• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN DATA MINING UNTUK KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE K MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS DI AMIK MAHAPUTRA RIAU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN DATA MINING UNTUK KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE K MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS DI AMIK MAHAPUTRA RIAU)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Darmanta Sukrianto

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer “Mahaputra Riau” darman1407@gmail.com

Abstract. Lecturer is a professional educator who has duties and responsibilities and play an important role in educating the nation . Therefore , lecturer profession needs to be improved and developed continuously according to the functional position of lecturers in order to avoid mistakes of the students. In relation to student satisfaction , it certainly must be addressed so that lecturers can provide excellent instruction to students in a more professional . With the implementation of Data Mining using k - means clustering will produce clustering performance assessment lecturers to see the extent to which faculty provide instruction in accordance with the expectations of students and a reference unruk development and improve the quality of lecturers in teaching and learning.

Keywords : Data Mining , k -means clustering , performance.

Abstrak. Dosen merupakan pendidik profesional yang mempunyai tugas dan tanggung jawab serta

berperan penting dalammencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, profesi dosen perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerusmenurut jabatan fungsional dosen agar tidak menimbulkankesalahan terhadap anak didiknya.Dalam kaitannya dengan kepuasan mahasiswa, hal tersebut tentunyaharus segera dibenahi agar dosen dapat memberikan pengajaran yang primakepada mahasiswa secara lebih profesional.Dengan penerapan Data Mining menggunakan metode k – means

clustering akan menghasilkan klasterisasi penilaian kinerja dosen untuk melihat sejauh mana dosen

memberikan pengajaran sesuai dengan harapan mahasiswa/wi dan menjadi acuan unruk pengembangan mutu dan meningkatkan kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar.

Kata Kunci : Data Mining, k-means clustering, kinerja.

PENDAHULUAN

Untuk mencapai keberhasilan dalam

sebuah usaha bidang pendidikan, kepuasan mahasiswa harus menjadi dasar dari keputusan manajemen, sehingga perguruan tinggi harus menjadikan peningkatan kepuasan mahasiswa sebagai suatu sasaran yang mendasar. Dalam rangka untuk memberikan pelayanan yang berkualitas suatu institusi pendidikan secara

continue harus mengadakan pembinaan

kelembagaan. Langkah ini penting untuk

memperbaiki pelayanan dari waktu ke waktu. Langkah pembinaan tersebut diperlukan oleh suatu lembaga/institusi dikarenakan tingkat kepuasan yang diterima oleh pengguna layanan jasa tentunya akan terus berubah seiring dengan baiknya tingkat pendidikan. Dosen merupakan pendidik professional yang mempunyai tugas dan tanggung jawab serta berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu,

profesi dosen perlu ditingkatkan dan

dikembangkan secara terus menerus menurut jabatan fungsional dosen agar tidak menimbulkan kesalahan terhadap anak didiknya. Dalam

kaitannya dengan kepuasan mahasiswa, hal tersebut tentunya harus segera dibenahi agar dosen dapat memberikan pengajaran yang prima kepada mahasiswa secara lebih professional.

Pelaksanaan penilaian kinerja dosen yang dilakukan oleh penulis akan menghasilkan klasterisasi dosen yaitu klaster buruk, klaster kurang, klaster cukup, klaster baik, dan klaster sangat baik dimana data-datanya diperoleh dari penilaian mahasiswa terhadap dosen secara objektif dan transparan melalui kuisioner.

TINJAUAN PUSTAKA

Knowledge Discovery in Database (KDD) Knowledge Discovery in Database (KDD) yaitu

merupakan kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar (Deka et al, 2014).

Data Mining

Data Mining (DM) adalah serangkaian proses

untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual. Beberapa teknik yang

(2)

sering disebut-sebut dalam literatur DM antara lain : clustering, classification, association rule

mining, neural network, dan genetic algorithm

(Linda wati , 2008). Tahapan Data Mining menurut Budanis dan Nofi (2014), Data Mining memiliki tahapan – tahapan antara lain:

1. Pembersihan data (data cleaning)

Pembersihan data merupakan proses

menghilangkan noise dan data yang tidak konsisten atau data tidak relevan.

