• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG"

Copied!
290
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. SPPN mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai penjabaran visi, misi dan program kerja Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dalam konteks pembangunan Kabupaten Kampar, penyusunan RPJMD dilakukan setelah berlangsungnya proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Tahun 2011 dan bersamaan dengan itu berakhir pula periode perencanaan RPJMD Tahun 2007-2011. Rujukan utama dalam penyusunan RPJMD adalah dokumen visi, misi dan program kerja Bupati/Wakil Bupati Kampar terpilih yaitu dokumen yang disampaikan dalam Rapat Paripurna Khusus DPRD Kampar pada Tanggal 23 September 2011. Visi, misi dan program prioritas dalam dokumen tersebut diadopsi dalam RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016.

Periode 2011-2016 merupakan bagian dari tahapan kedua dan ketiga dari RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025. Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kampar 2005-2025, menyebutkan bahwa prioritas pembangunan lima tahun kedua dan ketiga (RPJMD Tahap II Tahun 2011-2016) diarahkan pada “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kampar yang Madani, Berakhlak, dan Bermoral menuju Kehidupan yang Sehat, Sejahtera, serta Berdaya Saing pada Tahun 2016”

Semakin membaiknya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, peningkatan pelayanan dasar terutama di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial serta pembangunan infrastruktur daerah yang mendukung agribisnis. Lebih lanjut RPJPD menggariskan bahwa, dalam tahap kedua tersebut pelayanan pendidikan diprioritaskan pada

(4)

penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan memulai pengembangan hingga ketingkat 12 tahun. Pelayanan pendidikan tersebut diharapkan semakin didukung oleh ketersediaan sarana, prasarana dan tenaga kependidikan yang semakin berkualitas dengan biaya pendidikan yang dapat dijangkau oleh keluarga miskin. Demikian juga pelayanan kesehatan diarahkan pada semakin meratanya akses pelayanan kesehatan terutama meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas pembantu, puskesmas, dan rumah sakit umum daerah (RSUD Bangkinang). Adapun pembangunan infrastruktur dasar terutama diarahkan pada peningkatan kualitas jaringan jalan dan jembatan, jaringan irigasi serta fasilitas publik lainnya yang memperluas aksesibilitas pusat-pusat pertumbuhan wilayah. Untuk mendukung terciptanya peningkatan pelayanan dasar tersebut, mutlak diperlukan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan daerah yang semakin baik dengan dukungan sistem perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi pembangunan daerah yang semakin berkualitas. Disamping itu, secara khusus RPJPD mengamanatkan arah pengembangan potensi agribisnis semakin dipertajam melalui pemantapan kemampuan SDM yang handal dalam perencanaan dan pengembangan agribisnis, SDM pengelolaan sektor primer dan sekunder dengan didukung oleh sekolah menengah tekhnologi pengolahan produk, yang diharapkan dapat berdampak langsung pada peningkatan daya saing produk agribisnis daerah. Bersamaan dengan itu, pemerintah daerah diharapkan semakin mendorong keterlibatan sektor swasta untuk mengembangkan industri pengolahan yang didukung oleh regulasi, perizinan dan iklim investasi yang kondusif. Pada tahap ini kawasan- kawasan agribisnis diharapkan semakin berkembang pesat atas dukungan infrastruktur yang semakin lengkap.

Disamping amanat RPJPD tersebut, penyusunan RPJMD Kabupaten Kampar 2011-2016 juga memperhatikan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2009-2013 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 dan RPJM Nasional Tahun 2010-2014 yang diamanatkan melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010.

Selanjutnya, RPJMD Kabupaten Kampar 2011-2016 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD), yang nantinya akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk setiap tahunnya, dan dijadikan sebagai pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kampar.

LANDASAN HUKUM

Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016, peraturan perundangan yang digunakan sebagai landasan hukum adalah :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

(5)

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.

3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548).

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725).

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578).

7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585). 8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664).

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737).

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009.

14. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

16. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010

(6)

tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

17. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 0 9 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Riau Tahun 2005 -2025.

18. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2009-2013.

19. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 20 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2005-2025.

HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Dalam sistem perencanaan pembangunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, RPJMD merupakan satu kesatuan yang utuh dari manajemen pembangunan Pemerintah Kabupaten Kampar khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan. Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnnya adalah sebagai berikut:

1. RPJMD dan RPJPD Kabupaten Kampar

RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 merupakan RPJMD Tahap Kedua dari tahapan pelaksanaan RPJPD Kabupaten K a m p a r Tahun 2005-2025. Penyusunan RPJMD selain menjabarkan memuat visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati Kabupaten K a m p a r terpilih, juga berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Kampar Tahun 2005-2025.

2. RPJMD dan RTRW Kabupaten Kampar

Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Kampar sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di Kabupaten Kampar.

3. RPJMD dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra- SKPD)

Kabupaten Kampar

RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) yang berwawasan 5 (lima) tahun. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar.

(7)

4. RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Kampar yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. RKPD disusun melalui proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kampar yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten.

Gambar 1 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Pada Gambar 1.1 diatas dapat dilihat hubungan dan keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah, baik dengan dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Kampar lainnya maupun dengan dokumen perencanaan pembangunan Pemerintah Pusat dan Propinsi.

Selanjutnya RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 dijadikan sebagai acuan penyusunan Rencana Strategis Stuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Tahun 2011-2016 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar dan acuan dalam penyusunan Renacana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) periode Tahun 2011-2016. Selain itu di dalam RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 juga dicantumkan program-program tahun transisi, sebagai dasar penyusunan RKPD Tahun 2016 yaitu sebelum ditetapkannya RPJMD periode berikutnya.

(8)

SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematikan penulisan Dokumen RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Memuat Latar Belakang, Landasan Hukum, Hubungan RPJM dengan Perencanaan lainnya, Sistimatika Penyusunan RPJMD Kampar 2011-2016 serta Maksud dan Tujuan.

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Memuat evaluasi pencapaian indikator makro pembangunan daerah dan kondisi eksisting yang mencakup aspek geografis dan demografis, kondisi kesejahteraan rakyat, kondisi pelayanan umum, dan kondisi daya saing daerah.

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Menjelaskan kondisi keuangan daerah dari berbagai sumber dana dan kebijakan pemerintah daerah dalam hal pendapatan, belanja, dan pembiayaan pembangunan daerah serta kerangka rencana pendanaan program/kegiatan.

BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis

Memuat analisis potensi dan masalah pembangunan daerah serta rumusan isu strategis. BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Memuat visi, misi, tujuan dan sasaran jangka menengah daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dan sasaran pencapaian visi dan misi.

BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan

Memuat dan menjelaskan strategi dan kebijakan pembangunan daerah, sebagai arah bagi SKPD dan lembaga terkait dalam merumuskan sasaran strategis guna mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Memuat program prioritas dan program pencapaian misi pembangunan daerah dan indikator setiap program, disusun dengan memperhatikan Renstra SKPD.

BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Memuat indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan. BAB IX Indikator Kinerja Daerah

Memuat indikator kinerja utama, indikator kinerja kunci dan indikator kinerja program pembangunan daerah yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran RPJMD Kabupaten Kampar.

(9)

BAB X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Memuat kaidah pelaksanaan dan penegasan dalam menerapkan RPJMD serta tindak lanjut yang perlu dilaksanakan oleh SKPD. Program Transisi untuk menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada akhir masa jabatan kepala daerah.

MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 dimaksudkan untuk menghasilkan rumusan strategi, arah kebijakan dan program pembangunan yang terarah, efektif, efisien dan terpadu yang dapat mendorong terwujudnya visi, misi dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan oleh Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Kampar dengan memperhatikan arah RPJPD Kabupaten Kampar Tahun 2005-2025, serta memperhatikan berbagai aspirasi seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Kampar.

RPJMD Kabupaten Kampar juga dimaksudkan untuk menjadi acuan dan pedoman resmi bagi Pemerintah Kabupaten Kampar dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD (Renstra-SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), serta sekaligus merupakan acuan penentuan program daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kabupaten Kampar.

Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut: (1) Menjabarkan visi, misi, dan program Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Kampar ke

dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang rinci, terarah, terukur dan dapat dilaksanakan dari Tahun 2012 hingga Tahun 2016.

(2) Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Kampar dalam menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD Kabupaten Kampar. (3) Mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi pembangunan

baik antar SKPD, antara Pemerintah Kabupaten Kampar dengan pemerintahan Kabupaten/Kota lainnya, antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Provinsi, serta antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.

(4) Menyediakan ukuran kinerja dalam mengevaluasi kinerja setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar.

(10)
(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM

KONDISI DAERAH

II.1

ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

Pembangunan daerah bertumpu pada kondisi kewilayahan daerah. Aspek Geografi dan Demografi merupakan salah satu aspek kondisi kewilayahan yang mutlak diperhatikan sebagai ruang dan subyek pembangunan. Dari uraian ini diharapkan dapat terpetakan potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Kabupaten Kampar Lima Tahun kedepan.

II.1.1

Kondisi Geografi

II.1.1.1

Batas dan luas wilayah

Sebagai salah satu dari dua belas kabupaten/kota di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar terdiri dari 21 kecamatan dan 250 desa/kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan

mencapai 1.128.928 Ha. Secara astronomis terletak diantara terleta antara 01000’40”

Lintang Utara sampai 00027’00” Lintang Selatan dan 100028’30” –101014’30” Bujur Timur.

Adapun batas- batas wilayah sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak.

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera Barat.

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak.

Di daerah Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar dan beberapa sungai kecil yaitu:

• Sungai Kampar yang panjangnya ± 413,5 km dengan kedalaman rata-rata 7,7m dengan

lebar rata-rata 143 meter. Seluruh bagian sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang meliputi Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang, Bangkinang Barat, Kampar, Siak Hulu dan Kampar Kiri.

• Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya ± 90 km dengan kedalaman rata-rata 8–12 m

(12)

Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian masih berfungsi baik sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih budi daya ikan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang).

II.1.1.2

Topografi

Secara topografis, Kabupaten Kampar merupakan daerah bergelombang dengan dataran rendah, rawa-rawa, dataran tinggi atau perbukitan dan sedikit bergunung dengan ketinggian rata-rata sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi Kabupaten Kampar untuk menjadi daerah pertanian. Disamping itu, kondisi jenis tanah yang ada di Kabupaten Kampar terdiri dari 5 (lima) jenis, yaitu tanah jenis organosol dan glei humus dengan bahan aluvial, jenis tanah podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan endapan dan beku, dan jenis tanah podsolik merah kuning latosol, litosol dengan bahan induk batuan beku. Tekstur tanah yang ada di Kabupaten Kampar pada umumnya liat berpasir dan lempung pasir.

Kabupaten Kampar dengan luas lahan sebesar 1.052.458 hektar, penggunaan tanahnya dapat dibedakan menjadi tanah untuk bangunan dan halaman sekitarnya, tegal kebun, ladang huma, padang rumput, tambak, kolam, lahan sementara tidak diusahakan, hutan, perkebunan, sawah dan lainnya. Dari berbagai jenis tanah yang tersebar, seluas 11.542 hektar (1,10 %) digunakan untuk lahan sawah, dan 1.040.916 hektar (98,90 %) merupakan lahan kering. Pada umumnya sebagian besar lahan kering dimanfaatkan untuk usaha perkebunan seluas 311.775 hektar (29,95 %).

II.1.1.3

Klimatologis

Kabupaten Kampar beriklim tropis yang dipengaruhi oleh dua musim yakni musim hujan dan kemarau. Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis. Temperatur minimum terjadi

pada bulan November Dan Desember yaitu sebesar 210C. Temperatur maksimum terjadi

pada Juli dengan temperatur 350C. Jumlah hari hujan dalam Tahun 2009, yang terbanyak

adalah disekitar Bangkinang Seberang dan Kampar Kiri Pada Tahun 2009, jumlah hari hujan setahun rata-rata 256 hari. Kondisi klimatologis demikian amat cocok dalam pengembangan berbagai komoditi pertanian, peternakan, perikanan dan beberapa jenis komoditi perkebunan. Dalam 5 (lima) Tahun belakangan ini belum menggambarkan terjadinya kondisi ekstrim pada musim hujan dan musim kemarau.

II.1.1.3.1 Geologi dan Kerawanan Bencana

Kabupaten Kampar sebagaimana sebagian wilayah Indonesia terletak ditengah-tengah Pulau Sumatra. Dimana keadan alam sangat dipengaruhi dengan curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi geologis tersebut menyebabkan Kabupaten Kampar kaya akan hasil tanah dan pertanian sekaligus rawan terhadap bencana alam.

Sedangkan dari segi kerawanan bencana, Kabupaten Kampar memiliki ancaman bencana longsor yang cukup tinggi dengan jumlah lokasi sebanyak lima titik. Titik rawan longsor ini tersebar di Desa Pulau Gadang, Desa Merangin, dan sepanjang jalan perbatasan

(13)

Sumbar-Riau. kondisi tanah tebing yang terus tergerus air, disepanjang jalan sangat memungkinkan terjadinya longsor. Bencana alam lainnya yang perlu diwaspadai adalah banjir dengan seringnya meluap air Sungai Kampar, Sungai Subayang dan Sungai Tapung di Kabupaten Kampar ynag mengakibatkan terendamnya sepertiga dari jumlah desa di Kampar, tepatnya 82 desa dari 250 desa dan kelurahan di Kabupaten Kampar. Hingga waktu belakangan terakhir 16 Wilayah Kecamatan dari 20 Kecamatan di Kabupaten Kampar masih terendam banjir.

Kondisi geologis seperti itu memberikan peluang sekaligus tantangan bagi Kabupaten Kampar dalam pembangunan daerah. Pengelolaan potensi sumberdaya geologis yang berwawasan lingkungan sekaligus mitigasi bencana alam dalam konsep pembangunan

berkelanjutan (sustainable development) menjadi jawaban untuk dapat mengoptimalkan

potensi sumberdaya geologis yang dimiliki Kabupaten Kampar. II.1.1.3.2 Daerah Aliran Sungai

Kabupaten Kampar memiliki 2 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang besar dan beberapa sungai kecil yaitu Sungai Kampar yang panjangnya ±413,5 km dengan kedalaman rata-rata 7,7 m dengan lebar rata-rata 143 meter. Seluruh bagian sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang meliputi Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang, Bangkinang Barat, Kampar, Siak Hulu dan Kampar Kiri. Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya ±90 km dengan kedalaman rata-rata 8–12 m yang melintasi Kecamatan Tapung. Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian masih berfungsi baik sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih budi daya ikan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang).

Tingginya sedimentasi, berkurangnya jumlah dan debit mata air, serta semakin meluasnya wilayah bukaan di bagian hulu DAS menunjukkan kondisi DAS sebagian besar mengalami degradasi sehingga upaya rehabilitasi mendesak dilakukan.

II.1.2

Kondisi Demografi

II.1.2.1

Jumlah Penduduk

Informasi jumlah penduduk amat penting bagi pembangunan daerah mengingat penduduk merupakan subyek sekaligus obyek pembangunan itu sendiri. Pada Tahun 2010, pemerintah menyelenggarakan Sensus Penduduk (SP) yang diselenggarakan secara nasional. Jumlah penduduk Kabupaten Kampar berdasarkan sensus Tahun 2010 berjumlah 679.492 jiwa terdiri dari 351.793 laki-laki (51,7%) dan perempuan 327.492 jiwa (48,2%). Distribusi, rata-rata anggota keluarga per kecamatan sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.

