• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROJECT UJIAN AKHIR SEMESTER 2 STUDIO DESAIN GRAFIS 1 PICTOGRAM STORY TELLING DESAIN GRAFIS 2A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROJECT UJIAN AKHIR SEMESTER 2 STUDIO DESAIN GRAFIS 1 PICTOGRAM STORY TELLING DESAIN GRAFIS 2A"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

PICTOG

RAM

STORY

TELLIN

G

PROJECT

UJIAN AKHIR

SEMESTER 2

DESAIN GRAFIS 2A

STUDIO

DESAIN

GRAFIS

1

(2)

ANNISA

PUTRI

2006421001

(3)

Annisa putri

Desain Grafis 2A

NIM : 2006421001

CERITA

PITOGRAM

(4)

Cerita Inspiratif

Tenaga Medis Covid-19, Pisah

dengan Keluarga dan Butuh

Hiburan

Vien Dimyati Senin, 06 April 2020 - 08:52:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Wabah Corona atau Covid-19 menyebar hampir ke seluruh dunia. Tidak hanya perekonomian dan pariwisata yang terdampak. Semua sektor pun merasakan keterpurukan.

Di lain sisi, wabah Covid-19 ini juga menyisakan cerita haru dari para tenaga medis. Mereka harus berpisah

sementara dari keluarga demi menjadi garda terdepan menangani Covid-19.

Syukur dan optimisme itu tergambar jelas di wajah-wajah tim medis yang hingga detik ini terus

berjuang digaris terdepan dalam menangani Covid-19. Tanpa lelah, tanpa rasa takut, mereka tak henti “berperang”. Para tenaga medis mengerahkan kemampuan terbaik serta memberi semangat kepada mereka yang

terjangkit

virus Corona. Meski di sisi lain, mereka juga orang yang paling membutuhkan semangat agar bisa konsisten berdiri. “Saya optimistis dan akan terus berjuang. Semua bahu-membahu memberikan yang terbaik dalam situasi yang tidak mudah ini,” kata Chitra Nur Mawarti, di Jakarta, belum lama ini.

Chitra adalah tenaga kesehatan yang bertugas di salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jakarta. Bersama rekan sprofesi, sejak virus ini menjangkit Indonesia, Chitra mengerahkan kemampuan terbaik, tenaga, dan semangat yang dimilikinya untuk merawat pasien yang terkena Corona. Virus yang hingga saat ini telah menjangkit 2.273 orang di Indonesia.

Tapi Chitra sadar proses ini tidak akan mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Tidak secara profesi tapi juga keluarga dan lingkungan. Sebagai orang yang berinteraksi dengan ODP, PDP, bahkan pasien yang positif Corona, banyak yang khawatir Chitra dan rekan seprofesinya terpapar dan menjadi carrier.

“Ada beberapa teman saya yang mulai diisolasi sosial oleh lingkungan di sekitar mereka. Karena mereka petugas medis,” kata Chitra. Namun sekali lagi, Chitra sadar apa yang dia lakukan saat ini tidak sekadar profesi, tapi juga bergerak atas nama kemanusiaan. Sejarah akan mencatat Chitra dan rekan-rekannya adalah pejuang yang memiliki hati yang putih, laiknya seragam yang mereka kenakan.

Apalagi, kata Chitra, saat ini dukungan dari khalayak begitu luas yang membuat mereka tidak merasa sendiri dan terus semangat. Ada saja dukungan dan bantuan mulai dari camilan, minuman, susu, makanan, suplemen, bahkan APD (alat pelindung diri), dan lainnya yang meng-hampiri mereka.

“Luar biasa sekali dukungan dari masyarakat. Kami juga mendapat fasilitas akomodasi yang di luar dugaan. Hotel nyaman sekali, makanan memenuhi standar, ditambah buah-buahan hingga suplemen yang tentu dapat membantu kami menjaga vitalitas selama bertugas,” ujar Chitra. Chitra yang tinggal di daerah Cibinong, Bogor, mengatakan semua dukungan itu sangat membantu para tenaga kesehatan dalam bertugas. Sebelumnya dia menghabiskan 1,5 jam dari rumah untuk ke rumah sakit tempatnya bekerja.

“Kami juga disediakan antar jemput dari hotel ke rumah sakit dan sebaliknya. Terdapat delapan jam keberangkatan, jarak hotel ke RS kami pun hanya 5 menit, jadi tidak capek di jalan, karena biasanya saya harus menghabiskan 1,5 jam perjalanan dari rumah ke rumah sakit,” katan-ya.

“Saya sendiri mendapat fasilitas hotel di Novotel Cikini, satu kamar berdua dengan rekan saya. Rencananya saya menggunakan fasilitas ini hingga wabah ini selesai. Alhamdulillah support system kami sangat kuat. Tidak hanya dari masyarakat tapi juga pemerintah,” katanya. Aktivitas yang dilakukannya setiap hari tidak jarang menimbulkan stres yang tinggi. Berkomunikasi lewat panggilan video dengan anak dan keluarga jadi pelipur lara untuknya.

“Kekurangannya hanya kami semua butuh hiburan, karena kami di rumah sakit sudah menghadapi pasien-pasien, dan di hotel kami hanya bisa di dalam saja, hiburan satu-satunya cuma video call dengan anak, tapi malah sedih karena jadi tambah kangen. Alangkah senangnya ka-lau kami mendapat hiburan apa saja sekiranya melepas penat. Doa kami semoga lelah kami menjadi lillah, salam sehat dari kami para tenaga kesehatan,” ujar Chitra.

Sebelumnya, sejumlah industri pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfasilitasi akomodasi dan transportasi untuk tenaga medis. Mulai dari Accor Group, Swiss-Belhotel, hingga Reddoorz. Sementara untuk transportasi disiapkan oleh BlueBird Group, Antavaya, White Horse dan Panorama.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kemenparekraf, Ari Juliano Gema mengatakan, prioritas Kemenparekraf saat ini adalah melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat.

“Kerja sama dengan industri pariwisata tidak hanya sebagai bentuk dukungan bagi tenaga medis, tapi juga upaya Kemenparekraf menjaga ketahanan ekonomi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Ari Juliano Gema.

Kerja sama dengan berbagai pihak tersebut sudah sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang pemfokusan ulang (refocusing) kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa untuk percepatan penanganan Covid-19.

