• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN VISUAL PERMAINAN KARTU MAHATARI INDOESIA" UNTUK MEMPERKENALKAN TARI TRADISIONAL NUSANTARA KEPADA KAUM MUDA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN VISUAL PERMAINAN KARTU MAHATARI INDOESIA" UNTUK MEMPERKENALKAN TARI TRADISIONAL NUSANTARA KEPADA KAUM MUDA DI INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN VISUAL PERMAINAN

KARTU “MAHATARI INDOESIA" UNTUK

MEMPERKENALKAN TARI TRADISIONAL

NUSANTARA KEPADA KAUM MUDA DI

INDONESIA

Hengky Lestari

Jln. Kali Anyar No.6,Jakarta Barat, 081345406686, hengwork24@gmail.com Satya Yudha Azwir S.Sn

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, ialah

untuk merancang visual permainan kartu MAHATARI INDONESIA yang mampu mengedukasi sekaligus memperkenalkan tari tradisional Nusantara secara tepat kepada kaum muda di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Melalui metode penelitian pustaka, metode wawancara dengan pihak yang bersangkutan, serta metode analisis data melalui media internet dan media cetak.

HASIL YANG DICAPAI

Desain sebuah permainan baru yang memadukan unsur edukasi dalam bermain yang pertama kali menyentuh tema tari tradisional Indonesia yang dibuat secara unik dan menarik dengan sentuhan visual ilustrasi yang memadukan warna yang beraneka ragam untuk menciptakan kesan keberagaman Indonesia. SIMPULAN

Permainan kartu MAHATARI INDONESIA diciptakan agar tari tradisional Nusantara dapat terus dikenal dan terlestarikan oleh para kaum muda sehingga tari tradisional Nusantara dapat terus terjaga keberadaannya.

Kata Kunci

(2)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Salah satu latar belakang terpilihnya tema ini karena melihat kebiasaan masyarakat kaum muda masa sekarang yang sering berkumpul, berbagi cerita, dan bermain bersama untuk mengisi waktu luang bersama teman-teman dan sanak saudara. Dengan bermain seseorang dapat mengekspresikan perasaannya dan memancing interaksi kebersamaan serta melatih imajinasi seseorang.

Salah satu contoh jenis permainan yang dapat dimaikan bersama adalah dengan sarana permainan kartu yang saat ini sedang populer di kalangan remaja bahkan dewasa. Contoh permainan kartu yang cukup diminati dan sudah terkenal hingga saat ini adalah permainan kartu UNO.

Melihat adanya latar belakang yang mendukung, maka penulis mengangkat sebuah tema pengenalan tarian tradisional Nusantara dengan menggunakan sarana sebuah permainan kartu yang memanfaatkan sitem bermain sambil belajar dengan target utamanya adalah kaum remaja. Alasan pengangkatan tema pengenalan tarian adat tradisional Nusantara ini adalah mengingat juga belum ada konsep pengenalan tarian tradisional Nusantara melalui suatu permainan kartu. Gagasan ini didukung juga dengan mengingat Nusantara merupakan Negara kepulauan yang sangat kaya akan budaya dan sumber daya alam yang melimpah maka sangat sulit bagi para kaum muda untuk megingat satu per satu budaya yang ada di Indonesia apalagi sekarang melihat kehidupan kaum muda sekarang yang sudah terpengaruh oleh kebudayaan luar dan hampir melupakan kebudayaan khas Indonesia sendiri yang justru merupakan ciri khas bangsa. Alasan lain mengapa penulis mengangkat tema tarian tradisional Nusantara karena melihat salah satu kebudayaan tradisional Indonesia yang saat ini sudah mulai jarang terlihat di lingkungan masyarakat kita. Dengan mengangkat tema ini penulis berharap agar dapat membantu meningkatkan sedikit awareness masyarakat kaum muda mengenai pentingnya suatu identitas bangsa melalui suatu kebudayaan Indonesia, dalam hal ini tarian tradisional Indonesia.

Rumusan Masalah

Bagaimana merancang visual permainan kartu yang mengandung unsur edukasi terhadap kebudayaan Tarian Tradisional Nusantara yang ditujukan kepada kaum muda yang senang bermain kartu.

Tujuan Penelitian

Merancang sebuah konsep permainan kartu yang menarik minat bermain yang tentunya dipadukan dengan kosep pengenalan Tari Tradisional Nusantara.

Membuat visual kartu permainan yang tampak menarik dan sesuai tema Tari Tradisonal Indonesia sehingga dapat menarik minat para kaum muda untuk memainkannya.