(14)

Tabel 1Distribusi Rata-Rata Anggota Keluarga Penduduk Tahun 2010 Kabupaten Kampar

KECAMATAN LUAS (KM2) JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK

Kampar Kiri 915,3 27.946 31

Kampar Kiri Hulu 1.301,25 11.665 9

Kampar Kiri Hilir 759,7 10.097 13

Kampar Kiri Tengah 330,59 24.174 73

Gunung Sahilan 597,9 16.191 27

XIII Koto Kampar 1.406,40 38.661 27

Bangkinang Barat 151,41 23.990 158 Salo 207,83 22.261 107 Tapung 1.365,97 81.529 60 Tapung Hulu 1.169,15 70.857 61 Tapung Hilir 1.013,56 51.845 51 Bangkinang 177,18 33.765 191 Bangkinang Seberang 253,50 30.506 120 Kampar 136,28 45.441 333 Kampar Timur 173,0 22.595 131 Rumbio Jaya 76,92 16.608 216 Kampar Utara 79,84 18.010 226 Tambang 371,9 46.930 126 Siak Hulu 689,80 70.020 101 Perhentian Raja 111,54 16.194 16.194 JUMLAH 11.289,28 679.285 60

Sumber : Diolah dari Sensus Penduduk Kampar 2010

II.1.2.2

Pertumbuhan Penduduk

Tingkat pertumbuhan penduduk dihitung dengan menggunakan data sensus penduduk. Data sensus penduduk (SP) yang dilaksanakan setiap 10 Tahun sekali (sejak Tahun 1980) amat berguna dalam mengetahui jumlah dan tingkat penduduk faktual, data sensus selanjutnya digunakan untuk memproyeksi data penduduk tahunan. Laju Pertumbuhan penduduk Kabupaten Kampar per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni antara Tahun 2000 sampai dengan 2010 sebesar 3,99 persen. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Tapung Hulu adalah yang tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya yakni sebesar 9,16 persen, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Rumbio Jaya yaitu sebesar 0,77 persen.

Gambar 1 Tingkat Kepadatan Penduduk Tahun 2010 Kabupaten Kampar

(15)

II.1.2.3

Struktur dan Komposisi Penduduk

Kabupaten Kampar dengan luas wilayah sekitar 11.289,28 kilo meter persegi dan didiami oleh 686.030 orang dengan kepadatan penduduk sebanyak 64 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Bangkinang yaitu sebanyak 427 orang per kilo meter persegi sedangkan kecamatan yang paling rendah adalah Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu sebanyak 8 orang per kilo meter persegi.

II.2

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

II.2.1

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

II.2.1.1

Pertumbuhan PDRB

Perkembangan PDRB Kabupaten Kampar dan kontribusi dari masing-masing sektor dapat dilihat pada tabel 2.2. PDRB atas dasar harga konstan yaitu jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dihitung berdasarkan atas dasar harga pada tahun tertentu. PDRB Kabupaten Kampar berdasarkan atas dasar konstan tahun 2000 untuk tahun 2006 berjumlah Rp

7,563,362.67 miliar yang terdiri dari sektor pertanian Rp 4,331,756.70 miliar, sektor

pertambangan Rp 4,222,074.22miliar, sektor industri Rp 3,689.59miliar, sektor listrik, gas

dan air bersih Rp 3,689.59 miliar, sektor kontruksi Rp 150,313.65 miliar, sektor perdagangan

Rp 369,785.89 miliar, sektor pengangkutan & komunikasi Rp 119,160.04 miliar, sektor

keuangan Rp 41,384.16miliar, sektor jasa Rp 277,121.76miliar. Jika dilihat peranan

masing-masing sektor, sektor pertanian memberikan kontribusi yang paling besar sebesar 60.03%,

diikuti dengan sektor perdagangan 10.58%, sektor industri pengolahan sebesar 8.08%, dan

jasa sebesar 7.93% dan sektor lainnya hanya sebesar 13,38 %.

Tabel 2 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006-2011 atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Kampar NO SEKTOR (RP) 2006 % (RP) 2007 % (RP) 2008 % (RP) 2009 % (RP) 2010 % (RP) 2011* % 1 Pertanian 2,097,457.87 60.03 2,238,220.31 59.31 2,383,948.33 58.51 2,541,710.00 57.75 2,709,140.00 56.94 2,884,835.87 56.15 2 Pertambangan & penggalian 152,986.88 4.38 174,291.59 4.62 198,019.78 4.86 224,940.00 5.11 255,870.00 5.38 289,367.35 5.63 3 Industri pengolahan 282,375.49 8.08 312,556.16 8.28 345,373.50 8,61 381,120.00 8.66 422,090.00 8.87 465,354.80 9.06 4 Listrik,gas & air bersih 3,689.59 0.11 4,026.70 0.11 4,400.67 0,11 4,810.00 0.11 5,250.00 0.11 5,727.20 0.11 5 Konstruksi 150,313.65 4.30 165,078.31 4.37 181,894.17 4,54 200,080.00 4.55 219,590.00 4.61 240,887.87 4.69 6 Perdagangan, hotel & restoran 369,785.89 10.58 404,618.00 10.72 446,535.10 11,14 490,690.00 11.15 540,250.00 11.35 594,322.65 11.57 7 Pengangkutan & komunikasi 119,160.04 3.41 129,468.93 3.43 139,161.31 3,47 150,290.00 3.41 162,540.00 3.42 175,057.62 3.41 8 Keuangan,

sewa, & jasa Perusahaan

41,384.16 1.18 46,233.79 1.23 51,970.93 1,30 58,340.00 1.33 65,630.00 1.38 73,647.48 1.43

9 Jasa-jasa 277,121.76 7.93 299,075.11 7.93 323,115.28 8,06 349,290.00 7.94 377,920.00 7.94 408,591.77 7.95

PDRB WITHOUT

GAS 3,494,275.33 100 3,773,568.90 100 4,074,419.07 100 4,401,270.00 100 4,758,280.00 100 5,137,792.60 100

Sumber : Kampar dalam angka 2010,* proyeksi

Perkembangan PDRB atas harga berlaku tahun 2006-2011, dapat dilihat pada tabel 2.3. PDRB atas dasar harga berlaku yaitu jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dihitung berdasarkan atas dasar harga pada tahun yang bersangkutan. PDRB Kabupaten Kampar pada

(16)

Tahun 2006 berjumlah Rp 7.372.645,39 miliar yang terdiri dari sektor pertanian Rp 4.331.756,7 miliar, sektor pertambangan Rp 225,002.29 miliar, sektor industri Rp 1.389.026,23 miliar, sektor listrik, gas dan air bersih Rp 7.934,19 miliar, sektor perdagangan Rp 514.888,41 miliar, sektor pengangkutan & komunikasi Rp 243,221.16 miliar, sektor

keuangan Rp 187,892.90miliar, sektor jasa Rp 393.373,57 miliar. Jika dilihat peranan

masing-masing sektor, sektor pertanian memberikan kontribusi yang paling besar sebesar 58,75 %, diikuti dengan sektor industri pengolahan sebesar 18,84 %, sektor perdagangan 6,98 % dan sektor lainnya hanya sebesar 15,43 %.

Tabel 3 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006-2011 Kabupaten Kampar No Sektor 2006 2007 2008 2009 2010 2011* (RP) % (RP) % (RP) % (RP) % (RP) % (RP) % 1 Pertanian 4,331,756.70 58.75 5,443,863.53 59.52 6,719,260.54 59.30 7,991,840.00 58.24 9,250,620.00 56.76 10,608,443.47 55.24 2 Pertambangan & penggalian 225,002.29 3.05 296,400.10 3.24 371,916.83 3.28 459,230.00 3.35 562,470.00 3.45 672,073.85 3.50 3 Industri pengolahan 1,389,026.23 18.84 1,643,445.06 17.97 1,961,051.22 17.31 2,333,650.00 17.00 2,753,710.00 16.90 3,198,837.00 16.66 4 Listrik,gas & air

bersih 7,934.19 0.11 9,209.90 0.10 10,996.01 0.10 12,970.00 0.09 15,170.00 0.09 17,743.77 0.09 5 Konstruksi 243,221.16 3.30 379,836.87 4.15 554,058.68 4.89 892,853.07 6.51 1,300,995.00 7.98 1,816,575.00 9.46 6 Perdagangan,

hotel & restoran 514,888.41 6.98 599,786.66 6.56 780,888.95 6.89 876,100.00 6.38 1,210,360.00 7.43 1,502,997.89 7.83 7 Pengangkutan &

komunikasi 243,221.16 3.30 379,836.87 4.15 554,058.68 4.89 831,080.00 6.06 1,163,510.00 7.14 1,569,101.63 8.17 8 Keuangan,

sewa, & jasa Perusahaan

187,892.90 2.55 230,496.67 2.52 297,309.30 2.62 377,570.00 2.75 475,740.00 2.92 592,922.30 3.09

9 Jasa-jasa 393,373.57 5.34 450,732.18 4.93 517,107.13 4.56 589,490.00 4.30 674,970.00 4.14 766,845.13 3.99 PDRB without gas 7,372,645.39 100 9,147,023.83 100 11,331,799.75 100 13,723,330.00 100 16,297,310.00 100 19,205,091.14 100

Sumber : Kampar Dalam Angka 2010, * proyeksi

Tampak sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang cenderung melambat. Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada sektor kontruksi, perdagangan, dan keuangan. Untuk selain sektor diatas masih memberikan kontribusi yang relatif kecil, yang menunjukkan pentingnya perhatian yang serius pada sektor ini.

