• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II KABUPATEN KARANGANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II KABUPATEN KARANGANYAR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II

KABUPATEN KARANGANYAR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi strata 1 pada jurusan Kesehatan Masyarakat

Oleh :

SAMSINI J410141023

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II

KABUPATEN KARANGANYAR

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

SAMSINI J410141023

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Sri Sugiarsi, SKM., M.Kes NIK. 016 08 1975 04 2004 2

(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya akan pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 3 November 2016 Penulis

Samsini J410141023

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II

KABUPATEN KARANGANYAR

Oleh

Samsini J410141023

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis 3 November 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

Ketua Penguji : Sri Sugiarsi, SKM, M.Kes ( ) Anggota Penguji I : Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes ( ) Anggota Penguji II : Sri Darnoto, SKM, M.PH ( )

Dekan,

Dr. Suwaji, M.Kes NIK. 195311231983031002

(5)

1

PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II KABUPATEN KARANGANYAR

Abstrak

Petugas kesehatan Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar pada pelaksanaan sistem informasi kesehatan ibu hamil dalam proses pencatatan data ibu hamil, pengolahan data ibu hamil dan pelaporan data kesehatan ibu hamil sering terjadi keterlambatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Informan yang dipilih peneliti berjumlah 7 orang yang terdiri dari 6 Bidan Desa dan 1 orang sebagai triangulasi sumber. Analisis data penelitian ini dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur pengumpulan data pelaksanaan kesehatan ibu hamil dimulai dari Bidan Praktek Mandiri, Bidan Desa, dan Petugas KIA puskesmas. Input data dengan komputer. Pengolahan data masih manual dengan menulis di buku register dan buku rekapitulasi data masih berbentuk kertas. Pelaporan data berisi tentang PWS 13 Indikator dan laporan kasus kegawatdaruratan obstetrik. Kendalanya adalah pada petugas sumber daya manusia dalam proses pencatatan, pengolahan dan pelaporan.

Kata kunci : SIK, kehamilan, alur pengumpulan, input, pengolahan, pelaporan

ABSTRACT

Mojogedang II sub-district health officer Karanganyar on the implementation of maternal health information system in the process of recording data pregnant women, pregnant women data processing and reporting of health data pregnant women frequent delays. The purpose of this study was to determine how the implementation of the Maternal Health Information System at Puskesmas Mojogedang II Karanganyar. This research is a qualitative descriptive study. Informants were selected researchers amounted to 7 people consisting of six village midwife and one person as triangulation. The data analysis of this study by using data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that the flow of data collection implementation of maternal health starts from Midwife Practice Mandiri, village midwives and health centers KIA officer. Input data with a computer. Processing of the data is still manual by writing in the register book and the book is still shaped data summary paper. Data Reporting PWS contains 13 indicators and report cases of obstetric emergencies. The problem is the human resources officer in the process of recording, processing and reporting.

(6)

2 PENDAHULUAN

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah harus diterapkan di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan mencatat dan mengumpulkan data, mengolah data, membuat laporan berkala, memelihara bank data, mengupayakan penggunaan data dan informasi serta memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (Hatta, 2012). Adapun peranan dan fungsi sistem informasi dalam sebuah pelayanan kesehatan puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga, sebagai pusat pelayanan kesehatanndasar yang mana berkewajiban mengupayakan, menyediakan, dan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam rangka mecapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat (Satrianegara, 2014).

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem manusia atau mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasional, manajemen dan pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi. Sistem informasi pada fungsi-fungsi organisasi yang memanfaatkan basis data (data base) ini untuk pelaporan-pelaporan manajemen (Jogiyanto, 2009). Terkait dengan sistem informasi tersebut, khususnya pada pelaksanaan pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA), sejak tahun 1985, di Indonesia telah diaplikasikan alat pemantauan program dengan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Program PWS KIA dapat memantau Program KIA yang meliputi pelayanan ibu hamil. Kegiatan ini terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program untuk tindak lanjut (Depkes RI, 2009).

Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan dalam menilai status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya dengan angka kematian ibu (AKI). AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan

(7)

3

aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI sebesar 259 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi. Sedangkan angka Kematian Bayi (AKB) 19 per 1000 kelahiran hidup. Kondisi ini menggambarkan status gizi kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan dan kualitas tingkat pelayanan kesehatan terutama ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Penyebab ini dapat diminimalisir apabila kualitas Antental Care dilaksanakan dengan baik di pelayanan kesehatan. Dimana dalam Pengelolaan informasi di puskesmas memiliki peranan yang sangat penting karena puskesmas merupakan unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat layanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Mubarak, 2012).

