ANALISIS YURIDIS PENEGAKAN HUKUM ATAS
UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN)
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENEGAKAN
KODE ETIK NOTARIS
TESIS
Oleh
NUR MILYS BR. GINTING
107011017/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS YURIDIS PENEGAKAN HUKUM ATAS
UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN)
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENEGAKAN
KODE ETIK NOTARIS
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
NUR MILYS BR. GINTING
107011017/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PENEGAKAN HUKUM ATAS UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN)
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PENEGAKAN KODE ETIK NOTARIS Nama Mahasiswa : NUR MILYS BR. GINTING
Nomor Pokok : 107011017 Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn) (Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 30 Agustus 2012
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
2. Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, MHum 3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : NURMILYS BR. GINTING
Nim : 107011017
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PENEGAKAN HUKUM ATAS UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENEGAKAN KODE ETIK NOTARIS
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : NURMILYS BR. GINTING Nim : 107011017
i
ABSTRAK
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN). Pasal 2 UUJN menyatakan bahwa seorang notaris diangkat dan diberhentikan oleh Menteri. Dalam menjalankan jabatannya, notaris wajib bersikap netral, independen, dan tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan larangan berdasarkan ketentuan Undang-Undang dan Kode Etik Notaris. Oleh karenanya ditetapkan masalah yang akan dianalisis, yaitu apakah yang menjadi hubungan antara penegakan Kode Etik Notaris dengan keberadaan Undang-Undang Jabatan Notaris terhadap profesi pekerjaan notaris? ; Kedua bagaimanakah ketentuan yang merupakan pengecualian dalam penegakan kode etik notaris, sehingga tidak termasuk pelanggaran dalam penegakan hukum atas Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN)? ; Ketiga bagaimanakah pertanggungjawaban Notaris, apabila dalam melaksanakan tugasnya melakukan pelanggaran kode etik?
Penelitian dilakukan dengan metode yuridis normatif, yaitu dengan cara meneliti bahan hukum primer, bahan hukum sekunder yang dilengkapi dengan analisis dilapangan dengan cara wawancara langsung kepada praktisi seperti notaris (sebagai anggota Perkumpulan/Ikatan Notaris Indonesia) dan Majelis Pengawas dan Dewan Kehormatan Notaris. Selanjutnya bahan hukum akan ditelaah, dijelaskan dan dianalisa permasalahan dalam penegakan hukum atas UUJN dalam hubungannya dengan Kode Etik Notaris (deskriptif analitis).
Dari semua analisis diperoleh kesimpulan, bahwa hubungan antara penegakan Kode Etik Notaris dengan keberadaan Undang-Undang Jabatan Notaris terhadap profesi pekerjaan sebagai notaris adalah hubungan yang timbal balik (saling terkait) diantaranya dalam menjamin kepastian hukum, ketertiban, dan perlindungan hukum, maksud saling terkait bahwa Kode Etik Notaris lahir akibat amanat UUJN (Seperti maksud dan tujuan Pasal 83 UUJN). Kedua, seoarang notaris wajib mematuhi dan menjalankan ketentuan UUJN maupun Kode Etik Notaris, namun ditemukan beberapa ketentuan dalam rumusan Kode Etik Notaris yakni, pada Pasal 5 yang merupakan pengecualian dalam penegakan kode etik notaris, sehingga tidak termasuk pelanggaran dalam penegakan hukum atas Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN). Ketiga, dalam melaksanakan jabatannya, seoorang notaris diawasi oleh Menteri (vide Pasal 67 UUJN Juncto Pasal 68). Menteri membentuk Majelis Pengawas berdasarkan ketentuan UUJN, sedangkan dalam ketentuan Kode Etik Notaris, fungsi pengawasan dijalankan oleh Dewan Kehormatan. Fungsi pengawasan merupakan tujuan penegakan hukum bagi profesi notaris dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya. Seorang notaris yang dapat (telah) dibuktikan melakukan pelanggaran kode etik akan dimintai keterangannya. Dimintai keterangannya seperti dimaksud, hanya dapat dijalankan oleh Majelis Pengawas Notaris (Vide Pasal 66 UUJN), hal mana jika perbuatan tersebut melanggar ketentuan UUJN dan tidak terkecuali perbuatan pelanggaran yang ditentukan dalam Kode Etik Notaris dan juga Oleh Dewan Kehormatan. Pertanggungjawaban notaris tersebut diberikan sanksi sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya, seperti diberikan sanksi teguran, peringatan, schorsing (pemecatan sementara) dan onzetting (pemecatan).