Mengenai perbandingan kontribusi masing-masing sektor dalam PDRB Tahun 2006-2011 atas dasar harga berlaku dan harga konstan dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut.

Tabel 4Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2006-2011 Kabupaten Kampar

NO SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010 2011* HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK % % % % % % % % % % % % 1 Pertanian 58.75 60.03 59.52 59.31 59.30 58.51 58.24 57.75 56.76 56.94 55.24 56.15 2 Pertambangan& penggalian 3.05 4.38 3.24 4.62 3.28 4.86 3.35 5.11 3.45 5.38 3.50 5.63 3 Industri pengolahan 18.84 8.08 17.97 8.28 17.31 8,61 17.00 8.66 16.90 8.87 16.66 9.06 4 Listrik,gas & air

bersih 0.11 0.11 0.10 0.11 0.10 0,11 0.09 0.11 0.09 0.11 0.09 0.11 5 Konstruksi 3.30 4.30 4.15 4.37 4.89 4,54 6.51 4.55 7.98 4.61 9.46 4.69 6 Perdagangan, hotel, & restoran 6.98 10.58 6.56 10.72 6.89 11,14 6.38 11.15 7.43 11.35 7.83 11.57 7 Pengangkutan & komunikasi 3.30 3.41 4.15 3.43 4.89 3,47 6.06 3.41 7.14 3.42 8.17 3.41 8 Keuangan, sewa, &

jasa Perusahaan

2.55 1.18 2.52 1.23 2.62 1,30 2.75 1.33 2.92 1.38 3.09 1.43

9 Jasa-jasa 5.34 7.93 4.93 7.93 4.56 8,06 4.30 7.94 4.14 7.94 3.99 7.95 PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

(17)

Tampak sektor pertanian merupakan sektor yang menyumbangkan kontribusi paling besar terhadap PDRB Kabupaten Kampar baik menurut harga konstan maupun harga berlaku. Diikuiti oleh sektor perdagangan, sektor indutri, jasa dan sektor lainnya.

Pertumbuhani rata-rata masing-masing sektor terhadap PDRB Kabupaten Kampar (harga berlaku dan konstan) dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut.

Tabel 5 Pertumbuhan Sektoral dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2006-2011 Kabupaten Kampar NO SEKTOR PERTUMBUHAN HB HK % % 1 Pertanian 19.69 6.58

2 Pertambangan & penggalian 24.53 13.60

3 Industri pengolahan 18.16 10.51

4 Listrik,gas & air bersih 17.47 9.19

5 Konstruksi 49.71 9.89

6 Perdagangan, hotel & restoran 24.24 9.96

7 Pengangkutan & komunikasi 45.38 8.00

8 Keuangan, sewa, & jasa perusahaan 25.86 12.22

9 Jasa-jasa 14.28 8.07

PDRB 21.13 8.01

Sumber : Kampar Dalam Angka 2010

Berdasarkan table 2.5, tampak bahwa rata-rata pertumbuhan PDRB Kabupaten Kampar berdasarkan harga berlaku Tahun 2006-2011 sebesar 21,13 %. Sementara untuk rata-rata pertumbuhan PDRB berdasarkan harga konstan 2000 Tahun 2006-2011 sebesar 8,01 %. Sedangkan berdasarkan per sektor usaha, sektor pertanian rata-rata tumbuh sebesar 19,69 % berdasarkan harga berlaku dan 6,58 % berdasarkan harga konstan. Sektor pertambangan berdasarkan harga berlaku rata-rata tumbuh sebesar 24,53 % dan 13,60 % berdasarkan harga konstan. Sektor Industri rata-rata tumbuh 18,16 % berdasarkan harga berlaku dan 10,51% berdasarkan harga konstan. Sektor Listrik, gas dan air bersih tumbuh rata-rata 17,47 % berdasarkan harga berlaku dan 9,19 % berdasarkan harga konstan. Sektor kontruksi tumbuh rata-rata sebesar 49,71 % dan 9,89 % berdasarkan harga konstan. Sektor Perdagangan, hotel dan restoran rata-rata tumbuh sebesar 24,24% berdasarkan harga berlaku dan tumbuh 9,96 % berdasarkan harga konstan. Sektor pengangkutan dan kommunikasi rata-rata tumbuh sebesar 45,38 % berdasarkan harga berlaku dan tumbuh 8 % berdasarkan harga konstan. Sektor Keuangan, sewa, & jasa perusahaan rata-rata tumbuh sebesar 25,86 % dan 12,22 % berdasarkan harga konstan. Sektor jasa rata-rata tumbuh sebesar 14,28 % berdasarkan harga berlaku dan tumbuh rata-rata 8,07 % berdasarkan harga konstan.

Tabel 6 Proyeksi Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011-2016 atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Kampar

Sektor 2012 2013 2014 2015 2016 (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % Pertanian 2,937,862.85 55.54 3,107,671.32 54.82 3,287,294.72 54.11 3,477,300.36 53.42 3,678,288.32 52.73 Pertambangan & penggalian 297,928.12 5.63 326,658.02 5.76 356,574.96 5.87 387,589.37 5.95 419,583.28 6.01 Industri pengolahan 488,856.10 9.24 535,688.52 9.45 587,007.48 9.66 643,242.80 9.88 704,865.46 10.10 Listrik,gas & air bersih 5,700.17 0.11 6,129.39 0.11 6,590.93 0.11 7,087.23 0.11 7,620.90 0.11 Konstruksi 267,410.74 5.05 294,365.74 5.19 324,037.81 5.33 356,700.82 5.48 392,656.26 5.63

(18)

Sektor 2012 2013 2014 2015 2016 (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % Perdagangan, hotel & restoran 623,970.22 11.80 680,813.90 12.01 742,836.05 12.23 810,508.41 12.45 884,345.73 12.68 Pengangkutan & komunikasi 190,704.14 3.60 206,246.53 3.64 223,055.62 3.67 241,234.65 3.71 260,895.28 3.74 Keuangan,

sewa, & jasa

Perusahaan 72,776.82 1.38 79,967.17 1.41 87,867.93 1.45 96,549.28 1.48 106,088.35 1.52 Jasa-jasa 404,833.18 7.65 431,268.78 7.61 459,430.63 7.56 489,431.45 7.52 521,391.33 7.47 PDRB tanpa

gas 5,290,042.34 100.00 5,668,809.37 100.00 6,074,696.13 100.00 6,509,644.37 100.00 6,975,734.91 100.00

Sumber: Data Olahan, proyeksi

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa PRDB Kabupaten Kampar tahun 2011-2016 mengalami kenaikan. Sektor Pertanian memiliki kontribusi terbesar yakni sebesar 55,54%. Diikuti dengan sektor Perdagangan sebesar 11,8 %, Sektor Industri 9,24%, dan jasa sebesar 7,65%. Sektor lainnya menyumbang sebesar 15,77%.