Program kesehatan ibu anak adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita. Yang salah satunya adalah layanan kesehatan Ibu dan Bayi mencakup kunjungan ibu hamil K 4 yaitu ibu hamil yang kontak langsung dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan layanan ANC sesuai dengan standar dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil (Mandriwati, 2012). Peran bidan sangatlah berperan penting dalam pelayanan kesehatan ibu, dimana bidan sebagai pelaksana pelayanan, sebagai pengelola pelayanan, pendidik dan sebagai peneliti sesuai dengan kewenangan dan standar yang telah ditetapkan (Asrinah, 2010).

Pelayanan KIA didukung oleh banyak faktor diantaranya aspek prasarana, biaya, Penggunaan teknologi informasi dan metode komputerisasi juga semakin berkembang terutama membantu para klinisi mengambil keputusan klinis. Sistem pendukung pengambilan keputusan klinis mulai dikembangkan terutama untuk aplikasi proses anamnesis, diagnosis, terapi dan prognosis. Apabila terjadi kegawatdaruratan kesehatan ibu dan anak perlu adanya pendukung sistem yang tepat untuk menolong kesehatan ibu dan anak. Selain permasalahan yang bersentuhan langsung dengan dunia klinis, teknologi

(8)

4

informasi yang berperan di bidang kesehatan juga dapat berbentuk lain, seperti surveillance. Sistem informasi kesehatan memegang peran yang sangat besar dalam pemenuhan keperluan tersebut (Kusumadewi, 2009).

Agar pengambilan keputusan tepat sasaran, maka diperlukan evaluasi pelaporan disarana kesehatan. Tujuan evaluasi pelaporan antara lain untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien dalam kurun waktu tertentu, di semua bagian/unit masing-masing apakah mengalami peningkatan atau penurunan. Evaluasi pelaporan di sarana kesehatan sangat diperlukan untuk mengetahui mutu dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak pemberi pelayanan kesehatan (Rustiyanto, 2010).

Penelitian yang dilakukan Asti (2011) tentang evaluasi sistem informasi kesehatan ibu dan anak, menyimpulkan bahwa masih terdapat kelemahan yaitu : Pencatatan data tidak lengkap dan masih menggunakan cara manual dengan menulis di buku register yang jumlahnya cukup banyak dan data masih berbentuk berkas kertas, sehingga file-file data masih terpisah satu dengan yang lainnya. Proses pengolahan data belum berbasis komputer atau belum mengunakan software khusus untuk sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung pelaksanaan KIA sehingga informasi yang dihasilkan belum akurat. Laporan yang dihasilkan belum lengkap sehingga belum dapat digunakan untuk mendukung evaluasi program KIA.

Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Mojogedang II tentang data Kesehatan Ibu dan Anak yang meliputi pengumpulan (input), pengolahan (Proces), dan penyajian (Output). Data informasi yang dicatat oleh bidan masih manual. Hal ini berakibat pada laporan yang dibuat mengalami keterlambatan dan tidak akurat, belum adanya basis data yang sistematis juga mengakibatkan kesulitan untuk mencari data yang dibutuhkan terutama untuk kebutuhan pelaksanaan sistem informasi kegiatan program di puskesmas, meliputi ketersediaan data dan informasi yang relevan sesuai kebutuhan organisasi dan harapanya hasil laporan kesehatan ibu dan anak terekap dengan

(9)

5

lengkap dan tepat waktu. Perbedaan output jumlah kunjungan dengan register manual, juga ditemukan misalnya jumlah kunjungan pada sistem informasi kesehatan bulan Januari 2016 dengan jumlah 80 Ibu hamil dan pada register manual dengan jumlah 79 Ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelitian tentang pelaksanaan sistem informasi kesehatan ibu hamil di Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu menggali lebih dalam informasi tentang sistem informasi kesehatan ibu hamil di Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar mengenai pencatatan, pengolahan, dan pelaporan data ibu hamil di Puskesmas Mojogedang II Karanganyar. Informan dalam penelitian ini 7 orang yaitu 6 bidan desa dan petugas KIA. Teknik yang digunakan purposive sampling yaitu pengambilan sample berdasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu bidan desa di Puskesmas Mojogedang II.