(5)

https://www-inews-id.cdn. ampproject.org/v/s/www. inews.id/amp/travel/destinasi/ cerita-inspiratif-tenaga-me- dis-covid-19-pisah-den- gan-keluarga-dan-butuh-hibu- ran?usqp=mq331AQIKAG-wASCAAgM%3D&amp_js_ v=0.1#

link cerita

proses pembuatan CERITA PITOGRAM

BLOG DARI

SKETSA

MENGGUNAKAN PEWARNAAN

GAYA RAINAISSANCE

MEMBUAT POLA dan tambahan GAMBAR

MENGGUNAKAN ADOBE ILUSTRATOR

MEMBUAT BUKU

MENGGUNAKAN ADOBE INDISIGN

GAYA GAMBAR

KARTUN

1

2

3

4

5

6

7

(6)

CERITA PITOGRAM

1

2

3

4

5

6

7

8

(7)

VINGKY

HERLAMBANG

2006421002

(8)
(9)
(10)
(11)

PICTOGRAM STORY TELLING

NURAFRIANI

(12)
(13)
(14)
(15)

PICTOGRAM STORY TELLING

ALYYAH

RAHEL

(16)

CERITA ASLI

Tahun ini, Lulu lulus dari SMA Negeri 1 Purworejo dan bersiap menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Berbekalkan materi yang diberikan dari Workshop Videography yang diselenggarakan oleh UNICEF, U-Report, dan Yayasan Setara, video Lulu yang dipublikasikan UNICEF mendapat sambutan hangat dari banyak orang, dengan jumlah like lebih dari 260 ribu. Lulu berharap karyanya dapat menginspirasi kita semua untuk mengoptimalkan waktu yang kita miliki selama pandemi.

Lulu juga berpesan agar kita semua selalu menjaga kesehatan selama pandemi. Tidak hanya kesehatan fisik, tapi juga kesehatan pikiran dan hati. Jaga kesehatan fisik dengan tetap di rumah, menggunakan masker ketika pergi ke luar, dan sering cuci tangan. Penting juga untuk menjaga kesehatan pikiran dengan tetap produktif, dan menjaga kesehatan hati dengan tetap ibadah di rumah.

“Harapan saya, semoga pandemi cepat berakhir, ekonomi pulih, dan pendidikan normal kembali. Indonesia siap menyambut masa baru dengan kekuatan baru,” ujar Lulu sebagai pesan penutup

https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/covid-19-diaries/kisah-inspiratif-anak-muda#lulu

Alyyah Rahel 2006421004 DG2a

(17)

SKETSA

Refrensi

(18)

Visualisasi cerita

(19)

PICTOGRAM STORY TELLING

M. ABDUL

KHAIDIR

JAELANI

YUSUF

2006421005

(20)

Semangat Beribadah di Tengah Pandemi

COVID-19

Pandemi virus corona COVID-19 bukan menjadi alasan tidak bisa melakukan ibadah.

Termasuk salat lima waktu dan salat Jumat berjamaah. Namun, di masa pandemi virus corona COVID-19, ibadah harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seperti diketahui Iman, Aman, dan Imun gencar dikampanyekan pemerintah dan

Satgas COVID-19 untuk mencegah penularan virus corona.

Adanya pandemi virus corona COVID-19 saat ini mengubah banyak perilaku masyarakat saat ibadah. Hal itu satu di antaranya terlihat di Masjid Baitus-Syukuur, desa Panggisari,

Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah. Dalam empat bulan terakhir, jemaah di masjid tersebut menggelar ibadah salat Jumat dan salat lima waktu di masa pandemi COVID-19 sesuai aturan pemerintah.

Dalam melaksanakan salat berjemaah, warga masjid Baitus Syukuur menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat. Saat para jemaah tiba, suhu tubuh mereka dicek oleh pengurus masjid. Kemudian jemaah juga diarahkan untuk mencuci tangan memakai sabun yang telah disediakan. Mereka tampak membawa sajadah masing masing dan memakai masker sesuai imbauan pemerintah. Saat salat, satu jemaah dengan jemaah lainnya diberi jarak sekitar satu meter.

Lantaran ada pengaturan jarak, masjid yang sejatinya mampu menampung sekitar 80 jemaah itu, kini hanya bisa diisi sekitar 50 persen.

"Alhamdulillah, tetap bisa khusyuk dan rutin salat berjemaah di masjid setelah sebelumnya tiga bulan beribadah di rumah," ujar Syukuur Suripno, Takmir Masjid Baitus, Jumat (26/11/2020).

"Dalam situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, Alhamduliillah jemaah masjid masih diberi kesehatan dan kelancaran dalam beribadah," tambahnya.

Menurut Suripno, pandemi COVID-19 menjadi momentum melatih kesabaran dan menerapkan pola hidup bersih sesuai ajaran agama.

"Islam kan mengajarkan kebersihan sebagian dari iman. Inilah saatnya dibuktikan dan Insyaallah sehat terhindari dari virus," ucapnya.

Selain itu, dengan situasi sekarang jemaah diminta tidak perlu takut, tetapi juga jangan meremehkan.

"Intinya, jemaah masjid Baitus-Syukuur tidak perlu takut, tapi juga jangan meremehkan COVID-19. Artinya, tetap melaksanakan ibadah seperti biasanya dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan ketat selama di masjid," lanjut Suripno.

(21)

Sesuai protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan juga rutin dilakukan di Masjid Baitus Syukuur. Kegiatan ini menjadi bagian peningkatan protokol kesehatan setelah dibukanya kembali masjid untuk umum. Sebelumnya, kegiatan masjid sempat berhenti sekitar beberapa bulan saat ada imbauan dari pemerintah untuk membatasi kegiatan di masjid.

Setelah diizinkan, penerapan protokol kesehatan ketat diberlakukan mengingat masjid juga rutin digunakan untuk pengajian dan salat lima waktu. Ada petugas secara giliran yang bertugas melakukan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan dilakukan dalam dua bagian, yaitu bagian utama masjid dan bagian luar masjid. Semua sudut area masjid tidak luput dilakukan penyemprotan oleh petugas. Karpet-karpet yang telah dipinggirkan, ikut menjadi titik penyemprotan disinfektan.

Syukuur Suripno mengatakan kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan dua pekan sekali, terutama sebelum salat Jumat. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona COVID-19 di tempat ibadah. Selain menerapakan protokol kesehatan yang ketat, warga diminta untuk meningkatkan sistem imun. Seperti diketahui, virus corona penyebab COVID-19 menyerang sistem imun tubuh yang lemah.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem imun tubuh, seperti melakukan olahraga, tidur cukup, dan mengonsumsi makanan dan minuman sehat. Selama pandemi ini, jemaah masjid Baitus Syukuur rutin meminum jamu empon-empon selama seminggu sekali di masjid. Menariknya, jamu tersebut diberikan pengelola masjid.

"Masjid menyediakan jamu setiap hari Jumat setelah salat maghrib. Kebiasaan minum jamu tersebut sudah berlangsung selama empat bulan terakhir," ungkap Suripno.

"Dengan rutin minum jamu tentu diharapkan jemaah masjid bisa memiliki imun tubuh yang kuat agar terhindar dari bahaya COVID-19," pungkasnya mengakhiri pembicaraan.