Tabel 7 Proyeksi Nilai dan Pertumbuhan Sektoral PDRB Tahun 2011-2016 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Kampar

SEKTOR 2012 2013 2014 2015 2016 PERTUMBUHAN RATA-RATA (%)

(RP) (RP) (RP) (RP) (RP)

Pertanian 2,937,862.85 3,107,671.32 3,287,294.72 3,477,300.36 3,678,288.32 5.78 Pertambangan &

penggalian 4,679,626.94 4,761,052.44 4,843,894.76 4,928,178.53 5,013,928.83 1.74 Industri pengolahan 488,856.10 535,688.52 587,007.48 643,242.80 704,865.46 9.58 Listrik,gas & air

bersih 5,700.17 6,129.39 6,590.93 7,087.23 7,620.90 7.53 Konstruksi 267,410.74 294,365.74 324,037.81 356,700.82 392,656.26 10.08 Perdagangan, hotel & restoran 623,970.22 680,813.90 742,836.05 810,508.41 884,345.73 9.11 Pengangkutan & komunikasi 190,704.14 206,246.53 223,055.62 241,234.65 260,895.28 8.15 Keuangan, sewa, &

jasa Perusahaan 72,776.82 79,967.17 87,867.93 96,549.28 106,088.35 9.88 Jasa-jasa 404,833.18 431,268.78 459,430.63 489,431.45 521,391.33 6.53 PDRB tanpa gas 5,290,042.34 5,668,809.37 6,074,696.13 6,509,644.37 6,975,734.91 7.2

Sumber: Data Olahan, proyeksi

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa petumbuhan ekonomi selama lima tahun ke depan adalah sebesar 7,2 %. Dengan pertumbuhan sektoral yakni; sektor pertanian rata-rata tumbuh sebesar 5,78%, sektor Pertambangan 1,74%, sektor Industri 9,58%, sektor Listri,gas dan air bersih 7,53%, sektor kontruksi 10,08%, sektor Perdagangan 9,11%, sektor Pengangkutan dan komunikasi 8,15%, Sektor keuangan 9,88%,serta sektor jasa 6,53%.

II.3

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Untuk melihat Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau dari Tahun 2005–2009, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 8 Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

TAHUN HARAPAN HIDUP MELEK HURUF KOMPONEN IPM RATA2 LAMA IPM

SEKOLAH DAYA BELI KAMPAR PROV. RIAU

2006 67,90 97,99 8,00 625,98 72,02 73,81

2007 68,13 98,10 8,00 634,43 72,83 74,65

2008 68,21 98,10 8,44 640,15 73,64 75,09

2009 68,36 98,44 8,46 644,34 74,14 75,60

2010 68,52 98,48 8,49 646,68 74,43 76,07

(19)

Dari tabel di atas terlihat bahwa Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Kampar terus mengalami peningkatan, akan tetapi angka yang di capai masih jauh di bawa rata-rata Indek Pembangunan Manusia Provinsi Riau. Kondisi ini membuat Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Kampar berada pada urutan ke tujuh, dari sebelas kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau. Untuk meningkatkan capaian ini, perlu di amati masing-masing komponen IPM itu sendiri. Dari empat komponen yang ada, Kabupaten Kampar hanya unggul dari komponen daya beli, sedangkan komponen lainnya masih jauh di bawah kabupaten lainnya, apalagi jika dibangdingkan dengan Kota Pekanbaru dan Dumai. Untuk itu Pemerintah Daerah perlu lebih giat lagi dalam upaya meningkatkan angka harapan hidup, angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah agar posisi Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Kampar bisa lebih baik lagi di tahun mendatang.

II.4

FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL

II.4.1

Angka Melek Huruf

Angka Melek huruf merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ketas yang dapat membaca dan menulis huruf latin maupun huruf lainnya. Dengan memiliki kemampuan membaca dan menulis seseorang dapat mengakses informasi secara lebih luas sehingga mempunyai pengetahuan yang cukup dalam usaha meningkatkan kesejahteraannya. Selama rentang lima Tahun 2006–2010 pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten Kampar, Pemerintah Daerah berhasil memperbaiki angka melek huruf dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006, angka melek huruf Kabupaten Kampar sebesar 97,99 persen, tahun 2007 dan 2008 sebesar 98,10 persen dan tahun 2009 menjadi 98,44 persen. Keadaan ini tidak terlalu baik dan tidak pula terlalu jelek bila dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Provinsi Riau. Untuk melihat perbandingan angka melek huruf Kabupaten Kampar dengan kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Riau, dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9Perbandingan Angka Melek Huruf Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar Dengan Kabupaten Lainnya di Provinsi Riau

Sumber : BPS Provinsi Riau,2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa sepanjang lima tahun terakhir, mulai Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2009, Angka Melek Huruf Kabupaten Kampar terus berada di atas rata-rata Provinsi Riau.

NO. KABUPATEN/KOTA ANGKA MELEK HURUF

2006 2007 2008 2009 2010 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Pekanbaru Dumai 97,80 96,75 98,52 93,60 98,21 97,99 97,38 97,29 97,37 99,77 99,10 97,80 97,63 98,52 94,00 98,21 98,10 97,38 97,29 97,37 99,77 99,28 97,80 97,67 98,52 97,60 98,21 98,10 97,38 97,78 97,37 99,77 99,28 97,81 97,76 98,79 98,44 98,49 98,44 97,98 97,79 97,80 99,80 99,30 97,82 98,16 99,06 98,46 98,56 98,48 98,28 98,09 97,99 99,87 99,31 R I A U 97,80 97,80 97,81 97,81 98,35

(20)

II.4.2

Angka Rata-rata lama sekolah

Untuk melihat perbandingan rata-rata lama sekolah Kabupaten Kampar dengan kabupaten lainnya di Provinsi Riau, dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 10 Perbandingan Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar Dengan Kabupaten Lainnya di Provinsi Riau

NO. KABUPATEN /KOTA RATA-RATA LAMA SEKOLAH

2006 2007 2008 2009 2010 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Pekanbaru Dumai 7,80 7,30 7,60 7,30 8,80 8,00 7,50 8,60 7,20 11,30 9,70 7,80 7,72 7,77 7,74 8,80 8,00 7,50 8,89 7,20 11,30 10,05 7,80 7,72 7,60 7,93 8,80 8,44 7,50 8,86 7,20 11,30 9,70 7,81 7,96 7,62 7,95 9,03 8,46 7,55 8,99 7,48 11,32 9,72 7,99 7,98 7,62 8,21 9,08 8,49 7,56 9,12 7,87 11,33 9,72 R I A U 8,40 8,43 8,51 8,56 8,58

Sumber : BPS Provinsi Riau 2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kampar masih di bawah rata-rata Provinsi Riau. Bahkan jika dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar masih jauh tertinggal. Meskipun demikian, dari hasil yang sudah didapatkan menunjukkan bahwa Program Wajib Belajar 9 Tahun di Kabupaten

Kampar akan segera dapat dituntaskan.

II.4.3

Angka Partisipasi Kasar

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bahkan kinerja pendidikan yang merupakan gabungan Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi dan angka melek huruf digunakan sebagi variabel dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bersama-sama dengan variabel kesehatan dan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan, sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.

Peningkatan akses pendidikan masyarakat harus di ikuti dengan pemerataan kesemapatan memperoleh pendidikan pada semua kelompok masyarakat. Indikator yang biasa di pakai untuk mengevaluasi keberhasilan dalam pembangunan bidang pendidikan yang terkait dengan hak akses seseorang anak menerima pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu adalah dengan menghitung Angka Partisipasi Kasar (APK) suatu jenjang pendidikan. Angka Partisipasi Kasar menunjukkan proporsi anak sekolah, baik laki-laki maupun perempuan pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Angka ini memberikan gambaran secara umum mengenai jumlah anak yang menerima pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu dan biasanya tidak memperhatikan umur siswa. Untuk melihat persentase Angka Partisipasi Kasar Kabupaten kampar berdasarkan jenjang pendidikan Tahun 2006 – 2010, dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

(21)

Tabel 11Angka Partisipasi Kasar (APK) Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

NO JENJANG PENDIDIKAN ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) %

2006 2007 2008 2009 2010

1 SD/MI/SDLB 105,56 106,35 107,40 109,00 110,60

2 SMP/MTS/SMP LB 88,40 89,70 90,90 95,70 98,70

3 SMA/MA/SMK/SMA LB 39,52 38,95 38,93 53,19 57,73

Sumber : Profil Kabupaten Kampar, 2010

Dari tabel 2.8 di atas terlihat bahwa Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Kampar terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali untuk jenjang pendidikan SMA sederajat yang mengalami penurunan pada Tahun 2007 dan 2008. Kenaikan APK Kabupaten Kampar ini memberikan indikasi bahwa terjadinya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di semua jenjang pendidikan yang ada di Kabupaten Kampar. Hal ini tentu tidak terlepas dari besarnya komitmen Pemerintah Daerah Kampar itu sendiri, tidak hanya dalam membangun dan merehabilitasi gedung sekolah, tetapi juga dalam membuat program-program strategis dalam menunjang dunia pendidikan di Kabupaten Kampar, Termasuk juga upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar dalam meningkatkan kesejahteraan bagi guru-guru yang bertugas di daerah terisolir.

