• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. VOLUME DAN SORTIMEN. A. Penaksiran Volume Kayu Gergajian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VII. VOLUME DAN SORTIMEN. A. Penaksiran Volume Kayu Gergajian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

VII. VOLUME DAN SORTIMEN A. Penaksiran Volume Kayu Gergajian

Terdapat beberapa macam cara penaksiran volume kayu gergaj bulat yang ada, baik secara perhitungan dengan menggunakan maupun dengan menggunakan tabel volume. Semua pena

kayu bulat yang lurus dan bebas cacat, produk berupa kayu gergajian tebal satu dan volume dalam boardfeet (BF).

Satu boardfoot ialah volume kayu gergajian

foot (1 foot = 12 mci 30 cm) dan panjang satu foot. Dengan demikian, kayu gergajian dengan tebal 5 cm, lebar 30 cm dan panjang 2,40 m, volume dalam

1. Perhitungan volume metode cincin Langkah I

Tentukan volume silinder

Keterangan : D diameter ujung kayu bulat dalam L panjang kayu bulat dalam Langkah 2

Kurangi dengan sebetan dan potongan pinggir. Sebetan dan potongan pingir bervanasi antar 2 - 4 inci. Departemen Kehutanan Amer

cukup.

Volume (sesudah dikurangi sbetan dan potongan pinggir) VII. VOLUME DAN SORTIMEN

Penaksiran Volume Kayu Gergajian

Terdapat beberapa macam cara penaksiran volume kayu gergajian dan kayu k secara perhitungan dengan menggunakan rumus tertentu, unakan tabel volume. Semua penafsiran ini berasumsi pada kayu bulat yang lurus dan bebas cacat, produk berupa kayu gergajian tebal satu

(BF).

ialah volume kayu gergajian tebal satu inci (2,5 cm), lebar satu foot (1 foot = 12 mci 30 cm) dan panjang satu foot. Dengan demikian, kayu gergajian dengan tebal 5 cm, lebar 30 cm dan panjang 2,40 m, volume dalam boardfeet

Perhitungan volume metode cincin

: D diameter ujung kayu bulat dalam inci L panjang kayu bulat dalam feet

Kurangi dengan sebetan dan potongan pinggir. Sebetan dan potongan pingir bervanasi 4 inci. Departemen Kehutanan Amerika menetapkan bahwa 2

Volume (sesudah dikurangi sbetan dan potongan pinggir) = 0,06545 (D—2)2 L

ian dan kayu rumus tertentu, berasumsi pada kayu bulat yang lurus dan bebas cacat, produk berupa kayu gergajian tebal satu inci ci (2,5 cm), lebar satu foot (1 foot = 12 mci 30 cm) dan panjang satu foot. Dengan demikian, kayu gergajian boardfeet sebesar

Kurangi dengan sebetan dan potongan pinggir. Sebetan dan potongan pingir bervanasi ika menetapkan bahwa 2 inci sudah

(2)

Langkah 3

Kurangi dengan lebar giwaran atau serbuk gergaji yang terjadi. Apabila serbuk dihitung inci, maka untuk papan tebal satu in

Volume kayu gergajian (dalam BF) = (1 —

= 0,80 x 0,06545 (D Contoh

Tentukan volume kayu gergajian dalam BF dan sebatang kayu ujung 20 inci dan panjang 13 ft.

Volume kayu

2. Perhitungan volume metode papan tebal Langkah 1

Hitung volume silinder

Volume (dalam BF) = 0,06545 D2 L Langkah 2

Hitung volume serbuk dan penyusutan tebal.

Volume serbuk dan penyusutan tebal

Volume kayu = (1

Kurangi dengan lebar giwaran atau serbuk gergaji yang terjadi. Apabila serbuk dihitung ci, maka untuk papan tebal satu inci, volume serbuk sebesar

Volume kayu gergajian (dalam BF) 0,20) x 0,06545 (D — 2)2 L = 0,80 x 0,06545 (D - 2)2 L

Tentukan volume kayu gergajian dalam BF dan sebatang kayu bulat dengan diameter ci dan panjang 13 ft.