(22)
(23)

PICTOGRAM STORY TELLING

MUHAMMAD

YULIANTO

(24)

Cerita Yosephina Morukh, Guru SD Kristen Kaenbaun NTT

Untuk Mengajar di Masa Pandemi

Maria Yosephina Morukh dari SD Kristen Kaenbaun, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur mengajak semua guru untuk tetap semangat mencerdaskan anak bangsa di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia.

Dia menceritakan pengalamannya mengajar di saat pandemi. Dengan keterbatasan fasilitas dia tetap bersemangat. “Mengajar di pedalaman yang saya rasakan jaringannya susah. Jika ada tugas-tugas yang online anak-anak pergi ke tempat yang tinggi untuk mencari jaringan,” ujarnya.

Agar kegiatan belajar tetap berjalan di tengah keterbatasan fasiltas tersebut dia berkunjung ke rumah-rumah. Dengan kondisi alam yang sulit dia tetap bersemangat bertemu siswa dengan menggunakan motor. “Saya langsung berkunjung dengan membuat jadwal agar bisa bertemu dengan anak-anak. Saya siapkan waktu dalam sehari lima anak saya kunjungi,” ujarnya.

Dan yang paling berkesan baginya, saat dia datang disambut dengan ceria yang menggambarkan bahwa mereka sangat rindu ingin kembali bersekolah. “Saat saya datang murid kaget dan merasa senang dan terlihat rindu sekali ingin masuk sekolah,” ujarnya.

Sumber: http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/read-news/di-tengah-pandemi-covid19-guru-harus-saling-memberikan-inspirasi

Nama : Muhammad Yulianto NIM : 2006421008

(25)

Konsep Sketsa dan Inspirasi Referensi Design Style Pictogram

Nama : Muhammad Yulianto NIM : 2006421008

(26)

Muhammad Yulianto (2006421008) - DG 2A

Sumber:

(27)

PICTOGRAM STORY TELLING

NENDEN

LAILATUL

FITRI AULIAH

(28)

NAMA : NENDEN L.F.A

KELAS : DG 2A

CERITA MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI MERAJUT

SEMANGAT SAAT HARUS KULIAH DARI RUMAH

Pendemi ini ibarat gelombang yang menghantam, sedangkan masing-masing dari kita berjuang di perahu yang berbeda. Berangkat dari kesadaran bahwa pandemi ini memberikan dampak kepada kita semua, saya yakin pandemi ini juga akan membawakan hikmah. Masing-masing dari kita memegang kesempatan untuk memilih apa yang akan kita lakukan dengan keadaan seperti ini. Disinilah kemudian pentingnya bagi mahasiswa untuk memiliki kesadaran akan adanya peluang sekaligus tantangan dalam menghadapi kuliah dari rumah. Dampak dari adanya Pandemik ini mengharuskan pemebelajaran atau kuliah harus dilakukan secara daring (online). mahasiswa yang biasanya hadir langsung ke kampus dan bertemu dengan dosen serta teman-teman lainnya, kini harus melakukan sendiri di rumah masing-masing. Berbagai tantangan dan hambatan dialami oleh setiap mahasiswa Pendidikan Sosiologi dalam melaksanakan perkuliahan daring, yang sudah berlangsung hampir 4 bulan ini. Setiap mahasiswa memiliki pilihan bagaimana menjalani perkuliahan daring ini, pilihan untuk menerima begitu saja maupun pilihan untuk mengakses kesempatan baru yang mungkin tidak bisa diperoleh ketika perkuliahan langsung, seperti mengikuti berbagai kegiatan secara daring.

Salah satu mahasiswa yang memilih untuk melakukan banyak kegiatan di tengah aktivitas perkuliahan daring adalah Galih Ragatiwi, mahasiswa Pendidikan Sosiologi Angkatan 2019 asal Yogyakarta. Galih juga bercerita mengenai pengalamannya melakukan perkuliahan secara daring dan bagaimana cara menjaga semangat untuk melaksanakan perkuliahan daring.

Menurut Galih, tidak ada alasan untuk tidak bersemangat untuk kuliah dari rumah. Ia mengemukakan bahwa kapan lagi kita bisa mengikuti perkuliahan sambil rebahan diatas kasur, tidak perlu mandi dan menghemat biaya transportsai jika tidak karena pandemi. Prinsipnya sendiri dalam menempuh pendidikan adalah 60% melihat ke atas dan 40% melihat ke bawah. Artinya, Galih lebih banyak menaruh perhatian terhadap pencapaian yang belum dia raih, sedangkan banyak mahasiswa lain seusianya telah jauh lebih banyak pencapaian. Selama kuliah dari rumah tentunya Galih memiliki lebih banyak waktu untuk berseluncur

di Youtube untuk melihat vlog-vlog mahasiswa yang telah sukses sejak dini. Hal ini memancing Galih untuk terus bersemangat dan memanfaatkan bonus waktu

(29)

luang ketika kuliah dari rumah untuk mengembangkan diri agar mendapat pencapaian lebih. Sedangkan prosentase 40% selebihnya adalah untuk

mensyukuri keadaan yang sedemikian ini sehingga bisa merasakan nikmatnya kebebasan belajar apapun.

Menurutnya, sebagai mahasiswa yang harus menjalankan kuliah dari rumah selama pandemi menyadari bahwa banyak hal positif yang bisa dilakukan selain meratapi tantangan kuliah daring. Disadari atau tidak, perkuliahan yang dilakukan dari rumah lebih banyak dijadikan sebagai bahan keluhan ketimbang sarana untuk mengembangkan diri ketika memiliki banyak waktu luang di rumah. Dalam hal ini, Galih memilih untuk memanfaatkan peluang mengembangkan diri melalui beberapa kegiatan. Di sela-sela aktivitas kuliah dari rumah biasanya dimanfaatkan untuk memenuhi hobinya yaitu membaca. Kemudian setelah jam perkuliahan berakhir atau waktu weekend (akhir pekan) biasanya hampir selalu

memanfaatkannya untuk mengikuti kelas daring. Beberapa kelas daring yang diikuti merupakan bagian dari aktivitas pada keanggotaan di Paradigm Connection dan Partnership dengan Fair and Lovely yang memberikan

pembiayaan penuh untuk mengikuti kelas daring. Berbagai pilihan kelas mulai dari personal development, social science, bisnis, hingga komunikasi yang rutin diikuti dengan senang hati untuk menambah pengatahuan dan relasi. Selanjutnya, Galih mengaku juga belajar dari Skill Academy dan berbagai Webinar mengenai lingkungan dari Badan Restorasi Gambut. Pengembangan diri di era pandemic juga dilakukan dengan terus menunaikan kegiatan keorganisasian, diantaranya kepengurusan di HIMA DILOGI yang sudah mulai sibuk dengan beberapa proker terutama untuk menyambut mahasiswa baru, Koalisi Pemuda Hijau dan sebagai tim Pengupdate Data Kerjasama UNY. Pada akhirnya, pandemic Covid-19 ini berdampak pada semua kalangan dan lini kehidupan, namun bagaimana cara menyikapi adalah sebuah pilihan. Spirit Sosiologi.