METODE PENELITIAN

Dalam kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual, penulis akan merancang visual dari permainan kartu “Mahatari Indonesia” penulis melakukan berbagai metode penelitian untuk mendapatkan data dan sumber yang tepat sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang maksimal dan tepat sasaran. Data dan informasi yang digunakan penulis sebagai data pendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber diantaranya melalui media wawancara, internet, buku,, referensi permainan kartu dan survey lapangan melalui kuisioner. Data internet yang digunakan berupa berbagai data referensi tarian-tarian tradisional, data mengenai tarian-tariannya, penari tradisional, artikel-artikel pendukung. Buku-buku yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah buku referensi mengenai tari kesenian daerah Indonesia, data mengenai sumber referensi buku-buku teori desain, buku ilustrasi. Wawancara juga

(3)

dilakukan oleh penulis kepada Nicko dari komunitas Canvas Ranger sebagai salah satu developer permainan kartu di Indonesia. Referensi permainan kartu yang digunakan ialah CITADELS dengan memakai sistem dasar permainannya dan kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan konsep cerita dan system permainan yang cocok untuk tarian tradisioanal Nusantara. Survey melalui kuisioner ditujukan kepada target konsumen untuk mengetahui kebiasaan konsumen yang berhubungan dengan permainan kartu, dan pendapat mereka jika ada sebuah permainan kartu “MAHATARI INDONESIA” ini.

Dari data survey yang didapat, dapat dilihat bahwa sebagian besar target utama dari projek permainan kartu MAHATARI INDONESIA ini adalah pria usia 18-25 tahun yang pekerjaan umunya adalah mahasiswa yang tertarik dengan keberagaman seni tari tradisional Indonesia namun tidak mengenal seni tari itu dengan baik. Kebiasaan target yang sering berkumpul bersama keluarga/teman/komunitas dan kebanyakan dari target senang bermain kartu permainan yang kadang juga tergabung dalam sebuah komunitas permainan game. Selain itu juga berdasarkan hasil survey, sebagian besar target merasa tertarik dengan permainan kartu MAHATARI INDONESIA yang tentunya memanfaatkan konsep belajar sambil bermain.

HASIL DAN BAHASAN

Nama Permainan dan Logo

Nama permainan kartu ini adalah Mahatari Indonesia, Nama ini berasal dari pemikiran banyaknya jenis tari tradisional yang ada di Indonesia dari sabang sampai merauke. Kata “Maha” sendiri yang berasal dari bahasa sansekerta yang berati besar dipakai karena begitu besar jumlah dan nilainya semua Tari Tradisional Nusantara.

Logogram yang dibuat pada logo MAHATARI INDONESIA menyerupai visual burung garuda yang sedang menari dan kobaran api semangat yang disusun dengan garis yang dinamis untuk menunjukkan kedinamisan gerakan tari tradisional Nusantara. Selain itu warna yang digunakan beraneka ragam untuk menunjukkan keanekaragaman budaya tari di Indonesia.

Warna yang dipakai memiliki arti-arti tersendiri pada logogram yaitu, merah mewakili power / kekuatan dari sebuah gerakan tari, biru mewakili emosional yang tercipta dari suatu tarian, jingga mewakili kedinamisan gerakan tari, dan hijau mewakili keharmonisan suatu tarian dengan musik yang mengiringinya. Logotype yang digunakan dibuat menyerupai dekoratif script untuk menyamakan rasa dinamisme gerakan dengan logogram yang digunakan. Untuk kata “INDONESIA” menggunakan font script yang tidak terlalu berat agar susasana tradisional dari sebuah tari tradisional masi tercipta pada logo.

Kartu Tari Tradisional

Kartu tari terdiri dari 66 kartu dengan 33 jenis kartu yang dikelompokkan berdasarkan kelompok pulau besar yaitu pulau Sumatera (hijau), Kalimantan (jingga), Jawa (biru), Sulawesi (merah), dan pulau-pulau kecil lainnya (ungu).

(4)

Kartu Karakter

Terdapat 8 kartu karakter penari tradisional Indonesia yang nantinya di dalam permainan berperan sebagai pelatih para penari pentas yang masing-masing memiliki efek kartunya masing-masing.

(5)

Papan Permainan

Papan permainan didesain dengan ukuran 54cm x 48cm dengan tinggi 28cm yang apabila di dalam kemasan akan dilipat menjadi 2 bagian. Papan permainan dibuat ukuran yang cukup besar tetapi masih berukuran wajar dalam hal ruang permainan kartu.

Batu Energi

Buku Pengetahuan Seni Tari Tradisional Nusantara

Kertas Petunjuk Permainan

Kemasan Permainan

Kemasan permainan MAHATARI INDONESIA berupa box bertingkat 2 berukuran 32cm x 32 cm yang dimana pada tingkat pertama akan berisikan 7 papan permainan yang kemudian akan ditimpa dengan tingkat kedua yang sudah terbagi bersekat-sekat untuk mengisi kartu-kartu permainan, buku pengetahuan, kertas petunjuk, dan batu energi.

(6)

Media Promosi

Poster

Print Ad

(7)

Flyer

X-Banner

(8)

Online Promotion

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Bosannya cara pengajaran budaya di sekolah membuat masyarakat muda tidak lagi begitu mengenal budaya asli Indonesia sendiri lagi dalam hal ini seni tari tradisional Nusantara. Kebiasaan kaum muda yang sudah bergeser membuat diperlukannya suatu system pembelajaran baru yang dapat mengedukasi sekaligus bermain. Sayangnya banyak sekali permainan yang sering dimainkan kaum muda sekarang semua berbau unsur dari luar yang kebanyakan hanya untuk kesenangan saja tanpa adanya unsur edukasi budaya.