Volume kayu gergajian

= 0,80 x 0,06545 x (20 - 2)2 x 13 BF = 220 BF

Perhitungan volume metode papan tebal

Volume (dalam BF) = 0,06545 D2 L

Hitung volume serbuk dan penyusutan tebal.

Volume serbuk dan penyusutan tebal

Volume kayu = (1 — 0,20) x 0,06545 D2 L = 0,05236 D

Kurangi dengan lebar giwaran atau serbuk gergaji yang terjadi. Apabila serbuk dihitung

bulat dengan diameter

(3)

Langkah 3

Kurangi dengan sebetan dan potongan pinggir.

Sebetan dan potongan pinggir dihitung sebagai papan tebal 2,12 dengan diameter kayu bulat.

Volume sebetan dan potongan

Volume kayu gergajian = 0,05236 D Langkah 4

Kurangi dengan penyusutan lebar sebesar 4 %. Volume kayu gergajian kering (1 Contoh

Hitung volume kayu gergajian dan kayu bulat panjang 13 ft dan diameter ujung 20 Volume kayu gergajian kenng

= (1 — 0,04) 0,05236 (20) = 215 BF

3. Rumus Doyle

Volume kayu gergajian = { (D

Contoh

Hitung volume kayu gergajian dan kayu bulat panjang 20 ft dan diametr 22 mci. Volume kayu gergajian = { (20

4. Tabel volume Scribner

J.M. Scribner telah menyusun sebuah tabel volume kayu ger berbagai diameter dari panjang kayu bulat,

panjang dan 8 sampai 40 ft. Angka itu diperoleh secara grafis, yaitu dengan mengeplotkan berbagai diameter kayu pada suatu kertas grafis yang

tebal papan satu inci dan lebar serbuk ¼ inci, berjajar da Kurangi dengan sebetan dan potongan pinggir.

Sebetan dan potongan pinggir dihitung sebagai papan tebal 2,12 inci dan lebar sama Volume sebetan dan potongan pinggir

Volume kayu gergajian = 0,05236 D2 L - 0,1767 D L

Kurangi dengan penyusutan lebar sebesar 4 %.

Volume kayu gergajian kering (1 — 0,04) 0,05236 D2 L - 0,1767 D L

Hitung volume kayu gergajian dan kayu bulat panjang 13 ft dan diameter ujung 20 Volume kayu gergajian kenng

0,04) 0,05236 (20)2 x 13 - 0,1767 x 20 x 13

Volume kayu gergajian = { (D —4)14 }2 x L

kayu gergajian dan kayu bulat panjang 20 ft dan diametr 22 mci. Volume kayu gergajian = { (20—4)14 }2 x 13 BF = 208 BF

J.M. Scribner telah menyusun sebuah tabel volume kayu gergajian dan panjang kayu bulat, mulai dari diameter 6 sampai 120

panjang dan 8 sampai 40 ft. Angka itu diperoleh secara grafis, yaitu dengan mengeplotkan berbagai diameter kayu pada suatu kertas grafis yang menggambarkan tebal papan satu inci dan lebar serbuk ¼ inci, berjajar dari kiri ke kanan. Papan tebal

ci dan lebar sama

Hitung volume kayu gergajian dan kayu bulat panjang 13 ft dan diameter ujung 20 inci.

kayu gergajian dan kayu bulat panjang 20 ft dan diametr 22 mci.

gajian dan diameter 6 sampai 120 inci dan panjang dan 8 sampai 40 ft. Angka itu diperoleh secara grafis, yaitu dengan menggambarkan ke kanan. Papan tebal

(4)

satu inci yang diperoleh dalam diameter tersebut dijumlahkan lebarnya, kemudian dihitung volumenya dengan mengalikannya dengan panjang kayu bulat.