II.4.4

Angka Partisipasi Murni (APM)

APM merupakan salah satu tolok ukur yang digunakan MDGs dalam mengukur pencapaian kesetaraan gender dibidang pendidikan. APM mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu, yang dibagi dalam tiga kelompok jenjang pendidikan yaitu SD untuk penduduk Usia 7-12 tahun, SMP untuk penduduk Usia 13-15 tahun, dan SMA untuk penduduk Usia 16-18 tahun. Untuk melihat capaian APM dari Tahun 2006-2010, dapat di lihat pada Tabel

dibawah ini.

Tabel 12Angka Partisipasi Murni (APM) Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

No Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) %

2006 2007 2008 2009 2010

1 SD/MI/SDLB 89,53 90,20 99,20 99,40 99,50

2 SMP/MTS/SMP LB 86,04 88,66 88,29 84,50 87,20

3 SMA/MA/SMK/SMA LB 38,14 37,83 38,21 48,65 49,98

Sumber : Profil kabupaten Kampar, 2010

Dari tabel di atas terlihat bahwa Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Kampar untuk jenjang pendidikan SD sederajat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan terbesar terjadi pada rentang Tahun 2007-2008, yaitu sebesar 9 persen. Hal ini tidak di ikuti oleh jenjang pendidikan SMP dan SMA sederajat, yang cendrung mengalami fluktuasi. Untuk Angka Partisipasi Murni pada jenjang pendidikan SMP sederajat terjadi penurunan yang drastis pada rentang Tahun 2008–2009, yaitu sebesar 3,79 persen. Namun pada tahun berkutnya terjadi lagi peningkatan, meskipun peningkatan tersebut belum bisa menyamai Angka Partisipasi Murni Kabupaten Kampar tahun 2008. Kondisi ini tidak jauh berbeda untuk jenjang pendidikan SMA sederajat, dimana Angka Partispasi Murni mengalami fluktuasi selama rentang lima tahun terakhir. Pada periode Tahun 2007–2008 terjadi penurunan APM, namun pada tahun berikutnya justru terjadi peningkatan yang cukup signifikan.

(22)

II.4.5

Jumlah sekolah negeri dan swasta

Untuk melihat jumlah sekolah TK, SD, SLTP, SMU dan SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Kampar selama Tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 13Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

NO SEKOLAH

TAHUN

2006 2007 2008 2009 2010

NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT

1 TK 2 242 3 264 3 256 4 271 4 303

2 SD 437 17 447 21 448 19 444 20 445 22

3 SLTP 57 21 68 30 70 27 67 31 72 31

4 SMU 25 11 28 16 30 14 30 13 32 10

5 SMK 1 4 1 10 2 11 4 11 3 11

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga dalam profil kabupaten Kampar 2010

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk sekolah negeri di Kabupaten Kampar kecendrungan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari segi jumlah. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan cukup tinggi. Namun bila kita hubungkan dengan peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi pasar kerja yang

semakin kompetitif, maka masih banyak yang harus di benahi.

Tabel 14 Jumlah Sekolah Agama Negeri dan Swasta Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

SEKOLAH

TAHUN

2006 2007 2008 2009 2010

NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT

M. IBTIDAIYAH M. TSANAWIYAH M. ALIYAH 1 5 3 7 62 30 1 8 3 7 65 33 1 5 3 8 70 35 1 9 3 8 65 35 1 9 3 8 65 35

Sumber : Kampar Dalam Angka 2010

Dari tabel di atas terlihat bahwa penambahan jumlah sekolah agama dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Kampar selama rentang lima tahun terakhir sangat kecil sekali bahkan cenderung tetap. Hal ini bukan karena kebijakan Pemerintah Daerah untuk tidak menambah sekolah agama di Kabupaten Kampar, tapi lebih disebabkan masih kurangnya minat orang tua untuk mengantarkan anaknya ke pendidikan agama. Di berbagai jenjang pendidikan sekolah agama yang ada, jumlah muridnya sangat sedikit bila dibandingkan dengan pendidikan umum. Kondisi ini tidak memungkinkan bagi pemerintah daerah untuk melakukan penambahanan gedung sekolah baru.

II.4.6

Rasio Guru dan murid

Berhasilnya suatu pendidikan sangat di pengaruhi oleh kualitas guru yang tersedia. Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar melalui anggaran yang ada untuk mendukung berbagai program di bidang pendidikan, terus melakukan upaya peningkatan kualitas guru yang ada. Disamping itu, Pemerintah Daerah juga sangat serius dalam meningkatkan kesejahteraan guru, terutama bagi guru-guru yang bertugas di daerah terpencil. Permasalahan mendasar yang dihadapi Pemerintah daerah Kabupaten Kampar sekarang ini adalah pemerataan guru. Masih banyak guru-guru yang enggan bertugas di daerah terpencil, kondisi ini menyebabkan pemerataan pendidikan di Kabupaten Kampar mengalami kesenjangan. Untuk melihat perbandingan jumlah guru pada berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Kampar, dapat di lihat pada tabel di bawah ini

(23)

Tabel 15 Jumlah Guru pada Sekolah Negeri dan Swasta Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2007-2010 Kabupaten Kampar

Sumber : Kampar Dalam Angka 2010

Tabel di atas menggambarkan jumlah guru masing-masing sekolah negeri yang ada di Kabupaten Kampar, baik guru yang statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun yang Non Pegawai Negeri Sipil. Meskipun di lihat dari jumlah guru pada masing-masing jenjang pendidikan cukup banyak, namun sampai saat ini Kabupaten Kampar masih kekurangan tenaga pengajar, terutama untuk daerah-daerah terisolir. Dari data yang ada, jumlah guru yang paling banyak justru berada pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar dan di ikuti jenjang

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

Tabel 16 Jumlah Sekolah Agama Negeri dan Swasta Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

Sekolah

T A H U N

2006 2007 2008 2009 2010

NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT

M. IBTIDAIYAH M. TSANAWIYAH M. ALIYAH 1 5 3 7 62 30 1 8 3 7 65 33 1 5 3 8 70 35 1 9 3 8 65 35 1 9 3 8 65 35

Sumber : Kampar Dalam Angka 2010

Dari Tabel di atas terlihat bahwa meskipun penambahan jumlah guru setiap tahunnya di sekolah agama relatif sedikit, tetapi penambahan ini terjadi setiap tahunnya.

II.4.7

Angka Usia Harapan Hidup

Kemampuan untuk bertahan hidup lebih lama diukur dengan indikator harapan hidup pada saat lahir. Variabel ini mencerminkan lama seseorang hidup dan lama seseorang hidup sehat. Lamanya sesorang dapat bertahan hidup dan seseorang itu hidup dalam keadaan sehat dapat ditunjukkan dengan besarnya angka harapan hidup suatu wilayah. Untuk melihat Angka Harapan Hidup di Kabupaten Kampar dari Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2009, dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 17Perbandingan Angka Harapan Hidup 2006-2010 Kabupaten Kampar dengan Rata-rata Angka Harapan Hidup Provinsi Riau

AHH 2006 2007 2008 2009 2010

Kampar 67,90 68,13 68,21 68,36 68,52

Riau 70,80 71,00 71,10 71,25 71,40

Sumber : Kampar Dalam Angka 2010

Dari tabel di atas terlihat bahwa dari tahun ke tahun Angka Harapan Hidup di Kabupaten Kampar menunjukkan peningkatan, meskipun peningkatan tersebut tidak begitu signifikan. Kenaikan angka harapan hidup menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dibalik kenaikan angka harapan hidup tercermin perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan.