(30)
(31)
(32)

PICTOGRAM STORY TELLING

DINI

NOVELITA

TAMBA

(33)

Keluarga Ini Bagikan Makanan Gratis Setiap Hari di Tengah Pandemi

COVID-19

Pandemi corona COVID-19 nampaknya menjadi masa yang sulit bagi banyak orang. Ya, tak sedikit orang yang harus kehilangan pekerjaannya antaran pandemi yang tak kunjung berakhir. Namun masa-masa sulit ini sepertinya justru membuat banyak orang saling peduli untuk membantu satu sama lain.

Hal itu yang juga dilakukan oleh sebuah keluarga di Surabaya yang membuat kagum warganet. Dalam video yang diunggah akun TikTok @rayanrizky22, pada 22 Oktober 2020, terlihat sebuah keluarga membagikan makanan gratis untuk siapapun di tengah pandemi COVID-19. Dalam video tersebut, sang pemilik akun menuliskan, "Satu keluarga berhati malaikat di tengah pandemi di Surabaya. Perlu jadi contoh untuk warga Indonesia, khususnya Surabaya."

Diketahui kalau keluarga ini sudah satu bulan membagikan makanan gratis. Mereka rutin membagikan makanan setiap Senin sampai Jumat pukul 11.00 WIB . Dalam sehari, mereka bisa membagikan sekitar 100 porsi makanan.

Diminati Banyak Orang Keluarga di Surabaya Tiap

Hari Bagikan Makanan Gratis

Keluarga di Surabaya Tiap Hari Bagikan Makanan Gratis.

(dok.TikTok@rayanrizky22/https://www.tiktok.com/@rayanrizky22/video/6886373608801799425/H enry)

Mereka membagikan makanan di Jalan Kedungsari Surabaya, tepatnya di dekat hotel 88. Orang-orang bisa cepat mengetahui karena ada spanduk "makanan untuk semua orang" di depan lokasi mereka membuka tempat makanan di sebuah gerobak kecil yang ditarik oleh motor. Banyak orang antre untuk dapat merasakan kebaikan keluarga ini. Di video tersebut terlihat ada tukang ojek online, tukang parkir, atau orang yang tak sengaja lewat pun berkumpul untuk mendapatkan makanan gratis.Tak tanggung-tanggung, setiap hari menu yang diberikan selalu berubah. Alasannya agar orang yang makan di tempat ini tak merasa bosan. Pada video tersebut, kita bisa melihat menu yang

disajikan hari itu adalah telur balado dan sayur-sayuran. Menerima Donasi

Pembagian makanan gratis ini rencananya akan tetap diadakan selama pandemi COVID-19 belum berlalu. Unggahan ini pun sudah ditonton lebih dari 158 ribu kali dan mendapat banyak respons positif dari warganet."Sedekah tidak sekalipun membuat kita miskin dunia akhirat. Malah membuat kita kaya segalanya," tulis seorang warganet.Ada juga yang memiliki harapan dapat melakukan hal serupa. "Semoga kalau nanti gue semampu keluarga itu, gue bisa bagi makanan juga. Amin," tulisnya.

Dalam unggahan terbarunya pada Jumat, 30 Oktober 2020, diketahui kalau pemilik tempat sekaligus kepala keluarga mereka bernama Pak Yoni. Ia mengatakan banyak menerima sumbangan untuk membantu usahanya dan berjanji akan memanfaatkan semua donasi untuk membagikan makanan gratis. Pak Yoni dan keluarganya terbuka menerima donasi dari siapa saja dan bisa memberikannya secara langsung ke warung mereka.

Sumber: https://www.liputan6.com/citizen6/read/4397005/inspiratif-keluarga-ini-bagikan-makanan-gratis-setiap-hari-di-tengah-pandemi-covid-19

(34)

REFERENSI

KET:

Gambar yang saya ingin buat menggunakan flat design tetapi tetap menggunakan warna full colour dengan gelap terang di dalamnya, kemudian untuk angel saya mengenggunakan angel samping hanya sampai sebatas leher, dan sedikit use of flourisles (dots,dashes).

GAMBAR

SKETSA

(35)

Bagikan Makanan Gratis Setiap Hari di Tengah

Pandemi

1

2

5

a n t r e

6

D I N I N OV E L I TA TA M B A S D G 1 D G - 2 A

stay at home

3

4

makanan gratis

sumbangan

untuk

makanan

gratis

(36)

PICTOGRAM STORY TELLING

HAEKAL

AZKHA

AL SHABBAZ

(37)

Cerita asli

Hardyanto Satrio, 20 tahun, adalah seorang mahasiswa jurusan Bahasa Inggris di salah satu perguruan tinggi di Toraja. Sebelum pandemi, Ardy aktif mengikuti perkuliahan secara tatap muka. Namun, sejak pandemi dimulai, Ardy pun melanjutkan perkuliahan melalui jarak jauh. Meskipun pandemi ini berdampak pada kesehariannya, terutama pada kurangnya aktivitas fisik, Ardy mengaku pandemi ini mengajarkannya banyak hal.

Ia menjadi lebih menjaga kebersihan, peduli terhadap kesehatan, menghabiskan banyak waktu bersama keluarga, serta banyak memanfaatkan waktu untuk meningkatkan kemampuan menggambarnya.

“Mempertajam Bakat” adalah judul karyanya untuk COVID-19 Diaries. Melalui karyanya, ia berpesan bagi kita semua untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan mengasah bakat atau kemampuan yang kita miliki.

Ardy ingin agar pandemi ini segera berakhir dan kita dapat mengambil sisi positif dari masa-masa sulit ini. “Sesulit apapun rintangan yang kita hadapi, jika kita masih memiliki harapan dan percaya pada harapan itu, yakinlah akan ada cahaya bagi kita untuk melewati gelapnya rintangan tersebut,” ujar Ardy.

Ardy memiliki banyak impian yang ingin ia raih, seperti menjadi graphic designer, guru Bahasa Inggris, dan juga menjadi seorang international superstar. Ia ingin dapat memotivasi dan menyebarkan energi positif bagi anak-anak lain dari berbagai belahan dunia.

Ardy ingin anak muda di Indonesia menjaga pikiran agar tetap positif selama pandemi ini. Ia pun berpesan, “Pastikan kamu memiliki pemikiran yang sehat dalam melihat dan menghadapi setiap situasi.

Karena sebaik apa pun sesuatu, akan menjadi terlihat salah jika kamu menghadapinya menggunakan pemikiran yang buruk.”