Dengan demikian, perhitungan volume menurut Scribner berdasar atas hal- hal berikut:

• kayu gergajian yang dihasilkan tebal satu inci • lebar serbuk ¼ inci

• digunakan diameter ujung • tanpa memandang keruncingan.

Dalam perkembangannya, volume kayu gergajian dalam tabel ini diubah menjadi dalam puluhan boardfeet, dengan membulatkannya ke angka puluhan terdekat. Sebagai contoh, volume 254 BF ditulis 25 yang berarti 250 BF, volume 256 BF ditulis 26 yang berarti 260 BF. Tabel ini kemudian disebut dengan tabel volume Scribner Decimal-C.

5. Tabel volume International 114

Tabel ini dikembangkan untuk mengurangi kerugian perhitungan karena bertambah panjangnya kayu dan dengan memperhitungkan penyusutan kayu. Cara yang digunkan dalam menghitung volume kayu gergajian sama seperti Scribner, yaitu secara grafis. Secara lengkap, perhitungan tabel ini didasarkan atas

• papan tebal satu inci

• lebar serbuk inci, untuk kayu basah 5/16 inci • penggunaan diameter ujung

• setiap panjang 4 if, diameter bertambah inci • penyusutan papan 1/16 inci per satu inci papan.

Di bawah ini diberikan volume kayu gergajian dan berbagai diameter dan 6 sampai 40 inci, panjang 13 if, dengan cara penaksiran volume yang berbeda-beda.

(5)
(6)

Dari tabel di atas nyatalah, bahwa rumus Doyle akan memberikan volume yang sangat rendah pada diameter yang kecil. Rumus Doyle dan Scribner akan memberikan volume yang semakin berkurang dibandingkan dengan metode International karena hanya berdasar atas diameter ujung. Bagi pembeli, penggunaan tabel volume menurut Scribner akan menguntungkan, tetapi bagi penjual, penggunaan tabel International

¼

yang akan menguntungkan.

Apabila volume aktual yang diperoleh lebih rendah daripada volume taksiran, maka disebut hasilnya under-run. Sebaliknya apabila volume aktual yang diperoleh lebih tinggi daripada volume taksiran, maka disebut hasilnya over-run. Dengan demikian, apabila perhitungan Doyle, Scribner dan International

¼

digambarkan dalam grafik untuk diameter yang semakin meningkat, pada panjang yang sama, Doyle dan Scribner akan selalu over-run, sedangkan International

¼

akan selalu under-run. Tingkat over-run formula Doyle ada di atas formula Scribner. Semakin besar diameter tingkat over-run pada formula Doyle dan Scribner dan tingkat under- run pada formula International

¼

semakin rendah.

B. Rendemen

Rendemen ialah perbandingan antara output dan input yang dinyatakan dalam persen. Dalam hal kayu gergajian, rendemen adalah perbandingan antara volume kayu gergajian yang diperoleh dengan volume kayu bulat yang digergaji, dinyatakan dalam persen.

Rendemen kayu gergajian dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu • kualita kayu bulat, semakin tinggi kualita, semakin tinggi rendemen • diameter kayu bulat, semakin besar diameter, semakin tinggi rendemen

• ukuran produk, produk yang seragam ukurannya, rendemen rendah; produk yang bervariasi, rendemen tinggi

• kualita produk, kualita yang seragam, rendemen rendah; kuJita yang bervariasi, rendemen tinggi

• tipe gergaji dan kondisinya • kebijakan pemotongan • ketrampilan petugas.

