• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

67

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1. Penyajian Data

4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Supermall Pakuwon Indah (SPI) adalah mal yang nyaman, terlengkap, dan termodern di Surabaya Barat. Sejarah pembangunan di mulai tahun 2001 dan dibuka pada tahun 2003, Supermal Pakuwon Indah telah berhasil menjadi magnet bagi pertumbuhan Central Business District (CBD) dari Pakuwon Indah perumahan di Surabaya Barat. Belanja nyaman di pusat perbelanjaan paling modern dan komprehensif Surabaya Barat, termasuk kemampuan untuk melakukan berbagai acara pameran, promosi, gathering, pernikahan dan konvensi. Dirancang oleh Arsitek Pembangunan Internasional Design Group (DDG) dari Baltimore, Amerika Serikat, itu memang berhasil mengintegrasikan desain geometris dan warna yang dinamis, termasuk pilihan kaca dan logam yang kemudian berkontribusi keanggunan. Penyewa jangkar adalah: Hypermart, ACE Hardware, Index Furnishing, Matahari, Timezone, Celebrity Fitness, XXI, Trimedia Bookstore and merek internasional / nasional lainnya seperti: Adidas, G2000, Body & Soul, Crocs, Starbucks, Point Break, Bossini, POLO, The Executive, Colorbox, Giordano, KFC, A & W, Hush Puppies, dan banyak lagi.

Supermal Pakuwon Indah memang menjadi tempat bergengsi, karena terletak di lokasi yang sama dengan Pakuwon Indah Superblock,

(2)

kompleks komersial terbesar di Indonesia yang letaknya bersebelahan yaitu jalan Puncak Indah Lontar No. 2 Surabaya 60123. Bangunan induk terdiri 3 lantai ber AC seluas 90.000 m2 dari total rencana keseluruhan bangunan yang akan dibangun seluas 85 hektar dan lebih luas dibandingkan dengan Plaza Tunjungan 60.000 m2 dan memiliki jumlah shop atau toko berjumlah 1000 buah, dengan tempat parkir yang berkapasitas untuk 950 mobil dan untuk 4000 sepeda motor.

4.2. Analisis Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi berupa kuesioner. Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian pendahuluan, yaitu melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku bacaan yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Pada tahap ini juga dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, yaitu mengenai jenis data yang dibutuhkan, ketersediaan data, cara memperoleh data dan gambaran cara pengolahan data.

Kuesioner akan diuji dengan beberapa pengujian diantaranga adalah Uji Instrumen yaitu Uji Validitas dan Reliabilitas, Untuk uji hipotesis digunakan Uji Regresi Linear Berganda. Masing-masing Uji akan dijelaskan sebagai berikut :

(3)

1. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Uji validitas pada kuisioner berfungsi untuk menguji apakah item pernyataan yang ada dalam kuisioner dapat dijadikan alat ukur atau tidak. Item pernyataan dalam dikatakan valid jika nilai Momen Pearson diatas 0,3.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas berfungsi untuk menguji apakah item pernyataan di dalam kuisioner dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya realibilitas instrumen, sebagai pedoman didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:

1.Nilai Cronbach Alpha 0,00 â“ 0,20 berarti kurang reliabel. 2.Nilai Cronbach Alpha 0,21 â“ 0,40 berarti agak reliabel. 3.Nilai Cronbach Alpha 0,41 â“ 0,60 berarti cukup reliabel. 4.Nilai Cronbach Alpha 0,61 â“ 0,80 berarti reliabel.

5.Nilai Cronbach Alpha 0,081 â“ 1,00 berarti sangat reliabel.

Untuk pengambilan nilai reliabilitas sebaiknya angka reliabel diatas 0,6, jadi nilai Conbrach Alpha diatas 0,6.

(4)

Pada pengujian instrumen ini terlebih dahulu dilaksanakan pembagian kuesioner sebanyak 50 lembar kuesioner sebagai dasar pengujian instrumen. Untuk mengolah data, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel Uji t (Uji Parsial). Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independent (X1, X2, X3, ...) secara parsial (individual)berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis yang akan diuji.

H0 : b1 = 0, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1 : b1 ≠0, berarti terdapat pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Menentukan nilai kritis (t tabel).