2. Integrasi data (data integration)

Integrasi data merupakan penggabungan data dari berbagai database ke dalam satu database baru.

3. Seleksi Data (Data Selection)

Data yang ada pada database sering kali tidak semuanya dipakai, oleh karena itu hanya data yang sesuai untuk dianalisis yang akan diambil dari database.

4. Transformasi data (Data Transformation) Data diubah atau digabung ke dalam format yang sesuai untuk diproses dalam Data

Mining.

5. Proses mining,

Merupakan suatu proses utama saat metode diterapkan untuk menemukan pengetahuan berharga dan tersembunyi dari data.

6. Evaluasi pola (pattern evaluation)

Untuk mengidentifikasi pola-pola menarik kedalam knowledge based yang ditemukan.

7. Presentasi pengetahuan (knowledge

presentation)

Merupakan visualisasi dan penyajian

pengetahuan mengenai metode yang

digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang diperoleh pengguna.

Gambar 1 : Tahapan Data Mining

Clustering

Clustering adalah salah satu sub - kategori data

mining dan merupakan proses di mana sampel yang sama dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disebut cluster . Setiap cluster termasuk sampel di mana anggota yang mirip satu sama lain dan berbeda dengan sampel yang tersedia dari kelompok lain (Gharehchopogh et al 2014). Pada dasarnya clustering merupakan suatu metode untuk mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteriktik

(similarity) antara satu data dengan data yang

lain. Clustering merupakan salah satu metode

data mining yang bersifat tanpa arahan (unsupervised), maksudnya metode ini diterapkan

tanpa adanya latihan (training) dan tanpa ada guru (teacher) serta tidak memerlukan target output. Dalam data mining ada dua jenis metode

clustering yang digunakan dalam pengelompokan

data, yaitu hierarchical clustering dan

non-hierarchical clustering (Ong , 2013). K-Means Clustering

K-means clustering merupakan salah satu metode

data clustering non-hirarki yang mengelompokan

data dalam bentuk satu atau lebih

cluster/kelompok. Data-data yang memiliki

karakteristik yang sama dikelompokan dalam satu

cluster/kelompok dan data yang memiliki

karakteristik yang berbeda Menurut Ong (2013), langkah-langkah melakukan clustering dengan metode K-Means adalah sebagai berikut:

1. Pilih jumlah cluster k.

2. Inisialisasi k pusat cluster ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun yang paling sering dilakukan adalah dengan cara random. Pusat-pusat cluster diberi nilai awal dengan angka-angka random,

3. Alokasikan semua data/ objek ke cluster terdekat. Kedekatan dua objek ditentukan berdasarkan jarak kedua objek tersebut. Demikian juga kedekatan suatu data ke cluster tertentu ditentukan jarak antara data dengan pusat cluster. Dalam tahap ini perlu dihitung jarak tiap data ke tiap pusat cluster. Jarak paling antara satu data dengan satu cluster tertentu akan menentukan suatu data masuk dalam cluster mana. Untuk menghiutng jarak semua data ke setiap tiitk pusat cluster dapat menggunakan teori jarak Euclidean yang dirumuskan sebagai berikut:

(3)

Keterangan:

D (i,j) = Jarak data ke i ke pusat cluster j

Xki = Data ke i pada atribut data ke k Xkj= Titik pusat ke j pada atribut ke k

4. Hitung kembali pusat cluster dengan keanggotaan cluster yang sekarang. Pusat

cluster adalah rata-rata dari semua data/ objek

dalam cluster tertentu. Jika dikehendaki bisa juga menggunakan median dari cluster tersebut. Jadi rata-rata (mean) bukan satu-satunya ukuran yang bisa dipakai.

5. Tugaskan lagi setiap objek memakai pusat

cluster yang baru. Jika pusat cluster tidak

berubah lagi maka proses clustering selesai. Atau, kembali ke langkah nomor 3 sampai pusat cluster tidak berubah lagi

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan yaitu langkah – langkah yang dilaksanakan dalam penelitian ini. Langkah – langkah tersebut digambarkan dalam bentuk kerangka kerja (frame

work) yang disusun tersetruktur dan terarah,

mulai dari merumuskan masalah sampai

menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan, seperti kesimpulan tentang kriteria yang tepat untuk menentukan kinerja dosen berdasarkan penilaian yang diberikan oleh mahasiswa di Amik Mahaputra Riau yang menjadi objek penelitian ini.