ii
ABSTRACT
Notary is public official with an authority to make authentic deed and the other authorities as stated in Law No. 30/2004 on Notarial Position (UUJN). Article 2 of Law No.30/2004 on Notarial Position UUJN) stated that a notary is appointed and dismissed by Minister and in running his/her office a notary must be neutral, independent, and not to do anything in conflict with the restrictions regulated by the Law and Ethical Codes of Notary. The research problems studied in this study were as follows: what relationship existed between the enforcement of Ethical Codes of Notary and the existence of law No.30/2004 on Notarial Position and notary as profession; second, what provision that becomes and exception in the enforcement of Ethical Codes of Notary that it is not included in the offence of the enforcement of Law No.30/2004 on Notarial Position; and third, how a notary will be responsible in case he/she violates the Codes af Ethic
The data for this normative juridical study were obtained from studying the primary and secondary legal materials and directly interviewing the practitioners like notaries (as the members of Indonesia Notary Association), Supervisory Board and Notary Board of Honor. Then the legal materials were examined, explained and analyzed to look at the problems occurred in legal enforcement of Law No.30/2004 on Notarial Position in its relation to Ethical Codes of Notary (descriptive analysis).
The result of this study showed that, first, the relationship between the erforcement of Ethical Codes of Notary and the existence of Law No. 30/2004 on Notarial Position with notary as profession was reciprocal in ensuring legal certainty, order, and legal protection. Being reciprocal in this context means that Ethical Codes of Notary is based on Article 83 of Law No. 30/2004 on Notarial Position; second, a notary shall comply with and execute both the provisions of Law No. 30/2004 on Notarial Position and Ethical Codes of Notary but several provisions are found in the formulation of Ethical Codes of Notary, such as what found in Article 5 which is the exeption in the enforcement of Ethical Codes of Notary that they are not included in the enforcement of Law No.30/2004 on Notarial Position; third, in running his/her office, a notary is supervised by a Minister (vide Article 67 of Law No.30/2004 on Notarial Position in conjunction with Article 68). The Minister establishes the Supervisory Board based on the provisions of Law No. 30/2004 on Notarial Position, while by the Board of Honor. The function of supervisory is intended to enforce the law by a notary to account for his/her actions. A Notary who is proven to have violated the Ethical Codes of Notary will be interrogated only by the Supervisory Board (vide Article 66 of Law No. 30/2004 on Notarial Position); the same will apply for the offenses related to the violated the Ethical Codes of Notary, and also by Board of Honor. The accountability of the notary will be given a sanction such as oral/written notice, warning, temporary dismissal (schorsing) and dismissal (onzetting) accordinig to the offences that he/she has done.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya masih diberikan kesempatan dan kemampuan untuk menjalani perkuliahan sampai dapat menyelesaikan penulisan penelitian tesis ini, pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang mana juga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn). Adapun judul dari penelitian tesis ini adalah “ANALISIS YURIDIS PENEGAKAN HUKUM ATAS UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENEGAKAN KODE ETIK NOTARIS”.
Pada kesempatan ini, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada yang sangat terhormat dan amat terpelajar, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua komisi Pembimbing dan begitu juga kepada Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn, serta Bapak Dr. Faisal Akbar, SH, M.Hum, masing-masing selaku anggota Komisi Pembimbing, yang telah memberikan pengarahan, nasehat serta bimbingan kepada saya, dalam penulisan sampai akhir pengujian dalam penelitian tesis ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih yang tulus dan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada :
iv
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H. M.Sc (CTM). Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH. M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Guru Besar dan staf Pengajar diantaranya Bapak Prof. Dr. M. Solly Lubis, SH, Prof. Samsul Bahri, SH, Prof. Sanwani Nasution, SH, Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum, Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLi, Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, M.H, Prof. Dr Syafruddin Kalo, SH, M.Hum, Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS, Prof. Muhammad. Abduh, SH, Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS, Dr. Bastari, MM, Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum, dan lain-lain juga kepada karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan diantaranya Ibu Fatimah, SH, Mbak Lisa, Mbak Afni, Mbak Sari, Mas Aldi, Mas Rizal, Mas Ken dan lain-lain yang telah banyak membantu dalam penulisan ini dari awal hingga selesai.