Tingkat signifikan ( a ) sebesar = 5 % (untuk 2 sisi Masing-masing 2,5%).

(5)

c. Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:

a) t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti variabel bebas (X) secara individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y).

b) t hitung = t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti variabel bebas (X) secara individu tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y).

2. Koefisien Korelasi (R)

Koefesien korelasi ialah pengukuran statistic kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan(strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, makanilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan criteria sebagai berikut:

a. 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel. b. >0 - 0,25: Korelasi sangat lemah.

(6)

d. >0,5 - 0,75: Korelasi kuat. e. 0,75 - 0,99: Korelasi sangat kuat. f. 1: Korelasi sempurna.

Untuk mengolah data, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linearberganda. Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi seringdisebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical Package For Service Solutions).

4.3. Interpretasi

Dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda, diperoleh hasil :

Y = 1,109 + 0,067 X1 + 0,108 X2 + 0,392 X3

(7)

1. Nilai konstanta sebesar 1,109 menunjukkan besarnya pengaruh Persepsi Perpajakan (X1), Kualitas Layanan Petugas Pajak (X2), Pemahaman dan Pengetahuan Perpajakan (X3), artinya apabila variabel bebas sama dengan nol, maka dapat diprediksikan motivasi membayar pajak sebesar 1,109.

2. Nilai X1 sebesar 0,067 dapat diartikan bahwa semakin tinggi persepsi perpajakan maka semakin tinggi motivasi membayar pajak. Hal ini disebabkan oleh hasil X1 yang bernilai positif.

3. Nilai X2 sebesar 0,108 dapat diartikan bahwa semakin tinggi kualitas layanan maka semakin tinggi motivasi membayar pajak. Hal ini disebabkan oleh hasil X2 yang bernilai positif.

4. Nilai X3 sebesar 0,392 dapat diartikan bahwa semakin tinggi pemahaman dan pengetahuan perpajakan , maka semakin tinggi pula motivasi membayar pajak.

4.3.1. Hasil Uji Validitas Kuesioner

Pada pengujian kami sebanyak 50 lembar dapat diketahui bahwa hasil uji validitas kuesioner untuk semua variabel, baik variabel independen dan dependen memiliki nilai Korelasi Momen Pearson diatas 0,3. Hal ini membuktikan bahwa semua item pernyataan di dalam kuesioner valid.

4.3.2. Perhitungan Uji Realibilitas Kuesioner

Uji realibilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha. Dari hasil pengujian reliabilitas seperti yang dicantumkan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa tiap variabel baik independen dan dependen memiliki

(8)

nilai Cronbach's Alpha diatas 0,6. Jika dilihat dari nilai minimum Cronbach's Alpha yaitu 0,6 dapat disimpulkan bahwa variabel pernyataan dalam kuesioner tersebut reliabel.

Tabel 4.1

Hasil Realibilitas Kuesioner

4.3.3. PerhitunganUji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas yang terdiri dari persepsi tentang perpajakan (X1), kualitas

layanan petugas pajak (X2), pengetahuan dan pemahaman perpajakan (X3)

terhadap variabel terikat yaitu motivasi membayar pajak usahawan (Y).

Tabel 4.2 HasilRegresi Linier Berganda

Dari hasil diatas, maka dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda yaitu :

Y = 1,109 + 0,067 X1 + 0,108 X2 + 0,392 X3

Cronbach's Alpha Reliabilitas

X1 0,653 Reliabel X2 0,643 Reliabel X3 0,629 Reliabel Y 0,654 Reliabel B 1 (Constant) 1,109 X1 ,067 X2 ,108 X3 ,392

(9)

Dengan B (X1, X2,dan X3) semua variabel menunjukkan nilai positif

terhadap motivasi membayar pajak. Dari hasilregresi linier

bergandadapatdisimpulkan :

1. Semakintinggipersepsitentangperpajakan, makasemakintinggi pula motivasimembayarpajak,

dalamhaliniwajibpajakmerasabahwauntukmengurusperihalperpajakansema kinmudah. Variabelpersepsiperpajakanberpengaruhsebesar 6,7% terhadapmotivasimembayarpajak.