Source : https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/covid-19-diaries/kisah-inspiratif-anak-muda

(38)

Sketsa

Referensi

(39)

Haekal Azkha Al Shabbaz DG 2A - 2006421011

CAMPUS

SUMATERA I Hope... - 20 Tahun - Mahasiswa Sastra Inggris - Univ. Sumatera English Teacher Pray... Virtual Class

COVID

DIARIES

(40)

PICTOGRAM STORY TELLING

NUR AETI

FADILAH

(41)
(42)
(43)
(44)

PICTOGRAM STORY TELLING

ALYSA

SAMIRA

(45)

Tips Untuk

Merawat Diri

Mengatasi Stress akibat Covid-19

Ambil Jeda Sejenak Dari Berita

1.

Luapan Informasi dapat memicu kecemasan. Usahakan

untuk mematikan layar sesekali

2. Rawat Tubuh Anda

Lakukan Meditasi,

makna makanan seimbang,

tarik napas dalam-dalam.

Jaga agar tetap aman dan sehat.

3. Luangkan waktu untuk bersantai.

Gunakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan sesuatu yang

Anda sukai.

4. Jalin hubungan dengan orang lain.

Bicaralah dengan orang yang Anda percayai tentang kehawatiran

perasaan Anda.

Nama : Alysa Samira

Kelas : DG 2A

NIM : 2006421013

(46)

Tips Untuk

Merawat Diri

Mengatasi Stress akibat Covid-19

DUUH, Aku

Stress banget

takut kena

COVID

AKU HARUS

APA??

1

2

3

4

4

Konsep Sketsa :

Orang yang sedang Stress

karena Covid dan tidak tahu

harus melakukan apa dan

terdapat tips untuk merawat

diri akibat stress karena Covid

Design Style :

Nature Peach

(47)

Tips Untuk

Merawat Diri

Mengatasi Stress akibat Covid-19

Luapan Informasi dapat memicu kecemasan. Usahakan untuk mematikan

layar sesekali

Rawat Tubuh Anda

Lakukan Meditasi, makna makanan seimbang,

tarik napas dalam-dalam. Jaga agar tetap aman dan sehat.

Ambil Jeda Sejenak

Dari Berita

Luangkan

waktu untuk

bersantai.

Gunakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan sesuatu

yang Anda sukai.

Jalin hubungan

dengan orang lain.

Bicaralah dengan orang yang Anda percayai tentang kekhawatiran perasaan Anda.

DUUH, Aku

Stress banget

takut kena

COVID

AKU HARUS

APA??

1

2

3

4

4

(48)

PICTOGRAM STORY TELLING

HUSNA

PUTRI

(49)

Sukses dengan jualan masker

Situasi pandemi yang terjadi pada awal 2020 lalu sempat

membuat Angel Eva Christine kebingungan. Sebab, usaha kain

jumputan khas Palembang yang baru saja dirintisnya terancam gulung tikar.

Karena khawatir usahanya bangkrut, lalu ia menemukan inovasi dengan

membuat masker dari kain jumputan tersebut. Tak disangka, produk hasil

inovasinya itu ternyata justru digandrungi masyarakat hingga kalangan artis.

"Selain Jakarta, masker kain Jumputan ini juga dipesan sampai ke Surabaya,

Kalimantan, Maluku Utara dan Papua," kata Angel saat ditemui di kediamannya,

Rabu (2/9/2020).

Untuk satu helai masker kain jumputan hasil produksinya ia jual seharga Rp 23.500.

Dalam memasarkan hasil produksinya itu ia memanfaatkan sarana media

sosial. Meski tak menyebutkan berapa omset yang diperolehnya dari usahanya itu,

namun, bisnis yang ia geluti tersebut berhasil eksis hingga sekarang dan tidak

perlu melakukan pengurangan karyawa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul

"Setahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Cerita Mereka yang Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi",

Klik untuk baca:

https://regional.kompas.com/read/2021/03/02/164855778/setahun pandemi-covid-19-di-indonesia-ini-cerita-mereka-yang-bangkit-dari?page=all. Editor : Setyo Puji

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat: Android: https://bit.ly/3g85pkA

iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

HUSNA PUTRI

2006421014

DG 2A

(50)

sign sistem

(51)

usaha kain jumputan palembang

gulung tikar karena pandemi

terpikirkan mengolah kain yang

tidak laku di jual menjadi sebuah

masker

menjualkan hasil olahan dari kain jemputannya

menjadi sebuah masker yang di gunakan di

masa covid 19

(52)

PICTOGRAM STORY TELLING

MEDINA

INDAH

ISLAMI

(53)

At the start of the coronavirus outbreak, and planning for the consequences of the pandemic on vulnerable communities, FareShare launched an urgent Covid-19 appeal calling for donations, food and volunteers. FareShare was preparing for an unprecedented crisis, and expectations soon became reality with demand for food almost doubling within one month of the lockdown.

Marcus Rashford soon heard FareShare’s call for support. FareShare’s work fight-ing hunger in the nation’s most vulnerable communities, especially our ActiveAte campaign helping vulnerable children at risk of hunger over the pandemic, is aligned to Marcus’ personal mission. His own family relied on breakfast clubs, free school meals and at times, food banks. Raised by mum Melanie Maynard, who worked full time earning minimum wage, it was often not enough. As Marcus explains: “the system was not built for families like mine to succeed, regardless of how hard my mum worked.”

All too aware of just how vulnerable millions of families were to falling into hard-ship – and how the crisis and imminent school closures could exacerbate the issue – the England and Manchester United player acted quickly. Marcus part-nered with FareShare and made several significant financial donations to help ensure vulnerable children could continue to access food from FareShare, calling on his millions of followers to donate and support too.

So far, FareShare plans to donate 33 tons of food which is converted into 80 thou-sand portions. Later, the cooking process is carried out by the club's chef in the kitchen at Old Trafford. The finished food will be delivered to children and families from foundation partners, food banks and external charities.

This action follows a similar initiative in October when Manchester United prepared and distributed 5,000 meals to schools during recess. This was done in response to the corona virus pandemic.

Marcus Rashford’s

Movement to

Fight Child Hunger

MEDINA INDAH DG2A 2006421016

(54)
(55)

FIRED

Fare sha

re

marcus ra

sford

food

donation

Result

$

$

(56)

PICTOGRAM STORY TELLING

PREMIERA

PUTRI

OKTAVIANI

SIDHI

2006421018

(57)

Intan Rahmawati, 15 tahun, saat ini sedang menempuh pendidikan menengah pertama di Kota Tangerang Selatan. Intan tergolong anak yang pemalu dan pendiam. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis di saat pandemi ini.

