmat, menurutnya semuanya upaya mengatasi masalah sampah bisa terlaksana dengan lancar jika didukung oleh seluruh masyarakat secara luas. Tidak akan ada artinya peran pemerintah dan dukungan swasta jika masyarakat tidak mau bergabung dan tidak mau jadi pelopor pengerak lingkungan.

Fokus utama program CSR yang dilakukan PTP adalah Program Kali Bersih (PROKASIH) yang dilaksanakan di dua keluarahan yaitu Kelurahan Koja dan Kelurahan Lagoa. Alasan mengapa perusahaan memilih dua keluarahan ini karena letak Geografis kali kresek yang melewati dua kelurahan tersebut, sehingga memungkinkan untuk memberdayakan masyarakat di Kelurahan Lagoa dan Koja untuk diberikan pemahaman dan pelatihan mengenai pengelolahan sampah dan pelestarian lingkungan di sekitar kali kresek.

Berdasarkan uraian di atas mengenai CSR Program Kali Bersih (PROKASIH) PT. Pelabuhan Tanjung Priok, Sebagai bagian dari lingkungan masyarakat, sudah barang tentu perusahaan melalui Hubungan Masyarakat wajib memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosialnya untuk membantu masalah yang terjadi di masyarakat. Permasalahan yang terjadi di masyarakat sekitar PT. Pelabuhan Tanjung Priok, yang selanjutnya disebut PTP mau tidak mau menjadi tanggung jawab bersama, yang harus dipikul PTP. Dalam hal ini, perlu penyesuaian yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menjaga eksistensi dan kepercayaan masyarakat.

Proses penyampaian pesan dari perusahaan selaku komunikator kepada masyarakat sebagai komunikan menjadi kajian menarik dalam strategi komunikasi yang dijalankan Hubungan Masyarakat untuk meraih tujuan bersama melalui pesan-pesan yang disampaikan. Bagaimana program ini direncanakan, ditetapkan, dilaksanakan dan dievaluasi, siapa saja yang terlibat dan tanggapan masyarakat dari program CSR ini, merupakan suatu rangkaian dan kegiatan Hubungan Masyarakat dalam strategi komunikasi untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial mereka agar dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penelitian ini akan melihat pelaksanaan program CSR, Program Kali Bersih PTP dari kajian komunikasinya dengan melihat lebih dalam mengenai strategi komunikasi dan proses-proses komunikasi yang terjadi di dalam pelaksanaan

(7)

7

program PROKASIH, melalui tahap managerial-nya. Program tersebut, dipandang sebagai proses komunikasi yang membawa pesan untuk mencapai satu tujuan bersama. Menjadi daya tarik tersendiri manakala dalam hal ini, Divisi Corporate Secretary dan Hubungan Eksternal PTP mempunyai pola-pola komunikasi dalam mempersuasi masyarakat di Kelurahan Koja dan Lagoa sebagai bagian dari strategi komunikasi mereka untuk berjalannya program tersebut.

Dengan melihat apa yang sudah diuraikan diatas, diharapkan melalui penelitian ini didapat suatu gambaran mengenai strategi komunikasi yang dilakukan oleh Divisi Corporate Secretary dan Hubungan Eksternal PTP, dalam melaksanakan CSR program PROKASIH. Selain itu, juga untuk mengetahui bagaimana perusahaan menjawab tantangan dari situasi yang terjadi di lingkungan perusahaan, sehingga perusahaan tetap mampu bertahan di tengah masyarakat. Kegiatan yang terpenting dalam hal ini adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus dan menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dalam proses komunikasi yang dijalankan dalam program ini. Berdasarkan wujud nyata dari CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan PT. Pelabuhan Tanjung Priok, maka dapat diangkat suatu penelitian mengenai tanggung jawab sosial yang terjadi pada perusahaan dalam lingkup Perseroan terbatas. Hal yang menarik perhatian untuk dikaji terkait hal tersebut dan dijadikan pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah mengenai “STRATEGI KOMUNIKASI PT. PELABUHAN TANJUNG PRIOK DALAM IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Deskriptif Pada Program Kali Bersih di Kelurahan Koja dan Kelurahan Lagoa)”.

1.2. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah “Bagaimana Strategi Komunikasi PT. Pelabuhan Tanjung Priok Dalam Implementasi Corporate Social Responsibility (Studi Deskriptif Pada Program Kali Bersih Di Kelurahan Koja Dan Kelurahan Lagoa)”.

(8)

8 1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Strategi Komunikasi PT. Pelabuhan Tanjung Priok Dalam Implementasi Corporate Social Responsibility (Studi Deskriptif Pada Program Kali Bersih Di Kelurahan Koja Dan Kelurahan Lagoa)”.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan atas kajian dan tujuan penelitian maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantara lain :

a. Aspek teoritis

Kegunaan penelitian ini terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dalam dunia akademis adalah untuk memberikan pengemban referensi dibilang CSR khususnya yang membahas tentang strataegi komunikasi CSR.

b. Aspek Praktis

Penelitian ini berguna bagi penulis karena dapat memberikan wawasan dan bekal praktis untuk merancang CSR dalam sebuah perusahaan. Penelitian ini juga berguna bagi PT. Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai masukan untuk memperbaiki masalah CSR yang ada di PT. Pelabuhan Tanjung Priok.

(9)

9 1.5 Tahapan Penelitian

Tahapan –tahapan dalam penelitian ini menurut Sujarweni (2014: 30 )

Bagan 1.1 Tahapan Penelitian

Sumber : Sujarweni (2014: 30) Tahapan Penelitian

Pra - Lapangan Lapangan Pengelolahan Data

 Menyusun rancangan  Memilih Lapangan  Mengurus perijinan  Menjajagi dan menilai keadaan  Memilih dan memanfaatkan Informan  Menyiapkan instrumen  Memahami dan memasuki lapangan  Pengumpulan  Reduksi data  Display data  Mengambil kesimpulan dan verifikasi  Kesimpulan akhir

(10)

10 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dikantor PT. Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Divisi Corporate Secretary Eksternal yang beralamat Jl.Raya Pelabuhan no. 9 Tg.Priuk, Jakarta 14350 Indonesia. Dengan melakukan wawancara terhadap asistent manager Divisi Corporate Secretary Eksternal, bagian CSR. Penelitian ini dimulai sejak bulan November 2015 hingga Februari 2016.

Referensi

Dokumen terkait

<#>Melakukan supervisi ke lokasi Pre Dietetic Internship FSM 1 kali dalam 1 minggu selama berlangsungnya kegiatan Pre Dietetic Internship FSM.¶ <#>Membimbing

Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat hubungan atau pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja

Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dalam

Untuk itu guna mengantisipasi akan adanya kegagalan proses maka PT.XYZ menerapkan Quality management System ISO/TS 16949 dengan tools yang digunakan seperti FMEA (

Dari hasil analisis diperoleh grain size pelet U02 sinter Cirene sebesar 7,9 11mdan pelet PWR sebesar 6,9 11m.Sedangkan porositas pelet Cirene adalah 12,4% dan pelet PWR adalah

Sesuai dengan fokus masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana erotisme ditampilkan dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw”

Berdasarkan hasil analisis keseluruhan kompetensi kepribadian konselor yang diharapkan siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi

Terkait dengan hal tersebut di atas, maka telaah kurikulum menjadi salah satu parameter akademik yang senantiasa perlu dilakukan sehingga tingkat kompetensi mahasiswa