2. Semakin tinggi kualitas layanan petugas pajak, maka semakin tinggi pula motivasi membayar pajak. Pelayanan yang dimaksud disini adalah petugas pajak memiliki kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman dalam hal kebijakan perpajakan, administrasi pajak dan perundang-undangan. Kemudian petugas pajak harus konsisten dalam memberikan penjelasan yang mudah dimengerti tentang peraturan perpajakan. Variabel kualitas layanan fiskus mempengaruhi motivasi membayar pajak sebesar 10,8%. 3. Semakin tinggi pengetahuan dan pemahaman perpajakan semakin tinggi

pula motivasi membayar pajak. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pengetahuan dan pemahaman perpajakan adalah wajib pajak mengerti dan paham jika mereka tidak melakukan kewajiban perpajakannya maka mereka akan mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang. Variabel pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan memiliki pengaruh paling besar yaitu sebesar 39,2% terhadap motivasi membayar pajak.

(10)

Jika ditulis dalam persentase, maka faktor yang paling berpengaruh terhadap motivasi membayar pajak pemahaman dan pengetahuan perpajakan yaitu sebesar 38,8%, sedangkan sebesar 10,7% dipengaruhi oleh kualitas layanan petugas pajak dan 6,9% dipengaruhi oleh persepsi perpajakan.

4.3.4. Perhitungan Uji R Square

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai R adalah 0,854 atau 85,4%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 72,9% faktor motivasi membayar pajak ditentukan oleh persepsi tentang perpajakan, kualitas layanan petugas pajak, pemahaman dan pengetahuan perpajakan, sedangkan sisanya sebesar 14,6% adalah faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

Tabel 4.3 Hasil R Square Model

R R Square

1 ,854a ,729

4.3.5. Perhitungan Uji Parsial (t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable independent (X1, X2, X3) secara parsial (individual) berpengaruh terhadap variabel dependent (Y). Jika masing-masing variabel bebas memiliki nilai t hitung > t tabel, maka dapat dikatakan variabel bebas X1, X2, dan X3 memiliki pengaruh terhadap variabel Y (motivasi membayar pajak) secara parsial sebagai berikut:

(11)

Tabel 4.4 Hasil Parsial

Berdasarkan tabel 4.4 diatas maka dapat disimpulkan :

1. Berdasarkan hasil pengujian regresi diperoleh hasil Signifikansi = 0,005dan t hitung sebesar 3,392. Karena t hitung > t tabel (3,392 > 1,650) danSignifikansi 0,001 < 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa persepsiberpengaruh terhadap motivasi membayar pajak. 2. Berdasarkan hasil pengujian regresi diperoleh hasil Signifikansi =

0,000 dan t hitung sebesar 4,565. Karena t hitung > t tabel (4,565 > 1.650) dan Signifikansi 0,000 < 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa kulitas layanan fiskus berpengaruh terhadap motivasi membayar pajak.

3. Berdasarkan hasil pengujian regresi diperoleh hasil Signifikansi = 0,000 dan t hitung sebesar 16,186. Karena t hitung > t tabel (16,186 > 1.650) dan Signifikansi 0,000 < 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan pemahaman perpajakan berpengaruh terhadap motivasi membayar pajak.

Model Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 1,109 ,509 2,179 ,030

X1 ,067 ,020 ,118 3,392 ,001

X2 ,108 ,024 ,179 4,565 ,000

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Pada tataran wacana dengan pertanyaan “apakah secara kodrati manusia (laki- laki) lebih unggul dari manusia lainnya (perempuan)” atau dalam bahasa lain, “Apakah

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui struktur novel Tempurung (2) mengetahui perjuangan tokoh perempuan (3) mengetahui nilai-nilai pendidikan

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa sektor agroindustri ternyata lebih mampu mendorong pertumbuhan atau pembentukan output sektor-sektor yang menjadi penyedia

Merupakan suatu perangkat lunak yang dikembangkan untuk difungsikan secara khusus dalam mengelolah data pasien baik itu pasien rawat inap maupun rawat jalan serta

Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance , dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Publik yang terdaftar di.. Bursa

[r]

Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah masjid Isak dan gereja Ismail diterima bahkan menjadi simbol interaksi kultural dalam dialog lintas

Dengan adanya perancangan e-Human Resource Management yang akurat dapat menyelesaikan berbagai permasalahan terkait data HR yaitu HR dapat mudah dalam mengelola data