Kerangka Kerja Penelitian

Untuk memberikan panduan dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu disusun sebuah kerangka kerja yang terdiri dari langkah – langkah yang dapat dilihat dari gambar 2.

Gambar 2 : Kerangka Kerja

Dari kerangka kerja pada gambar 2 maka dapat diuraikan pembahasan dari masing – masing kegiatan yang dilakukan, sebagai berikut :

1. Perumusan Masalah

Tahap perumusan masalah merupakan

langkah awal dari penelitian, karena pada tahapan ini dilakukan proses pengamatan, pendefinisian dan explorasi lebih dalam terhadap permasalahan yang ada.

2. Penentuan Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tahap penentuan tujuan berguna untuk memperjelas langkah – langkah tentang apa saja yang menjadi sasaran penelitian ini. Pada tahap ini juga ditentukan tujuan dari

penelitian ini yaitu bagaimana

mengimplementasikan teknik data

mining untuk memudahkan dalam proses pengambilan keputusan dengan melakukan pengklasifikasian kriteria kinerja dosen terhadap prestasi akademik yang dicapai. 3. Mempelajari literature

Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

metode apa yang digunakan dalam

menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti, serta mendapatkan dasar-dasar referensi yang kuat bagi peneliti dalam

menerapkan suatu metode yang

digunakannya. 4. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data

dan informasi untuk memahami

permasalahan yang ada. Data yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah data dosen pada Amik Mahaputra Riau dan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mengambil sampel dosen mulai dari dosen tetap dan dosen tidak tetap.

b. Mengambil data berdasarkan angket yang disebarkan pada sampel penelitian yang memuat variabel – variabel antara lain

menyangkut kompetensi kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

5. Clustering menggunakan algoritma K-Means Tahapan proses dimana data yang sudah

dipraproses di cluster dengan menggunakan algoritma K-Means

6. Pengujian Sistem

Tahapan ini yaitu mengimplementasikan dengan menggunakan tools (aplikasi) dalam hal ini penulis menggunakan Aplikasi Rapid

(4)

perbandingan dengan proses yang dibuat

secara manual.

Mekanisme pengujian yang dilakukan adalah melakukan pengujian secara manual dengan menggunakan rumus, untuk mengelompokkan dosen menggunakan metode K – Means

Clustering. Adapun tahapan pengujian adalah

sebagai berikut :

a. Menentukan k sebagai jumlah cluster yang ingin dibentuk. Kemudian menentukan titik pusat cluster awal secara random. Setelah itu menghitung jarak setiap data masing – masing centroid. Yang mana setiap data memilih centroid yang terdekat. Adapun data yang digunakan berupa data dosen tetap dan dosen tidak tetap pada Amik Mahaputra Riau. Selanjutnya data tersebut diproses berdasarkan metode K – Means Clustering. b. Kembali kelangkah 3 jika posisi centroid

baru dengan centroid yang lama tidak sama. c. Selanjutnya, dari cluster yang telah

didapatkan maka pencarian cluster baru dengan algoritma K-Means dapat dilakukan dengan menentukan nilai centroid baru secara manual dengan menggunakan data

cluster yang diambil dari proses cluster

pertama. Kemudian lakukan perhitungan untuk menentukan jarak setiap data dan centroid yang telah di bentuk dengan menggunakan rumus Euclidean Distance. Proses akan berlanjut jika anggota cluster 1 pada iterasi 1 dan iterasi 2 berbeda . Proses akan berhenti jika perbadingan iterasi 1dan iterasi 2 sama. Setelah cluster terbentuk, tahap selanjutnya yaitu memberi nama spesifik untuk menggambarkan isi cluster tersebut.