Menulis adalah salah satu hobi yang dikembangkan Intan saat berada di rumah. Baginya, menulis adalah hal yang sangat menyenangkan. Kertas seolah menjadi teman bermainnya. Ia dapat menuangkan pikiran dan imajinasinya, juga menyuarakan banyak hal yang tidak bisa ia ucapkan. Intan menulis hampir setiap hari, setidaknya minimal satu paragraf dalam satu hari. Tulisannya kemudian ia unggah di blog online. Intan senang apabila tulisannya dipublikasikan dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Karyanya ia namakan “Stay Productive at Home”. Selain menulis, Intan juga suka merawat tanaman hias dan membuat prakarya, seperti yang ia bagikan melalui postingan instagram untuk #COVID19Diaries. Melalui karyanya, Intan harap meskipun sedang berada di rumah saja seperti sekarang ini, bukan berarti hanya bermalas-malasan atau berdiam diri. Kita bisa melakukan hal-hal produktif dan bermanfaat yang belum pernah dilakukan. Ia berpesan “Mari jadikan masa pandemi untuk membuat kita lebih baik lagi. Yuk, jangan hanya rebahan, tetapi buatlah perubahan.”

Intan ingin pandemi ini segera berakhir dan anak muda Indonesia tidak kehilangan waktu untuk mengembangkan diri secara optimal.

Ia berharap pandemi ini menjadi refleksi untuk kita menjadi lebih baik lagi, lebih sadar tentang pentingnya menjaga kebersihan terutama dari yang sangat kecil tapi berpengaruh besar, yaitu mencuci tangan.

Intan bercita-cita menjadi seorang penulis. Sosok inspirasional baginya adalah Sapardi Djoko Damono, seorang pujangga Idonesia terkemuka, yang dikenal lewat berbagai puisi-puisinya.

Pesan Intan bagi anak muda lainnya, “Yakinlah setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Siang diciptakan karena yang gelap tidak akan selamanya gelap. Semua akan indah pada waktunya. Jadi, jangan mudah menyerah dan tetap semangat.”

https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/covid-19-diaries/kisah-inspiratif-anak-muda#intan

Nama

:

Premiera Putri Oktaviani Sidhi

NIM

:

2006421018

Kelas

:

Desain Grafis 2A

M. Kuliah

:

Studio Desain Grafis

Kegiatan Selama Pandemi

#TETAPDIRUMAHAJA

(58)

Use of flourishes (dots, dashes)

Inspirasi icon dari materi Studio Desain Grafis (Icon set)

SKETSA

Color yang digunakan

Nama

:

Premiera Putri Oktaviani Sidhi

NIM

:

2006421018

Kelas

:

Desain Grafis 2A

M. Kuliah

:

Studio Desain Grafis

Stay Productive at Home

By: Intan Rahmawati

Intan Rahmawati

Intan Rahmawati #COVID19DIARIES

Custom Rings

Mari jadikan masa pandemi untuk membuat kita lebih baik lagi. Yuk, jangan hanya rebahan, tetapi buatlah perubahan.

1

2

3

4

(59)

Stay Productive at Home

By: Intan Rahmawati

Custom Rings

Intan Rahmawati

Intan Rahmawati #COVID19DIARIES

Mari jadikan masa pandemi untuk membuat kita lebih baik lagi. Yuk, jangan hanya rebahan, tetapi buatlah perubahan.

Kegiatan Selama Pandemi

#TETAPDIRUMAHAJA

Nama

:

Premiera Putri Oktaviani Sidhi

NIM

:

2006421018

Kelas

:

Desain Grafis 2A

M. Kuliah

:

Studio Desain Grafis

Intan Rahmawati 15 tahun memiliki sifat yang pemalu dan pendiam

Menghabiskan banyak waktu untuk hobi menulisnya selama dirumah aja

Hasil tulisannya ia unggah di blog online dengan judul Stay Productive at Home Selain menulis Intan juga mengupload

hasil prakarya dan tanamannya ke instagram

Intan bercita-cita ingin menjadi penulis seperti Sapardi Djoko Damono

(60)

PICTOGRAM STORY TELLING

NABILA

PUTRI

AZZAHRA

(61)

Audy amariztha Rapsolly

Januari 2021

Audy Amariztha Rapsolly, atau biasa dipanggil

Ody, 15 tahun, saat ini �nggal di Kabupaten

Majaleng-ka, Jawa Barat. Selama pandemi, Ody melakukan

pem-belajaran secara online. Ody mengisi waktu luangnya

dengan menggambar dan mengambil foto.

Ody memiliki banyak cita-cita, salah satunya

adalah menjadi seorang desainer. Menurut Ody,

dengan menjadi seorang desainer dirinya dapat

ber-kreasi dan membuat hal baru yang unik.

“Hello new normal” merupakan judul yang ia

beri-kan untuk karyanya. Melalui karyanya, Ody ingin agar

kita semua tetap disiplin menjaga kesehatan dan tetap

berada di rumah selama masa pandemi. Meski berada

di rumah saja, ia berpesan supaya kita �dak

berma-las-malasan dan tetap produk�f. Salah satunya adalah

dengan belajar hal baru yang posi�f.

Ody berharap agar pandemi ini segera berakhir

dan semuanya dapat kembali normal. “Pesan saya

kepada seluruh anak-anak Indonesia untuk tetap

se-mangat menjalani hari. Gunakan waktu yang ada

dengan sebaik mungkin dan kembangkan potensi diri

menjadi lebih baik lagi.”

Sumber:h�ps://www.unicef.org/indonesia/id/corona-virus/covid-19-diaries/kisah-inspira�f-anak-muda#ody

Nabila putri azzahra

2006421019

(62)

Inspirasi Referensi Design Style

Kumpulan gambar dijadikan referensi untuk sketsa. Oleh karena itu, modifikasi visualnya adalah s�lasi (penyederhanaan bentuk

objek) dan gaya visualnya adalah flat (pewarnaan yang solid dan �dak menggunakan gradasi) dengan latar lingkaran.

Sketsa Manual

Pictogram (Outline)

Nabila putri azzahra

2006421019

(63)

AUDY

15

NEW NORMAL

audy

amariztha

rapsolly

Nabila putri azzahra

2006421019

(64)

PICTOGRAM STORY TELLING

ALVIANTY

DJUNAEDI

(65)

Kisah Inspiratif Ali Muhtar Alumni Kewirausahaan

Cuci, Service dan Isi Freon AC di Masa Pandemi Covid 19

Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) terus mencetak wirausaha kecil untuk terus mem-berdayakan para penerima manfaat yang terdiri dari masyarakat pra sejahtra dan kelompok rentan sosial lainnya agar memiliki kemandirian ekonomi.

Melalui kerjasama dengan PT. Insight Investments Management, banyak wirausaha baru telah dilahirkan salah satunya adalah Ali Muhtar, selaku alumni kelas cuci service dan isi freon AC yang diselenggarakan oleh YIIM bersama PT. Insight Investments Management.