NO SEKOLAH

T A H U N

2006 2007 2008 2009 2010

NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT

1 TK 49 1.022 53 1.251 107 1.192 107 1.192 107 1.192 2 SD 6.200 217 7.344 329 6.761 308 6.761 308 6.761 308 3 SLTP 1.938 365 1.986 427 1.769 283 1.769 283 1.769 283 4 SMU 1.099 217 1.022 171 725 119 725 119 725 119

(24)

II.4.8

Angka Kesakitan

Ada berbagai jenis penyakit yang menjangkiti masyarakat Kampar selama lima tahun terakhir ini, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 18Persentase Sepuluh Macam Penyakit Paling Banyak di Derita Masyarakat Tahun 2007-2010 Kabupaten Kampar

NO. JENIS PENYAKIT JUMLAH PENDERITA

2007 2008 2009 2010 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Penyakit Infeksi usus lainnya ISPA

Hipertensi Esensial Arthritis Rheumatoid Diare & Gastroentritis Infeksi Kulit & Jari. Sub kutan Gatritis & Duodenitis Sebab Luar lainnya Dermatitis & Eksim Penyakit lain pada SPA

6.927 32.825 11.896 9.784 15.367 8.851 5.169 77.341 17.701 7.491 5.242 70.516 15.286 22.196 18.449 14.904 9.585 19.517 11.383 7.634 85.239 73.003 18.137 16.243 13.844 13.037 12.433 6.269 6.580 6.580 7.895 55.749 12.331 10.406 14.029 10.063 11.453 4.452 4.914 4.994 J U M L A H 193.352 194.712 251.365 136.286

Sumber : Kampar Dalam Angka 2010

Dari tabel di atas terlihat bahwa ada kecendrungan dari tahun ketahun jumlah penderita penyakit di Kabupaten Kampar mengalami fluktuasi. Pada Tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit di Kabupaten Kampar, namun kondisi ini kembali terjadi penurunan pada Tahun 2010. Kondisi ini hendaknya bisa di pertahankan pada Tahun 2011,

kalau bisa di turunkan lagi. Sebagai leading sector, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

harus mampu mengatasi permasalahan ini. Meskipun upaya menjaga kesehatan merupakan kewajiban setiap masyarakat itu sendiri.

II.4.9

Jumlah Sarana Kesehatan

Untuk melihat jumlah sarana kesehatan pemerintah selama lima tahun terakhir, dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 19 Jumlah Sarana Kesehatan Pemerintah Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

NO. SARANA KESEHATAN TAHUN

2006 2007 2008 2009 2010 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rumah Sakit Puskesmas Perawatan Puskesmas Non Perawatan Puskesmas Pembatu Puskesmas Keliling Darat Puskesmas Keliling Air

1 4 17 138 23 3 1 5 16 138 22 3 1 6 16 158 22 4 1 7 19 164 25 4 1 8 19 164 25 4

Sumber : Profil Kampar 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat terjadi penambahan sarana kesehatan dari Tahun 2006-2010 untuk puskesmas, baik puskesmas perawatan, non perawatan, pembantu, keliling darurat, dan keliling air, sedangkan sarana kesehatan rumah sakit sama sekali tidak terjadi penambahan.

(25)

II.5

ASPEK PELAYANAN UMUM

II.5.1

Fokus Layanan Urusan Wajib

II.5.1.1

Pendidikan

II.5.1.1.1 Angka Partisipasi Sekolah II.5.1.1.1.1 Angka Partisipasi Kasar

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bahkan kinerja pendidikan yang merupakan gabungan Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi dan angka melek huruf digunakan sebagi variabel dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bersama-sama dengan variabel kesehatan dan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan, sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.

Peningkatan akses pendidikan masyarakat harus di ikuti dengan pemerataan kesemapatan memperoleh pendidikan pada semua kelompok masyarakat. Indikator yang biasa di pakai untuk mengevaluasi keberhasilan dalam pembangunan bidang pendidikan yang terkait dengan hak akses seseorang anak menerima pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu adalah dengan menghitung Angka Partisipasi Kasar (APK) suatu jenjang pendidikan. Angka Partisipasi Kasar menunjukkan proporsi anak sekolah, baik laki-laki maupun perempuan pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Angka ini memberikan gambaran secara umum mengenai jumlah anak yang menerima pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu dan biasanya tidak memperhatikan umur siswa. Untuk melihat persentase Angka Partisipasi Kasar Kabupaten kampar berdasarkan jenjang pendidikan Tahun 2006 – 2010, dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 20 Angka Partisipasi Kasar (APK) Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

No Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Kasar (Apk) %

2006 2007 2008 2009 2010

1 SD/MI/SDLB 105,56 106,35 107,40 109,00 110,60

2 SMP/MTS/SMP LB 88,40 89,70 90,90 95,70 98,70

3 SMA/MA/SMK/SMA LB 39,52 38,95 38,93 53,19 57,73

Sumber : Profil Kabupaten Kampar, 2010

Dari tabel 2.8 di atas terlihat bahwa Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Kampar terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali untuk jenjang pendidikan SMA sederajat yang mengalami penurunan pada Tahun 2007 dan 2008. Kenaikan APK Kabupaten Kampar ini memberikan indikasi bahwa terjadinya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di semua jenjang pendidikan yang ada di Kabupaten Kampar. Hal ini tentu tidak terlepas dari besarnya komitmen Pemerintah Daerah Kampar itu sendiri, tidak hanya dalam membangun dan merehabilitasi gedung sekolah, tetapi juga dalam membuat program-program strategis dalam menunjang dunia pendidikan di Kabupaten Kampar, Termasuk juga

(26)

upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar dalam meningkatkan kesejahteraan bagi guru-guru yang bertugas di daerah terisolir.

II.5.1.1.1.2 Angka Partisipasi Murni (APM)

APM merupakan salah satu tolok ukur yang digunakan MDGs dalam mengukur pencapaian kesetaraan gender dibidang pendidikan. APM mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu, yang dibagi dalam tiga kelompok jenjang pendidikan yaitu SD untuk penduduk Usia 7-12 tahun, SMP untuk penduduk Usia 13-15 tahun, dan SMA untuk penduduk Usia 16-18 tahun. Untuk melihat capaian APM dari Tahun 2006-2010, dapat di lihat pada Tabel

dibawah ini.

Tabel 21 Angka Partisipasi Murni (APM) Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

NO JENJANG PENDIDIKAN ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) %

2006 2007 2008 2009 2010

1 SD/MI/SDLB 89,53 90,20 99,20 99,40 99,50

2 SMP/MTS/SMP LB 86,04 88,66 88,29 84,50 87,20

3 SMA/MA/SMK/SMA LB 38,14 37,83 38,21 48,65 49,98

Sumber : Profil kabupaten Kampar, 2010

Dari tabel di atas terlihat bahwa Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Kampar untuk jenjang pendidikan SD sederajat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan terbesar terjadi pada rentang Tahun 2007-2008, yaitu sebesar 9 persen. Hal ini tidak di ikuti oleh jenjang pendidikan SMP dan SMA sederajat, yang cendrung mengalami fluktuasi. Untuk Angka Partisipasi Murni pada jenjang pendidikan SMP sederajat terjadi penurunan yang drastis pada rentang Tahun 2008–2009, yaitu sebesar 3,79 persen. Namun pada tahun berikutnya terjadi lagi peningkatan, meskipun peningkatan tersebut belum bisa menyamai Angka Partisipasi Murni Kabupaten Kampar tahun 2008. Kondisi ini tidak jauh berbeda untuk jenjang pendidikan SMA sederajat, dimana Angka Partispasi Murni mengalami fluktuasi selama rentang lima tahun terakhir. Pada periode tahun 2007–2008 terjadi penurunan APM, namun pada tahun berikutnya justru terjadi peningkatan yang cukup signifikan.