7. Menganalisa Hasil Pengujian

Pada tahapan ini akan dilakukan analisa

terhadap hasil dari implementasi

menggunakan metode K – Means Clustering untuk menentukan kinerja dari setiap dosen. 8. Kesimpulan

Tahap ini merupakan tahapan akhir yaitu membuat suatu kesimpulan dari pengujian hasil yang dibuat dengan metode K-Means

Clustering dengan tools yang digunakan yaitu Rapid Miner sehingga dapat melakukan komparasi dari data yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Sistem

Data yang digunakan peneliti untuk tesis ini diperoleh dari hasil kusioner yang dilakukan oleh

mahasiswa/wi terhadap dosen tetap dan tidak tetap di Amik Mahaputra Riau. Hasil kusioner tersebut digunakan untuk menentukan kinerja dari dosen yang nantinya terbentuk beberapa kelompok dosen sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik. Semua data akan

diolah kemudian dilanjutkan dengan

menggunakan metode k-means clustering. Analisa Sistem

Analisa sistem ini menjelaskan mengenai cara menentukan kinerja dosen terhadap mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan melihat kriteria seperti pengajaran dan personal.

Masukan Sistem

Pada penelitian ini data diperoleh melalui kusioner kepada mahasiswa/wi Amik Mahaputra Riau. Hasil dari proses kusioner yang dsebarkan kepada mahasiswa yaitu berupa angka dari penilaian mahasiswa/wi yang dibagi menjadi 4 penilaian terhadap dosen dalam proses belajar mengajar dan personal dosen tersebut diantaranya kopetensi pedagogik, kopetensi profesional, kopetensi kepribadian, kopetensi sosial. Adapun data rekap penilaian hasil kusioner yang diberikan oleh mahasiswa/wi yang didapat dari kusioner dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1: Data Rekap Kusioner Dosen Oleh Mahasiswa

Keluaran Sistem

Keluaran yang dihasilkan oleh sistem ini adalah

cluster dari setiap kelompok dosen dengan 5

(5)

kriteria yang telah ditentukan yaitu cluster sangat baik, cluster baik, cluster biasa/cukup, cluster tidak baik dan cluster sangat tidak baik. Setiap

cluster nantinya berisi data dosen yang

dikelompokkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan tersebut.

Implementasi Metode K – Means Clustering Tahapan pegujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1.

Menentukan jumlah cluster K.

Pada tahap ini jumlah cluster ditentukan berdasarkan kelompok cluster yang akan dibentuk yaitu 5 cluster.

2.

Tentukan K titik pusat cluster secara acak (random).

Pada percobaan ini ditentukan 5 data secara acak sebagai titik pusat awal untuk

memperhitungkan jarak dari seluruh

kelompok cluster yang akan dibentuk. Data acak tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 : Data Titik Pusat Awal Cluster

3.

Hitung jarak tiap data dengan masing – masing pusat cluster.

Setelah titik pusat awal ditentukan, langkah selanjutnya adalah menghitung jarak setiap

data dengan pusat cluster dengan

menggunakan persamaan Eucliden Distance. Perhitungan jarak dari data – data terhadap masing – masing pusat cluster adalah sebagai berikut: D(1,1)= = 0,00 D(1,2) = = 1,13 D(1,3) = = 1,19 D(1,4) = 1,59 D(1,5) = = 2,31 Data 2 D(2,1) = = 0,64 D(2,2) = = 1,76 D(2,3) = = 1,76 D(2,4) = 1,98 D(2,5) = = 2,46 Data 3 D(3,1) = = 0,78 D(3,2) = = 1,72 D(3,3) = = 1,40 D(3,4) = 1,38 D(3,5) = = 1,85 Data 4 D(4,1) = = 2,20 D(4,2) = = 1,18 D(4,3) = = 1,95 D(4,4) = 2,67 D(4,5) = = 3,51

(6)

Data 5 D(5,1) = = 1,13 D(5,2) = = 0,00 D(5,3) = = 0,96 D(5,4) = 1,66 D(5,5) = = 2,57

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3:

Tabel 3 : Hasil Perhitungan Jarak Iterasi 1

DATA C1 C2 C3 C4 C5 1 0.54 1.65 1.70 1.60 2.31 2 0.68 2.26 2.27 1.79 2.46 3 0.27 2.29 1.82 1.07 1.85 4 2.63 0.59 1.96 3.13 3.51 5 1.48 0.59 1.15 2.00 2.57 6 0.66 1.49 1.16 1.27 2.14 7 0.59 1.59 1.11 1.09 1.97 8 1.26 3.26 2.49 1.17 1.93 9 0.81 2.71 1.91 0.69 1.71 10 0.71 2.11 1.23 0.54 1.78 11 1.22 1.42 0.64 1.29 2.32 12 1.31 1.71 0.53 1.05 2.15 13 1.36 1.81 0.75 1.13 2.35 14 0.90 2.25 1.26 0.43 1.90 15 1.01 2.59 1.59 0.47 2.02 16 1.48 3.18 2.11 0.79 2.07 17 1.82 1.8 0.91 1.53 1.86 18 1.33 2.15 0.88 0.71 2.02 19 1.91 2.92 1.67 0.98 1.52 20 2.32 3.68 2.33 1.25 2.08 21 2.22 1.60 0.59 1.91 2.39 22 1.19 2.85 1.91 0.68 1.37 23 2.68 1.71 1.04 2.4 2.82 24 1.99 3.02 2.21 1.63 0.00 25 1.48 1.89 0.71 1.07 1.52

Setiap kolom pada tabel 3 menunjukkan nilai jarak terhadap pusat cluster. Data 1 merupakan jarak terkecil diperoleh pada kelompok 2, sehingga data 1 akan menjadi anggota dari kelompok 2. Demikian juga pada data ke 2, jarak terkecil ada pada kelompok 3, maka data tersebut masuk pada kelompok 3. Posisi dari cluster dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4 : Posisi Cluster Iterasi 1

DATA C1 C2 C3 C4 C5 1 1 - - - -2 1 - - - -3 1 - - - -4 - 1 - - -5 - 1 - - -6 1 - - - -7 1 - - - -8 1 - - - -9 - - - 1 -10 - - - 1 -11 - - 1 - -12 - - 1 - -13 - - 1 - -14 - - - 1 -15 - - - 1 -16 - - - 1 -17 - - 1 - -18 - - - 1 -19 - - - 1 -20 - - - 1 -21 - - 1 - -22 - - - 1 -23 - - 1 - -24 - - - - 1 25 - - - 1

-4. Ulangi langkah 2 hingga posisi data sudah tidak berubah lagi. Hasil selengkapnya sebagai berikut :

Tabel 5 : Hasil Pengelompokan Cluster Iterasi 1

1

1,2,3,6,7,8

6

2

4,5

2

3

11,12,13,17,21,23

6

4

9,10,14,15,16,18,19,20,22,25

10

5

24

1

Kelompok

Cluster

Anggota Kelompok

Jumlah

(7)

Tabel 6 : Hasil Perhitungan Jarak Iterasi 2 DATA C1 C2 C3 C4 C5 1 0.54 1.65 1.70 1.60 2.31 2 0.68 2.26 2.27 1.79 2.46 3 0.27 2.29 1.82 1.07 1.85 4 2.63 0.59 1.96 3.13 3.51 5 1.48 0.59 1.15 2.00 2.57 6 0.66 1.49 1.16 1.27 2.14 7 0.59 1.59 1.11 1.09 1.97 8 1.26 3.26 2.49 1.17 1.93 9 0.81 2.71 1.91 0.69 1.71 10 0.71 2.11 1.23 0.54 1.78 11 1.22 1.42 0.64 1.29 2.32 12 1.31 1.71 0.53 1.05 2.15 13 1.36 1.81 0.75 1.13 2.35 14 0.90 2.25 1.26 0.43 1.90 15 1.01 2.59 1.59 0.47 2.02 16 1.48 3.18 2.11 0.79 2.07 17 1.82 1.80 0.91 1.53 1.86 18 1.33 2.15 0.88 0.71 2.02 19 1.91 2.92 1.67 0.98 1.52 20 2.32 3.68 2.33 1.25 2.08 21 2.22 1.60 0.59 1.91 2.39 22 1.19 2.85 1.91 0.68 1.37 23 2.68 1.71 1.04 2.40 2.82 24 1.99 3.02 2.21 1.63 0.00 25 1.48 1.89 0.71 1.07 1.52