HASIL PENELITIAN

Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari 6 bidan desa, 1 Petugas KIA di Puskesmas Mojogedang II kabupaten Karanganyar. Data informan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

(10)

6 Tabel 3. Karakteristik Narasumber No Nama Informan Umur (Th) Pekerjaan Pendidikan Terakhir Lama bertugas (Th)

1 Informan 1 36 Bidan desa D III 9

2 Informan 2 33 Bidan desa D III 8

3 Informan 3 31 Bidan desa D III 9

4 Informan 4 36 Bidan desa D III 9

5 Informan 5 30 Bidan desa D III 7

6 Informan 6 33 Bidan desa D III 8 7 Informan

Triangulasi

46 Bidan koordinator

D III 23

A. Mekanisme alur pelaksanaan kesehatan ibu hamil

Pelaksanaan dimulai dari pelayanan kesehatan ibu hamil oleh bidandesa, puskesmas oleh petugas KIA.

B. Pencatatan Data

Data yang dicatat oleh bidan desa antara lain identitas ibu dan suami dan catatan kesehatan ibu/ pemeriksaan.

C. Pengolahan Data

Pengolahan data kesehatan ibu hamil dilakukan oleh petugas KIA puskesmas. Petugas puskesmas melakukan pengolahan data bersumber dari data yang dikumpulkan oleh bidan desa dari BPM. Dalam melakukan pengolahan data, petugas puskesmas menggunakan buku register, buku rekapitulasi dan komputer.

D. Pelaporan

Dalam kegiatan pelaporan pelaksanaan kesehatan ibu hamil puskesmas membatasi pengumpulan data ke dinas kesehatan tanggal 4 bulan berikutnya. Puskesmas Mojogedang II melakukan pelaporan ke dinas kesehatan kabupaten dengan mendatangi langsung ke dinas kesehatan

(11)

7

membawa flashdisc dan hard copy atau hasil rekapitulasi Pelaporan rutin bulanan puskesmas terdiri dari pemantauan wilayah setempat (PWS) 13 indikator dan laporan kasus kegawatdaruratan obstetri

PEMBAHASAN

A. Alur dan Pencatatan Pelaksanaan Catatan Kesehatan Ibu Hamil

Alur pelaksanaan kesehatan ibu hamil di puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar, dimulai dari pelaksanaan pelayanan di BPM, Bidan Desa selanjutnya ke Puskesmas. Catatan kesehatan ibu hamil membutuhkan KMS untuk mendokumentasikan data dari pelayanan yang dibawa oleh ibu hamil. Data hasil pelaksanaan catatan kesehatan ibu hamil kemudian dicatat oleh BPM di buku register atau Format1. Kemudian BPM mengumpulkan data tersebut ke bidan desa yang akan direkap ke dalam buku rekapitulasi atau Format2. Setelah perekapan selesai dilakukan oleh bidan desa, rekapitulasi akan dikumpulkan ke petugas puskesmas. Petugas puskesmas akan mencatat ke dalam buku register puskesmas atau Format F3 dan mengolah data tersebut.

B. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data pelaksanaan catatan kesehatan ibu hamil di puskesmas mojogedang II dilakukan oleh petugas KIA puskesmas. Sarana yang dibutuhkan adalah buku register, buku rekapitulasi dari Buku KIA yang untuk penilaian status kesehatan ibu dan anak yang dikeluarkan oleh Kemenkes dan komputer untuk melakukan entry data. Sarana tersebut sudah sesuai karena di dalam Buku KIA dijelaskan dengan rinci tentang kesehatan ibu hamil. Sehingga sarana tersebut sangat memudahkan petugas dalam menentukan status kesehatan ibu hamil dan diharapkan mampu mengatasi masalah atau resiko kegawatdaruratan ibu hamil dengan memberi penanganan secara dini apabila terdapat resiko kehamilan.

C. Pelaporan data

Catatan kesehatan ibu hamil dilaporkan oleh petugas puskesmas paling lambat tanggal 4 tiap bulannya ke dinas kesehatan kabupaten. Data yang

(12)

8

dilaporkan dalam informasi kesehatan ibu hamil adalah : pemantauan wilayah setempat (PWS) 13 indikator, laporan kasus kegawatdaruratan obstetrik.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

1. Alur pengumpulan data pelaksanaan kesehatan ibu hamil dimulai dari Bidan Praktek Mandiri dicatat terlebih dahulu pada buku register, kemudian dikumpulkan ke bidan desa dan dicatat pada buku rekapitulasi dan kemudian dikumpulkan ke petugas KIA puskesmas untuk direkapitulasi sesuai format laporan setelah itu diinput pada komputer.