Setelah 13 tahun bekerja di sebuah tempat Karaoke, pandemi Covid-19 menyebabkan Ali harus menerima pemutusan hubungan kerja. Demi memenuhi kebutuhan keluarganya, terutama dua anaknya, Ali menjadi driver online. Meski demikian, sedikitnya permintaan penumpang yang memesan jasanya selama covid membuat pendapatannya sebagai driver pun berkurang.

Setelah mendapat informasi adanya pelatihan-pelatihan skill kewirausahaan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun, Ali pun memutuskan untuk mengikuti pelatihan cuci dan servis AC.

Pengalamannya di tempat karaoke selama 13 tahun membuat dirinya cukup memahami kelistrikan dan pendingin ruangan.

Mengetahui bahwa ada kesempatan untuk menerima modal bantuan usaha, Ali semakin berse-mangat. Untuknya, menjadi wirausaha adalah hal yang ia inginkan sejak lama. Meski belum lama merintis usaha dan baru menghasilkan omzet Rp1 juta per bulan, Ali percaya bahwa sedikit demi sedikit, ia sudah membangun jejaring dan melihat kesempatan yang ada.

Ali dengan nada optimis menuturkan “Di deretan Kartini sampai Citayam belum ada, mas, tempat untuk servis AC. ini kesempatannya ada. Sekarang memang masih kecil. Tapi nanti pasti bisa. Saya percaya. Bisa.”

Saat ini Ali menerima panggilan jasa service dan cuci AC dari rumah ke rumah sembari melebarkan jangkauan pelanggan. Ali adalah salah satu dari alumni kelas cuci service AC yang mencoba mem-berikan inspirasi untuk yang lain agar tidak putus asa dan tidak patah semangat menjalani kehidupan.

Upaya untuk memperluas bisnisnya sudah dimulai dengan memasukan nama usahanya di Google dengan kata kunci yang mudah ditemukan. Ali pun bercerita bahwa ia memiliki cara pemasaran lain yang ia siap laksanakan untuk memperbesar jangkauan usahanya.

Bagi teman-teman di daerah Depok yang membutuhkan jasa servis barang elektronik, terutama AC atau pendingin ruangan lainnya, Ali Muhtar siap membantu melalui nomor ponsel +62

819-9963-7148. Yuk bersama YIIM kita terus cetak wirausahawan untuk menggairahkan ekonomi Indonesia. Apapun bantuan dan donasi anda bagian dari kepedulian untuk mereka yang membu-tuhkan. sumber: http://yiim.or.id/kisah-inspiratif-ali-muhtar-alumni-kewirau-sahaan-cuci-service-dan-isi-freon-ac-di-masa-pandemi-covid-19/

Cerita Asli

Alvianty Djunaedi Desain Grafis 2A 2006421020 Alvianty Djunaedi Desain Grafis 2A 2006421020

(66)

SKETSA

Referensi & Design Style

Referensi & Design Style

Alvianty Djunaedi Desain Grafis 2A 2006421020

(67)

Kisah Inspiratif

ALI MUHTAR

Alumni Kewirausahaan Cuci, Service

dan Isi Freon AC

di Masa Pandemi Covid 19

Alvianty Djunaedi Desain Grafis 2A 2006421020 Alvianty Djunaedi Desain Grafis 2A 2006421020

(68)

PICTOGRAM STORY TELLING

DAFFA

ABIGAIL

ERZA

(69)

Disiplin Protokol Kesehatan 3M

Warga DKI Jakarta Menurun

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI

Jakarta Dwi Oktavia menyampaikan kepatuhan warga menjalani protokol

kese-hatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak menurun.

Penurunan ini tercatat oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

(FKM UI), Unicef, dan relawan yang melakukan pengamatan dalam sepekan

tera-khir.

"Indikator pelaksanaan 3M ketiganya cenderung mengalami penurunan," kata

dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 7 Februari 2021.

Dwi memaparkan kepatuhan warga yang disiplin memakai masker sepekan

tera-khir ini mencapai 68 persen.

Lalu perilaku menjaga jarak 58 persen dan mencuci tangan 25 persen. Dia tak

memberikan data pembanding dengan periode sebelumnya.

Turunnya kedisiplinan masyarakat berimbas pada meningkatnya jumlah kasus

Covid-19 di Ibu Kota. Hari ini tercatat penambahan tertinggi selama pandemi,

yakni 4.213 orang positif.

Kasus Covid-19 Jakarta secara total kini mencapai 293.825. Sementara itu,

positiv-ity rate dalam sepekan terakhir mencapai 20,6 persen dan secara total 10,5

persen.

https://metro.tempo.co/read/1430621/disiplin-pro-tokol-kesehatan-3m-warga-dki-jakarta-menurun

(70)
(71)

DISIPLIN DALAM PROTOKOL KESEHATAN

#DisiplinItuPenting

#SehatItuMahal

Rajin Mencuci

tangan

Hindari Kerumunan

Menjaga Jarak

Memakai Masker

2 M

(72)

PICTOGRAM STORY TELLING

ANNISA

SEPTA

HUTAMI

(73)
(74)
(75)
(76)

PICTOGRAM STORY TELLING

AUFA

DHIYA ZAHRI

(77)

Nama: AUFA DHIYA ZAHRI

NIM: 2006421024

Kelas: DG2A

Pictogram Story Telling

Agar Anak Tetap Semangat Menjalani Hari-hari di Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 mengubah banyak hal dalam kehidupan dan dirasakan betul oleh semua kalangan, termasuk anak-anak yang bisa saja membuat mereka kebingungan dan jenuh. Lantas, bagaimana cara membuat anak-anak tetap semangat menjalani hari-hari yang tidak biasa di masa pandemi ini? Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Sani Budiantini Hermawan, situasi pandemi yang berlangsung berbulan-bulan lamanya dengan segala kebiasaan baru yang harus dilakukan tentu bisa membuat anak bosan, bahkan stres, demikian dikutip dari website resmi Satgas Penanganan COVID-19, Sabtu (24/10/2020). Normalnya, lanjut Sani, dunia anak-anak lebih banyak bermain dengan teman-teman sebaya. Sementara dalam situasi COVID-19 tentunya anak-anak lebih banyak berada di dalam rumah. Berbagai kegiatan yang biasa dilakukan kini dibatasi demi terjaganya kesehatan dan keselamatan. Hampir seluruh aktivitas sebisa mungkin dilakukan di dalam rumah. Sekolah di rumah, bermain di rumah, belum bisa bertemu lagi dengan teman-teman, belum boleh jalan-jalan di luar, belum boleh berlibur ke luar kota, dan masih banyak lagi.