Tabel 7 : Posisi Cluster Iterasi 2

DATA C1 C2 C3 C4 C5 1 1 - - - -2 1 - - - -3 1 - - - -4 - 1 - - -5 - 1 - - -6 1 - - - -7 1 - - - -8 - - - 1 -9 - - - 1 -10 - - - 1 -11 - - 1 0 -12 - - 1 0 -13 - - 1 0 -14 - - - 1 -15 - - - 1 -16 - - - 1 -17 - - 1 - -18 - - - 1 -19 - - - 1 -20 - - - 1 -21 - - 1 - -22 - - - 1 -23 - - 1 - -24 - - - - 1 25 - - 1 -

-Tabel 8 : Hasil Pengelompokan Cluster Iterasi 2

1 1,2,3,6,7 5 2 4,5 2 3 11,12,13,17,21,23,25 7 4 8,9,10,14,15,16,18,19,20,22 10 5 24 1 Kelompok

Cluster Anggota Kelompok Jumlah

Tabel 9 : Hasil Perhitungan Jarak Iterasi 3

DATA C1 C2 C3 C4 C5 1 0.31 1.65 1.67 1.62 2.31 2 0.69 2.26 2.24 1.74 2.46 3 0.51 2.29 1.77 1.02 1.85 4 2.39 0.59 2.01 3.27 3.51 5 1.26 0.59 1.18 2.13 2.57 6 0.49 1.49 1.14 1.35 2.14 7 0.49 1.59 1.07 1.17 1.97 8 1.51 3.26 2.42 0.98 1.93 9 1.04 2.71 1.84 0.55 1.71 10 0.81 2.11 1.17 0.61 1.78 11 1.10 1.42 0.65 1.43 2.32 12 1.26 1.71 0.50 1.22 2.15 13 1.31 1.81 0.75 1.28 2.35 14 1.01 2.25 1.21 0.51 1.90 15 1.17 2.59 1.54 0.40 2.02 16 1.68 3.18 2.05 0.65 2.07 17 1.77 1.80 0.88 1.69 1.86 18 1.36 2.15 0.84 0.88 2.02 19 2.03 2.92 1.60 1.07 1.52 20 2.49 3.68 2.26 1.23 2.08 21 2.12 1.60 0.61 2.11 2.39 22 1.40 2.85 1.84 0.59 1.37 23 2.56 1.71 1.09 2.60 2.82 24 2.10 3.02 2.11 1.68 0.00 25 1.46 1.89 0.61 1.26 1.52

Tabel 10 : Posisi Cluster Iterasi 3

DATA C1 C2 C3 C4 C5 1 1 - - - -2 1 - - - -3 1 - - - -4 - 1 - - -5 - 1 - - -6 1 - - - -7 1 - - - -8 - - - 1 -9 - - - 1 -10 - - - 1 -11 - - 1 - -12 - - 1 - -13 - - 1 - -14 - - - 1 -15 - - - 1 -16 - - - 1 -17 - - 1 - -18 - - 1 - -19 - - - 1 -20 - - - 1 -21 - - 1 - -22 - - - 1 -23 - - 1 - -24 - - - - 1 25 - - 1 -

(8)

-Tabel 11 : Hasil Pengelompokan Cluster Iterasi 3 1 1,2,3,6,7 5 2 4,5 2 3 11,12,13,17,18,21,23,25 8 4 8,9,10,14,15,16,19,22,24 9 5 20 1 Kelompok

Cluster Anggota Kelompok Jumlah

Tabel 12 : Hasil Pengelompokan Cluster Iterasi 4 1 1,2,3,6,7 5 2 4,5 2 3 11,12,13,17,18,21,23,25 8 4 8,9,10,14,15,16,19,22,24 9 5 20 1 Kelompok

Cluster Anggota Kelompok Jumlah

Pada pengujian iterasi ke 3 dan 4

centroid tidak mengalami perubahan (sama

dengan centroid sebelumnya) maka proses iterasi selesai dan diperoleh 3 cluster dengan 4 iterasi. Dari hasil nilai perhitungan cluster dengan 4 iterasi bahwa cluster 1 adalah dengan nilai tertinggi dimasukkan pada kriteria sangat baik,

cluster 4 baik, cluster 5 cukup, cluster 2 kurang

dan cluster 3 kurang baik.