Diharapkan dengan adannya permainan mengenai seni tari tradisional Indonesia MAHATARI INDONESIA inidapat membatu para kaum muda untuk lebih mengenal dan mencintaai budaya bangsa khususnya seni tari tradisional yang sekarang sudah semakin susah ditemui.

Saran

Dalam menjalankan perancangan permainan kartu MAHATARI INDONESIA dapat terus dikembangkan bukan hanya untuk seni tari saja tetapi budaya-budaya Indonesia yang lain yang harus terus dijaga agar menjadi warisan bangsa yang tak akan pernah hilang.

(9)

Referensi

Agung Bawantara,dkk..(2011). Mengenal 33 Provinsi di Indonesia. Anak Kita. Ambrose & Harris. (2007) The Layout Book. Switzerland: AVA Publishing SA.

Cenadi, Christine Suharto.(1999). Elemen-elemen Dalam Desain Komunikasi Visual. Nirmana Jurnal Deskonvis, vol. 1, No. 1.

Dameria, Anne.(2007). Color Basic. Jakarta: Link & Match Graphic. Hamid Bahari.(2011). Kitab Budaya Nusantara. Diva Press.

Kline,Peter.(1995).The Everyday Genius. Arlington: Great River Books.

Male,Alan.(2007). Illustration A Theoretical & Contextual Perspective. Switzerland: AVA Publishing SA Meier, Dave. (1999). The Accelerated Learning Handbook. Bandung: Kaifa.

Ministry of Culture and Tourism Republic of Indonesia. Indonesian Heritage Culture Performance. Sihombing, Danton. (2003). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, aaa Kusuma Arini, Raka Rasmi, sang Penari Pertama

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/5/14/sip2.html Ariefsensei,2008, Permainan Kartu Yu-Gi-Oh,

http://arifsensei.multiply.com/journal/item/8/Permainan_kartu_Yu-Gi-Oh?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Berbagai Sumber, Seniman Tari Gugum Gumbira, http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/gumbira.html

Berbagai Sumber, Seniman Tari Tom Ibnur, http://tamanismailmarzuki.com/tokoh/tomibnur.html Hendry_dext, 2009, Citadel, http://hendrydext.blogspot.com/2009/07/citadel.html

Indonesiaproud.wordpress.com/2011/01/27/enoch-atmadibrata-maestro-tari-sunda-mantan-pengajar-di-university-of-santa-cruz-university-of-ohio-as

Kompas, TEMPOinteraktif, 2011, Enoch Atmadibrata: Maestro Tari Sunda, Mantan Pengajar di University of Santa Cruz & University of Ohio, AS,

majesty99@gank-bandung.org, 2009, Cara Bermain Uno, http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=45635

Merdeka.com, Nanu Munajar Dahlan, http://profil.merdeka.com/indonesia/n/nanu-munajar-dahlan/ Si Tukang Review,2011, Citadels, http://tukangreview.com/2011/11/citadels/

Sunda.net, 2001, Tati Saleh, http://www.sundanet.com/?p=97

TamanIsmailMarzuki.com, 2008, Huriah Adam, http://bundokanduang.wordpress.com/2008/04/09/huriah-adam/

TokohIndonesia.com, Retno Maruti, http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/1946-retno-maruti

Riwayat dan Penulis

Hengky Lestari lahir di kota Pontianak pada 24 Agustus 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik sosial budaya masyarakat di daerah Kabupaten Maros seperti halnya masyarakat sulawesi lainnya umumnya termasuk klasifikasi masyarakat homogen ditandai

Child Welfare Information Gateway (dalam Margaretha, 2014), menjelaskan cara-cara pelaku untuk membuat anak tetap menjadi korbannya, yaitu pelaku memberikan perhatian pada anak

Setelah melakukan pemeriksaan kartu stok dengan saldo fisik barang, Bagian Administrasi Inventory membuat Laporan Persediaan Akhir pada setiap akhir bulan sebanyak

Penelitian ini dilakukan untuk melihat karakteristik fisikokimia tahu formalin dan tanpa formalin yang digoreng dengan 2 metode, yaitu : deep fat frying dan shallow

heterogen tampaknya dalam membentuk formulasi hukum positif agak berbeda dengan negara-negara yang kulturnya homogen, sangatlah penting kiranya sebelum membentuk

Persoalan yang masih dialami bidang energi adalah belum dapat dilayaninya kebutuhan energi listrik oleh jaringan PLN dibeberapa bagi masyarakat di wilayah Kabupaten

Bagian keuntungan atas hasil investasi di Asuransi Syariah Bumi Putera Semarang dari rekening tabungan Adapun status kepemilikan dana pada rekening tabungan masih

Pada masa Nabi, masjid bukan hanya sebagai sarana ibadah, tapi juga sebagai tempat menyiarkan ilmu pengetahuan pada anak-anak dan orang- orang dewasa, disamping sebagai