5. Selanjutnya penulis menghaturkan sembah; sujud dan ucapan terima kasih yang tak terhingga, kepada kedua orang tua yang telah telah bersusah payah mendidik, membesarkan dengan pengorbanan, kesabaran, ketulusan dan kasih sayang, serta
v
memberikan doa restu, sehingga penulis dapat melanjutkan dan menyelesaiakan pendidikan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Yakni kepada Ayahanda Johan Ginting dan Ibunda Nurhasnah. 6. Secara Khusus, penulis juga mengucapkan pada suami tercinta Whisnu Erdiyanto
dan kepada anak-anak ku Kaka juga Agi, yang telah banyak memberi dorongan baik materil maupun formil sehingga dapat menyelesaikan studi pada Program Magister Kenotariatan ini. Semoga nantinya anak-anak ku tercinta dapat mengikuti dan melebihi jenjang pendidikan ibunya dan menjadi anak yang berbakti ; berguna bagi nusa dan bangsa.
7. Tidak lupa juga diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga Om Edi Natasari SH, M.Kn dan Tante Siti Syarifah, SH, SpN yang telah banyak memberi arahan kepada penulis dan terimakasih buat seluruh keluarga tercinta yang namanya tidak dapat disebut satu persatu. Semoga Allah SWT yang akan membalas kebaikan ini.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak, yang telah membantu penulisan tesis ini, semoga kiranya penulisan tesis ini bermanfaat bagi kita semua, “Amin”. Akhir kata saya ucapkan wassalamualaikum wr . wb
Medan, Agustus 2012 Penulis,
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Nurmilys Br. Ginting
2. Tempat/Tanggal lahir : Medan, 19 Desember 1978 3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Menikah
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Pintu Air IV, Komp. IDI, No. 20 Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor Kota Medan (20142)
II. KELUARGA
1. Nama Ayah : Johan Ginting
2. Nama Ibu : Nurhasnah
III. PENDIDIKAN
1. SD Negeri Percobaan Sei Petani pada Tahun 1985 s/d 1991 2. SMP Swasta Markus pada Tahun 1991 s/d 1994
3. SMU Swasta Markus pada Tahun 1994 s/d 1997
4. Perguruan Tinggi (S1) Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara pada Tahun 1997 s/d 2002
5. Perguruan Tinggi (S2) Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada Tahun 2010 s/d 2012
vii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... . vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR ISTILAH ... . x
DAFTAR SINGKATAN... xii
BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 11 C. Tujuan Penelitian ... 11 D. Manfaat Penelitian ... 12 E. Keaslian Penelitian ... 12
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 13
1. Kerangka Teori ... 13
2. Konsepsi ... 22
G. Metode Penelitian ... 27
1. Sifat penelitian ... 27
2. Jenis Penelitian ... 28
3. Tekhnik Pengumpulan Data... 28
4. Analisis Data ... 29
BAB II HUBUNGAN ANTARA PENEGAKAN KODE ETIK NOTARIS DENGAN KEBERADAAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS TERHADAP PROFESI PEKERJAAN NOTARIS ... 31
viii
A. Fungsi, Kewenangan Notaris dan Hubungan Penegakan
Kode Etik Notaris Dengan Keberadaan UUJN ... 31
1. Defenisi Umum Tentang Fungsi dan Kewenangan Notaris 31 2. Hubungan Penegakan Kode Etik Notaris Berdasarkan UUJN Guna Memenuhi Tangggungjawab Dalam Berprofesi 37 B. Profesi Pekerjaan Notaris Dalam Hubungannya Dengan Penegakan Kode Etik Notaris Dan UUJN ... 43
BAB III KETENTUAN YANG MERUPAKAN PENGECUALIAN DALAM PENEGAKAN KODE ETIK NOTARIS, SEHINGGA TIDAK TERMASUK PELANGGARAN DALAM PENEGAKAN HUKUM ATAS UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS (UUJN) ... 52
A. Tindakan Melanggar Hukum Dan Unsur-Unsur Yang Merupakan Kategori Perbuatan Pelanggaran Dalam Penegakan Hukum ... 52
1. Pengertian Tindakan Melanggar Hukum ... 52