Tabel 13 : Hasil Analisis K – Means Clustering

Kesimpulan dari hasil pengujian tersebut adalah nilai pusat cluster yang ditentukan sangat mempengaruhi hasil dan perhitungan cluster yang dilakukan, oleh karena itu pemilihan nilai pusat

cluster harus tersebar / acak agar menghasilkan

hasil yang optimal. Dari penelitian ini maka didapatlah hasil cluster kinerja dosen yang menjadi 5 cluster.

IMPLEMENTASI

Implementasi yang dilakukan menggunakan

software Rapid Mainer 5, pada bagian ini tahap

awal penggunaan software ini dimulai dengan menentukan data – data yang akan diolah, seperti data dosen, kopetensi pedagogik, kopetensi profesional, kopetensi kepribadian dan kopetensi sosial yang telah diubah menjadi variabel dan nilainya dalam bentuk parameter. Sumber data yang dianalisis untuk menjadi input dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 : Data Import sebagai sumber data dianalisis

Selanjutnya tentukan jumlah cluster atau pengelompokan yang kita inginkan, untuk jumlah

cluster jangan sampai melebihi jumlah data.

(9)

Gambar 4 : Parameter menentukan jumlah cluster Setelah ditentukan jumlah “k” dan “max run” kemudian proses analisis menggunakan k-means

clustering yang menghasilkan jumlah anggota

pada cluster yang dihasilkan dalam bentuk

Cluster Model sepeti gambar 3 berikut :

Gambar 5 : Cluster Model (Clustering) jumlah anggota pada cluster

Terlihat hasil pengelompokan data kinerja dosen amik mahaputra yang menghasilkan 5 cluster,

yakni cluster 0 dengan 1 items, cluster 1 dengan 5 items, cluster 2 dengan 2 items, cluster 3 dengan 9 items dan cluster 4 dengan 8 items. Setiap cluster berisikan anggota yang termasuk hanya dalam anggota cluster tersebut, untuk melihat anggota masing – masing setiap cluster pilih Folder View seperti pada gambar 6.

Gambar 6 : Pengelompokan kinerja dosen Hasil dari gambar 4 dalam bentuk grafik bubble menjelaskan pada sumbu x batas maksimal nilai predikat yang diperoleh oleh setiap dosen dan pada sumbu y cluster secara keseluruhan. Bulatan – bulatan yang disebut bubble pada grafik adalah penelompokan data di mana yang bulatan yang berwarna biru adalah pengelompokan yang temasuk dalam cluster 1 yang bejumlah 5 anggota, warna biru langit menunjukkan anggota dari cluster 2, warna hijau menunjukkan anggota

cluster 3, warna kuning menunjukkan anggota cluster 4 dan warna merah menunjukkan anggota cluster 1 seperti pada gambar 7.

Gambar 7 : Pengelompokan data bentuk grafik bubble

(10)

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Mengelompokkan data dengan metode

k-means clustering dilakukan dengan cara

menentukan jumlah cluster, hitung jarak terdekat dengan pusat cluster. Data dengan jarak terdekat menyatakan anggota dari

cluster tersebut, dilakukan perhitungan kembali sampai data tidak berpindah pada

cluster lain.

2. Data kelompok dosen yang sangat baik, baik, cukup, kurang, kurang baik didapatkan setelah perhitungan dengan menggunakan metode k-means clustering selesai, data dengan pusat centroid terbesar adalah kelompok dosen yang mempunyai kinerja sangat baik pada proses belajar mengajar terhadap mahasiswa/wi dan data dengan pusat centroid terendah adalah kelompok dosen yang mempunyai kinerja sangat kurang baik oleh mahasiswa/wi.

3. Dengan menggunakan software Rapid

Mainer metode k – means clustering sangat

membantu dalam melakukan

pengelompokan, sehingga memudahkan

pengguna dalam melakukan penggalian informasi siapa saja yang masuk kedalam anggota kelompok tertentu.

4. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai acuan bagi pihak akademik dan dosen dalam

proses pengembangan mutu dan

meningkatkan kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR RUJUKAN

[1] Deka Dwinavinta Candra Nugraha, Zumrotun Naimah, Makhfuzi Fahmi, Novi Setiani (2014). Klasterisasi Judul Buku Dengan Menggunakan Metode K-Means, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), ISSN: 1907 - 5022.

[2] Farhad Soleimanian Gharechopogh, Yasin Rahimpur, Seyyed Reza Khaze (2014), Combining Clustering Algorithhms For Provide Marketing Policy in Electronic

Stores, International Journal of

Programmning Languages and Applications (IJPLA), Volume : 4,Nomor: 1.

[3] Goldie Gunadi, Dana Indra Sensuse (2012). Penerapan Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data Penjualan Produk Buku Dengan Menggunakan Algoritma Apriori dan Frequent Pattern Grownth

(FP-GROWNTH), Jurnal Informatika MKOM, Volume : 4, No. 1,Nomor: ISSN: 2085-725X.

[4] Johan Oscar Ong (2013), Implementasi

Algoritma K-Means Clustering Untuk

Menentukan Strategi Marketing President University, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Volume 12, No. 1, ISSN :1412- 6869. [5] Shaker H. El – Sappagh, Samir El-Masri,

A.M.Riad, Mohammed Elmogy (2013), Data

Mining and Knowledge Discovery :

Aplications, Techniques, Challenges ans Process Models in Healtcare, International Journal of Engineering Researc and Aplications (IJERA), Volume : 3, Issue 3, ,Nomor: ISSN: 2248-9622.

[6] Aprisawati (2013), Implementasi Data Mining

Pemilihan Pelanggan Potensial

Menggunakan Algoritma K-Means, Pelita Informatika Budi Darma, Volume : 5, No. 3,Nomor: ISSN: 2301-9425.

[7] Lindawati (2008), Data Mining Dengan Teknik Clustering Dalam Pengklasifikasian Data Mahasiswa Studi Kasus Prediksi Lama

Studi Mahasiswa Universitas Bina

Nusantara, Seminar Nasional Informatika (semnasIF 2008), ISSN :1979-2328.

[8] Tahta Alfina, Budi Santosa, Ali Ridho Barakbah (2012). Analisa Perbandingan Metode Hierarchical Clustering, K-Means dan Gabungan Keduanya dalam Cluster Data, Jurnal Teknik ITS, Volume : 1,Nomor: ISSN: 2301-9271.

Gambar

Gambar 1 : Tahapan Data Mining
Gambar 2 : Kerangka Kerja
Tabel  1:  Data  Rekap  Kusioner  Dosen  Oleh  Mahasiswa
Tabel 3 : Hasil Perhitungan Jarak Iterasi 1
+4

Referensi

Dokumen terkait

1. Beberapa dampak positif dari perubahan yang diharapkan dari program PMU meliputi: 1) Terjadi peningkatan akses publik ke tingkat sekolah menengah (SMA/sederajat); 2)

Dalam membuat antarmuka pemasukan metadata (data entry), penulis mengikuti langkah- langkah perancangan antarmuka yang dijabarkan dalam Galitz (2002) antara lain:

Mengacu Tabel 19 memperlihatkan terdapat perbedaan yang bermakna dalam hal lama penyakit diare berdasarkan jenis perlakuan, dengan kata lain subjek yang mendapat formula tempe

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara keseluruhan penelitian penerapan metode pembelajaran Quiz Team pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa

Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan

(a) Persidangan pendengaran bagi kes-kes rayuan jenayah di Mahkamah Rayuan akan dikendalikan di Mahkamah terbuka tertakluk kepada permohonan pihak-pihak. (b)

Penelitian ini menggunakan dua variabel independen, maka langkah-langkah pengujian hipotesis yang digunakan dalam analisis regresi data panel dijelaskan pada uraian

Analisis lainnya yang berkaitan dengan model sistem VAR non struktural adalah mencari hubungan sebab akibat atau uji kausalitas antar variabel endogen di dalam sistem VAR. Metode