(7)

Pada kebijakan pemotongan dimaksudkan mis

harus dilakukan sempurna atau tidak, pingul diperkenankan atau tidak. Tipe gergaji dengan bilah yang lebih tipis, mi

lebih tinggi daripada gergaji bundar yang bilahnya lebih teb Dengan formula di atas, maka untuk menghitung rende

dibelah harus dikerjakan sampai selesai sampai mesin gergaji yang terakhir; dalam hal skema urut-urutan proses di muka yaitu sampai dengan pemotongan ujung. Pehitungan ini dapat dilakukan per hari

bulan. Tetapi apabila perhitungan rendemen dilakukan per periode tertentu atau per bulan dengan masih banyaknya kayu

terdapat di antara mesin-mesin Awal periode

Volume kayu bulat (seluruhnya yang belum digergaji) Volume kayu gergajian (semuanya yang ada)

Selama periode

Penerimaan kayu bulat dikirim dan luar Pengiriman kayu gergajian keluar dan pabrik Akhir periode

Volume kayu bulat (yang masih tertinggal belum digergaji) E m Volume kayu gergajian (yang ada)

Sortimen adalah kayu gergajian dengan ukuran tertentu. Dalam dibedakan antara kayu jati dengan non

dibedakan antara sortimen umum dan sortimen khusus. Untuk mendapatkan gambaran yang Iebih Iengkap, di sajikan pula pembagian sortimen dan kuali negara maju, khusunya Ameri

kebijakan pemotongan dimaksudkan misalnya apakah pengupasan kulit s dilakukan sempurna atau tidak, pingul diperkenankan atau tidak. Tipe gergaji dengan bilah yang lebih tipis, misalnya gergaji pita, akan memberikan rendmen yang

pada gergaji bundar yang bilahnya lebih tebal.

Dengan formula di atas, maka untuk menghitung rendemen, kayu bulat yang s dikerjakan sampai selesai sampai mesin gergaji yang terakhir; dalam hal urutan proses di muka yaitu sampai dengan pemotongan ujung. lakukan per hari, per minggu, per periode tertentu, ataupun per bulan. Tetapi apabila perhitungan rendemen dilakukan per periode tertentu atau per bulan dengan masih banyaknya kayu-kayu belahan yang belum selesai digergaji,

in gergaji, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.

Volume kayu bulat (seluruhnya yang belum digergaji) A m3 Volume kayu gergajian (semuanya yang ada) B m3

Penerimaan kayu bulat dikirim dan luar C m3 Pengiriman kayu gergajian keluar dan pabrik D m3

Volume kayu bulat (yang masih tertinggal belum digergaji) E m3 Volume kayu gergajian (yang ada) F m3

C. Sortimen dan Kualita

Sortimen adalah kayu gergajian dengan ukuran tertentu. Dalam hal kualita, dibedakan antara kayu jati dengan non-jati atau disebut pula kayu rimba. Sortimen dibedakan antara sortimen umum dan sortimen khusus. Untuk mendapatkan

yang Iebih Iengkap, di sajikan pula pembagian sortimen dan kuali , khusunya Amerika Serikat.

lnya apakah pengupasan kulit s dilakukan sempurna atau tidak, pingul diperkenankan atau tidak. Tipe gergaji kan rendmen yang men, kayu bulat yang s dikerjakan sampai selesai sampai mesin gergaji yang terakhir; dalam hal urutan proses di muka yaitu sampai dengan pemotongan ujung. , per minggu, per periode tertentu, ataupun per bulan. Tetapi apabila perhitungan rendemen dilakukan per periode tertentu atau per kayu belahan yang belum selesai digergaji, ergaji, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.

hal kualita, jati atau disebut pula kayu rimba. Sortimen dibedakan antara sortimen umum dan sortimen khusus. Untuk mendapatkan yang Iebih Iengkap, di sajikan pula pembagian sortimen dan kualita di

(8)

1. Kayu jati

a. Sortimen Umum

Sortimen ini dalam pengolahannya masih harus dikerjakan lagi (dibelah, dipotong, diserut dan sebagainya).