a. Perdata ... 56
b. Pidana ... 56
c. Kode Etik dan Undang-Undang Jabatan Notaris ... 57
2. Unsur-Unsur Perbutan Pelanggaran Dalam Penegakan Hukum Menurut Ketentuan Peraturan PerUndang-Undangan 58 a. Unsur Perbuatan (Daad) ... 58
b. Unsur Pelanggaran (Onrechmatig) ... 59
c. Unsur Kerugian (Schade) ... 61
d. Unsur Kesalahan (Schuld) ... 62
B. Tindakan dan Ketentuan yang Merupakan Pengecualian Dalam Penegakan Kode Etik Sehingga Tidak Termasuk Pelanggaran Hukum Atas UUJN ... 63
ix
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA MELAKUKAN
PELANGGARAN KODE ETIK ... 73
A. Tindakan yang Termasuk Dalam Kategori Melakukan Pelanggaran Kode Etik Notaris dan Penerapan Sanksi Pertanggungjawaban yang Diberlakukan Atas Pelanggaran Tersebut ... 73
1. Tindakan yang Termasuk Dalam Kategori Melakukan Pelanggaran Kode Etik Notaris ... 73
2. Penerapan Sanksi Pertanggungjawaban yang Diberlakukan Atas Pelanggaran Kode Etik ... 81
B. Manfaat Menerapkan Ketentuan Kode Etik Bagi Notaris Dalam Mempertanggungjawabkan Tugasnya ... 88
C. Pertanggungjawaban Notaris Dalam Melakukan Pelanggaran, Terkait Keberadaan Majelis Pengawas Notaris dan Prosedur Pemeriksaan Penjatuhan Sanksi Oleh Dewan Kehormatan ... 93
1. Pertanggungjawaban Notaris Dalam Melakukan Pelanggaran, Terkait Keberadaan Majelis Pengawas Notaris 93 2. Prosedur Pemeriksaan dan Penjatuhan Sanksi Oleh Dewan Kehormatan ... 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110
A. Kesimpulan ... 110
B. Saran ... 112
x
DAFTAR ISTILAH
1. Absolut Responsibilty = Pertanggungjawaban mutlak 2. Agent of Change = Perantara perubahan dari
perkembangan suatu masyarakat dan hukumnya
3. Ambtelijke Akten = Akta Relaas
4. Based on Fault = Pertanggungjawaban berdasarkan
Kesalahan
5. Being Obligated = Hal yang diwajibkan
6. Communis Opinion = Pendapat Umum
7. Culpa in Commitendo = Segala perbuatan yang dilarang
Oleh Undang-Undang
8. Daad = Unsur Perbuatan
9. Dwingend Recht = Peraturan yang memaksa
10. Gedelegeerd = Didelegasikan
11. Law of Tort = Melanggar Hukum Formil
atau Perdata
12. Liability = Konsep tanggungjawab hukum
13. Onzetting = Pemecatan dari keanggotaan
Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia
14. Oneerlijke Concurentie = Melakukan persaingan yang
tidak jujur sesama notaris. 15. Onrechtmatige Daad = Perbuatan melanggar hukum
16. Onrechtmatige, Unlawfull = Perbuatan manusia yang tidak
xi
17. Onwetmatige = Perbuatan yang melanggar
Undang-Undang 18. Partij Akten = Akta Partij
19. Public trust = Kepercayaan masyarakat
20. Rechtelijkemacht = Kekuasaan Kehakiman/Pengadilan
21. Rechtsplicht = Kewajiban hukum
22. Rechtmatige, Lawfull = Perbuatan manusia yang sesuai
dengan hukum
23. Reglement op het Notaris Ambt in Indonesie = Peraturan Jabatan Notaris
24. Responsibility = Tanggungjawab
25. Schade = Kerugian
26. Schorsing = Pemecatan dari keanggotaan
Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia
27. Schuld = Kesalahan
28. Self Governing Body = Kemandirian Organisasi
29. Straffen on Bepaalding = Hukuman Tertentu
30. Trust = Kepercayaan
31. Vetrouwenambt = Jabatan Kepercayaan
32. Verlijden = Menyusun; Mambacakan; dan
Menandatangani
33. Wettelijkerecht = Perbuatan yang bertentangan
dengan kewajiban hukum yang timbul karena Undang-Undang
34. Wettelijkeplicht = Perbuatan yang bertentangan
xii
DAFTAR SINGKATAN
1. INI = Ikatan Notaris Indonesia
2. KUHPERDATA = Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 3. KEMENKUMHAM = Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
4. MPD = Majelis Pengawas Daerah
5. MPW = Majelis Pengawas Wilayah
6. MPP = Majelis Pengawas Pusat
7. PJN = Peraturan Jabatan Notaris
8. SK = Surat Keputusan