II.5.1.1.2 Angka Putus Sekolah

Tabel 22Angka Putus Sekolah 2008-2010 Kabupaten Kampar

NO INDIKATOR CAPAIAN KINERJA PERSENTASE CAPAIAN(%)

2008 2009 2010

1 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0.14 0.12 0.12

2 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0.97 0.14 0.23

3 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0.2 0.2 0.15

Sumber:LPPD Kabupaten Kampar,2011

Terdapat penurunan angka putus sekolah Tahun 2010 dibanding Tahun 2008 di semua jenjang pendidikan. Untuk jenjang SD/MI/Paket A angka putus sekolah turun sebesar 0,02%; jenjang SMP/MTs/Paket B turun sebesar 0,74%; dan jenjang SMU/SMK/MA/ Paket C turun sebesar 0,05%.

(27)

II.5.1.1.3 Angka Kelulusan Sekolah

Tabel 23 Angka Kelulusan Sekolah Tahun 2008-2010 Kabupaten Kampar

No Indikator Capaian Kinerja Persentase Capaian(%)

2008 2009 2010

1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99.72 99.32 91.59

2 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 98.19 97.62 82.8

3 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 98.16 98.52 71.85

Sumber:LPPD Kabupaten Kampar,2011

Terdapat Penurunan angka kelulusan Tahun 2010 dibanding Tahun 2008 pada jenjang pendidikan SMU/SMK/MA sebesar 26,31%, Jenjang SMP/MTs/Paket B sebesar 15,39% dan SD/MI Paket A 8,13%. Hal ini disebabkan karena angka kelulusan yang semula ditentukan dengan Ujian Sekolah mulai tahun 2007/2008 ditentukan dengan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

Tabel 24 Angka Melanjutkan Sekolah Tahun 2008-2010Kabupaten Kampar

No Indikator Capaian Kinerja Persentase Capaian(%)

2008 2009 2010

1 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 88.94 96.88 91.84 2 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke

SMA/SMK/MA 81.61 98.91 79.11

Sumber:LPPD Kabupaten Kampar,2011

Terdapat kenaikan angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Tahun 2010 dibanding Tahun 2008 sebesar 2,90%. Sementara, kenaikan angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA tahun 2010 dibanding Tahun 2008 sebesar 2,50%.

Tabel 25Guru yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Tahun 2008-2010 Kabupaten Kampar

NO INDIKATOR CAPAIAN KINERJA PERSENTASE CAPAIAN(%)

2008 2009 2010

1 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 43.02 33.93 32.71

Sumber:LPPD Kabupaten Kampar,2011

Terdapat Penurunan angka terhadap guru yang memenuhi kualifikasi S1/ D IV Tahun 2010 dibanding Tahun 2008 sebesar 10,31%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase Guru bersertifikat S1/D4 dari seluruh jumlah guru pada tingkat SD, SLTP dan SLTA hanya 32,71% dan 67,29% belum bersertifikat S1/D4.

II.5.1.1.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Tabel 26Persentase (%) Capaian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Kampar

No Indikator Capaian Kinerja Persentase Capaian(%)

2008 2009 2010

1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 44.45 47.4 51.18

Sumber:LPPD Kabupaten Kampar,2011

Terdapat kenaikan persentasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tahun 2010 dibandingkan dengan Tahun 2008. Ini menandakan bahwa jumlah anak Usia 4 -6 tahun yang mengikuti pendidikan Jenjang TK/RA/Penitipan anak semakin besar. Hal ini dapat disebabkan oleh makin berkembangnya lembaga PAUD baik formal maupun non formal di Kabupaten Kampar disertai dengan semakin meningkatnya kesadaran orang tua untuk memasukkan anaknya di PAUD terlebih dahulu sebelum masuk SD/MI.

(28)

II.5.1.1.5 Angka Melek Huruf

Tabel 27 Persentase (%) Capaian Angka Melek Huruf Tahun 2008-2010 Kabupaten Kampar

No Indikator Capaian Kinerja Persentase Capaian(%)

2008 2009 2010

1 Pendidikan yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) 98.25 98.74 98.76

Sumber:LPPD Kabupaten Kampar,2011

Perkembangan penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) meningkat tipis, artinya hampir semua penduduk usia 15 Th ke atas dapat baca tulis.

II.5.1.1.6 Fasilitas Pendidikan

II.5.1.1.6.1 Rasio siswa terhadap ruang belajar

Tabel 28 Rasio siswa terhadap ruang belajar Tahun 2007-2010 Kabupaten Kampar

No Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010

1 SD 1:18 1:19 1:18 1:18

2 SLTP 1:40 1:40 1:37 1:37

3 SLTA 1:24 1:24 1:34 1:34

Sumber: LPPD Kabupaten Kampar, 2011

Tabel diatas menunjukan, rasio siswa terhadap ruang belajar untuk jenjang pendidikan SD, SLTP dan SLTA sejak tahun 2007 s/d 2010 sudah diatas standar rasio ideal Kementerian Pendidikan Nasional RI yaitu Rasio 1 : 40.

II.5.1.1.6.2 Persentase guru bersertifikat Kabupaten Kampar

Tabel 29 Persentase guru bersertifikat Tahun 2007-2010 Kabupaten Kampar

No Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010

1 SD 2,83 5,91 10,86 10,86

2 SLTP 5,75 16,68 19,70 19,70

3 SLTA 29,75 28,97 29,78 29,78

Sumber: LPPD Kabupaten Kampar, 2011

Persentase guru bersertifikat cenderung meningkat dibanding Tahun 2007, pada tahun 2010 persentase peningkatan guru bersertifikat pada jenjang SD sebesar 8,03%, Jenjang SLTP 13,95% dan jenjang SLTA 0,03%.

II.5.1.1.6.3 Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah

Tabel 30 Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah Tahun 2007-2010 Kabupaten Kampar

NO URAIAN TAHUN

2007 2008 2009 2010

1 SD 1:16 1:16 1:16 1:16

2 SLTP 1:12 1:12 1:13 1:13

3 SLTA 1:08 1:08 1:10 1:10

Sumber: LPPD Kabupaten Kampar, 2011

Rasio murid terhadap siswa di Kabupaten Kampar masih diatas standar Kementerian Pendidikan Nasional dengan 1:20. Artinya jumlah guru yang ada di Kabupaten Kampar telah memenuhi jumlah yang dibutuhkan. Namun fakta di lapangan menyatakan bahwa penyebaran jumlah guru di Kecamatan – Kecamatan belum berjalan dengan baik, sehingga menyebabkan adanya kesenjangan rasio pada beberapa kecamatan.

Gambar

Tabel 1 Distribusi Rata-Rata Anggota Keluarga Penduduk Tahun 2010 Kabupaten Kampar
Tabel 4 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan  (Hk) Tahun 2006-2011 Kabupaten Kampar
Tabel 5 Pertumbuhan Sektoral dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun  2006-2011 Kabupaten Kampar  NO  SEKTOR  PERTUMBUHAN HB HK  %  %  1  Pertanian  19.69  6.58
Tabel 7 Proyeksi Nilai dan Pertumbuhan Sektoral PDRB Tahun 2011-2016 Atas Dasar Harga Konstan  Tahun 2000 Kabupaten Kampar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rencana tindakan pembelajaran merupakan langkah operasional awal dan penelitian tindakan yang disusun mengacu kepada hipotesis tindakan. Adapaun hipotesis tindakan

4 Tahun 2015 tentang kawasan tanpa rokok yaitu, 35 orang atau sebesar 58% mengatakan sangat setuju dengan adanya Perda tersebut dengan alasan karena perda ini dapat

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada kelompok-kelompok monyet ekor panjang yang berada di kawasan wisata Sabang belum ditemukan adanya k ejadian infeksi

berkesinambungan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan,

Setiap kali anda datang ke rumah sakit tersebut, apakah petugas kesehatan mengingatkan anda untuk teratur menjalani ARV dari segi waktu minum obat, dosis sampai risiko

• Guru membagikan wacana karangan eksposisi berbahasa Jawa kepada setiap siswa dan membimbing siswa dalam meninjau wacana secara sekilas untuk memperoleh gambaran secara

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan akurasi dari sistem pengenalan suku kata bahasa Indonesia menggunakan metode Linier

Risiko hukum dari perjanjian kredit yang bersifat baku tersebut bagi debitur (nasabah) adalah debitur (nasabah) harus tunduk pada syarat-syarat dan