• Papan lebar: tebal maksimum 5 cm, lebar minimum 15 cm

• Papan tebal: tebal lebth dan 5 cm tetapi maksimum sama dengan lebar • Broti : tebal lebih dan lebar

Kualita dibedakan atas 5 kelas, berdasarkan atas cacat yang ada • Istimewa (IS) • Utama (UT) • Standar (ST) • Pertama (P) • Kedua (D) • Ketiga (T)

Cacat-cacat kualita meliputi kelengkungan, lubang gerek, mata kayu, inger-inger, kulit tumbuh atau lubang kapur, serat kasar, berombak, werut, serat miring, pecah angin, alur hitam atau alur minyak,hati, pingul, gubal, pecah bontos dan salah warna. Cacat bentuk tidak diprkenankan. Tersedia tabel kualita kayu jati.

b. Sortimen khusus

Dalam penggunaannya, sortimen ini tidak perlu dikerjakan lagi, maksimum hanya dipotong panjangnya sesuai dengan kebutuhan.

• Papan lis • Papan geladak • Kayu sipatan

• Komponen pintu dan jendela • Tiang

• Gelagar • Usuk • Reng

Kualita dibedakan atas 3 kelas • Utama(UT)

• Petrtama (P) • Kedua(D)

(9)

Cacat kualita sortimen khusus sama dengan pada sortimen umum, hanya ditambahkan di sini jumlah persen cacat dalam satu partai.

1. Kayu rimba

Jenis sortimen pada kayu gergajian rimba sama dengan pada jati.

• Panjang diukur dalam kelipatan 10 cm, kurang dan 10 cm tidak dihitung • Lebar diukur pada bagian yang paling sempit, selisih lebar terlebar dengan

tersempit lebih dari 1 ,5 cm tidak diterima • Tebal diukur pada bagian yang paling tipis 2. Sortimen dan kualita spesifikasi Amerika

Pembagian sortimen dan kualita di A.S. sedikit berbeda dengan di Indonesia dan lebih lengkap. Berikut disajikan mengenai pembagian tersebut.

Jenis sortimen

Board : tebal < 2 inci, lebar < 6 inci • Strip : tebal < 2 inci, lebar < 6 inci

Dimension : tebal > 2 inci tetapi < 5 inci, lebar 6 inci Post & timber : 5 in x 5 in atau lebih besar

Structurai joist & plank : tebal 2 — 4 inci, lebar < 6 inci Lightframing & stud : tebal 2 — 4 inci, lebar 2 — 4 inci

Beam & stringer : tebal 5 inci, lebar lebih dan 2 inci dari pada tebal Kelas pembuatan

• Kayu gergajian kasar

• Kayu gergajian halus (sudah diserut)

• Kayu gergajian kerja (worked lumber): sudah diserut dan diberi pola atau dipasang-pasangkan

Ukuran standar

Yard umber : kelipatan panjang satu foot atau 2 feet

Factory & shop lumber : dikelaskan berdasar atas proporsi yang dapat dipakai untuk sesuatu keperluan, biasanya untuk pintu, jendela dan sebagainya

(10)

Penggolongan kualita Softwood

• Select , dibagi 4 kelas

A dan B baik untuk natural finishing C baik untuk pengecatan kualita tinggi D untuk pengecatan kualita rendah • Common

Tidak untuk finishing, hanya digunakan untuk kayu konstruksi atau keperluan umum (utility) atau subflooring, penutup, mencetak beton

Hardwood Factory lumber

Firsts : 91 2/3 % muka bersih • Seconds : 83 1/3 % muka bersih

Selects sisi muka sama defigan seconds, sisi belakang lebih bail dan pada No. I Common

(11)

PUSTAKA

1. Brown, N.C. 1965. Lumber. John Willey and Sons, Inc. New York.

2. Williston, Ed. M. 1976. Lumber Manufacturing, The Design and Operation of Sawmills and Planer Mills. Miller Freeman Publication, San Francisco

3. Williston, Ed.M. 1978. Saws, Design, Selection, Operation, Main-tenance. Miller Freeman Pubi., Inc. San Francisco.

Referensi

Dokumen terkait