2. Penginputan data kesehatan ibu hamil dilakukan oleh bidan koordinasi KIA di Puskesmas dari hasil rekapitulasi setelah itu ke komputer. 3. Pengolahan data pelaksanaan kesehatan ibu hamil dilakukan oleh

bidan koordinasi di Puskesmas. Bidan desa merekapitulasi data KIA dari Bidan Praktik Mandiri yang masih menggunakan cara manual dengan menulis dari buku register dan data masih berbentuk kertas, sehingga file-file data masih terpisah satu dengan yang lainya.

4. Pelaporan data pelaksanaan kesehatan ibu hamil dilakukan oleh bidan koordinasi di Puskesmas. Laporan yang dikirim ke dinas kesehatan adalah hasil rekapitulasi KIA yang berisi tentang PWS 13 Indikator dan laporan kasus kegawatdaruratan obstetri pada tanggal 4 tiap bulannya dengan cara menggunakan flashdisk dan hasil rekapitulasi puskesmas.

5. Kendala dalam pelaksanaan sistem informasi kesehatan ibu hamil yaitu terdapat pada saat penginputan data, pengolahan data dan pelaporan data yaitu belum adanya software khusus dan website antara puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten.

(13)

9 B. Saran

1 Bagi Bidan Praktek Mandiri

Diharapkan bidan dapat melakukan pencatatan kesehatan ibu hamil buku KIA dengan lengkap, teliti, sabar dan jelas dalam pengisian KIA. Selain itu, diharapkan BPM dapat tepat waktu dalam pengumpulan data ke bidan desa.

2 Bagi Bidan Desa

Diharapkan bidan desa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan BPM dan memeriksa kembali data dari BPM sebelum dikumpulkan ke petugas puskesmas.

3 Bagi Petugas KIA

Diharapkan petugas KIA memeriksa kembali keakuratan data yang dikumpulkan dari bidan desa sebelum ke dinas kesehatan dan menjalin kerjasama yang baik dengan bidan desa.

4 Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat mengembangkan software untuk pencatatan, pengolahan data dan pelaporan ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Standar Profesi

Kebidanan.Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Lokakarya Mini. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pemantauan wilayah setempat kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2015.Petunjuk teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jakarta: Depkes dan JICA.

(14)

10 .

Hatta, G. 2010. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Jogiyanto, H. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Depkes dan JICA

Kusumadewi, S. 2009.Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Manuaba, I.B.G. 2001. Kapita Selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC

Mubarak, W.I. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi Dalam Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2008. 50 Tahun IBI. Cetakan XI. Jakarta: PP IBI

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MenKes/Per/III/2008. Tentang rekam medis. Jakarta

Rustiyanto, E. 2011. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang Terintegrasi. Jogjakarta: Gosyen Publishing

Sabarguna, B. 2003. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Gama Press.

Satrianegara, F. 2014. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta. Pantikawati, I. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).Yogyakarta: Nuha Medika Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan Edisi Ke 2. Jakarta: Yayasan Bina

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan pada kasus ini adalah dibutuhkannya sebuah program dalam menyelesaikan kasus Sequential 2L-CVRP dengan menggunakan kombinasi metode Nearest Neighbor

PERCEPATAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT MI SKI N/ PEDESAAN (PMP) PTAI SWASTA PESERTA SEMI NAR PROPOSAL PENGABDI AN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2013. PENGEMBANGAN PENDI DI KAN KEAGAMAAN (PPK)

Buah berbentuk lonjong dan berbiji ini sering dijadikan sebagai lalapan dan acar.Beberapa orang juga menggunakan sebagai masker untuk merawat kecantikan

Metode pengumpulan datayang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah kegiatan kerja praktek yang mencakup interview dan observasi serta melihat

Strategi yang tepat dan efisien dalam mengelola perusahaan yang baik, salah satu strateginya adalah dengan cara menerapkan manajemen kinerja rantai pasok (

Untuk membantu manusia dalam menangani hal di atas, penulis membuat sebuah judul realisasi proyek tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ON-OFF LAMPU TAMAN

Hubungan elemen input dan output tidak dilakukan dengan pengawatan tetapi melalui pemrograman dengan peralatan pemrogram ( Personal Komputer atau peralatan khusus ).. S1 S2

Data pengamatan rata-rata panjang tangkai dilakukan setiap kali panen dengan cara mengukur mulai dari pangkal tangkai hingga ujung tangkai menggunakan penggaris.Parameter panjang