Tips Agar Anak Tetap Semangat di Rumah

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua agar anak tetap semangat dalam menjalani hari-hari di rumah selama masa pandemi COVID-19, di antaranya sebagai berikut: Pertama, jelaskan kepada anak dengan bahasa yang ringan dan menyenangkan mengenai apa itu pandemi COVID-19. Anak diharapkan bisa mengerti bahwa ada hal-hal yang harus disesuaikan dengan situasi saat ini. Kedua, tetap jaga komunikasi anak dengan teman-temannya melalui sarana virtual, misalkan dengan bertukar foto, saling bertanya kabar, bertukar cerita, dan lain sebagainya melalui aplikasi online. "Semangati anak-anak dengan tetap menjaga komunikasi dengan temannya melalui virtual, dengan tukaran foto, atau tegur sapa," sebut Sani Budiantini Hermawan. Ketiga, jelaskan serta ajarkan kebiasaan baru dengan cara yang menyenangkan dan membuat anak tertarik untuk selalu menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan

menghindari kerumunan. Keempat, lakukan berbagai kegiatan menyenangkan penuh kreativitas yang menarik di rumah untuk mengisi hari-hari anak selama masa pandemi. "Dengan menggunakan alat bantu barang yang dekat dengan anak-anak, mereka akan senang dan pesan bisa sampai," ujar Agus Nur Amal atau PM Toh, pemerhati anak sekaligus pendongeng asal Aceh. Kelima, bimbing anak dalam pembelajaran/sekolah di rumah dengan cara-cara yang asyik dan menyenangkan agar anak tidak merasa terlalu terbebani dan merasa bosan. Keenam, hindari memperlihatkan kecemasan yang berlebihan terkait COVID-19 di depan anak. Bersikaplah sewajarnya dan terus beri edukasi kepada anak mengenai perkembangan situasi dengan cara-cara yang menyenangkan dan mudah dimengerti. “Kita harus ingat bahwa anak-anak adalah penumpang dan kita sopirnya. Meskipun kita merasa cemas, yang tentu saja wajar kita rasakan, kita tidak boleh membuat anak-anak kehilangan rasa aman sebagai penumpang di dalam mobil,” papar psikolog anak dan remaja dari Amerika Serikat, Lisa Damour. Ketujuh, berikan motivasi kepada anak serta yakinkan dengan bahasa yang mudah dipahami bahwa pandemi COVID-19 pasti akan berakhir agar anak-anak semakin semangat dan optimistis.

(78)
(79)
(80)

PICTOGRAM STORY TELLING

MICHELLE

EMILY

(81)
(82)
(83)
(84)

PICTOGRAM STORY TELLING

BIMASAKTI

SATRIA ADI

NUGRAHA

(85)

Intan Rahmawati, 15 tahun, saat ini sedang menempuh pendidikan menengah pertama di Kota Tangerang Selatan. Intan tergolong anak yang pemalu dan pendiam. Ia banyak mengh-abiskan waktunya untuk menulis di saat pandemi ini.

Menulis adalah salah satu hobi yang dikembangkan Intan saat berada di rumah. Baginya, menulis adalah hal yang sangat menyenangkan. Kertas seolah menjadi teman bermainnya. Ia dapat menuangkan pikiran dan imajinasinya, juga menyuarakan banyak hal yang tidak bisa ia ucapkan. Intan menulis hampir setiap hari, setidaknya minimal satu paragraf dalam satu hari. Tulisannya kemudian ia unggah di blog online. Intan senang apabila tulisannya dipub-likasikan dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Karyanya ia namakan “Stay Productive at Home”. Selain menulis, Intan juga suka merawat tanaman hias dan membuat prakarya, seperti yang ia bagikan melalui postingan instagram untuk #COVID19Diaries. Melalui karyanya, Intan harap meskipun sedang berada di rumah saja seperti sekarang ini, bukan berarti hanya bermalas-malasan atau berdiam diri. Kita bisa melakukan hal-hal produktif dan bermanfaat yang belum pernah dilakukan. Ia berpesan “Mari jadikan masa pandemi untuk membuat kita lebih baik lagi. Yuk, jangan hanya rebahan, tetapi buatlah perubahan.”

Intan ingin pandemi ini segera berakhir dan anak muda Indonesia tidak kehilangan waktu untuk mengembangkan diri secara optimal. Ia berharap pandemi ini menjadi refleksi untuk kita menjadi lebih baik lagi, lebih sadar tentang pentingnya menjaga kebersihan terutama dari yang sangat kecil tapi berpengaruh besar, yaitu mencuci tangan.

Intan bercita-cita menjadi seorang penulis. Sosok inspirasional baginya adalah Sapardi Djoko Damono, seorang pujangga Idonesia terkemuka, yang dikenal lewat berbagai pui-si-puisinya.

Pesan Intan bagi anak muda lainnya, “Yakinlah setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Siang diciptakan karena yang gelap tidak akan selamanya gelap. Semua akan indah pada waktun-ya. Jadi, jangan mudah menyerah dan tetap semangat.”

https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/covid-19-diaries/kisah-inspiratif-anak-muda

CERITA ASLI

BIMASAKTI SATRIA ADI NUGRAHA 2006421028

(86)

SKETSA

(87)

- 15 tahun - smp - pendiam dan pemalu UPLOAD STAY PRODUCTIVE AT HOME zz

z

PENULIS!

(88)

PICTOGRAM STORY TELLING

DEFI

FITRIYANI

(89)

MOTIVASI

DALAM

MASA

PANDEMI

COVID 19

DEFI FITRIYANI

2006421030

DG2A

(90)
(91)

KONSEP

(92)

VISUALISASI

CERITA

(93)

TERIMA KASIH

DWI AGNES NATALIA BANGUN, M.Ds.

YULIANTO HADIPRAWIRO, S.Sn., M.Ds.

PICTOGRAM STORY TELLING

KEPADA :

KAMI SEGENAP KELUARGA DG2A MENGUCAPKAN:

IBU

BAPAK

SERTA

Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Desain Grafis 1

(94)

profile

dg2a

PICTOGRAM STORY TELLING

Annisa Putri 2006421001 Alyyah Rahel 2006421004 Vingky Herlambang 2006421002 M. Abdul Khaidir J. Y. 2006421005 Dini Novelita Tamba 2006421010 Nenden Lailatul F. A. 2006421009 Muhammad Yulianto 2006421008 Haekal Azkha Al Shabbaz 2006421011 Nurafriani 2006421003

(95)

profile

dg2a

PICTOGRAM STORY TELLING

Alysa Samira 2006421013 Nur Aeti Fadilah 2006421012 Premiera Putri Oktaviani S. 2006421018 Medina Indah Islami 2006421016 Daffa Abigail Erza 2006421021 Alvianty Djunaedi 2006421020 Nabila Putri Azzahra 2006421019 Annisa Septa Hutami 2006421023 Husna Putri 2006421014

(96)

profile

dg2a

Michelle Emily 2006421025 Aufa Dhiya Zahri 2006421024 Defi Fitriyani 2006421030 Bimasakti Satria Adi N. 2006421030

Gambar

GAMBAR  SKETSA

Referensi

Dokumen terkait